Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nur Rahma Muzaddiyah Dinata

NIM : A211500010
Kelas : 5 (A)
Mata Kuliah : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dosen Pengampu : Agustina Murniyati, S.Hut.,MP

Standar Operasional Prosedur Pengoperasian Unit di Area Pertambangan

1. Tujuan

a. Untuk memberikan arahan pedoman dan arahan pengoperasian kendaraan


/unit bagi Personel PT.Prolindo Cipta Nusantara,Kontraktor,Sub Kontraktor
dan Tamu perusahaan.
b. Mencegah kemungkinan terjadinya kerugian akibat kecelakaan,kegagalan
kerja, hilangnya waktu kerja, dan penyakit akibat kelalaian pengoperasian
kendaraan /unit lainya dan melaksanakan peraturan perundangan sehingga
seluruh operasi kegiatan tambang dapat berjalan dengan lancar dan efisien

2. Ruang Lingkup
a. Prosedur ini mencakup pengoperasian kendaraan/unit di darat untuk
mendukung kegiatan operasional PT. Prolindo Cipta Nusantara, yang meliputi
kegiatan perencanaan,eksplorasi, proses penambangan, proses reklamasi,
proses hauling dan proses support,serta termasuk pengoperasian kendaraan/u
nit yang terkait dengan aktifitas rutin,aktifitas baru, keadaan darurat (
emergency ), kondisi saat pemeliharaan ( maintenance/overhaul), perubahan
metode operasi,penambahan.

3. Tanggung Jawab
a. Kepala Teknik Tambang PT.Prolindo Cipta Nusantara Memastikan prosedur
ini terlaksana dan terpelihara sesuai dengan ruang lingkup.
b. Site Manager PT.Prolindo Cipta Nusantara Memantau dan mengontrol
implementasi dari prosedur ini sesuai dengan ruang lingkup.
c. HSE PT.Prolindo Cipta Nusantara Melaksanakan inspeksi dan patrol terhadap
ketaatan prosedur ini
d. Setiap Personil PT. Prolindo Cipta Nusantara Setiap personil yang
mengoperasikan kendaraan/unit ini wajib menaati prosedur ini.
4. Definisi
a. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan/ unit atau orang
yang secara langsung mengawasi calon pengemudi yang sedang belajar atau
yang sedang di tes mengemudikan kendaraan/unit
b. Unit di dalam prosedur ini adalah alat - alat yang dapat digunakan sebagai alat
transportasi Akan tetapi tidak memiliki fungsi utama sebagai alat pengangkut
orang termasuk didalamnya, namun tidak terbatas pada (Coal Dump Truck,
Water Truck, Fuel Truck, Service Truck, Lub Truck, Excavator, Dozer, Wheel
Dozer, Wheel Loader, MotorGrader, Compactor, Low Buoy, dan Crane Truck).
5. Rincian
Kelayakan Kendaraan/Unit
a. Kendaraan/unit yang diizinkan digunakan didaerah operasional PT.Prolindo
Cipta Nusantara adalah kendaraan /unit yang memenuhi Standar Kelayakan
kendaraan/unit dan Standar Penomoran Kendaraan/ unit
b. Untuk kendaraan/unit yang tidak sesuai Standar Kelayakan Kendaraan/unit
atau Standar Penomoran Kendaraan/unit harus dilakukan pengawalan.
c. Pemeriksaan Kendaraan /Unit Kendaraan/unit yang akan digunakan di daerah
operasi PT. Prolindo Cipta Nusantara harus dilakukan pemeriksaan kelayakan
kendaraan /unit rnenggunakan Form Pemeriksaan Kelayakan Kendaraan/Unit
Pengangkutan Orang
a. Pengangkutan orang harus menggunakan kendaraan yang dirancang untuk
mengangkut Orang atau barang dari tempat kerja yang ditandai dengan
tersediannya: Tempat duduk yang layak digunakan, dengan jok dilapisi busa,
Sabuk pengaman yang berfungsi dengan baik Pelindung berupa atap atau
canopy yang berada dalam kondisi baik dan kokoh Pintu masuk dan keluar
yang mudah di akses saat terjadi keadaan darurat.
b. Pengangkutan Barang adalah Kendaraan yang dipergunakan untuk
membawa barang,harus memperhatikan hal – hal Sebaga berikut:
c. Barang yang dibawa dibagian bak belakang kendaraan yang panjangnya
melebihi isi bak belakang harus diberi pita berwarna putih merah/ kuning
hitam pada ujung barang yang lebih atau Menonjol keluar.
d. Kendaraan yang dipergunakan untuk melakukan pengangkutan barang yang
panjangnya lebih dari 1 ( satu ) meter dari sisi bak belakang kendaraan yang
membawanya harus dilakukan pengawalan
e. Menaikkan/Menurunkan Orang/Barang adalah Kegiatan menaikkan/
menurunkan orang/barang harus dilakukan dilokasi yang tidak dilarang untuk
berhenti sesuai petunjuk rambu dan tidak menggangu arus lalu lintas kecuali
dalam keadaan darurat.
Prosedur Pemeriksaan Harian
a. Pengemudi wajib melakukan Prosedur Pemeriksaan Harian( P2H ) terhadap
kendaraan/unit sebelum dioperasikan.
b. Prosedur pemeriksaan Harian (P2H) dicatat dalam form inspeksi P2H
mengemudikan kendaraan/unit
c. Prosedur pemeriksaan HARIAN (p2h) UNIT DICATAT DALAM Form Inspeksi
yang ada dimasing-masing unit dan masing-masing driver
Alat Pelindung Diri
a. Pengemudi dan atau penumpang kendaraan/unit wajib menggunakan helm
pengaman,Rompi pantul/seragam kerja yang dilengkapi dengan reflective
yang sudah disetujui oleh PT.Prolindo Cipta Nusantara dan sepatu pengaman
selama diluar kendaraan/unit di area kerja PT. Prolindo Cipta Nusantara
b. Operator yang mengoperasikan unit tanpa cabin yang tertutup ( kedap debu )
wajib Menggunakan kacamata pengaman dan masker.
c. Penggunaan Bendera ( Buggy whip ) Kendaraan yang dioperasikan di daerah
operasi PT. Prolindo Cipta Nusantara wajib dilengkapi dengan buggy whip (
bendera) sesuai Standar Buggy Whip
Penyalaan Lampu
a. Selama memasuk diaerah operasi PT. Prolindo Cipta Nusantara semua
kendaraan/unit wajib Menyalakan lampu besar kendaraan/ unit, lampu Flash
Lamp, pada saat siang hari dan malam hari
b. Warnal ampu Flash Lamp yang wajib dipasang pada semua kendaraan/unit
berwarna Kuning orange kecuali unit ambulance dan unit Fire harus berwarna
merah
Disiplin Berkendara/ Mengoperasikan Unit
a. Pengemudi wajib m emperhatikan kesehatan tubuhnya dan tidak
diperkenankan untuk Mengoperasikan kendaraan /unit dalam keadaan lelah,
mengantuk dan dalam keadaan mabuk
b. Pengemudi dilarang bercanda yang dapat merusak konsentrasinya sehingga
dapat Menyebabkan kecelakaan terhadap dirinya maupun orang lain.
c. Pengemudi dilarang mengemudikan kendaraan/ unit secara ugal - ugalan atau
diluar Control yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan.
d. Pengemudi wajib taat terhadap semua petunjuk rambu lalu lintas yang
terpasang Disemua jalan tambang,pit dan Jalan Lintas Perusahaan lain.
e. Kecepatan kendaraan/unit dijalan hauling tidak boleh lebih dari 40 km/Jam,
kecuali dinyatakan lain oleh rambu lalu lintas atau dalam kondisi darurat dan
kondisi jalan aman.Kecepatan kedaraan /unit di daerah pit tidak boleh lebih
dari 30 km/Jam,kecuali dinyatakan lain oleh rambu lalu lintas.
f. Pengemudi kendaraan /unit di jalan tambang harus tetap menjaga jarak aman
kendaraan/unitnya tidak kurang dari 50 meter terhadap kendaraan/unit
didepannya.
Gerakkan Memutar
Arah Kendaraan /Unit,Kendaraan/ unit pada saat akan memutar arah,
harusmemperhatikan hal - hal sebagai berikut:

