Anda di halaman 1dari 4

SOP INVESTIGASI

1 TUJUAN
1. Management Bumi Persada Surya Pratama menerima bahwa pengelolaan Keselamatan,
Kesehatan dan Lingkungan Kerja Hidup yang baik adalah landasan utama dalam semua
kegiatan operasional.
2. Prosedur ini menjelaskan secara lebih rinci bagaimana PT. Bumi Persada Surya Pratama
melakukan penanganan saat terjadi insident, dimana didalam menangani insident
menerapkan beberapa langkah mulai dari pelaporan, investigasi, dengan menganalisa,
mencari penyebab langsung, menyimpulkan, merekomendasikan dan melakukan
perbaikan adanya kejadian atau insident yang terkait dengan pekerjaan dan tidak terkait
dengan pekerjaan sehingga kejadian / insiden yang sama tidak terulang kembali.

2 RUANG LINGKUP
1. Lingkup Penanganan Kejadian/Insident adalah semua kejadian dari Cidera, Kerusakan
Alat milik Perusahaan, Kerusakan Lingkungan, Nearmiss dan tidak terkait pekerjaan
(harus dilaporkan dalam kurun waktu 24 jam). Setiap insiden harus di investigasi dengan
akurat dan detail berdasarkan fakta dan kronologi kejadian
2. Pelaporan insiden dibuat tertulis pada Form Laporan Insiden. Pada kejadian/inside besar
dengan standard keselamatan yang berlaku di dunia tambang diantaranya adalah
melakukan investigasi kecelakan dengan cepat, tepat dan benar sesuai dengan metode
atau teknik yang ada.

3 DEFINISI
1. Insiden adalah satu kejadian yang tidak di inginkan, direncanakan dan dapat
menimbulkan cidera pada orang, kerusakan pada peralatan dan pencemaran lingkungan
ataupun Near miss.
2. Kecelakaan tambang adalah kecelakaan yang terjadi pada pekerja/kegiatan
pertambangan dalam waktu kerja sampai mengakhiri pekerjaan (sesuai 5 kriteria
kecelakan tambang)

4 PROSEDUR
4.1 Informasi Insiden dan Pelaksanaan Investigasi
1. Divisi HSE mendapat informasi terjadi insiden dari supervisior/pengawas di Divisi
terkait, selanjutnya Divisi HSE langsung menindak lanjuti dengan cara
mempersiapkan sesuatu yang diperlukan.
2. Petugas HSE dan supervisior/pengawas Divisi terkait kelokasi kejadin (TKP) untuk
melakukan Langkah – Langkah sebagai berikut :
 Menilai Situasi
Tahapan pertama meliputi penilaian situasi insiden. Tahapan ini mencangkup
Langkah – Langkah dilakukan ketika datang ditempat terjadinya insiden dan
ketika memulai investigasi. Seorang investigator harus selalu memeriksa areal
untuk memastikan bahwa tempat itu aman meskipun sudah diperiksa
sebelumnya.

Perhatikan Contoh:
Driver dump truck mengantuk akhirnya menabrak unit dump truck lainya
dari posisi kanan bagian tengah sehingga cabin dump truck mengalami
kerusakan dan tidak dapat digunakan lagi
 Mengumpulkan Data
Dalam tahap ini, investigator dan timnya mengumpulkan data mengenai
insiden. Para saksi di wawancarai, foto-foto diambil dan dokumentasi lainya.
Identifikasi barang bukti ditempat kejadian benar-benar seperti ketika baru
terjadi insiden. Jangan mengambil apapun pada tempat kejadian, kecuali
korban insiden. Selain itu , berusahalah untuk tidak menambahkan apapun
ketempat kejadian. Setelah tempat kejadian aman dari insiden susulan,
pastikan bahwa tempat tersebut tetap seperti ketika baru terjadi insiden.
Semua orang, kecuali tim investigator harus diperintahkan untuk
meninggalkan tempat kejadian. Orang-orang ditempat kejadian akan
mengganggu barang bukti dan pastikan bahwa anda mendapatkan informasi
yang akurat dari pihak pertama. Berjalanlah mengelilingi tempat kejadian dan
berusahalah untuk mengingatnya.

