Anda di halaman 1dari 5

PT. RIMAU ENERGY MINING No.

Dok 04/SOP/Env/REM/IX/2013
  ENVIRONMENTAL DIVISION Risk Class  Middle
  STANDARD OPERATING PROCEDURE Berlaku  Oktober 2013
NURSERY (PEMBIBITAN) Halaman  1 dari 5

BATASAN Berlaku untuk semua pekerja yang terlibat dalam kegiatan.


TUJUAN Memberikan Pedoman bagi pekerja melakukan kegiatan.
ACUAN Protokol pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

NAMA JABATAN TANGGAL TANDA TANGAN


Environmental
DISUSUN OLEH Henry Kusuma 30 Agustus 2013
Supervisor
Safety Department
DIPERIKSA OLEH
Head
DISETUJUI OLEH Handry Mardam Mine Manager

DISYAHKAN OLEH F. Imamura General Manager

NOMOR REVISI BERLAKU MULAI TANGGAL DIBUAT TANGGAL :


OKTOBER 2013 AGUSTUS 2013

Green Mining Practice Dilarang menyalin, memperbanyak, menyebarluaskan dokumen


Development tanpa ijin
PT. RIMAU ENERGY MINING No. Dok 04/SOP/Env/REM/IX/2013
  ENVIRONMENTAL DIVISION Risk Class  Middle
  STANDARD OPERATING PROCEDURE Berlaku  Oktober 2013
NURSERY (PEMBIBITAN) Halaman  2 dari 5

Purpose/Tujuan 
 Agar mampu mengelola program kerja pembibitan tanaman yang berasal dari air limbah
hasil kegiatan penambangan batu bara.
 Menjaga kualitas air bibit tetap sehat dan siap dilakukan penyemaian.
   Memastikan pekerjaan dilakukan sesuai urutan pekerjaan.
Scope/Ruang Lingkup 
Pengaturan pengelolaan pembibitan tanaman yang dilakukan oleh petugas Environmental
  Division dari PT. Rimau Energy Mining
Definition/Istilah 
  Nursery/pembibitan
Rangkaian kegiatan pembibitan, perawatan, dan penyemaian tanaman dimulai dari biji hingga
tanaman yang siap untuk ditanam pada lahan reklamasi.
Biji
Buah dari tanaman induk yang berbentuk kecil dan agak keras, merupakan cikal bakal
tanaman
Bibit
Tanaman yang masih dalam masa pertumbuhan, berusia beberapa bulan, dan masih lunak.
Tanaman ini memiliki ketinggian < 1 meter, sangat rentan terhadap cuaca dan hama.
Pupuk
Zat/bahan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam masa pertumbuhan.
Pupuk Organik
Pupuk bebas bahan kimia berbahaya dan berasal dari proses biodegradasi makhluk hidup
Polybag
Bahan kantung plastic hitam yang digunakan untuk menyimpan bibit.
Paranet
Bahan pelindung berbentuk jaring – jaring kecil yang terbuat dari bahan plastic kuat
Palet/petak persemaian
Kotak berbahan kayu ringan dengan ukuran 1 m x 1 m x 15 cm dan tidak memiliki rongga pada
bagian dasar berfungsi untuk menumbuhkan biji.
Palet/petak persemaian
Kotak berbahan kayu ringan dengan ukuran 1 m x 1 m x 15 cm dan memiliki rongga pada
bagian dasar yang berfungsi untuk menumbuhkan bibit dalam polybag.
pH
Potensial Hidrogen atau kebutuhan ion H+ dalam suatu zat/bahan yang menunjukkan tingkat
keasaman.
Media tumbuh
Campuran tanah humus dan pupuk
Gulma
Tumbuhan pengganggu yang merugikan tanaman
Green Mining Practice Dilarang menyalin, memperbanyak, menyebarluaskan dokumen
Development tanpa ijin
PT. RIMAU ENERGY MINING No. Dok 04/SOP/Env/REM/IX/2013
  ENVIRONMENTAL DIVISION Risk Class  Middle
  STANDARD OPERATING PROCEDURE Berlaku  Oktober 2013
NURSERY (PEMBIBITAN) Halaman  3 dari 5