a. Manuver pada tempat- tempat yang telah ditentukan, sesuai dengan rambu yang
telah disediakan Pengemudi harus menepikan kendaraan/unit disebelah kirijalan
yang aman
b. Pengemudi memastikan bahwa 100 meter didepan dan dibelakang kendaraan
/unitnya Tidak ada kendaraan/u nit lain y ang sedang berjalan.

Mendahului kendaraan/Unit,
Mendahului kendaraan/ unit lain harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut:

a. Dilarang mendahului kendaraan /unit dalam jarak kurang atau sama dengan 50
meter dari persimpangan jalan, tikungan jalan, tanjakan dan jembatan,serta saat
jarak pandang terbatas, dan atau diatur lain oleh rambu.
b. Sebelum mendahului kendaraan/unit lain, pengemudi wajib membunyikan klakson
Sebagai isyarat dan menyalakan lampu sein sebelah kanan.
c. Pengemudi kendaraan /unit dilarang mendahului kendaraan /unit yang sedang
Berjalan didepannya sebelum mendapat izin dari pengemudi kendaraan/ unit
yangakan didahulu
d. Pengernudi wajib member ruang gerak di bagian sebelah kanan
kendaraan/unitnya Apabila telah memberi izin pada kendaraan/unit dibelakangnya
untuk mendahului.
e. Pengemudi kendaraan/unit wajib memprioritaskan unit ambulance, unit fire dan
unit team emergency response yang akan melakukan pertolongan.
f. Dilarang mendahului kendaraan/unit lain bagi unit motor grader, water truck, fuel
truck.
g. Pengemudi yang menyusuri jalan menurun,harus mendahulukan kendaraan/ unit
yang sedang menanjak jika kedua kendaraan /unit tersebut tidak memungkinkan
saling berpapasan dan atau diatur lain oleh rambu.
Menghentikan Kendaraan /Unit
a. Pengemudi dilarang menghentikan kendaraan /unit di daerah terlarang atau
berbahaya (ditikungan, daerah turunan, daerah tanjakan, jembatan, daerah
longsoran, maupun pada tempat - tempat yang dilarang berhenti sesuai petunjuk
rambu) kecuali keadaan darurat.
b. Menghentikan kendaraan/ unit di tempat - tempat yang diwajibkan berhenti harus
memberikan jarak terhadap kendaraan/unit didepannya tidak kurang dari 5 meter
c. Pengemudi wajib menghentikan kendaraan/unit yang dioperasikannya apabila
jarak pandang kurang dari 50 meter.
DAFTAR PUSTAKA

Undang - undang No. 11 tahun 1969 Tentang Pokok- Pokok Pertambangan.


Undang- Undang No. 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
Undang - Undang No- 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
PP No. 41 tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan.
PP No.4 4 tahun1 993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi
Kepmen No. 555.K26 M.PE/1995 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Pertambangan umum.

Anda mungkin juga menyukai