Anda di halaman 1dari 9

SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI

(SMK3 – SML – SMM)


PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-07

PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN

LEMBAR PENGESAHAN

Disusun oleh:

No. Nama Jabatan Tanggal Tanda Tangan

1. ROYKE. E. ANTHONIE Staff Admin 13 Juni 2022

2. SLAMET SUBANDI Staff Teknik 13 Juni 2022

3. RUDY MISU Staff K3/Ahli K3 Listrik 13 Juni 2022


4.
5.

Diverifikasi oleh :

No. Nama Jabatan Tanggal Tanda Tangan

1. RUDY MISU PJT dan Ahli K3 14 Juni 2022

2.

3.

4.

5.

6.

Palu, 14 Juni 2022


Disetujui dan Disahkan oleh :
DIREKTUR UTAMA

NOLKI JONAL HONTONG, ST

Catatan:
Dilarang Keras Memperbanyak/Menggandakan Dokumen ini, Tanpa Ijin Tertulis Dari Manajemen
PT. INSTALCON.

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 1 dari 9


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-07

PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN

DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN

NO PENERIMA DOKUMEN NOMOR NOMOR


COPY REVISI
1 Arsip Ruang SMT (Pengendali Dokumen) Master
2 Direktur 01
3 Koordinator Teknik 02
4 Ahli K3 Listrik 03
5 Staff Teknik 04
6 Staff Admin 05

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 2 dari 9


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-07

PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN

STATUS REVISI DOKUMEN

Revisi Bab/ Halaman/ Paraf


Tanggal Uraian/ Revisi
ke Paragraf Persetujuan

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 3 dari 9


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-07

PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
STATUS REVISI DOKUMEN ................................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................... 4
1. TUJUAN ........................................................................................................................................................ 5
2. RUANG LINGKUP ........................................................................................................................................ 5
3. REFERENSI ................................................................................................................................................. 5
4. DEFINISI ....................................................................................................................................................... 5
5. TANGGUNG JAWAB .................................................................................................................................... 6
6. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................................................... 6
7. DOKUMEN TERKAIT ................................................................................................................................... 9
8. LAMPIRAN.................................................................................................................................................... 9

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 4 dari 9


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-07

PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN

1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk memastikan semua bahaya dan penilaian risiko yang terkait dengan
bekerja di ketinggian diidentifikasi dan dikelola dengan baik sehingga mengurangi resiko yang
berakibat fatal.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk kegiatan bekerja di ketinggian.

3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang Keselamatan Kerja No.1 tahun 1970
3.2. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3 Elemen 6.1
3.3. ISO 14001:2015 tentang Sistem Manajemen Lingkungan Klausul 8.1
3.4. ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu Klausul 8.1
3.5. ISO 45001:2018 tentang Sistem Manajemen K3 Klausul 8.1

4. DEFINISI
4.1. SMT adalah singkatan dari Sistem Manajemen Terintegrasi (SMK3 – SML – SMM)
4.2. Bekerja pada Ketinggian adalah kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan pada tempat
Kerja di permukaan tanah atau perairan dengan minimum ketinggian 1.8-meter dan memiliki
potensi jatuh yang menyebabkan personel atau orang lain yang berada di tempat kerja cedera
atau meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda.
4.3. Perangkat Pelindung Jatuh adalah suatu rangkaian peralatan untuk melindungi personel, orang
lain yang berada di tempat kerja dan harta benda ketika bekerja pada ketinggian agar terhindar
dari kecelakaan dan kerugian finansial.
4.4. Perangkat Pencegah Jatuh adalah suatu rangkaian peralatan untuk mencegah personel
memasuki wilayah berpotensi jatuh agar terhindar dari kecelakaan.
4.5. Alat Pelindung Diri yang selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh
tubuh dari potensi bahaya di tempat Kerja.

