Anda di halaman 1dari 25

PROSEDUR HSE

PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA


PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal :1 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

1. TUJUAN

Peranca disediakan sebagai sarana akses yang aman untuk keluar-masuk dari dan ke lokasi
kerja yang biasanya tidak tersedia di akses lokasi kerja. Maka perlu adanya standard untuk
membangun dan menggunakan peranca yang aman. Pedoman berikut adalah cara untuk
memenuhi penyediaan sarana dimaksud.

2. PENERAPAN

Umum
Istilah-istilah Peranca
Tata–cara konstruksi yang Umum untuk Semua Peranca
Peranca yang diikat Bebas (Independent Tied Scaffolds)
Peranca Mobil Menara (Mobile Tower Scaffolds)
Peranca Sambungan Tiang Penopang (Truss Scaffolds Bind)
Peranca sling gantung (Slung Scaffolds)
Peranca Drop (Drop Scaffolds)
Peranca Pada Tangki dan Bejana
Sistem Peranca
Peranca Khusus
Ringkasan Peranca
Ukuran dan Jarak
Gambar
Lembar Periksa Inspeksi Peranca
Addendum "Penggunaan Tangga Portabel Secara Aman"
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal :2 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

3. POTENSI BAHAYA

Peranca yang ambruk dapat menyebabkan cedera berat dan atau kerusakan terhadap plant,
peralatan atau kerugian dari suatu proses. Metode pemilihan yang tidak aman dapat
menyebabkab orang jatuh atau peralatan peranca dapat menimbulkan cedera.

4. REFERENSI
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per-01/Men/1980 Keselamatan Kerja untuk Konstuksi
Bangunan.

5. PROSEDUR

5.1. Pipa (Tube)


Pipa untuk peranca harus diinspeksi sebelum digunakanoleh Pengawas. Pipa untuk
peranca biasanya berukuran diameter 2" bebas dari keretakan, tidak cacat pada
permukaan dan tidak ada cacat lain. Setiap peranca yang membutuhkan pemeliharaan
yang tinggi seperti dibersihkan dengan sikat kawat atau digosok, harus diganti.
Ujung-ujung pipa peranca harus dipotong segi terhadap sumbu pipa. Pipa tidak
disarankan untuk dicat kecuali hanya untuk tujuan identifikasi.

5.2 Fittings
Fittings harus diperiksa sebelum digunakan agar dapat meyakinkan seluruh moving
parts dapat bergerak leluasa dan dilumasi dengan baik. Pencucian fittings dengan
asam adalah metode pemeliharaan yang dapat dilakukan sebelum bagian-bagian
yang bergerak atau fittings diberi minyak. Pipa tidak boleh dipanasi pada waktu
dilakukan pemeliharaan. Semua fittings yang digunakan sesuai dengan British
Standard 1139: Spesifikasi untuk Sambungan dan Fittings yang digunakan pada Pipa
Peranca.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal :3 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

5.3 Papan
Papan untuk peranca harus sesuai dengan spesifkasi berikut:
Tebal 1-1/2" lebar 9-1/4". Papan dengan ketebalan kurang dari 1-1/2" tidak Boleh
digunakan. Papan dengan ketebalan lebih dari 1-1/2" tidak boleh lebih lebar dari 9-
1/4". Papan yang pecah tidak dapat diterima. Papan dengan simpul lebih lebar dari 2"
tidak boleh digunakan. Urat kayu (grain) harus dipasang membujur kearah panjang
papan peranca. Papan yang pecah tidak dapat digunakan. Ujung papan harus diikat
dengan besi yang melingkar. Dilihat dari pinggir papan, tidak boleh ada simpul yang
besarnya lebih dari separuh tebal papan. Papan tidak boleh dicat atau diperlakukan
dengan cara apapun, yang dapat mengelabui cacat. Ujung papan dapat dicat untuk
tujuan identifikasi. Papan tidak boleh ada minyak, minyak gemuk atau cairan lain yang
tumpah pada papan yang dapat menimbulkan kebakaran atau bahaya terpeleset. Papan-
papan yang kondisinya seperti ini harus diganti. Papan yang ada simpulnya harus
dipotong segi dan diikat ulang dengan besi melingkar sebelum digunakan. Papan harus
dibersihkan setelah dipakai, disimpan dengan ditumpuk datar ke atas, diatas ketinggian
tanah dengan balok melintang.

5.4 Kebersihan
Peranca dan area di sekeliling peranca harus dipelihara bersih dan rapih.
Diperlukan perhatian khusus untuk meyakinkan bahwa bahan untuk blasting
(kerikil) tidak mengumpul pada papan peranca.

6. ISTILAH-ISTILAH PERANCA

6.1 Bagian-bagian Pipa (Tubular Members)

1. Penahan papan (Board Bearer), Intermediate Transom:


PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal :4 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

2. Pipa yang terletak memanjang yang melintang ledgers antara transoms untuk
mendukung lantai kerja

3. Braket (Brace): Pipa yang dirangakai diagonal, melintang terhadap bagian dua atau
lebih pada peranca yang dipasacg tetap untuk memperkuat peranca.

4. Rel pengaman (Guardrail). (Salah kaprah disebutnya rel pegangan tangan atau
handrail): Pipa yang dirangkai pada struktur untuk mencegah orang jatuh dari lantai
kerja ke akses jalan. Pipa ini tingginya 36" - 45" diatas dek.

