Anda di halaman 1dari 35

FORM 5.2.

8 DRYER 1 FEED END SHELL REPLACEMENT INSTALL, ROOFTIING AND LIGHTING

AKTIVITAS Dryer 1 feed end shell replacement install, roofting and lighting

KLIEN VALE INDONESIA

PROYEK On Call Construction Capital Project

NO.TENDER 00000581

CONTRACTOR BUKAKA TEKNIK UTAMA

Prepared by: Review By, Approved By,


Safety Supervisor Project Manager Client

Tgl : 11 November 2020 Tgl :


- Urutan langkah kerja sangat penting agar tidak ada aktivitas yang tertinggal.
- Semua potensi bahaya atau kerugian harus dicari dan dituliskan agar pengendaliannya bisa dicari solusinya.
- Analisa kerja ini digunakan sebagai data yang amat penting untuk membikin Prosedure Kerja Standard (PKS) atau
Standard Operating Prosedure (SOP).
- Analisa kerja ini harus dilampirkan pada PKS dan SOP agar semua pembaca / pelaksana tahu kenapa hal-hal yang
penting pada PKS atau SOP perlu dilakukan
- Yang dimaksud PPE adalah standard Protective Protection Equipment yang harus dipakai orang sesuai dengan
peraturan keselamatan kerja dan kondisi didaerah kerjanya.
- Alat pelindung diri ( PPE )
Alat pelindung diri yang diperlukan sesuai dengan standard PTVI antara lain :
 Baju kerja, Helmet, kaca mata safety, Kaus Tangan, & Sepatu Safety
- Ijin Kerja ( Work Permit ).
 Sebelum melakukan / memulai pekerjaan minta izin kerja ( Work Permit )
- Minta izin pembebasan lokasi ( Site clearance ) dari safety Departement.
- Ketentuan K3 mengikuti prosedur penilaian resiko
URUTAN LANGKAH KERJA POTENSI BAHAYA & KERUGIAN PENGENDALIAN
1.1.1. Pastikan ijin kerja (work permit)
PREPARATION
telah diambil/diberikan oleh pihak
(PERSIAPAN ALAT KERJA, pemberi kerja (manajer lokasi)
KARYAWAN, DAN MATERIAL) tempat bekerja, dan pastikan
pekerja tercatat / terdaftar dalam
ijin kerja tersebut sebelum
pekerjaan dimulai.
1.1.2. Pastikan semua pekerja yang
1.1 Diusir dari lokasi kerja, terlibat telah mengikuti GIP, dan
dan atau pekerjaan M-SSIP (Mining Spesific Site
terhambat (Lost Time) Induction).PSSIP
1.1.3. Pastikan semua personil yang
bekerja dalam kondisi sehat,
(lampirkan surat kesehatan).
1.1.4. Semua personil yang akan bekerja
telah mengikuti safety training
sesuai dengan kebutuhan kerja
1.1.5. Mulailah melakukan persiapan
pekerjaan dengan melakukan
ceramah keselamatan kerja dan
pengarahan (toolbox meeting)
kepada semua pihak yang terlibat
sebelum kegiatan dan pastikan
semua pihak mengerti tentang
pekerjaan yg dilakukan termasuk
emergency procedure.
1.1.6. Sosialisasikan JSA kepada crew
kerja khususnya untuk pekerjaan-
pekerjan yang memiliki potensi yang
tinggi terjadinya kecelakaan (high
risk).

1.2.1 Pastikan semua alat/peralatan yang


digunakan telah diinspeksi
(lampirkan checklist inspeksi) dan
alat tersebut dinyatakan layak
1.2 Peralatan kerja dengan ditagging/dilabel kelayakan.
rusak/tidak layak,ketika
akan digunakan 1.2.2 Equipment yang digunakan telah
dilengkapi kelengkapan administrasi
dll. (setifikasi layak atau check list
kelayakan peralatan oleh
person/lembaga yang berwenang).

1.3.1 Pastikan konsep tata graha/house


keeping dilakukan dengan benar.
1.3.2 Atur, rapikan, dan kelompokkan
semua alat dan material secara
rapi, teratur, dan mudah dicari.
1.3.3 Pastikan semua kabel dari peralatan
dan ekstension terletak dengan
rapi, aman, dan tidak berpotensi
1.3 Tersandung, Terjepit, menyebabkan tersandung atau
tertimpa, terbentur, dll terlilit.
1.3.4 Selalu jaga jarak/posisi anggota
badan dengan material yang akan
diangkat/diposisikan. Jangan
meletakkan anggota badan/tangan,
kaki di bagian bawah material yang
akan di tempatkan/diposisikan.
1.3.5 Gunakan Alat Pelindung Diri standar
dan layak dengan benar.

2.1.1 Yakinkan untuk melakukan


TRANSPORTASI & pemeriksaan awal terhadap
MOBILISASI kendaraan/unit yang akan
(KARYAWAN, MATERIAL DAN digunakan (pre-start check) sesuai
2.1 Kecelakaan Lalu lintas prosedur.
EQUIPMENT/PERALATAN KERJA (Mobil/ Bus Menabrak
TERMASUK MOBILISASI CRANE) /Tertabrak / terbalik) 2.1.2 Driver/pengemudi harus memiliki
SIMPER yang dikeluarkan oleh
PTVI, dan SIM Polisi.
2.1.3 Sopir/driver harus berada dalam
kondisi sehat jasmani dan rohani
serta tidak berada dibawah
pengaruh alkohol atau obat-obatan
terlarang.
2.1.4 Pastikan kendaraan dilengkapi
dengan buggy whipe (Bendera) dan
strobo light pada saat beroperasi
didaerah tambang/plant site.
2.1.5 Jaga jarak yang aman dengan
kendaraan lain, patuhi batas
kecepatan, dan ikuti petunjuk
rambu-rambu lalu lintas yang ada.
2.1.6 Pastikan selalu menjalankan
kendaraan/unit di lajur kiri dan
dahulukan unit/kendaraan berat
yang beroperasi.
2.1.7 Yakinkan kendaraan/unit membawa
muatan sesuai dengan
kapasitasnya.

2.2.1 Pastikan sopir dan penumpang


yang berada diatas kendaraan
menggunakan seat belt pada saat
kendaraan berjalan ke site ataupun
kendaraan sedang membawa
material.
2.2.2 Pastikan karyawan tidak terburu-
buru dan berdesakan pada saat
2.2 Pekerja naik /turun dari kendaraan.
terjatuh/terpeleset dari
kendaraan/unit 2.2.3 Gunakan seat belt dengan benar
pada saat berada didalam
kendaraan sebelum kendaraan
bergerak maju.
2.2.4 Operator/driver harus memastikan
semua karyawan telah naik, duduk,
dan sudah dalam posisi yang aman
sebelum kendaraan/unit di
jalankan.

2.3.1 Lakukan pengikatan equipment dan


tools sesuai dengan prosedur
rigging, ikuti teknik pengikatan
2.3 Material, tabung yang benar.
oxygen/acetylene
terjatuh dari 2.3.2 Yakinkan bahwa tabung oxy sudah
kendaraan/unit terikat diposisikan dan diikat
dengan benar pada unit/kendaraan
sebelum dimobilisasi ke lokasi
kerja.

2.4 Unit angkat dan angkut 2.4.1 Lakukan pemeriksaan alat


(boom truck) gagal dan angkat/angkut (unit) sebelum
material jatuh saat akan digunakan (inspeksi), dan pastikan
diangkat untuk layak dan aman untuk digunakan
dimobilisasi pada saat menaikkan dan saat
menurunkan material di lokasi.
2.4.2 Operator Alat angkat/angkut harus
punya Lisensi (SIM, SIO,
SIMPER), dan berpengalaman.
2.4.3 Pengangkatan/pengoperasian boom
truck harus dipandu oleh seorang
Signalman yang berpengalaman.
2.4.4 Ikuti prosedur Rigging yang benar
(kondisi unit, berat beban, radius &
posisi unit, panjang boom, sling,
sackle, kepadatan landasan/tempat
posisi unit, dll).

2.5.1. Lakukan briefing sebelum memulai


pekerjaan penggalian
2.5.2. Pengawas kerja harus memastikan
kepada anggota kerja agar selalu
mengikuti instruksi kerja
Penggalian dan penimbunan 2.5.3. Membuat Workpermit untuk
cale grounding
penggalian termasuk meminta Site
Clearance ( Sertifikat Pembebasan
Lahan ) ke Engineering PTVI
2.5.4. Mengisi Checklist harian untuk
pekerjaan penggalian

2.5. Tertimbun longsoran 2.5.5. Membuat dinding penahan runtuh


galian jika galian sudah lebih dari 1 meter
2.5.6. Membuat akses untuk pekerja
apabila akan naik dan turun ke
lobang galian
2.5.7. Jaga jarak aman antara Excavator
dengan pekerja
2.5.8. Pasang Safety Sign “AWAS
LOBANG GALIAN”
2.5.9. Jika cuaca hujan .segera
menyingkir dari lobang galian
2.5.10. Pastikan APD selalu terpakai selama
pekerjaan masih berlangsung

2.5.11. Pastikan pagar pengaman


terpasang disekeliling lobang galian
Terjatuh kedalam lobang galian 2.5.12. Pastikan Safety Sign “AWAS
LOBANG GALIAN” terpasang
disekeliling pagar

2.5.13. Membuat Workpermit untuk


penggalian termasuk meminta Site
Clearance ( Sertifikat Pembebasan
Jalur Line Excisting terputus Lahan ) ke Engineering PTVI
terkena
2.5.14. Lakukan briefing sebelum memulai
pekerjaan penggalian
2.5.15. Gunkan alat metal detector untuk
mengecek jalur ine cable atau pun
pipa bawah tanah.