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 5 dari 9


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-07

PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN

5. TANGGUNG JAWAB
5.1. Direktur bertanggung jawab untuk memastikan prosedur ini terlaksana dan terpelihara sesuai
dengan ruang lingkup.
5.2. Pengawas Pekerjaan bertanggung jawab untuk memantau dan mengontrol implementasi,
memastikan seluruh persyaratan telah terpenuhi serta memeriksa kondisi lokasi pekerjaan,
peralatan, alat pelindung diri sesuai dengan prosedur ini
5.3. Pengawas pekerjaan bertanggung jawab unutk melakukan pengawasan terhadap pekerjaan di
ketinggian, melakukan persiapan personil, kondisi lokasi serta memeriksa izin kerja yang telah
dibuat.
5.4. Personel yang bekerja di ketinggian bertanggung jawab untuk melakukan izin kerja, kemudian
mengikuti prosedur ini dan menggunakan alat pelindung diri sebelum bekerja di ketinggian.

6. URAIAN PROSEDUR
6.1. KETENTUAN UMUM
6.1.1. Personel tidak boleh bekerja pada ketinggian di atas 1.8-meter. Jika mengharuskan bekerja di
ketinggian kurang dari 1.8-meter, karyawan harus mengikuti panduan pada uraian prosedur ini.
6.1.2. Bekerja pada ketinggian di atas 1.8-meter harus dilakukan oleh personel yang terlatih atau
pihak ketiga yang telah dipastikan telah memiliki kompetensi bekerja di ketinggian dan telah
mengikuti seluruh persyaratan dan telah melakukan Izin Kerja.

6.2. PERSYARATAN KESELAMATAN


6.2.1. Bahaya yang terkait dengan pekerjaan di ketinggian harus diidentifikasi dan dimitigasi sebelum
mulai bekerja.
6.2.2. Bahaya ketinggian harus diidentifikasi dan personel harus dilindungi oleh sistem pencegahan
jatuh atau perlindungan jatuh.
6.2.3. Personel yang melakukan pekerjaan di ketinggian harus kompeten dalam peran yang menjadi
tanggung jawabnya. Orang yang bekerja di ketinggian harus dilatih tentang penggunaan,
pemeliharaan, dan inspeksi peralatan yang akan digunakan.
6.2.4. Personel yang melakukan bekerja di ketinggian harus dalam keadaan sehat dan tidak di bawah
pengaruh obat dan minuman beralkohol.

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 6 dari 9


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-07

PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN

6.2.5. Jika menggunakan perancah/scaffolding, perancah harus dirancang, dipasang, diperiksa, diberi
label dan dibongkar oleh orang yang kompeten, terlatih dan bersertifikat.
6.2.6. Peralatan di tempat kerja harus diinspeksi secara berkala untuk memastikan bahwa peralatan
tersebut aman digunakan.
6.2.7. Orang yang memakai sistem penahan jatuh tidak boleh bekerja sendiri dan harus menggunakan
ikatan 100 persen.
6.2.8. Petugas Penyelamat harus terlatih dan kompeten serta memiliki kemampuan untuk
melaksanakan tanggung jawabnya. Petugas penyelamat juga harus memiliki peralatan
penyelamat yang benar di lokasi kerja.
6.2.9. Mengikuti dan mengacu pada Peraturan Pemerintah dan Standar Industri yang berlaku.
6.2.10. Ketika pekerjaan di ketinggian bersifat sementara (misalnya perancah, Mobile Elevating Work
Platform (MEWP)/Man lift) 6-kaki (1,8 Meter) atau lebih di atas tanah dan pekerja berisiko jatuh
dari posisi yang lebih tinggi, tali pengaman (lanyard) dan tali pengikat seluruh tubuh harus
dipasang (full body harness).

