Anda di halaman 1dari 8

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU

STANDARD OPERATION PROCEDURE

HEALTH SAFETY ENVIRONMENT

HSE Coordinator
Doc. No : BKN-HSE-11 Revision : 04
Status : Copy ■ Original Date : 19 Januari 2017

Name Date Signature

Prepared by: Aditya Pramana 19-01-17

Checked by: Murry Aprianto 19-01-17

Approved by: Zeth Mustafa 19-01-17


PT. BATARAKARYA NUSASAKTI BKN-HSE-011
SCOPE, RESPONSIBILITY & AUTHORITY
HSE Coordinator January 19, 2018
Pages : Rev. no :
HSE Division Zeth Mustafa – Director 1 - 7 04

1.0. JUDUL:
Petunjuk Pelaksanaan Tugas, Tanggungjawab dan Wewenang HSE Coordinator.
Petunjuk ini dibuat dan untuk dipergunakan oleh:
 Nama Jabatan : HSE Coordinator.
 Ditugaskan di :
 Nama :

2.0. URAIAN TUGAS, TANGGUNGJAWAB DAN WEWENANG:


2.1. Uraian Tugas:
2.1.1. Manajemen Safety:
2.1.1.1. Mengadakan persiapan awal dan rencana kerja jangka
pendek dan menengah serta mempersiapkan semua
ketentuan, peraturan safety sesuai dengan persyaratan
proyek yang berlaku.
2.1.1.2. Memimpin kelompok safety disite dalam melaksanakan
implementasi sistem manajemen pengawasan, pengendalian
dan pemeliharaan sistem K3L.
2.1.1.3. Memimpin kelompok kerja team gabungan (safety dan
bagian terkait), disite dalam melaksanakan implementasi
sistem preventive maintenance (peralatan konstruksi,
kendaraan, peralatan kerja serta mesin).
2.1.2. Administrasi Safety :
2.1.2.1. Melaksanakan pengelolaan [management) dan
pemeliharaan [maintenance] terhadap sistem administrasi
safety dan pemeliharaan preventif, sesuai dengan kebutuhan
integral dengan sistem manajemen terkait lainnya di site.
PT. BATARAKARYA NUSASAKTI BKN-HSE-011
SCOPE, RESPONSIBILITY & AUTHORITY
HSE Coordinator January 19, 2018
Pages : Rev. no :
HSE Division Zeth Mustafa – Director 2 - 7 04

2.1.2.2. Melakukan tinjauan ulang [review], revisi dan melakukan


pembaruan [reform] terhadap sistem administrasi / koleksi
data internal.
2.1.2.3. Membuat dan memelihara instruksi kerja aman bagi setiap
jenis tugas, sesuai dengan kebutuhan pekerjaan disite.
2.1.2.4. Melakukan kontrol, monitoring dan penjabaran lebih lanjut
terhadap sistem, proses dan hasil keluaran sebagai tindak
lanjut penerapan sistem, proses dan hasil keluaran tersebut,
sebagaimana dijelaskan pada titik 2.1.2.2 diatas.
2.1.2.5. Menjadi inisiator, administrator dan pengawas terhadap
terlaksananya pertemuan / rapat guna membahas dan
memelihara kemantapan kinerja safety di site ybs.; dengan
menerapkan jadwal pertemuan reguler harian untuk
pelaksanaan toolbox meeting secara umum maupun khusus
kelompok kerja bersangkutan; menerapkan jadwal
pertemuan mingguan berupa general morning safety talk
oleh manajemen, disertai dengan pertemuan safety tingkat
supervisi lini dan manajemen fungsi dengan manajemen
site diprakarsai HSE Coordinator selaku site safety section
chief; menerapkan jadwal pertemuan dwi mingguan dengan
manajemen site (bilamana dianggap diperlukan);
menerapkan jadwal pertemuan bulanan dengan semua
anggota tetap dan tidak tetap yang duduk sebagai anggota
Komite K3L Site yang bersangkutan.
PT. BATARAKARYA NUSASAKTI BKN-HSE-011
SCOPE, RESPONSIBILITY & AUTHORITY
HSE Coordinator January 19, 2018
Pages : Rev. no :
HSE Division Zeth Mustafa – Director 3 - 7 04

