Anda di halaman 1dari 13

No.

Dok : SOP - 001 - MPP


STANDAR OPERASIONAL Revisi :
Tgl Efektif : 01 Juli 2022
PROSEDUR Halaman : 1 Dari 13
PT. MITRA PADJADJARAN PRIMA
Distribusi : Departemen terkait

MANUAL KESELAMATAN PERTAMBANGAN KONTRAKTOR

LEMBAR PENGESAHAN :

TANDA
NAMA JABATAN TANGGAL
TANGAN

Rendhie Suswanto Kepala Teknik Tambang (KTT)

Yanto Chief Administratif Officer (CAO)

Dokumen ini merupakan milik PT. Mitra Padjadjaran Prima yang dikendalikan. Informasi yang ada di dalam
dokumen ini, seluruhnya atau sebagian, tidak boleh disebarluaskan tanpa ijin terlebih dahulu dari PT. Mitra
Padjadjaran Prima.
No. Dok : SOP - 001 - MPP
STANDAR OPERASIONAL Revisi :
Tgl Efektif : 01 Juli 2022
PROSEDUR Halaman : 2 Dari 13
PT. MITRA PADJADJARAN PRIMA
Distribusi : Departemen terkait

MANUAL KESELAMATAN PERTAMBANGAN KONTRAKTOR

DAFTAR ISI
No Keterangan Halaman
I Riwayat Perubahan Dokumen 2 dari 13
II Pengantar 3 dari 13
III Tujuan 3 dari 13
IV Kebijakan 4 dari 13
V Audit 4 dari 13
VI Persyaratan Umum 4 dari 13
VII Persyaratan Pemberitahuan / izin MPP 11 dari 13

I. Riwayat Perubahan Dokumen

DASAR
REV NO. TANGGAL URAIAN PERUBAHAN
PERUBAHAN
No. Dok : SOP - 001 - MPP
STANDAR OPERASIONAL Revisi :
Tgl Efektif : 01 Juli 2022
PROSEDUR Halaman : 3 Dari 13
PT. MITRA PADJADJARAN PRIMA
Distribusi : Departemen terkait

MANUAL KESELAMATAN PERTAMBANGAN KONTRAKTOR

II. PENGANTAR
Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan PT. Mitra Padjadjaran Prima untuk Kontraktor
adalah memberikan gambaran tertulis dari kebijakan dan prosedur minimal sehubungan dengan
Keselamatan Pertambangan (KP). Prosedur ini tidak mengatasi semua masalah KP yang mungkin
timbul selama penyelesaian pekerjaan. Dokumen ini juga tidak dimaksudkan untuk mengatasi atau
menggantikan tugas kontraktor dan persyaratan sehubungan dengan kepatuhan terhadap peraturan
dan praktek yang terbaik, dan dalam melakukan pekerjaan dengan menciptakan lingkungan yang aman
dan sehat bagi semua pekerja, karyawan PT.MPP dan masyarakat. Ini adalah tanggung jawab
kontraktor untuk beroperasi sesuai dengan semua aturan yang berlaku dan peraturan
lainnya. Kepatuhan terhadap dokumen ini tidak membebaskan kontraktor dari kewajiban apapun yang
mungkin timbul dari tindakan kontraktor atau dari kegagalan bertindak sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Jika diperlukan, PT.MPP dapat memberikan kebijakan KP tambahan dan prosedur kepada kontraktor,
yang berkaitan dengan tempat atau persyaratan pekerjaan tertentu, yang mana kontraktor harus
mematuhinya.

Dokumen ini dapat dimodifikasi setiap waktu atas kebijakan PT.Mitra Padjadjaran Prima.

