Kejadian Berbahaya:
Suatu kejadian yang dapat membahayakan jiwa
pekerja tambang dan atau menghalangi kegiatan
produksi pertambangan
KTT/PTL segera melakukan penyelidikan terhadap
semua kecelakaan dan kejadian berbahaya dalam
waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam
KECELAKAAN TAMBANG?
Terdiri dari 5 unsur
Kecelakaan tambang
Benar-benar terjadi Akibat kegiatan Kecelakaan Kerja
Yaitu tidak diinginkan, tidak Usaha pertambangan atau pengolahan
direncanakan, dan tanpa unsur dan/atau pemurnian atau kegiatan
kesengajaan penunjang lainnya.
1 3 5
Terjadi di dalam wilayah
kegiatan usaha pertambangan atau wilayah
2 4 proyek
Akibat kegiatan
Usaha pertambangan atau pengolahan dan/atau
Benar-benar terjadi pemurnian atau kegiatan penunjang lainnya/
kegagalan dalam mengantisipasi faktor alam
Yaitu tidak diinginkan, tidak
direncanakan, dan tanpa unsur
yang berada di WIUP Kejadian Berbahaya
kesengajaan Hampir Celaka
1 3
2 4
Berpotensi mengakibatkan Terjadi di dalam wilayah
Kematian atau terhentinya kegiatan kegiatan usaha pertambangan atau wilayah
lebih dari 24 jam proyek
TINDAK LANJUT
Amanah Kepdirjen Minerba
PENCEGAHAN No. 185.K/37.04/DJB/2019 Lampiran I
Amanah Permen ESDM
No.26 Tahun 2018
Pasal 14 dan Pasal 16
ADMINISTRASI
Amanah Kepmen ESDM
TANGGAP DARURAT No.1827.K/30/MEM/2018 Lampiran III
Amanah Kepmen ESDM
No.1827.K/30/MEM/2018 Lampiran III
INVESTIGASI
Amanah Kepmen ESDM
PELAPORAN No.1827.K/30/MEM/2018 Lampiran III
Amanah Kepmen ESDM
No.1806.K/30/MEM/2018 Lampiran
XVI
PEMBERITAHUAN AWAL KECELAKAAN PEMBERITAHUAN AWAL KEJADIAN BERBAHAYA
KEPADA KEPALA INSPEKTUR TAMBANG KEPADA KEPALA INSPEKTUR TAMBANG
5. Akibat Kecelakaan :
6. Akibat Kejadian Berbahaya:
(tempat), (tanggal)
Kepala Teknik Tambang/ (tempat), (tanggal)
Kepala Teknik Tambang/
Penanggung Jawab Teknik dan Lingkungan Penanggung Jawab Teknik dan Lingkungan
........... ...........
KETENTUAN JIKA TERJADI KECELAKAAN/KEJADIAN BERBAHAYA
INVESTIGASI
PADA PUKUL 03.10 WITA
KTT MENDAPAT TELEPON EMERGENCY
TERJADI KECELAKAAN DI JALAN HAULING
INVESTIGASI/PENYELIDIKAN
21
TAHAP PERSIAPAN : PEMBENTUKAN DAN PENETAPAN TIM PENYELIDIKAN KECELAKAAN
Pembentukan
Tim perwakilan bagian
Keselamatan Pertambangan;
memiliki integritas
24
PENGUMPULAN DATA
POSITION/TKP
1 Mengukur posisi antar unit, posisi unit terhadap tanggul,
posisi unit terhadap jalan, jejak pengereman, posisi
korban, rambu-rambu, sudut tikungan, superelevasi,
lebar jalan, grade jalan, dll
2 PEOPLE/SESEORANG
Mengetahui kondisi cidera korban, posisi korban, posisi
saksi, keterangan saksi langsung dan saksi tidak
langsung saat dan sebelum kecelakaan
3 PART/PERALATAN
Memeriksa kondisi kedua unit DT meliputi fisik
dan fungsi
PAPER/SOP/JSA/DLL
4 Memeriksa prosedur operasional DT, standar
komunikasi, standar jalan, standar tanggap darurat,
standar pengecekan unit, standar kelayakan unit,
catatan training pekerja, catatan medis pekerja, dll.
