Bahaya!
Jika operator crane tidak memiliki pengetahuan yang cukup terkait informasi dalam
pengoperasian crane yang dibutuhkan, operator tersebut tidak dapat memenuhi
standar kelayakan sebagai operator crane. Jika dipaksakan dapat menyebabkan
terjadinya risiko kecelakaan!
2
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
3
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
4
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Peringatan!
Mohon untuk mengoperasikan crane dengan baik dan benar, pastikan perawatan dan
inspeksi pada crane berjalan dengan baik, serta kenali potensi bahaya yang mungkin
akan terjadi jika perawatan dan inspeksi tidak dilakukan.
Operator harus selalu melakukan pengecekan baik sebelum atau sesudah crane
dinyalakan. Hal yang harus diperhatikan oleh operator adalah:
Pengecekan sebelum crane dinyalakan
Pastikan katup pemutus jalur pipa hisap (suction pipe cut-off valve) oli hidrolik,
terbuka.
Kapasitas oli mesin cukup;
Tali kawat (wire rope) pada setiap alat penggulung tali (winches);
Kerapatan atau kekencangan dan kondisi setiap pin;
Kapasitas oli hidrolik cukup;
Seluruh tuas pada panel kabin berada pada posisi netral.
Pengecekan setelah crane dinyalakan
Tekanan oli mesin;
Tekanan oli hidrolik pada sistem hidrolik crane;
Suara yang tidak normal dari crane;
Kondisi alat kemanan khusus crane;
Seluruh fungsi crane berjalan normal saat tanpa beban.
5
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Bahaya!
Persayaratan paling penting dari operasi crane yang aman adalah tanah yang stabil
dan kuat menampung keseluruhan beban operasi crane.
Bahaya!
Persayaratan paling penting dari operasi crane yang aman adalah tanah yang stabil
dan kuat dan memiliki daya dukung tanah yang cukup untuk menampung keseluruhan
berat operasi crane. Jika jarak aman tidak dapat dijaga, harus dilakukan rekayasa
pada lereng atau paritan tempat area kerja crane. Jika tidak bagian tepi lereng
dikhawatirkan akan runtuh atau longsor.
6
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Catatan
Jika ada keraguan akan daya dukung tanah tempat area operasi crane, harus
dilakukan investigasi dan pengukuran akan daya dukung tanah tersebut.
Bahaya!
Jika beban penyeimbang (counterweight) tidak terpasang sesuai dengan tabel
kapasitas angkat crane, potensi bahaya yang akan terjadi adalah crane terbalik.
1.2.5. Persyaratan pada roda gigi penggulung tali (winch gear) dan tali kawat
(wire rope)
Kapasitas angkat crane bergantung pada gaya tarik (tensile force) atau tarikan dari
tali kawat (wire rope) dan kombinasinya. Ketika crane bekerja dengan kombinasi
sistem kabel tali tunggal, crane hanya dapat mengangkat sekuat roda gigi
penggulung tali (winch gear) yang dapat angkat. Jika berat beban yang akan
diangkat melebihi gaya tarik (tensile force) dari roda gigi penggulung tali (winch
gear), maka perlu adanya kombinasi gulungan tali pada pulley bagian atas boom
dengan blok pengait (hook block).
Bahaya!
Jika gaya tarik (tensile force) tali kawat (wire rope) maksimal telah terlampaui dan
tidak ada upaya untuk merubah kombinasi gulungan tali, maka tali kawat (wire rope)
dapat putus atau motor penggerak roda gigi penggulung tali (winch gear) akan
mengalami kerusakan.
Sakelar batas beban (load moment limiter) mengalami kerusakan atau sengaja
dilepas dari crane.
Sakelar batas naik (hoist limit switch) mengalami kerusakan atau sengaja dilepas
dari crane.
Indikator kemiringan dan sensor tegangan tali kawat (wire rope) tidak berfungsi.
