Anda di halaman 1dari 12

SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI

(SMK3 – SML – SMM)


PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-6

PROSEDUR PENANGGULANGANAN DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT

LEMBAR PENGESAHAN

Disusun oleh:

No. Nama Jabatan Tanggal Tanda Tangan

1. ROYKE. E. ANTHONIE Staff Admin 13 Juni 2022

2. SLAMET SUBANDI Staff Teknik 13 Juni 2022

3. RUDY MISU Staff K3/Ahli K3 Listrik 13 Juni 2022


4.
5.

Diverifikasi oleh :

No. Nama Jabatan Tanggal Tanda Tangan

1. RUDY MISU PJT dan Ahli K3 14 Juni 2022

2.

3.

4.

5.

6.

Palu, 14 Juni 2022


Disetujui dan Disahkan oleh :
DIREKTUR UTAMA

NOLKI JONAL HONTONG, ST

Catatan:
Dilarang Keras Memperbanyak/Menggandakan Dokumen ini, Tanpa Ijin Tertulis Dari Manajemen
PT. INSTALCON

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 1 dari 12


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-6

PROSEDUR PENANGGULANGANAN DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT

DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN

NO PENERIMA DOKUMEN NOMOR NOMOR


COPY REVISI
1 Arsip Ruang SMT (Pengendali Dokumen) Master
2 Direktur 01
3 Koordinator Teknik 02
4 Ahli K3 Listrik 03
5 Staff Teknik 04
6 Staff Admin 05

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 2 dari 12


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-6

PROSEDUR PENANGGULANGANAN DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT

STATUS REVISI DOKUMEN

Revisi Bab/Halaman/ Paraf


Tanggal Uraian/Revisi
ke Paragraf Persetujuan

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 3 dari 12


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-6

PROSEDUR PENANGGULANGANAN DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
STATUS REVISI DOKUMEN ................................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................... 4
1. TUJUAN ........................................................................................................................................................ 5
2. RUANG LINGKUP ........................................................................................................................................ 5
3. REFERENSI ................................................................................................................................................. 5
4. DEFINISI ....................................................................................................................................................... 5
5. TANGGUNG JAWAB .................................................................................................................................... 5
6. URAIAN PROSEDUR ................................................................................................................................... 7
7. DOKUMEN TERKAIT ................................................................................................................................. 12
8. LAMPIRAN.................................................................................................................................................. 12

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 4 dari 12


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-6

PROSEDUR PENANGGULANGANAN DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT

1. TUJUAN
Memberikan pedoman kepada semua personil untuk selalu dalam kesiagaan dan tanggap dalam
mencegah, mengendalikan, menanggulangi, memulihkan dan mengevaluasi keadaan darurat yang
dapat menyebabkan dampak penting terhadap keselamatan jiwa manusia, lingkungan dan asset
perusahaan

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup mengenai sistem tanggap darurat yang meliputi proses tanggap darurat,
komunikasi, dan kegiatan evakuasi dalam menghadapi keadaan darurat yang telah teridentifikasi dan
mungkin terjadi
Kondisi darurat yang dimaksud pada prosedur ini antara lain:
2.1. Ancaman bom
2.2. Terorisme
2.3. Kebakaran
2.4. Huru–hara dan demonstrasi
2.5. Gempa bumi
2.6. Tindak kriminal
2.7. Ceceran dan tumpahan

3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang Keselamatan Kerja No.1 tahun 1970
3.2. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3 Elemen 6.7 dan 6.9
3.3. ISO 14001:2015 tentang Sistem Manajemen Lingkungan Klausul 8.2
3.4. ISO 45001:2018 tentang Sistem Manajemen K3 Klausul 8.2

4. DEFINISI
4.1. SMT adalah singkatan dari Sistem Manajemen Terintegrasi (SMK3 – SML – SMM)
4.2. Keadaan Darurat, adalah kejadian yang tidak diharapkan yang dapat menyebabkan kerugian
jiwa dan asset lainnya
4.3. Kebakaran, adalah api yang tidak dikehendaki dan tidak dapat dikendalikan

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 5 dari 12


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-6

PROSEDUR PENANGGULANGANAN DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT

4.4. Darurat Medis, adalah situasi yang mengancam jiwa seseorang dan perlu penanganan yang
serius. Pada umumnya keadaan ini disebabkan akibat keletihan, pingsan, sakit, keracunan dan
lain-lain.
4.5. APAR adalah singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan yang hanya dapat dibawa oleh satu
orang
4.6. Bencana Alam, adalah suatu kejadian di luar kehendak manusia.
4.7. Huru-hara (Internal atau Eksternal), yaitu situasi/kondisi yang tidak terkendali dan tidak
diinginkan yang menimbulkan kepanikan, kekhawatiran dan mengakibatkan proses aktivitas
terhenti.
4.8. Ancaman Bom, adalah ancaman yang menyebabkan terjadinya gangguan terhadap proses
aktivitas sehari-hari normal atau kompleks dan harus dianggap serius.
4.9. Evakuasi adalah meninggalkan tempat kerja atau tempat tinggal ketempat lain yang dianggap
aman untuk menyelamatkan diri.
4.10. Titik Kumpul adalah tempat yang dianggap aman untuk berkumpul bila ada evakuasi terhadap
semua personil (pegawai, mitra kerja maupun tamu/pengunjung) didalam lokasi
4.11. TPKD singkatan dari Tim Penanggulangan Keadaan Darurat

5. TANGGUNG JAWAB
5.1. Direktur bertanggung jawab atas segala kebijakan pelaksanaan penanganan keadaan darurat
sampai dengan tahap pemulihan dan menetapkan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat
5.2. Ahli K3 Umum/Listrik bertanggung jawab untuk memberikan pernyataan kondisi siaga
perusahaan dan kondisi darurat perusahaan.
5.3. Tim Penanggulangan Keadaan Darurat terdiri dari
a. Regu Pemadam Kebakaran
 Regu Hydrant
 Regu APAR/APAT
b. Regu Pengamanan Area dan Evakuasi
c. Regu Pengamanan Dokumen dan Barang
d. Regu P3K
5.4. Tugas dari pada Tim Penanggulangan Keadaan Darurat adalah:

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 6 dari 12


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-6

PROSEDUR PENANGGULANGANAN DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT

e. Penanggulangan peristiwa keadaan darurat.


f. Melakukan pemulihan keadaan setelah kejadian.
g. Pendataan atau menginventarisasi kerugian.
h. Pembuatan laporan dan pendokumentasian

6. URAIAN PROSEDUR
6.1. PENETAPAN TINGKATAN SITUASI
6.1.1. Situasi aman:
 Sistem peringatan dini/early warning berfungsi dengan baik.
 Semua peralatan komunikasi beroperasi dengan baik.
 Semua komponen keamanan bekerja sesuai ketentuan.
 Situasi lingkungan masyarakat di sekitarnya masih kondusif
6.1.2. Situasi Siaga
 Telah terjadi tindak criminal dengan kekerasan maupun tidak yang dilakukan secara
berkelompok di kawasan Kantor
 Gangguan jalur transportasi menuju lokasi kawasan Kantor
 Sistem peringatan dini tidak berfungsi.
 Peralatan komunikasi tidak beroperasi dengan normal.
 Adanya unjuk rasa yang mengakibatkan tertutupnya akses keluar masuk orang dan
barang ke kawasan Kantor
6.1.3. Situasi Darurat
 Adanya gangguan terhadap Kantor melalui jalur darat dan udara.
 Tindakan anarkis pengunjuk rasa.
 Adanya penyanderaan pegawai/mitra kerja.
 Terjadinya mogok kerja pegawai/mitra kerja secara missal mengakibatkan
lumpuhnya Kantor
 Terjadinya bencana alam yang mengganggu Kantor

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 7 dari 12


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-6

PROSEDUR PENANGGULANGANAN DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT

6.2. IDENTIFIKASI KEADAAN DARURAT


6.2.1. Identifikasi keadaan darurat yang mungkin terjadi dari kegiatan kantor adalah ancaman
bom, terorisme, kebakaran, huru hara dan demonstrasi, gempa bumi, tindak kriminal, serta
ceceran dan tumpahan.
6.2.2. Kebakaran adalah keadaan darurat yang bisa dicegah, selama semua karyawan dalam
kegiatannya mencegah terjadinya api yang tidak diharapkan, karena dari api yang tidak
segera dipadamkan dapat terjadi kebakaran. Sedang keadaan darurat gempa bumi,
ancaman bom atau huru hara terjadi diluar kendali sehingga yang dapat dilakukan adalah
menghindari atau memperkecil korban dan kerugian.
6.2.3. Jika ada ancaman bom, gempa bumi yang cukup kuat, atau kebakaran maka yang
dilakukan adalah segera berevakuasi keluar dari gedung, dan tetap berada di luar gedung
hingga kondisi dinyatakan aman oleh ketua tim tanggap darurat

6.3. PELAKSANAAN PENGAMANAN


6.3.1. Tindakan Situasi Aman
 Satpam melakukan tugas rutin berkaitan dengan pengawasan keamanan dan
pengaturan ketertiban sesuai dengan yang tertuang dalam Prosedur Masuk dan
Keluar Area Kerja
 Tim P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memeriksa
kelengkapan dan kondisi peralatan yang berkaitan dengan penanganan keadaan
darurat sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-
04/MEN/1980 tentang syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam
Api Ringan.
6.3.2. Tindakan Situasi Siaga
 Situasi siaga ditentukan oleh Ahli K3 Umum/Listrik
 Ahli K3 Umum/Listrik melakukan koordinasi dengan aparat keamanan terkait.
 Tindakan yang dilakukan pada kondisi siaga mengacu pada tugas dan tanggung
jawab personil pada situasi aman, namun pelaksanaannya diikuti dengan
peningkatan kewaspadaan dari setiap personil.

