No. Dok :
STANDARD OPERATING PROCEDURE
No. Revisi : 02
Tgl. Berlaku :
IDENTIFIKASI BAHAYA K3, ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN
DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL
Halaman : 1 dari 3
1. TUJUAN
1.1. Mengidentifikasi Bahaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Aspek Lingkungan pada semua aktivitas, produk dan jasa perusahaan yang
menimbulkan Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Dampak Lingkungan.
1.2. Melakukan Evaluasi Bahaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Aspek Lingkungan untuk menentukan pengendalian risiko kesehatan dan
keselamatan kerja dan dampak lingkungan
2. RUANG LINGKUP
2.1.
Prosedur ini mencakup seluruh kondisi normal dan abnormal, start up, shut down dan emergency, produk, jasa dan risiko kesehatan dan
keselamatan kerja serta dampak lingkungan dari penggunaan mesin (Chiller, Cooling Tower dan Compressor) dalam perusahaan di setiap
satuan kerja serta aktifitas pihak ketiga yang berkaitan dengan perusahaan.
2.2. Prosedur ini juga mencakup Resiko dan Peluang terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan dan organisasi.
3. PENANGGUNG JAWAB
3.1. Direksi
3.2. Penanggungjawab HSE
4. DAFTAR ISTILAH
4.1. Aspek Lingkungan adalah unsur dari satu kegiatan, produk atau jasa dari organisasi yang dapat berinteraksi dengan
lingkungan.
4.2. Dampak Lingkungan adalah setiap perubahan pada lingkungan, baik menguntungkan maupun merugikan yang
secara keseluruhan atau sebagiannya disebabkan oleh aspek lingkungan perusahaan.
4.3. Resiko dan Peluang adalah Efek ketidakpastian yang positif dan negatif dalam pencapaian performa lingkungan
4.5 Resiko adalah akibat yang dialami oleh manusia dan properti yang disebabkan oleh bahaya K3. Resiko merupakan
kombinasi antara kemungkinan/peluang terjadi (likelihood) dan keparahan (severity)
4.6 Identifikasi Bahaya adalah proses analisa bahaya dan karakteristiknya
4.7 Resiko ringan adalah resiko yang telah dikurangi kelevel yang dapat di toleransi oleh organisai dan memiliki
kepastian hukum serta memiliki kebijakan K3 tersendiri.
Tanda Tangan
Nama
No. Distribusi :
PT ……..
No. Dok :
STANDARD OPERATING PROCEDURE
No. Revisi : 02
1
Identifikasi Bahaya K3,
Aspek Lingkungan Aktual Identifikasi menyeluruh terhadap
dan Potensial pada setiap Bahaya K3, Aspek Lingkungan
aktivitas produk dan jasa aktual serta potensial di tempat
kerja terhadap bahan baku,
1 SPV produk, bahan pendukung, RO
limbah B3, proses, peralatan
proses, aktivitas, operasional,
jasa, rekayasa, pemeliharaan dan
2 lainnya
Eksternal
Analisa
aktifitas
bahaya k3,
aspek ,
dampak Analisa aktifitas (kondisi normal,
internal atau Lakukan abnormal,start up, shut down dan
eksternal JEA/JSA emergensi) (Job Environment
Internal 2 SPV RO
Analysis/Job Safety Analysis di
perlukan apabila ad kegiatan yang
dilakukan oleh external)
3
Relevansi bahaya k3, aspek Relevansikan bahaya k3, aspek
dampak dengan peraturan dan dampak lingkungan dari
perundangan K3 dan 3 SPV aktivitas produk dan jasa dengan
Lingkungan peraturan perundangan K3 dan
Lingkungan
4
Analisa efektifitas Menganalisa efektifitas
pengendalian operasional pengendalian oprasional yang
saat ini 4 SPV telah ada terhadap bahaya k3,
aspek dan risiko k3 serta dampak
Lingkungan
Memastikan pengendalian
Manager & operasional sesuai standard
6 7 6
Cek kondisi Tidak SPV (peraturan dan persyaratan
a terkait)
aktual
Membuat PML
terhadap
(improvement)
standar /
peraturan? Membuat Program manajemen k3
7a dan lingkungan sehingga kondisi
Manager &
aktual sesuai dengan standar
SPV
(peraturan dan persyaratan
Y Y Tidak terkait)
a
a
8
Progra
Tetapkan sistem m
pengendallian operasional berhasi Menetapkan pengendalian bahaya
l? risiko k3 dan dampak lingkungan
dalam Program Manajemen
9 Kesehatan dan Keselamatan
Kerja dan Lingkungan, dengan Program
Manager &
8 mempertimbangkan : Manajemen
SPV
1. Pemenuhan peraturan Lingkungan
Evaluasi Review Pengendalian 2. Teknologi
Dampak terhadap peningkatan 3. Keuangan
Kinerja Kesehatan dan 4. Bisnis
Keselamatan Kerja dan 5. Pihak lain (complain eksternal)