Jika pengangkatan beban tidak sejajar garis lurus atau bersudut, hal tersebut
akan berbahaya ketika ditarik menyamping. Bagian sisi boom memiliki ketahanan
torsi yang rendah sehingga akan berpengaruh terhadap struktur boom.
Beban berlebih yang diangkat atau digantung terlalu lama pada pengait (hook).
Jika beban yang diangkat tersendat dan tetap dipaksakan untuk diangkat
walaupun beban tersebut tidak melebihi batas yang diperbolehkan untuk diangkat
dan jika kemudian beban tersebut tiba-tiba dilepas, maka crane bisa terbalik
karena adanya tegangan pada tali kawat (wire rope).
Jika pekerjaan dilakukan saat kondisi angin kencang, mohon dapat mengikuti
petunjuk data tabel kapasitas angkat crane.
Crane yang beroperasi miring atau tidak pada garis horizontal, pada beban yang
diangkat juga akan miring searah dengan kemiringan crane.
Pengait (hook) yang berayun-ayun salah satunya merupakan akibat dari operator
yang tidak dapat mengendalikan pergerakan pengait (hook).
Beban dan radius putar crane yang melebihi batas tabel kapasitas angkat crane
yang ditentukan.
Ketika crane bekerja pada area yang terdapat jalur kabel listrik yang tidak
dilengkapi dengan pengaman atau tidak dipagar/ditutupi. Jika tidak dapat
dipastikan keamanannya, operator perlu mempertimbangkan jarak aman operasi
berikut:
Jika terdapat korsleting pada jalur kabel listrik dan menyebabkan percikan api di
sekitar area pekerjaan crane, operator wajib untuk:
a) Tetap tenang;
b) Jangan meninggalkan kabin crane;
c) Memberi peringatan kepada seluruh pekerja yang berada di sekitar area crane
untuk tetap berdiri di posisinya masing-masing dan tidak menyentuh crane;
d) Secara hati-hati memindahkan crane menjauh dari tempat berbahaya
tersebut.
Bahaya!
Jika tidak mengikuti langkah-langkah di atas, kejadian korsleting dan percikan api
9
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
dapat menyebabkan kecelakaan pada operator dan pekerja lain serta kerusakan pada
unit!
Pencegahan Tegangan Langkah (Step Voltage)
Tegangan langkah (step voltage) secara umum terjadi karena adanya beda
potensial antara sumber listrik yang masuk ke tanah dengan kedua kaki manusia
yang melangkah atau berada di dekat sumber listrik tersebut. Kekuatan tegangan
listrik akan berkurang seiring dengan semakin jauhnya jarak antara sumber listrik
dengan objek. Cara terbaik untuk menghindari kejut listrik dari tegangan langkah
(step voltage) adalah dengan berupaya untuk menghindari sejauh mungkin
sumber listrik tersebut disertai dengan upaya melompat secara serentak. Pada
jarak tertentu dari sumber lisrik, bergerak dengan langkah kecil secara serentak
juga dapat mengurangi potensi kejut listrik.
Instruksi Keamanan Penggunaan Sumber Listrik Bantuan (220V AC)
Jika crane menggunakan sumber listrik bantuan (220V AC) yang disediakan oleh
jaringan tegangan rendah, maka akan menyebabkan beberapa potensi bahaya
yang besar pada kondisi berikut:
a) Sirkuit pelindung rusak (dapat terjadi karena parts yang sudah tua atau
instalasi yang salah);
b) Koneksi sambungan kabel yang longgar;
c) Resistansi atau kekuatan parts yang dilewati tegangan tinggi;
d) Jalur kabel yang tertukar;
e) Kegagalan dalam pengukuran/pengecekankomponen listrik sebagai
perlindungan;
f) Kegagalan insulasi crane.
Jalur sumber listrik bantuan harus dipastikan dapat bekerja normal dan
direkomendasikan untuk menambah trafo diantara jalur listrik tersebut jika
dibutuhkan.
Bahaya!