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 8 dari 12


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-6

PROSEDUR PENANGGULANGANAN DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT

6.3.3. Tindakan Situasi Darurat


 Situasi darurat ditentukan oleh Ahli K3 Umum/Listrik
 Situasi darurat yang menyangkut aspek Pengamanan K2/K3 diatur sesuai dengan
Prosedur/Instruksi Kerja Terkait seperti (tetapi tidak terbatas kepada):
a. Penanganan Kebakaran,
b. Penanganan Huru-hara dan Demonstrasi,
c. Penanganan Gempa Bumi,
d. Penanganan Ceceran dan Tumpahan,
 Membentuk Posko pengendali darurat.
6.3.4. Tim Penanggulangan Keadaan Darurat terdiri dari komandan operasional dan 4 (empat)
regu, yaitu: Regu pemadam kebakaran, Regu pengamanan area dan evakuasi, Regu
pengamanan dokumen dan barang dan Regu P3K.
6.3.5. Anggota Tim Penanggulangan Keadaan Darurat dikaji tiap tahun, dan jika ada anggota
Tim Penanggulangan Keadaan Darurat yang pindah/mutasi, maka perlu segera
digantikan. SK Tim Tanggap Darurat dapat dilihat pada lampiran.
6.3.6. Masing-masing anggota Tim Tanggap Darurat telah mengetahui tugas dan
tanggungjawab, seperti terdapat pada lampiran.
6.3.7. Tim Tanggap Darurat saling berkoordinasi untuk mencegah terjadinya keadaan darurat.
Bila ada hal-hal yang berpotensial menyebabkan keadaan darurat maka dibahas bersama
dengan tim P2K3.
 Regu pemadam kebakaran telah mengetahui bagaimana cara memadamkan api
menggunakan APAR dan Hidrant dengan cepat dan benar.
 Regu P3K minimal telah mengetahui kegunaan isi yang ada dalam kotak P3K, agar
tidak salah dalam penanganan yaitu membersihkan dan menutup luka.
6.3.8. Dalam keadaan normal, bila ada karyawan atau tamu yang sakit, luka atau pingsan segera
petugas P3K menolong.
6.3.9. Regu pengamanan personil dan evakuasi memastikan bahwa semua karyawan telah
keluar termasuk tamu yang ada saat terjadi keadaan darurat.

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 9 dari 12


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-6

PROSEDUR PENANGGULANGANAN DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT

6.3.10. Bila ada karyawan baru, maka anggota tim P2K3 atau Tim Tanggap Darurat
memberitahu tentang jalur evakuasi, titik kumpul dan letak APAR terdekat dari meja
kerjanya.

6.4. KESIAPAN PERLENGKAPAN TANGGAP DARURAT


6.4.1. Tim Tanggap Darurat memastikan bahwa peralatan penanggulangan kebakaran yang ada
selalu siap siaga, berada ditempatnya, dan masih berfungsi dengan baik.
6.4.2. Arah penunjuk evakuasi cukup jelas, Daftar Nomor Telepon Penting, yang berisi nomor-
nomor telpon penting pemadam kebakaran, rumah sakit, kantor polisi terdekat ditempel di
dekat security.
6.4.3. Regu pemadam kebakaran selalu memastikan bahwa APAR masih ada ditempatnya,
jarum indikator tekanan atau pressure gauge ada di area hijau, selang pemancar bersih.
Setiap bulan dilakukan pemeriksaan fisiknya dengan Sedang pemeriksaan isi APAR
dilakukan oleh pihak yang berwenang. Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca pada
Prosedur Inspeksi K3L,
6.4.4. Regu P3K, memastikan bahwa isi dan perlengkapan yang ada di kotak P3K selalu
tersedia dan lengkap, bila habis atau berkurang segera ditambah dan dilakukan setiap
bulan sekali. Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca pada Prosedur Pengelolaan Kotak P3K,
6.4.5. Petugas evakuasi memastikan bahwa jalan/jalur evakuasi hingga area berkumpul tidak
ada penghalang.
6.4.6. Komandan Operasional Tim Tanggap Darurat memastikan bahwa APAR telah diperiksa,
diuji dan dipelihara agar tetap berfungsi dengan baik.

