1. TUJUAN
1. Menetapkan kewajiban melakukan Hazard Identification & Risk Assessment (HIRA)
beserta pengendaliannya.
2. Memberikan pedoman dalam melakukan Hazard Identification & Risk Assessment
(HIRA) beserta pengendaliannya.
2. RUANG LINGKUP
Berlaku di seluruh kegiatan operasi PT Farika Riau Perkasa yang mencakup:
1. Kegiatan rutin maupun non rutin.
2. Kegiatan seluruh orang yang memiliki akses ke area kerja (termasuk sub-kontraktor
dan pengunjung).
3. Human behavior, kemampuan/capabilities dan factor-faktor manusia lain.
4. Sumber Hazard dari luar tempat kerja yang dapat mempengaruhi Keselamatan,
Kesehatan Kerja serta kondisi lingkungan orang-orang yang berada dibawah
kendali perusahaan di dalam area kerja.
5. Hazard dari setiap kegiatan yang berada dibawah kendali perushaan yang
berpengaruh ke luar area kerja.
6. Infrastruktur, peralatan dan material di area kerja, yang disediakan oleh perushaan
atau pihak lain.
7. Perubahan atau usulan perubahan terhadap setiap kegiatan atau material di
perusahaan.
8. Modifikasi terhadap Sistem Manajemen Kesehatan, Keselamatan Kerja dan
Lingkungan (SMK3), termasuk perubahan sementara dan dampaknya terhadap
operasional, proses dan aktivitas.
9. Setiap peraturan dan perundang-undangan yang sesuai dengan terkait dengan
Risk Assessment dan pengendaliannya.
10. Desain area kerja, proses, instalasi, mesin/peralatan, prosedur operasi dan
oraganisasi kerja, termasuk adaptasi terhadap kemampuan manusia.
3. REFERENSI
3.1 UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
3.2 UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
PT. FARIKA RIAU PERKASA
No Dok : PM-FRP-02
Halaman 2 Dari 6
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENILAIAN 01/10/2020 Rev. 00
RESIKO
4. DEFINISI
1. Hazard adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menimbulkan cidera
atau penyakit akibat kerja atau kombinasib dari keduanya.
2. Risk (resiko) adalah kombinasi tingkat kemungkinan dengan tingkat keparahan dari
suatu kejadia/paparan
3. Acceptable Risk adalah Risk yang telah dikurangi ke tingkat yang dapat ditoleransi
oleh perusahaan dengan memperhatikan persyaratan peraturan dan kebijakan
perushaan.
4. Unacceptable Risk adalah dimana nilai Risk cukup tinggi (berdasarkan hasil
penilaian resiko) sehingga diperlukan tindakan pengendalian.
5. Impact adalah setiap perubahan kepada lingkungan yang merugikan atau
menguntungkan, seluruhnya atau sebagian akibat dari Aspect perusahaan.
6. Aspect adalah elemen dari aktivitas/produk atau jasa dari perusahaan yang dapat
berinteraksi dengan lingkungan.
7. Hazard Identification adalah proses-proses untuk mengetauhi Hazard yang ada dan
mendefinisikan karakteristiknya.
8. Risk Assesment adalah proses untuk mengevaluasi Risk yang timbul dari Hazard,
mengevaluasi kecukupan pengendalian yang dilakukan serrta menentukan apakah
Risk diterima atau tidak.
9. Hazard Identification & Risk Assessment (HIRA) adalah proses untuk mengetauhi
Hazard yang ada dan menguraikan karakteristiknya serta proses untuk
mengevaluasi kecukupan pengendalian yanga ada dan menentukan apakah Risk
dapat diterima atau tidak.
5. TANGGUNG JAWAB
5.1. Kepala Batching Plant
5.1.1 Memberikan persetujuan Objective Target Program (OTP).
5.1.2 Memastikan HIRA dibuat dan dilaksanakan diseluruh Departemen.
5.1.3 Mengambil keputusan yang dianggap perlu agar pelaksanaan HIRA
berjalan lancer.
PT. FARIKA RIAU PERKASA
No Dok : PM-FRP-02
Halaman 3 Dari 6
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENILAIAN 01/10/2020 Rev. 00
RESIKO
5.2 Supervisor
5.2.1 Memastikan HIRA, OTP dan Activity Plan dilaksanakan di area yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan lingkup tugas dan tanggung
jawabnya.
5.2.2 Memantau pelaksanaan HIRA sesuai dengan persyaratan dalam prosedur
ini.
5.2.3 Memantau pelaksanaan OTP dan Activity Plan di area yang menjadi
tanggung jawabnya.
5.3. HSE
5.3.1 Berkoordinasi dengan Kepala Batching Plant bila ditemukan ketidak
sesuaian terhadap data-data HIRA dan OTP.
5.3.2 Berkonsultasi dengan Kepala Batching Plant terkait dengan HIRA dan
OTP.
5.3.3 Memastikan salinan/copy seluruh record HIRA, OTP dan Activity Plan
dipelihara.
6. PROSEDUR
6.1 Penilaian Resiko K3LL
6.1.1 Pelaksanaan Penilaian Resiko K3LL
1. Hazard Identification & Risk Assessment (HIRA) dilakukan oleh setiap
Departemen baik secara mandiri maupun berkelompok dengan
menggunakan Form Risk Assesment yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Nama Kolom Penjelasan
Department/Site Departemen/Site dimana dilakukan HIRA
Area Responsible Nama Penanggung Jawab area kerja dan kegiatan dimana
Person dilakukan HIRA
Date-Revision Tanggal pembuatan atau revisi HIRA
Sub Sub Department/Lokasi dimana HIRA dilakukan
Department/Work Contoh: Workshop
Station/Crews
Core Activities/ Tahapan proses kegiatan, produk & jasa yang dihasilkan dari
Process/Materials suatu area/aktivitas, termasuk aktivitas tamu dan kontraktor.
Products Contoh: Dumping, Dozing, Mooring, penilaian resiko terhadap
aktifitas yang menggunakan thinner, kegiatan mengganti oil, dll
Hazards Hazard adalah sumber,situasi atau tindakan yang berpotensi
menimbulkan cedera atau penyakit akibat kerja, atau
kombinasi dari keduanya. Termasuk didalam kolom Hazard ini
PT. FARIKA RIAU PERKASA
No Dok : PM-FRP-02
Halaman 4 Dari 6
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENILAIAN 01/10/2020 Rev. 00
RESIKO
2. HIRA diperiksa oleh Section Head dan disetujui oleh Dept. Head/Project
Manager untuk melihat kecukupan dan validitas HIRA.
6.1.2 Rekap Hasil Penilaian Resiko K3LL Salinan/Copy HIRA yang telah
disetujui di kirimkan ke HSE untuk direkap