 Menganalisis Data
Data yang dikumpulkan dianalisis agar diketahui informasi mengenai
penyebab insiden. Ambilah foto-foto yang diperlukan pada tahap ini. Berikut
ini adalah sumber-sumber bukti yang utama
a) Orang: Korban dan saksi langsung/tidak langsung
b) Material atau zat: Sedang digunakan, sedang tidak digunakan,
menunggu untuk digunakan dan lain-lain
c) Peralatan: Sedang digunakan, tidak sedang digunakan, menunggu
untuk digunakan dan lain-lain
d) Faktor lingkungan: Kondisi cuaca, penerangan, suhu lingkungan,
kebisingan dan lain-lain
 Mencatat Data
Kemudian data perlu dituangkan kedalam format yang sesuai dimana
menerangkan rincian insiden, baik dengan menggunakan formular laporan
insiden. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan keempat hal berikut
ini :
a) Orang: Korban, saksi, pengawas lapangan, pengontrol atau manager
dan dokter serta petugas pertolongan pertama bisa memberikan
informasi medis mengenai cidera atau dampak dari tingkat dan efek
pemaparan yang berbahaya
b) Benda: Puing-puing, bahan bakar, cairan, zat, komponen mesin dan
lain-lain
c) Posisi: Lokasi peralatan, orang, reruntuhan dan lain-lain
d) Kertas: catatan, standar dan lain-lain
Pengumpulan data menurut model yang di perlihatkan dalam untaian
kejadian domino dan memastikan adanya teknik yang sistematis dalam
mengidentifikasi semua potensi yang mungkin mendukung terjadinya insiden
yang harus dimasukan dalam proses investigasi

4.2 Teknik Pelaporan Insiden yang Menyebabkan Kematian, Cidera Serius dan
Kerusakan Lingkungan
Teknik pelaporan dan pembentukan team investigasi dengan anggotanya dari
beberapa divisi yang diharap dapat memberikan kesimpulan yang akurat tentang
insiden/kejadian yang melibatkan orang cidera, kerusakan alat dan lingkungan bahkan
nearmiss yang berpotensi tinggi apabila memerlukan investigasi untuk melakukan
Analisa yang mengacu kepada prosedur tentang pelaporan insiden
4.2.1 Analisa Penyebab Insiden
 Penyebab Langsung
Masukan setiap faktor yang mungkin telah menyebabkan insiden. Harap di ingat
bahwa penyebab-penyebab ini membentuk penyebab utama. Jangan membuat
kesimpulan yang terlalu dini. Penyebab ini harus di kelompokan kedalam salah
satu atau kedua jenis berikut ini:
a) Tindakan tidak aman
b) Kondisi tidak aman

 Penyebab Dasar
Penyebab ini harus dikelompokan ke dalam salah satu atau kedua jenis berikut:
a) Faktor manusia/pribadi
b) Faktor pekerjaan

4.2.2 Pembuatan Laporan Insiden


 Pembuatan laporan insiden mengacu kepada prosedur tentang pelaporan insiden
dan ditulis oleh Divisi/Sub-Divisi terkait dalam format pelaporan insiden di semua
site PT. Mineral Alam Abadi Group yang telah ditetapkan, dikelola, dikoordinir oleh
Divisi HSE
 Laporan insiden asli di distribusikan kepada kepala atau department head safety
untuk dicatat Tindakan perbaikan/rekomenasinya dan di dokumentasikan
 Copyan dari laporan insiden di distribusikan ke coordinator/Ka bagian terkait

5 REFERENSI
1. Permen ESDM No. 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambngan Yang
Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara
2. Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan Yang Baik
3. Kepdirjen ESDM No. 185.K/37.04/DJB/2019 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Keselamatan Pertambangan Dan Pelaksanaan, Penilaian, Dan Pelaporan Sistemn
Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral Dan Batubara

6 RIWAYAT PERUBAHAN
No. Rev Tgl Revisi Isi Direvisi Diperiksa Disetujui
Oleh Oleh Oleh
0 - Pertama Terbit
1
2
3

Anda mungkin juga menyukai