Anda di halaman 1dari 10

PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.01.

00
MANAJEMEN RISIKO Tgl.Terbit 02 Agustus 2021
( Identifikasi Bahaya Pengelolaan No.Revisi 00
dan Pengendalian Resiko ) Hal 1 dari 10

PT.ALAM KARYA GEMILANG


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MANAJEMEN RESIKO
( Identifikasi Bahaya Pengelolaan dan Pengendalian Resiko )
NO.SIMAKLAH-PR-II.1.01.00

Nama Jabatan Tanda Tangan


Dibuat
Muhammad Sukri Hafid HSE Supervisor

Nama Jabatan Tanda Tangan


Diperiksa
Marradian Dwi Pujana KTT PT.AKG

Nama Jabatan Tanda Tangan


Disetujui
Marradian Dwi Pujana KTT PT.AKG

DISTRIBUSI
Didistribusikan kepada
o Internal PT.AKG

o Eksternal PT.AKG EKSTERNAL


Status Dokumen

A-HSE-1.01.00-02 Agustus 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.01.00
MANAJEMEN RISIKO Tgl.Terbit 02 Agustus 2021
( Identifikasi Bahaya Pengelolaan No.Revisi 00
dan Pengendalian Resiko ) Hal 2 dari 10

LEMBAR PENGENDALIAN
Bagian/Sub-Bagian yang Tanggal Disetujui
No.Revisi Halaman
direvisi Revisi Oleh

Document Controller

Muhammad Sukri Hafid

A-HSE-1.01.00-02 Agustus 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.01.00
MANAJEMEN RISIKO Tgl.Terbit 02 Agustus 2021
( Identifikasi Bahaya Pengelolaan No.Revisi 00
dan Pengendalian Resiko ) Hal 3 dari 10

1. TUJUAN
1.1. Sebagai petunjuk dalam menetapkan kewajiban melakukan identifikasi
bahaya dan penilaian risiko Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Hidup secara regular.
1.2. Memberikan metode dalam melakukan identifikasi bahaya/aspek dan
menilai risiko/dampak dari proses kerja di PT.Alam Karya Gemilang
terhadap Keselamatan Kesehatan Kerja Pertambangan dan Lingkungan
Hidup maupun Keselamatan Operasional.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur identifikasi bahaya dan pengelolaan risiko dilakukan diseluruh aktifitas
kegiatan operasional PT.Alam Karya Gemilang meliputi:
2.1. Termasuk kegiatan atau aktifitas rutin dan non rutin
2.2. Keadaan darurat
2.3. Pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tetap maupun karyawan
kontrak, suplier dan kontraktor, serta aktifitas seluruh pekerja yang
berada di area tempat kerja.
2.4. Setiap sumber bahaya dari luar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi Keselamatan, Kesehatan Kerja serta kondisi lingkungan
orang-orang yang berada dibawah kendali perusahaan di dalam area
kerja
2.5. Bahaya dari setiap kegiatan yang berada dibawah kendali perusahaan
2.6. Infrastruktur, peralatan dan material di area kerja, yang disediakan oleh
perusahaan atau pihak lain

3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang No.1/1970
3.2. Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral No.1827
K./30/MEM/2018
3.3. Permen ESDM No.26/2018 Kaidah Pertambangan yang Baik
3.4. KepDirjen Minerba No.185.K/37.04/DJB/2019
3.5. Standar ISO 45001:2018
3.6. Persyaratan ISO 14001:2015
3.7. Standar ISO 9001:2015
3.8. Standar ISO 31000:2009
3.9. PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
3.10. Permenakertrans No. 8 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri.
3.1. Manual SIMAKLAH

A-HSE-1.01.00-02 Agustus 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.01.00
MANAJEMEN RISIKO Tgl.Terbit 02 Agustus 2021
( Identifikasi Bahaya Pengelolaan No.Revisi 00
dan Pengendalian Resiko ) Hal 4 dari 10