6.3. PERSIAPAN BEKERJA DI KETINGGIAN


6.3.1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, pastikan personel yang bekerja di ketinggian telah
melakukan analisa risiko terhadap lokasi dan pekerjaan di ketinggian.
6.3.2. Setiap karyawan yang bekerja di ketinggian harus menggunakan Alat Pelindung Diri yang terdiri
dari:
 Snap Hook (Locking Type)
 Shock Absorber
 Lanyard
 Full Body Harness
6.3.3. Periksa kesehatan personel dan pastikan personel dalam keadaan fit untuk bekerja di
ketinggian.
6.3.4. Pastikan scaffolding yang digunakan dalam bekerja di ketinggian dalam kondisi aman dan telah
di inspeksi oleh orang yang kompeten.
6.3.5. Jika personel menggunakan scaffolding, berikut panduan bekerja yang aman:

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 7 dari 9


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-07

PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN

 Pastikan pipa dan flatform scaffolding dalam kondisi baik, dan tidak retak atau bengkok.
 Pastikan scaffolding didirikan pada lantai atau tanah yang stabil.
 Pastikan sambungan, ikatan, kuncian scaffolding telah kuat.
 Pastikan terpasang tangga dan handrail.
6.3.6. Pastikan untuk memberi tanda atau informasi bahwa anda sedang ada pekerjaan di atas.

6.4. PELAKSANAAN BEKERJA DI KETINGGIAN


6.4.1. Ketika bekerja di ketinggian, pastikan mengaitkan full body harness anda pada media yang
kokoh.
6.4.2. Sisihkan semua peralatan atau material apapun yang menghalangi akses bekerja.
6.4.3. Jika terjadi gerimis dan atau hujan, jangan lanjutkan pekerjaan, segera turun dan berlindung.
6.4.4. Jangan membawa peralatan terlalu banyak ketika baik dan turun tangga.

6.5. BEKERJA DI KETINGGIAN MENGGUNAKAN TANGA


6.5.1. Tangga yang dapat digunakan adalah tangga bentuk A atau tangga multiguna. Dilarang bekerja
dengan tangga satu kaki. Dilarang juga menggunakan kursi, kotak, atau benda lain yang tidak
diperuntukan untuk memanjat.
6.5.2. Tangga harus dalam kondisi yang baik, misalnya tidak terdapat anak tangga yang rusak, dan
pinjakan anak tangga harus terdapat anti-slip
6.5.3. Pastikan tidak menempatkan tangga di depan pintu, kecuali pintu tersebut terkunci
6.5.4. Tempatkan tangga di permukaan yang rata dan tidak licin. Jika sekiranya dibutuhkan, mintalah
orang lain untuk memegang dasar tangga.
6.5.5. Pastikan area kerja sudah dibarikade
6.5.6. Sangat penting untuk setiap pekerja melakukan penilaian resiko terlebih dahulu sebelum
melakukan pekerjaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan pilihan peralatan yang tepat untuk
bekerja di ketinggian.
6.5.7. Ketika berada di tangga, jangan merentangkan tangan atau kaki untuk meraih suatu benda
6.5.8. Jangan mengangkut kotak yang berat dengan menggunakan tangga. Pastikan kotak yang berat
disimpan di lantai atau ketinggian yang rendah.

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 8 dari 9


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-07

PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN

6.5.9. Pastikan rak penyimpanan menempel kuat di tembok sehingga tidak dapat jatuh

6.6. PASCA BEKERJA DI KETINGGIAN


6.6.1. Ketika selesai bekerja, pastikan lokasi telah bersih dan rapi kembali.
6.6.2. Jika memakai perancah segera dibongkar kembali.
6.6.3. Jangan lupa untuk melakukan penutupan ijin kerja untuk bekerja di ketinggian lebih dari 1.8
meter.

6.7. PENANGANAN KONDISI GAWAT DARURAT SAAT BEKERJA DI KETINGGIAN


6.7.1. Jangan panik, tetap tenang.
6.7.2. Hubungi Tim Tanggap Darurat dan berikan keterangan mengenai korban (contoh: pingsan, luka
dll)
6.7.3. Hubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Rumah Sakit terdekat dan berikan keterangan
mengenai korban (contoh: pingsan saat bekerja di ketinggian).

7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Formulir Izin kerja

8. LAMPIRAN
-

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 9 dari 9

Anda mungkin juga menyukai