Anda di halaman 1dari 11

PEMBANGUNAN PLTS

DI PERTAMINA HULU ROKAN (PHR)


CONSTRUCTION EXECUTION PLAN

PROSEDUR FOCO TRUCK

1. Uraian Umum
Prosedur ini digunakan untuk pengoperasian foco truck baik sebagai kendaraan angkut dan sebagai
peralatan angkat.

1.1 Definisi
1. Foco Truck : Adalah istilah yang paling umum digunakan oleh pekerja di PHR untuk
menggantikan nama “Crane Mounted Truck “ sebagai nama resmi dari alat berat ini. Foco
Truck merupakan alat berat berupa truck yang dipasang alat angkat/crane yang pada
umumnya memiliki 2 Outrigger untuk kapasitas sampai 10 ton atau 4 outrigger untuk
kapsatitas 15 ton. Panjang landasan foco truk bervariasi dari 4 m, 6m dan 9 meter.
2. Long Bed : Adalah jenis foco truck yang memiliki panjang bed 9 meter.

3. Operator : Personel bersertifikasi dari Disnaker/Kemenaker RI yang bertugas


mengoperasikan foco truck.
4. Spotter/Pemandu : Personel terlatih yang bertugas membantu penglihatan bagi operator
atau pengemudi. Spotter bisa sebagai Swamper dan Signal man .
5. Rigger/Juru Ikat : Personel bersertifikat dari Disnaker/Kemenaker RI yang bertugas
melakukan pengikatan terhadap objek yang akan diangkat menggunakan foco truck.
6. Signal Man : Personel terlatih yang bertugas untuk memberikan aba-aba
pengangkatan kepada operator foco truck
7. Swamper : Personel terlatih yang membantu tugas operator melihat situasi di
sekeliling foco truck dan memberikan aba-aba ketika foco truck bergerak mundur ,
bermanuver di ruang sempit dan / atau ruang yang memiliki visibiltas terbatas dan di ruang
dengan banyak potensi bahaya.
Catatan : Swamper, Signal Man dan Rigger bisa dilakukan oleh orang yang sama.

8. PTI-Pre Trip Inspection : Inspeksi harian yang dilakukan sebelum mengemudikan


/mengoperasikan foco truck . Hasil inspeksi ini harus didokumentasikan dengan form
khusus.
PEMBANGUNAN PLTS
DI PERTAMINA HULU ROKAN (PHR)
CONSTRUCTION EXECUTION PLAN

2. Personel
(a) 1 orang Operator yang memiliki sertifikat /Surat Ijin Operator dan disahkan oleh perwakilan
perusahaan ( PHR). Pada umumnya operator foco truck juga minmal memiliki SIM B1 agar bisa
mengemudikan foco truck di jalan.
(b)
3. Persiapan Operasional sebagai kendaaraan angkut:
(a) Lakukan tailgate meeting untuk mengkomunikasikan JMP sebelum memulai pekerjaan,
termasuk mendiskusikan kondisi jalan, potensi bahaya yang ada dan cara memitigasinya serta
bagaimana menerapkan SWA-SSWA.
(b) Lakukan Pre Trip Inspection harian sebelum menjalankan atau mengoperasikan foco truck ,
baik dalam kondisi siap pakai atau setelah keluar dari bengkel.
(c) Dilarang menjalankan atau mengoperasikan foco truck yang tidak dalam kondisi baik. Seperti
lampu yang tidak berfungsi , lampu panel indicator menyala karena tidak normal dll. Segera
informasikan kepada pengawas untuk dilakukan perbaikan.
(d) Lakukan perbaikan terlebih dahulu terhadap item temuan ketika melakukan PTI sebelum
dioperasikan.
(e) Lakukan pemeriksaan kekencangan U-Bolt pengikat crane ke chassis truck . Bila dijumpai
kendor, lakukan pengencangan oleh orang yang berkompeten
(f) Dilarang menyimpan atau membawa bahan yang mudah terbakar didalam kabin.
(g) Gunakan box atau keranjang sebagai tempat menyimpan dokumen, rangsum makan, pakaian,
safety hat dll agar barang tersebut tidak mudah bergerak ketika kendaraan berjalan.Dan
pastikan box penyimpan terikat atau tidak mudah bergeser dari posisinya.
(h) Lakukan house keeping didalam kabin sebelum foco truck beroperasi untuk kenyaman dalam
mengemudi.
(i) Siapkan Journey Mangement Plan apabila perjalanan memenuhi syarat sebagai perjalanan
yang membutuhkan JMP.
(j) Dokumentasi yang diperlukan : SIM,SIO,SILO, STNK/Pajak,KIEUR, Badge , Pass Ladang Minyak,
Permit Mengemudi/KP, PTI, Fatigue Management
(k) Peralatan Keselamatan tambahan : Kotak P3K dan isinya, FIREX yang diperiksa
bulanan,Segitiga Pengaman atau Kerucut pengaman dan 2 buah ganjal ban.
(l) Setiap perjalanan atau penggunaan Foco truck harus seizin pengawas dengan memiliki surat
jalan /Perintah kerja.