4. DEFINISI
4.1. Bahaya (Hazard ) adalah Sumber, kondisi, atau tindakan yang
berpotensi untuk menimbulkan kerugian dalam hubungannya dengan
cidera manusia atau sakit, atau kombinasi keduanya.
4.2. Kontrol Bahaya adalah proses dengan melakukan penilaian
untuk mengurangi risiko terkait dengan bahaya yang ada.
4.3. ldentifikasi Bahaya merupakan kegiatan mengidentifikasi dari peristiwa/
kejadian tidak diinginkan yang mengarah pada identifikasi wujud dari
bahaya dan mekanisme dari peristiwa/kejadian tersebut.
4.4. Risiko (Risk ) adalah Kombinasi dari kemungkinan keterpaparan terhadap
kejadian berbahaya dan keparahan dari cidera atau penyakit yang bias
disebabkan oleh suatu kejadian atau keterpaparan.
4.5. Bahaya aktifitas rutin adalah bahaya aktual yang terjadi atau berpotensi
terjadi akibat adanya aktifitas, produk, dan jasa yang rutin.
4.6. Bahaya aktifitas non rutin adalah bahaya aktual terjadi atau berpotensi
terjadi akibat adanya aktifitas, produk dan jasa yang tidak rutin dilakukan
atau aktifitas yang tidak biasa atau hanya sesekali dilakukan.
4.7. Keadaan darurat adalah bahaya aktual atau berpotensi terjadi diluar
aktifitas rutin, tidak rutin, normal dan abnormal yang akan menimbulkan
risiko dan berdampak fatal terhadap manusia, bangunan dan lingkungan
seperti kebakaran, ledakan, banjir, gempa, kecelakaan,dll.
4.8. Penilaian risiko adalah Proses dari pengevaluasian risiko dari bahaya
yang ada, dimasukkan ke dalam penilaian kontrol yang dibutuhkan, dan
diputuskan apakah risiko bisa diterima atau tidak.
4.9. Hirarki pengendalian risiko adalah :
 Engineering (Eliminasi, Substitusi, Rekayasa, Isolasi ) bahaya.
 Administration (Rambu Peringatan, Pemilihan Pekerja, Rotasi
Kerja, Pembatasan Jam Kerja, Pemilihan Kontraktor
 Work Practice/Praktek Kerja (SOP, JSA, IK, Training)
 Personal Protective Equipment/Alat Pelindung Diri (APD )
4.10. Manajemen Risiko merupakan total prosedur terkait dengan proses
mengidentifikasi bahaya, melakukan penilaian dan analisa risiko,
melakukan kontrol risiko yang sesuai dan mengkaji ulang hasilnya secara
keseluruhan.
4.11. Tingkat kekerapan (Likelihood ) adalah frekuensi terjadinya paparan
bahaya
4.12. Konsekuensi (Consequency ) adalah dampak atau tingkat keparahan
yang diakibatkan oleh suatu bahaya.
4.13. Register Identifikasi bahaya dan pengelolaan risiko adalah daftar
identifikasi bahaya dan pengelolaan risiko termasuk upaya pencegahan
yang diperlukan berdasarkan tingkat bahaya.

A-HSE-1.01.00-02 Agustus 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.01.00
MANAJEMEN RISIKO Tgl.Terbit 02 Agustus 2021
( Identifikasi Bahaya Pengelolaan No.Revisi 00
dan Pengendalian Resiko ) Hal 5 dari 10

5. TANGGUNG JAWAB
5.1. Kepala Teknik Tambang PT.Alam Karya Gemilang bertanggung jawab
untuk melakukan review dan mensahkan setiap proses Indentifikasi Bahaya
dan Pengendalian risiko serta dampak lingkungan.
5.2. Penanggung Jawab Operasi mitra kerja PT.Alam Karya Gemilang
bertanggung jawab dan memastikan seluruh kepala bagian pada masing-
masing Departemen melakukan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian
Risiko serta dampak Lingkungan di area pekerjaannya.
5.3. Departemen HSE melakukan pengecekan dan memastikan setiap proses
pekerjaan dia area PT.Alam Karya Gemilang sudah dilengkapi dengan
IBPR.
5.4. Seluruh karyawan bertanggung jawab dalam menjalankan dan mematuhi
setiap proses dan pengendalian yang ditetapkan didalam prosedur
Identifikasi bahaya dan pengendalian risiko.