Syarat
 Lokasi Fasilitas Nursery berada pada area bebas bencana (banjir, kebakaran, longsor)
 Fasilitas Nursery dekat dengan sumber air bersih
 Fasilitas Nursery tertutup oleh paranet
 Berada dekat dengan tempat penyimpanan pupuk
 Lokasi Fasilitas Nursery aman dari gangguan hewan liar
 Fasilitas Fasilitas memiliki rak bersusun dengan jarak antar tingkat adalah 1 meter
 Jarak dasar rak dengan lantai minimum 10 cm.
 Lebar 1 blok rak maksimum dapat menyimpan 2 petak persemaian. Panjang blok
disesuaikan dengan kebutuhan bibit.
 Memiliki jarak antar rak minimum 1 meter sebagai jalan perawatan.
Alat dan bahan
Cangkul, cetok, palet semai, polybag, gerobak dorong, meteran, pompa air, sarlon
Procedure / Prosedur 
Persiapan
 Memakai APD standar berupa seragam/body vest, safety boat, safety helmet, dan sarung
tangan
 Mempersiapkan kebutuhan biji/bibit, tanah subur, pupuk, dan peralatan
Tanah pucuk
 Memastikan tanah yang digunakan adalah tanah pucuk
 Memastikan pH tanah berada pada 5 - 8
Pupuk
 Gunakan pupuk organic yang berkualitas baik
 Usahakan menghindari pemakaian pupuk an-organik
Palet/Petak Persemaian
1. Petak persemaian berbentuk balok panjang dibuat dari bahan kayu tipis yang ringan dan
awet.
2. Ukuran petak persemaian adalah 50 cm x 50 cm. Dasar petak persemaian dibuat sedikit
berongga.
3. Ketinggian petak persemaian maksimum 15 cm.
Penyiapan Biji
1. Mengambil biji yang telah tua dan kering.
2. Membersihkan biji dari sisa daun atau buah yang masih menempel.
3. Mengeringkan biji dengan dijemur sinar matahari selama 3 hari
4. Dilanjutkan merendam biji selama ± 12 jam
Pembibitan Biji
1. Menyiapkan tempat persemaian menggunakan palet/petak persemaian.
2. Mengisi palet/petak persemaian dengan tanah pucuk dan pupuk menggunakan
Green Mining Practice Dilarang menyalin, memperbanyak, menyebarluaskan dokumen
Development tanpa ijin
PT. RIMAU ENERGY MINING No. Dok 04/SOP/Env/REM/IX/2013
  ENVIRONMENTAL DIVISION Risk Class  Middle
  STANDARD OPERATING PROCEDURE Berlaku  Oktober 2013
NURSERY (PEMBIBITAN) Halaman  4 dari 5

perbandingan 2 : 1 sebagai media tumbuh.


