MEGANUSA TRANSMISSION
STANDARD OPERATING
PROCEDURE
Document No. :
Issued Date :
Responsibility Signature
HERMAWAN FAISAL
Prepared by : SAFETY OFFICER
IMAM ARIFIANTO
Approved by : KEPALA TEKNIK TAMBANG
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)
No. Tanggal Terbit Hal. Penjelasan Perubahan Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh
Revisi
00
1. TUJUAN
1.1. SOP ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam melakukan identifikasi
bahaya dan aspek lingkungan, serta menilai tingkat risiko dan dampak
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)
2. RUANG LINGKUP
2.1. Ruang lingkup proses identifikasi bahaya dan aspek lingkungan di dalam
penerapan Sistem Manajemen MT adalah sebagai berikut:
2.1.1. Aktivitas rutin, non rutin, normal, abnormal, dan emergency.
2.1.2. Aktivitas seluruh karyawan atau pekerja yang mempunyai akses ke
area kerja (termasuk vendor, kontraktor dan tamu).
2.1.3. Aktivitas seluruh kontraktor yang berkaitan dengan aktivitas reguler,
aktivitas perbaikan dan pemeliharaan dan aktivitas proyek yang akan
dan sedang dijalankan.
2.1.4. Perilaku manusia, kemampuan dan faktor manusia lainnya yang
berpengaruh terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
lingkungan.
2.1.5. Bahaya-bahaya yang timbul dari luar tempat kerja yang berdampak
pada K3 personil, dan lingkungan di dalam kendali organisasi di
lingkungan tempat kerja.
2.1.6. Bahaya-bahaya dan aspek lingkungan yang terjadi di sekitar tempat
kerja hasil aktivitas kerja yang terkait di dalam kendali organisasi.
2.1.7. Prasarana, peralatan, dan material di tempat kerja yang disediakan
baik oleh organisasi ataupun pihak lain.
2.1.8. Perubahan-perubahan atau usulan perubahan di dalam organisasi,
aktivitas-aktivitas atau material.
2.1.9. Modifikasi termasuk perubahan sementara dan dampaknya terhadap
operasional, proses-proses dan aktivitas-aktivitas.
2.1.10. Adanya kewajiban perundangan yang relevan terkait dengan penilaian
risiko dan penerapan pengendalian yang dibutuhkan.
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)
3. DEFINISI
3.1. Bahaya adalah sumber, kondisi atau situasi yang tidak terencana dan tidak
terprediksi yang mampu mengancam dan menyebabkan cidera atau kematian
pekerja, kerusakan area kerja dan peralatan proses.
3.2. Aspek Lingkungan adalah unsur kegiatan organisasi atau produk atau jasa yang
berinteraksi atau dapat berinteraksi dengan lingkungan
3.3. Dampak Lingkungan adalah perubahan ke lingkungan, apakah merugikan atau
menguntungkan, seluruhnya atau sebagian disebabkan oleh aspek lingkungan
organisasi
3.4. Kemungkinan (Probability) adalah tingkat kemungkinan terjadinya risiko
dengan rentang nilai dari 1 dan 5. Ukuran angka dari peristiwa suatu kejadian
yang dinyatakan sebagai jumlah peristiwa suatu kejadian dalam waktu
tertentu.
3.5. Keparahan (Severity) adalah akibat dari suatu kejadian yang dinyatakan secara
kualitatif atau kuantitatif, berupa kerugian, sakit, cedera, keadaan merugikan
atau menguntungkan. Bisa juga berupa rentangan akibat-akibat yang mungkin
terjadi dan berhubungan dengan suatu kejadian.
3.6. Risiko adalah akibat yang ditimbulkan oleh sumber, kondisi atau situasi bahaya
terhadap pekerja, pekerjaan, area kerja yang berdampak pada keselamatan
dan kesehatan kerja.
3.7. Pengendalian risiko adalah bagian dari manajemen risiko yang melibatkan
penerapan kebijakan, standar, prosedur perubahan fisik untuk menghilangkan
atau mengurangi risiko yang kurang baik.
3.8. Penilaian risiko adalah proses untuk memperkirakan besarnya atau tingkat
risiko dari suatu bahaya dan menentukan apakah risiko tersebut dapat diterima
atau tidak.
3.9. Aktivitas Rutin adalah aktivitas yang dilakukan secara teratur pada kondisi
standar operasional/proses.
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)
Catatan: istilah Rutin (R) digunakan pada saat melakukan identifikasi bahaya
dan risiko K3.
3.10. Aktivitas Non Rutin adalah kondisi diluar standar operasional/proses (tidak
dilakukan secara teratur), mencakup saat proyek dan proses perbaikan serta
pemeliharaan yang melibatkan personil PT. MEGANUSA TRASNMISSION
Catatan: istilah Non-Rutin (NR) digunakan pada saat melakukan identifikasi
bahaya dan risiko K3.
3.11. Kondisi Normal adalah keadaan dimana suatu kegiatan operasi, produk atau
jasa sesuai dengan kondisi disain atau yang ditetapkan dan diinginkan. Istilah
Catatan: istilah Normal (N) digunakan pada saat melakukan identifikasi aspek
dampak lingkungan.
3.12. Kondisi Abnormal adalah keadaan dimana suatu kegiatan operasi, produk atau
jasa tidak sesuai dengan kondisi desain, atau yang ditetapkan dan diinginkan.