5. Rel pegangan tangan (Handrail): Pipa yang dipergunakan pada tangga, sandaran, dll,
yang dipasang untuk mencegah orang jatuh.

6. Ledger: Pipa yang dipasang horizontal dan diikat pada peranca kearah memanjang.

7. Rel tengah (Midrail): Pipa yang dirangkai pada struktur di tengah-tengah antara rel
pengaman dan geladak.

8. Tonggak (Puncheon): Pipa yang dipasang vertikal untuk mendukung, berdiri tegak
diatas tanah atau pelat alas.

9. Raker : Pipa yang dipasang untuk menahan beban miring pada tanah atau struktur di
sebelahnya.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal :5 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

10. Pipa Pengikat (Reveal  Tie): Pipa yang diangkat atau dirapatkan antara dua
permukaan yang berlawanan, misalnya pada pembukaan jendela atau untuk membantu
untuk mengikat peranca ke bangunan atau pipa balok (beam) penahan struktur.

11. Tiang (Tegak): Pipa yag dipergunakan sebagai penyangga yang dipasang vertikal,
pada konstruksi peranca, dan memindahkan beban ke dek di tanah atau lantai dasar
melalui pelat dasar dan pelat alas.

12. Pipa Pengikat (Tie): Pipa yang dipakai untuk menghubungkan peranca dengan
angkor yang kokoh.

13. Pipa Transom: Pipa yang terbentang melintang pipa ledgers untuk mengikat peranca
secara transversal, yang juga menopang lantai kerja.

6.2 Istilah Umum

1. Pelat Dasar (Base Plate): Pelat dari metal dengan ganjel untuk mendistribusikan
beban dari tiang, pipa raker, atau pipa yang menahan beban. Harus digunakan
bersama dengan pemakaian pelat alas untuk tiang.

2. Bay: Jarak antara dua tiang yang berdekatan sepanjang bagian depab dari peranca.

3. Papan: Papan kayu yang dipakai untuk akses, lantai kerja, dan sebagai komponen
pelindung seperti papan pijakan.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal :6 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

4. Penopang Buttress: Struktur pipa penopang yang dibuat untuk memperkuat struktur
peranca yang ada.
5. Castor: Roda swivel dengan perlengkapan pengunci yang dikaitkan pada dasar dari
batang vertikal untuk tujuan memindahkan peranca.

6. Klip (Clip): Digunakan untuk mengikat papan pada pipa peranca

7. Kolom Kotak Pengikat (Column Box-Tie): Pengikat dua arah yang dipasang pada
tiang vertikal dengan pipa yang membentuk “kotak” sekitar tiang.

8. Penyambung (Coupler): Komponen yang digunakan untuk menyambung pipa –


pipa peranca.

9. Dek (Decking): landasan peranca dari papan yang dipasang berdekatan.

10. Braket Ekstensi (Extension  Bracket): Braket yang dipasang pada tiang agar papan
(biasanya dua) dapat diletakkan diantara tiang bagian dalam pada peranca yang berdiri
sendiri dan dinding atau struktur. Biasanya tidak digunakan pada peraca pipa dan klip,
tetapi untuk pemasangan kerangka.

11. Kabel penggantung (Hanging Wire): Kabel yang dipakai untuk menahan dan
mengangkor peranca sling gantung (minimum diameter 3/8 inches).

12. Besi Melingkar (Hoop Iron): Sabuk logam yang dipasang diujung papan untuk
mencegah papan pecah.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal :7 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

13. Pipa Junction: Bagian antara dari seri pipa

14. Braket Ledger  (Ledger Bracing) : Pipa yang dipasang diagonal antara dua
ketinggian dari ledger ke ledger atau tiang ke tiang untuk memperkuat peranca.

15. Ketinggian (Lift): Tinggi dari tanah atau dek ke ledger yang berada paling rendah
atau jarak vertikal antara dua ledger yang berdekatan.

16. Braket Longitudinal (Longitudinal Bracing), atau Braket Depan (Facade Brac-
ing): Pipa yang dipasang diagonal, melintang bagian depan peranca untuk
memperkuat peranca.

17. Sambungan Paralel (Parallel Coupler): Pipa pendek yang dipasang longitudinal


melintang ujung-ujung batang pipa, untuk memperkuat batang pipa. Tidak
dipergunakan kecuali jika batang pipa atau selubung dipasang tegak.

18. Pengikat peranca (Scaffold Lashing): Kabel berdiameter 3/8" atau kawat 1/4" yang
digunakan untuk mengikat tangga, papan, dll. Tidak digunakan untuk menahan atau
mengangkor peranca atau untuk operasi pengangkatan.

19. Pelat alas (Sole Plate atau Spreader): Kayu atau sejenisnya dari ukuran dan kualitas
yang sesuai untuk membagi beban dari pelat dasar diatas area pada tanah, dek atau
geladak atau permukaan yang kasar. Untuk menambah maksimum 2' kesamping atau
keatas.

20. Stiles: Bagian pada tangga yang dipasang vertikal.


PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal :8 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

21. Sistem Peranca (Unit yang dirangkai, Kwikstage, atau Kerangka Peranca): Istilah
yang dipergunakan untuk menjelaskan unit yang dibuat secara keseluruhan atau
sebagian dari komposisi peranca untuk tujuan menjadikan bentuk yang utuh.