6. PROSEDUR
6.1. Identifikasi Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup.
6.1.1. Setiap orang yang telah ditunjuk, melakukan identifikasi di area
kerja masing-masing dengan melakukan identifikasi bahaya
pengenlolaan risiko dengan menggunakan Formulir SIMAKLAH-
FR-VI-1.12.00-Identifikasi bahaya dan penilaian risiko Keselamatan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan
6.1.2. Identifikasi bahaya/aspek K3L mencakup:
a. Kegiatan dan proses rutin dan non rutin
b. Kegiatan semua orang yang memiliki akses ke tempat
kerja,termasuk Perusahaan Jasa Pertambangan dan para tamu
c. Perubahan-perubahan pada organisasi, lingkungan kerja,
kegiatan, atau bahan/material
d. Modifikasi pada sistem manajemen Mutu,Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup termasuk perubahan-
perubahan sementara,serta dampak pada operasi, proses dan
aktivitas
e. Fasilitas yang baru dibangun, peralatan atau proses yang baru
diperkenalkan, serta aktivitas / instalasi Perusahaan Jasa
pertambangan di dalam dan / atau diluar lokasi kerja
f. Kondisi normal dan abnormal dan / atau kondisi proses serta
potensi insiden dan keadaan darurat selama siklus pemakaian
produk dan / atau siklus lamanya proses
g. Faktor personal pekerja
h. Bahaya-bahaya teridentifikasi yang berasal dari luar lokasi kerja.
i. Bahaya-bahaya yang timbul di sekitar tempat kerja.
j. Infrastruktur, peralatan dan bahan / material di tempat
kerja,yang disediakan oleh perusahaan atau pihak lain

A-HSE-1.01.00-02 Agustus 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.01.00
MANAJEMEN RISIKO Tgl.Terbit 02 Agustus 2021
( Identifikasi Bahaya Pengelolaan No.Revisi 00
dan Pengendalian Resiko ) Hal 6 dari 10

k. Kewajiban hukum yang berkaitan dengan identifikasi bahaya


dan pengelolaan risiko serta pengendalian yang diperlukan
6.1.3. Setiap departemen wajib melakukan proses identifikasi secara
reguler atau jika terjadi perubahan peraturan atau terdapat proses
kerja baru atau mesin baru dengan memastikan kontrol terhadap
risiko berdasarkan hirarki kontrol :
a. Eliminasi ( menghilangkan ) bahaya.
b. Subtitusi ( mengganti )
c. Engineering (rekayasa)
d. Control administration (pengontrolan administrasi), misalnya:
pengawasan, pelatihan, dll.
e. Alat pelindung diri (APD )

6.2. Penilaian risiko/dampak Keselamatan Kesehatan Kerja dan


Lingkungan
6.2.1. Penilian risiko dilakukan dengan mengacu pada matrik risiko sesuai
stándar yang ditentukan oleh PT.Alam Karya Gemilang
6.2.2. Hal-hal yang dilakukan dalam proses penilaian risiko K3L
mencakup:
a. Nilai kemungkinan
b. Nilai keparahan
c. Nilai kuadran Risiko
d. Penentuan status Risiko
e. Penentuan pengendalian yang tepat

6.2.3. Menentukan Tingkat Kemungkinan


Kemungkinan Kualifikasi Nilai

Hampir tidak mungkin Jarang terjadi selama proses 1


Sangat Jarang Kemungkinan terjadi 1x dalam kurun waktu 5-10 tahun 2
Jarang Terjadi 1x dalam setahun 3
Sering Terjadi 1 x dalam sebulan 4
Sangat Sering Terjadi 1x dalam sehari 5

A-HSE-1.01.00-02 Agustus 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.01.00
MANAJEMEN RISIKO Tgl.Terbit 02 Agustus 2021
( Identifikasi Bahaya Pengelolaan No.Revisi 00
dan Pengendalian Resiko ) Hal 7 dari 10