III. TUJUAN
Tujuan dari dokumen ini membantu kontraktor dalam memahami persyaratan KP PT.MPP, minimal
pada saat melakukan pekerjaan di lokasi PT. MPP. Prosedur ini adalah gambaran umum protokol PT.
MPP dan harus digunakan sesuai dengan kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan,
prosedur dan program itu sendiri. Kontraktor bertanggung jawab untuk mengendalikan kegiatan di
tempat kerja, untuk menjaga dan membuat lingkungan kerja yang aman dan sehat. Ini adalah harapan
PT. MPP bahwa isi dalam dokumen ini dikomunikasikan kepada semua karyawan kontraktor dan setiap
sub-kontraktornya.

Dalam kasus Kontraktor tidak dapat memenuhi persyaratan yang terurai dalam dokumen ini, kontraktor
harus segera memberitahukan kepada PT. MPP, dan dalam memenuhi persyaratan akan ditinjau
berdasarkan kasus per kasus.
No. Dok : SOP - 001 - MPP
STANDAR OPERASIONAL Revisi :
Tgl Efektif : 01 Juli 2022
PROSEDUR Halaman : 4 Dari 13
PT. MITRA PADJADJARAN PRIMA
Distribusi : Departemen terkait

MANUAL KESELAMATAN PERTAMBANGAN KONTRAKTOR

IV. KEBIJAKAN
PT. Mitra Padjadjaran Prima mendedikasikan menjadi "terbaik dikelasnya" dalam hal KP.
Keselamatan Pertambangan adalah lebih dari kata-kata dalam pernyataan nilai, terintegrasi dalam
kegiatan sehari-hari dan merupakan bagian dari budaya kita.

PT. Mitra Padjadjaran Prima memelihara sistem manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan yang mengacu pada ISO 14001 dan OHSAS 18001 untuk kontrak tertentu.
Kontraktor harus:
− Menyadari kebijakan KP PT. Mitra Padjadjaran Prima.
− Meninjau dengan menghubungi PT. Mitra Padjadjaran Prima untuk segala tujuan, sasaran dan
program lingkungan yang berlaku.
− Mematuhi kebijakan KP PT. Mitra Padjadjaran Prima.
− Atas permintaan, memberikan bukti kompetensi dan atau kepatuhan.
− Memahami dampak KP yang berkaitan dengan kegiatan dan dapat mengetahui setiap
pengendalian operasional.

V. AUDIT
PT. Mitra Padjadjaran Prima berhak mengaudit kontraktor atau mewajibkan kontraktor untuk audit
kepatuhan diri terhadap persyaratan KP dari pekerjaan yang dilakukan. Audit dapat mencakup Inspeksi
tempat kerja, Observasi, Wawancara dan Review Dokumen, termasuk catatan pelatihan, sertifikasi dan
statistik KP terkait, rencana kegiatan, termasuk karyawan yang bertanggung jawab semuanya diberikan
ke PT. MPP untuk observasi yang tercatat.

VI. PERSYARATAN UMUM


1. Keselamatan dan Program Kesehatan
Semua kontraktor dan subkontraktor harus memiliki program kesehatan, keselamatan kerja dan
lingkungan. Kontraktor harus menyerahkan ke PT. MPP bukti program keselamatan, kesehatan
dan lingkungan serta rencana khusus lainnya yang mungkin diperlukan sesuai dengan permintaan.

2. Subkontraktor
Seluruh kontraktor diminta untuk meninjau panduan ini dengan semua subkontraktornya dan
bertanggung jawab memastikan bahwa seluruh kebijakan dan prosedur PT. MPP dipenuhi.
No. Dok : SOP - 001 - MPP
STANDAR OPERASIONAL Revisi :
Tgl Efektif : 01 Juli 2022
PROSEDUR Halaman : 5 Dari 13
PT. MITRA PADJADJARAN PRIMA
Distribusi : Departemen terkait

MANUAL KESELAMATAN PERTAMBANGAN KONTRAKTOR

PT.MPP meminta kontraktor mengaudit subkontraktornya dan menyerahkan rencana tindakan


terhadap segala ketidak sesuaian yang ditemukan ke PT. MPP.