Erosi karat akibat dari kelembapan atau kerusakan mesin dapat menyebabkan adanya
kegagalan insulasi pada sistem kelistrikan yang kemudian dapat menyebabkan
kebocoran listrik. Pekerja yang melakukan kontak langsung dengan perangkat
tersebut akan terkena kejut listrik yang dapat menyebabkan cidera hingga kematian.
Pengukuran komponen listrik sebagai perlindungan harus dilakukan oleh teknisi listrik
yang berpengalaman dan dengan alat pendeteksi yang baik, setelah itu dapat
diputuskan untuk menggunakan sumber listrik bantuan untuk crane.
Bahaya!
Medan elektromagnet dapat menimbulkan bahaya langsung maupun tidak langsung
terhadap pekerja atau objek lain.
Berpengaruh terhadap organ manusia seperti rasa terbakar atau
peradangan/pembengkakan karena adanya peningkatan suhu di area medan
elektromagnet.
Gangguan terhadap peralatan elektrik dari adanya pengaruh medan elektromagnet.
10
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Sebelum bekerja pada area dengan pengaruh medan elektromagnet yang tinggi,
mohon untuk berkonsultasi dengan distributor dan pabrikan asal crane atau
dengan ahli medan elektromagnet.
Paparan frekuensi tinggi dari pemancar membutuhkan alat pelindung khusus dan
panduan pelaksanaan pekerjaan khusus untuk operator dan staf pekerja lainnya.
a) Setiap crane harus dipastikan sepenuhnya telah terhubung dengan permukaan
tanah (ground). Lakukan pengecekan dengan pengetesan sederhana untuk
memastikan bahwa tangga, kabin, dan kabel pulley sudah terhubung dengan
permukaan tanah (ground).
b) Setiap pekerja yang bekerja pada area crane atau pada komponen besar
logam harus memakai sarung tangan pelindung yang tidak memiliki sifat
konduktor terhadap listrik dan panas serta alat pelindung lain yang dapat
melindungi diri dari bahaya terbakar ketika bekerja.
c) Jika pekerja merasakan adanya peningkaan suhu akibat dari medan
elektromagnet, tetap tenang dan jangan panik.
d) Perubahan suhu pada komponen yang diakibatkan oleh medan elektromagnet
bergantung dari ukuran komponen yang terpapar.
e) Ketika memindahkan crane, jangan biarkan crane bersentuhan dengan beban
atau komponen crane lain. Jika terdapat komponen yang terbakar akibat dari
kontak tersebut dan jika komponen tersebut adalah bagian vital dari sistem
pengangkatan crane contohnya tali kawat (wire rope), dapat mengurangi
kapastias angkat crane secara signifikan. Segera kontak pengawas
(supervisor) kapanpun terjadi kontak dengan crane lain sehingga dapat
segera dilakukan pengecekan dan inspeksi.
f) Alat insulator crane harus berada diantara pengait (hook) beban dan alat
katrol. Alat insulator crane tidak boleh dilepas.
g) Kabel yang berada di atas insulator tidak boleh disentuh.
h) Jangan pernah menyentuh crane saat mengangkat beban tanpa adanya alat
pelindung diri baik setelah pengangkatan atau penurunan beban.
i) Jangan pernah bekerja tanpa mengenakan pakaian bagian atas atau memakai
celana pendek.
j) Jika memungkinkan pemindahan beban yang besar dilakukan pada arah
horizontal, untuk mengurangi penyerapan paparan berfrekuensi tinggi.
k) Sebelum membawa alat/beban sebagai bagian dari pekerjaan manual,
pastikan beban telah terhubung dengan permukaan tanah (ground) atau
berikan insulasi (letakkan pakaian diantara tool yang akan dibawa dengan
sarung tangan).
l) Suhu dari alat/beban dapat diukur menggunakan alat pengukur suhu yang
sesuai.