2.6.1. Lakukan pengangkatan material


sesuai dengan prosedur
pengangkatan dan penanganan
material (manual handling).
Concrete Work / Pengecoran
dengan menggunakan Mixer 2.6.2. Ketahui dengan baik berat material
yang diangkat, dan kapasitas
Install form work pengangkatan maksimal dengan
tenaga manusia, jangan
2.6. Cedera (terjepit, tertimpa, memaksakan mengangkat material
terbentur) oleh yang terlalu berat. (Maksimal 20
material/alat kerja Kg)
2.6.3. Selalu jaga jarak/posisi anggota
badan dengan material yang akan
diangkat/diposisikan.
2.6.4. Jangan meletakkan anggota
badan/tangan, kaki di bagian
bawah material yang akan di
tempatkan/diposisikan

2.5.5. Pastikan akses dan jalur


untuk truck mixer telah
teredia.
2.5.6. Pastikan truck mixer di
kawal dan di arahkan saat
akan mundur melakukan
penuangan concrete
basah.
2.5.7. Operator yang
mengoperasikan truck mix
Tertabrak truck mixer adalah karyawan yang
ahli, besertifikasi
(Simper/SDT dan SIO),
dan berpengalaman.
2.5.8. Pekerja yang tidak terlibat
tidak diperkenankan
berada pada daerah /
radius operasi truck mixer.
2.5.9. Jaga jarak aman dengan
truck mixer yang sedang
beroperasi.

2.5.10. Pekerja yang


menggunakan Lori-Lori
adalah pekerja yang
kompeten.

Kaki / Tangan Terjepit Lori-Lori 2.5.11. Jangan memaksakan


mengisi lori-lori sampai
penuh, perhatikan
maksimal beban yang
mampu ditanggung oleh
pekerja saat membawa
lori-lori dengan muatan.
2.5.12. Perhatikan posisi kaki dan
tangan saat membawa
lori, pastikan terhindar dari
resiko terjepit dan tertindis
lori.

2.5.13. Jangan merokok saat bekerja


dengan campuran concrete.
2.5.14. Cuci tangan hingga bersih sebelum
makan atau minum, gunakan sabun
yang disediakan. Hindari kontak
Mata kemasukan / menghirup langsung antara tangan dengan
campuran semen dan material campuran semen.
lainnya (debu), Keracunan 2.5.15. Baca dan fahami MSDS
semen dan atau kulit 2.5.16. Gunakan sarung tangan pelindung
terkontaminasi dengan semen (safety gloves) yang layak dengan
benar.
2.5.17. Gunakan alat pelindung diri
standar, seperti kacamata
pelindung dan masker debu/ gas
yang layak dengan benar.

2.5.18. Konsentrasi kerja harus penuh.


2.5.19. Jangan berada terlalu dekat ke
rekan kerja yang juga melakukan
pencampuran.
2.5.20. Perhatikan posisi badan atau bagian
Kaki atau anggota badan anggota badan saat mengayunkan
terkena Sekop sekop.
2.5.21. Gunakan APD yang sesuai dengan
benar (sepatu, kacamata, helmet,
Kaos tangan) sesuai dengan
standar dan procedure yang
berlaku.

2.5.22. Pastikan pekerja mendapatkan ijin


kerja dari pemilik facility
2.5.23. Menkonsumsi air yang memiliki
elektrolit secara teratur untuk
mengatasi dehidrasi
2.5.24. Pastikan pekerja mendapatkan ijin
Bahaya bekerja di daerah kerja dari pemilik facility
bersuhu panas yang tinggi
sehingga Pekerja mengalami 2.5.25. Menkonsumsi air yang memiliki
heat stress elektrolit secara teratur untuk
mengatasi dehidrasi
2.5.26. Melakukan istirahat secara berkala
2.5.27. memasang Shielding berupa
multiplex di daerah sumber panas
berasal
2.5.28. konsumsi air secara rutin minimal
15 menit sekali
2.5.29. Melakukan pemantauan selama
aktifitas dilakukan area panas
untuk memastikan pekerja masih
dalam kondisi normal tidak memiliki
kondisi gejala heat stress
2.5.30. pengaturan waktu kerja akan
dilakukan sesuai denganperaturan
yang berlaku
2.5.31. stand by medis jika terdapat
pekerja mengalami Heat Stress
2.5.32. Melakukan evaluasi terhadap
pekerja dengan mengukur tekanan
darah dan denyut jantung
2.5.33. melakukan indeks tekanan panas
dia area kerja seperti kelembapan,
kecepatan angin

2.7.1. Jaga jarak aman dengan pekerja


Fabricate platform support
existing shell plate, bracing, yang sedang melakukan
center guide, kolom dryer pengelasan, jauhi percikan dan
shell roofing, truss for partikel yang berterbangan.
roofing, purlin & sagrod round
2.7.2. Pasang safety sign “AWAS ADA
bar, walk way, handrail,
ladder & cage, and Catenary ORANG SEDANG BEKERJA
life line DIATAS” dan isolasi/barikade
sekitar area pengelasan untuk
mencegah pekerja lain melintas.
2.7.3. Pasang Fire Blanket untuk
menghindari percikan menimpa
pekerja yang berada dibawah atau
sedang melintas
2.7. Pekerja / orang lain
terkena percikan api 2.7.4. Pakai apround atau jaket las ketika
pengelasan dan melakukan pemotongan atau
pemotongan pengelasan
2.7.5. Siapkan Fire Extinguisher dekat
dengan lokasi pengelasan atau
pemotongan
2.7.6. Supervisor harus membuat
HOTWORK PERMIT
2.7.7. Pakai Peindung Muka ( Face Shield
/ Welding Cap)
2.7.8. Dilarang melintas atau berada
dibawah ketika pekerjaan diatas
sedang berlangsung
2.7.9. Pakai APD selama pekerjaan masih
berlangsung

2.7.10. Pastikan grounding mesin las


Kesetrum atau luka bakar dihubungkan ke material besi yang
akibat alat listrik sedang dikerjakan.
2.7.11. Peralatan listrik harus diperiksa
sebelum digunakan oleh pekerja
yang berkompeten untuk
melakukannya.
2.7.12. Yakinkan kabel listrik pada
peralatan dan kabel extension tidak
terkelupas, tidak terendam dan
terisolasi dengan baik.

2.7.13. Yakinkan kabel las, kabel


oxy/acetylene diletakkan ditempat
yang benar, tidak menghalangi
akses pekerja dan orang lain.
2.7.14. Rapikan / singkirkan benda benda
Terpeleset, terjatuh,
yang menghalangi akses pada saat
tersandung kabel las / kabel
sedang melakukan pekerjaan.
ekstension
2.7.15. Letakan dengan benar kabel las,
kabel oxy/acetylene pada saat
meletakannya di lantai, tangga atau
landasan lainnya.
2.7.16. Kabel-kabel power harus diletakan
Over Head

2.7.17. Ketahui berat material/barang yang


akan diangkat
2.7.18. Material atau barang yang akan
diangkat tidak melebihi sepertiga
berat badan manusia
2.7.19. Pakailah alat bantu mekanis atau
bantuan rekan kerja,jika akan
melakukan penaganan secara
manual
2.7.20. Gunakan otot lengan dan kaki jika
akan
Cedera punggung, salah dalam menarik,menggeser/mengangkat
penanganan manual
2.7.21. Jangan langsung memutar badan
ketika sedang membawa barang
2.7.22. Pastikan akses untuk melintas
sudah dilakukan
2.7.23. Pakai APD selama pekerjaan masih
berlangsung
2.7.24. Jika akan menggeser
tumpukan,lakukan mulai dari
tumpukan paling atas
2.7.25. Ikuti metode kerja yang telah
disahkan

2.6.1. Apabila pipa diangkut untuk dianikan


ke atas menggunakan katrol dan tali
2.6. Pekerja di bawah yakinkan alat angkat tersebut sudah
Install Struktur & roofting
kejatuhan pipa/clamp diinspeksi oleh pihak yang sudah ber
sertifikat dan sudah dinyatakan
layak untuk digunakan dengan
dicantumkan label inspeksi.
2.6.2. Apabila pipa diangkut kelokasi
menggunakan tali, yakinkan
pengikatan (rigging) dilakukan oleh
orang/rigger yang berpengalaman /
certified.
2.6.3. Pasang rambu-rambu keselamatan
(Safety Sign) “AWAS ADA ORANG
BEKERJA DIATAS” dan pasang
barricade line dibawah area
pemasangan scaffolding.
2.6.4. Jangan berada dibawah saat ada
pekerjaan pemasangan scaffolding
di atas.
2.6.5. Gunakan selalu pelindung kepala
(safety helmet) yang layak dengan
benar