Lingkungan
Aktifitas dan atau obyek dari proses yang harus dimasukkan dalam identifikasi,
Aktifitas/Obyek
2 mesin/peralatan, bahan baku, lingkungan dan siste
Pengendalian yang telah dilakukan atau diterapkan oleh organisasi untuk mengur
10 Existing control
dampak lingkungan
Score :
Severity/Keparahan
Dampak pada area lokal departemen, dapat ditangani oleh karyawa
1 diperbaharukan/terdegradasi oleh lingkungan dan tidak memerlukan prosedur khusus
- Konsumsi energi dalam jumlah kecil (penggunaan lampu ruang meeting, toilet)
- Menghasilkan limbah Non B3
- Konsumsi energi yg tidak dapat diperbaharui dalam jumlah besar tetapi tidak konti
kecil tetapi kontinyu (Contoh: Vacum cleaner)
2 - Perlu penanganan dengan prosedur tertentu untuk mengatasi dampak
- Dampak pada beberapa departemen, tetapi perlu penanganan khusus /dibutuhkan
bulan
11
2
- Untuk konsumsi energi/sumber daya alam, terjadi pada aktifitas non rutin/abnorma
- Mungkin terjadi, umumnya terjadi pada aktifitas rutin
12
- Untuk insiden, minimal dalam waktu 1th - 6 bulan terakhir tdk pernah/berkemungk
3
- Untuk pajanan/exposure/menghasilkan waste/polusi ke lingkungan terjadi pada ak
- Untuk konsumsi energi/sumber daya alam, terjadi pada aktifitas rutin
- Sering terjadi
- Untuk Insiden, minimal dalam waktu 6 bulan terakhir tdk pernah terjadi insiden
- Untuk pajanan/exposure/menghasilkan waste/polusi ke lingkungan terjadi pada ak
4
- Terjadi pada aktifitas rutin dan disebabkan karena belum adanya program/training
- Untuk konsumsi energi/sumber daya alam, terjadi pada aktifitas rutin dan disebabk
program/training/perawatan
Control/Kontrol
1 Belum ada pengendalian khusus yang saat ini dilakukan untuk meminimalkan dampa
- Pengendalian yg sudah dilakukan berupa tindakan kuratif/remedial
2 - Penyediaan alat penampung
- Visual management
Sudah ada upaya (korektif) untuk meminimalkan dampak tapi blm konsisten, mencak
- Penyediaan resource (mesin/alat/personnel dll)
3
- Penyiapan kompetensi personnel termasuk pelatihan yg diperlukan
13 - Pembuatan prosedur
Kontrol dilakukan dengan baik & konsisten (korektif & preventif) dalam meminimalka
4
13
19 Peluang Efek ketidakpastian yang positif dalam pencapaian performa lingkungan dan Pengar
27 Rencana Tindakan
No urut
Aktifitas dan atau obyek dari proses yang harus dimasukkan dalam identifikasi, terdiri atas ; aktifitas, personil,
mesin/peralatan, bahan baku, lingkungan dan sistem
Aspek lingkungan yang timbul dalam suatu kondisi pengoperasian yang normal
Terjadi suatu aspek lingkungan dari kondisi yang tidak semestinya dari suatu aktifitas, produk, jasa dan fasilitas ; juga
mencakup suatu aktifitas awal (pengawalan/start up)
Terjadinya suatu kondisi darurat, seperti kebakaran, gempa, banjir, tumpahan atau kecelakaan kerja
Positive (Memberikan dampak dan peluang yang menguntungkan terhadap lingkungan di sekitarnya)
Negative ( Memberikan dampak dan ancaman yang merugikan terhadap lingkungan di sekitarnya)
Pengendalian yang telah dilakukan atau diterapkan oleh organisasi untuk mengurangi kemungkinan &/keparahan
dampak lingkungan
Dampak pada area lokal departemen, dapat ditangani oleh karyawan di area terkait &/ dapat
diperbaharukan/terdegradasi oleh lingkungan dan tidak memerlukan prosedur khusus
- Konsumsi energi dalam jumlah kecil (penggunaan lampu ruang meeting, toilet)
- Menghasilkan limbah Non B3
- Konsumsi energi yg tidak dapat diperbaharui dalam jumlah besar tetapi tidak kontinyu atau konsumsi dalam jumlah
kecil tetapi kontinyu (Contoh: Vacum cleaner)
- Perlu penanganan dengan prosedur tertentu untuk mengatasi dampak
- Dampak pada beberapa departemen, tetapi perlu penanganan khusus /dibutuhkan waktu untuk pemulihannya < 6
bulan
- Dibutuhkan biaya untuk pemulihan dampak berkisar antara Rp. 1-10 jt
- Menghasilkan limbah B3 dan/atau emisi
- Konsumsi energi yang tidak dapat diperbaharui dalam jumlah besar/kecil & kontinyu
- Perlu penanganan/prosedur khusus dan personnel dengan kualifikasi khusus untuk penanganan dampak
- Dampak pada seluruh area perusahaan.