6.2.4. Menentukan Tingkat Konsekuensi


Kualifikasi Nilai
Konsekuensi
Kesehatan Keselamatan Lingkungan Peralatan Proses
Dampak kesehatan Pertolongan Pertama Ganguan
Dampak dapat Tidak
yang dapat pulih pada Kecelakaan ( P3K ) kecil
Sangat Kecil diabaikan dan dapat mengalami 1
dengan waktu dan tidak memerluakan terhadap
diperbaiki kerugian
singkat perawatan medis kegiatan
Dampak lingkungan
Perawatan medis Gangguan
Dampak kesehatan minor terbatas pada
terhadap cedera,dimana Nilai kerusakan kecil atau
yang dapat pulih area
Kecil pasian memerlukan Rp.1.000.000 – penhentian 2
dengan bantuan tertentu.Pelanggara
perawatan namun tidak Rp. 10.000.000 kegiatan
medis n persyaratan
untuk perawatan lanjutan sesaat
Internal
Penutupan
Efek kronis Dampak kecil dan
pada
terhadap kesehatan jangka pendek di
LTI tanpa cacat ( rawat Nilai kerusakan kegiatan
yang menyebabkan dalam/ dan diluar
Sedang inap dan perawatan Rp.10.000.000 – support atau 3
dampak parsial site dan dapat
jangka pendek ) Rp. 50.000.000 gangguan
pada fungsi tubuh dilaporkan ke
terhadap
pekerja pemerintah
fasilitas
Efek kesehatan
Dampak besar dan Penutupan
jangka panjang
jangka panjang Nilai kerusakan pada
pekerja atau
Kematian, cacat yang berpengaruh antara kegiatan
Parah masyarakat dengan 4
permanen terhadap Rp.50.000.000- produksi
dampak besar
masyarakat dan Rp. 100.000.000 penting dan
terhadap fungsi
kehidupan sekitar departemen
tubuh
Dampak besar dan
Gangguan jangka panjang
Nilai kerusakan Operasi
Sangat Kesehatan Cronis Kematian, cacat yang berpengaruh
> perusahaan 5
Parah dan berpotensi permanen terhadap
Rp.100.000.000 terhenti
kematian masyarakat dan
kehidupan sekitar

6.2.3. Melakukan perhitungan risiko


Perhitungan risiko yang digunakan untuk melakukan analisis untuk
menentukan metode yang tepat dalam melaksanakan kontrol
risiko. Risiko dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

P x S = Risiko

P = Probability ( Kemungkinan )
S = Severity ( Keperahan )

Berikut tabel Matrik Risiko dari hasil perkalian

Severity
1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5
Probability 2 2 4 6 8 10
3 3 6 9 12 15
4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25

A-HSE-1.01.00-02 Agustus 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.01.00
MANAJEMEN RISIKO Tgl.Terbit 02 Agustus 2021
( Identifikasi Bahaya Pengelolaan No.Revisi 00
dan Pengendalian Resiko ) Hal 8 dari 10

6.2.4. Ketentuan Rating Risiko


Tingkat Nilai
Status Keterangan
Risiko Risiko
Ekstrim 20-25 Tidak diterima Risiko tidak ditolerir ( hentikan pekerja )
Tinggi 10-16 Tidak diterima lakukan pengendalian
Sedang 6-9 Tidak diterima
Rendah 1-5 Diterima Monitoring dan Kontrol operasi

6.2.5. Jenis Risiko


Risiko dibagi menjadi 3 jenis antara lain:
a. Inhalt Risk
Merupakan nilai risiko yang terdapat pada suatu proses, bahan,
peralatan yang belum dikontrol
b. Initial Risk
Merupakan nilai risiko setelah dilakukan kontrol pendahuluan
c. Residual Risk
Merupakan nilai risiko yang masih ada setelah dilakukan kontrol
( dapat diterima atau membutuhkan kontrol lanjutan )