2.6.6. Hanya pekerja yang telah lulus


training BEKERJA
DIKETINGGIAN dan bersertifikasi
yang dapat bekerja pada ketinggian
lebih dari 1,8 meter dari
permukaan tanah atau platform
kerja yang tidak permanen atau
scaffolding
2.6.7. Pekerja menggunakan alat
pelindung jatuh dari ketinggian
Pekerja terjatuh ke yang terpasang dengan baik (safety
bawah/Jatuh dari body harness) dengan 2 tali
Ketinggian/Jatuh dari pengaman (lanyard) dengan hook
scaffolding yang dicantolkan pada tempat yang
aman pada saat bekerja
2.6.8. Scaffolding harus dilengkapi tangga
standar dan pagar pengaman
(handrail & Kneerail) yang sesuai
2.6.9. Tangga yang digunakan untuk
support scaffolding harus di ikat
pada scaffolding sebelum
digunakan sebagai akses ke area
pemasangan yang lebih tinggi

2.6.10. Pemasangan scaffolding harus


mengikuti instruksi dari pengawas
atau scaffolding inspector serta
sesuai dengan prosedur standar
pemasangan
Scaffolding roboh/rebah akibat
salah pemasangan 2.6.11. Yakinkan scaffolding dipasang oleh
pekerja yang telah lulus training
scaffolder dan bersertifikat
2.6.12. Pastikan standard ledger, transom,
dan brace/, putlog, tangga,
adjustable base plate, guardrail,
coupler dll. Telah terpasang dengan
benar dan sesuai prosedur.
2.6.13. Scaffolding tidak boleh digunakan
kecuali telah di setujui
penggunaannya dan telah dipasangi
Green Tag (tag hijau) oleh
scaffolding inspector

2.6.14. Gunakan 6 faktor penentu dalam


melakukan pengangkatan pipa :
Kaki (Feet), Tungkai (Legs),
Kepala (Head), Kelurusan
punggung (Straight back),
Lengan (Arms), dan Pegangan
(Grip) dilakukan sesuai prosedur
2.6.15. Ikuti prosedur angkat-mengangkat
material dengan benar (Manual
Handling)
2.6.16. Gunakan tali untuk mengikat papan
Pekerja terkilir/keseleo pada ataupun pipa serta klem
saat mengangkat pipa dan atau scaffolding pada saat akan
material lain diangkat ketempat yang lebih
tinggi pada proses pemasangan
scaffolding
2.6.17. Jangan memaksakan mengangkat
benda yang berat sendirian,
gunakan sistem rekan kerja dan
minta bantuan dengan pekerja
lain
2.6.18. Gunakan alat bantu yang sesuai
untuk mengangkat material atau
beban yang berat dan diluar
kapasitas manusia

2.6.19. Pastikan pekerja harus konsentrasi


selama pekerjaan masih
berlangsung
2.6.20. Singkirkan atau letakan material
pendukung ditempat yang aman
2.6.21. Yakinkan akses untuk pekerja tidak
terhalang
2.6.22. Lakukan Tool Box meeting atau
Safety Talk sebelum pekerjaan
Pekerja terbentur,terjatuh
dimulai
2.6.23. Pakailah Alat Pelindung jatuh dan
cantolkan jika akan bekerja
diketinggian lebih dari 1,8 meter
2.6.24. Lakukan briefing sebelum
melakukan pekerjaan
2.6.25. Supervisor harus membuat
Workpermit & Cheklist bekerja
diketinggian
2.6.26. Yakinkan Full Body Harness dipakai
dan dicantolkan
2.6.27. Yakinkan SWL untuk Main Basket
sudah sesuai dengan kapasitas
angkat untuk orang
2.6.28. Pekerja yang terlibat bekerja
diketinggian harus sudah
mendapatkan pelatihan atau BST (
Basic Safety Training) WAH (
Working At Heigh) dan lulus
2.6.29. Yakinkan bahwa Main basket hanya
untuk orang sesuai SWL nya
2.6.30. Supervisor harus meyakinkan
anggotanya dalam keadaan bugar
2.6.31. Pakai Alat Pelindung Diri selama
pekerjaan masih berlangsung

2.6.32. Supervisor rigging & crew harus


memastikan levelling landasan tidak
miring
2.6.33. Lakukan pengecekan landasan
sebelum memposisikan crane
2.6.34. Yakinkan Outrigger terpasang
dengan baik
2.6.35. Pasang ganjal

Crane terbalik atau terjungkal 2.6.36. Yakinkan Operator crane sudah


mempunyai SIO dan Simper yang
masih berlaku
2.6.37. Akses untuk posisi crane tidak boleh
terhalang
2.6.38. Supervisor Rigging harus
memastikan Rigging Plane sudah di
buat dan disahkan
2.6.39. Membuat work permit untuk
Pekerjaan pengangkatan

2.6.40. Supervisor Rigging harus


memastikan jarak aman antara
Crane dengan bangunan yang ada
disekirtanya
2.6.41. Supervisor Rigging & Crew harus
memastikan radius pengangkatan
yang aman
Crane menabrak atau ditabrak
unit lain 2.6.42. Pasang pita barricade disekeliling
radius pengangkatan
2.6.43. Siapkan akses untuk unit atau
kendaraan lain yang akan melintas
2.6.44. Pasang Safety Sign “ AWAS
CRANE SEDANG
BEROPERASI,DILARANG
MASUK DI AREA
PENGANGKATAN”
2.6.45. Pastikan pekerja yang lain tidak
berada dekat dengan posisi crane
yang sedang beroperasi
2.6.46. Koordinasikan dengan KILO 5
DELTA jika akan melakukan
penutupan jalur
Haulmaster,mintalah Workpermit
untuk penutupan jalur Haulmaster
2.6.47. Siapkan Flagman jika diperlukan
untuk mengarahkan lalu-lalang
kendaraan lain termasuk
Haulmaster
2.6.48. Yakinkan Alat Pelindung Diri dipakai
selama pekerjaan masih
berlangsung

2.6.49. Pastikan Rigging Plan / Lifting Study


sudah dibuat dan disahkan
2.6.50. Yakinkan metode pengangkatan
mengacu pada Rigging Plan
2.6.51. Yakinkan para Rigger harus yag
kompeten
2.6.52. Yakinkan Spesifikasi Crane sudah
benar sesuai dengan kapasitas
beban yang akan diangkat
2.6.53. Isolasi area pengangkatan
2.6.54. Pasang safety Sign “AWAS CRANE
Crane gagal mengangkat SEDANG
BEROPERASI,DILARANG
MELINTAS/MASUK DI AREA
YANG DIBARIKADE”
2.6.55. Yakinkan Rigging Tools sudah
diinspeksi dan layak untuk dipakai
2.6.56. Tidak berasumsi untuk beban
angkat
2.6.57. Yakinkan Operator Crane sudah
mendapatkan pelatihan dan
mempunyai SIO atau Simper yang
masih berlaku

2.6.58. Pastikan menggunakan kaos


tangan dan masker pada saat
melakukan pengecatan
2.6.59. Yakinkan pekerja memahami MSDS
untuk bahan cat dan thinner
Keracunan Cat/Thinner
2.6.60. Jangan melakukan pengecatan
didaerah tertutup, pastikan
membuka jendela ataupun pintu,
dan pastikan adanya sirkulasi
udara.
2.6.61. Jangan merokok ataupun memakan
makanan pada saat mencampur cat
dan thinner ataupun ketika
melakukan pengecatan.
2.6.62. Cucilah tangan hingga bersih ketika
selesai melakukan pengecatan.
2.6.63. Simpanlah cat atupun thinner di
tempat yang aman, pisahkan
dengan material lain dan pasang
label pada setiap kalengnya
2.6.64. Melaporkan ke pengawas jika ada
pekerja yang keracunan cat/thinner

2.6.65. Jauhkan kaleng thinner dan kaleng


cat serta bahan mudah terbakar
lainnya dari area/lokasi pekerjaan
yang menghasilkan percikan api,
seperti pemotongan dengan
gurinda, pengelasan, dll.
2.6.66. Tutup dengan baik kaleng
thinner/dan cat yang sudah
tercampur thinner apabila tidak
Kebakaran sedang digunakan.
2.6.67. Jangan merokok atau membuang
puntung rokok sembarangan di
sekitar area pengecatan.
2.6.68. Segera padamkan api (skala kecil)
dengan APAR jika terjadi kebakaran
kecil.
2.6.69. Hubungi FES di 012 524 9999
jika kebakaran besar

2.6.70. Pastikan menggunakan masker


gas/debu dan kacamata saat
melakukan proses pengecatan
2.6.71. Yakinkan pekerja memahami dan
mengerti MSDS
Mata atau hidung pekerja
kemasukan cat 2.6.72. Jaga jarak aman anggota tubuh dan
kepala saat melakukan pekerjaan
pengecatan.
2.6.73. Jangan berada terlalu dekat dengan
orang yang sedang melakukan
pengecatan

Installation during Shut Down 3.1.1 Apabila pipa diangkut untuk


Aktivity : dianikan ke atas menggunakan
1. Lockout & Tagging katrol dan tali yakinkan alat angkat
dryer tersebut sudah diinspeksi oleh pihak
3.1. Pekerja di bawah
yang sudah ber sertifikat dan sudah
2. Install scaffolding kejatuhan
dinyatakan layak untuk digunakan
3. Marking line for dengan dicantumkan label inspeksi
cutting 3.1.2 Apabila pipa diangkut kelokasi
4. Install bracing to menggunakan tali, yakinkan
existing new shell pengikatan (rigging) dilakukan oleh
plate orang/rigger yang berpengalaman /
5. Cut existing lifter certified.

