Anda di halaman 1dari 8

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN

No. Dokumen SP-DMG-HSE-028


PROSEDUR PEKERJAAN PANAS Revisi 1
Tanggal 20 Agustus 2019
(WELDING, CUTTING) Halaman 1 dari 8

PROSEDUR PEKERJAAN PANAS


(WELDING, CUTTING)

DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

`
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
No. Dokumen SP-DMG-HSE-028
PROSEDUR PEKERJAAN PANAS Revisi 1
Tanggal 20 Agustus 2019
(WELDING, CUTTING) Halaman 2 dari 8

DAFTAR ISI

1. Tujuan ......................................................................................................... 3
2. Ruang Lingkup ............................................................................................. 3
3. Referensi ..................................................................................................... 3
4. Definisi ........................................................................................................ 3
5. Tanggung Jawab ......................................................................................... 3
6. Prosedur ..................................................................................................... 4
6.1. Bahaya Pekerjaan Panas ........................................................... 4
6.2. Petunjuk Umum Keselamatan Pekerjaan Panas ....................... 4
6.3. Pengelasan Listrik ..................................................................... 5
6.4. Pengelasan Gas ......................................................................... 6
6.5. Pengelasan dalam Ruang Tertutup ........................................... 8
7. Lampiran ..................................................................................................... 8

`
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
No. Dokumen SP-DMG-HSE-028
PROSEDUR PEKERJAAN PANAS Revisi 1
Tanggal 20 Agustus 2019
(WELDING, CUTTING) Halaman 3 dari 8

1. Tujuan
Tujuan dari prosedur ini adalah sebagai pedoman dalam pekerjaan panas yang
dilakukan di area kerja PT.Dia Mandiri Group.

2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari prosedur ini adalah untuk Pekerjaan Pengelasan, Pemotongan
dan Penggerindaan.

3. Referensi
3.2. Undang-undang nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3.3. Permenaker nomor 02/MEN/1982 tentang kualifikasi juru las ditempat kerja
3.4. Permenaker nomor 37/MEN/2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bejanan Tekanan dan Tangki Timbun
3.5. Prosedur Keselamatan Listrik
3.6. Prosedur Keselamatan Bejana dan Tabung Gas Bertekanan
3.7. Prosedur Ruang Terbatas

4. Definisi
4.2. Las Listrik adalah Suatu alat pengelasan yang menggunakan energi listrik dan
memiliki potensi bahaya sengatan arus listrik, paparan fume dari electrode yang
dapat mengganggu sistim pernafasan dan pengaruh radiasi electrode terhadap
mata dan jika paparan berulang kali dapat berpengaruh pada badan operator
las.
4.3. Las Gas adalah peleburan logam didapatkan dengan penggunaan nyala api
dengan suhu yang sangat tinggi, yang dihasilkan melalui campuran gas pada
torch atau pipa peniup.

5. Tanggung Jawab
5.2. Site Manager
Site Manajer bertanggung-jawab untuk :
- Memastikan bahwa sistem Izin Kerja dipahami, dikelola dan dilaksanakan
dengan benar.
- Memastikan bahwa prosedur ini dilaksanakan dengan benar.

5.3. Supervisor
Supervisor memiliki tanggung-jawab untuk :
- Memastikan bahwa karyawan yang bekerja memilki kompetensi yang
sesuai.
- Memastikan bahwa peralatan yang digunakan dalam kondisi yang aman.

`
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
No. Dokumen SP-DMG-HSE-028
PROSEDUR PEKERJAAN PANAS Revisi 1
Tanggal 20 Agustus 2019
(WELDING, CUTTING) Halaman 4 dari 8

- Memastikan Alat Pelindung Diri dan perlengkapan keselamatan telah


disediakan.
- Memastikan bahwa praktek kerja aman dilakukan sesuai prosedur.