Jika voltase yang terukur adalah 500V maka alat/beban dapat diukur dengan
jarak aman 10mm sampai 20mm, dan alat/beban tidak boleh disentuh dengan
tangan kosong. Semakin besar voltase maka jarak aman yang dipakai juga
semakin besar. Voltase 600V diukur dengan jarak diatas 20mm dan voltase
2000V diukur dengan jarak 300mm.
11
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
1.2.7. Perhatian Khusus pada Permukaan Tanah dalam Pergerakan Crane yang
sedang Berjalan
Perhatikan faktor-faktor berikut dalam memindahkan crane pada permukaan jalan
rata atau bergelombang:
Ketika menjalankan crane, pertimbangkan jalan yang menanjak dan menurun
serta pastikan lereng jalan kokoh dan permukaannya rata;
Jika sudah dipasktikan bahwa jalan tersebut memiliki kelerengan, pastikan juga
kelerengan jalan pada posisi lateral jalan;
Hindari perubahan kelerengan yang tiba-tiba dalam pergerakan crane ketika
sedang berjalan dan bertemu dengan jalan yang berbeda kelerengan. Hal
tersebut dapat menyebabkan crane dengan mudah terbalik;
12
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Hindari benturan antara pengait (hook) dengan boom terutama saat posisi boom
maksimal;
Secara umum crane dapat berjalan pada kondisi jalan yang berlereng, namun
hanya pada ukuran lereng terentu crane dapat diperbolehkan melintas;
Crane diperbolehkan berjalan pada kecepatan maksimum hanya pada kondisi
jalan yang rata, lurus dan kokoh;
Crane diperbolehkan berjalan pada kondisi angin dengan kecepatan maksimum
9.8m/s.
Permukaan tanah harus dipastikan rata dan kokoh serta cukup kapasitas daya
dukung tanahnya;
Perubahan arah pegerakan crane baik berbelok atau berbalik arah hanya boleh
saat dilakukan saat crane posisi berhenti diam;
Crane yang berjalan dekat dengan kabel listrik atau pada dataran yang tidak rata,
harus memperhatikan jarak aman dengan sekitar untuk berputar (slewing) paling
tidak 10m;
Pengoperasian crane harus perlahan dan penuh kehati-hatian. Jangan berhenti
dan berjalan secara tiba-tiba.
Tabel 4 Kondisi Crane yang Berjalan Tanpa Beban dengan Boom yang Mengarah Kemanapun
Kelerengan Maksimal
yang Diperbolehkan
Kombinasi Panjang Sudut Sudut
Kelerenga Kondisi Terentu / Batasan
Boom Boom Jib Kelerengan
n
Lateral
Membujur
Kondisi Boom Tunggal Atas (Single Top Boom)
HA 13m ~ 22m 75° - 8.5° 3.0° Tidak ada batas jarak
perjalanan, ketika
HA 25m ~ 34m 75° - 8.0° 2.0° kelerengan ≥3°, boom harus
HA 37m ~ 43m 75° - 6.5° 2.0° mengarah ke arah lereng,
kecepatan maksimal
HA 46m ~ 52m 75° - 5.0° 2.0° 0.4km/h
Kondisi Fixed Jib
HA+LA 32m ~ 38m 75° - 8.3° 2.0° Tidak ada batas jarak
perjalanan, ketika
HA+LA 41m ~ 47m 75° - 8.0° 1.5° kelerengan ≥3°, boom harus
HA+LA 50m ~ 53m 75° - 6.5° 1.5° mengarah ke arah lereng,
kecepatan maksimal
HA+LA 56m ~ 59m 75° - 5.5° 1.5° 0.4km/h
Catatan:
HA --- Panjang Boom
LA --- Panjang Jib
Ketika crane berjalan pada lereng, sudut boom adalah sudut antara boom dengan sasis.
Ketika crane berjalan pada lereng, sudut boom dan jib tidak boleh melebihi besar sudut pada
tabel.
