Anda di halaman 1dari 9

Standard Operating Procedure

Warehouse Sumatera Operations

Judul :
Pengoperasian Forklift

Document Type: Controlled Document No.:IK – SOP – 012


Rev. No : 07
Date : 25 Februari 2015
Original Issue : 02 Maret 2005
Owning Dept. : Warehouse Sumatera Operations

Daftar Isi :
Halaman
1. Tujuan ................................................................................................................... 2
2. Ruang Lingkup............................................................................................................. 2
3. Alat Pelindung Diri........................................................................................................ 2
4. Persiapan..................................................................................................................... 2
4. Pelaksanaan................................................................................................................. 2
4. Housekeeping............................................................................................................... 8

Disetujui Oleh: ____________ _____________ _____________ _____________

_____________ _____________ _____________ _____________

_____________ _____________ _____________ _____________

Direvisi Oleh: _____________ _____________ _____________ _____________

Dibuat Oleh : _____________ _____________ _____________ _____________


Name Dept. Signature Date (dd/mm/yy)

1
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure

A. TUJUAN
1. Pekerjaan Pengoperasian forklift mempunyai pedoman dengan jelas bagi operatornya.
2. Pekerjaan pengoperasian forklift dapat dilakukan dengan aman dan selamat

B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh yang mengoperasikan forklift di seluruh area
warehouse operation pt. Chevron pacific indonesia.

C. ALAT PELINDUNG DIRI

1. SAFETY HAT
2. SAFETY GLASS
3. SAFETY SHOES

D. PERSIAPAN

1. Semua forklift diperiksa setidaknya setiap hari sebelum ditempatkan dalam


pelayanan. Forklift digunakan secara 24 jam harus diperiksa setelah setiap shift
berakhir, lakukan pre-trip inspection berdasarkan checklist yang tersedia.
2. Operator harus melakukan pemeriksaan visual dengan mesin dimatikan dan
kemudian melakukan pemeriksaan operasional dengan mesin menyala. Forklift tidak
boleh ditempatkan dalam pelayanan jika pemeriksaan menunjukkan bahwa
kendaraan mungkin tidak aman untuk beroperasi dan segera di pasang lock out tag
out (loto).
3. Segera laporkan kepada mekanik dan atasan langsung apabila di temukan kondisi yang
tidak aman pada forklift yang akan dioperasikan dan tunggu hingga kondisi forklift
kembali normal.
4. Pemeliharaan yang terjadwal sangat penting untuk keamanan operasi kendaraan. Jangan
mengoperasikan forklift yang membutuhkan perawatan, dan selalu melaporkan masalah
perbaikan kepada atasan.
5. Hanya operator yang memiliki permit dan sio yang masih berlaku diizinkan untuk
mengoperasikan forklift.
6. Gunakan safety belt dengan benar, selama mengoperasikan forklift.
7. Pada saat beroperasi dilarang menggunakan telepon seluler, radio dua arah, bluetooth
dan merokok.
8. Dilarang membawa penumpang.

E. PELAKSANAAN

1. Perjalanan
Starting:
a. Pastikan bahwa jalan yang akan dilewati bebas dari barang-barang/peralatan.
Suara klakson terdengar jelas atau menggunakan Signalman jika pandangan Anda
terhalang. ( Terlebih lagi untuk forklift 7 ton ).
b. Lanjutkan dengan hati-hati menuruni jalan sambil mengawasi titik-titik buta yang
berbahaya.
Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
2
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure
Stopping:
a. Pilih area untuk parkir kendaraan. Jangan parkir di daerah yang tidak
diperbolehkan. Jangan menghalangi gang atau keluar. Ikuti prosedur parkir yang
telah dibuat.
b. Tekan rem perlahan dan berhenti.
c. Netralkan kontrol.
d. Pilih rem untuk parkir.
e. Matikan mesin forklift.