3. Akses fasilitas dan keamanan


Kontraktor harus meninjau fasilitas akses dan persyaratan keamanan. Kontraktor harus segera
menginformasikan ke PT. MPP tentang masalah keamanan akses atau fasilitas.

4. Bekerja Sendirian di Tempat Terpencil


Kontraktor yang bekerja di lokasi terpencil harus memilik suatu program tersendiri.

5. Perilaku Umum
Kontraktor harus bekerja secara profesional. Perilaku yang melanggar kebijakan PT. MPP atau
memiliki potensi membahayakan KP dan dapat menimpa segala apapun yang terdapat dilokasi
kerja dapat dikeluarkan dari tempat kerja.
Perilaku yang dimaksud tidak terbatas pada:
a. Penggunaan, kepemilikan, distribusi, penawaran, penjualan atau menjadi pengguna alkohol,
obat-obatan terlarang, obat terlarang pragphernelia atau obat non-resep yang resep secara
hukum diperlukan di Indonesia, baik pada bisnis perusahaan atau individu.
b. Stres atau Perilaku kekerasan.
c. Pencurian atau kerusakan Properti yang disengaja.
d. Penyalahgunaan properti.
e. Gangguan yang membuat resah karyawan dan masyarakat.
f. Kegiatan kriminal.

6. Pelatihan, Lisensi dan Sertifikasi


Kontraktor harus memiliki semua pelatihan profesional yang tepat, lisensi dan sertifikasi yang
diperlukan untuk pekerjaan yang dilakukan. Catatan pelatihan dan salinan dari lisensi, sertifikasi
harus tersedia sesuai permintaan.
Kontraktor harus punya program KP dan dapat mengkonfirmasi secara tertulis bahwa karyawan
kontraktor telah menerima dan memahami semua pelatihan Keselamatan Pertambangan yang
sesuai dengan skala pekerjaan yang dilakukan.
No. Dok : SOP - 001 - MPP
STANDAR OPERASIONAL Revisi :
Tgl Efektif : 01 Juli 2022
PROSEDUR Halaman : 6 Dari 13
PT. MITRA PADJADJARAN PRIMA
Distribusi : Departemen terkait

MANUAL KESELAMATAN PERTAMBANGAN KONTRAKTOR

7. Identifikasi Bahaya, Stop Kerja dan Pelaporan


Adalah tanggung jawab kontraktor untuk memastikan semua bahaya atau resiko yang
berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan serta lingkungan kerja dan untuk menghilangkan
dan atau mengendalikan bahaya atau resiko sebelum dimulainya suatu pekerjaan. Semua potensi
bahaya atau resiko yang sudah ada harus diamati oleh kontraktor, dan harus dilaporkan ke PT.
MPP. Bahaya atau resiko yang telah diamati di luar kendali kontraktor harus segera dilaporkan ke
PT. MPP dan kontraktor harus menghindari bahaya atau resiko tersebut sampai dihilangkan atau
terkontrol.

Kontraktor tidak boleh melakukan segala pekerjaan yang dapat mengakibatkan bahaya atau resiko
bagi masyarakat, lingkungan atau properti. Dimana bahaya itu ada atau resiko itu muncul, atau di
mana kontraktor cukup yakin bahwa bahaya atau resiko itu timbul, kontraktor memiliki hak untuk
menghentikan pekerjaan sehingga bahaya atau resiko itu dapat dihilangkan atau kegiatan kerja
dapat dilakukan kembali dengan keadaan yang aman. Untuk tujuan kebijakan ini, bahaya atau
resiko bisa termasuk, namun tidak terbatas pada:
a. Suatu Situasi dimana individu tidak terlatih atau berpengalaman.
b. Suatu Situasi dimana individu tidak dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD).
c. Suatu situasi dimana individu percaya bahwa prosedur yang tepat pada kegiatan kerja tidak
diikuti.
d. Suatu bahaya yang tidak sesuai dengan kegiatan kerja individu atau pekerjaan.
e. Seorang pekerja tidak layak untuk bekerja karena pengaruh alkohol atau zat ilegal.
f. Suatu bahaya yang aktivitasnya terhenti akibat areanya terkena dampak tertentu.
g. Suatu situasi dimana lingkungan bisa terkena dampak merugikan dan pihak berwenang harus
terlibat.
h. Suatu situasi yang dapat menyebabkan peralatan /property mengalami kerusakan.

