Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.10.

00
PERMOHONAN, PENGESAHAN Tgl.Terbit 06 Jan 2021
DAN EVALUASI KINERJA No.Revisi 00
PENANGGUNG JAWAB
OPERASIONAL Hal 1 dari 12

PT.ALAM KARYA GEMILANG


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PERMOHONAN, PENGESAHAN DAN EVALUASI KINERJA PENANGGUNG
JAWAB OPERASIONAL
NO.SIMAKLAH-PR-II.1.10.00

Nama Jabatan Tanda Tangan


Dibuat
Muhammad Sukri Hafid HSE Supervisor

Nama Jabatan Tanda Tangan


Diperiksa
Marradian Dwi Pujana KTT PT.AKG

Nama Jabatan Tanda Tangan


Disetujui
Marradian Dwi Pujana KTT PT.AKG

DISTRIBUSI
Didistribusikan kepada
o Internal PT.AKG
EKSTERNAL
o Eksternal PT.AKG

Status Dokumen

A-HSE-1.10.00-06 Jan 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.10.00
PERMOHONAN, PENGESAHAN Tgl.Terbit 06 Jan 2021
DAN EVALUASI KINERJA No.Revisi 00
PENANGGUNG JAWAB
OPERASIONAL Hal 2 dari 12

LEMBAR PENGENDALIAN
Bagian/Sub-Bagian yang Tanggal Disetujui
No.Revisi Halaman
direvisi Revisi Oleh

Document Controller

Muhammad Sukri Hafid

A-HSE-1.10.00-06 Jan 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.10.00
PERMOHONAN, PENGESAHAN Tgl.Terbit 06 Jan 2021
DAN EVALUASI KINERJA No.Revisi 00
PENANGGUNG JAWAB
OPERASIONAL Hal 3 dari 12

1. TUJUAN
1.1. Untuk memastikan dan menjamin bahwa setiap Perusahaan Jasa
Pertambangan yang melakukan kegiatan operasional di Wilayah Izin Usaha
Pertambangan Opersi Produksi PT. Alam Karya Gemilang menunjuk yang
Penanggung Jawab Operasional.
1.2. Untuk mengatur persyaratan dan proses permohonan, evaluasi, pengesahan
dan Evaluasi Kinerja Penanggung Jawab Operasional sesuai dengan peraturan
perundangan.

2. RUANG LINGKUP
Penerapan prosedur ini mencakup dan berlaku kepada semua Perusahaan Jasa
Pertambangan dan Penanggung Jawab Operasional yang melakukan kegiatan
operasional Pertambangan Inti maupun Non Inti di Wilayah Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi PT. Alam Karya Gemilang.

3. REFERENSI
3.1. Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara
3.2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
3.3. Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018 tentang Kaidah Pertambangan
Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan batubara
3.4. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik

A-HSE-1.10.00-06 Jan 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.10.00
PERMOHONAN, PENGESAHAN Tgl.Terbit 06 Jan 2021
DAN EVALUASI KINERJA No.Revisi 00
PENANGGUNG JAWAB
OPERASIONAL Hal 4 dari 12

4. DEFINISI
4.1. Izin Usaha Pertambangan yang selanjutnya disingkat IUP adalah
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara.
4.2. Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi yang selanjutnya disingkat IUP-
OP adalah Izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUP
Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi.
4.3. Kepala Teknik Tambang yang selanjutnya disingkat KTT adalah sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik dan
Pertambangan Mineral dan Batubara.
4.4. Perusahaan Jasa Pertambangan adalah perusahaan yang bekerjasama
secara sah dengan Pemegang Izin Usaha Pertambangan
4.5. Penanggung Jawab Operasional yang selanjutnya disingkat PJO adalah orang
yang menduduki jabatan tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan jasa
pertambangan di wilayah kegiatan usaha pertambangan, dan bertanggung
jawab kepada KTT/PTL atas dilaksanakan dan ditaatinya peraturan
perundang-undangan mengenai kaidah teknik pertambangan yang baik.
4.6. Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan Mineral
atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan Penyelidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian,
pengangkutan dan penjuala, serta pascatambang.
4.7. Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk
memproduksi mineral dan/atau batubara dan mineral ikutan lainnya.