13
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Tabel 5 Kondisi Crane yang Berjalan Dengan Beban dengan Boom yang Mengarah Kemanapun
Kelerengan yang
Kombinasi Panjang Boom Kondisi Terentu / Batasan
Diperbolehkan
HA Panjang Total ≤0.57° Tidak ada batas jarak perjalanan,
Beban pengangkatan berkurang 10%,
HA+LA Panjang Total ≤0.57° Maksimum kecepatan crane 0.4km/h
14
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Catatan:
HA --- Panjang Boom
LA --- Panjang Jib
Ketika crane berjalan pada lereng, posisi boom mengarah ke sisi lereng.
Catatan
Untuk perjalanan crane dengan beban, kurangi kapasitas beban yang diangkat. Crane
dapat berjalan dengan beban pada berbagai kondisi area pekerjaan berikut: Untuk
permukaan tanah yang rata dan kokoh dengan kapasitas daya dukung tanah cukup
dan kelerengan ≤0.57°, beban yang diperbolehkan diangkat pada boom dengan
kombinasi boom tunggal atas (Single Top Boom) adalah 90% dari total beban yang
diangkat, beban yang diperbolehkan diangkat pada boom dengan kombinasi fixed jib
adalah 50% dari total beban yang diangkat.
1.2.9. Perhatian dan Catatan untuk Pengoperasian Crane dengan Beban pada
Kondisi Berangin
Amati kecepatan maksimum angin yang diperbolehkan pada operasi pekerjaan
crane. Ketika kecepatan angin melebihi 9.8m/s, jangan mengoperasikan crane dan
turunkan boom sedekat mungkin dengan permukaan tanah.
Bahaya!
Sebelum memulai pengoperasian crane, operator crane harus mendapatkan data
kecepatan angin. Jika kecepatan angin terlalu tinggi dan tidak memungkinkan
kegiatan operasi pekerjaan, hentikan operasi pekerjaan.
15
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Semakin berat beban yang diangkat, semakin tinggi beban yang diangkat, maka
semakin besar pengaruh angin terhadap stabilitas crane. Perhatikan dengan baik
kondisi tersebut.
Ketika mengangkat pelat besi pada area yang luas dengan hembusan angin yang
kencang, hembusan angin dapat menjungkirkan boom dan berpotensi merusak
bagian crane. Angin yang kencang juga dapat mendorong beban ke arah boom
dan berpontensi membuat kerusakan.
Ketika boom diangkat sepenuhnya ke atas tanpa beban, angin bisa saja
mendorong boom ke arah belakang yang dapat menyebabkan crane terjungkir.
Ketika mengoperasikan crane pada kondisi angin kencang, perhatian sepenuhnya
tertuju pada kecepatan angin, kondisi crane, dan area pekerjaan.
Kecepatan angin yang dimaksud adalah kecepatan angin instan (yang seketika itu
muncul).
16
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
17
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
3 5 8 10
Laporan
Kecepatan
Area Area Area Area Area Area
Angin (m/s) Area Datar Area Datar
Datar Perkotaan Datar Perkotaan Perkotaan Perkotaan
Rata-Rata
Rata-Rata
Rata-Rata
Rata-Rata
Rata-Rata
Rata-Rata
Rata-Rata
Rata-Rata
Ketinggian Di
Instan
Instan
Instan
Instan
Instan
Instan
Instan
Instan
Atas Tanah
(m)
5 2.7 9.8 2.5 10.0 4.5 11.7 4.2 11.4 7.1 14.5 6.7 14.0 8.9 16.3 8.4 15.8
10 3.0 10.2 3.0 10.2 5.0 12.3 5.0 23.3 8.0 15.4 8.0 15.4 10.0 17.5 10.0 17.5
15 3.2 10.4 3.3 10.5 5.4 12.7 5.6 12.9 8.6 16.0 8.9 16.3 10.7 18.2 11.1 18.7
20 3.4 10.5 3.6 10.8 5.6 12.9 6.0 13.3 9.0 16.5 9.5 17.0 11.2 18.8 11.9 19.5
25 3.5 10.7 3.8 11.0 5.9 13.2 6.3 13.6 9.4 16.9 10.1 17.6 11.7 19.3 12.6 20.2
30 3.6 10.8 4.0 11.2 6.0 13.3 6.6 13.9 9.6 17.1 10.6 18.1 12.0 19.6 13.2 20.9
40 3.8 11.0 4.2 11.5 6.3 13.6 7.1 14.5 10.1 17.6 11.3 18.9 12.6 20.2 14.1 21.8
50 3.9 11.1 4.5 11.7 6.6 13.9 7.5 14.9 10.5 18.0 12.0 19.6 13.1 20.8 15.0 22.8
75 4.2 11.4 5.0 12.2 7.0 14.4 8.3 15.7 11.2 18.8 13.2 20.9 14.0 21.7 16.5 24.8
100 4.4 11.6 5.3 12.6 7.4 14.8 8.9 16.3 11.8 19.4 14.2 21.9 14.7 22.4 17.8 26.7
19
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
20
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
21
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Jika area pekerjaan crane berada dekat dengan pemancar atau menara
elektromagnetik tinggi, crane harus dilindungi oleh pelindung frekuensi tinggi
untuk mencegah terbakar.
Menjalankan crane harus dilakukan dengan hati-hati khususnya pada
pergerakannya terhadap pekerja sekitar, kabel listrik tegangan tinggi, tempat
yang sempit, larangan melintasi jembatan, dll. Seorang pemberi sinyal/tanda
(signalman) dibutuhkan dalam tempat dengan area yang terbatas dan kunci meja
putar sasis crane ketika crane sedang berjalan.
Crane yang berjalan dengan beban mengacu pada sub bab 1.2.7 harus dipastikan
boom telah ditempatkan didepan arah jalan crane, jalan yang digunakan rata dan
cukup untuk menampung beban crane yang berjalan, kemiringan jalan yang
diperbolehkan kurang dari 1%, kecepatan maksum kurang dari 0.4km/h. Crane
yang berjalan harus berada pada kecepatan rendah dan dengan pengoperasian
yang perlahan dan penuh kehati-hatian. Upayakan untuk memindahkan beban
dengan ukuran sekecil mungkin dan sedekat mungkin dengan permukaan tanah.
Ruang jarak dengan permukaan tanah tidak boleh lebih dari 400mm dan hindari
mengangkat beban sambil berputar.
Untuk keamanan saat crane berjalan dengan beban, kurangi kapasitas angkat
crane yang tertera pada tabel kapasitas angkat crane. Kondisi area pekerjaan
yang berbeda juga memiliki perbedaan dalam penanganan crane berjalan dengan
beban. Pada area dengan kondisi jalan tanpa adanya kemiringan dan kepadatan
yang baik dapat menahan keseluruhan beban. Pada area dengan kemiringan jalan
dibawah 1%, crane dapat berjalan dengan mengangkat beban maksimum 90%
dari total kapasitas angkat crane (hanya menggunakan boom), 70% dari total
kapasitas angkat crane (menggunakan boom tunggal atas/single top boom), 50%
dari total kapasitas angkat crane (menggunakan fixed jib).
Pengangkatan beban menggunakan 2 crane memilki risiko lebih besar
dibandingkan dengan pengangkatan beban menggunakan 1 crane. Jika
pengangkatan beban menggunakan 2 crane, crane yang digunakan harus dengan
jenis dan tipe spesifikasi yang sama. Operasi pengangkatan tersebut juga harus
dikoordinasikan dengan baik bersama dengan pergerakan crane dan distribusi
beban yang sesuai. Operasi pengangkatan setiap crane tidak melebihi dari 75%
dari total kapasitas angkat crane yang diizinkan, serta tidak melebihi dari 80%
dari total kapasitas angkat crane yang diizinkan pada operasi pengangkatan
menggunakan 1 crane.