22. Papan pengaman (Toeboard, Kick Board): Papan yang diletakkan sepanjang pinggir
lantai kerja untuk mencegah jatuhnya orang, alat dan material dari lantai kerja.

23. Pengikat dua arah (Two-way Tie): Pengikat yang mencegah bergeraknya


24. peranca dari dan ke bangunan atau struktur dimana peranca tersebut dipasang.

25. Unit  Beam Penopang (Truss): Balok bentuk profil lattice yang dirangkai membentuk
jembatan dimana diperlukan adanya bentuk terbuka. Balok ini dapat dibuat dengan
sambungan baut atau disambung denga peranca.

26. Dek Lantai Kerja (Work Stage, Staging): Dek yang dibuat pada menara, kerangka
balok, kerangka atap atau kerangka konstruksi.

27. Peranca Suspensi (Suspension Scaffold): Peranca Suspensi Dua Titik atau Peranca
Mengayun (Swinging Scaffold), adalah peranca yang mempunyai lantai kerja yang
menggantung pada dua tali di dua titik gantungan, yang dapat menaikkan atau
menurunkan lantai kerja sesuai posisi kerja yang diinginkan dengan menggunakan
mesin pengangkat.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal :9 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

7. TATA-CARA KONSTRUKSI YANG UMUM PADA SEMUA PERANCA


7.1 Peralatan Pelindung
Orang yang membuat peranca harus memakai dan menggunakan peralatan pelindung
yang sesuai dengan persyaratan COPI Bagian PPE, sebagai berikut:
1. Topi keras
2. Sepatu Safety
3. Kacamata Safety
4. Pelindung pendengaran pada area kebisingan tinggi
5. Sabuk Safety harness dengan life line
6. Rompi kerja bila bekerja di atas air.

7.2 Penggunaan Sabuk Safety Harness


Sabuk pengaman untuk badan dengan 2 (dua) tali lanyards untuk mengikat pekerja
100% selama pindah tempat, tali lifelines, dan tali drop lines sesuai dengan
spesifikasi ANSI A10.14 harus digunakan oleh karyawan pada waktu membangun
peranca (kecuali bila menjadi lebih berbahaya untuk digunakan) bila berada enam
kaki atau lebih di atas tanah atau laut.

7.3 Pondasi
Pondasi untuk peranca harus memadai untuk menopang dan menahan beban yang
menekan pada setiap tiang dan menopang keseluruhan berat beban peranca.
Tanah, permukaan dek atau balok beam harus diuji dengan hati-hati sebelum membuat
peranca. Penggalian dekat dengan dasar tidak boleh dilakukan.
Pelat dasar dan pelat alas perlu untuk digunakan. Pelat alas dari papan untuk tiang
diperlukan untuk membagi rata beban pada atap, permukaan tanah atau dek yag
tidak lengkap. Pelat alas dapat melebar maksimum 2” pada kedua sisi tiang.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 10 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

7.4 Tiang (Standards)


Sambungan pada tiang harus diberi penguat dan sambungan pada tiang yang
berdekatan tidak boleh ada pada ketinggian yang sama. Sambungan harus pada
tempat sedemikian rupa sehingga terjadi sedekat mungkin dengan ledger.

7.5 Ledgers
Sambungan pada ledgers untuk bay harus diberi penguat diatasnya dan dibawahnya
pada ketinggian yang sama. Ledger harus disambung bersama dengan ujung-ujung
coupler, letaknya lebih disukai bukan pada tengah-tengah bentangan.

7.6 Dek (Decking)


Dek untuk peranca harus sesuai dengan spesifikasi berikut ini:
Papan untuk dek harus terletak dengan bebas pada sedikitnya tiga tiang pendukung.
Ujung papan harus menjorok daru dudukannya paling tidak 2"; dan jarak maksimum
8".
Dek pada sekeliling permukaan yang lengkung bila mungkin harus ditirus. Bila tidak
dapat dicegah adanya tumpang tindih, harus dilakkan cara yang hati-hati untuk
mencegah terjadinya bahaya tersandung.
Papan harus diikat dengan peranca dengan kabel pengikat atau klip.
Tiang pendukung untuk papan harus diberi jarak sesuai dengan kondisi alam setempat
dari dek dan beban yang diterima. Jarak maksimum yang diperbolehkan antara tiang
pendukung adalah:
Tebal Papan Peranca Jarak maksimum
Papan Peranca antara tiang pendukung

1-1/2" 4-1/2'
2" 8'
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 11 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

Catatan: Jarak diatas adalah jarak maksimum yang diijinkan untuk balok tunggal.
Jarak ini harus berkurang pada waktu ada beban yang diantisipasi atau bila secara
alami diperlukan bentuk lantai kerja yang lebih kecil untuk lebih menjamin
keselamatan.

Celah diantara papan harus sekecil mungkin yang dapat dilakukan untuk mencegah
erjadinya bahaya. Gap diantara papan pada peranca yang dibuat untuk tujuan
pekerjaan sanblasting harus 1" untuk menghindari kerikil mengumpul pada papan,
hal ini tidak diinginkan karena menambah beban berat.

