Anda di halaman 1dari 10

STANDARD OPERATING No. Dok.

SOP/HSE/15
PROCEDURES Rev. 0
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN Tgl. Efektif 01 April 2017
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY Hlm. 1 dari 10

I. TUJUAN
1. Untuk memberikan pedoman dan arahan pengoperasian kendaraan/unit bagi personil PT
Medan Sugar Industry, Kontraktor, Sub Kontraktor dan Tamu Perusahaan.
2. Mencegah kemungkinan terjadinya kerugian akibat kecelakaan, kegagalan kerja, hilangnya
waktu kerja, dan penyakit akibat kelalaian pengoperasian kendaraan/unit lainnya dan
melaksanakan peraturan perundangan sehingga seluruh operasi kegiatan dapat berjalan
dengan lancar dan efisien.

II. RUANG LINGKUP


Prosedur ini berlaku untuk setiap orang, kendaraan dan unit bergerak lain di seluruh daerah operasi
PT. Medan Sugar Industry.

III. REFERENSI
1. Undang-Undang No.14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya.
2. PP No. 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan.
3. Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1993 tentang Kendaraan & Pengemudi.
4. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), PP No. 50 tahun 2013, sub
elemen 6.4
5. ISO 9001:2015, klausul 7.1.4

IV. ISTILAH
1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, unit, orang, dan hewan di jalan.
2. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan/unit.
3. Kendaraan adalah alat transportasi yang memiliki fungsi utama sebagai pengangkut orang
atau alat support produksi berdasarkan ruang lingkup prosedur ini atau alat support lainnya
yang diizinkan oleh PT. Medan Sugar Industry yaitu termasuk di dalamnya, namun tidak
terbatas pada kendaraan kecil roda empat (Light Vehicle), bus dan kendaraan pengangkut
penumpang lainnya yang dipergunakan sebagai sarana transportasi.
4. Unit di dalam prosedur ini adalah alat-alat yang dapat digunakan sebagai alat transportasi
akan tetapi tidak memiliki fungsi utama sebagai alat pengangkut orang termasuk di dalamnya,
namun tidak terbatas pada truck, forklift, loader dan excavator.
5. Kendaraan PT Medan Sugar Industry adalah kendaraan yang menjadi aset PT Medan Sugar
Industry atau kendaraan yang disewa oleh PT Medan Sugar Industry dan berada di bawah
pengawasan PT Medan Sugar Industry.
STANDARD OPERATING No. Dok. SOP/HSE/15
PROCEDURES Rev. 0
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN Tgl. Efektif 01 April 2017
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY Hlm. 2 dari 10

6. Kendaraan Kontraktor/Subkontraktor adalah kendaraan yang menjadi aset


Kontraktor/Subkontraktor dan atau kendaraan yang disewa oleh Kontraktor/Subkontraktor, dan
berada di bawah pengawasan Kontraktor/Subkontraktor.
7. Lokasi Kerja adalah seluruh daerah operasional PT Medan Sugar Industry sesuai ruang
lingkup prosedur ini.
8. Jalan Produksi adalah jalan yang terdapat di dalam area operasional PT Medan Sugar
Industry.

V. TANGGUNG JAWAB
1. Factory Manager PT Medan Sugar Industry
Memastikan prosedur ini terlaksana dan terpelihara sesuai dengan ruang lingkup.
2. HSE Manager
Memantau dan mengontrol implementasi dari prosedur ini sesuai ruang lingkup.
3. Manager Departemen
Memantau dan mengotrol implementasi dari prosedur ini sesuai ruang lingkup.
4. HSE Supervisor dan Officer
Melaksanakan inspeksi dan patroli terhadap ketaatan prosedur ini.
5. Security
Membantu pelaksanaan implementasi dari prosedur ini sesuai ruang lingkup.
6. Setiap Personil
Setiap personil yang mengoperasikan kendaraan/unit wajib menaati prosedur ini.

V. PROSEDUR
1. Kelayakan Kendaraan/Unit
a) Kendaraan/unit yang diizinkan digunakan di daerah operasi PT Medan Sugar Industry adalah
kendaraan/unit yang memenuhi Standar Kelayakan Kendaraan/Unit.
STANDARD OPERATING No. Dok. SOP/HSE/15
PROCEDURES Rev. 0
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN Tgl. Efektif 01 April 2017
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY Hlm. 3 dari 10

b) Untuk kendaraan/unit yang tidak memenuhi Standar Kelayakan Kendaraan/Unit tidak dapat
dioperasikan

2. Pemeriksaan Kelayakan Kendaraan/Unit


a) Semua kendaraan/unit yang akan digunakan di daerah operasi PT Medan Sugar Industry harus
dilakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan/unit.
b) Kelayakan kendaraan ditentukan oleh petugas GA (untuk kendaraan penumpang) dan SCM utk unit
alat berat memperhatikan standard dan peraturan yang berlaku
c) Hasil uji kelayakan kendaraan/ unit diberikan penanda berupa TAG yang dikeluarkan oleh HSE
berdasarkan pengajuan dari GA dan atau SCM
d) Pemeriksaan dan pembaruan TAG kelayakan kendaraan/unit dilakukan setiap 6 bulan

3. Akses Masuk area Pabrik


Akses masuk kendaraan/unit ke pabrik sesuai dengan instruksi kerja (IK) No. IK/ITS/01 “IK Boomgate Pos
1” dan IK/ITS/02 “IK Boomgate Pos 2”.

4. Pengangkutan Orang
Pengangkutan orang harus menggunakan kendaraan yang dirancang untuk mengangkut orang ke atau
dari tempat kerja yang ditandai dengan tersedianya:
a) Tempat duduk yang layak digunakan, dengan jok dilapis busa
b) Sabuk pengaman yang berfungsi dengan baik
c) Pelindung berupa atap atau canopy yang berada dalam kondisi baik dan kokoh
d) Pintu masuk dan keluar yang mudah diakses pada saat terjadi keadaan darurat

5. Pengangkutan Barang
Kendaraan yang digunakan untuk membawa barang, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Tidak diperkenankan membawa barang sehingga menyebabkan pintu samping kendaraan tidak dapat
ditutup dengan sempurna.
STANDARD OPERATING No. Dok. SOP/HSE/15
PROCEDURES Rev. 0
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN Tgl. Efektif 01 April 2017
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY Hlm. 4 dari 10

b) Barang yang diletakkan pada bak bagian belakang sedapat mungkin diikat kuat agar tidak bergeser,
tidak terlempar, tidak berguling, sehingga tidak merusak barang tersebut atau menimbulkan potensi
bahaya baru.
c) Barang yang dibawa pada bak bagian belakang kendaraan, yang panjangnya melebihi sisi bak
belakang harus diberi pita berwarna hitam kuning pada ujung barang yang lebih atau menonjol keluar.
d) Kendaraan yang digunakan untuk melakukan pengangkutan barang yang panjangnya lebih dari 1
(satu) meter dari sisi bak belakang kendaraan yang membawanya harus dilakukan dengan
pengawalan.

6. Menaikkan/menurunkan Orang/Barang
Kegiatan menaikkan/menurunkan orang/barang harus dilakukan di lokasi yang diijinkan untuk berhenti
sesuai petunjuk rambu dan/atau tidak mengganggu arus lalu lintas kecuali dalam keadaan darurat .

7. P2H (Prosedur Pemeriksaan Harian)


a) Pengemudi wajib melakukan Prosedur Pemeriksaan Harian (P2H) terhadap kendaraan/unit sebelum
dioperasikan.
b) Prosedur Pemeriksaan Harian Kendaraan dicatat dalam Form Inspeksi P2H.
c) Prosedur Pemeriksaan Harian Unit dicatat dalam Form Pemeriksaan Harian Alat-Alat Berat.

8. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Wajib menggunakan sepatu pengaman selama mengoperasikan unit (Forklift, whell loader dan excavator)
di area kerja dan wajib menggunakan helm pengaman, rompi pantul dan sepatu pengaman ketika berada
di luar kendaraan/unit di area kerja.

9. Penyalaan Rotary Lamp atau Blitz Lamp atau Flash Lamp


Rotary Lamp atau Blitz Lamp atau Flash Lamp harus dinyalakan ketika memasuki ruangan/area gedung.

10. Disiplin Berkendara/Mengoperasikan Unit


STANDARD OPERATING No. Dok. SOP/HSE/15
PROCEDURES Rev. 0
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN Tgl. Efektif 01 April 2017
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY Hlm. 5 dari 10

a) Pengemudi wajib memperhatikan kondisi kesehatan tubuhnya dan tidak diperkenankan untuk
mengoperasikan kendaraan/unit dalam keadaan lelah, mengantuk dan dalam keadaan mabuk.
b) Saat berkendara pengemudi dilarang menggunakan telepon genggam (ponsel), minum, bercanda dan
melakukan aktifitas lain yang dapat merusak konsentrasinya sehingga dapat menyebabkan
kecelakaan terhadap dirinya maupun terhadap orang lain.
c) Pengemudi dilarang mengoperasikan kendaraan/unit secara ugal-ugalan atau di luar kontrol.

11. Kecepatan Kendaraan/Unit


Kecepatan kendaraan/unit di jalan di area operasional PT Medan Sugar Industry tidak lebih dari 10
Km/Jam.

12. Jarak Aman Berkendara/Mengoperasikan Unit


Pengemudi kendaraan/unit di jalan di area operasional PT Medan Sugar Industry harus tetap menjaga
jarak aman kendaraan/unitnya tidak kurang dari 25 meter terhadap kendaraan/unit di depannya.

13. Penggunaan Sabuk Pengaman (Seat Belt)


Pengemudi maupun penumpang wajib menggunakan sabuk pengaman selama
berkendara/mengoperasikan unit dan atau berada di dalam kendaraan/unit.

14. Gerakan Memutar Arah Kendaraan/Unit


Kendaraan/unit yang memutar arah, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Manuver dilakukan pada tempat–tempat yang telah ditentukan, sesuai dengan rambu yang telah
disediakan.
b) Pengemudi harus menepikan kendaraan/unit di sebelah kiri jalan yang aman.
c) Pengemudi memastikan bahwa 100 meter di depan dan di belakang kendaraan/unitnya tidak ada
kendaraan/unit lain yang sedang berjalan.
d) Lampu tanda isyarat belok kanan harus dihidupkan.

15. Kondisi Khusus


STANDARD OPERATING No. Dok. SOP/HSE/15
PROCEDURES Rev. 0
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN Tgl. Efektif 01 April 2017
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY Hlm. 6 dari 10

Pengemudi yang menyusuri jalan menurun, harus mendahulukan kendaraan/unit yang sedang
menanjak jika kedua kendaraan/unit tersebut tidak memungkinkan saling berpapasan dan/atau
diatur lain oleh rambu.

16. Parkir
a) Kendaraan/unit dinyatakan parkir ketika mesin dalam keadaan mati.
b) Parkir harus di tempat yang ditentukan untuk parkir atau tempat yang rata (datar), aman,
sejajar dengan kontur dan parkir mundur.
c) Jika parkir harus dilakukan di lokasi yang menanjak atau menurun, aktifkan penuh rem
tangan (full hand brake) dan aktifkan gigi (persnelling) maju di lokasi yang menanjak dan
gigi (persnelling) mundur di lokasi yang menurun serta mengganjal roda kendaraan/unit
dengan ganjal roda.
d) Attachment (bucket, ripper, blade) untuk alat-alat berat dalam kondisi turun menyentuh
tanah saat parkir.
e) Unit harus diparkir pada lokasi parkir yang ditentukan untuk parkir sesuai jenis unit
tersebut dan dilarang parkir depan belakang (memanjang) melainkan harus parkir
menyamping dengan jarak antar unit minimal 5 meter.
f) Kendaraan dapat parkir depan belakang (memanjang) maupun menyamping dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Jarak parkir depan belakang (memanjang) antar kendaraan minimal 3 meter dengan
arah kendaraan seragam
2) Jarak parkir menyamping antar kendaraan minimal 1,5 meter dengan arah kendaraan
g) Semua kendaraan/unit dilarang parkir (kecuali rusak), pada tempat sebagai berikut:
1) Pada rambu atau tanda larangan parkir.
2) Menutupi rambu-rambu lalu lintas yang ada.
3) Pengemudi dilarang memarkir kendaraan/unit yang menghalangi kendaraan/unit lain,
menghalangi alat–alat tanggap darurat (misalnya: fire extinguisher, fire hydrant,
ambulance, fire truck).
4) Di muka akses keluar dan masuk.

17. Menghentikan Kendaraan/Unit


a) Pengemudi dilarang menghentikan kendaraan/unit di daerah terlarang atau berbahaya (di
tikungan, daerah turunan, daerah tanjakan, jembatan, daerah longsoran, maupun tempat-
tempat yang dilarang berhenti sesuai petunjuk rambu) kecuali keadaan darurat.
b) Menghentikan kendaraan/unit di tempat–tempat yang diwajibkan berhenti harus
memberikan jarak terhadap kendaraan/unit didepannya tidak kurang dari 5 meter.
STANDARD OPERATING No. Dok. SOP/HSE/15
PROCEDURES Rev. 0
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN Tgl. Efektif 01 April 2017
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY Hlm. 7 dari 10

18. Kerusakan Kendaraan/Unit Di jalan


Apabila kendaraan/unit berhenti di jalan akibat gangguan/kerusakan, sampai kendaraan/unit
tersebut selesai diperbaiki atau dapat dipindahkan ke luar dari area jalan maka harus
melakukan hal–hal sebagai berikut:
a) Menyalakan lampu hazard.
b) Memasang segitiga pengaman (safety triangle) atau traffic cone di depan dan
belakang kendaraan/unit pada jarak 30 meter dan mengganjal roda kendaraan/unit
dengan ganjal roda.

19. Larangan Memberi Tumpangan


Dalam mengoperasikan unit/kendaraan, operator/pengemudi dilarang memberi tumpangan
kepada siapapun kecuali:
a) Tamu resmi perusahaan.
b) Karyawan atau orang yang memiliki ID card perusahaan
c) Orang yang mendapatkan izin dari perusahaan.
d) Trainer/instruktur untuk kepentingan pendampingan trainee pada masa training

20. Berhenti Pada Rambu STOP


Kendaraan/unit wajib berhenti sempurna SELAMA 5 DETIK di rambu STOP untuk memastikan
situasi aman, sebelum melanjutkan perjalanan kembali.

21. Mematuhi Rambu Lalu Lintas


Setiap mengoperasian kendaraan/unit, pengemudi diwajibkan memperhatikan dan mematuhi
rambu-rambu lalu lintas yang ada.

22. Penggunaan Klakson


Klakson WAJIB dibunyikan selama kendaraan / unit beroperasi di dalam area operasi PT.
Medan Sugar Industry dengan cara dan pada kondisi sebagai berikut:
a) Bunyikan klakson 1 kali pada saat akan menghidupkan mesin kendaraan/unit
STANDARD OPERATING No. Dok. SOP/HSE/15
PROCEDURES Rev. 0
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN Tgl. Efektif 01 April 2017
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY Hlm. 8 dari 10

b) Bunyikan klakson 2 kali pada saat kendaraan/unit akan bergerak maju


c) Bunyikan klakson 3 kali pada saat kendaraan/unit akan bergerak mundur

23. Prioritas Jalan Bagi Keadaan Darurat


Pengemudi kendaraan/unit wajib memberikan prioritas jalan kepada:
a) Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang bertugas.
b) Ambulance yang sedang mengangkut atau akan menjemput orang sakit.
c) Kendaraan pertolongan kecelakaan (rescue).
d) Kendaraan jenazah.

24. Meninggalkan Kendaraan/Unit


Pengemudi sebelum meninggalkan kendaraan/unit, harus meyakinkan bahwa
kendaraan/unitnya sudah dimatikan, menggunakan hand brake (menurunkan
bucket/shovel/blade/ripper untuk unit) dan terkunci serta aman sehingga tidak dapat bergerak
tanpa sengaja.

25. Ketentuan Lain Terhadap Pengoperasian Kendaraan/Unit


Pengawas Operasional wajib menghentikan kegiatan operasi kendaraan/unit di area
operasional jika terdapat kondisi-kondisi lain yang tidak diatur dalam prosedur ini tetapi
berpotensi menimbulkan bahaya.
STANDARD OPERATING No. Dok. SOP/HSE/15
PROCEDURES Rev. 0
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN Tgl. Efektif 01 April 2017
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY Hlm. 9 dari 10

CATATAN REVISI

No. Rev Tanggal Alasan Revisi

Dibuat Oleh, Diperiksa Oleh, Disetujui Oleh,


Jabatan Factory Manager

Tanda Tangan

Nama Patar H. Simanjuntak


Tanggal 01 April 2017 01 April 2017 01 April 2017
STANDARD OPERATING No. Dok. SOP/HSE/15
PROCEDURES Rev. 0
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN Tgl. Efektif 01 April 2017
PT. MEDAN SUGAR INDUSTRY Hlm. 10 dari 10

Anda mungkin juga menyukai