Setiap situasi kerja yang berhenti harus dilaporkan segera ke PT. MPP dan Pihak PT. MPP akan
memperhatikan bahaya atau resiko tersebut, dengan melakukan tindakan perbaikan hingga situasi
teratasi dan dinyatakan aman.
No. Dok : SOP - 001 - MPP
STANDAR OPERASIONAL Revisi :
Tgl Efektif : 01 Juli 2022
PROSEDUR Halaman : 7 Dari 13
PT. MITRA PADJADJARAN PRIMA
Distribusi : Departemen terkait

MANUAL KESELAMATAN PERTAMBANGAN KONTRAKTOR

8. Pertolongan Pertama / Darurat Medis


Kontraktor bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pertolongan pertama, pelayanan medis
darurat dan transportasi tersedia bagi karyawan. Kontraktor juga harus menyediakan pelayanan
pertolongan pertama yang terlatih, perlengkapan, dan peralatan yang berlaku.
Tidak menutup kemungkinan bahwa bantuan medis profesional harus tersedia di beberapa
lokasi. Agar selalu meninjau bantuan potensial dengan pihak MPP. Semua akses dilokasi PT. MPP
akan diberikan bagi kontraktor yang memberikan bantuan darurat bagi karyawan.

9. Kecelakaan / Insiden Investigasi dan Pelaporan


Kontraktor wajib melaporkan semua kecelakaan / insiden, terlepas dari tingkat keparahannya ke
PT. MPP, dengan menggunakan formulir laporan insiden. Semua insiden yang mengakibatkan
cedera serius atau penyakit, kerusakan harta benda atau peralatan atau pencemaran lingkungan
harus segera dilaporkan. Kontraktor juga harus segera melaporkan kepada PT.MPP setiap
kebakaran yang tidak direncanakan atau tidak terkendali, ledakan atau banjir, serta setiap
keruntuhan atau kegagalan sebuah bangunan atau struktur.

Apabila kecelakaan tersebut menghasilkan suatu catatan cedera (rugi waktu dan atau bantuan
medis) atau di mana pihak yang berwenang harus dihubungi, maka PT. MPP harus diberitahu
secara bersamaan dan salinan laporan investigasi harus diteruskan hingga selesai. Semua itu
tanggung jawab kontraktor untuk menghubungi pihak yang memilki otoritas yang tepat bila
diperlukan. Karena pelaporan insiden kepada pihak berwenang itu diperlukan, maka kontraktor
harus memenuhinya sesuai dengan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja yang
berlaku dalam proses penyelidikan atau inspeksi berikutnya dan jika diperlukan, lokasi kejadian
tidak akan terganggu atau diubah sampai tempat itu dapat dijinkan dipindahkan oleh pihak
berwenang.

10. Evakuasi Darurat


Dalam upaya memastikan KP, Kontraktor diwajibkan mengikuti semua prosedur evakuasi darurat
untuk lokasi kerja. Agar meninjau informasi ini dengan menghubungi PT. MPP.
No. Dok : SOP - 001 - MPP
STANDAR OPERASIONAL Revisi :
Tgl Efektif : 01 Juli 2022
PROSEDUR Halaman : 8 Dari 13
PT. MITRA PADJADJARAN PRIMA
Distribusi : Departemen terkait

MANUAL KESELAMATAN PERTAMBANGAN KONTRAKTOR

11. Menjaga Area Kerja


Kontraktor harus menjaga area kerja yang aman dan bersih. Kontraktor harus membersihkan dan
menghilangkan semua limbah padat non-berbahaya dan daur ulang pada interval teratur dan pada
akhir shift. Wadah yang diperlukan harus disediakan oleh kontraktor. Akses di semua lokasi kerja
kontraktor harus dipelihara kebersihannya. Akses ke panel listrik, alat pemadam kebakaran,
tempat pencuci mata, hidran kebakaran dan titik yang disetujui harus dijaga agar bersih dan bebas
dari gangguan kecuali telah mendapatkan persetujuan tertulis dari PT. MPP.