- Pemulihan akibat dampak perluwaktu yang cukup lama > 6 bulan
- Diperlukan biaya untuk pemulihan dampak berkisar antara Rp. 11-50 jt
- Dampak kerusakan lingkungan permanen, tidak bisa tergradasi alam
- Mengakibatkan kondisi emergency lingkungan
- Konsumsi energi yang tidak dapat diperbaharui dalam jumlah besar dan kontinyu
- Dampak langsung pada kerusakan lingkungan dengan cakupan area yang luas dan keluar area pabrik
- Disyaratkan dalam perundangan / persyaratan lingkungan dengan baku mutu
- Pemulihan diperlukan dana >Rp. 50 juta
- Untuk konsumsi energi/sumber daya alam, terjadi pada aktifitas non rutin/abnormal
- Mungkin terjadi, umumnya terjadi pada aktifitas rutin
- Untuk insiden, minimal dalam waktu 1th - 6 bulan terakhir tdk pernah/berkemungkinan terjadi
- Untuk pajanan/exposure/menghasilkan waste/polusi ke lingkungan terjadi pada aktifitas rutin
- Untuk konsumsi energi/sumber daya alam, terjadi pada aktifitas rutin
- Sering terjadi
- Untuk Insiden, minimal dalam waktu 6 bulan terakhir tdk pernah terjadi insiden
- Untuk pajanan/exposure/menghasilkan waste/polusi ke lingkungan terjadi pada aktifitas rutin
- Terjadi pada aktifitas rutin dan disebabkan karena belum adanya program/training/perawatan
- Untuk konsumsi energi/sumber daya alam, terjadi pada aktifitas rutin dan disebabkan karena belum adanya
program/training/perawatan
Belum ada pengendalian khusus yang saat ini dilakukan untuk meminimalkan dampak
- Pengendalian yg sudah dilakukan berupa tindakan kuratif/remedial
- Penyediaan alat penampung
- Visual management
Sudah ada upaya (korektif) untuk meminimalkan dampak tapi blm konsisten, mencakup ;
- Penyediaan resource (mesin/alat/personnel dll)
- Penyiapan kompetensi personnel termasuk pelatihan yg diperlukan
- Pembuatan prosedur
Kontrol dilakukan dengan baik & konsisten (korektif & preventif) dalam meminimalkandampak, mencakup;
- Penyediaan resource (mesin/alat/personnel dll)
- Kompetensi personnel termasuk pelatihan yang diperlukan sudah dilakukan
- Prosedur sudah dibuat & disosialisasikan
- Dibuat program maintenance secara rutin/periodik yang menjamin konsistensi kontrol atau adanya upaya
eliminasi/substitusi/re-engineering
- Dilakukan monitoring teradap aktifitas tersebut
- Didapat komitmen dari karyawan, penanggung jawab area/manajemen dalam penyediaan tools/sarana/ fasilitas yang
memenuhi persyaratan/regulasi lingkungan & melakukan kontrol secara periodik
Efek ketidakpastian yang positif dalam pencapaian performa lingkungan dan Pengaruh lain yang positif pada organisasi
Belum dipenuhi
Dalam proses pemenuhan
Sudah dipenuhi
Tidak ada regulasi yang relevan
1 No No urut
Aktifitas dan atau obyek dari proses yang harus dimasukkan dalam identifikasi, terdiri atas ; aktifitas, personil, mesin/peralatan, bahan baku,
Aktifitas/Obyek
2 lingkungan dan sistem
Proses Proses/aktifitas utama di masing - masing departemen
Aktifitas :
NR Non Rutin artinya aktifitas yang dilakukan secara tidak periodik/berkala, seperti aktifitas project, corrective acction
4 Sumber Bahaya Bahaya yang ditimbulkan dari aspek : Manusia Mesin Material Metode Kerja & Lingkungan Kerja
5 No. Aspek/Bahaya Nomor urut dari aspek/bahaya
Bahaya K3/Aspek lingkungan yang dapat timbul dari aktifitas/personil/mesin/peralatan/bahan baku/lingkungan/sistem yang sedang
6 Bahaya/Aspek
diidentifikasi baik terhadap kesehatan maupun keselamatan karyawan
Akibat yang timbul dari Bahaya K3/Aspek lingkungan yang berasal dari aktifitas/personil/mesin/peralatan/bahan baku/lingkungan/sistem yang
7 Risiko/Dampak
sedang diidentifikasi baik terhadap kesehatan maupun keselamatan karyawan
Pengendalian yang telah dilakukan atau diterapkan oleh organisasi untuk mengurangi kemungkinan &/keparahan dampak lingkungan serta
8 Pengendalian Yang Ada
resiko K3. Seperti : Rekayasa Teknik, Administratif & APD
Score :
Severity/Keparahan
- Risiko/Dampak pada area lokal departemen, dapat ditangani oleh karyawan di area terkait &/ dapat diperbaharukan/terdegradasi oleh
1 lingkungan dan tidak memerlukan prosedur khusus dan dapat ditanggulangi dengan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja (P3K)
(Insignificant) (umumnya karena cedera ringan)
- Perlu penanganan khusus / medis / upaya pemulihan lain (akibat cedera ringan s.d. sedang / pingsan / penurunan kesehatan sesaat)
- Penurunan kesehatan permanen / timbulnya penyakit akibat kerja, termasuk apabila terkena Carcinoma (kanker) stadium dini dan masih
3 dapat ditangani akibat dari aktivitas pekerjaan
(Moderate)
- Penurunan kesehatan permanen, (Penyakit Akibat Kerja) K yang dimaksud seperti : Abortus spontan, Kelainan hati dan sistem pencernaan
(Hepatitis/Penyakit hati lainnya)
- Kerugian 50 - 500 juta
- Fatality, kehilangan anggota badan yang tidak memungkinkan dipekerjakan kembali, kematian atau kondisi emergency (kebakaran /
ledakan / keracunan masal dll)
- Kerugian > 500 juta
4
(Major) - Penyakit Akibat Keja (PAK) yang terjadi apabila sudah terkena Carcinoma (kanker) stadium 3 dan 4 akibat aktivitas pekerjaan, kelainan
pembuluh darah dan jantung (gagal jantung), kelainan genetik (efek somatik)
13 - Pembuatan prosedur
- Tetapi belum ada konsistensi pengendalian & maintenance
Kontrol dilakukan dengan baik & konsisten (korektif & preventif) dalam meminimalkan dampak/risiko K3, mencakup;
- Dibuat program maintenance secara rutin/periodik yang menjamin konsistensi kontrol atau adanya upaya eliminasi/substitusi/re-engineering
14
Belum ada kepedulian dari karyawan di area terkait
1
- Karyawan belum mengerti bahaya & resiko K3 yang dapat terjadi
Karyawan di area terkait agak peduli
2 - Karyawan mengerti bahaya & resiko K3 yang dapat terjadi
- Karyawan melakukan pengendalian tetapi belum memenuhi standar K3 yang ditetapkan
Sudah didapat kepedulian dari Area terkait
14
3 - Karyawan mengerti bahaya & resiko K3 yang dapat terjadi
- Karyawan melakukan pengendalian sesuai hasil evaluasi Bahaya - Resiko K3
Didapat kondisi sangat peduli di area terkait
- Karyawan mengerti risiko K3 yang dapat terjadi
4 - Karyawan mengerti & telah melakukan pengendalian yang ditetapkan
- Didapat komitmen dari karyawan, penanggung jawab area/manajemen dalam penyediaan tools/sarana/ fasilitas yang memenuhi
persyaratan/regulasi K3 & melakukan kontrol secara periodik
Total = (Keparahan x Kemungkinan) - (Kontrol x Kepedulian)
15 Nilai Total Apabila nilainya lebih dari 0 maka dilakukan penilaian terhadap Evaluasi Bahaya Risiko Penting yang tidak diterima / aspek penting Kesehatan
dan Keselamatan Kerja dan Apabila nilainya sama dengan atau kurang dari 0 maka tidak dilakukan penilaian terhadap Evaluasi Bahaya Risiko
yang tidak diterima / aspek penting kesehatan dan keselamatan kerja
Klasifikasi hasil nilai total apakah aktifitas/objek yang dimaksud termasuk kedalam risiko diterima atau tidak maupun aspek penting lingkungan