2. Mengoperasikan dengan kecepatan tinggi


Ketika dalam perjalanan terdapat potensi bahaya:
a. Forklift terguling/terhempas kesamping disebabkan oleh mengemudi terlalu
cepat.
b. Tabrakan dengan perjalan kaki dan barang-barang atau palang yang disebabkan
oleh kurangnya perhatian dan tidak bisa berhenti pada waktunya.
Persyaratan dan Praktek yang direkomendasikan:
Memahami kondisi perjalanan sepanjang rute yang direncanakan:
a. Dalam semua kondisi perjalanan, Forklift harus beroperasi pada kecepatan yang
akan memungkinkan untuk dibawa berhenti dengan cara yang aman.
b. Pengemudi harus memperlambat untuk lantai basah, licin dan berlobang.
c. Pengemudi harus melihat ke arah, dan menjaga pandangan yang jelas pada jalur
perjalanan.
d. Pengemudi harus memperlambat dan membunyikan klakson di lintas lorong dan
lokasi lain di mana pandangan terhambat. Jika beban yang dibawa menghalangi
pandangan ke depan, pengemudi wajib untuk membawa trailing beban.
e. Ketika pergantian grade, kecepatan akan dikurangi ke tingkat yang aman dengan
memutar roda kemudi dengan perlahan.
f. grade akan naik atau turun perlahan.
g. Ketika naik atau turun lebih dari 10 persen, forklift akan dikemudikan dengan
nilai beban yang telah diganti.
h. Berjalan di atas benda-benda yang terlepas pada jalan harus dihindari.

3. Menyetir dan Mengubah arah perjalanan


a. Mengubah arah
Potensi Bahaya:

1) Terguling
2) Tabrakan dengan pejalan kaki, kendaraan lain atau benda.
Persyaratan dan Praktek yang direkomendasikan:
1) Berhenti total sebelum mengubah arah.
2) Gunakan klakson untuk memperingatkan pejalan kaki ketika berbalik.
b. Berbalik dan mengemudi
Potensi Bahaya:
1) Tabrakan dengan pejalan kaki atau benda karena bagian belakang forklift
berayun ke sisi yang berlawanan arah belokan.
2) Jatuh beban berikut tabrakan.
3) Terguling disebabkan oleh memutar terlalu tajam.
Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
3
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure
Persyaratan dan Praktek yang direkomendasikan:
a) Ketika berputar, mengurangi kecepatan ke tingkat yang aman.
b) Lanjutkan dengan hati-hati ketika berbalik, terutama ketika bekerja di daerah
terbatas atau gang-gang sempit. Ketika forklift merubah sudut, bagian
belakang forklift berayun dalam arah yang berlawanan dari belokan.
c) Mengantisipasi belakang ayunan dan mulai memutar sedekat mungkin
dengan sisi dalam tikungan. Rencanakan rute Anda dan antisipasi belokan.
d) Jangan berputar dengan garpu yang diangkat/ditinggikan.
e) Jangan aktifkan grade. Forklift akan terguling kesamping bahkan pada nilai
yang sangat kecil.

4. Parkir

Potensi Bahaya:
a. Bahaya sebuah forklift yang diparkir dengan tidak benar bisa tersenggol oleh
personil atau benda.
b. Bahaya akan gerakan yang tidak diinginkan dari forklift

Persyaratan dan Praktek yang direkomendasikan:

Sebuah forklift industri bertenaga dianggap "tanpa pengawasan":


 Ketika operator adalah 25 ft atau lebih jauh dari kendaraan bahkan jika itu tetap
dalam jarak pandangnya, atau setiap kali operator meninggalkan kendaraan dan
tidak dalam pandangnya.

