Anda di halaman 1dari 33

No.

Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 1 of 33

LEMBAR PENGESAHAN

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 2 of 33

OTORITAS NAMA JABATAN TANDA TANGAN

Dibuat Oleh Gita Aziza Salis HSE Officer

Diperiksa Oleh Yopni Lauo HSE Dept Head

Disahkan Oleh Andy Suhendar President Direktor

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .....................................................................................2
1. Pendahuluan..................................................................................3
2. Tujuan Dan Sasaran........................................................................5
3. Ruang Lingkup .............................................................................5
4. Definisi dan Istilah..........................................................................6

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 3 of 33

5. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ........................9


5.1 Persyaratan Umum................................................................11
5.2 KEBIJAKAN K3....................................................................11
5.3 Perencanaan.........................................................................12
5.3.1 IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RESIKO......12
5.3.2 Perundangan dan Persyaratan K3..................................14
5.3.3 SASARAN DAN PROGRAM..........................................15
5.4 Penerapan dan Operasi..........................................................17
5.4.1 SUMBER DAYA, PERAN DAN TANGGUNG JAWAB........17
5.4.2 Pelatihan dan Kompetensi.............................................18
5.4.3 KOMUNIKASI DAN KONSULTASI................................19
5.4.4 DOKUMENTASI SISTIM MANAJEMEN K3....................21
5.4.5 Pengendalian Dokumen................................................22
5.4.6 Pengendalian Operasi....................................................23
5.4.7 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat..............................25
5.5 Pemeriksaan..........................................................................26
5.5.1 PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN KINERJA................26
5.5.2 Evaluasi Kepatuhan......................................................27
5.5.3 PENYELIDIKAN KECELAKAAN, KETIDAKSESUAIAN
TINDAKAN
KOREKSI DAN PENCEGAHAN......................................28
5.5.4 PENGENDALIAN REKAMAN.........................................30
5.5.5 Audit Internal..............................................................30
5.6 Tinjauan Manajemen...............................................................31

1. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Dewan Komisaris dan Pimpinan PT. The First Trijaya terikat untuk
menetapkan, membuat dokumen, melaksanakan, memelihara dan

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 4 of 33

memperbaiki secara berkesinambungan Manual QHSE untuk


memastikan seluruh pelayanan yang diberikan memenuhi dan
memuaskan kebutuhan mitra bisnis dan mitra kerja.
Sudah menjadi suatu keharusan bahwa suatu organisasi harus
menitikberatkan perhatiannya kepada upaya dan pencapaian kinerja
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melalui pengendalian resiko K3
yang konsisten dengan kebijakan dan sasaran K3-nya. Hal ini
dilakukan dengan penerapan peraturan perundang-undangan,
pengembangan kebijakan dan tindakan lain yang
menumbuhkembangkan praktek K3 yang baik dan meningkatnya isu
K3 oleh pihak yang berkepentingan.

Sering kali organisasi telah melakukan kaji ulang atau audit untuk
menilai kinerja K3-nya, namun dalam pelaksanaan kaji ulang atau
audit secara mandiri belum tentu memadai untuk menjamin bahwa
kinerja organisasi secara berkelanjutan memenuhi persyaratan
peraturan perundang-undangan dan kebijakan. Oleh karenanya agar
efektif, maka kaji ulang dan audit tersebut harus dilaksanakan dalam
suatu system manajemen yang terstruktur dan terintegrasi dalam
organisasi.
Manual SMK3 ini dimaksudkan untuk menyediakan elemen system
manajemen K3 yang efektif yang dapat diintegrasikan dengan
persyaratan manajemen lain dan membantu organisasi dalam
mencapai sasaran K3.
Selain itu dalam Manual SMK3 ini juga menetapkan persyaratan yang
memungkinkan organisasi mengembangkan dan
mengimplementasikan kebijakan dan sasaran dengan
mempertimbangkan persyaratan legal dan informasi resiko K3.
Keberhasilan organisasi dalam menerapkan SMK3 bergantung pada
Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 5 of 33

komitmen dari seluruh tingkatan dan fungsi organisasi, terutama dari


manajemen puncak. Sistem ini memungkinkan organisasi
mengembangkan kebijakan K3, menetapkan sasaran dan proses
untuk mencapai komitmen kebijakan, melakukan tindakan yang
diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan menunjukkan kesesuaian
system yang ada terhadap persyaratan dalam manual ini.
Keberhasilan penerapan dari manual ini dapat digunakan oleh
organisasi untuk memberi jaminan kepada pihak yang berkepentingan
bahwa SMK3 yang sesuai telah diterapkan.

b. Dasar Hukum
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER.05/MEN/1996 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
 Undang undang No.1 tahun 1970 mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
 Sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal
86 pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja serta Pasal 87
bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan
manajemen perusahaan.
 ISO 45001:2018.

2. Tujuan & Sasaran


Manual SMK3 adalah dokumen yang dipergunakan sebagai acuan utama
bagi semua aktifitas yang berkaitan dengan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja PT. The First Trijaya.

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 6 of 33

Tujuan dari penerapan Sistem Manajemen K3 untuk memberikan panduan


kebijakan dalam pengelolaan K3 secara benar dan menyeluruh, baik
kepada pihak internal PT. The First Trijaya maupun para mitra kerja, agar
mempunyai persepsi yang sama dan mampu berperan aktif dalam
menerapkan program K3 sehingga tercipta perusahaan yang efektif dan
efisien serta terbebas dari kecelakaan dan pencemaran lingkungan.