2.1.3. Catatan dan pelaporan:


2.1.3.1. Meyakinkan terlaksananya pembuatan catatan [record];
analisa dan pelaporan [report] safety (dilaksanakan secara
teratur oleh administrator).
2.1.3.2. Meyakinkan terlaksananya tindak lanjut temuan hasil
keluaran yang dilaksanakan oleh jajaran team safety /
disite, serta perangkuman hasil catatan, analisa [termasuk
data] dan pelaporan.
2.1.3.3. Meyakinkan bahwa pengelolaan [management) dan
pemeliharaan [maintenance] sistem administrasi safety dan
pemeliharaan preventif, sesuai dengan kebutuhan integral
dengan sistem manajemen terkait lainnya.di-tindak-lanjuti
dalam bentuk saran / rencana tindak lanjut perbaikan
[corrective improvement action plan].
2.1.4. Pembinaan dan pelatihan :
2.1.4.1. Meyakinkan bahwa koordinasi dengan site training section
dalam pelaksanaan sistem pembinaan [orientasi safety],
serta pelatihan yang diperlukan, dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan lapangan (kebutuhan lini).
2.1.4.2. Berdasar kepada hasil analisa kebutuhan pelatihan,
membuat program pelatihan dan melaksanakan pelatihan /
coaching mengenai penerapan sistem safety.
2.1.4.3. Memberikan bimbingan, pelatihan, dan coaching langsung
[on the job] mengenai semua aspek safety yang terkait
dengan tugas yang dilakukan di proyek ybs..
2.1.4.4. Mengajukan saran / tindak lanjut perbaikan terhadap
praktek dan kondisi substandar disite.
PT. BATARAKARYA NUSASAKTI BKN-HSE-011
SCOPE, RESPONSIBILITY & AUTHORITY
HSE Coordinator January 19, 2018
Pages : Rev. no :
HSE Division Zeth Mustafa – Director 4 - 7 04

2.1.4.5. Mengadakan assessment terhadap sistem administrasi dan


operasional safety diproyek minimal satu kali per kwartal.
2.1.4.6. Memiliki rencana kerja jangka pendek dan menengah, guna
mewujudkan dan menjabarkan semua titik syarat
pengelolaan manajemen safety sebagaimana dijelaskan
diatas.
2.1.4.7. Mengadakan pemeliharaan komunikasi lisan dan tertulis,
terhadap semua aspek kepentingan safety secara
berkesinambungan dengan semua jajaran disite.
2.2. Tanggungjawab :
2.2.1. Terhadap pelaksanaan tinjauan ulang | revisi | pembaruan |
pemeliharaan | pelatihan | kontrol | monitoring | pencatatan | analisa |
pelaporan dan pembuatan saran | perencanaan tindak lanjut
perbaikan, yang harus dapat dibuktikan didalam evaluasi dan atau
assessment terhadap sistem manajemen safety PT Batarakarya
Nusasakti.
2.2.2. Terhadap terlaksananya Pengawasan Dokumentasi data termasuk
elemen-elemen sistem.
2.2.3. Terhadap pembuatan ringkasan [summary] hasil keluaran yang
merupakan catatan terhadap hasil pengawasan statistik proses
[statistical terhadap pelaksanaan pemeliharaan data proses control]
daripada penerapan sistem safety berikut sistem pemeliharaan
preventif secara kontinyu.
2.2.4. Terhadap pembuatan pelaporan mingguan pada setiap hari Jumat,
kepada Site Manager, yang digunakan sebagai laporan mingguan
kondisi performa safety /dalam meeting koordinasi site, serta
pertemuan / meeting lainnya dimana diperlukan.
PT. BATARAKARYA NUSASAKTI BKN-HSE-011
SCOPE, RESPONSIBILITY & AUTHORITY
HSE Coordinator January 19, 2018
Pages : Rev. no :
HSE Division Zeth Mustafa – Director 5 - 7 04