atau tidak
16 Resiko Diterima atau Tidak ?
Bila nilai Total > 0 maka risiko tidak dapat diterima / aspek penting lingkungan harus dikendalikan dan dinilai kemungkinan munculnya OTP
Peraturan perundang - undangan atau persyaratan lain yang berlaku yang terkait dengan bahaya yang teridentifikasi di kolom 6
17 Legal
(Bahaya/Aspek)
18 Resiko Efek ketidakpastian yang negatif dalam pencapaian performa K3 dan Pengaruh lain yang negatif pada organisasi
19 Peluang Efek ketidakpastian yang positif dalam pencapaian performa K3 dan Pengaruh lain yang positif pada organisasi
Jika "Peraturan & Persyaratan Lain" dan atau "Pandangan Pihak yang Berkepentingan" = 5 maka ditetapkan OTP
Penentuan OTP
LOW RISK
Acceptable Aktifitas dapat dilaksanakan tanpa tindakan tambahan / tindakan perbaikan.
(5 - 9)
MODERATE RISK Tolerable if control functional Tindakan perbaikan tidak diperlukan, tetapi perlu mencatat dan memantau kondisi agar terkendali.
26 (10 -15) (Requires monitoring) Misal: Patrol K3, Rambu - rambu, Alat Pelindung Diri (APD).
Tolerable if ALARP (Requires Lakukan tindakan perbaikan dengan menggunakan biaya serendah mungkin sampai tinggkat resiko pada
HIGH RISK
immediate further action and kondisi lebih aman dan setelah dilakukan perbaikan, pengukuran periodik harus dilakukan.
(16 - 21) control) Misal: Substitusi, Rekayasa engineering, Instruksi kerja, Patrol K3
Stop pekerjaan/aktifitas, ambil tindakan perbaikan sampai resiko dikurangi. Jika tidak memungkinkan untuk
EXTREMELY RISK Intolerable (Halt activity and
mengurangi resiko dengan sumber daya yang ada, maka pekerjaan tetap tidak dapat dilaksanakan sampai
(22 - 25) review immediately)
resiko telah berhasil dikurangi.
Kontrol yang akan dilakukan atau diterapkan oleh organisasi untuk mengurangi kemungkinan &/ keparahan resiko K3.
Action Plan
Bila resiko atau aspek mewajibkan dalam bentuk OTP, maka akan diutamakan pengendalian dalam bentuk eliminasi, substitusi, dan
engineering control, namun tetap dapat dikombinasikan dengan administrative control sesuai hirarki.
Penggantian suatu bahan atau alat atau mesin atau barang yang memiliki bahaya dengan yang tidak memiliki bahaya.
Misalnya: Mesin diesel memiliki kebisingan yang tinggi setelah diukur yaitu 100 dB sedangkan NAB kebisingan yang bisa ditoleransi adalah 85
Substitusi dB dalam 40 jam kerja/minggu. Pengendalian yang bisa dilakukan yaitu mengganti mesin diesel tersebut dengan mesin yang lebih rendah
bisingnya.
28
Mengurangi risiko dengan melakukan rekayasa teknik pada alat, mesin, infrastruktur, lingkungan dan atau bangunan.Pegendalian engineering
28
bisa dilakukan saat eliminasi dan substitusi tidak dapat dilakukan karena keterbatasan dana perusahaan.
Misalnya: memasang pengaman mesin (guarding), memodifikasi mesin diesel yang bising dengan memasang peredam atau apapun agar
Engineering Control bising tidak melebihi NAB atau bisa diminimalkan. Pengendalian ini cukup efektif, apalagi jika pengaman mesin yang dimodifikasi permanen
(tidak mudah diubah oleh pekerja).
Mengurangi risiko dengan menggunakan Alat Pelindung Diri. Pemberian APD ini adalah tahapan terakhir dalam hirarki pengendalian.
Alat Pelindung Diri (APD) (kacamata safety, perlindungan pendengaran, pelindung wajah, respirator dan sarung tangan)