Tujuan dari Manual SMK3 ini adalah :


 Sebagai wujud komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja para karyawan, mitra kerja, keselamatan aset, lingkungan serta
guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
 Memberikan kerangka penerapan manajemen K3 secara sistematis
dan komprehensif sesuai dengan persyaratan nasional dan internasional.
Sasaran manajemen K3 adalah melindungi karyawan, pelanggan, aset
serta mitra kerja dari potensi bahaya akibat kegiatan perusahaan.
3. Ruang Lingkup
Manual SMK3 ini menetapkan persyaratan untuk SMK3, sehingga
organisasi dapat mengendalikan resiko K3 dan meningkatkan kinerjanya.
Manual ini tidak menyatakan kriteria kinerja K3 secara khusus atau
memberikan spesifikasi rinci untuk perancangan suatu sistem manajemen.
Dengan adanya manual ini, PT The First trijaya berniat untuk:
Membuat suatu sistem manajemen K3 untuk menghilangkan atau
meminimalkan resiko kepada personel dan pihak-pihak terkait lain
yang mungkin ditimbulkan oleh resiko K3 yang terkait dengan
aktivitas kerja, jasa, maupun fasilitas yang ada di perusahaan.
Menerapkan, memelihara dan secara berkelanjutan meningkatkan
sistem manajemen K3.
Membuat dan menerapkan persyaratan manajemen K3 sesuai dengan
kebijakan K3 yang ditetapkan.
Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 7 of 33

Memperlihatkan kesesuaian dengan standar ISO 45001 dan


Permenaker No.5 tahun 1996 tentang sistem manajemen kesehatan
dan keselamatan kerja dalam hal:
 Menentukan sendiri ketentuan dan deklarasi kesesuaian, atau
 Mendapatkan konfirmasi kesesuaiannya oleh pihak lain yang
mempunyai hubungan, misalnya pelanggan, atau
 Mendapatkan pernyatan deklarasi sendiri oleh pihak luar, atau
 Mendapat sertifikasi / registrasi atas sistem manajemen K3 oleh
organisasi eksternal.
Semua persyaratan dalam manual ini dimaksudkan agar dapat
digabungkan dengan sistem manajemen K3 apapun. Luasnya aplikasi akan
tergantung pada faktor-faktor seperti kebijakan K3 perusahaan, sifat dari
aktivitas, jasa, fasilitas yang ada dan resiko-resiko serta kompleksitas dari
operasi-operasinya.

Ruang lingkup implementasi sistem manajemen kesehatan dan


keselamatan kerja meliputi seluruh area PT The First Trijaya.

4. Definisi dan Istilah

Audit Adalah suatu proses sistematis, independen dan


terdokumentasi untuk mendapatkan bukti atau
rekaman dan evaluasi objektivitasnya untuk
menetapkan sejauh mana sistem dilaksanakan sesuai
ketentuan berlaku.
Ahli K3 Adalah Ahli yang mempunyai kompetensi khusus
dibidang K3 dalam menjalankan Sistem Manajemen
K3 yang dibuktikan dengan sertifikat dari yang
berwenang.
Bahaya Adalah keadaan atau situasi yang potensial dapat
menyebabkan kecelakaan dan kerugian yang
menimpa karyawan, pekerja dan perusahaan seperti
luka, sakit, kerusakan harta benda, kerusakan

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 8 of 33

lingkungan kerja atau kombinasi seluruhnya.


Dokumen Adalah informasi dan media pendukungnya, baik
berupa kertas, magnetis elektronik, cakram, fotografi
dan rekaman lainnya.
Ekspektasi K3 Adalah harapan yang diinginkan manajemen untuk
memenuhi persyaratan sistem manajemen K3.
Elemen K3 Adalah bagian dari proses sistem manajemen yang
merupakan rangkaian program implementasinya.
Identifikasi Adalah proses pengenalan adanya suatu potensi
Bahaya bahaya dan menentukan karakteristiknya.
Insiden Adalah kejadian yang berhubungan dengan
pekerjaan yang potensial menimbulkan atau diyakini
dapat menimbulkan cedera, penyakit kerja (tanpa
memandang keparahannya) atau kematian.
Gangguan Adalah kondisi yang dapat mengganggu fisik atau
Kesehatan Kerja mental pekerja yang timbul dari dan/atau dapat
memburuk oleh aktivitas kerja dan/atau situasi yang
berhubungan dengan pekerjaan.
Kategori Risiko K3 Adalah tingkatan risiko yang terdiri dari Risiko Tinggi,
Risiko Moderat dan Risiko Rendah, yang ditetapkan
berdasarkan Kriteria Risiko.
Kriteria Risiko K3 Adalah persyaratan untuk menetapkan kategori risiko
yang terdiri dari 2 (dua) dimensi
Kecelakaan Adalah peristiwa benturan atau sentuhan dengan
benda keras, benda cair, gas serta api yang
datangnya dari luar terhadap karyawan yang tidak
disengaja dan tidak diduga sebelumnya yang
menyebabkan karyawan menderita cedera jasmani
atau cedera dalam tubuh.
Kecelakaan Kerja Adalah kecelakaan yang terjadi di tempat kerja pada
saat karyawan bekerja.

Keselamatan dan Adalah kondisi atau faktor yang mempengaruhi atau


Kesehatan Kerja dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan
(K3) pekerja atau pekerja lain (termasuk pekerja
sementara dan kontraktor), pengunjung, atau setiap
orang di tempat kerja.
Kebijakan K3 Adalah komitmen, maksud dan arahan secara
menyeluruh dari organisasi berkaitan dengan kinerja
K3 yang ditunjukkan secara formal oleh Manajemen
Puncak.
Sasaran K3 Adalah hasil akhir dalam pengertian kinerja K3 yang
Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 9 of 33

ditetapkan oleh perusahaan untuk dicapai.


PDCA Adalah suatu siklus kegiatan yang diawali dengan
perencanaan, bagaimana melaksanaan, melakukan
koreksi, serta menentukan tindak lanjut yang akan
dilaksanakan.
Penanggungjawab Adalah Kepala Divisi/Biro/Satuan/Proyek/Cabang dan
K3 Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan program K3 di lingkungan unit kerjanya.
Peningkatan Adalah proses berlanjut untuk meningkatkan sistem
Berkesinambunga manajemen K3 dengan maksud untuk mencapai
n peningkatan kinerja K3 secara menyeluruh, konsisten
dengan kebijakan organisasi.
Penilaian Risiko Adalah proses mengevaluasi risiko yang timbul dari
suatu bahaya, dengan memperhitungkan kecukupan
pengendalian yang ada, dan menetapkan apakah
risiko dapat diterima atau tidak.
Petugas K3 Adalah karyawan setingkat juru pada setiap unit
(Safety Officer) kerja Bagian di Cabang atau Proyek atau Divisi/Biro
pada Kantor Pusat yang memiliki kompetensi K3 dan
diberi tugas dan tanggungjawab melaksanakan
kegiatan K3 di unit kerjanya.
Risiko Adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya
kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan
dari cedera atau gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut.
Risiko yang dapat Adalah risiko yang telah dikendalikan sampai tingkat
diterima yang dapat diterima sesuai dengan persyaratan
hukum dan kebijakan organisasi.
Sistem Adalah rangkaian proses manajemen yang sistematik
Manajemen K3 dan terstruktur dengan fokus pada keselamatan dan
kesehatan kerja dan melibatkan seluruh sumber
daya, yang bertujuan untuk melindungi karyawan,
pelanggan, aset dan mitra kerja dari potensi bahaya
yang mungkin terjadi.
Tempat Kerja Adalah setiap ruangan atau lapangan, terbuka atau
tertutup, bergerak atau tetap dimana pegawai
bekerja atau sering dimasuki pegawai untuk
keperluan suatu usaha dan terdapat sumber atau
sumber-sumber bahaya.
Tinjauan Adalah kegiatan yang dipimpin oleh
Manajemen Penanggungjawab K3 dengan tujuan melakukan
evaluasi efektivitas pelaksanaan sistem manajemen
Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 10 of 33

K3 maupun program K3 untuk kemudian ditetapkan


langkah perbaikan yang berkelanjutan.
Wakil Manajemen Adalah manajer yang ditunjuk dan memiliki
wewenang untuk melakukan tindakan dan
berhubungan dengan pihak internal maupun
eksternal terkait dengan manajemen K3.

5. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Sistem Manajemen K3 ini mengadopsi standar ISO 45001:2018, terdiri
dari elemen yang merupakan proses pokok sistem yang disusun secara
sistematis dengan menggunakan pendekatan siklus PDCA (Plan-Do-
Check-Action).
Elemen Sistem K3 adalah bagian sistem yang merupakan standar proses
dan menjadi landasan operasional penerapan sistem K3 di lingkungan
Perusahaan.
Sistem Manajemen K3 terdiri atas 16 elemen pokok yang saling terkait dan
saling mempengaruhi satu dengan lainnya dalam penerapan Sistem
Manajemen K3 untuk mencapai sasaran program.

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 11 of 33

Gambar No.1: Struktur Sistem K3

Sistem manajemen K3 dimulai dengan penetapan Kebijakan K3 secara


tertulis sebagai wujud komitmen dan kepemimpinan Pimpinan Puncak yang
selanjutnya menjadi dasar sekaligus inspirasi dari seluruh elemen
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja lainnya.
Proses berikutnya adalah mengidentifikasi isu K3 yang ada dalam
Perusahaan, yang harus dikendalikan dan dikelola sehingga kejadian yang
tidak diinginkan dapat dihindarkan.
Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, disusun perencanaan yang meliputi
sasaran yang akan dicapai terkait dengan tujuan Perusahaan serta
program kerja yang akan dilakukan.
Untuk mencapai sasaran tersebut kemudian dilakukan pengorganisasian
semua sumber daya yang diperlukan agar dapat secara efektif dan efisien
mencapai sasaran K3.

Hasil pelaksanaan tersebut selanjutnya dipantau dan diukur secara


berkala guna memastikan bahwa sasaran yang ingin dicapai masih dalam
batas koridor yang ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan, manajemen
perlu segera melakukan peninjauan ulang untuk kemudian menetapkan
langkah perbaikan.

5.1. Persyaratan Umum


PT.The First Trijaya membuat, mendokumentasikan, memelihara dan
meningkatkan secara berkelanjutan sistem manajemen K3 sesuai
dengan persyaratan standar OHSAS dan SMK3 serta menetapkan
bagaimana memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut.
PT.The First Trijaya juga menentukan dan mendokumentasikan ruang
lingkup sistem manajemen K3. Sistem manajemen K3 yang dirinci
dalam manual ini mengikuti model manajemen yang mengikuti siklus
Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 12 of 33

perbaikan yang berkelanjutan dengan menerapkan siklus PDCA (Plan,


Do, Check, Action).

5.2. Kebijakan K3
Sebagai wujud komitmentnya, manajemen puncak PT.The First Trijaya
telah menetapkan kebijakan K3, Organisasi dan memastikan bahwa
kebijakan tersebut :
Sesuai dengan sifat dan skala resiko SMK3 organisasi
berdasarkan hasil pemeringkatan.
Mencakup komitmen untuk pencegahan cidera dan gangguan
kesehatan dan perbaikan berkelanjutan.
Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan
perundang-undangan yang dapat diterapkan dan persyaratan lain
yang akan dipenuhi organisasi yang terkait bahaya K3.
Menyediakan kerangka kerja untuk mengatur dan mengkaji
sasaran K3.
Didokumentasi, diterapkan dan dipelihara.
Dikomunikasikan kepada semua personil yang bekerja di
bawah pengendalian organisasi dengan maksud agar mereka
menyadari kewajiban K3-nya secara individual.
Tersedia untuk pihak yang berkepentingan.
Dikaji ulang secara berkala untuk memastikan bahwa
kebijakan tersebut masih relevan dan sesuai dengan organisasi.

Sesuai dengan persyaratan standar sistem manajemen K3


manajemen menetapkan kebijakan K3 untuk diterapkan secara
menyeluruh dalam organisasi. Kebijakan kesehatan dan keselamatan
kerja yang ditetapkan perusahaan bertujuan mendukung pencapaian
prestasi dan kenyamanan kerja karyawan. Penerapan sistem

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 13 of 33

manajemen Kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) yang dilandasi


falsafah “ Sehat sebelum, selama dan setelah kerja” telah menunjang
produktivitas dan meminimalkan angka kecelakaan kerja.

5.3. Perencanaan
Setelah menetapkan kebijakan, disusun rencana penerapan sistem
manajemen K3 berdasarkan potensi bahaya atau resiko yang ada
dalam kegiatan perusahaan. Identifikasi bahaya, penilaian dan
rencana pengendalian risiko juga didasarkan kepada persyaratan
perundangan yang berlaku. Berdasarkan hasil tersebut, disusun
sasaran program kerja K3 untuk mengendalikan semua potensi
bahaya dan risiko yang ada.

5.3.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko


Sebelum mulai menerapkan sistem manajemen K3 dilakukan
kajian awal untuk mengidentifikasi potensi risiko K3 dari
kegiatan PT.The First Trijaya. Prosedur untuk mengkaji ulang
risiko-risiko K3 tersebut dan sistem pengendaliannya akan
diterapkan secara rutin dengan didasarkan kepada persyaratan
perundangan yang berlaku.
Manajemen risiko didefinisikan sebagai serangkaian metodologi
dan prosedur yang digunakan untuk mengelola risiko, meliputi
proses identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengendalian
risiko, dan pemantauan risiko dari setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh unit kerja.
Perusahaan menerapkan manajemen risiko untuk mencegah
dan mengendalikan bahaya yang ada atau timbul dari operasi
perusahaan mulai dari perencanaan, konstruksi, operasi dan
pemeliharaan sampai batas yang dapat diterima.

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 14 of 33

Manajemen Risiko mencakup identifikasi bahaya, penilaian dan


pengendalian risiko yang ada dalam kegiatan operasi
perusahaan.
PT.The First Trijaya juga memastikan hasil dari penilaian ini
dipertimbangkan dalam menerapkan pengendalian.
Saat menerapkan pengendalian atau mempertimbangkan
perubahan atas pengendalian yang ada saat ini, pertimbangan
diberikan untuk menurunkan resiko berdasarkan hirarki
berikut:
 Eliminasi
 Substitusi
 Pengendalian teknik
 Rambu / peringatan atau pengendalian administrasi
 Alat pelindung diri.
PT.The First Trijaya mendokumentasikan dan memelihara hasil
identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan
pengendalian. PT.The First Trijaya memastikan bahwa resiko-
resiko K3 dan penetapan pengendalian dipertimbangkan saat
membuat, menerapkan dan memelihara sistem manajemen
K3.

5.3.2. Perundangan dan Persyaratan K3.


Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk mengidentifikasi dan mengakses peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang digunakan
terkait dengan lingkup kegiatannya.
Organisasi harus memastikan bahwa peraturan perundangan
dan persyaratan lainnya yang berlaku dipertimbangkan dalam
menetapkan, menerapkan dan memelihara SKM3.
Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 15 of 33

Organisasi harus memelihara informasi yang dimiliki mengenai


peraturan perundangan dan persyaratan lainnya dan
memastikan masih mutakhir.
Organisasi harus mensosialisasikan peraturan perundangan
dan persyaratan lainnya kepada setiap pegawai, serta pihak
yang berkepentingan lainnya, yang relevan dan berada di
bawah pengawasan organisasi.

Langkah penting pada awal pengembangan K3 adalah


melakukan inventarisasi regulasi pemerintah dan kemudian
memahami semua peraturan dan ketentuan mengenai harus
dilakukan oleh Perusahaan terkait dengan keselamatan dan
kesehatan para pekerja dan karyawan. Peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lainnya yang diidentifikasi
mencakup :
 Perundangan dan Persyaratan K3 Internasional
 Perundangan dan Persyaratan K3 Nasional
 Perundangan dan Persyaratan K3 Daerah
 Perijinan terkait lainnya
 Peraturan kegiatan lainnya
 Standar K3 yang berlaku

Berdasarkan peraturan yang berlaku dapat disusunlah


kebijakan Perusahaan yang mengatur prioritas pelaksanaan
sesuai dengan hierarki tersebut di atas serta dengan
mempertimbangkan kemampuan Perusahaan.
Sebagai penjabaran ketentuan perundangan diwujudkan dalam
bentuk Surat Keputusan Direksi, Internal Office Memo maupun
Surat Penugasan.

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 16 of 33

Segenap Pemimpin wajib memahami peraturan perundangan


terkait dengan K3 yang berlaku agar dapat memberikan
kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat dalam
bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Para karyawan wajib mengetahui peraturan perundangan yang
berlaku serta wajib memahami kebijakan dan peraturan
perusahaan yang berlaku serta mematuhinya agar dapat
berpartisipasi secara aktif pada pencapaian sasaran K3.

5.3.3. Sasaran dan Program K3


Manajemen menetapkan sasaran dan program kerja untuk
mengendalikan risiko K3 dengan mempertimbangkan
ketersediaan sumber daya, tingkat risiko dan prioritas
pengendaliannya.
Sasaran dan program kerja K3 ditetapkan untuk setiap tingkat
organisasi atau setiap departemen yang ada.
Sasaran K3 merupakan kewajiban semua pemimpin dan
karyawan untuk mencapainya. Oleh karena itu kontrak kinerja
K3 berlaku untuk semua tingkatan pemimpin dan karyawan,
termasuk dalam kontrak tersebut target kinerja serta tolok
ukur pencapaiannya yang disebut Key Performance Indicator
(KPI). Target kinerja diterapkan baik untuk individu maupun
unit kerja.

Kontrak Kinerja dengan KPI tersebut di atas memiliki 2 (dua)


aspek penting, yaitu:
 Sebagai wujud nyata komitmen K3 semua tingkatan
pemimpin dan karyawan kepada pihak internal maupun
eksternal.

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 17 of 33

 Dilakukannya pengendalian program K3 secara


sistematis dan terstruktur melalui tindakan monitor, koreksi
dan tindak perbaikan untuk memastikan pencapaian
mendekati sasaran K3.
 Target pencapaian harus memiliki karakteristik: Spesific
(Spesifik), Measureable (Terukur), Achievable (Dapat
dicapai), Realistic (Realistis) dan Timely (berkelanjutan),
disingkat SMART.

Penanggung jawab K3 di Perusahaan harus menetapkan


sasaran K3, target kinerja serta tolok ukur pencapaiannya
setiap tahun dengan mengacu pada Kebijakan K3 Perusahaan
serta mempertimbangkan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan.
5.4. Penerapan dan Operasi
5.4.1. Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
a. Sumber Daya
Manajemen menyediakan personil yang memiliki
kompetensi, menyediakan sarana dan dana yang memadai
untuk menerapkan SMK3. Dalam menyediakan sumber
daya tersebut, manajemen membuat prosedur yang dapat
digunakan untuk memantau manfaat yang akan diperoleh.
Untuk menerapkan SMK3 yang efektif perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Sumber daya yang memadai sesuai dengan ukuran dan
kebutuhan.
 Melakukan identifikasi kompetensi kerja yang diperlukan
pada setiap tingkatan manajemen/organisasi dan
menyelenggarakan pelatihan yang dibutuhkan.
Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 18 of 33

b. Peran, Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat


Implementasi dan Peningkatan K3 akan efektif apabila
semua pihak dalam organisasi didorong untuk berperan
serta dalam penerapan dan pengembangan SMK3 serta
memiliki budaya keselamatan kerja.
Untuk itu manajemen mengambil langkah sebagai berikut:
 Menentukan, menunjuk, mendokumentasikan dan
mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung
gugat K3 dan wewenang untuk bertindak serta
menjelaskan mekanisme pelaporan untuk semua
tingkatan manajemen, pegawai, kontraktor, sub
kontraktor dan pihak lain yang berkepentingan.
 Memantau dan mengkomunikasikan setiap perubahan
tanggung jawab dan tanggung gugat yang berpengaruh
terhadap sistem dan program K3.
 Memberikan reaksi secara cepat dan tepat terhadap
kondisi yang menyimpang atau kejadian-kejadian
lainnya.

Tanggung jawab manajemen/organisasi terhadap K3


adalah :
 Manajemen puncak harus mengambil tanggung jawab
akhir dalam pelaksanaan SMK3.
 Manajemen puncak dapat mendelegasikan tugas dalam
pelaksanaan SMK3 kepada Management Representative
dan HSE Department Head, Departement Head lainnya,
Supervisor/Foreman, team K3 serta karyawan.

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 19 of 33

5.4.2. Kompetensi dan Pelatihan


Manajemen harus memastikan bahwa setiap pegawai yang
pelaksanaan tugasnya dapat berpengaruh terhadap K3 adalah
personil yang kompeten karena memiliki pendidikan, pelatihan
dan/atau pengalaman serta rekaman kompetensinya harus
didimpan.

Mengidentifikasikan dan menetapkan kompetensi kerja dan


pelatihan yang dibutuhkan yang berkaitan dengan resiko K3
dan SMK3. Prosedur untuk melakukan identifikasi dan
menetapkan kompetensi kerja dan penerapannya melalui
program pelatihan harus tersedia.

Standar kompetensi kerja K3 dapat dikembangkan melalui :


 Menggunakan standar kompetensi yang ada.
 Memeriksa uraian tugas dan jabatan.
 Menganalisa tugas kerja.
 Menganalisa hasil inspeksi dan audit.
 Meninjau ulang laporan insiden.
Pekerja yang melaksanakan tugas yang dapat mengakibatkan
dampak penting K3 harus berkemampuan atas dasar
pendidikan, pelatihan dan atau pengalaman yang sesuai.

5.4.3. Komunikasi dan Konsultasi


Komunikasi dua arah yang efektif dan pelaporan rutin
merupakan sumber penting dalam penerapan SMK3.
Penyediaan informasi yang sesuai bagi pegawai dan semua
pihak yang terkait dapat digunakan untuk memotivasi dan
mendorong penerimaan serta pemahaman umum dalam

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 20 of 33

upaya organisasi untuk meningkatkan kinerja K3.


Organisasi harus mempunyai prosedur untuk memastikan
bahwa informasi K3 terbaru dikomunikasikan ke semua
pihak dalam organisasi. Ketentuan dalam prosedur tersebut
harus dapat memastikan pemenuhan kebutuhan untuk:
 Mengkomunikasikan hasil dari SMK3, pemantauan, audit
dan kaji ulang manajemen pada semua pihak terkait yang
bertanggung jawab dan memiliki andil dalam kinerja
organisasi;
 Melakukan identifikasi dan menerima informasi yang
terkait K3 dari luar organisasi; dan
 Memastikan bahwa informasi yang terkait K3
dikomunikasikan kepada pihak lain di luar organisasi yang
membutuhkannya.

Manajemen harus menunjukkan komitmennya terhadap K3


melalui konsultasi dan dengan melibatkan pegawai maupun
pihak lain yang terkait di dalam penerapan, pengembangan
dan pemeliharaan SMK3, sehingga semua pihak merasa
ikut memiliki dan merasakan hasilnya.

Pegawai harus memahami serta mendukung sasaran SMK3, dan


perlu disadarkan terhadap bahaya fisik, kimia, ergonomik,
radiasi, biologis, dan psikologis yang mungkin dapat
mencederai dan melukai mereka pada saat bekerja serta
harus memahami sumber bahaya tersebut sehingga dapat
mengenali dan mencegah tindakan yang mengarah
terjadinya insiden.

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 21 of 33

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara


prosedur agar pegawai menyadari tentang:
 Konsekuensi K3, aktual atau potensial dari kegiatan
kerjanya, perilakunya dan keuntungan K3 dari kinerja
perorangan yang lebih baik;
 Peranan dan tanggung jawabnya serta pentingnya
mencapai kesesuaian dengan kebijakan K3, prosedur dan
persyaratan SMK3 termasuk persyaratan kesiapsiagaan
dan tanggap darurat;
 Konsekuensi potensial akibat tidak mengikuti prosedur
yang ditetapkan.

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara


prosedur untuk:
 Partisipasi pegawai melalui:
- Keterlibatan mereka dalam identifikasi bahaya, penilaian
risiko dan pengendaliannya;
- Keterlibatan dalam penyelidikan insiden;
- Keterlibatan dalam pengembangan dan kaji ulang
kebijakan dan sasaran K3;
- Konsultasi jika ada perubahan yang mempengaruhi K3-
nya;
- Perwakilan pada masalah K3.
Pegawai harus diberitahu tentang cara partisipasi mereka,
termasuk siapa wakil mereka dalam masalah K3.

 Konsultasi dengan kontraktor jika ada perubahan yang


mempengaruhi K3-nya. Organisasi harus memastikan
bahwa, jika wajar, pihak luar yang berkepentingan

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 22 of 33

dikonsultasikan tentang masalah K3 yang terkait.

5.4.4. Dokumentasi Sistem Manajemen K3


Dokumentasi merupakan unsur utama dari setiap sistem
manajemen dan harus dibuat sesuai dengan kebutuhan
organisasi. Proses dan prosedur kegiatan organisasi harus
ditentukan dan didokumentasikan serta diperbaharui apabila
diperlukan.

Organisasi harus dengan jelas menentukan jenis dokumen.


Sistem dokumentasi SMK3 harus mencakup:
 Kebijakan dan sasaran K3;
 Uraian lingkup SMK3;
 Uraian unsur utama SMK3 dan interaksinya, dan acuan
ke dokumen terkait;
 Dokumen termasuk rekaman seperti yang disyaratkan
oleh standar ini;
 Dokumen, termasuk rekaman, yang diperlukan oleh
organisasi untuk memastikan perencanaan, operasi dan
pengendalian proses yang efektif dan terkait dengan
manajemen tentang risiko K3-nya.

CATATAN:
Dokumentasi harus proporsional dengan tingkat kerumitan,
bahaya dan risiko dan dijaga pada kondisi minimum yang
diperlukan agar efektif dan efisien.

Agar unsur SMK3 terintegrasi dengan sistem manajemen


organisasi secara menyeluruh, maka pendokumentasian
SMK3 harus diintegrasikan dalam keseluruhan dokumentasi
Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 23 of 33

yang ada.

5.4.5. Pengendalian Dokumen


Dokumen yang disyaratkan oleh standar ini harus
dikendalikan. Rekaman merupakan bentuk khusus dokumen
dan harus dikendalikan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk:
Menyetujui dokumen sebelum diterbitkan;
Kaji ulang dan pemutakhiran yang diperlukan dan
meneyetujui ulang dokumen;
Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terakhir
dokumen diidentifikasi;
Memastikan bahwa dokumen yang berlaku dan tersedia
di tempat penggunaan adalah versi yang mutakhir;
Memastikan bahwa dokumen tetap dapat dibaca dan
diidentifikasi;
Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar dan
dipandang penting oleh organisasi untuk perencanaan
dan operasi SMK3 diidentifikasi dan distribusinya
dikendalikan; dan
Mencegah penggunaan dokumen yang tidak berlaku lagi
dan membuat identifikasi yang sesuai bagi dokumen
tersebut jika ingin disimpan untuk keperluan lain.

5.4.6. Pengendalian Operasi

i. Umum
Organisasi harus merencanakan pengendalian kegiatan,
Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 24 of 33

produk barang dan jasa yang dapat menimbulkan risiko


kecelakaan kerja. Hal ini dapat dicapai dengan
menerapkan kebijakan standar bagi daerah kerja,
perancangan instalasi dan bahan, prosedur dan instruksi
kerja untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan, produk
barang dan jasa.

Pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja


dilakukan melalui metode:
 Pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi eliminasi,
substitusi, isolasi, ventilasi, higiene, sanitasi dan alat
pelindung diri;
 Pendidikan dan pelatihan;
 Pembangunan kesadaran dan motivasi yang meliputi
penghargaan dan motivasi diri;
 Evaluasi melalui audit internal, penyelidikan insiden dan
etiologi; dan penegakan hukum.

CATATAN: Etiologi adalah ilmu yang mempelajari asal-


usul dan penyebab penyakit.

ii. Perancangan (desain) dan Rekayasa


Pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat
kerja dalam proses rekayasa harus dimulai sejak tahap
perancangan dan perencanaan.
Setiap tahap dan siklus perancangan meliputi
pengembangan, verifikasi kaji ulang,
validasi dan penyesuaian harus dikaitkan dengan
identifikasi sumber bahaya, prosedur penilaian dan

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 25 of 33

pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.


Personel yang memiliki kompetensi kerja harus
ditentukan dan diberi wewenang dan tanggung jawab
yang jelas untuk melakukan verifikasi persyaratan SMK3.

iii. Pengendalian Administratif


Prosedur dan instruksi kerja yang terdokumentasi pada
saat dibuat harus mempertimbangkan aspek K3 pada
setiap tahapan. Rancangan dan kaji ulang prosedur
hanya dapat dibuat oleh personel yang memiliki
kompetensi kerja dengan melibatkan para pelaksana.
Personel pelaksana harus dilatih agar memiliki
kompetensi kerja dalam menggunakan prosedur.
Prosedur harus ditinjau ulang secara berkala terutama
jika terjadi perubahan peralatan, proses atau bahan baku
yang digunakan.

iv. Kaji Ulang Kontrak


Pengadaan barang dan jasa yang terkait dengan
keselamatan dilaksanakan melalui kontrak harus dikaji
ulang untuk memastikan kemampuan organisasi dalam
memenuhi persyaratan K3 yang ditentukan.

v. Pembelian
Sistem pembelian barang dan jasa termasuk prosedur
pemeliharaan barang dan jasa harus terintegrasi dalam
strategi penanganan pencegahan risiko kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Sistem pembelian harus
memastikan agar produk barang dan jasa serta

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 26 of 33

pemasok/kontraktor memenuhi persyaratan K3.


Pada saat barang dan jasa diterima di daerah kerja,
organisasi harus menjelaskan
kepada semua pihak yang akan menggunakan barang
dan jasa tersebut mengenai identifikasi, penilaian dan
pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

5.4.7. Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat


Organisasi harus membuat, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk menghadapi keadaan darurat atau bencana,
yang diuji secara berkala untuk mengetahui kehandalan
pada saat kejadian yang sebenarnya. Pengujian prosedur
secara berkala tersebut dilakukan oleh personel yang
ditunjuk dan hal-hal yang memiliki potensi bahaya besar
harus dikoordinasikan dengan instansi terkait yang berwenang.
Organisasi harus melakukan tanggap darurat sesuai dengan
situasi darurat sebenarnya dan mencegah atau memitigasi
konsekuensi K3 yang terkait.
Dalam merencanakan tanggap darurat, organisasi harus
memperhitungkan pihak lain
yang relevan, seperti pelayanan kedaruratan dan lingkungan
sekitar.
Organisasi harus secara berkala mengkaji ulang dan, jika
perlu, merevisi prosedur tanggap daruratnya, terutama
setelah pengujian berkala dan setelah terjadinya situasi
kedaruratan.
Untuk mengurangi pengaruh yang mungkin timbul akibat
insiden, organisasi melakukan :
 Penyediaan fasilitas Pertolongan Pertama Pada
Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 27 of 33

Kecelakaan (P3K) dengan jumlah yang cukup dan sesuai


sampai mendapatkan pertolongan medik.
 Proses perawatan lanjutan.

5.5. Pemeriksaan

5.5.1. Pengukuran dan Pemantauan Kinerja


Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk memantau dan mengukur kinerja K3 secara
berkala. Prosedur ini harus menguraikan:
Ukuran kualitatif dan kuantitatif yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi;
Pemantauan tentang dipenuhinya sasaran K3 organisasi;
Pemantauan efektivitas pengendalian untuk keselamatan
dan kesehatan;
Tindakan proaktif kinerja yang memantau kesesuaian
dengan program K3, kriteria pengendalian dan
operasional;
Tindakan reaktif kinerja yang memantau gangguan
kesehatan, insiden (termasuk kecelakaan, kejadian nyaris
celaka, dll.), dan bukti kejadian lain dan kekurangan
kinerja K3; dan
Rekaman data dan hasil pemantauan dan pengukuran
yang cukup untuk memfasilitasi tindakan perbaikan
selanjutnya dan analisis tindakan pencegahan.
Jika diperlukan peralatan untuk memantau atau mengukur
kinerja suatu proses, maka organisasi harus membuat dan
memelihara prosedur untuk kalibrasi dan perawatan
peralatan tersebut. Rekaman kalibrasi dan kegiatan

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 28 of 33

perawatan serta hasilnya harus dipelihara.

5.5.2. Evaluasi Kepatuhan


Sesuai dengan komitmennya terhadap kepatuhan,
organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk mengevaluasi secara berkala kepatuhannya
terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Rekaman
hasil evaluasi berkala ini harus dipelihara.
Organisasi juga harus mengevaluasi kepatuhannya terhadap
persyaratan lainnya yang berlaku. Evaluasi ini dapat
digabung dengan evaluasi kepatuhan pada peraturan
perundangan, atau dapat juga dipisah. Rekaman hasil evaluasi
ini juga harus dipelihara.

5.5.3. Penyelidikan kecelakaan, Ketidaksesuaian, Tindakan Koreksi


dan Pencegahan
a. Penyelidikan kecelakaan
Organisasi harus membuat, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk merekam, menyelidiki dan menganalisis
insiden dengan maksud:
 Menentukan penurunan kinerja K3 dan faktor lain yang
menyebabkan atau memberikan kontribusi bagi
terjadinya insiden;
 Mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan perbaikan;
 Mengidentifikasi peluang untuk tindakan pencegahan;
 Mengidentifikasi peluang untuk perbaikan berkelanjutan;
dan
 Mengkomunikasikan hasil penyelidikan tersebut.
Penyelidikan harus dilakukan secara tepat waktu.

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 29 of 33

Kebutuhan yang teridentifikasi untuk tindakan perbaikan


atau peluang untuk tindakan perbaikan harus sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan. Hasil penyelidikan insiden
harus didokumentasikan dan dipelihara.

b. Ketidaksesuaian, Tindakan Koreksi dan Pencegahan


Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara prosedur untuk menangani ketidaksesuaian
baik yang aktual maupun potensial dan untuk
mengambil tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan.

Prosedur harus menguraikan persyaratan untuk :


 Mengidentifikasi dan memperbaiki ketidaksesuaian dan
mengambil tindakan untuk mengurangi konsekuensi K3-
nya;
 menyelidiki ketidaksesuaian, menentukan penyebabnya
dan mengambil tindakan untuk menghindari agar tidak
terulang;
 mengevaluasi kebutuhan tindakan yang diperlukan untuk
mencegah ketidaksesuaian dan menerapkan tindakan
yang sesuai yang dirancang untuk menghindari agar
tidak terulang;
 merekam dan mengkomunikasikan hasil tindakan
perbaikan dan tindakan pencegahan yang dilakukan;
dan mengkaji ulang efektivitas tindakan perbaikan dan
tindakan pencegahan yang dilakukan.

Jika tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan


mengidentifikasi bahaya baru atau perubahan bahaya atau
kebutuhan untuk pengendalian baru atau perubahan

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 30 of 33

pengendalian, maka prosedur harus mensyaratkan bahwa


tindakan yang diusulkan harus dilakukan pengkajian
risiko sebelum penerapan.
Beberapa tindakan perbaikan atau pencegahan yang
diambil untuk mengeliminasi penyebab ketidaksesuaian
yang aktual atau potensial harus sesuai dengan besar
masalah dan sepadan dengan risiko K3 yang ditemukan.
Organisasi harus memastikan bahwa setiap perubahan
yang perlu yang timbul dari tindakan perbaikan dan
pencegahan telah dilakukan terhadap dokumentasi SMK3.

5.5.4. Pengendalian Rekaman


Menetapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi,
pemeliharaan dan penempatan rekaman K3, termasuk hasil
audit dan kajian manajemen.
 Rekaman dapat dibaca, diidentifikasi, mudah diambil,
dan terhindar dari kerusakan atau kehilangan.
 Masa simpan ditentukan.
 Rekaman dipelihara sebagai bukti terlaksananya
persyaratan SMK3.

5.5.5. Audit Internal


Organisasi harus memastikan bahwa audit internal SMK3
dilakukan pada selang waktu tertentu. Manajemen puncak
menunjuk pelaksana yang bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan audit internal untuk:

Menentukan bahwa SMK3:


 memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh standar ini;

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 31 of 33

 telah diterapkan dengan baik dan dipelihara; dan


 efektif dalam memenuhi kebijakan dan sasaran
organisasi;
Memberikan informasi hasil audit kepada pihak manajemen.
Program audit harus direncanakan, ditetapkan,
diterapkan, dan dipelihara oleh organisasi, berdasar
pada hasil penilaian risiko kegiatan organisasi, dan
hasil audit sebelumnya.

Prosedur audit harus ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara.


Prosedur tersebut harus mencakup :
 Tanggung jawab, kompetensi dan persyaratan untuk
perencanaan dan pelaksanaan audit, pelaporan hasil dan
penyimpanan rekaman terkait; dan
 Penentuan kriteria audit, lingkup, frekuensi dan
metodenya.
Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus memastikan
obyektivitas dan ketidakberpihakan pada proses audit.

5.6. Tinjauan Manajemen


Manajemen puncak harus mengkaji ulang SMK3 organisasi, pada
jeda waktu tertentu, untuk memastikan kesesuaian, kecukupan
dan efektivitas secara berkesinambungan. Kaji ulang harus
mencakup penilaian untuk perbaikan dan perlunya perubahan
dalam SMK3, termasuk kebijakan dan sasaran K3. Rekaman kaji
ulang manajemen harus disimpan.

Masukan terhadap kaji ulang manajemen harus mencakup:


Hasil audit internal dan evaluasi kepatuhan dengan peraturan

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 32 of 33

perundangan dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi;


Hasil partisipasi dan konsultasi;
Komunikasi yang relevan dari pihak luar yang berkepentingan,
termasuk pengaduan; kinerja K3 organisasi;
Tingkat pencapaian sasaran K3 telah dipenuhi;
Status penyelidikan insiden, tindakan perbaikan dan tindakan
pencegahan;
Tindak lanjut dari kaji ulang manajemen sebelumnya;
Keadaan yang berubah, termasuk perkembangan dalam
peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang terkait
K3;
Rekomendasi untuk perbaikan; dan
Hasil penilaian diri (jika dilaksanakan).

Hasil kaji ulang manajemen harus konsisten dengan komitmen


organisasi untuk melakukan perbaikan berkelanjutan dan harus
mencakup setiap keputusan dan tindakan yang terkait dengan
kemungkinan perubahan pada:
 kinerja K3;
 kebijakan dan sasaran K3;
 sumber daya; dan
 unsur lain dari SMK3.
Hasil yang relevan dari kaji ulang manajemen harus tersedia
untuk keperluan komunikasi dan konsultasi.

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya
No. Dok TFT-HSE-I-01
MANUAL SISTEM MANAJEMEN No. Rev 02
KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tgl Eff 08 Jan 2018
KERJA (SMK3) Hal 33 of 33

Isi Dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia perusahaan dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
izin PT. The First Trijaya

Anda mungkin juga menyukai