4. Operasional sebagai kendaraan angkut di Jalan


(a) Berdoa sebelum menjalankan kendaraan
(b) Untuk operasi kendaraan dijalan umum, pengemudi dipilih oleh supervisor dan memiliki
minimal pengalaman selama 3 tahun
(c) Lakukan pemeriksaan keliling foco truck 360 derajat untuk memastikan tidak ada gangguan
ketika foco truck akan bergerak.
(d) Tekan klakson untuk aba-aba sebagai berikut:
PEMBANGUNAN PLTS
DI PERTAMINA HULU ROKAN (PHR)
CONSTRUCTION EXECUTION PLAN

– 1 kali bunyi dan jeda 3 detik – sebelum menghidupkan mesin


– 2 kali bunyi dan jeda 3 detik– sebelum foco truck bergerak maju
– 3 kali bunyi dan jeda 3 detik - sebelum foco truck bergerak mundur

(e) Menerapkan prinsip Mengemudi Selamat dengan 5 kunci SMITH System :


Pandangan Jauh Kedepan
 Bidang untuk pengamatan ( minimal 15 detik)
 Bidang untuk bereaksi ( 4-6 detik)
Dapatkan gambaran yang luas
 Selalu memperhatikan semua bahaya dan resiko yang mungkin terjadi
 Mengetahui apa saja yang ada disekililing kendaraan’
 Memastikan jarak yang aman
 Selalu melihat kebelakang ketika mengurangi kecepatan
Aktifkan mata
 Melihat kaca spion minimal 5-8 detik
 Melihat kanan-kiri-kanan ketika akan bergerak dari persimpangan
 Kenali setiap rambu lalu lintas yang ada
Sediakan ruang untuk menghindar
 Terapkan expect the unexpected –perkirakan semua resiko dan bahaya yang
mungkin terjadi
 Menjaga jarak iring minimal 6 detik
 Ketika berhenti dibelakang kendaraan lain, pastikan rodanya terlihat oleh kita.
Pastikan pengguna jalan yang lain melihat anda
 Lakukan komunkasi dengan menggunakan klakson atau tanda lain yang sudah
dipahami secara umum
 Bereaksi ketika pengendara lain mengetahui dan memberikan ijin atas maksud
komunikasi yang kita lakukan.
(f) Dilarang mendahului kendaraan lain disituasi sebagai berikut :
– Tanjakan atau turunan
– Jalan berdebu
– Di polisi tidur /Bump Road
– Di tikungan atau Blind Spot
– Kecepatan diatas 40 KM/jam di duri Field
(g) Dilarang menaikkan penumpang yang bukan merupakan bagian tim kerja.
(h) Dilarang melakukan aktivitas lain selain mengemudi yang bisa mengakibatkan hilang
konsentrasi :
– Merokok
– Komunkasi dengan telepon genggam atau radio trunking- hentikan kendaraan bila
panggilan itu dianggap penting
– Melihat baliho, manusia cantik atau insiden dijalan umum terlalu lama
(i) Sesuaikan kecepatan dengan kondisi jalan yang ada. Kecepatan 40 KM/jam adalah kecepatan
maksimum di Duri Field ketika jalan kering dan keras. Jalan yang berdebu, licin,becek
PEMBANGUNAN PLTS
DI PERTAMINA HULU ROKAN (PHR)
CONSTRUCTION EXECUTION PLAN

merupakan kondisi jalan yang mungkin tidak bisa menerapkan kecepatan maksimum di Duri
Field
(j) Bila dijumpai jalan becek dan lunak dan tidak memungkinkan foco truck lewat, lakukan SSWA
dengan mencari alternative jalan lain.
(k) Dilarang memparkirkan Foco truck di badan jalan pada malam hari. Jika karena rusak
sehingga Foco truck tidak bisa di pindahkan dari badan jalan pada malam hari, maka
supervisor harus menyiapkan ”Traffic Management Plant”.

