Anda di halaman 1dari 19

PT.

MEGANUSA TRANSMISSION
STANDARD OPERATING
PROCEDURE

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN


RISIKO, IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING
LINGKUNGAN (IBPR-IADL)

Document No. :
Issued Date :

Responsibility Signature

HERMAWAN FAISAL
Prepared by : SAFETY OFFICER

BAYU EKO PRABOWO


Checked by : SHE SUPERVISOR

IMAM ARIFIANTO
Approved by : KEPALA TEKNIK TAMBANG
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

RIWAYAT REVISI DOKUMEN

No. Tanggal Terbit Hal. Penjelasan Perubahan Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh
Revisi
00

DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN


STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

NO DEPARTEMEN KODE DISTRIBUSI

1 Operation Excellent OPX √


2 Operation, Stockpile & CPP CPP √
3 Engineering ENG √
4 Safety Health & Environment SHE √
5 Maintenance MTC √
6 Port Operation PRT √
7 Operation Controller OCM √
8 HRD & GA HRG √
9 CSR & ER CSR √
10 Corporate Affairs CAF √
11 Legal LGL √
12 Government Relation GOV √
13 Land Acquisition LND √
14 Finance FIN √
15 Accounting ACT √
16 Purchasing PUR √
17 Logistic LOG √
18 Inf. System & QA ISQ √
19 Civil CVL √

1. TUJUAN

1.1. SOP ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam melakukan identifikasi
bahaya dan aspek lingkungan, serta menilai tingkat risiko dan dampak
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

lingkungan, dan menetapkan pengendalian melalui proses resmi, terstruktur


dan menyeluruh untuk kegiatan operasional PT. MEGANUSA TRASNMISSION.
1.2. Mengidentifikasi bahaya dan aspek lingkungan pada semua aktivitas rutin, non
rutin, normal, abnormal, dan pada kondisi emergency dalam ruang lingkup
aktivitas di PT. MEGANUSA TRASNMISSION.
1.3. Melakukan penilaian risiko dan dampak lingkungan dari semua bahaya dan
aspek lingkungan untuk menentukan pengendalian serta menentukan prioritas
manajemen yang dituangkan pada program K3 dan lingkungan.

2. RUANG LINGKUP

2.1. Ruang lingkup proses identifikasi bahaya dan aspek lingkungan di dalam
penerapan Sistem Manajemen MT adalah sebagai berikut:
2.1.1. Aktivitas rutin, non rutin, normal, abnormal, dan emergency.
2.1.2. Aktivitas seluruh karyawan atau pekerja yang mempunyai akses ke
area kerja (termasuk vendor, kontraktor dan tamu).
2.1.3. Aktivitas seluruh kontraktor yang berkaitan dengan aktivitas reguler,
aktivitas perbaikan dan pemeliharaan dan aktivitas proyek yang akan
dan sedang dijalankan.
2.1.4. Perilaku manusia, kemampuan dan faktor manusia lainnya yang
berpengaruh terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
lingkungan.
2.1.5. Bahaya-bahaya yang timbul dari luar tempat kerja yang berdampak
pada K3 personil, dan lingkungan di dalam kendali organisasi di
lingkungan tempat kerja.
2.1.6. Bahaya-bahaya dan aspek lingkungan yang terjadi di sekitar tempat
kerja hasil aktivitas kerja yang terkait di dalam kendali organisasi.
2.1.7. Prasarana, peralatan, dan material di tempat kerja yang disediakan
baik oleh organisasi ataupun pihak lain.
2.1.8. Perubahan-perubahan atau usulan perubahan di dalam organisasi,
aktivitas-aktivitas atau material.
2.1.9. Modifikasi termasuk perubahan sementara dan dampaknya terhadap
operasional, proses-proses dan aktivitas-aktivitas.
2.1.10. Adanya kewajiban perundangan yang relevan terkait dengan penilaian
risiko dan penerapan pengendalian yang dibutuhkan.
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

2.1.11. Rancangan area-area kerja, proses-proses, instalasi-instalasi, mesin


atau peralatan, prosedur operasional dan organisasi kerja termasuk
adaptasinya kepada kemampuan manusia.
2.1.12. Hasil tindakan perbaikan dan pencegahan serta investigasi kejadian
dan kecelakaan dalam ruang lingkup Sistem Manajemen MT.

