LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
Diverifikasi oleh :
2.
3.
4.
5.
6.
Catatan:
Dilarang Keras Memperbanyak/Menggandakan Dokumen ini, Tanpa Ijin Tertulis Dari Manajemen
PT. INSTALCON
DAFTAR ISI
1. TUJUAN
Memberikan pedoman kepada semua personil untuk selalu dalam kesiagaan dan tanggap dalam
mencegah, mengendalikan, menanggulangi, memulihkan dan mengevaluasi keadaan darurat yang
dapat menyebabkan dampak penting terhadap keselamatan jiwa manusia, lingkungan dan asset
perusahaan
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup mengenai sistem tanggap darurat yang meliputi proses tanggap darurat,
komunikasi, dan kegiatan evakuasi dalam menghadapi keadaan darurat yang telah teridentifikasi dan
mungkin terjadi
Kondisi darurat yang dimaksud pada prosedur ini antara lain:
2.1. Ancaman bom
2.2. Terorisme
2.3. Kebakaran
2.4. Huru–hara dan demonstrasi
2.5. Gempa bumi
2.6. Tindak kriminal
2.7. Ceceran dan tumpahan
3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang Keselamatan Kerja No.1 tahun 1970
3.2. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3 Elemen 6.7 dan 6.9
3.3. ISO 14001:2015 tentang Sistem Manajemen Lingkungan Klausul 8.2
3.4. ISO 45001:2018 tentang Sistem Manajemen K3 Klausul 8.2
4. DEFINISI
4.1. SMT adalah singkatan dari Sistem Manajemen Terintegrasi (SMK3 – SML – SMM)
4.2. Keadaan Darurat, adalah kejadian yang tidak diharapkan yang dapat menyebabkan kerugian
jiwa dan asset lainnya
4.3. Kebakaran, adalah api yang tidak dikehendaki dan tidak dapat dikendalikan
4.4. Darurat Medis, adalah situasi yang mengancam jiwa seseorang dan perlu penanganan yang
serius. Pada umumnya keadaan ini disebabkan akibat keletihan, pingsan, sakit, keracunan dan
lain-lain.
4.5. APAR adalah singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan yang hanya dapat dibawa oleh satu
orang
4.6. Bencana Alam, adalah suatu kejadian di luar kehendak manusia.
4.7. Huru-hara (Internal atau Eksternal), yaitu situasi/kondisi yang tidak terkendali dan tidak
diinginkan yang menimbulkan kepanikan, kekhawatiran dan mengakibatkan proses aktivitas
terhenti.
4.8. Ancaman Bom, adalah ancaman yang menyebabkan terjadinya gangguan terhadap proses
aktivitas sehari-hari normal atau kompleks dan harus dianggap serius.
4.9. Evakuasi adalah meninggalkan tempat kerja atau tempat tinggal ketempat lain yang dianggap
aman untuk menyelamatkan diri.
4.10. Titik Kumpul adalah tempat yang dianggap aman untuk berkumpul bila ada evakuasi terhadap
semua personil (pegawai, mitra kerja maupun tamu/pengunjung) didalam lokasi
4.11. TPKD singkatan dari Tim Penanggulangan Keadaan Darurat
5. TANGGUNG JAWAB
5.1. Direktur bertanggung jawab atas segala kebijakan pelaksanaan penanganan keadaan darurat
sampai dengan tahap pemulihan dan menetapkan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat
5.2. Ahli K3 Umum/Listrik bertanggung jawab untuk memberikan pernyataan kondisi siaga
perusahaan dan kondisi darurat perusahaan.
5.3. Tim Penanggulangan Keadaan Darurat terdiri dari
a. Regu Pemadam Kebakaran
Regu Hydrant
Regu APAR/APAT
b. Regu Pengamanan Area dan Evakuasi
c. Regu Pengamanan Dokumen dan Barang
d. Regu P3K
5.4. Tugas dari pada Tim Penanggulangan Keadaan Darurat adalah:
6. URAIAN PROSEDUR
6.1. PENETAPAN TINGKATAN SITUASI
6.1.1. Situasi aman:
Sistem peringatan dini/early warning berfungsi dengan baik.
Semua peralatan komunikasi beroperasi dengan baik.
Semua komponen keamanan bekerja sesuai ketentuan.
Situasi lingkungan masyarakat di sekitarnya masih kondusif
6.1.2. Situasi Siaga
Telah terjadi tindak criminal dengan kekerasan maupun tidak yang dilakukan secara
berkelompok di kawasan Kantor
Gangguan jalur transportasi menuju lokasi kawasan Kantor
Sistem peringatan dini tidak berfungsi.
Peralatan komunikasi tidak beroperasi dengan normal.
Adanya unjuk rasa yang mengakibatkan tertutupnya akses keluar masuk orang dan
barang ke kawasan Kantor
6.1.3. Situasi Darurat
Adanya gangguan terhadap Kantor melalui jalur darat dan udara.
Tindakan anarkis pengunjuk rasa.
Adanya penyanderaan pegawai/mitra kerja.
Terjadinya mogok kerja pegawai/mitra kerja secara missal mengakibatkan
lumpuhnya Kantor
Terjadinya bencana alam yang mengganggu Kantor
6.3.10. Bila ada karyawan baru, maka anggota tim P2K3 atau Tim Tanggap Darurat
memberitahu tentang jalur evakuasi, titik kumpul dan letak APAR terdekat dari meja
kerjanya.
Janganlah membawa barang yang lebih besar dari tas kantor/tas tangan
Beritahu tamu/pelanggan yang yang kebetulan berada diruangan tersebut untuk
berevakuasi bersama yang lain.
Bila terjebak kepulan asap kebakaran, maka tetap menuju tangga dengan tahan
nafas atau tutup hidung agar asap tidak terhirup, upayakan merayap atau merangkak
untuk menghindari asap, jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan
orang-orang dibelakang anda
6.5.3. Tim evakuasi sebelum turun memeriksa untuk memastikan bahwa semua penghuni
ruangan telah keluar, terutama di toilet atau ruang tertutup.
6.5.4. Tim evakuasi melakukan perhitungan jumlah orang untuk memastikan bahwa seluruh
penghuni sudah terevakuasi seluruhnya.
6.6.5. Ahli K3 Umum/Listrik mengevaluasi hasil perbaikan dari kegiatan pemulihan kondisi
darurat dengan perbaikan sarana penunjang umum berdasarkan pedoman pelaksanaan
pekerjaan sarana penunjang umum dan mencatat hasilnya pada Form Pemulihan Kondisi
Sarana dan Prasarana, SMT-APLU-FR-K3L-20-01.
6.6.6. Ahli K3 Umum/Listrik melakukan pemulihan kondisi kesehatan pegawai yang telah
mendapat kecelakaan atau penyakit akibat kerja (kondisi darurat) berdasarkan ketentuan
perawatan kesehatan yang berlaku mencatat hasilnya pada Form Pemulihan Kondisi
Tenaga Kerja,
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. SK Tim Tanggap Darurat
7.2. Instruksi Kerja Penanganan Kebakaran,
7.3. Instruksi Kerja Penanganan Gempa Bumi,
7.4. Instruksi Kerja Penanganan Ceceran dan Tumpahan,
7.5. Formulir pemulihan sarana dan prasarana,
7.6. Formulir pemulihan kondisi tenaga kerja,
7.7. Daftar Nomor Telepon Penting,
7.8. Jadwal Simulasi Tanggap Darurat,
7.9. Formulir Evaluasi Simulasi Keadaan Darurat,
8. LAMPIRAN
-