Catatan: istilah Abnormal (AN) digunakan pada saat melakukan identifikasi
aspek dampak lingkungan.
3.13. Kondisi Emergency/Darurat adalah keadaan, situasi yang ditimbulkan oleh
suatu kejadian di sengaja atau tidak disengaja yang berasal dari alam, peralatan
kerja, manusia, atau proses operasional yang menyebabkan kerusakan
sebagian atau seluruhnya infrastruktur bangunan, peralatan proses dan lainnya
serta beresiko bagi keselamatan dan kesehatan kerja.
4. KEBIJAKAN
4.1. PT. MEGANUSA TRANSMISSION harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara suatu proses untuk identifikasi bahaya dan aspek lingkungan.
4.2. Proses identifikasi bahaya dan aspek lingkungan harus mempertimbangkan,
tetapi tidak terbatas pada:
4.2.1. Bagaimana pekerjaan diatur, faktor sosial (termasuk beban kerja, jam
kerja, kriminalisasi, pelecehan dan intimidasi), kepemimpinan dan
budaya dalam organisasi;
4.2.2. Kegiatan rutin dan non-rutin, termasuk bahaya yang timbul dari:
4.2.2.1. Infrastruktur, peralatan, bahan, zat dan kondisi fisik tempat
kerja;
4.2.2.2. Desain produk dan layanan, penelitian, pengembangan,
pengujian, produksi, perakitan, konstruksi, penyampaian
layanan, pemeliharaan dan pembuangan;
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)
5. DOKUMEN TERKAIT
5.1. MT-FRM-OPX-001 Form Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko K3 (IBPR) &
Identifikasi Aspek dan Penilaian Dampak Lingungan (IADL).
5.2. MT-SOP-OPX-001 Prosedur Tujuan, Sasaran, Program MK3L.
6. REFERENSI
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)
6.1. ISO 14001:2015 klausul 6.1.2 Aspek Lingkungan dan 6.1.4 Rencana Tindakan.
6.2. ISO 45001:2018 Klausul 6.1.2 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko dan
Peluang dan 6.1.4 Rencana Tindakan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang SMK3
6.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2018
Tentang Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan
Mineral dan Batubara.
6.5. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik.
7. PROSEDUR
7.1. Identifikasi Aktivitas Pekerjaan
7.1.1. Kondisi aktivitas pekerjaan (kegiatan) dibedakan menjadi aktivitas
pekerjaan rutin, non-rutin, normal, abnormal, dan emergency.
Aktivitas pekerjaan rutin, non-rutin, normal, abnormal, dan emergency
sesuai dengan definisi yang telah ditetapkan. Seluruh aktivitas
pekerjaan rutin, non-rutin, normal, abnormal, dan emergency harus
diidentifikasi tanpa ada yang tertinggal.
7.1.2. Aktivitas pekerjaan (kegiatan) yang sangat kompleks dapat dijelaskan
secara bertahap yang menggambarkan urutan aktivitas pekerjaan
mulai dari persiapan pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan sampai pada
sistem evaluasi dan review pekerjaan. Identifikasi aktivitas pekerjaan
(kegiatan) dan detail kegiatan/sub-aktivitas serta peralatan yang
digunakan dicatat dalam Formulir IBPR-IADL kolom (3).
Nilai Tingkat
Kemungkinan Kemungkinan Deskripsi
Tingkat Deskripsi
Nilai
Keparahan Keselamatan Kesehatan Produksi Lingkungan Financial
1 Insignificant Cidera; Paparan sangat Delay 1 Dampak lingkungan Kerugian harta
Memerlukan ringan, penyakit shift internal ringan. benda kurang
Pertolongan yang dapat Tumpahan di darat dari < U$ 20.
Pertama disembuhkan < 10 Liter (Chemical
), di Air < 3 Liter
setelah
(Chemical ), Top
mendapatkan
Soil '1 x Vesel DT
pertolongan ( min - max ).
pertama (luka
ringan, iritasi mata,
sakit kepala, dll).
Tingkat Deskripsi
Nilai
Keparahan Keselamatan Kesehatan Produksi Lingkungan Financial
Kehilangan gangguan fungsi ≤75 Liter dan ≥50
fungsi bagian tubuh dengan Liter (Chemical ), di
tubuh secara pemulihan hingga Air ≤25 Liter dan
permanent 10-30 hari rawat ≥15 Liter
(Chemical ), Kadar
inap dan/atau cuti
Air pH air: 4-5,
medis.
TSS:400 - 800, Fe :
20 -30, Mn : 6 - 8,
Top Soil 9 - 7 x
Vesel DT ( min -
max )
5 Fatality Cacat Total; Keracunan akut, Delay ≥ Kerusakan Kerusakan
Meninggal kegagalan fungsi 1 lingkungan yang harta benda
tubuh utama, terjadi minggu eksternal serius diatas ≥
infeksi yang belum jangka panjang. U$10.000.
Tumpahan di darat
diketahui
≥75 Liter
pengobatannya.
(Chemical ), di Air
pemulihan hingga ≥25 Liter
lebih dari 30 hari (Chemical ), Kadar
rawat inap dan/atau air pH air: ≤ 3, TSS:
cuti medis. > 800, Fe : > 30, Mn
: > 9, Top soil '≥10 x
Vesel DT ( min -
max )