Anda di halaman 1dari 2

PT Semesta Alam Barito No.

Dokumen :
Prosedur Tanggal Efektif :
Revisi :
Aturan Baku Lalu Lintas Tambang
Halaman :
No Aturan Sanksi
Tidak membawa/menunjukkan SIMPER yang masih berlaku saat mengoperasikan unit atau kendaraan perusahaan di area operasi PT Semesta Alam
1 V1
Barito
Tidak mengoperasikan Strobe Light/Flash Lamp/Blitz Lamp/Rotary Lamp pada saat mengoperasikan unit/kendaraan di area tambang dan jalan
2 V1
hauling (berlaku selama operasional siang dan malam)
3 Tidak menyalakan lampu besar saat mengoperasikan unit/kendaraan di area tambang dan jalan hauling V1
Pengemudi menghentikan unit/kendaraan di daerah terlarang atau berbahaya, diantaranya pada tanjakan, jembatan, tikungan, turunan, tengah
4 V1
jalan, kecuali dalam keadaan darurat

Saat mengalami kerusakan di jalan tambang dan jalan hauling , kendaraan/unit tidak memasang Traffic Cone/ segitiga keselamatan (sesuai dengan
5 V1
Standar Kelayakan Kendaraan/Unit) dan ganjal ban (ukuran disesuaikan dengan besaran ban).

6 Mengangkut barang yang melebihi salah satu sisi atau lebih dari kendaraan/unit tanpa memasang pita reflective V1

7 Mendahului kendaraan di jalan tambang dan jalan hauling pada daerah yang terdapat rambu/tanda larangan mendahului. V1

8 V1
Tidak mengindahkan rambu-rambu yang tertera di jalan tambang & hauling kecuali yang disebutkan khusus dalam standar ini.

Memarkir kendaraan atau unit di depan fasilitas keadaan darurat seperti Fire Hydrant, Ambulance, Fire Truck atau memarkir kendaraan pada area
9 V1
dilarang parkir.
Melakukan tindakan tidak aman sehingga mengakibatkan kecelakaan baik terhadap unit/kendaraan yang dioperasikan maupun unit lain dan
10 V1
menimbulkan kerugian langsung < Rp. 100.000.000.
11 Mengoperasikan unit/kendaraan yang ijin pengoperasian (sticker commissioning) telah berakhir . V2
12 Tidak melakukan P2H (prosedur pemeriksaan harian) sebelum mengoperasikan Unit/Kendaraan. V2
13 Meninggalkan kunci kontak di unit/kendaraan pada saat parkir. V2
14 Meninggalkan kendaraan/ unit dalam kondisi mesin hidup dan atau menghidupkan kendaraan/ unit saat sedang parkir/ istirahat. V2

15 Melanggar kecepatan maksimum di semua jalan tambang dan jalan hauling melebihi kecepatan maksimum > 10 km/jam. V2
Memasang sticker,gordyn /tirai atau accessories lain yang tidak dipersyaratkan dalam standar kelayakan kendaraan/unit yang dapat mengganggu
16 V2
pandangan driver/operator.
17 Tidak menggunakan sepatu keselamatan/safety shoes saat sedang mengoperasikan kendaraan/unit operasional. V2
Melakukan aktifitas lain saat sedang berada di atas kendaraan/unit yang dapat berpotensi bahaya seperti: buang air kecil/besar, menerima/memberi
18 V2
barang apapun dari kendaraan/unit ke kendaraan/unit lain.
Melakukan tindakan tidak aman sehingga mengakibatkan kecelakaan baik terhadap unit/kendaraan yang dioperasikan maupun unit lain dan
19 V2
menimbulkan kerugian langsung Rp 100.000.000 ≤ Rp 250.000.000.
Melakukan tindakan tidak aman sehingga mengakibatkan kecelakaan baik terhadap unit/kendaraan yang dioperasikan maupun unit lain dan
20 V3
menimbulkan kerugian langsung > Rp 250.000.000.
21 Mengoperasikan kendaraan ringan (Light Vehicle) di jalan tambang maupun hauling tanpa menggunakan Buggy Whip V3

22 Melanggar kecepatan maksimum di semua jalan tambang dan jalan hauling melebihi kecepatan maksimum > 20 km/jam. V3
23 Membawa penumpang melebihi kapasitas tempat duduk pada kendaraan. V3
Memberi tumpangan pada unit produksi/support seperti Crane Truck dan sejenisnya, Water Truck, Fuel Truck dan Service Truck dan sejenisnya
24 V3
kecuali Trainer/ Instruktur, orang yang diberi Ijin KTT untuk kepentingan investigasi, penelitian dan atau studi.

Mengoperasikan kendaraan/unit memasuki daerah terlarang contoh tidak terbatas pada: area peledakan, area batas peledakan, gudang bahan
25 V3
peledak, area land clearing tanpa persetujuan dari penanggung jawab area atau orang yang berwenang.

Operator/Driver/Pengemudi/Penumpang merokok di dalam kabin kendaraan/unit operasional perusahaan baik di dalam maupun di luar area
26 V3-SP1
operasional.
Tidak melaporkan kejadian kecelakaan yang dialami atau menerima laporan kecelakaan dari bawahannya namun tidak dilaporkan ke Command
27 SP1
Centre Room (CCR) PT Semesta Alam Barito lebih dari 1x24 jam sejak kejadian.

Mengoperasikan mesin/peralatan yang memiliki risiko tinggi, digerakkan dengan tangan dan membutuhkan keahlian khusus serta mesin/ alat
28 tersebut membutuhkan sumber energi lain untuk menggerakkannya tanpa KIMPER, contoh (tidak terbatas) : mesin las, mesin bubut, mesin impact, SP2
mesin gerinda, mesin bor, genset, mesin molen, mesin pompa air, mesin potong rumput, stamper, vibrator, tower lamp, dll

Membawa keluar dari lingkungan perusahaan, gambar teknik atau dikumen yang merupakan rahasia perusahaan, serta mempublikasikan
29 foto/gambar kecelakaan atau kerusakan lingkungan ke media sosial kecuali telah mendapt ijin dari KTT PT Semesta Alam Barito untuk kepentingan SP3
investigasi, pelatihan, dan pemeriksanaan/kepentingan eksternal

Tidak berhenti pada rambu STOP saat mengoperasikan kendaraan/unit di area operasional tambang. Seperti (tidak terbatas pada) contoh : Area Pit,
30 V3-SP3
Workshop, Office, Mess dalam Area Operasi, dll
Melakukan perubahan/penambahan/modifikasi/menghilangkan fungsi alat keselamatan yang terdapat pada peralatan, unit/kendaraan yang telah
31 V3-SP3
lulus layak uji

32 Meminjamkan kendaraan/unit operasi kepada orang yang tidak memiliki SIMPER di area Operasional PT Semesta Alam Barito PHK
Mengajar orang yang mengoperasikan kendaraan/unit operasional di daerah operasi PT Semesta Alam Barito , kecuali Trainer (dalam rangka
33 PHK
pelaksanaan pelatihan)
34 Mengoperasikan kendaraan/unit dibawah pengaruh alkohol atau obat terlarang/mabuk PHK

Ketentuan :

Anda mungkin juga menyukai