Judul :
Pengoperasian Forklift
Daftar Isi :
Halaman
1. Tujuan ................................................................................................................... 2
2. Ruang Lingkup............................................................................................................. 2
3. Alat Pelindung Diri........................................................................................................ 2
4. Persiapan..................................................................................................................... 2
4. Pelaksanaan................................................................................................................. 2
4. Housekeeping............................................................................................................... 8
1
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure
A. TUJUAN
1. Pekerjaan Pengoperasian forklift mempunyai pedoman dengan jelas bagi operatornya.
2. Pekerjaan pengoperasian forklift dapat dilakukan dengan aman dan selamat
B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh yang mengoperasikan forklift di seluruh area
warehouse operation pt. Chevron pacific indonesia.
1. SAFETY HAT
2. SAFETY GLASS
3. SAFETY SHOES
D. PERSIAPAN
E. PELAKSANAAN
1. Perjalanan
Starting:
a. Pastikan bahwa jalan yang akan dilewati bebas dari barang-barang/peralatan.
Suara klakson terdengar jelas atau menggunakan Signalman jika pandangan Anda
terhalang. ( Terlebih lagi untuk forklift 7 ton ).
b. Lanjutkan dengan hati-hati menuruni jalan sambil mengawasi titik-titik buta yang
berbahaya.
Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
2
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure
Stopping:
a. Pilih area untuk parkir kendaraan. Jangan parkir di daerah yang tidak
diperbolehkan. Jangan menghalangi gang atau keluar. Ikuti prosedur parkir yang
telah dibuat.
b. Tekan rem perlahan dan berhenti.
c. Netralkan kontrol.
d. Pilih rem untuk parkir.
e. Matikan mesin forklift.
1) Terguling
2) Tabrakan dengan pejalan kaki, kendaraan lain atau benda.
Persyaratan dan Praktek yang direkomendasikan:
1) Berhenti total sebelum mengubah arah.
2) Gunakan klakson untuk memperingatkan pejalan kaki ketika berbalik.
b. Berbalik dan mengemudi
Potensi Bahaya:
1) Tabrakan dengan pejalan kaki atau benda karena bagian belakang forklift
berayun ke sisi yang berlawanan arah belokan.
2) Jatuh beban berikut tabrakan.
3) Terguling disebabkan oleh memutar terlalu tajam.
Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
3
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure
Persyaratan dan Praktek yang direkomendasikan:
a) Ketika berputar, mengurangi kecepatan ke tingkat yang aman.
b) Lanjutkan dengan hati-hati ketika berbalik, terutama ketika bekerja di daerah
terbatas atau gang-gang sempit. Ketika forklift merubah sudut, bagian
belakang forklift berayun dalam arah yang berlawanan dari belokan.
c) Mengantisipasi belakang ayunan dan mulai memutar sedekat mungkin
dengan sisi dalam tikungan. Rencanakan rute Anda dan antisipasi belokan.
d) Jangan berputar dengan garpu yang diangkat/ditinggikan.
e) Jangan aktifkan grade. Forklift akan terguling kesamping bahkan pada nilai
yang sangat kecil.
4. Parkir
Potensi Bahaya:
a. Bahaya sebuah forklift yang diparkir dengan tidak benar bisa tersenggol oleh
personil atau benda.
b. Bahaya akan gerakan yang tidak diinginkan dari forklift
Ketika sebuah forklift industri bertenaga ditinggalkan, beban yang dibawa berarti
harus seluruhnyaditurunkan, kontrol harus dinetralkan, daya harus dimatikan, dan
posisi rem. Roda harus diblokir/diganjal jika forklift diparkir di sebuah lereng.
1) Pilih permukaan yang keras dan rata.
2) Jangan parkir pada kondisi grade, kecuali jika roda diblokir/diganjal.
3) Parkir hanya di daerah yang disediakan saja, kecuali forklift sedang tidak aktif.
Memarkir pada jarak yang aman dari lorong, tangga atau peralatan kebakaran.
Jangan memblokir lalu lintas.
4) Tinggalkan dalam kondisi rem parkir.
5) Turunkan mekanisme angkat sepenuhnya.
Menetralisir kontrol:
1. Mengatur tuas ke arah netral, dan mengunci mekanisme (jika tersedia).
2. Miringkan tiang depan sedikit dan turunkan garpu ke lantai sampai ujung garpu
menyentuh lantai.
3. Jika forklift dinonaktifkan, dan garpu tidak bisa diturunkan ke lantai, maka ikuti
prosedur lockout / tagout. Jangan biarkan siapa pun untuk berdiri atau lewat di
bawah garpu.
4. Putar kunci ke arah OFF, dan hentikan mesin. Tarik kunci.
5. Keluar dari dalam forklift tanpa melompat.
5. Loading Material
1. PERSIAPAN LOADING MATERIAL DENGAN AMAN
Potensi bahaya:
Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
4
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure
4. sebuah forklift telah difabrikasi untuk kapasitas beban tertentu. Jika beban
off-center, didistribusikan tidak benar, atau kebesaran, mungkin melebihi
kapasitas dan mengakibatkan ketidakseimbangan pada forklift. (gambar 1)
6. Khusus forklift 7 ton ketika menurunkan beban lakukan secara perlahan agar
tidak terjadinya intensitas bunyi yang kuat pada cilinder.
2. MENGAMBIL BEBAN
Potensi bahaya:
a. Mendekati terlalu cepat.
Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
5
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure
3. MAST POSITION
Potensi bahaya:
Terguling dan beban turun saat tiang bergerak.
2. Gunakan dengan ekstra hati-hati saat menangani beban yang mendekati nilai
maksimum kapasitas forklift:
Miringkan tiang belakang dan posisi bagian terberat dari beban terhadap
kendaraan.
jalankan forklift dengan tiang miring ke belakang untuk menjaga muatan
stabil. (gambar 2)
Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
6
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure
5. MENGANGKAT BEBAN
Potensi bahaya:
a. Ruang tidak cukup
b. Beban jatuh
c. Beban terjebak
Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
7
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure
6. MENURUNKAN BEBAN
POTENSI BAHAYA:
a. TERJATUHNYA BEBAN.
b. MENYENGGOL BENDA LAIN.
PERSYARATAN DAN PRAKTEK YANG DIREKOMENDASIKAN:
Tiang harus hati-hati dimiringkan ke belakang untuk menstabilkan muatan.
1. Pastikan muatan aman sebelum dipindahkan.
2. Hati-hati memiringkan tiang kebelakang untuk menstabilkan muatan.
3. Perlahan-lahan pindahkan forklift untuk 20 sampai 30 cm (8 sampai 12 inci)
dari stack.
4. Hentikan forklift.
5. Kembali tiang ke posisi vertikal sebelum menurunkan muatan.
6. Turunkan muatan sehingga titik terendah adalah 15 sampai 20 cm (6 sampai
8 inci) dari lantai. (gambar 4)
Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
8
WAREHOUSE SUMATERA OPERATIONS
Standard Operating Procedure
F. HOUSEKEEPING.
Dokumen ini berisi informasi hak milik PT. Chevron Pacific Indonesia. Hal ini disampaikan secara
rahasia dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan yang dilengkapi dan dikembalikan atas
permintaan. Dokumen ini dan informasi tersebut tidak untuk direproduksi, ditransmisikan,
diungkapkan, atau digunakan tidak secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia.
9