Untuk pengoperasian dengan menggunakan banyak crane pada beban yang
tergantung bebas harus memperhitungan metode pengangkatan dimana beban
yang diangkat tidak boleh melebihi 75% dari total kapasitas angkat crane yang
diizinkan. Pastikan beban pada setiap tali sling mengacu kepada distribusi tabel
kapasitas angkat crane. Pada kegiatan konstruksi, pengoperasian dengan
menggunakan banyak crane harus kompak dan berada dalam satu komando
perintah dengan pergerakan yang terorganisir serta distribusi beban yang sesuai.
Sebelum meninggalkan kabin, operator harus melakukan tindakan sebagai
berikut. Jika tidak dilakukan akan menimbulkan kondisi bahaya.
22
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
23
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Radius putar crane dapat diperluas selama dalam area radius putar crane.
Pastikan tidak ada hambatan pada area operasi crane dan tanah dapat
mendukung beban operasi crane.
Pastikan tidak ada penghalang pada area kerja crane dan dengan jarak pandang
yang baik. Pastikan operator, pemberi sinyal/tanda (signalman), dan pengawas
(supervisor) memiliki komunikasi yang baik untuk operasi yang aman.
Pastikan tanah atau permukaan pendukung lainnnya dapat mendukung operasi
crane. Hindari operasi crane pada tanah yang lunak, tidak stabil, tanah dengan
kandungan air yang tinggi, dan tanah beku. Ketika crane beroperasi di area
lereng, pastikan lereng tersebut sudah diperkuat dan tetap menjaga jarak aman
untuk menghindari lereng runtuh atau longsor. Jika tanah tidak memiliki daya
dukung yang cukup terhadap operasi crane, crane dapat berisiko terjungkir. Oleh
karena itu, dibutuhkan plat besi atau pondasi beton di bawah landasan sepatu
(track shoe) crane untuk pembagian beban. Permukaan tanah harus rata dan
cukup kuat untuk mendukung operasi crane yang aman.
24
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Jika gempa bumi terjadi, hal-hal yang harus segera dilakukan adalah:
a) Hentikan pekerjaan;
b) Turunkan beban dan boom ke permukaan tanah dengan segera;
c) Rem dan kunci penggulung tali pengangkat (hoist winch) dan meja putar sasis
crane.
d) Matikan mesin;
e) Matikan arus sakelar batas beban (load moment limiter);
f) Beritahu para pekerja untuk segera menjauh dari crane.
Dalam pengoperasian crane, jika ada bagian dari crane atau tali sling secara tidak
sengaja bersentuhan dengan jalur kabel listrik tegangan tinggi, operator harus
tetap berada di dalam kabin crane tanpa menggerakkan crane sampai keadaan
bahaya diatasi. Pekerja di sektiar crane dilarang menyentuh crane dan jika
operator diharuskan meninggalkan crane, operator harus melompat langsung dan
dilarang menuruni crane dengan tangga.
Kabin crane harus dilengkapi dengan palu darurat yang dapat digunakan untuk
memecahkan kaca kabin dalam keadaan darurat.
Sakelar batas beban (load moment limiter) harus selalu diaktifkan untuk
mendeteksi adanya kelebihan beban. Jika beban yang diangkat melebihi kapasitas
angkat crane, jangan melanjutkan operasi pengangkatan beban sampai kelebihan
beban tersebut dilepas.
Sakelar batas beban (load moment limiter) harus diatur atau disetel berdasarkan
pada kondisi unit yang sebenarnya. Jika tidak demikian, sakelar batas beban
(load moment limiter) tidak dapat berfungsi sebagai alat kemanan dengan benar.
Operator harus selalu memperhatikan indikator sudut dan sensor tegangan
berfungsi dengan normal.
Peralatan pengangkatan crane seperti tali sling, peralatan pengikat, dll sangat
penting sebagai alat keamanan dalam pengoperasian crane. Dalam kegiatan
pengangkatan beban oleh crane, jika beban terlepas tiba-tiba dari tali
pengikatnya, maka akan menimbulkan tegangan pada boom yang kemudian
membuat hentakan ke belakang. Hentakan ini dapat menyebabkan crane terbalik.