FAKTOR KECELAKAAN
Mesin
Manusia
Material Metode
Lingkungan Kerja
1. MANUSIA
PELAKSANA /PEKERJA EKSEKUTIF (PENENTU KEBIJAKAN)
MANAGER-MANAGER TEKNISI
2. MESIN/PERALATAN
ALAT GALI
Mesin
PERKAKAS (TOOL)
ALAT ANGKUT/PEMINDAH
ALAT PENGOLAH
3. MATERIAL
BIJIH TAMBANG
INSTRUKSI KERJA
5. LINGKUNGAN KERJA
Lingkungan
Kerja
34
CONTOH 1
DATA LAPANGAN
40
TAHAP PERSIAPAN : PENGUMPULAN DATA DAN DOKUMEN
41
TAHAP PERSIAPAN : PENGUMPULAN DATA DAN DOKUMEN
2
RAPAT PEMBUKAAN UJI
tim penyelidikan bersama dengan pihak tim penyelidikan melakukan
yang terkait dengan kecelakaan atau pemeriksaan dan/atau pengujian antara
kejadian berbahaya mengawali kegiatan lain terhadap lokasi, sarana, prasarana,
penyelidikan dengan opening meeting, peralatan, dan/atau instalasi yang diduga
dalam rangka koordinasi kegiatan berhubungan dengan kecelakaan
penyelidikan
44
TAHAP PELAKSANAAN
4 5 6 7
ANALISIS
WAWANCARA REKONSTRUKSI & TINDAKAN BERITA ACARA
KOREKSI
1. Persipaan Tim penyelidikan bersama Analisis kecelakaan atau Pembuatan berita acara
2. identifikasi saksi langsung saksi melakukan kejadian berbahaya harus hasil penyelidikan
dan saksi tidak langsung rekonstruksi jika didasarkan pada hasil kecelakaan sesuai format
3. Melakukan wawancara diperlukan dan apabila pengumpulan data dan dan ketentuan
rekonstruksi dilakukan fakta, untuk
maka rekonstruksi tersebut mengidentifikasi akar
dilakukan dengan aman penyebab kecelakaan
dan selamat
45
TAHAP PELAKSANAAN
3
01 02 03 04
47
TAHAP PELAKSANAAN
4 Wawancara Saksi
aman, nyaman,
TEMPAT bebas gangguan,
PERSIAPAN
privasi, bersih dan
01 1.1 rapih
48
TAHAP PELAKSANAAN
4 Wawancara Saksi
INDENTIFIKASI
SAKSI
02
SAKSI
SAKSI
TIDAK
LANGSUNG
LANGSUNG
2.1 2.2
saksi langsung Tim penyelidikan kecelakaan atau saksi tidak langsung
merupakan orang yang kejadian berbahaya dapat merupakan orang yang
menjadi korban dalam mengetahui korban,
meminta bantuan tenaga ahli,
kecelakaan dan masih pekerjaan atau profesi
sebagai orang yang memiliki korban, cedera korban,
hidup; orang yang
pengetahuan dan keahlian dalam dan peralatan atau
terlibat dalam kejadian
kecelakaan orang yang bidang tertentu yang berkaitan material yang terlibat
melihat, mendengar, dengan kegiatan penyelidikan kecelakaan atau kejadian
mencium bau dan/atau berbahaya, dan tidak
merasakan secara termasuk dalam saksi
langsung kecelakaan langsung
6.
5. 1. Wawancara
dilakukan sesegera
mungkin setelah
4. kecelakaan
2.
Waktu Prioritaskan urutan
Memahami & Komunikasi
Empati Menggunakan wawancara saksi sesuai
Pewawancara diminta bahasa sehari-hari dengan hubungannya
untuk dapat Menggunakan dengan kecelakaan.
memperhatikan dan pertanyaan yang
berupaya mengendalikan terbuka Lakukan verifikasi posisi
kondisi emosional saksi, Tidak memotong jawaban
Rekam saksi langsung saat
seperti kondisi defensif, apabila tidak perlu Wawancara terjadinya kecelakaan Penilaian
cemas, stres, bingung, Menanyakan kembali Apabila akan dilakukan
marah, sedih atau Saksi
tertekan
apabila kurang jelas perekaman (audio atau
Tidak menanyakan opini visual), sampaikan kepada
saksi saksi sebelum perekaman
memperkenalkan diri dan
menjelaskan tujuan
3.
Tidak membuat analisis dan
dilakukan. dilakukannya wawancara
kesimpulan di hadapan saksi
sebelum mengajukan
Mendengarkan secara aktif dan
memberikan umpan balik pertanyaan, agar dapat
meningkatkan kerja sama
Maksud dan Tujuan
50
PERTANYAAN TERHADAP SAKSI
• Jelaskan dengan lengkap pekerjaan dan kondisi yang sedang berlangsung sampai
timbulnya kejadian ini?