12. Perlindungan Area Kerja dan Pemberitahuan Resiko Bahaya


Semua area kerja harus di barikade dan diberi rambu ditempat yang diperlukan. Kontraktor
bertanggung jawab untuk menyediakan rambu-rambu, safety line, safety cone, atau peralatan
lainnya untuk membuat barikade efektif untuk mengisolasi lingkungan kerja dan untuk memblokir
sarana jalan keluar, api, peralatan keselamatan lainnya harus disetujui terlebih dahulu oleh pihak
PT. MPP. Tanda dan barikade tidak dapat dihapus/dilepas sampai pekerjaan selesai atau semua
bahaya dieliminasi.

Apabila pekerjaan yang dilakukan dapat menimbulkan bahaya sementara terhadap penghuni
bangunan kontraktor maka harus dipastikan menempatkan tanda/rambu yang tepat. Tanda-
tanda/rambu peringatan tidak dapat dilepas sampai bahaya dihilangkan.

Apabila pekerjaan yang dilakukan dapat mempengaruhi kesehatan, kesejahteraan atau


kenyamanan penghuni bangunan maka kontraktor harus memberitahu penghuni bangunan
tersebut dengan memasang tanda atau rambu pemberitahuan.

13. Alat Pelindung Diri (APD)


Kontraktor bertanggung jawab untuk pelaksanaan penilaian pekerjaan untuk menentukan APD
yang sesuai terhadap pekerjaan yang sedang dilakukan dan bertanggung jawab atas
penyediaannya. Kontraktor juga harus mampu mendemonstrasikan bahwa karyawan telah dilatih
dalam melakukan inspeksi, perawatan, dan penggunaan peralatan yang aman.
No. Dok : SOP - 001 - MPP
STANDAR OPERASIONAL Revisi :
Tgl Efektif : 01 Juli 2022
PROSEDUR Halaman : 9 Dari 13
PT. MITRA PADJADJARAN PRIMA
Distribusi : Departemen terkait

MANUAL KESELAMATAN PERTAMBANGAN KONTRAKTOR

14. Peralatan dan Perlengkapan


Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan alat-alat mereka sendiri, peralatan dan
kendaraan yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan dengan cara yang aman sesuai dengan
semua ketentuan yang berlaku. Kontraktor bertanggung jawab terhadap pengoperasian yang
aman untuk setiap peralatan yang berada di lokasi kerja dan harus mampu menunjukkan bahwa
semua operator dapat mengoperasikan alat dan peralatan dan memiliki kualifikasi. Kontraktor juga
bertanggung jawab untuk memastikan alat dan peralatan berfungsi dengan baik dan harus mampu
mendemonstrasikan bahwa peralatan telah dipelihara dan aman untuk digunakan.

15. Alat dan Peralatan Milik PT.MPP


Selain pihak yang memilki kewenangan secara tertulis, Kontraktor tidak boleh menggunakan alat
dan peralatan yang dimiliki PT. MPP. Dalam kasus tertentu, kontraktor akan memberikan salinan
dari setiap catatan pelatihan/sertifikasi yang dimiliki untuk mengoperasikan alat atau
peralatan. Para kontraktor juga akan menandatangani formulir rental unit PT.MPP.

16. Alat – Alat Listrik


Semua alat-alat listrik harus berisolasi ganda atau dilengkapi dengan kabel listrik
ground. Pembumian (grounding) atau sejenis lainnya harus digunakan di tempat basah atau
lembab. Karyawan kontraktor harus dilatih dengan baik dalam penggunaannya dan alat-alat yang
harus dipertahankan dalam kondisi operasi yang aman.