7.7 Rel Pengaman dan Papan Pengaman (Guardrails  and Toeboards)


Rel pengaman dan toeboards harus dipasang dipinggir geladak dimana orang atau
barang dapat terjatuh pada jarak lebih dari 6'6". Rel pengaman tingginya minimum
harus 3' dan maksimum tingginya 3'9".
Rel pengaman dan toeboards harus dipasang di bagian dalam tiang untuk
menghindari pergerakan keluar. Papan pengaman harus dipasang dengan klip atau
cara lain, misalnya baji, atau sambungan yang mengikat (check jointed).

7.8 Akses
Akses ke lantai kerja yang paling baik dapat dicapai dengan menyediakan tangga-
menara secara terpisah atau akses kerja kantilever sehigga tidak mengganggu lantai
kerja dan dapat mengurangi kemungkinan orang terrjatuh melalui sela-sela rel
pengaman atau geladak. Tetapi, dapat digunakan tangga tunggal yang tetap
diletakkan dengan benar dan direntang minimum 36" diatas dek platform.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 12 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

Pada waktu tangga digunakan untuk menyambung akses ke geladak atau lantai kerja
ujung atas dari angga harus direntang tiga kaki diatas titik penopang pada lantai kerja
untuk dapat dipegang pada saat melangkah dari tangga ke lantai kerja.

Tangga harus selalu diikat dengan struktur yang kuat pada waktu dipasang untuk
digunakan secara normal. Pengikat dekat ujung atas penting untuk dipasang, dan
disarankan untuk dipasang pada ujung bawah.

Dasar tangga harus ditempatkan menapak dengan kokoh dan permukaan dasar dari
pendukungnya rata. Kedua kaki tangga harus ditopang secara sama. Ujung atas tangga
harus ditempatkan pada dua rel yang ditahan sama berat.

Tempat “landing” pada tangga terletak pada setiap ketinggian 30’ dan harus ada rel
pengaman dan papan pengaman. Lubang pada lantai kerja dimana tangga dapat
melewatinya harus dibuat sekecil mungkin.

Bila dilakukan pekerjaan panas pada peranca, diperlukan dua sarana akses untuk
keluar.Peraturan Keselamatan Kerja untuk menggunakan tangga sebagai akses menuju
peranca adalah: Tangga hanya bisa dipanjat oleh satu orang dalam waktu yang
bersamaan. Bawa dan masukkan alat-alat kerja dalam sabuk alat, biarkan tangan bebas
untuk memegang pegangan tangga pada waktu memanjat atau turun tangga

Kabel tangan (handlines) harus digunakan untuk menaikkan dan menurunkan alat
kerja yang besar atau kotak alat. Selama membuat peranca, harus menggunakan tangga
untuk mendapatkan akses. Untuk informasi lebih lanjut dalam menggunakan tangga
secara aman lihat Adendum setelah Lembar Periksa Keselamatan Kerja.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 13 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

7.9 Tutup peranca


Bila dipasang tutup atau bahan lembaran lain pada peranca (misalnya terpal, dll),
harus diperhitungkan terhadap beban angin serta harus memjadi pertimbangan dalam
membuat desain peranca. Disarankan melepas terpal sebelum melaksanakan
pekerjaan panas untuk menghindari terjadinya bahaya kebakaran.

7.10 Peranca yang tidak lengkap (Incomplete scaffolding)


Pemberitahuan bahaya "Jangan digunakan, peranca tidak lengkap" dipasang untuk
melarang penggunaan.

7.11 Inspeksi
Peranca harus di inspeksi secara visual setiap waktu akan digunakan. Fittings dicek
setiap minggu apakah sudah kuat. Mengacu pada Kebijakan dan Prosedur Ijin Kerja
yang terpisah, dan secara khusus dan rinci pada waktu “diluar dek”. Lembar periksa
Inspeksi peranca dilampirkan dalam kebijakan dan prosedur ini. Pokok-pokok penting
yang harus dicek pada waktu inspeksi, sebagai berikut:

Lantai Dasar :
Tiang - Ada pelat alas dan pelat dasar Plumb, dan beban terbagi merata.
Ledger - Rata dan tidak bengkok.
Transoms - Rata dan diikat dengan tiang.
Fittings - Tipenya cocok sesuai fungsinya. Erat.

Ketinggian Intermediate (Intermediate Lifts):


Tiang - Tegak , dan beban terbagi merata.
Ledgers - Seperti di atas.
Transoms - Seperti di atas.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 14 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

Braket - 50% braket (1 braket untuk setiap 2 bays, setiap ketinggian tertentu)
untuk peranca, dinding dan 100% braket (1 braket untuk setiap sisi, setiap ketinggian
tertentu) untuk peranca menara.
Pengikat - Yang tampak, pada kotak, atau pengikat kolom di setiap 3 bays nd
Dan di setiap ketinggian ketiga.
Fittings - Tipenya cocok sesuai fungsinya. Erat.

Pada Ketinggian Lantai Kerja (Working Lift) :

Tiang - Seperti di atas.