6.2.6. Strategi pengelolaan Risiko


Nilai-nilai risiko yang telah didapatkan dari hasil evaluasi,
selanjutnya dilakukan pengelolaan dengan menerapkan strategi
sebagai berikut:
a. Transfer Risk
Proses memindahkan risiko kepada pihak lain seperti kontraktor
maupun asuransi.
b. Avoid Risk
Pengelolaan Risiko dengan cara berupaya untuk menghindari
risiko yang muncul
c. Mitigasi Risk
Mengelola risiko dengan cara mengurangi efek risiko yang
muncul dengan menggunakan hirarki pengelolaan risiko yang
meliputi:
 Eliminasi ( menghilangkan ) bahaya.
 Subtitusi ( mengganti )
 Engineering (rekayasa)
 Kontrol administrasi (pengontrolan administrasi), misalnya:
pengawasan, pelatihan, dll.
 Alat pelindung diri (APD )
d. Accept Risk
Menerima sebagian atau semua konsekuensi risiko yang
muncul.

A-HSE-1.01.00-02 Agustus 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.01.00
MANAJEMEN RISIKO Tgl.Terbit 02 Agustus 2021
( Identifikasi Bahaya Pengelolaan No.Revisi 00
dan Pengendalian Resiko ) Hal 9 dari 10

6.3. Langkah Pengisian Formulir Indentifikasi Bahaya dan Pengelolaan


Risiko.

Hasil identifikasi bahaya dan pengelolaan risiko selanjutnya di rekam


kedalam formulir identifikasi bahaya dan pengelolaan risiko sebagai
berikut:

6.4. Verifikasi hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko K3L.


6.3.1. Kepala departemen HSE PT.Alam Karya Gemilang melakukan
verifikasi hasil identifikasi dan pengelolaan yang telah dilakukan
oleh masing-masing departemen maupun mitra kerja.
6.3.2. Kepala Teknik Tambang PT.Alam Karya Gemilang mengesahkan
hasil identifikasi bahaya serta evaluasi yang telah dilakukan jika
nilai risiko sudah pada tingkat yang layak untuk diterima.

A-HSE-1.01.00-02 Agustus 2021


Rev: 00
PROSEDUR No.Dokumen SIMAKLAH-PR-II.1.01.00
MANAJEMEN RISIKO Tgl.Terbit 02 Agustus 2021
( Identifikasi Bahaya Pengelolaan No.Revisi 00
dan Pengendalian Resiko ) Hal 10 dari 10

6.5. Penentuan Risiko/dampak penting


6.4.1. Kepala Teknik Tambang dan Departemen yang terkait menentukan
risiko penting dari hasil identifikasi.
6.4.2. Dampak dan risiko penting akan dibahas dalam tinjauan
manajemen berikutnya pada tahun berjalan untuk menentukan
program perbaikan dengan mempertimbangkan :
a. Regulasi (Peraturan pemerintah)
b. Kepentingan Finansial Perusahaan
c. Plan Management / Activity Management
d. Kebijakan Perusahaan

6.5. Periode Review Identifikasi Bahaya Pengendalian Risiko dan Dampak


K3L.
6.5.1. Identifikasi bahaya/aspek K3L serta penilaian Risiko/dampak K3L
dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali.
6.5.2. Review Identifikasi Bahaya Pengelolaan Risiko dan Dampak K3L
dilakukan tanpa menunggu tenggang waktu untuk melakukan
perubahan ( Revisi ) jika terjadi:
a. Penambahan proses kerja baru
b. Penambahan alat kerja baru
c. Perubahan peraturan K3L
d. Terjadi kecelakaan kerja atau pencemaran lingkungan

6.6. Komunikasi dan Dokumentasi


6.6.1. Dept.HSE mengkomunikasikan Program Perbaikan K3L kepada
seluruh karyawan sesuai Prosedur Komunikasi
6.6.2. Dokumen Kontrol mengendalikan seluruh dokumen yang terkait
dengan Prosedur Identifikasi bahaya dan pengelolaan risiko sesuai
dengan Prosedur Pengendalian Dokumen.

7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. SIMAKLAH-FR-IV-1.12.00-Formulir Identifikasi Bahaya dan
Pengelolaan Risiko
7.2. SIMAKLAH-STD-III-1.05.00-Standar Matrik Risiko

A-HSE-1.01.00-02 Agustus 2021


Rev: 00

Anda mungkin juga menyukai