17. Keamanan Listrik


Ini adalah tanggung jawab kontraktor untuk memiliki program kelistrikan yang aman dan harus
memiliki standar operasi prosedur (SOP). Kontraktor yang bekerja pada peralatan yang sedang
beroperasi harus dipastikan dalam keadaan aman. Kontraktor dilarang bekerja pada listrik
tegangan rendah atau tinggi kecuali sudah terlatih dan memliki kompetensi khusus. Bagian listrik,
sirkuit, panel dan peralatan lainnya harus diberi pelindung dengan benar. Peralatan listrik yang tak
berpelindung jangan dibiarkan. Semua perangkat listrik harus di ground dengan benar atau di
isolasi ganda.
No. Dok : SOP - 001 - MPP
STANDAR OPERASIONAL Revisi :
Tgl Efektif : 01 Juli 2022
PROSEDUR Halaman : 10 Dari 13
PT. MITRA PADJADJARAN PRIMA
Distribusi : Departemen terkait

MANUAL KESELAMATAN PERTAMBANGAN KONTRAKTOR

18. Tangga
Semua tangga harus dipelihara dalam kondisi baik sepanjang waktu dan diperiksa sebelum
digunakan dan memiliki pegangan tangan. Karyawan yang menggunakan tangga harus melakukan
dengan cara yang aman. Setiap tangga rusak yang harus ditandai dan segera diperbaiki dan bisa
digunakan kembali setelah dinyatakan aman untuk digunakan.

19. Bekerja di Ketinggian


Kontraktor harus mempunyai prosedur untuk bekerja diketinggian dan mendapatkan persetujuan
dari PT. MPP. Ketika bekerja di ketinggian, harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan kerja
yang sesuai dan tercantum didalam prosedur. Kontraktor harus mampu memastikan bahwa semua
persyaratan telah diperiksa dan dipelihara sesuai persyaratan peraturan dan semua personel telah
dilatih.

20. Perancah
Semua perancah harus didirikan, dipelihara dan diperiksa sesuai dengan semua peraturan yang
berlaku, kode dan praktek rekayasa. Kontraktor harus memastikan pengawasan yang kompeten
dari setiap proses modifikasi dan memiliki persetujuan tertulis. Kewaspadaan juga harus
diperhatikan untuk memastikan bahwa setiap perancah tidak melebihi batas struktural atau desain
yang ditetapkan oleh undang-undang yang berlaku. Kontraktor juga harus menyediakan semua
perancah dan peralatan keselamatan yang diperlukan untuk keseluruhan proyek. Salinan laporan
inspeksi harus tersedia jika diminta.

21. Peralatan Industri, termasuk Alat Pengangkat


Kontraktor yang mengoperasikan kendaraan harus memiliki lisensi atau sertifikasi sesuai dengan
peralatan yang digunakan dan telah mendapatkan Surat Izin Mengoperasikan dari PT. MPP.
Setiap peralatan bergerak harus memiliki prosedur dalam pengoperasiannya dan sudah disetujui
oleh PT. MPP.

22. Kendaraan Bermotor


Kontraktor yang mengoperasikan kendaraan bermotor harus memiliki SIM yang masih berlaku dan
Surat Izin Mengemudi Perusahaan (SIMPER).
No. Dok : SOP - 001 - MPP
STANDAR OPERASIONAL Revisi :
Tgl Efektif : 01 Juli 2022
PROSEDUR Halaman : 11 Dari 13
PT. MITRA PADJADJARAN PRIMA
Distribusi : Departemen terkait

MANUAL KESELAMATAN PERTAMBANGAN KONTRAKTOR

23. Penanganan Material


Kontraktor yang terlibat dalam penanganan material harus peduli dan dilatih dalam prosedur
penanganan material yang tepat dan menggunakan peralatan penanganan material yang
sesuai. Peralatan harus dipelihara dengan baik dan kontraktor telah terlatih dalam penggunaan
dan pengoperasi yang aman.