Ketika sebuah forklift industri bertenaga ditinggalkan, beban yang dibawa berarti
harus seluruhnyaditurunkan, kontrol harus dinetralkan, daya harus dimatikan, dan
posisi rem. Roda harus diblokir/diganjal jika forklift diparkir di sebuah lereng.
1) Pilih permukaan yang keras dan rata.
2) Jangan parkir pada kondisi grade, kecuali jika roda diblokir/diganjal.
3) Parkir hanya di daerah yang disediakan saja, kecuali forklift sedang tidak aktif.
Memarkir pada jarak yang aman dari lorong, tangga atau peralatan kebakaran.
Jangan memblokir lalu lintas.
4) Tinggalkan dalam kondisi rem parkir.
5) Turunkan mekanisme angkat sepenuhnya.

Menetralisir kontrol:
1. Mengatur tuas ke arah netral, dan mengunci mekanisme (jika tersedia).
2. Miringkan tiang depan sedikit dan turunkan garpu ke lantai sampai ujung garpu
menyentuh lantai.
3. Jika forklift dinonaktifkan, dan garpu tidak bisa diturunkan ke lantai, maka ikuti
prosedur lockout / tagout. Jangan biarkan siapa pun untuk berdiri atau lewat di
bawah garpu.
4. Putar kunci ke arah OFF, dan hentikan mesin. Tarik kunci.
5. Keluar dari dalam forklift tanpa melompat.

5. Loading Material
1. PERSIAPAN LOADING MATERIAL DENGAN AMAN
Potensi bahaya:

Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
4
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure

a. Off-pusat beban yang dapat menyebabkan terguling atau beban jatuh.


b. Overloading yang dapat menyebabkan terguling atau beban jatuh.
c. Rusak atau beban longgar.

PERSYARATAN DAN PRAKTEK YANG DIREKOMENDASIKAN:


1. Amankan muatan sehingga mudah diatur dan stabil. Jangan membawa
barang yang rusak kecuali telah dijamin dengan dibungkus atau diikat
dengan tali.

2. Letakkan muatan sedekat mungkin dengan pertengahan agar seimbang.


Waspada saat menangani beban off-center yang tidak dapat ditaruh
ditengah. Distribusikan bagian titik tumpu dari beban dekat dengan roda
depan forklift.

3. Jangan memberi beban berlebihan. Jika mengetahui kapasitas yang


dinyatakan forklift dan tidak boleh lebih dari itu.beroperasilah dengan aman
yaitu dengan menjaga hanya dalam batas beban.

4. sebuah forklift telah difabrikasi untuk kapasitas beban tertentu. Jika beban
off-center, didistribusikan tidak benar, atau kebesaran, mungkin melebihi
kapasitas dan mengakibatkan ketidakseimbangan pada forklift. (gambar 1)

5. Gunakan sandaran ekstensi beban..

6. Khusus forklift 7 ton ketika menurunkan beban lakukan secara perlahan agar
tidak terjadinya intensitas bunyi yang kuat pada cilinder.

2. MENGAMBIL BEBAN

Potensi bahaya:
a. Mendekati terlalu cepat.

Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
5
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure

b. Memutar terlalu cepat.

PERSYARATAN DAN PRAKTEK YANG DIREKOMENDASIKAN:


1. Dekati muatan perlahan-lahan dan hati-hati.
a. Berhenti 20 sampai 30 cm (8 sampai 12 inci) di depan memuat.
b. Pastikan bahwa forklift ditempatkan tepat di depan beban dan bahwa
garpu berada di ketinggian yang tepat.
c. Pasang kontrol arah netral  
2. Jangan menaikkan atau menurunkan garpu forklift kecuali dihentikan dan
rem diatur.
3. Sebelum mengangkat muatan, pastikan adanya ruang yang memadai untuk
gerakan.
4. Gunakan pedal inching untuk menggeser beban ke stack.

3. MAST POSITION
Potensi bahaya:
 Terguling dan beban turun saat tiang bergerak.

Persyaratan dan praktek yang direkomendasikan:


1. Gunakan secara hati-hati ketika memiringkan beban. Jangan miring ke depan
dengan garpu ditinggikan kecuali saat mengambil atau menyimpan beban.
Ketika menyusun, miringkan mundur hanya cukup untuk menstabilkan
muatan.