3. DEFINISI

3.1. Bahaya adalah sumber, kondisi atau situasi yang tidak terencana dan tidak
terprediksi yang mampu mengancam dan menyebabkan cidera atau kematian
pekerja, kerusakan area kerja dan peralatan proses.
3.2. Aspek Lingkungan adalah unsur kegiatan organisasi atau produk atau jasa yang
berinteraksi atau dapat berinteraksi dengan lingkungan
3.3. Dampak Lingkungan adalah perubahan ke lingkungan, apakah merugikan atau
menguntungkan, seluruhnya atau sebagian disebabkan oleh aspek lingkungan
organisasi
3.4. Kemungkinan (Probability) adalah tingkat kemungkinan terjadinya risiko
dengan rentang nilai dari 1 dan 5. Ukuran angka dari peristiwa suatu kejadian
yang dinyatakan sebagai jumlah peristiwa suatu kejadian dalam waktu
tertentu.
3.5. Keparahan (Severity) adalah akibat dari suatu kejadian yang dinyatakan secara
kualitatif atau kuantitatif, berupa kerugian, sakit, cedera, keadaan merugikan
atau menguntungkan. Bisa juga berupa rentangan akibat-akibat yang mungkin
terjadi dan berhubungan dengan suatu kejadian.
3.6. Risiko adalah akibat yang ditimbulkan oleh sumber, kondisi atau situasi bahaya
terhadap pekerja, pekerjaan, area kerja yang berdampak pada keselamatan
dan kesehatan kerja.
3.7. Pengendalian risiko adalah bagian dari manajemen risiko yang melibatkan
penerapan kebijakan, standar, prosedur perubahan fisik untuk menghilangkan
atau mengurangi risiko yang kurang baik.
3.8. Penilaian risiko adalah proses untuk memperkirakan besarnya atau tingkat
risiko dari suatu bahaya dan menentukan apakah risiko tersebut dapat diterima
atau tidak.
3.9. Aktivitas Rutin adalah aktivitas yang dilakukan secara teratur pada kondisi
standar operasional/proses.
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

Catatan: istilah Rutin (R) digunakan pada saat melakukan identifikasi bahaya
dan risiko K3.
3.10. Aktivitas Non Rutin adalah kondisi diluar standar operasional/proses (tidak
dilakukan secara teratur), mencakup saat proyek dan proses perbaikan serta
pemeliharaan yang melibatkan personil PT. MEGANUSA TRASNMISSION
Catatan: istilah Non-Rutin (NR) digunakan pada saat melakukan identifikasi
bahaya dan risiko K3.
3.11. Kondisi Normal adalah keadaan dimana suatu kegiatan operasi, produk atau
jasa sesuai dengan kondisi disain atau yang ditetapkan dan diinginkan. Istilah
Catatan: istilah Normal (N) digunakan pada saat melakukan identifikasi aspek
dampak lingkungan.
3.12. Kondisi Abnormal adalah keadaan dimana suatu kegiatan operasi, produk atau
jasa tidak sesuai dengan kondisi desain, atau yang ditetapkan dan diinginkan.
Catatan: istilah Abnormal (AN) digunakan pada saat melakukan identifikasi
aspek dampak lingkungan.
3.13. Kondisi Emergency/Darurat adalah keadaan, situasi yang ditimbulkan oleh
suatu kejadian di sengaja atau tidak disengaja yang berasal dari alam, peralatan
kerja, manusia, atau proses operasional yang menyebabkan kerusakan
sebagian atau seluruhnya infrastruktur bangunan, peralatan proses dan lainnya
serta beresiko bagi keselamatan dan kesehatan kerja.