6.5. PELAKSANAAN EVAKUASI


6.5.1. Petugas pengarah evakuasi akan memandu pelaksanaannya.
6.5.2. Pada saat mau melakukan evakuasi
 Tetap tenang, Jangan panik!
 Berjalanlah biasa dengan cepat, JANGAN LARI
 Lepaskan sepatu yang menggunakan hak tinggi

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 10 dari 12


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-6

PROSEDUR PENANGGULANGANAN DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT

 Janganlah membawa barang yang lebih besar dari tas kantor/tas tangan
 Beritahu tamu/pelanggan yang yang kebetulan berada diruangan tersebut untuk
berevakuasi bersama yang lain.
 Bila terjebak kepulan asap kebakaran, maka tetap menuju tangga dengan tahan
nafas atau tutup hidung agar asap tidak terhirup, upayakan merayap atau merangkak
untuk menghindari asap, jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan
orang-orang dibelakang anda
6.5.3. Tim evakuasi sebelum turun memeriksa untuk memastikan bahwa semua penghuni
ruangan telah keluar, terutama di toilet atau ruang tertutup.
6.5.4. Tim evakuasi melakukan perhitungan jumlah orang untuk memastikan bahwa seluruh
penghuni sudah terevakuasi seluruhnya.

6.6. PEMULIHAN KONDISI DARURAT


6.6.1. Tim penanggulangan keadaan darurat melakukan pendataan dan menginventarisir
terhadap kerugian yang ditimbulkan, baik dari segi sumber daya manusia, peralatan
maupun dokumen-dokumen penting perusahaan.
6.6.2. Setelah terjadinya keadaan darurat, maka Ahli K3 Umum/Listrik melakukan evaluasi yang
meliputi:
 Kesiapan personil maupun tim dalam menghadapi kondisi darurat.
 Kesiapan peralatan yang digunakan.
 Tindakan penanggulangan yang dilakukan.
 Dampak terjadinya keadaan darurat.
 Keefektifan prosedur yang digunakan.
6.6.3. Tim penanggulangan keadaan darurat menyampaikan laporan hasil pendataan dan
inventarisasi kerugian yang ditimbulkan keadaan darurat kepada Direktur
6.6.4. Direktur memerintahkan kepada Ketua Tim Tanggap Darurat atau pegawai yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan penanggulangan kedaan darurat sesuai
kewenangannya.

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 11 dari 12


SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI
(SMK3 – SML – SMM)
PT. INSTALCON
No. Dokumen: SMT-PLU-PR-6

PROSEDUR PENANGGULANGANAN DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT

6.6.5. Ahli K3 Umum/Listrik mengevaluasi hasil perbaikan dari kegiatan pemulihan kondisi
darurat dengan perbaikan sarana penunjang umum berdasarkan pedoman pelaksanaan
pekerjaan sarana penunjang umum dan mencatat hasilnya pada Form Pemulihan Kondisi
Sarana dan Prasarana, SMT-APLU-FR-K3L-20-01.
6.6.6. Ahli K3 Umum/Listrik melakukan pemulihan kondisi kesehatan pegawai yang telah
mendapat kecelakaan atau penyakit akibat kerja (kondisi darurat) berdasarkan ketentuan
perawatan kesehatan yang berlaku mencatat hasilnya pada Form Pemulihan Kondisi
Tenaga Kerja,

6.7. PENGUJIAN DAN SIMULASI/LATIHAN


Prosedur Penanggulangan dan Pemulihan Keadaan Darurat ini harus diuji dan dilatih
(Emergency Drill) sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun dengan tujuan semua
karyawan menyadari dan memahami apa yang harus dilakuan. Hasil simulasi kesiagaan dan
tanggap darurat tersebut harus dicatat dan dievaluasi dalam formulir Evaluasi Simulasi Keadaan
Darurat,

7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. SK Tim Tanggap Darurat
7.2. Instruksi Kerja Penanganan Kebakaran,
7.3. Instruksi Kerja Penanganan Gempa Bumi,
7.4. Instruksi Kerja Penanganan Ceceran dan Tumpahan,
7.5. Formulir pemulihan sarana dan prasarana,
7.6. Formulir pemulihan kondisi tenaga kerja,
7.7. Daftar Nomor Telepon Penting,
7.8. Jadwal Simulasi Tanggap Darurat,
7.9. Formulir Evaluasi Simulasi Keadaan Darurat,

8. LAMPIRAN
-

Edisi: 01/Rev: 00 Hal: 12 dari 12

Anda mungkin juga menyukai