24. Kebisingan
Kontraktor harus bekerja dengan cara tidak membuat kebisingan dalam kegiatan usahanya. Setiap
kegiatan yang menghasilkan suara yang mengganggu aktivitas harus diselesaikan selama off-
time. Kontraktor harus memastikan bahwa karyawan mereka tidak terganggu oleh kebisingan dan
menyediakan perlindungan pendengaran yang baik.

25. Penerangan
Kontraktor harus memastikan bahwa pencahayaan tempat kerja tepat dan memadai telah
disediakan sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku.

26. Bekerja Lingkungan Dingin dan Panas


Kontraktor harus memiliki kebijakan dan prosedur untuk memastikan karyawan mereka secara
tepat dilindungi ketika bekerja di lingkungan dingin dan panas.

VII. PERSYARATAN PEMBERITAHUAN / IZIN MPP


1. Kebakaran dan Keselamatan Hidup
Kontraktor harus memberikan perlindungan yang diperlukan dari kebakaran dan tidak terbatas saja
pada alat pemadam kebakaran. Penggunaan, penyimpanan bahan mudah terbakar harus
dilakukan sesuai dengan semua kode, peraturan, penggunaan dan penyimpanan yang harus
disetujui oleh PT.MPP sebelum membawanya ke tempat kerja. Kontraktor tidak boleh melakukan
pekerjaan yang akan mempengaruhi sistem pengamanan kebakaran bangunan kecuali diminta
secara khusus dan pihak PT.MPP sudah memahami dan menyetujui sebelum memulai pekerjaan.

2. Manajemen Bahan Berbahaya, Termasuk Memampatkan Gas.


Kontraktor diharuskan untuk memperoleh izin membawa bahan berbahaya ke lokasi
kerja. Kuantitas yang dibawa dan pemeliharaan pada lokasi kerja harus dikurangi dan sesuai
No. Dok : SOP - 001 - MPP
STANDAR OPERASIONAL Revisi :
Tgl Efektif : 01 Juli 2022
PROSEDUR Halaman : 12 Dari 13
PT. MITRA PADJADJARAN PRIMA
Distribusi : Departemen terkait

MANUAL KESELAMATAN PERTAMBANGAN KONTRAKTOR

dengan sifat dan lingkup pekerjaan. Kontraktor harus menjaga bahan berbahaya di tempat kerja,
Lembar data keselamatan (MSDS) harus terletak di dekat penyimpanan bahan berbahaya, daerah
penggunaan dan harus dapat diakses oleh pihak PT. MPP dan personil tanggap darurat. Ini adalah
tanggung jawab kontraktor bahwa semua bahan berbahaya ditangani dengan benar dan disimpan
sesuai dengan semua persyaratan peraturan dan kode. Hal ini juga tanggung jawab kontraktor
untuk memiliki rencana tanggap sesuai dengan tumpahan dan peralatan yang dibutuhkan di
tempat bekerja.

Kontraktor harus mampu menunjukkan bahwa karyawan telah menerima pelatihan dan
pengetahuan dalam menanggapi tumpahan sesuai dengan materi di lokasi kerja. Setiap kebocoran
atau tumpahan yang menghasilkan permintaan untuk menghubungi pihak yang berwenang harus
diselidiki dan dilaporkan sesuai kecelakaan / insiden investigasi dan bagian pelaporan.
Kontraktor harus mampu menunjukkan bahwa karyawan yang terlibat dalam pengangkutan bahan
berbahaya memiliki pelatihan transportasi barang berbahaya sesuai dengan pekerjaan masing-
masing.

Semua bahan berbahaya yang dihasilkan oleh kontraktor yang akan dikeluarkan melalui PT.MPP
secara tertulis.