Ledgers - Seperti di atas.
Transoms - Seperti di atas.
Braket - Braket ada di tempatnya.
Papan - Terikat . Dempet, tidak menumpang. Papan pengaman
Ada di tempat dan terikat.
Rel pengaman - Terpasang dan ketinggiannya benar.
Akses - Tangga terikat dan ketinggiannya benar diatas latai kerja
(minimum 36"). Sudut yang tepat (4 keatas dan 1
kesamping).
Fittings - Tipe yang benar sesuai dengan penggunaan. Diikat kuat

Lain-lain :
Mobile peranca - Rodanya dapat dikunci. Dilengkapi dengan tangga internal.
Bila dibutuhkan ada Outriggers di tempat kerja.
Peranca Drop (Drop scaffolds) - Formatnya sama seperti di atas, tetapi lantai
dasarnya adalh lantai dimana peranca tersebut bergantung.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 15 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

8. PERANCA YANG DIIKATBEBAS (INDEPENDENT TIED SCAFFOLD)


Peranca yang diikat bebas terdiri dari sebaris tiang ganda yang disambung satu sama lain
memanjang dengan legdernya dengan jendela transoms disudut kanan ledger. Braket dan
pengikatnya sangat penting untuk memjaga kestabilan. Peranca ini merupakan bentuk yang
paling umum dari akses peranca yang dapat dibagi dalam tiga kelompok.

Beban kerja Penggunaan


Beban ringan Pengecatan dan pembersihan , 15lbs/ft2
Beban umum Material diletakkan diatas lantai kerja , 37 lbs/ft2
Beban berat Material berat diletakkan diatas lantai kerja , 60 lbs/ft2

Untuk persyaratan umum lihat Bagian 4. Untuk beban, jarak dan dimensi lihat Tabel 1.

9. PERANCA MOBIL MENARA (MOBILE TOWER SCAFFOLDS)


Peranca mobil menara terdiri dari empat atau lebih tiang yang disambung satu sama lain
memanjang dengan ledgers, dan dengan jendela transoms pada sudut kanan ledgers,
membentuk menara segi-empat atau bujur sangkar dipasang diatas roda yang dilengkapi
dengan pengunci. Menara ini mempunyai lantai kerja tunggal merupakan bentuk yang umum
dipakai untuk akses yang digunakan tukang cat atau pekerjaan ringan lain dalam jangka
waktu yang pendek. Diperlukan Outriggers, yang biasa digunakan pada peranca beban
ringan dan peranca sistem, kecuali bila menara peranca ini diikat kuat pada struktur. Lihat
gambar 10. Outriggers tidak dipakai pada penggunaan peranca konvensional.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 16 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

9.1 Desain, beban dan dimensi


Peranca mobil menara hanya boleh mempunyai lantai kerja tunggal dan beban
maksimum yang didistribusukan (sebagai tambahan dari beban bertnya sendiri dan
berat papan) adalah 30 lb/ft² terbagi di seluruh lantai kerja.
9.2 Untuk digunakan di dalam ruangan (For use internally)
Tinggi dari lantai ke lantai kerja peranca mobil menara untuk penggunaan di dalam
ruangan tidak boleh melebihi tiga setengah kali ukuran minimum dasar menara.
Ukuran minimum dasar menara adalah 4'.
9.3 Untuk digunakan di luar ruangan (For use externally)
Tinggi dari lantai atau dasar menara ke ke lantai kerja peranca mobil menara untuk
penggunaan di luar ruangan tidak boleh melebihi tiga kali ukuran minimum dasar
menara. Ukuran minimum dasar menara adalah 4'.
9.4 Pondasi
Peranca mobil menara hanya boleh digunakan dan dipindahkan pada permukaan
yang cukup kokoh dan rata untuk menghindari ketidak-stabilan. Bila menara
digunakan pada lantai yang suspensi suspended floor, harus didesain untuk
digunakan mendukung beban tidak lebih besar dari kemapuan lantai
menahan beban tersebut.
9.5 Tiang
Menyambung tiang harus dibuat dengan sambungan yang diikat ujung-ujungnya atau
disambung dengan sambungan pin.
9.6 Ledgers dan jendela transoms
Jarak vertikal dari ledger dan jendela transoms tidak boleh melebihi 9' atau lebih
besar dari ukuran minimum dasar dari menara. Ledger dan jendela transom yang
berada paling bawah harus sedekat mungkin dengan roda. Ledgers dan jendela
transoms harus diikat dengan tiang dengan sambungan penahan beban.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 17 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

9.7 Pengikat (Ties)


Menara harus diikat dengan baik terhadap bangunan atau struktur. Bila tidak bisa
diikatkan dengan bangunan atau struktur, menara yang tingginya 32' atau lebih
tidak boleh digunakan tanpa berkonsultasi dengan ahli peranca.
9.8 Rel pegangan tangan dan Rel Tengah (Guardrails and Midrails)
Peranca mobil menara harus mempunyai rel pegangan tangan dan rel tengah yang
dipasang dengan baik.
9.9 Dek (Decking)
Lantai kerja tunggal dari peranca mobil menara tidak boleh berada di luar dari area
dasar.
9.10 Akses
Dimana jalan menuju akses ke lantai kerja berada d i luat struktur, harus
dipertimbagkan adanya pengaruh pada akses terhadap kestabilan menara. Bila
mungkin akses disediakan melalui tangga internal.
9.11 Operasi
Peranca mobil menara hanya boleh dipindahkan dengan mendorong atau
mengangkat lantai dasarnya. Tidak diperbolekan menggunakan tenaga pada posisi
yang lebih tinggi dari 4’6” diatas permukaan lantai atau dasar menara. Tidak
diperbolehkan ada peralatan, orang atau material di atas lantai kerja atau dimanapun
paka struktur menara pada waktu peralatan ini bergerak. Roda harus direm pada
waktu menara digunakan. Tidak diperbolehkan menggunakan peralatan mekanik
untuk memindahkan peranca mobil menara.
9.12 Batasan.
Peranca mobil menara yang dibuat dan digunakan untuk tujuan seperti tersebut
diatas, ditopang di atas empat roda dan mempunyai tidak lebih dari satu latai kerja,
dapat digunakan untuk ketinggian 32'. Peranca mobil menara yang digunakan
bukan untuk tujuan seperti ini, harus didesain secara khusus.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 18 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

10. PERANCA TIANG PENOPANG (TRUSS SCAFFOLDS)


Peranca tiang penopang (truss scaffold) adalah kantilever yang keluar dari bangunan atau
struktur, digunakan bila tidak dapat dibuat peranca konvensional yang dasarnya berada di
atas tanah atau permukaan lain. Peranca ini adalah bentuk dari peranca beban ringan yang
iikat secara bebas yang seluruhnya tergantung terhadap kekuatan dan kestabilan bangunan
atau struktur penyangga.
Untuk persyaratan umum lihat Bagian 4. Untuk beban, jarak dan dimensi lihat Tabel 1.

11. PERANCA SLING GANTUNG (SLUNG SCAFFOLD)


Peranca sling gantung (slung scaffold) ditahan oleh kabel atau rantai dari atap atau struktur
member yang lain dimana peranca tidak mungkin dibuat di tanah. Peranca sling gantung
hanya diijinkan untuk dipergunakan untuk pekerjaan di area dibawah ketinggian + 10 yang
dibuat dengan mengikuti spesifikasi sebagai berikut: Ukuran nominal tiap peranca sling
tidak melebihi 200 ft.² (or 10'x20').

Peranca harus ditahan dengan rantai berdiamater 3/8" yang dipasang bagian-bagian seperti
(misalnya pelat untuk ganjel, klem untuk batang beam) dipasang di ujung atas grating yang
terletak pada ketinggian +10. Ujung hook dari rantai harus mempunyai pengikat baut yang
terbungkus sepanjang mata rantai dekat dengan hook, sekitar hook dan terikat kuat.

Tiang yang sesuai dan braket untuk ledger harus dipasang dari rel pegangan tangan +10.
Pengikat dua-arah juga harus digunakan untuk mengikat peranca agar tidak bergerak.

Diperlukan rel pengaman 36" sampai 45" yang dipasang di atas geladak. Tidak diperlukan
rel tengah (mid-rails) dan papan pengaman. Papan dek harus dibuat jarak 1" antara papan
harus dipasang pengikat atau klip. Papan harus diambil setiap akhir kerja giliran siang.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 19 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

Peranca sling gantung harus mempunyai kabel denga diameter 1/2" yang diikatkan pada
kerangka untuk digunakan pada waktu mengangkat dan menurunkan pada ketinggia +10.
Kerangka harus dipasang pada member struktur pada ketinggian +10 pada saat tidak
digunakan.

Tangga portabel yang dipakai untuk menyediakan akses ke peranca dari ketinggian +10
harus dipasang pengikat pada ujung bagian atas dan bagian bawah, untuk menjaga
kestabilan. Lihat Adendum setelah Kebijakan dan Prosedur ubtuk Peranca” sebagai
pedoman. Rompi kerja harus selalu dipakai. Orang yang standby harus selalu ada pada
waktu ada personil bekerja di peranca.

12. PERANCA DROP (DROP SCAFFOLDS)


Peranca drop (drop scaffold) ditahan oleh SK atau fitting gravelock dari atap, bagian-bagian
dari atap atau bagian-bagian lain dari struktur bila peranca tidak dapat dipasang dari bawah.
Peranca ini biasanya digunakan untuk pekerjaan ringan. Untuk persyaratan umum lihat
Bagian 4 Untuk Beban, jarak dan dimensi lihat Tabel 1.

13. PERANCA PADA TANGKI DAN BEJANA


Peranca pada tangkidan bejana, apakah apakah peranca bebas atau peranca truss, harus
dibuat sesuai dengan Bagian 4 – Tata Cara Umum Membuat Konstruksi Semua Peranca, dan
Bagian 5 – Peranca Diikat Bebas, atau Bagian 7 – Peranca Tiang Penopang (Truss Scaffold),
dengan pengecualian sebagai berikut:

13.1 Dek (Decking)


Lantai tempat kerja yang digunakan berhubungan dengan struktur yang silindrikal
atau bulat, paling tidak dibuat dengan tiga. Papan yang dibentuk untuk untk lantai
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 20 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

kerja dengan sati sisi yang dekat engan permukaan lengkung dari struktur silindris
atau bulat dapat dibuat dengan tumpang tindih. Perlu dilakukan hati-hati untuk
menghindari bahaya tersandung.

13.2 Rel Pengaman dan Papan Pengaman (Guardrails and Toeboards)


Pada lantai kerja yang salah satu sisisnya lengkung mengikuti permukaan yang
cembung pada struktur silindris atau bulat, tidak diperlukan rel pengaman, rel
tengah dan papan pengaman di sisi struktur yang lengkung.

14. SISTEM  PERANCA


Sistem Peranca (juga dikenal sebagai Unit atau Kerangka Peranca) terdiri atas semua atau
sebagian dari bagian-bagian prefabricated .Banyak tersedia tipe dari sistem peranca yang
sangat bervariasi dalam desain dan metode pembuatannya. Tetapi, ada prinsip dasar yang
sama, seperti ditetapkan pada Bagian 4. Hal-hal berikut membutuhkan perhatian khusus dan
hanya dapat digunakan untuk bebab ringan (pekerjaan batu/bangunan, dll)

a. Dibuat oleh para pekerja yang memiliki kompetensi dan berpengalaman.


b. Umum digunakan
c. Tiang vertikal (atau unit yang ekivalen).
d. Ledgers horizontal (atau unit lain yang ekivalen).
e. Braket yang memadai
f. Terikat kuat dan ditopang braket, dan ada outriggers.
g. Pinggir yang tajam diberi pelindung (misalnya pipa peranca, dan atau fitting yang
berdekatan dengan jalan untuk dilalui).
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 21 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

15. PERANCA KHUSUS


Penggunaan yang khusus atau tidak biasa harus dikontakkan kepada Perusahaan peranca
yang telah memperoleh persetujuan (misalnya peranca suspensi, dll) Peranca yang telah
didesain untuk pemasangan secara cepat atau penggunaan khusus konstruksinya harus
mendapat persetujuan dan harus memenuhi kebijakan ini. Petunjuk khusus dari pabrik
pembuat harus diikuti pada semua kondisi lingkungan.

Peranca suspensi atau peranca yang bergerak vertikal (sky climber, dll) harus dicek di
lapangan oleh perwakilan pabrik pembuat sebelum digunakan. Perwakilan pabrik pembuat
juga kharus memberikan petujuk penggunaan peranca dengan baik kepada personil
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 22 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

PENGGUNAAN TANGGA PORTABEL SECARA AMAN


(BUKAN TANGGA TETAP)

Tangga adalah alat yang penting yang dipakai secara umum untuk berbagai penggunaan. Banyak
pekerjaan-pekerjaan rutin yang dengan mudah dan dengan cepat dapat dilaksanakan hanya
dengan menegakkan tangga secara kuat, kokoh dan aman. Tangga adalah alat yang aman untuk
dipilih dan digunakan dengan benar.

1. MEMILIH TANGGA

Tangga portabel didesain untuk satu orang, digunakan sesuai dengan persyaratan orang,
pekerjaan, dan lokasinya. Faktor-faktor berikut perlu dipertimbangkan untuk memilih tangga
dengan baik: Pemakai harus mempertimbangkan panjang tangga yang dibutuhkan dan beban
kerja( (rating beban). Pemakai harus tidak boleh memberikan beban yang melebihi tangga
menahan beban. Tangga biasanya didesain dalam empat klasifikasi beban dan diberi maka,
sebagai berikut:

Rating beban Tipe Tangga Beban kerja


(Lbs.)
Beban Extra Berat IA 300
Beban Berat I 250
Beban Medium II 225
Beban Ringan III 200

Pada waktu menggunakan tangga step (tangga yang dapat berdiri sendiri) pemakainya tidak boleh
melangkah di atas atau pada anak tangga dekat ujung atas. Biasanya semua tangga step
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 23 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

permukaan tertinggi yang dapat diinjak untuk bediri berada kira-kira 2'-2" dari ujung atas. Anak
tangga uang paling atas dan ujung atasnya harus dicat dan diberi marka “JANGAN DIINJAK’.

Pada waktu menggunakan tangga tunggal titik atas yang ditopang harus 1-3 feet dari ujung
tangga. Biasanya titik tertinggi untuk berdiri pada semua tangga tunggal atau tangga ekstensi
kira-kira 3 feet dari ujung atas. Anak tangga yang paling atas harus dicat dan diberi “TIDAK
BOLEH DIINJAK”
Tangga tunggal harus diikat pada waktu dipakai. Memilih antara tangga step atau tangga tunggal,
faktor yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah penyangga atas dan penyangga bawah.
Tangga step membutuhkan permukaan rat untuk keempat kakinya. Jika salah satu kakinya tidak
menyangga dengan pasti, dan ada penyangga di bagian atas, lebih baik digunakan tangga
tunggal. Sebagai tambahan penyangga tangga tunggal dapat memasang atau mengikat ujung atas
untuk kestabilan peranca dan lebih aman.

2. PEDOMAN UNTUK MENGGUNAKAN TANGGA

1. Semua tangga hanya boleh digunakan hanya untuk tujuan sesuai desainnya.

2. Pada waktu menggunakan tangga portabel, harus ada orang yang menyertai untuk
membantu pemakai, khususnya guna menjaga kestabilan tangga sebelum tangga diikat.

3. Tangga tidak boleh dipanjat oleh lebih dari satu orang secar bersamaan, kecuali bila didesain
untuk dapat mendukung lebih dari satu orang.

4. Tangga harus selalu diikatkan ke struktur yang kokoh untuk menguatkan tangga pada
pemekaian normal. Pengikat dekat ujung atas perlu dipasang dan pengkat untuk ujung bawag
disarankan.