2.2.5. Terhadap peningkatan performa safety / pemeliharaan preventif


secara kontinyu [continuous performance improvements], termasuk
pemenuhan persyaratan hasil / tindak lanjut perbaikan-perbaikan
yang dilakukan dilapangan.
2.2.6. Meningkatkan ‘continuous improvement steps’ tersebut dari tingkat
korektif menjadi tingkat pencegahan secara menyeluruh. [total
prevention].
2.2.7. Selaku trainer K3 [pelatih/coach] pada pelaksanaan pelatihan
[training implementation aspek-aspek safety].
2.2.8. Melakukan evaluasi terhadap penerapan sistem safety yang
dilaksanakan oleh personil safety dilapangan.
2.2.9. Menindak lanjuti semua masalah yang berhubungan dengan rencana
kerja perbaikan / peningkatan / tindak lanjut perbaikan yang tercatat
sebagai catatan didalam notulen pertemuan / meeting safety yang
harus ditindaklanjuti.
2.2.10. Secara proaktif menindak lanjuti hasil temuan dan analisa hasil
temuan kebutuhan pelatihan menjadi pelaksanaan pelatihan yang
efisien dan efektif [yang menyentuh semua jajaran fungsi dan lini
perusahaan] agar kesadaran didalam meningkatkan performa safety
dan preventive maintenance selalu terpelihara dan meningkat sesuai
dengan kemajuan tekhnologi.
2.3. Wewenang :
2.3.1. Berwenang; Melakukan perubahan | pembaruan terhadap keperluan
akan tinjauan ulang | revisi | pembaruan | pemeliharaan | pelatihan |
kontrol | monitoring | pencatatan | analisa | pelaporan dan pembuatan
saran | perencanaan tindak lanjut perbaikan, yang perlu dilaksanakan.
PT. BATARAKARYA NUSASAKTI BKN-HSE-011
SCOPE, RESPONSIBILITY & AUTHORITY
HSE Coordinator January 19, 2018
Pages : Rev. no :
HSE Division Zeth Mustafa – Director 6 - 7 04

2.3.2. Melakukan evaluasi dan assessment terhadap pelaksanaan penerapan


sistem safety disite.
2.3.3. Penghentian pekerjaan dapat dilakukan setempat (isolasi).
2.3.4. Atau secara keseluruhan proyek (skorsing).
2.3.5. Penolakan dan penghentian pekerjaan, dilakukan bilamana aturan /
ketentuan / standar K3L, tentang praktek kerja dan atau kondisi
lingkungan kerja tidak dipenuhi oleh bagian / unit kerja yang
melaksanakan pekerjaan dimaksud.
2.3.6. Penolakan dan penghentian pekerjaan hanya dapat dicabut kembali
oleh personil K3L, setelah pelanggaran / ketidak sesuaian yang
ditemukan telah diperbaiki, diperiksa bersama dan disetujui oleh
personil K3L yang melakukan penolakan / penghentian di maksud.
2.3.7. Memiliki kewenangan untuk meninjau ulang dan menolak
permohonan izin kerja berbahaya; bilamana ditemukan kekurangan /
ketidak sesuaian terhadap aturan, ketentuan dan standar.
2.3.8. Permohonan hanya dapat disetujui bilamana semua persyaratan
minimal dipenuhi.
2.3.9. Memiliki kewenangan untuk menolak karyawan, yang ditemukan
dalam tugasnya, tidak melaksanakan praktek kerja / memelihara
kondisi kerja / lingkungan kerja yang membahayakan diri sendiri /
orang lain dan atau proyek secara keseluruhan.
2.3.10. Memiliki kewenangan untuk menolak material / peralatan kerja yang
dapat membahayakan / merugikan personil / orang lain dan aset yang
ada.
2.3.11. Memiliki kewenangan untuk melakukan penyidikan terhadap
ketidak-sesuaian yang mengakibatkan terjadi kerugian, baik berupa
cidera terhadap manusia, kerusakan pada aset perusahaan, peralatan
PT. BATARAKARYA NUSASAKTI BKN-HSE-011
SCOPE, RESPONSIBILITY & AUTHORITY
HSE Coordinator January 19, 2018
Pages : Rev. no :
HSE Division Zeth Mustafa – Director 7 - 7 04

dan atau material klien termasuk kerugian terhadap aset pemilik


proyek.
2.3.12. Memiliki kewenangan untuk meminta bantuan dan atau petunjuk
petugas badan berwenang / alat negara yang berwenang, bilamana
diperlukan untuk melengkapi penyidikan yang dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai