Anda di halaman 1dari 5

==================================================================================

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( PROSEDUR KERJA STANDARD )

JUDUL PROSEDUR PENGOPERASIAN COMPACTOR - VIBRO

NOMOR DOKUMEN IBM/SOP/HSE-MTC/3.0-0013

DEPARTEMEN MAINTENANCE

SECTION / BAGIAN MEKANIK / OPERATION

TANGGAL TERBIT 1 AGUSTUS 2013

VERSI TERBARU 3.0

HALAMAN 5 Halaman

LEVEL DOKUMEN RUTIN X URGENT

Dibuat Oleh, Diketahui Oleh


Disetujui Oleh

ARYANU RONI PERMADI KUSUMAH


MAINTENANCE PROJECT ENGINEER CHRISTOPHER SUMASTO TJIA
SUPPORT. MANAGER DIRECTOR
Tanggal : 1 AGUSTUS 2013 Tanggal : Tanggal :

Riwayat Prosedur Tanggal Terbit Versi dan Perbaikan

PAM-K3-SOP-20/A/231111 23 NOVEMBER 2011 Version – A ( Original )

PAM-GROUP/SOP/HSE/2.0-020 24 JULI 2013 V-2.0 ( Updated )

IBM/SOP/HSE-MTC/3.0-0013 1 AGUSTUS 2013 V-3.0 ( Updated )

1 MEMBER OF PAM GROUP IBM/SOP/HSE-


MTC/1.0-0013
==================================================================================

A. TUJUAN

 Tujuan dari prosedur ini adalah untuk membekali Operator dengan pengetahuan dan
kemampuan serta ketrampilan mengoperasikan Compactor secara aman dan benar.
 Meminimalkan resiko kecelakaan akibat kurangnya pemahaman bagaimana
mengoperasikan Vibro Compactor yang benar dan sesuai aturan.

B. RUANG LINGKUP

 Prosedur ini berlaku di semua kawasan di mana Vibro Compactor digunakan, baik di
tambang, are dumping maupun are loading Dom atau lainnya di wilayah operasi
tambang PT. INDRABAKTI MUSTIKA atau semua tambang dibawah PAM GROUP.

C. PERINGATAN K3 UMUM ( POTENSI BAHAYA DAN ASPEK K3 LAINNYA )

 Pengenalan dasar – dasar Hukum K3 dan Lingkungan di Republik Indonesia


 Pengenalan Alat Pelindung Diri ( APD ) atau Personal Protective Equipment
 Pengenalan Evakuasi dalam keadaan darurat / emergency responses
 Peraturan Umum berkendara di area tambang yang diwajibkan :

1. Pengemudi harus memberi prioritas kepada pejalan kaki.


2. Pengemudi hanya mengemudikan kendaraan sesuai SIM yang dimiliki dan SIMPER
dari perusahaan
3. Dilarang mengemudikan kendaraan / alat berat di bawah pengaruh alkohol, narkoba
dan obat psikotropika berbahaya lainnya.
4. Pengemudi / operator wajib melakukan P2H sebelum mengoperasikan kendaraan
5. Pengemudi harus menyalakan lampu kendaraannya di malam hari atau ketika jarak
pandang sangat buruk (terbatas) dan berdebu.
6. Pengemudi dilarang mengemudikan kendaraan dan alat berat yang kondisinya
berbahaya dan tidak layak
7. Pengemudi harus memelihara jarak aman ketika beriringan ( konvoi ) dengan
kendaraan di depannya.
8. Pengemudi harus tetap berada di tempat kejadian, bila terjadi kecelakaan serius di
mana dia terlibat atau menjadi saksi asalkan tidak ada resiko besar yang dihadapi
9. Sepeda motor dilarang memasuki area tambang perusahaan
10. Semua pengemudi wajib memakai seatbelt dalam mengoperasikan alat kendaraan
dan alat berat
11. Semua kendaraan yang beroperasi di tambang harus dilengkapi lampu Strobo,
APAR dan Kotak P3K, nomor identifikasi kendaraan tambang dan buggy whip.
12. Pengemudi / operator harus memahami rambu – rambu tambang

2 MEMBER OF PAM GROUP IBM/SOP/HSE-


MTC/1.0-0013
==================================================================================
D. ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )

 UU TENTANG K3
 UU NO 01 TAHUN 1970 Tentang K3
 KEP. MEN 555/26/M.PE/1995 Tentang Peraturan K3 pertambangan Umum
 KEP. MENAKER 05/1996 Tentang Panduan Teknis SMK3
 OHSAS 18001 : 2007 Sistem Managemen K3
 UU LINGKUNGAN HIDUP
 UU NO 32 TAHUN 2009 Tentang Pengelolaan dan Perlindungan
Lingkungan Hidup

E. ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )

F. PROSEDUR KERJA STANDARD

A. CARA MENGEMUDI YANG BAIK


1. Pastikan Operator telah mendapatkan pengarahan safety, sebelum bekerja.
2. Pastikan Operator telah memakai Alat Pelindung Diri yang diwajibkan dan terlatih untuk
penanganan pekerjaan ini.
3. Inspeksi sebelum menghidupkan alat berat dengan P2H checklist.
4. Menghidupkan mesin compactor :
4.1 Periksa bahwa lever travel posisi Netral ( N ) dan terkunci ( Lock ).
4.2 Bunyikan klakson 1x, Putar kunci tombol penyalaan pada posisi ON dan
“START”
4.3 Periksa tekanan oli mesin, aliran pendingin, lampu altenator dan indicator
panel kemudi biarkan pemanasan selama 5 menit untuk penyempurnaan
pelumasan komponen hidrolik, dan penyesuaian temperature kerja mesin
penggerak.
4.4 Periksalah vibrator dan compact steel berfungsi normal.
4.5 Jika compactor siap dioperasikan secara aman, jalankan ke lokasi kerja.
Bunyikanlah klakson 2x jika hendak bergerak maju. Pindahkan tuas travel ke
arah yang diinginkan, lepaskan rem parkir dan jalankan Vibro Compactor dengan
hati – hati.
5. Manuver mundur :
5.1 Selalu memeriksa daerah yang menjadi tujuan mundur sambil melihat, kepala arah
belakang untuk memastikan kondisi aman, bunyikan klakson 3x
5.2 Atur kaca dan gunakan semua kaca spion.

3 MEMBER OF PAM GROUP IBM/SOP/HSE-


MTC/1.0-0013
==================================================================================

5.3 Mundurlah dengan hati-hati dan atur manuver compactor anda.


6. Jalan basah dan licin :
6.1 Hindari menambah kecepatan atau berhenti dengan secara mendadak.
6.2 Pada penurunan curam, perlambat kecepatan.
6.3 Tambahkan jarak aman di belakang kendaraan / alat berat lain jika beriringan /
konvoi

B. KECEPATAN PENGOPERASIAN

1. Unit compactor percepatannya menggunakan hydraulic rotor motor , mirip dengan travel
pada Excavator, maka alat ini tidak dirancang untuk cepat.
2. Jangan menggunakan percepatan “High” jika dalam keadaan Vibrating.

C. PENGOPERASIAN COMPACTOR

1. Senantiasa menjalankan compactor di sisi kiri jalan kecuali bila alat sedang bekerja
2. Hati – hati di persimpangan jalan, perhatikan kondisi dan lalu lintas sekitarnya
3. Waspada dengan kendaraan yang ingin menyalip compactor
4. Lihatlah samping kiri – kanan dan belakang jika akan melakukan pemadatan jalan dan
laminating, perhatikan kondisi sekitar. Pastikan berhati – hati saat melakukan
compacting dan vibrating. Lakukan per lajur secara bertahap.
5. Usahakan sebelum di compact atau vibrating jalan telah dilakukan penyiraman agar
debu tidak terlalu banyak dan menghalangi pandangan kendaraan / alat berat lainnya.
6. Jika bekerja bersama dengan Grader jaga jarak aman manuver sekitar 50 meter. Jangan
melakukan manuver yang menghalangi Grader.
7. Jika pekerjaan dilakukan pada jalan tambang yang sibuk harus ada pengawas yang
mengatur lalu lintas sekitar pekerjaan grader dan pemadatan

D. PARKIR

1. Patuhi rambu DILARANG PARKIR, compactor parkir di daerah yang sudah ditentukan
2. Compactor yang terpaksa parkir di turunan atau tanjakan karena rusak harus dipasang
ganjal pada roda di kedua sisinya, matikan mesin. safety cone atau segitiga reflector
yang ditempatkan pada sisi depan dan belakang.
3. Operator dilarang parkir pada
3.1 Posisi menghalangi jalan keluar-masuk kendaraan darurat ( ambulance dan ERT )
3.2 Jalur keluar atau masuk ke jembatan sehingga lalu lintas terhalang
3.3 Pada sisi jalan yang salah, menghadap melawan arus kendaraan yang lewat.
3.4 Dalam jarak sekitar 30 meter dari persimpangan.
3.5 Pada badan jalan berseberangan dengan kendaraan lain yang sudah diparkir.
3.6 Di daerah blind zone (daerah sudut yang tidak terlihat) di daerah tikungan tajam atau
di puncak tanjakan pada badan jalan, dinding tebing dan daerah rawan longsor

4 MEMBER OF PAM GROUP IBM/SOP/HSE-


MTC/1.0-0013
==================================================================================

E. MEMBERIKAN OTORITAS MELINTAS DI DAERAH OPERASI TAMBANG

Urutan-urutan prioritas melintas yang berlaku adalah sebagai berikut :


1. Kendaraan darurat (hanya dalam kondisi darurat) dengan menyalakan Lampu strobe
dan sirene.
2. Alat berat yang sedang bekerja (seperti Greader, Bulldozer, Excavator, Wheel loader).
3. Dump truck yang bermuatan (light truck yang bermuatan).
4. Dump truck yang tidak bermuatan (light truck yang tidak bermuatan).
5. Kendaraan kecil (light vehicle)

F. PROSEDUR MEMATIKAN MESIN

1. Berhentilah di area parkir yang rata, tidak becek, jauh dari galian dan tebing serta tidak
mengganggu / menghalangi alat berat lain.
2. Pindahkan gigi transmisi ke posisi netral, dan di Lock, biarkan mesin idle selama 5
menit, putar saklar ke posisi OFF.
3. Lakukan pengecekan panel dan kabin tidak ada kelainan, keluar secara hati – hati.

G. PROSEDUR KEADAAN DARURAT

1. Jika mesin mati saat di tanjakan, jangan panik tetap konsentrasi, netralkan dan lock,
cobalah hidupkan mesin kembali.jika tidak bisa juga, turun dan ganjal segera.
2. Jika kondisi BBM tercampur air, segera matikan mesin dan hubungi mekanik.
3. Jika timbul api / asap segera netralkan tuas kendali dan lock, matikan mesin, lalu
identifikasi sumbernya, jika telah terlatih menggunakan APAR gunakan untuk
pemadaman.
4. Hubungi pengawas untuk segera mendapat pertolongan dan perbaikan.
b.

G. CATATAN DOKUMEN

5 MEMBER OF PAM GROUP IBM/SOP/HSE-


MTC/1.0-0013

Anda mungkin juga menyukai