Pada pengoperasian crane dekat dengan kabel listrik, jika kabel belum diberikan
insulasi atau area sekitar kabel listrik yang berbahaya belum diberikan isolasi,
crane harus berjarak seaman mungkin dari kabel listrik tersebut.
Operator crane harus dengan cermat memeriksa kondisi beban, blok pengait
(hook block), dan pulley baik saat operasi pengangkatan beban maupun saat
memindahkan crane dengan atau tanpa beban. Jika operator tidak sempat
memeriksa kondisi beban, operator harus mengoperasikan sesuai dengan
instruksi atau aba-aba dari pemberi sinyal/tanda (signalman). Instruksi atau aba-
aba tersebut dapat diberikan melalui sinyal tangan, telepon genggam, atau
walkie-talkie. Operator harus selalu sigap untuk menghindari adanya
kesalahpahaman.
25
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Catatan
Pada musim dingin ketika suhu turun, pastikan cairan pendingin (coolant) mesin harus
ditambahkan cairan anti beku untuk menghindari kerusakan mesin akibat pembekuan
cairan pendingin (coolant).
Bahaya
Sinyal tangan harus disepakati dahulu antara operator dan pemberi sinyal/tanda
(singalman). Kesalahpahaman dapat mengakibatkan kecelakaan.
Operator harus terbiasa dengan sinyal tangan standar untuk memastikan koordinasi
dan keamanan pengoperasian crane berjalan dengan baik. Beberapa negara memiliki
perbedaan bentuk sinyal tangan. Ketika mengoperasikan crane di negara lain,
operator harus selalu memperhatikan bentuk sinyal tangan yang disepakati di negara
tersebut, khususnya untuk sinyal tangan berhenti darurat (emergency stop).
26
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Lengan diangkat ke atas melebihi kepala. Satu tangan mengepal. Angkat siku ke atas
Telapak tangan terbuka dan pandangan ke dan topang siku menggunakan tangan
depan. lainnya.
Satu tangan mengepal dan tempatkan di Satu lengan diangkat kecil ke atas melebihi
atas kepala. Tepuk kepala dengan kepalan bahu tetapi tidak melebihi kepala. Jari-jari
tangan. rapat dan lengan berayun pada siku.
Satu lengan lurus ke arah bawah dengan Satu lengan lurus ke arah bawah dengan
sudut 30° terhadap badan. Jari-jari rapat sudut 30° terhadap badan. Jari-jari rapat
dan lengan berayun pada pinggang. mengarahkan posisi beban terhadap tanah.
27
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
Satu lengan diangkat kecil ke atas melebihi bahu tetapi tidak melebihi kepala. Jari-jari rapat
dan ayunkan lengan ke arah pergerakan blok pengait (hook block) dituju.
Lengan berada posisi menutup horizontal Lengan membentuk tanda silang dengan
pada dada dan jari-jari rapat menghadap ke telapak tangan berada di depan kepala. Jari-
bawah. Kemudian direntangkan horizontal. jari rapat menghadap ke luar kepala.
Satu lengan direntangkan. Ibu jari Satu lengan direntangkan. Ibu jari
menghadap ke atas dan jari-jari lainnya menghadap ke bawah dan jari-jari lainnya
menutup. Lengan berayun ke atas. menutup. Lengan berayun ke bawah.
28
Buku Manual Operasi Unit XCMG Crawler Crane XGC55
L. Crane Berputar
Satu lengan direntangkan. Jari menunjuk arah dari putaran crane yang akan dituju.
Catatan
Perbedaan negara dan wilayah dapat memiliki perbedaan sinyal. Ketika
mengoperasikan crane di negara lain, operator harus selalu memperhatikan peraturan
atau kesepakatan sinyal yang berlaku di negara tersebut.
29