5. Operasional Foco Truck bermuatan pipa panjang 12 meter khusus di Duri Field

(a) Foco truck yang diperbolehkan mengangkut pipa panjang 12 meter adalah foco truck jenis
Long bed.
(b) Siapkan Journey Management untuk menentukan route jalan yang paling aman dilalui
(c) Lakukan tailgate meeting khusus ketika akan memuat pipa dengan mengacu kepada tabel
dibawah :
PEMBANGUNAN PLTS
DI PERTAMINA HULU ROKAN (PHR)
CONSTRUCTION EXECUTION PLAN

T a b le o f P ip e S iz e a n d W e ig h t :
No. P ip e S iz e T ype K g /J o in t J o in t /T r a ile r J o in t /F o c o
1 3" R2 115 120 26
2 3" R2 135 120 22
3 4" R2 191 100 16
4 4 - 1 /2 " R2 210 100 14
5 6" R2 274 50 11
6 6 - 5 /8 " R2 343 50 9
7 8" R2 394 40 8
8 8 - 5 /8 " R2 400 40 8
9 10" R2 491 30 6
10 12" R2 600 20 5
11 1 2 - 3 /4 " R2 888 20 3
12 14" R2 656 18 5
13 16" R2 846 14 4
14 18" R2 954 12 3
15 20" R2 970 9 3
16 24" R2 1300 5 2
17 30" R2 1650 5 2
18 36" R2 2544 3 1
W it h T r u c k C r a n e /F o c o D im e n s io n :
1 . O v e r a ll L e n g th 1 2 .2 M
2 . W id th 2 .5 M
3 . L e n g th o f B e d 8 .4 M
4. M ax. R ear O ver H ang 3 .7 M

(d) Ikat pipa dengan kuat menggunakan webbing belt di empat titik sesuai dengan gambar berikut
ini :

(e) Pasang bendera merah ukuran 60 cmx60 cm diujung pipa bagian belakang yang menonjol
keluar.
(f) Dalam kondisi ini diperlukan pengawalan oleh kendaraan escort sesuai dengan SOP escort.
(g) Jika diperlukan , swamper foco truck harus turun untuk memberikan aba-aba kepada operator
ketika foco truck melewati atau bermanuver di tikungan atau persimpangan yang sempit.
(h) Kecepatan maksimum adalah 35 km/jam di Duri Field atau disesuaikan dengan kondisi jalan.
(i) Kuatkan ikatan pada pipa apabila dijumpai ikatan longgar pada pipa.
(j) Membawa muatan pipa 12 meter melewati jalan umum tidak diperbolehkan menggunakan
foco truck long bed , tetapi harus menggunakan trailer.
PEMBANGUNAN PLTS
DI PERTAMINA HULU ROKAN (PHR)
CONSTRUCTION EXECUTION PLAN

6. PELETAKAN BEBAN DIATAS BED FOCO TRUCK


(a) Lakukan penilaian resiko sebelum memuat beban keatas Foco Truck.
(b) Pastikan bahwa beban diposisikan dengan benar dan didistribusikan secara merata diatas bed
Foco Truck.
(c) Penahan atau pengikat beban harus kuat menahan pergerakan setiap beban dan harus selalu
dalam kondisi yang baik untuk digunakan.
(d) Pergerakan beban tidak boleh terjadi ketika Foco Truck sedang berjalan atau beroperasi.
(e) Operator harus mengetahui WLL (Work Loading Load), mengetahui jenis-jenis tali pengikat dan
berapa kekuatannya.
(f) Rantai dan tali anyaman pengikat harus diperiksa sebelum digunakan.
(g) Ikatan penahan beban diatas Foco Truck harus kuat untuk menghadapi berbagai macam situasi
lalu lintas dan menahan perubahan mendadak ketika terjadi pengereman secara tiba-tiba.
(h) Jika diperlukan tambahkan ganjal pada setiap beban yang yang akan diangkut.
(i) Beri sekat pemisah diantara beban yang kemungkinan akan bergesek sewaktu berjalan.