3. Mengatur ketebalan media tumbuh pada palet/petak persemaian ± 5 cm.
4. Menaburkan biji pada petak persemaian yang telah terisi media tumbuh.
5. Menutup biji yang berada pada media tumbuh dengan pupuk dengan ketebalan ± 2 cm.
6. Diusahakan biji tertutup dan tidak terlihat.
7. Beri label pada petak persemaian mencakup : kode biji, nama biji, waktu pembibitan, dan
jumlah biji.
8. Simpan petak persemaian yang telah terisi bibit yang disusun bertingkat pada tempat yang
telah disediakan untuk menyimpan petak persemaian.
9. Pastikan penyimpanan tertutup paranet agar terbebas dari gangguan.
10. Siramlah petak persemaian dengan air secukupnya
11. Merawat petak persemaian tersebut agar bebas dari hama dan gulma.
12. Menjaga suhu media tumbuh < 25 oC, bila terlalu panas biji akan mati.
13. Melakukan penyiraman dengan air yang cukup bila media kekurangan air.
14. Lakukan pengamatan perkembangan biji secara rutin.
15. Setelah biji berkecambah dan memiliki 4 -5 daun, maka biji siap disemai.
16. Setelah selesai melakukan kegiatan pastikan mecuci tangan dengan sabun.
17. Laporkan segala perubahan yang terjadi pada pengawas.
Persemaian Bibit
 Menyiapkan petak persemaian berukuran 1 m x 1 m x 15 cm.
 Menyiapkan media tumbuh berupa tanah pucuk dan pupuk dengan perbandingan 2 : 1.
 Mencapur tanah dan pupuk hingga homogen.
 Memindahkan campuran tanah dan pupuk tersebut dalam polybag berdiameter 8 cm.
 Pindahkan bibit yang telah siap semai kedalam polybag berisi media tumbuh pada
kedalaman 10 cm, setiap polybag berisi 1 (satu) bibit.
 Pemindahan bibit kedalam polybag dilakukan dengan hati – hati. Dilarang langsung
menarik bibit karena bibit akan mati sebelum disemai.
 Petak persemaian diberi label yang berisi : kode bibit, nama bibit, waktu penyemaian, dan
jumlah bibit.
 Simpan polybag berisi bibit pada petak persemaian berukuran 1 m x 1 m x 15 cm dan petak
persemaian disusun pada rak bertingkat yang tersedia.
 Penyimpanan berada pada area tertutup paranet.
 Menjaga kondisi tetap lembab pada suhu < 25 oC.
 Berilah air secukupnya pada polybag berisi bibit.
 Bibit siap tanam bila memiliki banyak daun dan batang yang kokoh.
 Menjaga bibit dari gulma dan hama hingga ketinggian bibit 50 cm.
 Jaga bibit agar tidak kekeringan.
 Lakukan pengamatan dan catat perkembangan bibit meliputi : luas daun, diameter batang,

Green Mining Practice Dilarang menyalin, memperbanyak, menyebarluaskan dokumen


Development tanpa ijin
PT. RIMAU ENERGY MINING No. Dok 04/SOP/Env/REM/IX/2013
  ENVIRONMENTAL DIVISION Risk Class  Middle
  STANDARD OPERATING PROCEDURE Berlaku  Oktober 2013
NURSERY (PEMBIBITAN) Halaman  5 dari 5

ketinggian batang bibit, jumlah bibit hidup, dan jumlah bibit mati.
 Catat perkembangan bibit secara rutin pada formulir yang telah disediakan.
 Laporkan pada pengawas setiap perubahan yang terjadi.
Jaminan Mutu
 Gunakan tanah subur dan pupuk organic berkualitas baik.
 Gunakan alat pengukuran terkalibrasi
 Dikerjakan oleh petugas yang kompeten atau terlatih
Potensi Bahaya
1. Terhisap lumpur
2. Tergelincir
3. Terkena cangkul/linggis
Referential/ Acuan 
   Prosedur pembibitan tanaman biji pioner
Ketentuan Berlaku 
1.  Standard Operating Procedures ini berlaku sejak disahkan
2. Dengan diberlakukannya SOP ini, maka SOP lama menjadi tidak berlaku
3. Segala pelanggaran terhadap prosedur ini akan diselesaikan dengan aturan perusahaan
yang berlaku dan dipertanggung jawabkan kepada dinas lingkungan hidup terkait.
4. Hal – hal yang belum diatur dalam prosedur ini akan ditetapkan dengan prosedur terkait.
5. Prosedur ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
  dalam penetapannya, akan di adakan pembetulan sebagaimana mestinya

Green Mining Practice Dilarang menyalin, memperbanyak, menyebarluaskan dokumen


Development tanpa ijin

Anda mungkin juga menyukai