Anda di halaman 1dari 12

No.

Dokumen SOP-HSE-002
No. Edisi 1.0
Revisi ke 0
Tgl. Berlaku 30 September 2019
Halaman 1 dari 12
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENETAPAN
PENGENDALIAN RISIKO

PENGESAHAN

Disusun oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh


Nama Fitri Hayana Nurzen Aulia Rahman Mariatun Clausen
Jabatan HSE Supervisor HSE Manager Direktur

TandaTangan

Tanggal 30 September 2019 30 September 2019 30 September 2019

DAFTAR DISTRIBUSI

Salinan Nama Penerima Salinan Nama Penerima

1 Direktur 01 Mariatun Clausen

2 General Manager 02 Torben Olsen

3 Production 03 Arwan

4 QHSE & Warehouse 04 Nurzen

5 Engineering 05 Margua

6 Purchasing 06 Yusuf

7 Finance & Accounting 07 Sany

8 HRD 08 Ria

9 PPIC 09 Marautan

LEMBAR PERUBAHAN DOKUMEN

Reg No : DNS-HSE-002. Rev 0, PT. SS DANISA NUSANTARA


No. Dokumen SOP-HSE-002
No. Edisi 1.0
Revisi ke 0
Tgl. Berlaku 30 September 2019
Halaman 2 dari 12
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENETAPAN
PENGENDALIAN RISIKO

Nama Dokumen : PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA

Nomor Dokumen : SOP-HSE-002

NO. REVISI KE TGL. REVISI URAIAN PERUBAHAN DISAHKAN

1. Tujuan.
Sebagai pedoman untuk melaksanakan :

Reg No : DNS-HSE-002. Rev 0, PT. SS DANISA NUSANTARA


No. Dokumen SOP-HSE-002
No. Edisi 1.0
Revisi ke 0
Tgl. Berlaku 30 September 2019
Halaman 3 dari 12
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENETAPAN
PENGENDALIAN RISIKO

 Identifikasi bahaya dan penilainan risiko dari seluruh kegiatan / proses sarana dan
infrastruktur, peralatan atau jasa dilingkungan Kantor Operational PT SS DANISA
NUSANTARA .
 Untuk menjelaskan tindakan-tindakan yang dijalankan oleh PT SS DANISA
NUSANTARA dalam pelaksanaan manajemen Risiko Keselamatan, Kesehatan Kerja
(K3) melalui kegiatan identifikasi potensi bahaya, penilaian Risiko K3 dan
pengendaliannya.
 Untuk menetapkan sasaran dan program Manajemen K3

2. Ruang lingkup.
Prosedur ini berlaku untuk identifikasi seluruh kegiatan / proses, sarana & infrastruktur,
peralatan atau jasa diwilayah Kantor Operasional PT SS DANISA NUSANTARA

3. Referensi
 PP No 50 Tahun 2012 elemen 2.2.2

4. Definisi dan Batasan


 Bahaya adalah keadaan atau situasi yang potensial dapat menyebabkan kerugian
seperti luka, sakit, kerusakan aset, kerusakan lingkungan kerja atau gabungan dari
keadaan ini.
 Identifikasi bahaya adalah menemu dan mengenalkan jenis-jenis bahaya yang
berhubungan kegiatan / proses, termasuk bagaimana bahaya itu akan terjadi.
 Konsekuensi adalah dampak yang mungkin timbul dari suatu bahaya.
 Risiko adalah gabungan dari kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya tertentu
pada saat kejadian.
 Penilaian Risiko adalah penilaian dari keseluruhan proses terhadap besarnya risiko
dan penentuan apakah risiko ini dapat diterima.
 Eliminasi adalah menghilangkan suatu materi / bahan yang dianggap
membahayakan.

Reg No : DNS-HSE-002. Rev 0, PT. SS DANISA NUSANTARA


No. Dokumen SOP-HSE-002
No. Edisi 1.0
Revisi ke 0
Tgl. Berlaku 30 September 2019
Halaman 4 dari 12
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENETAPAN
PENGENDALIAN RISIKO

 Substitusi adalah mengganti suatu materi / bahan dengan bahan lain sehingga
tingkat risiko lebih rendah.
 Engineering adalah suatu usaha untuk melakukan modifikasi terhadap suatu alat
atau kondisi sehingga tingkat risiko lebih rendah.
 Administratif adalah suatu usaha untuk mengurangi risiko dengan pendekatan
admistratif, misalnya prosedur kerja, ijin kerja panas, ijin kerja dingin, dll.
 Alat Pelindung Diri adalah suatu usaha untuk mengurangi tingkat risiko dengan
menggunakan alat pelindungan pada pekerja yang terpapar.

5. PROSEDUR

5.1 Identifikasi Potensi Bahaya


5..1.1. Kepala Departemen atau pihak-pihak yang ditunjuk
melakukan identifikasi bahaya potensial dan analisa
konsekuensi yang dapat timbul dari aktivitas kerja atau lokasi-
lokasi dari seluruh elemen kegiatan / proses, dalam ruang
lingkup kerja masing-masing di wilayah kerja kantor
operasional PT SS DANISA NUSANTARA . Identifikasi
Bahaya dilakukan terhadap:
 Aktivitas rutin dan non rutin
 Aktivitas seluruh personel yang memiliki akses ke tempat
kerja
 Perilaku manusia, kemampuan dan faktor manusia
lainnya
 Bahaya yang timbul dari luar tempat kerja yang
berdampak pada kesehatan dan keselamatan personel
didalam kendali perusahaan
 Bahaya –bahaya yang terjadi di sekitar tempat kerja
yang , hasil aktivitas kerja yang terkait dalam kendali
organisasi

Reg No : DNS-HSE-002. Rev 0, PT. SS DANISA NUSANTARA


No. Dokumen SOP-HSE-002
No. Edisi 1.0
Revisi ke 0
Tgl. Berlaku 30 September 2019
Halaman 5 dari 12
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENETAPAN
PENGENDALIAN RISIKO

 Prasarana, material dan peralatan ditempat kerja


 Perubahan –perubahan atau usulan perubahan di dalam
organisasi, perubahan aktivitas-aktivitas dan material
 Modifikasi SMK3 termasuk perubahan sementara yang
mempunyai dampak terhadap operasional, proses, dan
aktivitas laiinnya.
 Kewajiban perundangan yang relevan terkait dengan
penilaian risiko dan pengendalian yang dibutuhkan
 Rancangan area-area kerja. Proses-proses, instalasi-
instalasi, mesin/peralatan, prosedur operasional dan
organisasi kerja

5..1.2. Hasil Identifikasi Bahaya dituangkan didalam Formulir


Identifikasi Bahaya. Panduan bahaya-bahaya yang ada
dapat dilihat pada Lampiran.
5..1.3. Kepala Departemen dan atau pihak-pihak yang ditunjuk
melakukan pencatatan terhadap kontrol atau kendali yang
telah ada dan diterapkan di tempat kerjanya. Konsep
pengontrolan yang ada dapat berupa : Eliminasi, Substitusi,
Engineering, Administratif, Alat Perlindungan Diri.

5.2 Seleksi Hasil Identifikasi Potensi Bahaya


5.2.1 QHSE menyeleksi seluruh identifikasi bahaya dan
konsekuensi yang diajukan Kepala Departemen terkait, lalu
dilakukan penilaian dengan dibandingkan dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku untuk menentukan apakah tingkat
bahaya aktifitas kerja atau kondisi yang ada sudah sesuai
dengan standar yang diinginkan atau belum.
5.3 Penilaian Risiko
5.3.1 QHSE Manager dan Kepala Departemen Melakukan penilaian
risiko terhadap aktifitas atau kondisi yang hasilnya belum

Reg No : DNS-HSE-002. Rev 0, PT. SS DANISA NUSANTARA


No. Dokumen SOP-HSE-002
No. Edisi 1.0
Revisi ke 0
Tgl. Berlaku 30 September 2019
Halaman 6 dari 12
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENETAPAN
PENGENDALIAN RISIKO

memenuhi standar yang diinginkan, menggunakan formulir


Penilaian Tingkat Risiko
5.3.2 Untuk kondisi tertentu, dimana tenaga internal tidak dapat
melakukan suatu proses Penilaian risiko, maka akan
menunjuk professional diluar perusahaan untuk
melakukannya.
5.3.3 Hasil penilaian risko dari pihak eksternal harus disahkan oleh
QHSE Manager
5.3.4 Penilaian tingkat risiko ini didasarkan dengan membandingkan 2
(dua ) faktor penentu yaitu kemungkinan kejadian (Likelihood) dan
keparahan yang dapat ditimbulkan (consequency).

Reg No : DNS-HSE-002. Rev 0, PT. SS DANISA NUSANTARA


No. Dokumen SOP-HSE-002
No. Edisi 1.0
Revisi ke 0
Tgl. Berlaku 30 September 2019
Halaman 7 dari 12
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENETAPAN
PENGENDALIAN RISIKO

Tabel I : Likelihood
TINGKAT KATEGORI KETERANGAN
Hampir Dapat terjadi setiap saat dalam
Pasti Terjadi kondisi normal ; aspek muncul
1
dalam sehari ; >75% kemungkinan
terjadi
Sering Terjadi beberapa kali dalam periode
Terjadi waktu tertentu (sering); aspek
2
muncul dalam seminggu ; 51% -
75% Kemungkinan terjadi
Dapat Risiko dapat terjadi namun tidak
Terjadi sering (sekali-sekali) ; aspek muncul
3
dalam sebulan ; 26% - 50%
Kemungkinan terjadi
Kadang Dapat terjadi suatu waktu (Kadang-
Kadang kadang) ; aspek muncul dalam
4
setahun ; 5% - 25% Kemungkinan
terjadi
Jarang Dapat terjadi dalam keadaan
Sekali tertentu.(jarang) ; Aspek muncul
5
dalam 5 (lima tahun) ; 1% - 4%
Kemungkinan terjadi

Tabel II : Consequency

TINGKAT KATEGORI KETERANGAN


Tidak Kejadian tidak menimbulkan
1 siginificant kerugian; cidera pada manusia ;
sakit ringan
2 Kecil Menimbulkan cidera ringan pada
manusia (minor injury); sakit tanpa
gangguan fungsi; tidak
menimbulkan dampak serius
terhadap kelangsungan bisnis;

Reg No : DNS-HSE-002. Rev 0, PT. SS DANISA NUSANTARA


No. Dokumen SOP-HSE-002
No. Edisi 1.0
Revisi ke 0
Tgl. Berlaku 30 September 2019
Halaman 8 dari 12
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENETAPAN
PENGENDALIAN RISIKO

Kerugian Financial <Rp. 1.000.000


Sedang LTI tanpa cacat permanen; Sakit
dengan gangguan fungsi; Kerugian
3
financial Kerugian Financial Rp
1.000.000 s/d Rp 10.000.000
Berat LTI dengan cacat permanent; sakit
dengan gangguan fungsi
menyeluruh; menimbulkan dampak
4
serius terhadap kelangsungan
bisnis ; Kerugian financial > Rp
10.000.000
Bencana Mengakibatkan korban meninggal
(Fatality); potensi epidemic
5 komunitas ; kerugian besar bahkan
dapat menghentikan kegiatan bisnis
selamanya.

5.3.5 Tim Inti menentukan tingkat risiko yang dapat timbul. yaitu :

Tabel III : Tingkat Risiko


KATEGORI KETERANGAN
Resiko Kritis (K) Kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau
dilanjutkan sampai risiko
direduksi/tindakan perbaikan segera
Jika tidak memungkinkan untuk
mereduksi risiko karan sumberdaya
yang terbatas, maka pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan
Risiko Tinggi (H) Kegiatan boleh dilaksanakan sampai
risiko telah direduksi hingga level
medium (M) apabila memungkinkan,
atau dilakukan control tambahan untuk

Reg No : DNS-HSE-002. Rev 0, PT. SS DANISA NUSANTARA


No. Dokumen SOP-HSE-002
No. Edisi 1.0
Revisi ke 0
Tgl. Berlaku 30 September 2019
Halaman 9 dari 12
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENETAPAN
PENGENDALIAN RISIKO

mengendalikan dampak yang mungkin


terjadi sehingga kerugian dapat
ditekan.
Perlu perhatian dari top Manajemen
Perlu dipetimbangkan sumberdaya
yang akan dialokasikan untuk
mereduksi risiko.
Apabila Risiko terdapat dalam
pelaksanaan pekerjaan yang masih
berlangsung, maka tindakan harus
segera dilakukan.

Risiko Sedang (M) Perlu tindakan untuk mengurangi risiko,


tetapi tetapi biaya pencegahan yang
diperlukan harus diperhitungkan
dengan teliti dan dibatasi

Pengukuran Pengurangan risiko harus


diterapkan dalam jangka waktu yang
ditentukan

Risiko Rendah (L) Risiko dapat diterima, pengendalian


tambahan tidak tidak diperlukan
Pengendalian dapat dilakukan dengan
Prosedur rutin

Pemantauan diperlukan untuk


memastikan bahwa pengendalian telah
dipelihara dan diterapkan dengan baik
dan benar.

Reg No : DNS-HSE-002. Rev 0, PT. SS DANISA NUSANTARA


No. Dokumen SOP-HSE-002
No. Edisi 1.0
Revisi ke 0
Tgl. Berlaku 30 September 2019
Halaman 10 dari 12
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENETAPAN
PENGENDALIAN RISIKO

Tabel IV : Matrik Risiko

CONSEQUENCY
(1)
LIKELIHOOD (2) (3) (4) (5)
Tidak
Kecil Sedang Berat Bencana
Significant
1 H H K K K
2 M H H K K
3 L M H K K
4 L L M H K
5 L L M H H

Keterangan lebih jelas mengenai tata cara Identifikasi bahaya


Penilaian, Penetapan Pengendalian Risiko dan penjelasan
mengenai tingkat severity terdapat pada lampiran.

5.3.6 Kepala Departemen menganalisa pengendalian atau kontrol


yang perlu ditambahkan terhadap aktifitas kerja atau suatu
kondisi yang memiliki risiko yang dianggap penting yang
bertujuan mengurangi risiko yang dapat timbul
5.3.7 Tindakan Pengendallian atau control ditetapkan dengan
mengukuti tata urutan hirarki control yang ada.
5.3.8 Dalam melakukan hirarki control ini harus mempertimbangkan
tingkat efektivitas dan efisiensi.
5.3.9 QHSE MANGER menyetujui dan mengesahkan hasil evaluasi
Identifikasi Bahaya Potensial dan Penilaian Tingkat Risiko
5.3.10 Hasil evaluasi ditampilkan didalam Profil Risiko

5.4 Pengendalian Risiko


5.4.1 Pengendalian Risiko dilakukan sesuai dengan rekomendasi
pada aktifitas identifikasi bahaya dan penilaian Risiko

Reg No : DNS-HSE-002. Rev 0, PT. SS DANISA NUSANTARA


No. Dokumen SOP-HSE-002
No. Edisi 1.0
Revisi ke 0
Tgl. Berlaku 30 September 2019
Halaman 11 dari 12
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENETAPAN
PENGENDALIAN RISIKO

5.4.2 Masing-masing bagian bertanggungjawab untuk


melaksanakan pengendalian Risiko yang telah
direkomendasikan.
5.4.3 Risiko dapat diterima (acceptable) apabila tingkat risiko
sedang.

5.5 Partisipasi Karyawan dalam Melakukan Identifikasi Bahaya dan


Pengendalian Risiko
5.5.1 Semua karyawan harus aktif berpartisipasi melakukan proses
identifikasi bahaya setiap hari di tempat kerja masing–masing
dan melaporkan setiap bahaya yang ditemuinya melalui media
Kartu Pelaporan Bahaya.
5.5.2 Semua karyawan wajib melakukan tindakan perbaikan awal
ketika menemukan bahaya (misalnya: memasang tanda,
mengisolasi atau melapor kepada coordinator fungsi)
5.5.3 Setiap bahaya yang ditemukan wajib dinilai tingkat risikonya
dan ditulis didalam Kartu Laporan Bahaya
5.5.4 Semua kartu laporan bahaya harus diserahkan ke QHSE
Manager.
5.5.5 QHSE Manager Memeriksa kartu laporan bahaya yang sudah
ditindak lanjuti dan yang belum ditindak lanjuti.
5.5.6 Laporan Bahaya yang belum disampaikan kepada fungsi yang
terkait untuk ditindaklanjuti.
5.5.7 Hasil tindak lanjut dari fungsi terkait disampaikan kepada
QHSE Manager kemudian melakukan verifikasi terhadap
tindakan perbaikan yang telah dilakukan.

5.6 Tindak lanjut Hasil Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR).
5.6.1 Kepala Departemen menyusun rencana tindak lanjut hasil
bentuk Program K3..

Reg No : DNS-HSE-002. Rev 0, PT. SS DANISA NUSANTARA


No. Dokumen SOP-HSE-002
No. Edisi 1.0
Revisi ke 0
Tgl. Berlaku 30 September 2019
Halaman 12 dari 12
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENETAPAN
PENGENDALIAN RISIKO

5.6.2 Penyusunan Program Manajemen K3 dibuat dalam Formulir


Objektif dan Target SMK3.
5.6.3 Direktur (Top Manajemen) dan QHSE Manager menyetujui
dan mengesyahkan tujuan, sasaran dan program K3.

5.7 Identifikasi potensi bahaya dan penilaian risiko direviewi setiap 1 (Satu)
Tahun atau jika sebelum 1 tahun ada perubahan atau modifikasi pada
aktifitas, produk, fasilitas dan jasa maka harus dibuatkan identifikasi
yang baru

6 Formulir Terkait
6.1 Formulir Identifikasi Bahaya Penilaian Resiko (FK3-HSE-002.001)

Reg No : DNS-HSE-002. Rev 0, PT. SS DANISA NUSANTARA

Anda mungkin juga menyukai