6. Install sadle under 3.1.3 Pasang rambu-rambu keselamatan


shell plate (Safety Sign) “AWAS ADA ORANG
BEKERJA DIATAS” dan pasang
7. Fit up new shell plate
barricade line dibawah area
8. Replace webco seal pemasangan scaffolding.
9. Install center guide 3.1.4 Jangan berada dibawah saat ada
10. Continue welding pekerjaan pemasangan scaffolding
di atas.
11. Install lifter
3.1.5 Gunakan selalu pelindung kepala
(safety helmet) yang layak dengan
benar

3.1.6 Hanya pekerja yang telah lulus


training BEKERJA
DIKETINGGIAN dan bersertifikasi
yang dapat bekerja pada ketinggian
lebih dari 1,8 meter dari permukaan
tanah atau platform kerja yang
tidak permanen atau scaffolding.
3.1.7 Pekerja menggunakan alat
pelindung jatuh dari ketinggian
yang terpasang dengan baik (safety
Pekerja terjatuh ke
bawah/Jatuh dari body harness) dengan 2 tali
Ketinggian/Jatuh dari pengaman (lanyard) dengan hook
scaffolding yang dicantolkan pada tempat yang
aman pada saat bekerja.
3.1.8 Scaffolding harus dilengkapi tangga
standar dan pagar pengaman
(handrail & Kneerail) yang sesuai.
3.1.9 Tangga yang digunakan untuk
support scaffolding harus di ikat
pada scaffolding sebelum
digunakan sebagai akses ke area
pemasangan yang lebih tinggi.
3.1.10 Pemasangan scaffolding harus
mengikuti instruksi dari pengawas
atau scaffolding inspector serta
sesuai dengan prosedur standar
pemasangan.
3.1.11 Ikuti prosedur angkat-mengangkat
material dengan benar (Manual
Handling).
Scaffolding roboh/rebah
akibat salah pemasangan 3.1.12 Gunakan tali untuk mengikat papan
ataupun pipa serta klem scaffolding
pada saat akan diangkat ketempat
yang lebih tinggi pada proses
pemasangan scaffolding.
3.1.13 Jangan memaksakan mengangkat
benda yang berat sendirian,
gunakan sistem rekan kerja dan
minta bantuan dengan pekerja lain.
3.1.14 Gunakan alat bantu yang sesuai
untuk mengangkat material atau
beban yang berat dan diluar
kapasitas manusia.
3.1.15 Hanya orang yang kompoten yang
diizinkan melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan
penguncian/isolasi
3.1.16 Sebelum melakukan pekerjaan
pemutusan pipa, terlebih dahulu
Bekerja dengan benda berputar
lakukan / ikuti prosedur sistem
Prosedur penguncian
Penguncian pada katup – katup
(LOTO) yang diperlukan bersama pihak
operation
3.1.17 Pengisolasian oleh authorise
Isolator PTVI dan Penguncian-
pelabelan/ Tag dilakukan oleh
kepala pengawas kelompok kerja.
3.1.18 Tidak seorangpun boleh memasang
Label Bahaya pribadi berwarna
merah atau gembok pada alat
isolasi kecuali telah diisolasi oleh
orang yang kompeten.
3.1.19 Komunikasi yang jelas antara
pekerja dan pengawas serta
memberikan informasi secepatnya
jika ada kondisi berbahaya
3.1.20 Pastikan semua danger tag dan pad
lock harus dipasang dengan
menulis nama, tanggal dan waktu
sebelum memulai pekerjaan dan
memasangnya pada tempat yg
benar
3.1.21 Label Bahaya harus diikat kuat
supaya tidak terlepas
3.1.22 Pastikan bahwa Label Bahaya dan
Gembok telah terpasang pada
tempat yang benar
3.1.23 Hindarkan dari orang yang tidak
berkepentingan

3.1.24 Pastikan pekerja harus konsentrasi


selama pekerjaan masih
berlangsung
3.1.25 Singkirkan atau letakan material
pendukung ditempat yang aman
Pekerja terbentur,terjatuh 3.1.26 Yakinkan akses untuk pekerja tidak
terhalang
3.1.27 Lakukan Tool Box meeting atau
Safety Talk sebelum pekerjaan
dimulai
3.1.28 Pakailah Alat Pelindung jatuh dan
cantolkan jika akan bekerja
diketinggian lebih dari 1,8 meter
3.1.29 Lakukan briefing sebelum
melakukan pekerjaan
3.1.30 Supervisor harus membuat
Workpermit & Cheklist bekerja
diketinggian
3.1.31 Yakinkan Full Body Harness dipakai
dan dicantolkan
3.1.32 Yakinkan SWL untuk Main Basket
sudah sesuai dengan kapasitas
angkat untuk orang
3.1.33 Pekerja yang terlibat bekerja
diketinggian harus sudah
mendapatkan pelatihan atau BST (
Basic Safety Training) WAH (
Working At Heigh) dan lulus
3.1.34 Yakinkan bahwa Main basket hanya
untuk orang sesuai SWL nya
3.1.35 Supervisor harus meyakinkan
anggotanya dalam keadaan bugar
3.1.36 Pakai Alat Pelindung Diri selama
pekerjaan masih berlangsung
3.1.37 Hanya orang yang terlatih dan
berwenang yang diperbolehkan
menggunakan peralatan Survey
3.1.38 Hubungi Supervisor area untuk
koordinasi penempatan barang /
material di lokasi kerja dan jelaskan
kepada pihak Control Room Sulphur
Melter Plant PT.VALE INDONESIA
tentang pekerjaan yang akan
dilakukan
3.1.39 Pastikan Ijin Kerja untuk ada jika
ada penutupan jalur & ikuti
Pekerja yang melakukan pekerjaan instruksi yang ada pada Work
tidak kompeten (Confined Space) Permit.
3.1.40 Ikuti Route jalan ke tempat
pekerjaan berlangsung sesuai
Pekerjaan terganggu/Mengganggu
dengan instruksi pengawas dan
kegiatan lain
pasang pita pengaman
3.1.41 Tempatkan semua material di atas
lantai pada tempat yang aman
/tidak mengganggu atau
menghalangi operasi PT.VALE
INDONESIA
3.1.42 Pasang tanda-tanda bahwa ada
kegiatan/orang bekerja di sekitar
lokasi kerja
3.1.43 Pasang tanda/barricade/safety cone
sekitar/sepanjang lokasi kerja
3.1.44 Hanya pekerja yang pernah training
& lulus
3.1.45 diijinkan melakukan pekerjaan di
dalam ruang terbatas
3.1.46 Yakinkan pekerja yang terlibat
mematuhi aturan & persyaratan
sebelum masuk ruang terbatas
3.1.47 Yakinkan lampu penerangan dapat
mendukung aktifitas di area gelap &
exhaust fan berfungsi dengan baik
3.1.48 Pekerja harus di lengkapi senter
helmet untuk keadaan emergency
3.1.49 Dilarang merokok & melakukan
pembakaran di dalam ruang
terbatas
3.1.50 Komunikasikan & jelaskan prosedur
bekerja di ruang terbatas kepada
pekerja yang terlibat
3.1.51 Pastikan fasilitas pendukung
tersedia & berfungsi dengan baik
Gas berbahaya sebelum masuk ruang terbatas
(lampu penerangan, exhaust fan,
Kurang Oxygen
alat komunikasi, gas detector)
3.1.52 Jangan masuk dalam ruang
terbatas sebelum di lakukan
assessment & ijin pekerjaan di
setujui oleh supervisor area PTVI
3.1.53 Yakinkan suhu & udara dalam
ruang terbatas dalam batas yang
bisa di toleransi & monitor secara
berkala
3.1.54 Sentry harus standby selama
pekerjaan di ruang terbatas
berlangsung
3.1.55 Pekerja yang akan masuk/keluar
harus mengisi form “masuk &
keluar ruang terbatas” &
menggantung ID Card saat akan
masuk serta melepas ID Card
setelah keluar dari ruang terbatas
3.1.56 Petugas FES PTVI harus standby
selama pekerjaan berlangsung

3.1.57 Jaga jarak aman dengan pekerja


yang sedang melakukan
Pekerja / orang lain terkena pengelasan, jauhi percikan dan
percikan api pengelasan dan partikel yang berterbangan.
pemotongan 3.1.58 Pasang safety sign “AWAS ADA
ORANG SEDANG BEKERJA
DIATAS” dan isolasi/barikade
sekitar area pengelasan untuk
mencegah pekerja lain melintas.
3.1.59 Pasang Fire Blanket untuk
menghindari percikan menimpa
pekerja yang berada dibawah atau
sedang melintas
3.1.60 Pakai apround atau jaket las ketika
melakukan pemotongan atau
pengelasan
3.1.61 Siapkan Fire Extinguisher dekat
dengan lokasi pengelasan atau
pemotongan
3.1.62 Supervisor harus membuat
HOTWORK PERMIT
3.1.63 Pakai Peindung Muka ( Face Shield
/ Welding Cap)
3.1.64 Dilarang melintas atau berada
dibawah ketika pekerjaan diatas
sedang berlangsung
3.1.65 Pakai APD selama pekerjaan masih
berlangsung

3.1.66 Pastikan grounding mesin las


dihubungkan ke material besi yang
sedang dikerjakan.
3.1.67 Peralatan listrik harus diperiksa
sebelum digunakan oleh pekerja
Kesetrum atau luka bakar
yang berkompeten untuk
akibat alat listrik
melakukannya.
3.1.68 Yakinkan kabel listrik pada
peralatan dan kabel extension tidak
terkelupas, tidak terendam dan
terisolasi dengan baik.

3.1.69 Yakinkan kabel las, kabel


oxy/acetylene diletakkan ditempat
yang benar, tidak menghalangi
akses pekerja dan orang lain.
3.1.70 Rapikan / singkirkan benda benda
Terpeleset, terjatuh,
yang menghalangi akses pada saat
tersandung kabel las / kabel
sedang melakukan pekerjaan.
ekstension
3.1.71 Letakan dengan benar kabel las,
kabel oxy/acetylene pada saat
meletakannya di lantai, tangga atau
landasan lainnya.
3.1.72 Kabel-kabel power harus diletakan
Over Head

3.2.1 Supervisor Rigging harus


3.2 Crane menabrak atau memastikan jarak aman antara
ditabrak unit lain Crane dengan bangunan yang ada
disekirtanya
3.2.2 Supervisor Rigging & Crew harus
memastikan radius pengangkatan
yang aman
3.2.3 Pasang pita barricade disekeliling
radius pengangkatan
3.2.4 Siapkan akses untuk unit atau
kendaraan lain yang akan melintas
3.2.5 Pasang Safety Sign “ AWAS
CRANE SEDANG
BEROPERASI,DILARANG
MASUK DI AREA
PENGANGKATAN”
3.2.6 Pastikan pekerja yang lain tidak
berada dekat dengan posisi crane
yang sedang beroperasi
3.2.7 Koordinasikan dengan KILO 5
DELTA jika akan melakukan
penutupan jalur
Haulmaster,mintalah Workpermit
untuk penutupan jalur Haulmaster
3.2.8 Siapkan Flagman jika diperlukan
untuk mengarahkan lalu-lalang
kendaraan lain termasuk
Haulmaster
3.2.9 Yakinkan Alat Pelindung Diri dipakai
selama pekerjaan masih
berlangsung

3.2.10 Pastikan pekerja harus konsentrasi


selama pekerjaan masih
berlangsung
3.2.11 Singkirkan atau letakan material
pendukung ditempat yang aman
3.2.12 Yakinkan akses untuk pekerja tidak
terhalang
3.2.13 Lakukan Tool Box meeting atau
Safety Talk sebelum pekerjaan
dimulai

Pekerja terbentur,terjatuh 3.2.14 Pakailah Alat Pelindung jatuh dan


cantolkan jika akan bekerja
diketinggian lebih dari 1,8 meter
3.2.15 Lakukan briefing sebelum
melakukan pekerjaan
3.2.16 Supervisor harus membuat
Workpermit & Cheklist bekerja
diketinggian
3.2.17 Yakinkan Full Body Harness dipakai
dan dicantolkan
3.2.18 Yakinkan SWL untuk Main Basket
sudah sesuai dengan kapasitas
angkat untuk orang
3.2.19 Pekerja yang terlibat bekerja
diketinggian harus sudah
mendapatkan pelatihan atau BST (
Basic Safety Training) WAH (
Working At Heigh) dan lulus
3.2.20 Yakinkan bahwa Main basket hanya
untuk orang sesuai SWL nya
3.2.21 Supervisor harus meyakinkan
anggotanya dalam keadaan bugar
3.2.22 Pakai Alat Pelindung Diri selama
pekerjaan masih berlangsung

3.2.23 Pastikan Rigging Plan / Lifting Study


sudah dibuat dan disahkan
3.2.24 Yakinkan metode pengangkatan
mengacu pada Rigging Plan
3.2.25 Yakinkan para Rigger harus yag
kompeten
3.2.26 Yakinkan Spesifikasi Crane sudah
benar sesuai dengan kapasitas
beban yang akan diangkat
3.2.27 Isolasi area pengangkatan
3.2.28 Pasang safety Sign “AWAS CRANE
Crane gagal mengangkat SEDANG
BEROPERASI,DILARANG
MELINTAS/MASUK DI AREA
YANG DIBARIKADE”
3.2.29 Yakinkan Rigging Tools sudah
diinspeksi dan layak untuk dipakai
3.2.30 Tidak berasumsi untuk beban
angkat
3.2.31 Yakinkan Operator Crane sudah
mendapatkan pelatihan dan
mempunyai SIO atau Simper
yang masih berlaku

3.3.1 Apabila pipa diangkut untuk


dianikan ke atas menggunakan
katrol dan tali yakinkan alat angkat
tersebut sudah diinspeksi oleh
12. Install structur & pihak yang sudah ber sertifikat dan
roofing sudah dinyatakan layak untuk
13. Remove scaffolding 3.3 Pekerja di bawah digunakan dengan dicantumkan
inside and outside kejatuhan label inspeksi
14. Test Running and 3.3.2 Apabila pipa diangkut kelokasi
commisioning menggunakan tali, yakinkan
pengikatan (rigging) dilakukan oleh
orang/rigger yang berpengalaman /
certified.
3.3.3 Pasang rambu-rambu keselamatan
(Safety Sign) “AWAS ADA ORANG
BEKERJA DIATAS” dan pasang
barricade line dibawah area
pemasangan scaffolding.
3.3.4 Jangan berada dibawah saat ada
pekerjaan pemasangan scaffolding
di atas.
3.3.5 Gunakan selalu pelindung kepala
(safety helmet) yang layak dengan
benar

3.3.6 Hanya pekerja yang telah lulus


training BEKERJA
DIKETINGGIAN dan bersertifikasi
yang dapat bekerja pada ketinggian
lebih dari 1,8 meter dari permukaan
tanah atau platform kerja yang
tidak permanen atau scaffolding.
3.3.7 Pekerja menggunakan alat
pelindung jatuh dari ketinggian
yang terpasang dengan baik (safety
Pekerja terjatuh ke
bawah/Jatuh dari body harness) dengan 2 tali
Ketinggian/Jatuh dari pengaman (lanyard) dengan hook
scaffolding yang dicantolkan pada tempat yang
aman pada saat bekerja.
3.3.8 Scaffolding harus dilengkapi tangga
standar dan pagar pengaman
(handrail & Kneerail) yang sesuai.
3.3.9 Tangga yang digunakan untuk
support scaffolding harus di ikat
pada scaffolding sebelum
digunakan sebagai akses ke area
pemasangan yang lebih tinggi.
3.3.10 Pemasangan scaffolding harus
mengikuti instruksi dari pengawas
atau scaffolding inspector serta
sesuai dengan prosedur standar
pemasangan.
3.3.11 Ikuti prosedur angkat-mengangkat
material dengan benar (Manual
Handling).
3.3.12 Gunakan tali untuk mengikat papan
ataupun pipa serta klem scaffolding
Scaffolding roboh/rebah
akibat salah pemasangan pada saat akan diangkat ketempat
yang lebih tinggi pada proses
pemasangan scaffolding.
3.3.13 Jangan memaksakan mengangkat
benda yang berat sendirian,
gunakan sistem rekan kerja dan
minta bantuan dengan pekerja lain.
3.3.14 Gunakan alat bantu yang sesuai
untuk mengangkat material atau
beban yang berat dan diluar
kapasitas manusia.