7. Operasional sebagai Alat Angkat


(a) Lakukan analisa awal, apakah pekerjaan pengangkatan yang akan dilakukan termasuk dalam
kategori KRITIKAL atau NON KRITIKAL. Analisa awal ini didokumentasikan dengan form khusus
yang biasa dikenal sebagai NON KRITIKAL LIFT PLAN
(b) Yang termasuk sebagai pengangkatan KRITIKAL ADALAH :
– Pengangkatan buta/Blind Lift
– Pengangkatan Komplek : Pengangkatan dengan potensi bahaya tambahan (seperti
ruang terbatas, ruang diatas kepala yang terbatas, pengangkatan melewati
peralatan yang tak terlindungi, pengangkatan dibawah air (subsea), pengangkatan
yang melibatkan penyelam, pengangkatan yang melibatkan floating crane dan
keadaan unik lainnya) atau operasi dan kondisi pengangkatan yang memerlukan
masukan dari engineeringFlagman .
– Pengangkatan Komplikasi : Aktivitas kerja seperti konstruksi, commissioning/
decommissioning, operasi lapangan dengan beberapa kapal atau unit kerja, operasi
didaerah terlarang kerja, operasi penyelaman, kegiatan seismik, turnaround, dan
perbaikan/pemeliharaan.
– Pengangkatan berat : melebihi 75 % dari kapasitas crane.
– Pengangkatan orang dengan basket
– Pengangkatan lain yang ditentukan oleh operator sebagai kritikal
(c) Semua pengangkatan KRITIKAL harus menyiapkan dokumentasi LIFT PLAN yang telah disetujui
oleh Lifting Specialist dari ECM-RW.
(d) Setting Foco Truck :
PEMBANGUNAN PLTS
DI PERTAMINA HULU ROKAN (PHR)
CONSTRUCTION EXECUTION PLAN

– Posisikan foco truck di landasan tanah yang datar dan keras.


– Keluarkan outrigger full ( 100%) dan kunci .
– Gunakan out rigger pad ukuran 60cmx60cmx5 cm
PEMBANGUNAN PLTS
DI PERTAMINA HULU ROKAN (PHR)
CONSTRUCTION EXECUTION PLAN

(e) Operator mengoperasikan foco truck diposisi dimana objek angkat bisa terlihat langsung dan
tidak terhalang kabin truck/landasan truck.
(f) Waspada “terhimpit/terjepit” oleh objek angkat . Jangan berdiri diantara objek angkat dan
foco truck
(g) Operator harus selalu memastikan tidak ada halangan didepan boom yang menahan ketika
akan memanjangkan / memutar boom.
(h) Objek angkat harus bebas dari ikatan-ikatan seperti ter-las, tertanam, terikat baut dan lain-
lain yang menyebabkan pengangkatan menjadi berat.
(i) Pengikatan terhadap objek angkat harus dilakukan oleh rigger/juru ikat.
(j) Selalu gunakan lifting gear seperti : wire slings, web slings, Shackles, dan Spreader bars yang
bersertifikat.
(k) Gunakan tali rami yang berfungsi sebagai pengarah objek terangkat.
(l) Mengangkat barang harus selalu tegak lurus dan ketika men swing, usahakan objek terangkat
sedekat mungkin dengan tanah.
(m) Aba-aba hanya boleh diberikan oleh signal man yang sudah ditunjuk dan dipahami oleh
operator.
(n) Pastikan area angkat dan swing tidak ada pekerja lain yang berlalu lalang.
(o) Jangan menggunakan boom untuk mengetuk, mendorong atau menarik dan jangan
melakukan pengangkatan menyamping
(p) Hindari melakukan pengangkatan melebihi batas garis ourtrigger yang mengarah didepan
kabin truck.
(q) Panjang boom, sudut boom dan radius kerja harus sesuai dengan berat barang yang akan
diangkat berdasarkan “ Daftar beban (load chart) “.
(r) Foco Truck harus memiliki anti two block alarm yang berfungsi dengan baik
(s) Setelah melakukan bongkar muatan, masukan semua Outrigger dan terkunci dengan baik
untuk menghindari outrigger keluar sendiri ketika foco truck jalan .
(t) Rawat wire rope foco truck agar tiadk mengalami kerusakan,berkarat dan kotor.
(u) Ketika harus meninggalkan operasi foco ketika sedang melakukan pengangkatan dalam waktu
sebentar , objek angkat harus diturunkan ke permukaan tanah/landasan truck/ jangan
digantung.
(v) Gunakan anak tangga untuk naik atau turun dan jangan melompat. Saat menggunakan
tangga, terapkan prinsip naik turun tangga yang selamat : 3 point contact dan badan
menghadap ke tangga.
Note : Jangan memasang tambahan tangga di belakang Foco truck yang menyebabkan
panjang foco truck bertambah.
(w) Ketika beroperasi dibawah saluran listrik bertegangan tinggi ( Power Lines)
– Selalu mengikuti prosedur keselamatan bekerja dekat atau dibawah saluran listrik .
Buat ijin kerja Hot Line permit dari tim PG&T bila memenuhi persyaratan yang
dimaksud.
– Pasang kabel pertanahan/ Ground Cable untuk mengalirkan tegangan listrik ke bumi
bila sampai terjadi sirkuit pendek.
– Ikuti aturan LIHAT ATAS dan ANDA SELAMAT, pasang bendera merah diujung boom
PEMBANGUNAN PLTS
DI PERTAMINA HULU ROKAN (PHR)
CONSTRUCTION EXECUTION PLAN

dekat hook sebagai tanda bagi operator posisi ujung boom terhadap kabel listrik dan
pasang Sticker ”LIHAT ATAS, LIHAT BAWAH, LIHAT SEKELILING” di dekat handel
penggerak alat angkat.