5. Tangga step tidak boleh dipakai sebagai tangga tunggal dengan membuka lipatan tangga,
atau dengan menggunakan sebagian posisi tertutup.
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 24 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

6. Tangga step tidak boleh dipanjat dari bagian belakang kecuali bila tangga dibuat dengan
anak tangga di kedua sisinya.

7. Pemakai harus memanjat dan bekerja dengan badan yang ditempatkan dekat dengan bagian
tengah tangga. Sekali-kali tidak diperbolehkan badannya bergeser kesamping keluar dari
tangga.

8. Pemakai tidak diperbolehkan melangkah atau berdiri pada injakan tangga (anak tangga) yang
paling atas.

9. Tangga tunggal harus diletakkan dengan jarak pitch kira-kira about 75 1/5% darititik
horizontal untuk dapat menahan terpeleset secara optimum, kekuatan tangga, dan
keseimbangan dari orang yang memanjatnya. Aturan sederhana untuk menempatkan tangga
pada sudut yang benar adalah dengan meletakkan dasar tangga dari dinding pada jarak
seperempat panjang kerja efektif tangga (Rumus “Seperempat Panjang”). Panjang kerja
efektif adalah bukan panjang tangga, tetapi panjang dari bagian bawah tangga sampai
dengan titik di atas tangga dimana tangga ditopang.

10. Dasar tangga harus ditempatkan dengan memasang erat bagian kaki pada permukaan
penopang yang rata. Tangga tidak boleh digunakan pada permukaan yang licin kecuali bila
tangga dilengkapi dengan sepatu khusus yang tidak licin atau dipakai alat lain yang cocok
untuk mencegah terpeleset

11. Tangga tidak boleh ditempatkan di atas kotak, barrel, atau dasar lain yang tidak stabil untuk
menambah ketinggian.

12. Tangga tunggal harus ditopang oleh kedua kakinya secara merata. Tangga step harus
ditopang oleh keempat kakinya.

13. Ujung atas tangga tunggal harus ditempatkan pada rel yang ditopang merata.

14. Tangga portabel tidak didisain untuk menahan beban dari samping yang berlebihan dan
setiap penyalah gunaan tangga harus dapat dicegah. Tangga harus dijaga tetap berada dekat
denga pekerjaan. Pemakai tangga tidak boleh menjangkau, tetapi harus turun dan
memindahkan tangganya. Pada waktu menggunakan tangga pemakainya tidak boleh
menekan atau menolak tangga kecuali bila tangga dipasang kuat.

15. Pada waktu memasukkan dan mengeluarkan tangga pemakainya harus menghadap ke tangga
dan menjajaga agar tangga dipegang dengan kuat. User tidak boleh memanjat tangga dari
PROSEDUR HSE
PT. AVALIA ANUGRAH CIPTA
PROSEDUR SCAFFOLDING DAN TANGGA
PORTABLE
No :PS-HSE-63 Hal : 25 Disusun : Kabag. HSE
Tgl :15-06-2019 Revisi : 00 Disahkan : WKM

samping atau dari tangga yang satu ke tangga lainnya, kecuali bila tangga diikat kuat
sehingga tidak dapat bergerak kearah samping atau diikat terhadap struktur.

16. Tangga tidak boleh digunakan sebagai jembatan, skid, gagang, lantai kerja, peranca, plang,
jalan untuk keluar, mengangkat barang, atau penggunaan lain yang tidak sesuai dengan
kegunaannya.

17. Pada waktu tangga digunakan untuk mencapai akses pada geladak atau lantai kerja, ujung
ata dari tangga harus menjorok tiga feet diatas titik penyangga pada lantai kerjja. Tangga
harus diikat erat dulu agar tidak meleset, sebelum pemakainya memanjat ke lantai kerja atau
turun dari lantai kerja.

18. Tangga tidak boleh disambung atau diikat satu sama lain untuk menambah panjangnya
selain tangga ekstensi yang didesain secara khusus untuk tujuan penggunaannya.

19. Pengaturan tangga ekstensi hanya boleh dilakukan oleh pemakai (dan asistennya) pada
waktu berdiri di lantai dasar. Pengaturan tangga dari ujung atas tidak boleh dilakukan. Tidak
boleh mengatur letak tangga pada saat ada orang berdiri di tangga.

20. Pada waktu menggunakan tangga step, tangga harus dibuka sepenuhnya dengan dipasang
kunci pada alat pembukaannya (spreader) dan semua kaki tangga mencekam kuat pada
permukaan penyangga yang rata.

21. Pada waktu tangga digunakan di area yang ada sirkit listrik, pemakai harus berhati-hati untuk
menentukan batasan aman mencegah setiap hubungan atau hubungan yang terjadi antara
sirkit atau konduktor yang beraliran listrik dengan yang tidak terpasang.

22. Tangga dari logam tidak boleh dipakai karena dapat menimbulkan hubungan metal dengan
kabel yang beraliran listrik. Pencegahan secara umum harus dapat dilakukan pada saat
menggunakan setiap alat yang dapat menjadi konduktor listrik. .

23. Penggunaan tambahan tali lifeline atau sabuk pengaman disarankan sebagai pengaman
tambahan pada waktu menggunakan tangga.

24. Bawa selalu alat-alat smalltool atau material untuk kerja dalam sabuk alat-alat atau diangkat
secara terpisah dengan menggunakan tali tangan. Jaga selalu kedua tangan agar dapat dengan
bebas memegang tangga. Pegangan tangan dapat dilepas hanya bila berdiri pada posisi yang
aman dalam menyelesaikan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai