KJP
PT. Kurnia Junjung Perkasa
1. LATAR BELAKANG
1.1 PT. Kurnia Junjung Perkasa menetapkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
(K3LH) adalah landasan utama dalam kegiatan operasinya.
1.2 Untuk mendukung hal tersebut diatas maka PT. Kurnia Junjung Perkasa perlu memastikan adanya Prosedur dan
Pengendalian Alata Pelindung Diri (APD) yang akan dapat mengurangi dampak keparahan dari cidera yang
didapat pada proses kerja.
2. TUJUAN
2.1 Menyediakan system untuk mengidentifikasi Bahaya dan Penailaian Resiko terkait dengan dampak cidera dari
proses kerja agar dapat menurunkan resiko dan setiap pihak yang terlbat dapat sadar akan tanggung jawabnya
untuk pelaksanaan perbaikan secara berkesinambungan.
2.2 Memastikan pengaplikasian APD yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
3. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku diseluruh lokasi kerja PT. Kurnia Junjung Perkasa.
4. DEFINISI
4.1 Alat Pelindung Diri (APD): Peralatan yang digunakan oleh tiap individu untuk mengurangi paparan bahaya.
4.2 Spesifikasi Standar APD: Alat Pelindung Diri yang sudah baku yang mengacu kepada regulasi dan disesuaikan
dengan kondisi perusahaan.
4.3 Helm Pengaman: Topi pelindung, termasuk didalamnya semua bagian yang diperlukan sesuai fungsinya termasuk
tali pengikat, untuk melindungi bagian atas kepala pemakai dari benturan, partikel melayang, sengatan listrik atau
kombinasi darinya.
4.4 Kacamata Pengaman: Kacamata, termasuk didalamnya semua bagian yang diperlukan sesuai fungsinya termasuk
pelindung samping, untuk melindungi mata dari partikel melayang.
4.5 Sepatu Pelindung Kaki: Sepatu pelindung kaki yang mempunyai besi pelindung jari yang terpasang permanen.
STANDARD OPERATION PROCEDURE No Dokumen : 37/SOP/KJP/III/2017
ALAT PELINDUNG DIRI ( APD ) Tanggal : 01 April 2018
Revisi : 00
Disusun Disetujui Distribusi
KJP
PT. Kurnia Junjung Perkasa
4.6 Pelindung Telinga (Earplug): Suatu alat yang digunakan pada bagian telinga untuk mengurangi paparan
kebisingan perorangan.
4.7 Pelindung Pernapasan: Suatu alat yang digunakan untuk mengurangi paparan udara yang masuk ke dalam tubuh
melalui organ hidung dan mulut.
5. KEBIJAKAN
Dengan adanya SOP ini maka semua Spesifikasi standar, Pengelolaan dan Pengendalian APD wajib mengikuti SOP
ini.
6.2 Semua koordinator bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Penilaian Resiko K3LH yang terkait dengan
APD serta survey tempat kerja dilaksanakan di area tanggung jawab mereka.
6.2.1 Semua karyawan yang bekerja di area tanggung jawab mereka telah disosialisasikan dengan ‘IBPR’ yang
terkait dengan APD sehingga mereka mengerti Bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan mereka dan
mereka tahu jenis APD yang harus dipakai untuk mengurangi risiko Tugas mereka.
6.2.2 Rambu/tanda dipasang di area tanggung jawabnya yang menunjukkan jenis APD yang wajib dipakai.
6.2.3 Karyawan telah dilatih untuk menggunakan dan merawat APD.
6.2.4 Semua karyawan, kontraktor, vendor, dan tamu yang memasuki area kerja telah memenuhi SOP ini.
2
STANDARD OPERATION PROCEDURE No Dokumen : 37/SOP/KJP/III/2017
ALAT PELINDUNG DIRI ( APD ) Tanggal : 01 April 2018
Revisi : 00
Disusun Disetujui Distribusi
KJP
PT. Kurnia Junjung Perkasa
7. PROSEDUR
7.1 Proses Penilaian Resiko;
7.1.1 Rincian ‘Penilaian Risiko’ harus dilakukan (mengacu ke SOP tentang Identifikasi Bahaya dan Penilaian
Resiko).
7.1.2 Sebagai bagian dari proses di atas, setiap kegiatan tersebut yg memiliki potensi cedera atau pekerjaan
terkait dengan penyakit (penyakit akibat kerja) agar dapat dikurangi dengan memakai atau
menggunakan APD yang sesuai.
7.1.3 Membuat survey terinci untuk mengidentifikasi semua area / tempat kerja dimana jenis APD spesifik
harus dipakai dan dimana tanda simbol keselamatan terkait APD harus dipajang.
7.1.4 Semua karyawan, karyawan sub-kontraktor serta tamu, harus disosialisasikan dengan bahaya dan risiko
yang terkait dengan tugas yang dilakukan di cabang serta bagaimana penerapan persyaratan standar
APD dapat membantu mengurangi bahaya dan risiko tersebut, melalui Induksi/Orientasi K3LH.
3
STANDARD OPERATION PROCEDURE No Dokumen : 37/SOP/KJP/III/2017
ALAT PELINDUNG DIRI ( APD ) Tanggal : 01 April 2018
Revisi : 00
Disusun Disetujui Distribusi
KJP
PT. Kurnia Junjung Perkasa
7.2.2.3 Karyawan dan tamu dengan kelainan penglihatan yang terpapar bahaya partikel melayang dalam situasi yang tidak
rutin diwajibkan memakai kacamata pengaman diluar kacamata.
7.2.2.4 Tidak diperbolehkan hanya memakai kacamata resep jika memasuki area yang mewajibkan penggunaan kacamata
pengaman.
7.2.3 Sebelum penggunaan, inspeksi visual terhadap APD harus dilakukan karyawan yang akan menggunakannya.
Supervisor dan Departemen Safety akan melakukan pemeriksaan acak terhadap APD secara rutin.
7.4 Semua APD harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan:
7.4.1 APD harus selalu dipakai oleh semua karyawan, tamu & orang lain di tempat-tempat yang diharuskan.
7.4.2 Penggunaan APD tergantung pada kondisi suatu area dan pekerjaan yang dilakukan.
7.4.3 Untuk area tertentu dimana potensi bahaya yang khusus muncul atau akibat dari pekerjaan tertentu, APD
tambahan diperlukan sesuai dengan jenis potensi bahayanya.
7.4.4 Pelatihan harus diberikan pada masing-masing karyawan sebagai berikut:
7.4.4.1 Karyawan baru diberikan pengetahuan tentang APD, bagaimana menggunakan, melakukan inspeksi, melalui
orientasi keselamatan kerja.
7.4.4.2 Karyawan baru di area kerjanya sendiri dengan titik berat pada potensi bahaya khusus di area kerjanya dan
departemennya sekaligus cara perawatan yang benar, inspeksi dan penggunaan APD.
7.4.4.3 Semua karyawan apabila terdapat perubahan pada prosedur, perubahan baru pada alat kerja atau kondisi
kerja, atau perubahan APD.
4
STANDARD OPERATION PROCEDURE No Dokumen : 37/SOP/KJP/III/2017
ALAT PELINDUNG DIRI ( APD ) Tanggal : 01 April 2018
Revisi : 00
Disusun Disetujui Distribusi
KJP
PT. Kurnia Junjung Perkasa
8. REFRENSI
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.05/1996,
- Klausul 4.4.6 Pengendali Operasional.
- Elemen 6 Keamanan Bekerja Berdasarkan Sistem Manajemen K3.