3.3.1 Supervisor Rigging harus


memastikan jarak aman antara
Crane dengan bangunan yang ada
disekirtanya
3.3.2 Supervisor Rigging & Crew harus
memastikan radius pengangkatan
yang aman
3.3.3 Pasang pita barricade disekeliling
radius pengangkatan
3.3.4 Siapkan akses untuk unit atau
kendaraan lain yang akan melintas
3.3.5 Pasang Safety Sign “ AWAS
CRANE SEDANG
BEROPERASI,DILARANG
MASUK DI AREA
3.3 Crane menabrak atau
PENGANGKATAN”
ditabrak unit lain
3.3.6 Pastikan pekerja yang lain tidak
berada dekat dengan posisi crane
yang sedang beroperasi
3.3.7 Koordinasikan dengan KILO 5
DELTA jika akan melakukan
penutupan jalur
Haulmaster,mintalah Workpermit
untuk penutupan jalur Haulmaster
3.3.8 Siapkan Flagman jika diperlukan
untuk mengarahkan lalu-lalang
kendaraan lain termasuk
Haulmaster
3.3.9 Yakinkan Alat Pelindung Diri dipakai
selama pekerjaan masih
berlangsung

3.3.10 Pastikan pekerja harus konsentrasi


selama pekerjaan masih
berlangsung
3.3.11 Singkirkan atau letakan material
pendukung ditempat yang aman
3.3.12 Yakinkan akses untuk pekerja tidak
terhalang
3.3.13 Lakukan Tool Box meeting atau
Pekerja terbentur,terjatuh Safety Talk sebelum pekerjaan
dimulai
3.3.14 Pakailah Alat Pelindung jatuh dan
cantolkan jika akan bekerja
diketinggian lebih dari 1,8 meter
3.3.15 Lakukan briefing sebelum
melakukan pekerjaan
3.3.16 Supervisor harus membuat
Workpermit & Cheklist bekerja
diketinggian
3.3.17 Yakinkan Full Body Harness dipakai
dan dicantolkan
3.3.18 Yakinkan SWL untuk Main Basket
sudah sesuai dengan kapasitas
angkat untuk orang
3.3.19 Pekerja yang terlibat bekerja
diketinggian harus sudah
mendapatkan pelatihan atau BST (
Basic Safety Training) WAH (
Working At Heigh) dan lulus
3.3.20 Yakinkan bahwa Main basket hanya
untuk orang sesuai SWL nya
3.3.21 Supervisor harus meyakinkan
anggotanya dalam keadaan bugar
3.3.22 Pakai Alat Pelindung Diri selama
pekerjaan masih berlangsung

3.3.23 Pastikan Rigging Plan / Lifting Study


sudah dibuat dan disahkan
3.3.24 Yakinkan metode pengangkatan
mengacu pada Rigging Plan
3.3.25 Yakinkan para Rigger harus yag
kompeten
3.3.26 Yakinkan Spesifikasi Crane sudah
benar sesuai dengan kapasitas
beban yang akan diangkat
3.3.27 Isolasi area pengangkatan
3.3.28 Pasang safety Sign “AWAS CRANE
Crane gagal mengangkat SEDANG
BEROPERASI,DILARANG
MELINTAS/MASUK DI AREA
YANG DIBARIKADE”
3.3.29 Yakinkan Rigging Tools sudah
diinspeksi dan layak untuk dipakai
3.3.30 Tidak berasumsi untuk beban
angkat
3.3.31 Yakinkan Operator Crane sudah
mendapatkan pelatihan dan
mempunyai SIO atau Simper
yang masih berlaku

3.4.2 Jauhkan titik jepit dan titik tajam


dari tanganGunakan kaus tangan
3.4 Cidera tangan akibat terjepit safety
atau terkoyak, pada Kaki
akibat kejatuhan benda, 3.4.3 Jauhkan kaki dari titik jatuh benda
punggung pada saat 3.4.4 Gunakan sepatu safety
mengankut material benda
yang terlalu berat, 3.4.5 Gunakan prosedur mengankat
benda dengan benar, jika terlalu
berat mintalah bantuan.
3.4.6 Pastikan lokasi aman dan tidak ada
potensi benda/barang yang jatuh
ke atas kepala.
3.4.7 Gunakan safety helmet

3.4.8 Jaga jarak aman dengan pekerja


yang sedang melakukan
pengelasan, jauhi percikan dan
partikel yang berterbangan
3.4.9 Pasang safety sign “AWAS ADA
ORANG SEDANG BEKERJA
DIATAS” dan isolasi/barikade
sekitar area pengelasan untuk
mencegah pekerja lain melintas.
3.4.10 Pasang Fire Blanket untuk
menghindari percikan menimpa
pekerja yang berada dibawah atau
sedang melintas
Pekerja / orang lain terkena 3.4.11 Pakai apround atau jaket las ketika
percikan api pengelasan dan melakukan pemotongan atau
pemotongan pengelasan
3.4.12 Siapkan Fire Extinguisher dekat
dengan lokasi pengelasan atau
pemotongan
3.4.13 Supervisor harus membuat
HOTWORK PERMIT
3.4.14 Pakai Peindung Muka ( Face Shield
/ Welding Cap)
3.4.15 Dilarang melintas atau berada
dibawah ketika pekerjaan diatas
sedang berlangsung
3.4.16 Pakai APD selama pekerjaan masih
berlangsung
3.4.17 Pastikan menggunakan kaos tangan
dan masker pada saat melakukan
pengecatan
3.4.18 Yakinkan pekerja memahami MSDS
untuk bahan cat dan thinner
3.4.19 Jangan melakukan pengecatan
didaerah tertutup, pastikan
Sand Blasting & Painting membuka jendela ataupun pintu,
Keracunan Cat/Thinner dan pastikan adanya sirkulasi
udara.
3.4.20 Jangan merokok ataupun memakan
makanan pada saat mencampur cat
dan thinner ataupun ketika
melakukan pengecatan.
3.4.21 Cucilah tangan hingga bersih ketika
selesai melakukan pengecatan.
3.4.22 Simpanlah cat atupun thinner di
tempat yang aman, pisahkan
dengan material lain dan pasang
label pada setiap kalengnya
3.4.23 Melaporkan ke pengawas jika ada
pekerja yang keracunan cat/thinner

3.4.24 Jauhkan kaleng thinner dan kaleng


cat serta bahan mudah terbakar
lainnya dari area/lokasi pekerjaan
yang menghasilkan percikan api,
seperti pemotongan dengan
gurinda, pengelasan, dll.
3.4.25 Tutup dengan baik kaleng
thinner/dan cat yang sudah
tercampur thinner apabila tidak
Kebakaran sedang digunakan.
3.4.26 Jangan merokok atau membuang
puntung rokok sembarangan di
sekitar area pengecatan.
3.4.27 Segera padamkan api (skala kecil)
dengan APAR jika terjadi kebakaran
kecil.
3.4.28 Hubungi FES di 012 524 9999
jika kebakaran besar

3.4.29 Pastikan menggunakan masker


gas/debu dan kacamata saat
melakukan proses pengecatan.
3.4.30 Yakinkan pekerja memahami dan
mengerti MSDS
Mata atau hidung pekerja
kemasukan cat 3.4.31 Jaga jarak aman anggota tubuh dan
kepala saat melakukan pekerjaan
pengecatan.
3.4.32 Jangan berada terlalu dekat dengan
orang yang sedang melakukan
pengecatan.

3.4.33 Pastikan Pengawas dan pekerja


melakukan briefing sebelum
pekerjaan commissioning akan
dimulai
3.4.34 Pekerja menandatangani daftar
hadir di briefing atau Safety Talk
Commisioning
3.4.35 Pakai Full Body Harness dan
Terjatuh dari ketinggian yang
mencantolkannya selama berada
sama,terbentur,teriris
diketinggian
3.4.36 Yakinkan Pencegah jatuh sudah
terpasang ( jika diperlukan )
3.4.37 Membuat Workpermit induk dan
Workpermit untuk pekerjaan
commissioning/bekerja diatas
ketinggian
3.4.38 Pasang Safety Sign “AWAS
COMMISIONING SEDANG
BERLANGSUNG, DILARANG
MENDEKAT”
3.4.39 Pastikan akses untuk pekerja sudah
dibuat atau disiapkan
3.4.40 Segera pindahkan material yang
menghalangi akses pekerja
3.4.41 Pasang barikade sekeliling area
Commisioning
3.4.42 Hindarkan dari orang-orang yang
tidak berkepentingan
3.4.43 Semua pekerja wajib memakai APD
selama berada di lokasi
Commisioning

Install Lighting at Dryer 3.5.2 Pastikan ijin kerja ada, dari pihak
operation dan pekerja
1. Fabricate and install
tercatat/terdaftar dalam ijin kerja
cable tray support
tersebut sebelum pekerjaan dimulai
2. Fabricate and install
3.5.3 Mulai pekerjaan dengan melakukan
bracket for lighting 24
ceramah keselamatan
ea
kerja/Toolbox meeting untuk
3. Install panel menyampaikan informasi penting
4. Install J.B dan sampaikan instruksi kerja yang
jelas dan aman dan pengarahan
5. Pulling cable power
kepada semua pekerja sebelum
6. Install disconnecting kegiatan dan semuanya harus
switch mengerti tentang pekerjaan yg
7. Installlig thing dilakukan

8. Need to shut off to 3.5 Cedera atau kerusakan alat 3.5.4 Selalu berkomunikasi kepada pihak
connect power supply PTVI yaitu opearator Komunikasi
yang jelas antara pekerja dan
from panel
pengawas serta memberikan
9. Termination informasi secepatnya jika ada
kondisi berbahaya
10. Continuety
3.5.5 Hanya orang yang terlatih dan
11. Test and berwenang yang diperbolehkan
commissioning menggunakan peralatan
pengelasan, pemotongan dan
penggerindaan.
3.5.6 Pastikan semua pekerja mengerti
tentang design dan metode
pekerjaan yang akan dilakukan.
3.5.7 Pekerja yang terlibat harus
menggunakan Alat Pelindung diri
(Helmet, sepatu safety, kaca mata
safety, baju fire retardant,
respirator, termasuk sarung tangan)