4. KEBIJAKAN
4.1. PT. MEGANUSA TRANSMISSION harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara suatu proses untuk identifikasi bahaya dan aspek lingkungan.
4.2. Proses identifikasi bahaya dan aspek lingkungan harus mempertimbangkan,
tetapi tidak terbatas pada:
4.2.1. Bagaimana pekerjaan diatur, faktor sosial (termasuk beban kerja, jam
kerja, kriminalisasi, pelecehan dan intimidasi), kepemimpinan dan
budaya dalam organisasi;
4.2.2. Kegiatan rutin dan non-rutin, termasuk bahaya yang timbul dari:
4.2.2.1. Infrastruktur, peralatan, bahan, zat dan kondisi fisik tempat
kerja;
4.2.2.2. Desain produk dan layanan, penelitian, pengembangan,
pengujian, produksi, perakitan, konstruksi, penyampaian
layanan, pemeliharaan dan pembuangan;
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

4.2.2.3. faktor manusia;


4.2.2.4. bagaimana pekerjaan dilakukan
4.2.3. Insiden yang relevan di masa lalu, termasuk keadaan darurat, dan
penyebabnya;
4.2.4. Potensi situasi darurat;
4.2.5. Orang, termasuk pertimbangan:
4.2.5.1. Mereka yang memiliki akses ke tempat kerja dan kegiatan
mereka, termasuk pekerja, kontraktor, pengunjung, dan
orang lain;
4.2.5.2. Mereka yang berada di sekitar tempat kerja yang dapat
dipengaruhi oleh kegiatan organisasi;
4.2.5.3. Pekerja di lokasi yang tidak di bawah kendali langsung
organisasi.
4.2.6. MTalah lain, termasuk pertimbangan:
4.2.6.1. Desain area kerja, proses, instalasi , mesin/peralatan,
prosedur operasi dan organisasi kerja, termasuk kebutuhan
dan kemampuan pekerja yang terlibat;
4.2.6.2. Situasi yang terjadi di sekitar tempat kerja yang disebabkan
oleh kegiatan yang terkait dengan pekerjaan di bawah
kendali organisasi;
4.2.6.3. situasi yang tidak dikontrol oleh organisasi dan terjadi di
sekitar tempat kerja yang dapat menyebabkan cedera dan
kesehatan yang buruk bagi orang-orang di tempat kerja,
4.2.7. Perubahan yang aktual atau yang diusulkan dalam organisasi, operasi,
proses, kegiatan dan Sistem Manajemen MT.

5. DOKUMEN TERKAIT

5.1. MT-FRM-OPX-001 Form Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko K3 (IBPR) &
Identifikasi Aspek dan Penilaian Dampak Lingungan (IADL).
5.2. MT-SOP-OPX-001 Prosedur Tujuan, Sasaran, Program MK3L.

6. REFERENSI
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

6.1. ISO 14001:2015 klausul 6.1.2 Aspek Lingkungan dan 6.1.4 Rencana Tindakan.
6.2. ISO 45001:2018 Klausul 6.1.2 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko dan
Peluang dan 6.1.4 Rencana Tindakan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang SMK3
6.4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2018
Tentang Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan
Mineral dan Batubara.
6.5. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik.

7. PROSEDUR
7.1. Identifikasi Aktivitas Pekerjaan
7.1.1. Kondisi aktivitas pekerjaan (kegiatan) dibedakan menjadi aktivitas
pekerjaan rutin, non-rutin, normal, abnormal, dan emergency.
Aktivitas pekerjaan rutin, non-rutin, normal, abnormal, dan emergency
sesuai dengan definisi yang telah ditetapkan. Seluruh aktivitas
pekerjaan rutin, non-rutin, normal, abnormal, dan emergency harus
diidentifikasi tanpa ada yang tertinggal.
7.1.2. Aktivitas pekerjaan (kegiatan) yang sangat kompleks dapat dijelaskan
secara bertahap yang menggambarkan urutan aktivitas pekerjaan
mulai dari persiapan pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan sampai pada
sistem evaluasi dan review pekerjaan. Identifikasi aktivitas pekerjaan
(kegiatan) dan detail kegiatan/sub-aktivitas serta peralatan yang
digunakan dicatat dalam Formulir IBPR-IADL kolom (3).