5.4. Personel HSE


Personil HSE bertanggung-jawab untuk :
- Memantau keselamatan semua praktek kerja.
- Memastikan bahwa semua alat pelindung tersedia jika terjadi keadaan
darurat.
- Menugaskan pemantau api jaga bila diperlukan oleh penilaian risiko.

Dalam pekerjaan panas, kadang diperlukan personel HSE atau karyawan yang
ditunjuk sebagai Fire Watcher dengan tanggung-jawab :
- Memantau secara terus menerus kondisi keselamatan lokasi kerja.
- Memadamkan setiap material yang terbakar dekat lokasi kerja.
- Membantu petugas jaga dalam hal pekerjaan dalam ruang tertutup
- Memantau gas dan/ atau silinder udara.

5.5. Operator Las (Welder / Fitter)


Operator Pelaksana (Welder / Fitter) bertanggung-jawab untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai prosedur dan arahan dari Pengawas Kerja.

6. Prosedur
6.1. Bahaya Pekerjaan Panas
Bahaya utama yang terkait dengan pengelasan adalah :
a. Asap dan gas
b. Sengatan listrik
c. Kebakaran dan ledakan
d. Luka bakar
e. Kerusakan mata
f. Heat stress

6.2. Petunjuk Umum Keselamatan Pekerjaan Panas


a. Sebelum memulai pekerjaan pengelasan atau pembakaran, tempat kerja
harus diperiksa untuk memastikan bahwa percikan-percikan api atau logam-
logam yang meleleh tidak akan jatuh pada benda-benda yang mudah
terbakar. Bila alat-alat pengaman yang diperlukan tidak tersedia,
rundingkanlah dengan pengawas anda.
b. Jangan sekali-kali melakukan pengelasan atau membakar ditempat yang
berbahaya tanpa mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak-
pihak yang berwenang melalui surat ijin bekerja (Work Permit System) yang
khusus untuk itu.

`
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
No. Dokumen SP-DMG-HSE-028
PROSEDUR PEKERJAAN PANAS Revisi 1
Tanggal 20 Agustus 2019
(WELDING, CUTTING) Halaman 5 dari 8

c. Pastikan bahwa alat pemadam api ringan yang sesuai harus disediakan
sebelum pekerjaan pengelasan dimulai dan alat pemadam api tersebut
berfungsi dengan baik.
d. Adalah merupakan tanggung jawab dari setiap juru las (Welder) untuk
melakukan pemeliharaan atas peralatan las. Peralatan tersebut harus selalu
dalam keadaan baik untuk dipergunakan. Apabila rusak segera sampaikan
kepada pengawas untuk mendapatkan penggantian.
e. Pada saat melakukan pengelasan atau membakar, alat pelindung mata yang
telah ditentukan harus dipakai.
f. Semua kabel-kabel las dan selang-selang pembakar harus dalam keadaan
baik dan diatur sedemikian rupa agar tidak menjadi penghalang bagi
pelaksana kerja yang berada disekitarnya.
g. Jangan sekali-kali melakukan pengelasan atau membakar tangki, tong atau
pipa atau benda-benda lainnya yang mungkin berisikan atau bekas berisikan
bahan bakar atau bahan yang tidak diketahui lainnya. Mintalah ijin terlebih
dahulu kepada petugas keselamatan atau pihak-pihak yang bertanggung
jawab lainnya apabila akan melakukan pengelasan atau pemotongan.
h. Bila berhadapan dengan benda-benda yang beterbangan berupa serpihan-
serpihan atau benda-benda akibat pembersihan las yang lain, alat pelindung
mata yang telah ditentukan harus dipakai. Bila melakukan pengelasan listrik
yang berdekatan dengan pekerja-pekerja lain, mereka harus dilindungi
terhadap sinar-sinar listrik dengan layar yang tidak dapat terbakar atau
dengan alat pelindung mata yang cukup memberi perlidungan. Semua
kerangka dari mesin las harus dihubungkan dengan tanah.

6.3. Pengelasan Listrik


a. Welder harus bersertifikat.
b. Siapkan ijin kerja melakukan pekerjaan berbahaya.
c. Mempersiapkan APD PPE, PPE Standar (Safety Shoes, Dust mask), yaitu untuk
Welder (Welding Glasses, Leather Gloves, Lengan Panjang), sedangkan untuk
Helper (Safety glasses, Leather Gloves).
d. Jika tidak dapat dihindarkan adanya tempat kerja yang sempit dimana
disekitarnya terdapat orang lain yang sedang bekerja maka gunakanlah
welding screen.
e. Anggota badan dari welder/helper tidak boleh basah.
f. Yakinkan kabel ground benar – benar terpasang kencang.
g. Pemegang electrode terisolasi dengan baik.
h. Seluruh kabel tidak terkelupas.
i. Yakinkan bahwa kabel dengan electrode terpasang tidak boleh dibiarkan
menggantung dan diletakkan begitu saja. Jadi electrode harus dilepas jika
peralatan las tidak digunakan dan kabel harus digulung dengan rapi.
j. Yakinkan bahwa kabel dan koneksinya terpasang dengan kuat dan baik.

`
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
No. Dokumen SP-DMG-HSE-028
PROSEDUR PEKERJAAN PANAS Revisi 1
Tanggal 20 Agustus 2019
(WELDING, CUTTING) Halaman 6 dari 8

k. Yakinkan bahwa kabel harus berada dimana tidak mengganggu jalur aktivitas
yang lain.
l. Kabel tidak boleh rusak, tergores oleh pelat tajam atau tertekan benda yang
berat.
m. Lantai dimana tempat bekerja tidak boleh basah atau terdapat genangan air.
n. Hindarkan benda-benda yang mudah terbakar di area pengelasan.
o. Pastikan APAR yang sudah diinspeksi berada dekat proses pengelasan.
p. Pastikan helper bertugas sebagai pengamat api

6.4. Pengelasan Gas


a. Identifikasi Silinder
Silinder oksigen dicat hitam dan drat kerangan saluran keluar ke arah kanan.
Drat kerangan saluran keluar ke arah kiri pada silinder propana dan dicat
merah. Sambungan kerangan tidak dapat saling ditukar dan warna asli harus
dipertahankan untuk menghindari kesimpangsiuran.

b. Karakteristik Gas
Oksigen tidak berbau, pada dirinya sendiri tidak mudah terbakar, namun
dengan mudah membantu pembakaran. Oksigen yang berlebihan (> 23 %)
dapat sangat berbahaya. Jika oksigen memenuhi pakaian, pakaian akan
terbakar secara perlahan-lahan dan cenderung meledak menjadi nyala api
besar. Propana lebih berat daripada udara dan dapat berkumpul pada area
rendah.

c. Penyimpanan Silinder Gas


Silinder oksigen harus disimpan paling sedikit dalam jarak 3m dari silinder
yang berisi propana;
Tangan dan pakaian harus bersih dari pasir, gemuk dan minyak ketika
menangani silinder untuk mencegah terlepas dan untuk mencegah pasir
masuk kedalam kerangan, atau gemuk masuk kedalam nosel atau kerangan.
Nosel tidak boleh digunakan untuk tujuan penanganan, karena tidak
dirancang untuk menahan berat atau tekanan semacam itu.

Silinder yang sedang digunakan harus disimpan dan dipindah dalam troli.
Jika tidak tersedia, kerangan harus tertutup dan alat pengatur dan selang
harus dilepas sebelum memindahkan silinder. Tidak boleh sekali-kali
menggelindingkan silinder diatas tanah.

Jika harus diangkat dengan keran, silinder harus diikat dalam keranjang
khusus. Tidak boleh sekali-kali mengangkat silinder dengan rantai atau sling
tali baja, yang dengan mudah dapat terlepas. Ketika mengangkut silinder
dengan kendaraan di sekitar lapangan, silinder harus diikat untuk mencegah

`
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
No. Dokumen SP-DMG-HSE-028
PROSEDUR PEKERJAAN PANAS Revisi 1
Tanggal 20 Agustus 2019
(WELDING, CUTTING) Halaman 7 dari 8

cedera jika terjadi gerakan kendaraan secara tiba-tiba. Ketika dibongkar/


diturunkan dari kendaraan, silinder tidak boleh dijatuhkan ke tanah.

d. Alat Pengatur
Alat pengatur harus selalu terpasang pada silinder untuk mengurangi
tekanan gas dari dalam silinder ke tekanan kerja sumpitan. Hanya alat
pengatur yang dirancang untuk gas yang digunakan, dan ditetapkan untuk
tekanan silinder penuh saat ini, harus terpasang pada silinder. Alat pengatur
dilengkapi dengan filter, namun terlalu banyak debu dapat dengan mudah
menyumbatnya. Untuk mencegah ini dari terjadi, silinder harus ‘’dibuka
lebar-lebar’’ sebelum alat pengatur dipasang pada silinder. Ini akan
menghembuskan semua debu dan benda asing keluar dari tempat dimana ia
dapat mengakibatkan kerusakan. Pemeriksaan mingguan harus dilakukan
untuk memastikan tidak ada gas bocor keluar dari alat pengatur ketika skrup
pengatur tekanan disetel pada nol. Pencarian kebocoran gas dari bagian
peralatan harus dilakukan dengan menggelembungkannya dengan air sabun
atau Mengintai Tekanan.

e. Selang
Selang harus:
- dipakai untuk satu jenis gas saja
- berkode warna untuk identifikasi, oranye untuk propana dan biru untuk
oksigen
- diperiksa setiap hari untuk mendeteksi luka, goresan, retak, terbakar
atau tanda-tanda keausan
- secara efektif dijepit atau dilipat ke peralatan
- dilindungi dari pinggiran tajam, logam yang jatuh, lalulintas dan percikan
api dari operasi pengelasan

Penggunaan Jubilee clip pada selang dilarang; sebagai gantinya gunakan


rangkaian klem.

f. Kerangan tak balik dan penangkal arus balik


Jika oksigen dan propane tercampur dalam salah satu selang, suatu ledakan
gas bercampur atau “arus balik” dapat terjadi. Untuk menghindari risiko
menyulut campuran semacam itu, setiap selang harus dibersihkan dengan
gasnya sendiri sebelum sumpitan dinyalakan. Untuk mencegah timbulnya
campuran gas dalam penggunaan, misalnya jika nosel sumpitan tersumbat,
kerangan tak balik harus dipasang pada setiap sambungan saluran masuk
sumpitan. Selain itu harus digunakan penangkal arus balik (penangkal nyala
api).

`
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
No. Dokumen SP-DMG-HSE-028
PROSEDUR PEKERJAAN PANAS Revisi 1
Tanggal 20 Agustus 2019
(WELDING, CUTTING) Halaman 8 dari 8

6.5. Pengelasan dalam Ruang Tertutup


a. Hubungi petugas keselamatan sebelum memulai pekerjaan pengelasan,
pembakaran, atau pemanasan yang dilakukan didalam ruangan tertutup,
yang mungkin memerlukan ventilasi mekanis biasa atau ventilasi
pembuangan udara setempat untuk mengurangi konsentrasi uap dan asap-
asap sampai pada tingkat yang dapat diterima.
b. Jika ventilasi yang cukup tidak bisa disediakan, pekerja harus dilengkapi
dengan dan diharuskan memakai alat-alat untuk bernafas yang berisikan
udara.
c. Jika melakukan pengelasan, memotong atau memanaskan logam-logam
yang mengandung bahan-bahan beracun seperti seng, timah hitam,
cadmium atau logam-logam yang mengandung bahan beracun lainnya
diudara terbuka, harus memakai alat bernapas jenis penyaring udara.

7. Lampiran
7.2. Checklist Inspeksi Peralatan Las Listrik
7.3. Checklist Inspeksi Peralatan Las Gas

Anda mungkin juga menyukai