5. TANGGUNG JAWAB
5.1. Kepala Teknik Tambang bertanggung jawab mengesahkan PJO, melakukan
evaluasi kinerja PJO, memastikan semua perusahaan jasa pertambangan
yang beroperasi dibawahnya memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan, menyampaikan laporan kegiatan jasa pertambangan
kepada KaIT sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
5.2. Direktur Perusahaan Jasa Pertambangan bertanggung jawab menunjuk calon
PJO, membuat dan mengajukan surat permohonan pengesahan calon PJO
kepada KTT.
5.3. PJO bertanggung jawab dalam aspek pengelolaan usaha jasa pertambangan,
aspek teknis pertambangan, konservasi, keselamatan pertambangan, dan
perlindungan lingkungan juga memahami kewajiban dan sanksi usaha jasa
pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

A-HSE-1.10.00-06 Jan 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.10.00
PERMOHONAN, PENGESAHAN Tgl.Terbit 06 Jan 2021
DAN EVALUASI KINERJA No.Revisi 00
PENANGGUNG JAWAB
OPERASIONAL Hal 5 dari 12

6. PROSEDUR
6.1. Persyaratan calon PJO
Syarat pengajuan PJO kepada KTT PT. Alam Karya Gemilang didasarkan
pada beberapa syarat yang meliputi :
6.1.1. Pekerja perusahaan jasa pertambangan
6.1.2. Riwayat hidup calon PJO
6.1.3. Memiliki jabatan tertinggi dibuktikan dalam Struktur Organisasi yang
ditandatangani oleh Direksi dengan cap basah
6.1.4. Surat pernyataan dukungan dari direksi perusahaan jasa pertambangan
6.1.5. Surat pernyataan komitmen calon PJO
6.1.6. Melampirkan jenjang sertifikat kompetensi pengawas operasional atau
sertifikat kualifikasi yang diakui oleh KaIT dan diutamakan yang memiliki
Kompetensi Pengawas Operasional Madya

6.2. Tata cara Permohonan, pengesahan dan pelaporan PJO


Tata cara pengajuan permohonan PJO oleh direksi perusahaan jasa
pertambangan kepada KTT dijelaskan sebagai berikut :
6.2.1. Direksi perusahaan jasa pertambangan menunjuk calon PJO dan
dibuktikan dengan surat penunjukan dan melengkapi dokumen
pemenuhan syarat calon PJO
6.2.2. KTT melakukan evaluasi terhadap permohonan pengesahan calon PJO
6.2.3. Apabila calon PJO dinyatakan layak selanjutnya KTT menerbitkan surat
pengesahan PJO
6.2.4. Namun apabila berdasarkan evaluasi calon PJO dinyatakan tidak layak
selanjutnya KTT meminta penggantian calon PJO kepada direksi
perusahaan jasa pertambangan
6.2.5. Setelah PJO disahkan oleh KTT, PJO dapat melakukan tugas dan
tanggung jawabnya untuk menjamin aspek teknis, keselamatan, dan
perlindungan lingkungan pertambangan.
6.2.6. PJO melakukan pelaporan kepada KTT secara berkala yaitu laporan
harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan triwulan, laporan
tahunan terkait Rencana Kerja Anggaran Biaya, Laporan Kecelakaan,
Laporan Kejadian Berbahaya.
6.2.7. KTT melakukan evaluasi atas kinerja PJO.

A-HSE-1.10.00-06 Jan 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.10.00
PERMOHONAN, PENGESAHAN Tgl.Terbit 06 Jan 2021
DAN EVALUASI KINERJA No.Revisi 00
PENANGGUNG JAWAB
OPERASIONAL Hal 6 dari 12

6.3. Penilaian Kinerja PJO


Penilaian kinerja PJO oleh KTT berdasarkan pada sebagai berikut :
6.3.1. Pencapaian target produksi
6.3.2. Pencapaian kinerja K3
6.3.3. Pelaksanaan SMKP
6.3.4. Tidak ada kasus pencemaran terhadap lingkungan akibat dampak dari
operasional
6.3.5. Melakukan penunjukan usaha jasa pertambangan dan melakukan
evaluasi kinerja.
6.3.6. Pelaporan dikirim tepat waktu

7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Diagram Alir Tata Cara Permohonan, Pengesahan dan Evaluasi PJO

A-HSE-1.10.00-06 Jan 2021


Rev: 00

Anda mungkin juga menyukai