• Jelaskan urutan kejadian dari awal sampai kejadian?
• Kemukakan segala sesuatu yang tidak sebagaimana biasanya yang Anda lihat sebelum
atau ketika terjadinya kecelakaan (apa yang di lihat, di dengar, atau di cium)?
• Mohon berikan daftar saksi yang lain yang dapat dimintai keterangan?
Sebelum mengakhiri
kegiatan wawancara
berikan kesempatan
kepada saksi untuk
memberikan saran
perbaikan agar kecelakaan
serupa dapat dihindari,
pewawancara juga perlu
memastikan saksi dapat
dihubungi kembali apabila
diperlukan informasi
tambahan. Akhiri
wawancara dengan
menunjukkan kesan positif
dan rasa terima kasih atas
waktu dan kerjasamanya.
53
TAHAP PELAKSANAAN
5 Rekonstruksi
Jika diperlukan rekontruksi kejadian kecelakaan dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan
keselamatan selama pelaksanaan rekontruksi, dengan mempertimbangkan:
4. Kondisi sarana, prasarana, instalasi dan peralatan yang akan digunakan dalam proses rekonstruksi
7. pengamanan terhadap seluruh potensi bahaya yang ada di sekitar lokasi kecelakaan.
54
TAHAP PELAKSANAAN
5 TINDAKAN PENGAMANAN DAN PENCEGAHAN TERHADAP
POTENSI KECELAKAAN SUSULAN
Melihat penyebab kecelakaan awal dan potensi yang sama mungkin terjadi pada kegiatan dilokasi yang lain
55
TAHAPAN PELAKSANAAN:
PEMBUATAN KRONOLOGI
Investigasi Kecelakaan Tambang
TAHAP PELAKSANAAN: PEMBUATAN KRONOLOGI
Hasil
Wawancara Pengujian
OPENING
1) mempelajari seluruh data dan fakta yang dikumpulkan;
2) menghubungkan seluruh data dan fakta menjadi sebuah
PENILAIAN
rangkaian cerita kronologi;
3) kronologi kecelakaan disusun sesuai dengan urutan
LOKASI waktu (hari, tanggal, dan jam/menit/detik), dimulai dari
pra-kontak atau pra kejadian, kontak atau kejadian, dan
pasca kontak atau pasca kejadian;
4) dalam mendiskripsikan kronologi kecelakaan, kronologi
PEMERIKSAAN
DAN UJI
yang baik dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, KRONOLOGI
dimana, mengapa dan bagaimana kecelakaan dapat
terjadi;
5) tidak membuat kesimpulan, analisis penyebab atau
asumsi pada tahap ini; dan
WAWANCARA 6) kronologi/urutan kecelakaan ini dapat ditinjau kembali
atau disesuaikan setelah analisis penyebab diselesaikan,
lakukan verifikasi kembali kepada saksi apabila terdapat
ketidaksesuaian dengan keterangan saksi.
REKONSTRUKSI
Tinjauan Tinjauan
Dokumen Rekaman
57
DATA KORBAN
Nama/ No. Id :
Umur :
Perusahaan :
Jabatan :
Lama Bekerja :
DATA TEKNIS
1. Spesifikasi unit yang terlibat
2. Spesifikasi peralatan yang terlibat
3. Spesifikasi kondisi tempat kejadian
4. Spesifikasi Material
5. dll
FAKTA LAPANGAN
1. Lokasi Kejadian (menggambarkan kondisi kejadian saat itu meliputi baricade,
cuaca, peralatan, unit, tempat kejadian, material, rambu-rambu/sign, dll)
2. Data Pengukuran (tinggi, lebar, panjang, jarak antar unit, posisi korban, jarak
pandang, kemiringan, suhu, kandungan gas, posisi peralatan, dll)
3. Data Terkait (semua data yang berhubungan dengan kejadian, dapat berupa
dokumen, izin, keterangan dokter, prosedur,dll)
RINGKASAN WAWANCARA
Hasil wawancara terhadap saksi langsung dan tidak langsung
ANALISIS TERJADINYA KECELAKAAN/
KEJADIAN BERBAHAYA
Bercerita runut analisis terjadinya kecelakaan berurutan dari mulai terjadi
kecelakaan , proses evakuasi, sampai dengan surat keterangan dokter.
Analisis tersebut dengan memasukan data, fakta dan hasil wawacara yang
telah dikumpulkan sebagai bentuk pembuktian.