3.5.8 Singkirkan bahan-bahan yang


Ledakan dan kebakaran
mudah terbakar
3.5.9 Dilarang merokok di lokasi kerja
3.5.10 Hindarkan dari orang yang tidak
berkepentingan
3.5.11 Sediakan tabung pemadam di dekat
lokasi kerja

3.5.12 Jaga jarak aman dengan pekerja


yang sedang melakukan
pengelasan, jauhi percikan dan
partikel yang berterbangan
3.5.13 Pasang safety sign “AWAS ADA
ORANG SEDANG BEKERJA
DIATAS” dan isolasi/barikade
sekitar area pengelasan untuk
mencegah pekerja lain melintas.
3.5.14 Pasang Fire Blanket untuk
menghindari percikan menimpa
pekerja yang berada dibawah atau
sedang melintas
Pekerja / orang lain terkena 3.5.15 Pakai apround atau jaket las ketika
percikan api pengelasan dan melakukan pemotongan atau
pemotongan pengelasan
3.5.16 Siapkan Fire Extinguisher dekat
dengan lokasi pengelasan atau
pemotongan
3.5.17 Supervisor harus membuat
HOTWORK PERMIT
3.5.18 Pakai Peindung Muka ( Face Shield
/ Welding Cap)
3.5.19 Dilarang melintas atau berada
dibawah ketika pekerjaan diatas
sedang berlangsung
3.5.20 Pakai APD selama pekerjaan masih
berlangsung
3.5.21 Pastikan ada komunikasi antara
pekerja lain yang melakukan
kegiatan disekitar lokasi kerja
3.5.22 Berhenti melakukan kegiatan
dibawah jika ada orang bekerja
diatas sebelum melakukan tindakan
Pekerjaan terganggu / Mengganggu pencegahan untuk melindungi
kegiatan lain orang yang bekerja dibawah
3.5.23 Pasang tanda-tanda bahwa ada
kegiatan / orang bekerja di sekitar
lokasi kerja
3.5.24 Pasang tanda/ barricade
sekitar/sepanjang lokasi kerja

3.5.25 Lakukan pengangkatan material


sesuai dengan prosedur
pengangkatan dan penanganan
Cedera (terjepit, tertimpa,
material (manual handling).
terbentur) oleh material/alat
kerja 3.5.26 Ketahui dengan baik berat material
yang diangkat, dan kapasitas
pengangkatan maksimal dengan
tenaga manusia, jangan
memaksakan mengangkat material
yang terlalu berat. (Maksimal 20
Kg).
3.5.27 Selalu jaga jarak/posisi anggota
badan dengan material yang akan
diangkat/diposisikan.
3.5.28 Jangan meletakkan anggota
badan/tangan, kaki di bagian
bawah material yang akan di
tempatkan/diposisikan

3.5.29 Pastikan grounding mesin las


dihubungkan ke material besi yang
sedang dikerjakan.
3.5.30 Peralatan listrik harus diperiksa
sebelum digunakan oleh pekerja
Kesetrum atau luka bakar
yang berkompeten untuk
akibat alat listrik
melakukannya.
3.5.31 Yakinkan kabel listrik pada
peralatan dan kabel extension tidak
terkelupas, tidak terendam dan
terisolasi dengan baik.

3.5.32 Pastikan grounding mesin las


dihubungkan ke material besi yang
sedang dikerjakan.
3.5.33 Peralatan listrik harus diperiksa
sebelum digunakan oleh pekerja
yang berkompeten untuk
melakukannya.
3.5.34 Yakinkan kabel listrik pada
peralatan dan kabel extension tidak
terkelupas, tidak terendam dan
terisolasi dengan baik.
3.5.35 Pasang Lock Out Tag Out jika
diperlukan
Kesetrum atau luka bakar
3.5.36 Membuat Permit untuk area
akibat alat listrik
bertegangan
3.5.37 Segera lakukan tindakan perbaikan
jika ada kerusakan pada alat-alat
kerja/Power Tools
3.5.38 Pasang Label Alat Rusak untuk alat-
alat kerja yang rusak
3.5.39 Jika cuaca hujan/petir segera
menghentikan pekerjaan jika
pekerjaan itu dilakukan ditempat
bertegangan tinggi dan area
terbuka
3.5.40 Pastikan setiap Grounding
terpasang dengan benar

Cedera pada bagian wajah dan 3.5.41 Pakai pelindung mata untuk
mata menahan percikan benda asing
yang mengarah ke mata
3.5.42 Pakai pelindung muka ( Face
Shield)jika akan bekerja dengan
menggunakan mesin berputar
seperti gerinda dll
3.5.43 Pakai pelindung muka ( Welding
Cap) jika akan melakukan
pengelasan

3.5.44 Lakukan pemeriksaan terlebih


dahulu pada mesin gurinda sebelum
mesin tersebut digunakan, pastikan
mesin dalam keadaan aman dan
layak untuk digunakan
3.5.45 Posisikan tangan diluar bagian yang
berputar apabila menggunakan
mesin gurinda tanpa handle
tambahan.
Tangan atau anggota tubuh
3.5.46 Matikan terlebih dahulu mesin
pekerja terkena alat kerja yang
gurinda dan lepaskan power dari
berputar ( mesin gerinda)
sumber power ketika akan
mengganti wire brush.
3.5.47 Gunakan sisa putaran gurinda pada
material yang sedang di kerjakan
hingga mesin benar-benar berhenti
berputar.
3.5.48 Pastikan posisi SWITCH mesin
gurinda dalam keadaan “OFF”
sebelum di connect ke power.

3.5.49 Jauhkan anggota tubuh dari titik


jepit
Anggota tubuh terjepit 3.5.50 Pakai sarung tangan untuk
menangani material tajam atau
panas
3.5.51 Selalu konsentrasi selama bekerja

3.5.52 Pastikan Pengawas dan pekerja


melakukan briefing sebelum
pekerjaan commissioning akan
dimulai
3.5.53 Pekerja menandatangani daftar
hadir di briefing atau Safety Talk
Commisioning
3.5.54 Pakai Full Body Harness dan
Terjatuh dari ketinggian yang
mencantolkannya selama berada
sama,terbentur,teriris
diketinggian
3.5.55 Yakinkan Pencegah jatuh sudah
terpasang ( jika diperlukan )
3.5.56 Membuat Workpermit induk dan
Workpermit untuk pekerjaan
commissioning/bekerja diatas
ketinggian
3.5.57 Pasang Safety Sign “AWAS
COMMISIONING SEDANG
BERLANGSUNG, DILARANG
MENDEKAT”
3.5.58 Pastikan akses untuk pekerja sudah
dibuat atau disiapkan
3.5.59 Segera pindahkan material yang
menghalangi akses pekerja
3.5.60 Pasang barikade sekeliling area
Commisioning
3.5.61 Hindarkan dari orang-orang yang
tidak berkepentingan
3.5.62 Semua pekerja wajib memakai APD
selama berada di lokasi
Commisioning

3.6.2 Sistem penangkal jatuh seperti


sabuk pengaman, tali pengkikat
Install Roofting at Dryer 1
pengaman/lanyard atau harness
1. Install coloumn and harus digunakan di tempat kerja
scaffolding yang terdapat bahaya jatuh
2. Assembly 3.6.3 Apabila bekerja berada dalam
truss/purline and / bahaya jatuh dari ketinggianlebih
sagrod / static line dari 1.8 m, sistem penangkal jatuh
support / roofing and harus di pasang.
cap
3.6.4 Sebelum pemakaian, pemeriksaan
3. Assembly walkway visual terhadap harness, life line
completed with hand dan lanyards harus dilakukan oleh
rail per section supervisor dan pemakai. Setiap tiga
4. Install lifting lug bulan oleh pemeriksa yang
cakap/memenuhi syarat. (telah
5. Prepare crane
mengikuti pelatihan Working at
position as per rigging
height dan lulus).
plan 3.6 Cidera akibat jatuh dari
ketinggian 3.6.5 Pastikan bagian dari body harness
6. Lifting up walkway
di periksa terutama :
persection install
Jahitan/Stitching, Gasper/buckles,
ladder & cage
baut/paku pengikat/rivet, tali yang
7. Lifting up completed digunakan untuk mengikat atau
unit truss, purline and mengankat atau menurunkan
roofing sesuatu.
8. Tie in bolt from truss 3.6.6 Hal-hal yang perlu diinpeksi:
to coloumn and
3.6.7 Webbing (tenunan tali) dan
torque
lifeline/tali pengaman harus
9. Install life line and diperiksa apakah terdapat irirsan,
support terbakar, aus dan sobek.
10. Touch up painting 3.6.8 Tidak diguanakan apabila
11. Disconnect ditemukan kerusakan/kecacatan
scaffolding 3.6.9 Fitting dari logam harus di cek
aapakh ditemukan irisan/terpotong,
distosrsi, dan korosi dan
jikaditemukan
3.6.10 Sabuk harus disingkirkan dan tidak
boleh dipakai
3.6.11 Piranti attachment pada ujung
lifeline harus dalam kondisi baik
3.6.12 Dengan safety clip berfungsi
bekerja secara leluasa.
3.6.13 Apabila anda memiliki keraguan-
raguan mengenai kondidi sabuk
pengaman atau tentang cara
pemakaiannya yang benar, maka
harus menanayakan ke supervisor

3.6.14 Apabila pipa diangkut untuk


dianikan ke atas menggunakan
katrol dan tali yakinkan alat angkat
tersebut sudah diinspeksi oleh pihak
yang sudah ber sertifikat dan sudah
dinyatakan layak untuk digunakan
dengan dicantumkan label inspeksi.
3.6.15 Apabila pipa diangkut kelokasi
menggunakan tali, yakinkan
pengikatan (rigging) dilakukan oleh
orang/rigger yang berpengalaman /
Pekerja di bawah kejatuhan certified.
pipa/clamp
3.6.16 Pasang rambu-rambu keselamatan
(Safety Sign) “AWAS ADA ORANG
BEKERJA DIATAS” dan pasang
barricade line dibawah area
pemasangan scaffolding.
3.6.17 Jangan berada dibawah saat ada
pekerjaan pemasangan scaffolding
di atas.
3.6.18 Gunakan selalu pelindung kepala
(safety helmet) yang layak dengan
benar.