7.2. Identifikasi Bahaya K3 dan Aspek Lingkungan


7.2.1. Pelaksanaan identifikasi bahaya dan aspek lingkungan dilakukan oleh
setiap setiap departemenbekerja sama dengan HSE Officer dan KTT
dengan menggunakan Formulir IBPR-IADL.
7.2.2. Proses identifikasi bahaya dapat dilakukan dengan kunjungan ke
seluruh area kerja dalam ruang lingkup aktivitas pekerjaan (kegiatan)
tersebut. Personil yang melakukan identifikasi bahaya dan aspek
lingkungan harus memahami area kerja beserta aktivitas pekerjaan.
7.2.3. Hasil identifikasi bahaya dan aspek lingkungan dicatat dalam Formulir
IBPR-IADL kolom (5). Untuk memudahkan identifikasi bahaya dan
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

aspek lingkungan dapat menggunakan Hazard Checklist dan tidak


terbatas pada tabel di bawah ini

Tabel 1 - Hazard Checklist

Hazard Checklist – General


Jatuh dari ketinggian Radiasi Peralatan listrik
Manual Handling Inert gas Listrik statis
Transportasi di
Kejatuhan benda Flammable gas
darat/udara/laut
Kebisingan Flammable liquid Faktor manusia
Pencahayaan Akses/Jalan keluar Bahaya biologi
Fume/debu Benda tajam Temporary Equipment
Cuaca Bahaya kimia Tekanan – High, Low, Vacuum
Sumber nyala Ignition Perilaku manusia
Tertabrak Kerusakan struktur Keracunan gas
Hand tools Kemampuan manusia Temperatur (dingin/panas)
Mesin Listrik Getaran
Ceceran bahan kimia Limbah B3

7.3. Identifikasi Risiko K3 dan Dampak Lingkungan


7.3.1. Risiko/dampak adalah akibat yang ditimbulkan dari bahaya atau aspek
lingkungan. Personil harus mengidentifikasi risiko yang ditimbulkan
dari bahaya aktivitas pekerjaan (kegiatan) rutin, non-rutin, noral,
abnormal, dan emergency. Identifikasi risiko/dampak dicatat dalam
Formulir IBPR-IADL kolom (6).
7.3.2. Risiko/dampak yang dapat terjadi diantaranya dan tidak terbatas
pada:
7.3.2.1. Risiko kematian, contohnya: instant/cepat, eventual
(sewaktu-waktu/pada akhirnya akan meninggal).
7.3.2.2. Risiko cacat permanen/amputasi, contoh: leher dan atau
punggung bagian bawah atau atas, alat gerak atas
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

(termasuk bahu, lengan atas, lengan bawah, pergelangan


tangan, jari atau tangan), alat gerak bawah (termasuk
pinggul, paha, lutut, kaki, pergelangan kaki atau kaki).
7.3.2.3. Risiko cacat sementara/terbakar atau patah tulang, contoh:
leher dan atau punggung bagian atas/bawah, alat gerak atas
(termasuk bahu, lengan atas, lengan bawah, pergelangan
tangan, jari atau tangan), alat gerak bawah (termasuk
pinggul, paha, lutut, kaki, pergelangan kaki atau kaki).
7.3.2.4. Risiko kelainan pada otot dan tulang/ketegangan otot yang
ditimbulkan dari bahaya ergonomi, contoh: leher dan atau
punggung bagian atas/bawah, alat gerak atas (termasuk
bahu, lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, jari
atau tangan), alat gerak bawah (termasuk pinggul, paha,
lutu, kaki, pergelangan kaki, atau kaki).
7.3.2.5. Risiko kehilangan pendengaran akibat bising.
7.3.2.6. Risiko kehilangan penghilatan, contoh: permanen,
sementara.
7.3.2.7. Risiko kesehatan kerja, contoh: kelainan ginjal (gagal ginjal),
kelainan sistem pembuluh darah dan jantung (hipertensi
dan jantung), kelainan sistem pernafasan (asma, infeksi
saluran pernafasan dan penyakit paru-paru), kelainan kulit
(dermatitis, alergi, iritasi dan inflaMTi/peradangan),
kelainan hematologi/sel darah (leukimia, kanker darah),
kelainan saraf (pusing, epilepsi, sakit kepala), kelainan
reproduksi (aborsi spontan), kelainan hati dan sistem
pencernaan/hepatitis, kelainan genetik/efek somatik.
7.3.2.8. Risiko psikososial, contoh: kekerasan/pelecehan seksual,
tekanan mental.
7.3.2.9. Dampak pencemaran lingkungan, contoh: pencemaran pada
air, tanah, dan udara.
7.3.2.10. Dampak perubahan ekosistem
7.3.2.11. Dampak berkurangnya jumah resapan air

7.4. Penilaian Risiko dan Dampak


STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

7.4.1. Penilaian risiko/dampakmerupakan kelanjutan dari identifikasi bahaya


K3 dan aspek lingkungan. Penilaian risiko/dampakawal dicatat dalam
Formulir IBPR-IADLKolom (8).
7.4.2. Dalam penilaian risiko/dampak ada beberapa kolom yang terdiri dari :
7.4.2.1. Nilaiseverity (konsekuensi/tingkat keparahan) yaitu bobot
nilai yang diberikan dengan memperkirakan
konsekuensi/keparahan dari kerugian/kecelakaan yang
timbul bila kejadian terjadi, dan bila telah ada sarana
pengendalian bahaya atau aspek lingkungan maka berapa
perkiraan konsekuensi/keparahan yang dapat terjadi bila
sarana tersebut saat ini MTih berfungsi dengan baik.
7.4.2.2. Nilai probability (kemungkinan) terjadi yaitu bobot nilai yang
diberikan dengan memprakirakan seberapa besar
kemungkinan kejadian tersebut dapat terjadi.
7.4.2.3. Nilai risiko/dampak adalah kombinasi antara
severity/keparahan dengan probability/kemungkinan
terjadi.

Nilai Risiko/Dampak = Kemungkinan x Keparahan

7.4.2.4. Kategoririsiko/dampak adalah menentukan kategorinya


dengan melihat nilai risiko/dampak.

7.4.3. Deskripsi untuk menentukan penilaian risiko dijelaskan dalam tabel


berikut:
Tabel 2–Probability Framework
Nilai Tingkat
Kemungkinan Kemungkinan Deskripsi

1 Rare Suatu kedaan dimana bahaya sangat kecil


terjadi atau hampir tidak mungkin terjadi
atau tingkat kemungkinan dibawah 25%.
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

Nilai Tingkat
Kemungkinan Kemungkinan Deskripsi

Aspek muncul sekali dalam lima tahun.


Suatu keadaan dimana bahaya dapat
terjadi pada saat-saat tertentu saja,
2 Unlikely kemungkinan dibawah rata-rata atau
kemungkinan terjadi 25 s/d 49%, Aspek
muncul sekali dalam setahun.
Suatu keadaan dimana bahaya dapat
terjadi kadang-kadang, atau kemungkinan
3 Posible
rata-rata 50%. Aspek muncul sekali dalam
sebulan.
Suatu keadaan dimana bahaya
kemungkinan besar terjadi atau
4 Likely kemungkinan terjadi di atas rata-rata 51
s/d 75%, Aspek muncul sekali dalam
seminggu.
Kecelakaan tersebut hampir dapat
Almost
5 dipastikan terjadi, kemungkinan diatas
Certain
75%, Aspek muncul dalam sehari.

Tabel 3–Severity Framework


STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

Tingkat Deskripsi
Nilai
Keparahan Keselamatan Kesehatan Produksi Lingkungan Financial
1 Insignificant Cidera; Paparan sangat Delay 1 Dampak lingkungan Kerugian harta
Memerlukan ringan, penyakit shift internal ringan. benda kurang
Pertolongan yang dapat Tumpahan di darat dari < U$ 20.
Pertama disembuhkan < 10 Liter (Chemical
), di Air < 3 Liter
setelah
(Chemical ), Top
mendapatkan
Soil '1 x Vesel DT
pertolongan ( min - max ).
pertama (luka
ringan, iritasi mata,
sakit kepala, dll).

2 Minor Cidera; Paparan sangat Delay 1- Dampak lingkungan Kerusakan


memerlukan ringan, penyakit 2 shift internal serius. harta benda ≥
perawatan yang membutuhkan Tumpahan di darat U$20 s/d 500
dokter penanganan oleh ≤25 Liter dan ≥10
Liter (Chemical ), di
dokter, gangguan
Air ≤5 Liter dan ≥3
fungsi tubuh dengan
Liter (Chemical),
pemulihan kurang Top Soil 3 - 2 x
dari 3 hari rawat Vesel DT ( min -
inap dan/atau cuti max ).
medis.
3 Moderate Cidera; Paparan ringan, Delay 1 Kerusakan Kerusakan
Mengalami terjadi infeksi – 3 hari lingkungan harta benda ≥
gangguan dengan pengobatan eksternal ringan. U$500 s/d
fungsi bagian yang ekstensif, Tumpahan di darat 5.000
≤50 Liter dan ≥25
tubuh gangguan fungsi
Liter (Chemical ), di
tubuh dengan
Air ≤15 Liter dan ≥5
pemulihan hingga 10 Liter (Chemical ),
hari rawat inap Kadar Air pH air: 5-
dan/atau cuti medis. 6, TSS:250 - 400,
Fe : 10 - 20, Mn : 5 -
6, Top Soil 6 - 4 x
Vesel DT ( min -
max ).
4 Major Cidera Paparan sedang, Delay 3 Kerusakan Kerusakan
Serius; terjadi infeksi – 6 hari lingkungan harta benda ≥
Perawatan dengan pengobatan eksternal serius U$5.000 s/d
RS; yang ekstensif, jangka pendek. 10.000
Tumpahan di darat
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

Tingkat Deskripsi
Nilai
Keparahan Keselamatan Kesehatan Produksi Lingkungan Financial
Kehilangan gangguan fungsi ≤75 Liter dan ≥50
fungsi bagian tubuh dengan Liter (Chemical ), di
tubuh secara pemulihan hingga Air ≤25 Liter dan
permanent 10-30 hari rawat ≥15 Liter
(Chemical ), Kadar
inap dan/atau cuti
Air pH air: 4-5,
medis.
TSS:400 - 800, Fe :
20 -30, Mn : 6 - 8,
Top Soil 9 - 7 x
Vesel DT ( min -
max )
5 Fatality Cacat Total; Keracunan akut, Delay ≥ Kerusakan Kerusakan
Meninggal kegagalan fungsi 1 lingkungan yang harta benda
tubuh utama, terjadi minggu eksternal serius diatas ≥
infeksi yang belum jangka panjang. U$10.000.
Tumpahan di darat
diketahui
≥75 Liter
pengobatannya.
(Chemical ), di Air
pemulihan hingga ≥25 Liter
lebih dari 30 hari (Chemical ), Kadar
rawat inap dan/atau air pH air: ≤ 3, TSS:
cuti medis. > 800, Fe : > 30, Mn
: > 9, Top soil '≥10 x
Vesel DT ( min -
max )

7.4.4. Penilaian risiko/dampak menggunakan risk matrix. Dasar penilaian


risiko/dampak adalah menetapkan faktor frekuensi
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

kejadian/kemungkinan terjadi dan faktor konsekuensi dari suatu


risiko/dampak. Penetapan kedua faktor tersebut dijelaskan sesuai
tabel di bawah ini:

Keparahan Insignificant Minor Moderate Major Fatality


Kemungkinan Nilai (1) Nilai (2) Nilai (3) Nilai (4) Nilai (5)
Rare
1 2 3 4 5
(1)
Unlikely
2 4 6 8 10
(2)
Possible
3 6 9 12 15
(3)
Likely
4 8 12 16 20
(4)
Almost
5 10 15 20 25
Certain(5)

7.4.5. Kategori Risk Matrix dibedakan menjadi:

7.4.5.1. Risiko Ekstrim (AA). Nilai risiko/dampak (16-


25),risiko/dampak tidak dapat diterima (unacceptable).
Risiko/dampak memerlukan tindakan saat ini jugauntuk
mengendalikan bahaya dan mitigasi yang efektif agar tingkat
risiko dapat diturunkan sampai risiko yang dapat diterima
(acceptable).Pekerjaan tidak boleh dilakukan sampai tingkat
risiko diturunkan. Jika risiko tidak mungkin diturunkan
sekalipun dengan sumberdaya yang tidak terbatas, maka
pekerjaan harus dihentikan dan tidak boleh dilakukan.
7.4.5.2. Risiko Tinggi (A). Nilai risiko/dampak (10-15), risiko/dampak
tidak dapat diterima (unacceptable). Risiko/dampak
memerlukan tindakan segera untuk mengendalikan bahaya
dan mitigasi yang efektif agar tingkat risiko dapat
diturunkan sampai risiko yang dapat diterima (acceptable).
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

7.4.5.3. Risiko Sedang (B). Nilai risiko/dampak (9-5), risiko/dampak


tidak dapat diterima (unacceptable), risiko yang
membutuhkan pendekatan yang direncanakan (disarankan)
untuk mengendalikan bahaya agar tingkat risiko dapat
diturunkan sampai risiko yang dapat diterima (acceptable).
7.4.5.4. Risiko Rendah (C). Nilai risiko/dampak (4-1), risiko dapat
diterima (acceptable) dan selanjutnya mungkin tidak
diperlukan. Namun, jika risiko tersebuttidakdapat
diselesaikan dengan cepat dan efisien, maka tindakan
pengendalian harus dilaksanakan dan dicatat.

7.5. Pengendalian Tambahan/Additional dan Mitigasi


7.5.1. Pengendalian tambahan/additional dan mitigasi dicatat dalam
Formulir IBPR-IADL kolom (8) Pengendalian tambahan ditetapkan
berdasarkan risiko/dampak yang telah diidentifikasi.
7.5.2. Pengendaliantambahanditetapkan berdasarkan hirarki pengendalian
dengan menggunakan sebagai berikut:
7.5.2.1. Eliminasi
Menghilangkan kegiatan/proses/bahayanya/aspek
lingkungannya, karena berarti potensi-potensi bahaya yang
timbul dari kegiatan tersebut juga akan hilang.
7.5.2.2. Substitusi
Menggantikan proses/peralatan/fasilitas dengan yang
potensi bahayanya lebih kecil.
7.5.2.3. Engineering Control
Mengubah atau menambah sarana/fasilitas untuk
mengurangi risiko yang ada.
7.5.2.4. Administration Control
Membuat aturan baru seperti membuat/merubah instruksi
kerja, meMTang rambu-rambu, merotasi jam kerja agar
korban tidak terpapar bahaya lebih sering, memberi
pelatihan, sosialisasi, dan sebagainya.

7.5.2.5. Personal Protective Equipment


STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

Bila cara teknik rekayasa/engineering control tidak bisa


dilakukan atau tidak terlalu mengurangi risiko, maka tenaga
kerja dilindungi denganAlat Pelindung Diri (APD).
7.5.3. Jenis pengendalian berdasarkan hirarki pengendalian dicatat dalam
Formulir IBPR-IADL kolom (10).
7.5.4. Seluruh bahaya K3/aspek lingkungan dan risiko/dampak yang akan
dikendalikan memiliki acuan dasar/dasar hukum/persyaratan regulasi
dan lain-lain yang perlu dipatuhi. Oleh sebab itu, seluruh peraturan
perundangan dan persyaratan lain K3 dan lingkungan wajib
diidentifikasi. Keterkaitan terhadap peraturan perundangan dapat
mengacu pada Prosedur Identifikasi Peraturan Perundangan dan
Persyaratan Lain Mutu, K3 dan Lingkungan serta Evaluasi Kepatuhan.

7.6. Penilaian Risiko K3 dan Dampak Lingkungan Akhir


Metode penilaian risiko/dampak akhir/residual sama seperti menetapkan
penilaian risiko/dampak awal/initial risk. Penilaian risiko/dampak
akhir/residual dicatat dalam Formulir IBPR-IADL kolom (12).

7.7. Penetapan Tanggung Jawab Pengelolaan Pengendalian Risiko dan Dampak


7.7.1. Seluruh personil yang ditunjuk mengelola keefektifan pengendalian
risiko/dampakharus dapat meMTtikan seluruh pengendalian
risiko/dampak tambahan serta mitigasi yang telah ditetapkan berjalan
efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja, dampak lingkungan dan kondisi darurat.
7.7.2. Seluruh hasil penilaian risiko/dampak juga selalu dievaluasi dan
direview untuk meMTtikan keefektifan pengendalian risiko/dampak
yang akan ditetapkan. Seluruh personil yang diberikan tanggung jawab
ini berada di bawah koordinasi departemen SHE.

7.8. Penetapan Tujuan dan Program


7.8.1. Penetapan tujuan dan program dapat berasal dari:
7.8.1.1. Pematuhan terhadap peraturan perundangan dan
persyaratan lain mutu, K3, dan lingkungan.
7.8.1.2. Hasil identifikasi bahaya K3 dan aspek lingkungan, penilaian
dan pengendalian risiko K3 dan dampak lingkungan .
7.8.1.3. Tindakan perbaikan dan pencegahan.
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

7.8.1.4. Internal audit dan eksternal audit.


7.8.1.5. Review dari manajemen.
7.8.2. Untuk pengendalian resiko dan dampak lingkungan yang memerlukan
pertimbangan terutama pada aspek teknologi, keuangan, persyaratan
operasional, bisnis, dan pandangan dari pihak-pihak maka diMTukkan
ke dalam tujuan dan program Sistem Manajemen MT.

7.9. Tinjauan Ulang Hasil Identifikasi Bahaya K3 dan Aspek Lingkungan


7.9.1. Tinjauan ulang dilakukan oleh MTing-MTing departemenminimal 1
tahun sekali pada hasil identifikasi bahaya dan aspek lingkungan, atau
bila ada:
7.9.1.1. Perubahanperalatan, bahan baku dan personil.
7.9.1.2. Penambahan atau perubahan proses dalam organisasi.
7.9.1.3. Terjadi insiden atau keadaan darurat.
7.9.2. Tinjauan ulang dilakukan untuk:
7.9.2.1. Melihat apakah ada potensi bahaya dan dampak baru
7.9.2.2. Melihat apakah bobot konsekuensi/keparahan atau
kemungkinan terjadi sudah menurun, karena pengendalian
risiko telah dibuat atau sebaliknya bobot menaik karena
pengendalian risiko tidak berfungsi dengan baik.
7.9.3. Program K3L tidak selalu dibuat untuk mengurangi bahaya dan
dampak dengan kategori risiko tinggi, tapi program K3L juga dapat
dibuat untuk meningkatkan kepedulian atau kesadaran para karyawan
terhadap K3L seperti acara untuk merayakan bulan K3 nasional sesuai
kebijakan K3L untuk tercapainya perbaikan berkelanjutan (Continual
Improvement).
STANDARD OPRATING
PT. MEGANUSA TRANSMISSION PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) &


IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK PENTING LINGKUNGAN (IADL)
Effective Date : Document No : Signature :
Revision :0 Owner : Dept. SHE

8. DIAGRAM ALIR/FLOW CHART

Anda mungkin juga menyukai