2. Gunakan dengan ekstra hati-hati saat menangani beban yang mendekati nilai
maksimum kapasitas forklift:
 Miringkan tiang belakang dan posisi bagian terberat dari beban terhadap
kendaraan.
 jalankan forklift dengan tiang miring ke belakang untuk menjaga muatan
stabil. (gambar 2)

3. Miringkan tiang depan hati-hati bila posisi muatan condong ke stack.

Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
6
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure

4. Jangan pernah bepergian dengan beban miring ke depan. Memiringkan


memuat maju meningkatkan jarak beban dan membuat memuat kurang
stabil.
4. FORK POSITION
Potensi bahaya:
a. Tip over
b. Beban turun
c. Tabrakan
Persyaratan dan praktek yang direkomendasikan:
1. Naikkan garpu sebelum dimasukkan ke palet.
2. Garpu harus ditempatkan sejauh mungkin di bawah beban.
3. Geser ke garpu palet sampai sepenuhnya di bawah muatan. Garpu harus
setidaknya dua pertiga dari panjang muatan.
4. Hati-hati bahwa garpu tidak diletakkan melalui sisi lain di dekat palet
ditumpuk.
5. Pusatkan berat beban/titik tumpu antara garpu. Sesuaikan garpu untuk
mendistribusikan berat badan secara merata. Perhatikan bahwa garpu yang
dapat disesuaikan secara manual atau dengan positioner garpu.
6. Miringkan tiang kembali dengan hati-hati untuk menstabilkan muatan.
7. Angkat dari pusat beban dengan hati-hati.

5. MENGANGKAT BEBAN
Potensi bahaya:
a. Ruang tidak cukup
b. Beban jatuh
c. Beban terjebak

Persyaratan dan praktek yang direkomendasikan:


1. Periksa bahwa ada ruang cukup yang memadai sebelum menaikkan muatan.
Hal ini terutama terjadi ketika jenjang tinggi atau di ruang tertutup seperti
trailer truk. Harus ada ruang yang cukup di bawah instalasi di atas kepala,
lampu, pipa, sistem sprinkler, dll.
2. Hati-hati mengangkat muatan di atas tumpukan yang lebih rendah sekitar 10
cm (4 inci).
3. Angkat muatan dengan benar kemudian miringkan tiang kembali untuk jeda
agar muatan dapat dimuat di perpanjangan beban sandaran. (gambar 3)

Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
7
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure

4. Pastikan bahwa muatan ditaruh tidak ada penghalangnya.


5. Perlahan-lahan kembalikan tuas kontrol ke posisi netral.

6. MENURUNKAN BEBAN
POTENSI BAHAYA:
a. TERJATUHNYA BEBAN.  
b. MENYENGGOL BENDA LAIN.
PERSYARATAN DAN PRAKTEK YANG DIREKOMENDASIKAN:
Tiang harus hati-hati dimiringkan ke belakang untuk menstabilkan muatan.
1. Pastikan muatan aman sebelum dipindahkan.
2. Hati-hati memiringkan tiang kebelakang untuk menstabilkan muatan.
3. Perlahan-lahan pindahkan forklift untuk 20 sampai 30 cm (8 sampai 12 inci)
dari stack.
4. Hentikan forklift.
5. Kembali tiang ke posisi vertikal sebelum menurunkan muatan.
6. Turunkan muatan sehingga titik terendah adalah 15 sampai 20 cm (6 sampai
8 inci) dari lantai. (gambar 4)

Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
8
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure

7. Saat bepergian, menjaga muatan pada ketinggian perjalanan yang aman.

F. HOUSEKEEPING.

a. Kembalikan semua peralatan ketempatnya dan pastikan kondisinya sudah bersih.


b. Bersihkan forklift dari pasir – pasir, minyak, air dan sampah sisa material setelah di
operasikan.

Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
9

Anda mungkin juga menyukai