3.6.19 Hanya pekerja yang telah lulus


training BEKERJA
DIKETINGGIAN dan bersertifikasi
yang dapat bekerja pada ketinggian
lebih dari 1,8 meter dari permukaan
tanah atau platform kerja yang
Pekerja terjatuh ke tidak permanen atau scaffolding
bawah/Jatuh dari 3.6.20 Pekerja menggunakan alat
Ketinggian/Jatuh dari pelindung jatuh dari ketinggian
scaffolding yang terpasang dengan baik (safety
body harness) dengan 2 tali
pengaman (lanyard) dengan hook
yang dicantolkan pada tempat yang
aman pada saat bekerja.
3.6.21 Scaffolding harus dilengkapi tangga
standar dan pagar pengaman
(handrail & Kneerail) yang sesuai.
3.6.22 Tangga yang digunakan untuk
support scaffolding harus di ikat
pada scaffolding sebelum
digunakan sebagai akses ke area
pemasangan yang lebih tinggi.

3.6.23 Lakukan pemeriksaan alat


angkat/angkut (unit) sebelum
digunakan (inspeksi), dan pastikan
layak dan aman untuk digunakan
pada saat menaikkan dan saat
menurunkan material di lokasi
3.6.24 Operator Alat angkat/angkut harus
Unit angkat dan angkut (boom
punya Lisensi (SIM, SIO, SIMPER),
truck) gagal dan material jatuh dan berpengalaman.
saat akan diangkat untuk
dimobilisasi 3.6.25 Pengangkatan/pengoperasian boom
truck harus dipandu oleh seorang
Signalman yang berpengalaman.
3.6.26 Ikuti prosedur Rigging yang benar
(kondisi unit, berat beban, radius &
posisi unit, panjang boom, sling,
sackle, kepadatan landasan/tempat
posisi unit, dll)

3.6.27 Pastikan Rigging Plan / Lifting Study


sudah dibuat dan disahkan
3.6.28 Yakinkan metode pengangkatan
mengacu pada Rigging Plan
3.6.29 Yakinkan para Rigger harus yag
kompeten
3.6.30 Yakinkan Spesifikasi Crane sudah
benar sesuai dengan kapasitas
beban yang akan diangkat
3.6.31 Isolasi area pengangkatan
3.6.32 Pasang safety Sign “AWAS CRANE
Crane gagal mengangkat SEDANG
BEROPERASI,DILARANG
MELINTAS/MASUK DI AREA
YANG DIBARIKADE”
3.6.33 Yakinkan Rigging Tools sudah
diinspeksi dan layak untuk dipakai
3.6.34 Tidak berasumsi untuk beban
angkat
3.6.35 Yakinkan Operator Crane sudah
mendapatkan pelatihan dan
mempunyai SIO atau Simper yang
masih berlaku

Sand Blasting & Painting 3.6.36 Pastikan menggunakan kaos tangan


dan masker pada saat melakukan
Keracunan Cat/Thinner pengecatan
3.6.37 Yakinkan pekerja memahami MSDS
untuk bahan cat dan thinner
3.6.38 Jangan melakukan pengecatan
didaerah tertutup, pastikan
membuka jendela ataupun pintu,
dan pastikan adanya sirkulasi
udara.
3.6.39 Jangan merokok ataupun memakan
makanan pada saat mencampur cat
dan thinner ataupun ketika
melakukan pengecatan.
3.6.40 Cucilah tangan hingga bersih ketika
selesai melakukan pengecatan.
3.6.41 Simpanlah cat atupun thinner di
tempat yang aman, pisahkan
dengan material lain dan pasang
label pada setiap kalengnya
3.6.42 Melaporkan ke pengawas jika ada
pekerja yang keracunan cat/thinner

3.6.43 Jauhkan kaleng thinner dan kaleng


cat serta bahan mudah terbakar
lainnya dari area/lokasi pekerjaan
yang menghasilkan percikan api,
seperti pemotongan dengan
gurinda, pengelasan, dll.
3.6.44 Tutup dengan baik kaleng
thinner/dan cat yang sudah
tercampur thinner apabila tidak
Kebakaran sedang digunakan.
3.6.45 Jangan merokok atau membuang
puntung rokok sembarangan di
sekitar area pengecatan.
3.6.46 Segera padamkan api (skala kecil)
dengan APAR jika terjadi kebakaran
kecil.
3.6.47 Hubungi FES di 012 524 9999
jika kebakaran besar

3.6.48 Pastikan menggunakan masker


gas/debu dan kacamata saat
melakukan proses pengecatan.
3.6.49 Yakinkan pekerja memahami dan
mengerti MSDS
Mata atau hidung pekerja
kemasukan cat 3.6.50 Jaga jarak aman anggota tubuh dan
kepala saat melakukan pekerjaan
pengecatan.
3.6.51 Jangan berada terlalu dekat dengan
orang yang sedang melakukan
pengecatan.
1. House keeping 3.7 Tangan teriris/torkoyak akibat 4.5.1. Hindari untuk
menyentuh bagian yang memegang/menyentuh lansung
tajam/kasar dari material. bagian yang kasar/tajam dari
material/benda pada saat House
keeping.
4.5.2. Gunakan APD; kaus tangan pada
saat kegiatan house keeping .
4.5.3. Pastikan melangkah dengan hati-
hati terutama pada area yang
Kaki cidera akibat terdapat banyak hambatan berupa
terjatuh/tersandung barang material.
material/barang. 4.5.4. Pastikan untuk melihat secara
menyeluruh keadaan lingkungan
sekitar untuk menghindari
hambatan.
4.5.5. Hindari kaki dari titik jatuh
material/barang yang akan di
bersihkan atau dirapikan.
4.5.6. Gunakan APD; sepatu safety pada
saat melakukan pekerjaan house
keeping.

1.
4 Cidera pada kepala akibat 1.1. Jauhkan kepada dari titik jatuh
terantuk/kejatuhan material/benda.
benda/material. 1.2. Gunakan APD ; Helmet pada saat
melakukan kegiatan housekeeping.

2.
5 Cidera pada mata akibat 2.1. Gunakan APD; Kacamata safety
terkena debu/material kecil terutama pada area kerja yang banyak
yang beterbangan. debu/material yang beterbangan.

3.
6 Cidera akibat gangguan 3.1. Pastikan area kerja warehouse
pernapasa akibat menghirup mempunyai ventilasi udara yang lancar
debu /material kecil yang untuk mendapatkan sirkulasi udara yang
beterbangan. baik.
3.2. Gunakan APD; dust masker pada saat
bekerja pada area yang mempunyai
banyak debu /material kecil yang
beterbangan.

4.
7 Badan/punggung cidera akibat 4.1. Pastikan karyawan yang bekerja house
prosedur. pengankatan yang keeping menggunakan cara prosedur
salah diterapkan. pengangkatan yang benar; 1) ketika
sedang mengankat pertahankan
punggung anda cukup lurus; 2)
bengkokkan lutut lalu pegang beban
dengan kokoh; 3) naikkan/turunkan
beban dengan mengerakkan kaki, bukan
punggung anda; 4) hindari memutar
atau menikung badan anda ketika
sedang mengankat, bergerak atau
meletakkan beban (bila diperlukan,
berputar dengan kaki anda). Gerakan
harus mantap dan perlahan dan tidak
sentharus.
4.2. Apabila barang/Material terlalu berat
untuk diangkat satu orang segera minta
bantuan.
4.3. Jika barang terlalu berat untuk di tangani
tenaga manusia maka gunakan alat
bantu mekanik seperti Forklift dll.
4.4. Pastikan pengemudi/operator Forklift
dan alat/equitment alat bantu angkat
mekanik mempunyai SIMPER.

8 Sampah hasil dari kegiatan 5.


house keeping mencemari 5.1. Pastikan sampah dibuang pada
lingkungan. tempatnya sesuai dengan “sistem waste
management PT. Vale Indonesia tbk”.
(Sampah domestik ke bak hijau, sampah
kertas/plastik ke bak biru & Sampah
metal ke bak merah).
5.2. Pastikan wadah/tempat sampah tidak
bocor.

Anda mungkin juga menyukai