8. Parkir Foco Truck


(a) Pengemudi harus berusaha memarkirkan kendaraanya maju, sehingga ketika meninggalkan
tempat parkir dapat bergerak pertama maju. Jika memungkinkan, semua kendaraan harus
memarkirkan dengan bergerak pertama adalah maju sesuai urutan berikut:
 Hindari mundur ke tempat parkir. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih tempat
parkir yang memungkinkan gerakan pertama adalah maju saat meninggalkan tempat
parkir
 Memeriksa tempat parkir untuk memastikan tempat parkir tersedia dan tidak
terdapat barang lain, kemudian mundur ke tempat parkir sehingga gerakan pertama
saat meninggalkan tempat parkir adalah maju. Catatan: Memundurkan Kendaraan
Berat memerlukan pemandu setiap saat.
 Jika kedua langkah diatas tidak aman dan tidak bisa diterapkan, maju ke tempat parkir
dan saat meninggalkan tempat parkir, amati dan periksa keadaan disekitar kendaraan
dan mundur secara perlahan (dengan bantuan pemandu)
(b) Jarak antar foco truck harus 2 meter ketika parkir
(c) Berjalan mengelilingi kendaraan (360 derajat) sebelum memindahkannya dari kondisi parkir.
(d) Parkir kendaraan berat, termasuk bus, harus dipisahkan dari kendaraan ringan dengan jarak
pemisahan 10 meter atau lebih
(e) Lepaskan semua tekanan hydraulic atau matikan PTO (power take off)
(f) Posisikan gigi persneling dalam posisi netral untuk Foco Truck dengan system angin dan
pasang ganjal ban
(g) Sebelum meninggalkan tempat kerja kembalikan kunci dan semua dokumen kepada orang
yang berwenang.
(h) Dilarang parkir pada tempat-tempat yang tidak tepat (masjid, gereja, pertokoan, sekolah,
kedai kopi, pasar, dll.)
(i) Letakkan tombol stater pada posisi OFF.
(j) Pasang ganjal ban dengan petunjuk gambar dibawah ini untuk 3 kondisi permukaan jalan atau
tanah :
PEMBANGUNAN PLTS
DI PERTAMINA HULU ROKAN (PHR)
CONSTRUCTION EXECUTION PLAN

9. Operasi Mundur

(a) Alarm mundur eletronik harus terdengar dan berfungsi pada semua kendaraan berat
(b) Semua kendaraan berat yang melakukan mundur memerlukan pemandu yang terlatih.Pelatihan
harus memasukan penggunaan sinyal komunikasi dan protocol, serta blind spot untuk kendaraan
tertentu. Isyarat harus sesuai dengan gambar ( dihalaman akhir)

(c) Semua personel yang berfungsi sebagai pemandu harus memakai rompi dengan visibilitas tinggi .

(d) Pemandu harus terlihat oleh pengemudi setiap saat. Jika pemandu tidak terlihat pada saat
memberi sinyal, pengemudi tidak boleh menjalankan kendaraan berat yang dikemudikannya.

(e) Jika terdapat dua pemandu yang akan memandu kendaraan berat, keduanya harus terlihat setiap
saat. Tidak diperlukan lebih dari dua orang untuk memandu operasi foco truck.

(f) Metode komunikasi yang jelas harus ditetapkan antara pengemudi dan pemandu menggunakan
isyarat tangan, dapat ditambahkan menggunakan peluit, light wind atau hand free radio.

(g) Penggunaan telpon seluler (termasuk bluetooth dan perangkat hand free lainnya) dilarang untuk
semua personil yang terlibat selama operasi dan proses pengarahan kendaraan berat

(h) Radio dua arah dapat digunakan antara pemandu dan pengemudi selama proses memundurkan
kendaraan berat jika tertulis pada SOP khusus site. Jika digunakan, pengemudi harus menjaga
hubungan komunikasi setiap saat ketika memundurkan kendaraan dan pemandu harus tetap
menggunakan isyarat tangan.
PEMBANGUNAN PLTS
DI PERTAMINA HULU ROKAN (PHR)
CONSTRUCTION EXECUTION PLAN

Gambar Isyarat untuk operasi mundur Foco Truck

Anda mungkin juga menyukai