3. Larangan Bekerja
Merupakan tanggung jawab kontraktor untuk memiliki program pengendalian kelistrikan yang
berbahaya (Lock Out / Tag Out) jika mereka terlibat dalam perawatan atau perbaikan
peralatan. Program ini tersedia untuk tinjauan atas permintaan PT.MPP. Sebelum memulai
larangan bekerja, kontraktor harus menginformasikan ke PT.MPP tentang lokasi dan perkiraan
lamanya peralatan dilarang bekerja dan akan melakukan review prosedur tertulis semua sumber
listrik dan peralatan khusus.

4. Pengelasan / Pemotongan (Pekerjaan ditempat Panas)


Adalah tanggung jawab kontraktor untuk memiliki program pekerjaan panas. Kontraktor harus
menginformasikan ke PT. MPP dan ijin pekerjaan panas dikeluarkan sebelum dimulainya
pekerjaan. Jika pekerjaan panas dilakukan di dalam gedung, harus direncanakan (melalui
penjadwalan, teknik kontrol dll), untuk meminimalkan paparan penghuni gedung dari asap dan
No. Dok : SOP - 001 - MPP
STANDAR OPERASIONAL Revisi :
Tgl Efektif : 01 Juli 2022
PROSEDUR Halaman : 13 Dari 13
PT. MITRA PADJADJARAN PRIMA
Distribusi : Departemen terkait

MANUAL KESELAMATAN PERTAMBANGAN KONTRAKTOR

bahaya lain. Kewaspadaan juga harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran. Pekerjaan
dan peninjauan pasca kerja diperlukan di mana ada risiko terganggunya sistem penanggulangan
kebakaran atau diluar waktu kerja. Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan semua
perlindungan terhadap bahaya kebakaran dan bagi karyawannya.

5. Ruang Sempit
Semua kontraktor yang memasuki ruang sempit terbatas harus mengikuti persyaratan izin PT.
MPP. Kontraktor hanya dapat memasuki ruang sempit dengan meninjau prosedur memasuki ruang
sempit dan mengajukan izin masuk ruang sempit dan izin lainnya yang berlaku. Pihak PT. MPP
harus diinformasikan sebelum memasuki area tersebut. Kontraktor bertanggung jawab
menyediakan peralatan keselamatan termasuk APD, monitoring dan peralatan penyelamatan
lainnya.

6. Derek, Kerekan, dan Peralatan Angkat Lainnya


Kontraktor harus memperoleh persetujuan dari pihak PT.MPP sebelum membawa dan
menggunakan derek, kerekan, dan alat angkat lainnya yang digunakan. Peralatan tersebut harus
dipelihara sebagaimana pemeliharaan yang direkomendasikan oleh pabrikan dan melengkapi
persyaratan keselamatan dan selalu meng-up date laporan sertifikasi peralatan sebagaimana yang
dipersyaratkan. Rambu-rambu derek manual yang digunakan harus dipasang. Kontraktor harus
memastikan bahwa beban tidak pernah melebihi batas yang ditetapkan dan bahwa beban yang
menggantung tidak pernah lepas dari pengawasan.

7. Inspeksi tempat kerja


PT. MPP mengharuskan kontraktor melakukan inspeksi bahaya di semua tempat kerja, ketika
ditemukan harus diperbaiki atau diisolasi sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku. PT. MPP
mensyaratkan bahwa semua tempat kerja harus diperiksa terlepas dari ukuran atau ruang lingkup
pekerjaan. Kontraktor melakukan inspeksi lebih sering pada awal proyek, ketika kondisi tempat
kerja berubah, setelah kecelakaan atau minimal sekali per bulan setelahnya. Semua laporan
inspeksi harus diberikan ke PT. MPP yang berwenang tanpa penundaan. Dalam kasus di mana
kontraktor tidak memiliki laporan inspeksi mereka dapat menggunakan formulir PT.MPP. Yang
dapat diperoleh dari personal PT.MPP yang berwenang.

Anda mungkin juga menyukai