PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 1 of 20
PENGESAHAN
Nama Penyusun Jabatan Dinas Tanda Tangan
Disetujui oleh :
Ditetapkan di : Pasuruan
Tanggal : 02 Juni 2014
GENERAL MANAGER,
TRI TJAHJONOPUTRO
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 2 of 20
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 3 of 20
1. TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam menanggulangi kondisi darurat dengan tujuan
untuk mencegah dan melokalisasi kondisi darurat di tempat kejadian dan jika mungkin
menghilangkannya dan untuk meminimalkan akibatnya terhadap lingkungan, pegawai dan
komunitas sekitar.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk keadaan darurat yang menjadi tanggung jawab PT. Indonesia Power
PLTGU Grati yang mencakup kejadian kebakaran, ledakan, tumpahan bahan kimia, gempa bumi,
tsunami, kebocoran H2, kebocoran HCl, ancaman bom, huru hara / demonstarsi, pencurian dilaut/
perompakan, penculikan dan penyanderaan, pembajakan, perubahan tingkat keamanan,
penyelundupan/masuk tanpa ijin dan tumpahan minyak di laut.
3. DEFINISI
a) Api adalah merupakan reaksi kimia berantai secara gabungan yang terdiri dari adanya unsur bahan
yang mudah terbakar (fuel), Oksigen (O2) dan sumber panas (temperatur) yang merupakan
senyawa segitiga api.
b) Alat pemadam api ringan (APAR) adalah alat pemadam api yang ringan serta mudah dilakukan
oleh satu orang untuk memadamkan api pada awal terjadi kebakaran.
c)Hidran adalah, instalasi jaringan pipa air untuk pemadam kebakaran, yang terdiri dari sumber
penyedia air, sistem pompa dan peralatannya. Sistem hidran dapat berupa hidran halaman dan
dalam bangunan Instalasi.
d) Sprinkler otomatis adalah, sistem pemancar air yang bekerja otomatik pada saat temperatur
ruangan mencapai suhu tertentu untuk memadamkan kebakaran atau setidak–tidaknya mencegah
meluasnya kebakaran. Sistem tersebut terdiri dari penyediaan air, jaringan pipa dan perlengkapan
sprinkler.
e) Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik adalah sistem atau rangkaian alarm kebakaran yang
menggunakan detektor panas, asap nyala api dan titik manual serta perlengkapan lainnya yang
dipasang pada sistem alarm kebakaran.
f) Assembly point adalah tempat berkumpul yang aman bagi unit kerja yang tidak terlibat langsung
dalam proses penanggulangan keadaan darurat.
g) Komandan Operasional adalah seorang pejabat yang ditunjuk untuk mengkoordinir dalam
menanggulangi semua penanggulangan bahaya kebakaran/ledakan.
h) Wakil Komandan Operasional adalah pejabat yang ditunjuk untuk membantu tugas–tugas
komandan didalam menanggulangi bahaya kebakaran/ledakan.
i) Komandan regu Pemadam Kebakaran ( PMK ) adalah, seorang pejabat yang ditunjuk untuk
mengkoordinir semua tugas – tugas pelaksanaan pemadam api kebakaran.
j) Wakil komandan regu Pemadam Kebakaran adalah, seorang pejabat yang ditunjuk untuk
membantu tugas – tugas komandan didalam pelaksanaan pemadaman api kebakaran.
Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu
tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 4 of 20
k) Komandan Regu Pengaman Area adalah, pejabat yang ditunjuk untuk mengkoordinir semua
pelaksanaan pengamanan area dilokasi tempat kejadian kebakaran.
l) Wakil Komandan Regu Pengaman Area adalah seorang pejabat yang ditunjuk untuk membantu
tugas – tugas komandan didalam pelaksanaan pengamanan area dilokasi kebakaran.
m) Komandan regu pengaman dokumen adalah seorang pejabat yang ditunjuk untuk mengkoordinir
semua pelaksanaan tugas – tugas pengamanan Dokumen penting perusahaan dan surat - surat
berharga lainnya.
n) Wakil Komandan regu Pengaman Dokumen adalah, seorang pejabat yang ditunjuk untuk
membantu tugas – tugas Komandan didalam pelaksanaan penyelamatan Dokumen penting
perusahaan dan surat – surat berharga lainnya.
o) Komandan Regu Pengaman Personil dan P3K adalah seorang pejabat yang ditunjuk untuk
mengkoordinir semua pelaksanaan tugas – tugas menyelamatan personil yang terjebak/terkurung
asap/api dan memberi pertolongan Pertama pada kecelakan ( P 3 K ) sesuai yang ada.
p) Wakil Komandan Regu Pengaman Personil dan P 3 K adalah seorang pejabat yang ditunjuk untuk
membantu tugas – tugas Komandan Regu didalam penyelamatan personil dan memberi
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P 3 K ).
q) Anggota Regu adalah, Pegawai yang ditunjuk untuk membantu melaksanakan tugas
penanggulangan dan penanganan sesuai dengan fungsi tugas regunya atas perintah komandannya
masing – masing.
r) Pencegahan/preventif adalah pencegahan suatu tindakan/cara untuk mencegah/menghindarkan
diri dari ancaman sumber bahaya.
s) Penanggulangan/Represif adalah penanggulangan suatu usaha/cara tindakan secepatnya untuk
menanggulangi/mencegah meluasnya bahaya sumber api kebakaran dengan menggunakan
sarana/alat - alat pemadam kebakaran yang ada.
t) Tsunami adalah istilah dalam bahasa Jepang yang menyatakan rangkaian gelombang laut besar
berkecepatan tinggi yang bisa disebabkan karena gempa bumi atau letusan gunung bawah laut,
atau bisa juga terjadi akibat tabrakan lautan dengan meteor raksasa, meskipun hal ini amat langka
terjadi.
4. SINGKATAN
G.M : General Manajer
SPS : Supervisor Senior
CCR : Central Control Room
CCB : Control Control Building
APAR : Alat Pemadam Api Ringan
P3 K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
PMK : Pemadam Kebakaran
CO : Carbon Monoksida
SATPAM : Satuan Pengaman
SP : Supervisor
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 5 of 20
5. REFERENSI
1. Pengumuman Direksi Perum Listrik Negara No. 031/PST/1973.
2. Instruksi Perum Listrik Negara No. 003/1983
3. Keputusan Direksi PT PLN ( Persero ) No. 094K/023/DIR/1995.
4. Keputusan Direksi PT PLN (Persero )No. P. 1147/PST/1995.
5. Keputusan Direksi PT PLN PJB – I No. 007.K/023/PJB – I/1996.
6. Keputusan Direksi PT PLN PJB - I No. 010.K/023/PJB - I/1996.
7. Nota Dinas Dirprod No. 047/DIRPROD/1996/DIRAD.
8. Keputusan Direksi PT PLN PJB – I No. 0036.K/023/PJB – I/1999.
9. Keputusan Direksi PT PLN PJB - I No. 0050 K/023/PJB - I/1999.
10. Standar ISO 14001- klausa 4.4.7
11. Standar OHSAS 18001- klausa 4.4.7
12. Permenaker No.05 / Men / 1996
13. Pernyataan Sementara Pemenuhan Keamanan Fasilitas Pelabuhan Nomor : KL.94/253/ISPS/DV/ST-
08 dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut Republik Indonesia.
6. PENJELASAN UMUM
6.1. Tanggung Jawab dan Wewenang
6.1.1. Tugas Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan
• Secara terus menerus mengawasi dan meningkatkan team dan kesiapan peralatan
pemadam untuk mencegah terjadinya kebakaran didaerah unit kerja, di lingkungan
wilayah kerja PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Perak dan Grati.
• Memberi Komando/Perintah pemadaman sumber api pada kebakaran tingkat kedua
secara langsung.
• Bertanggung jawab atas keselamatan team pemadam kebakaran Unit Bisnis
Pembangkitan Perak dan Grati.
• Menentukan dengan cepat dan tepat kelas kebakaran dan pemakaian jenis peralatan
pemadam kebakaran.
• Meminta bantuan satuan lain ( Polri, Ambulan, Dinas Pemadam Kebakaran yang
terdekat, dll )
• Meneliti lebih jauh sebab musabab/asal kejadian kebakaran.
• Membuat laporan tertulis atas penanggulangan kebakaran/pemadaman kebakaran
dan terhadap kejadian serta, sebab akibat kebakaran kepada General Manager
UBPPGT.
6.1.2. Tugas Wakil Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan
• Membantu tugas komandan dan menggantikan /mengambil alih tugas tersebut
apabila Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan tidak ada
ditempat.
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 6 of 20
• Memimpin semua regu (regu pemadam, regu arsip, regu P3K dan regu pengaman
area) untuk melokalisir kebakaran.
• Penghubung (Komunikator) antara regu pemadam api dan CCR.
• Meneruskan serta menjalankan perintah komandan bersama-sama dengan regunya.
• Memerintahkan, membagi tugas dan memperhatikan kepada regu pemadam api agar
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan cepat.
• Contoh : menentukan siapa yang memegang selang, nozzle ataupun hidran.
• Membuat laporan kejadian lokasi kebakaran untuk disampaikan kepada Komandan
Operasional Penanggulangan dan Pencegahan.
6.1.3. Tugas Komandan Regu Pemadam Kebakaran/Ledakan
• Mengkoordinir anggotanya dengan segera setelah diketahui adanya kebakaran.
• Melapor dengan segera tentang terjadinya kebakaran dan kesiapan tugas anggotanya
kepada Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan.
• Memerintahkan kepada anggotanya untuk menyiapkan peralatan pemadam
kebakaran di tempat yang mudah dijangkau.
• Memutuskan induk aliran listrik kearah tempat kebakaran bila perlu.
• Memberi komando/perintah memadamkan sumber api pada kebakaran tingkat
pertama secara langsung.
• Melapor kepada Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan setelah
pelaksanaan tugas pemadaman api selesai.
6.1.4. Tugas Anggota Pemadam Kebakaran
• Menyiapkan peralatan pemadam kebakaran sampai didekat daerah kebakaran.
• Bertindak segera memadamkan api pada tingkat pertama berdasarkan perintah dari
komandan regu pemadam kebakaran.
• Memadamkan sumber api pada kebakaran tingkat kedua berdasarkan perintah dari
komandan Koordinator.
• Mengurusi kembali peralatan pemadam kebakaran setelah selesai digunakan, untuk
peralatan yang masih baik/normal mengembaliknnya ke tempat semula.
6.1.5. Tugas Komandan Regu P 3 K
• Mengkoordinir anggotanya dengan segera setelah diketahui adanya kebakaran serta
memerintahkan untuk menyiapkan perlengkapan / peralatan P 3 K.
• Melaporkan kepada Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan
tentang kesiapan anggotanya untuk melaksanakan tugas.
• Memerintah kepada anggotanya untuk melakukan pertolongan pertama kepada
Orang – 0rang yang mendapat kecelakaan.
• Merencanakan tempat penampungan sementara bagi karyawan yang mendapat
kecelakaan akibat kebakaran.
• Menghubungi Poliklinik / Rumah sakit / Dokter Jaga / Ambulance bila diperlukan.
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 7 of 20
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 8 of 20
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 9 of 20
4. Bila api tidak dapat diatasi, maka segera hubungi nomor telepon darurat dan
memberikan informasi mengenai nama pelapor, lokasi kejadian dan kondisi
kebakaran.
5. Nomor telepon darurat yang dihubungi adalah:
FIRE STATION = 642
SPS K3 = 640
CONTROL ROOM = 693/694/695/696
SATPAM = 811/812
6. Satpam jaga/Operator CCR, setelah mendapat laporan segera menuju ke lokasi
kejadian untuk meyakinkan kejadian kebakaran dan melaporkan kepada Komandan
Operasional Penanggulangan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran, bahwa telah
terjadi kebakaran dan membunyikan sirine tanda kebakaran. Bila kebakaran terjadi
pada peralatan bertegangan, sebelum usaha pemadaman api, perlu dilakukan
pembebasan terlebih dahulu oleh petugas yang menguasai terhadap peralatan
tersebut.
7. Setelah mendengar sirine tanda kebakaran, para unit kerja yang tidak tergabung
dalam proses pemadaman kebakaran segera berkumpul di ASSEMBLY POINT.
8. Komandan Operasional Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran segera
memberi petunjuk seperlunya kepada Komandan Regu Pemadam Kebakaran dengan
dibantu oleh Wakil Komandan Operasional, segera ke lokasi kebakaran
mengkoordinir Regu pemadaman kebakaran untuk melakukan pemadaman api.
9. Regu Pemadam Kebakaran segera melakukan sbb:
• Segera datang kelokasi dengan membawa peralatan untuk pemadaman api yang
sesuai.
• Selalu berkomunikasi dengan Komandan Operasional Pencegahan dan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran, untuk menerima petunjuk/perintah dalam
pelaksanaan pemadaman api kebakaran dengan menggunakn alat maupun
presedur yang sesuai benar.
10. Komandan Operasional Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran,
mengambil tindakan memberitahu semua pegawai untuk segera menyelamatkan diri
serta mematikan sebagian peralatan sesuai dengan situasi dengan pertimbangan
yang tepat dan juga meminta bantuan kepada PMK yang terdekat dan minta bantuan
aparat keamanan maupun para medis serta ambulan bila perlu. Mengkoordinir
semua Komandan regu sesuai dengan tugas masing – masing.
11. Komandan Operasional Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
memerintah, Komandan regu pengaman area, Komandan regu P 3 K, Komandan regu
Pengaman Dokumen untuk melaksanakan sesuai dengan tugasnya masing – masing.
12. Komandan Regu Pengamanan Area dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh regu
satpam yang dinas jaga.
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 10 of 20
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 11 of 20
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 12 of 20
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 13 of 20
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Prosedur Penanganan , Pelaporan & Penyelidikan Insiden dan kecelakaan kerja .
7.2. Instruksi Kerja Damkar
7.3. Instruksi Kerja P 3 K dan Evakuasi
8. CATATAN MUTU
8.1. Formulir Inspeksi Mobil Damkar
8.2. Formulir Daftar Nomor Telepon Darurat
8.3. Lay Out Hidran dan APAR
8.4. Peta Evakuasi
8.5. Program Pelaksanaan Drill Tanggap Darurat
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 14 of 20
9. ALUR PROSEDUR
9.1. Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Laporan Satpam Jaga/ Operator CCR
Telah terjadi Kebakaran
1 Nama Pelapor
2 Loasi Kebakaran
3 Kondisi Kebakaran
Orang Pertama yang
melihat kebakaran
Apakah kebakaran
dapat
dipadamkan?
Pemadaman Tidak Meminta Bantuan
Tidak
Dilakukan oleh 1 Kepolisian
team regu 2 Dinas P M K
pemadam 3 R S U P Kab
4 Ambulan
Ya
Ya
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 15 of 20
KEDUDUKAN
No Nama/Jabatan
Organisasi SOP Tanggap Darurat
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 16 of 20
No Nama
24 Nur Syaiful Komandan Regu,Area HSD Supervisor BBM. PLTGU
25 Mohammad Fadhil Wk Komandan Regu Pelaksanan BBM
26 Saiful Fuad Anggota Teknisi (S) Mesin
27 Moh. Alwin Alamsya Anggota Teknisi Mesin
28 Moch.Anggi Firmansyah Anggota Teknisi (S) Kontrol & Instrumen
29 Hudan Dikri Dardiri Anggota Teknisi Kontrol & Instrumen
30 Cahyo Kusbiantoro Anggota Teknisi(S)Alat Bantu, Bengkel& Tools
31 Soeyanto Anggota Pelaksana(S)Fasilitas & Sarana
III. REGU P3K
32 Andi Sumantri Komandan Regu Pelaksana K3 & Lingkungan
33 Yuly Rizkyanto Wk Komandan Regu Teknisi Kontrol & Instrumen
34 Ani Wahyu Ningsih Anggota Pelaksana (S) Perpajakan
35 Diyah Juwita Sari Anggota Pelaksana (S) Akuntansi
36 Wayan Gede Yuliadi.P.W Anggota Pelaksana (S) Akuntansi
37 Reza Mardian Anggota Pelaksana Anggaran
38 Risma Aulia Eka Lestari Anggota Teknisi (S) Kontrol & Instrumen
39 Hasna Abadiningrum Anggota Teknisi Listrik
III. PENGAMAN DOKUMEN / UANG
40 Haniah Komandan Regu Supervisor (S) Keuangan
41 Gamiati Wk Komandan Regu Ahli Muda Keuangan
42 Darwis Chandra Anggota Pelaksana (S) Keuangan
43 Rizka Resti Angginia Anggota Pelaksana Keuangan
44 Syaiful Anwar Anggota Ahli Muda Akuntansi
45 Reza Mardian Anggota Pelaksana Anggaran
IV . REGU PENGAMAN AREA
46 Indah Djayadi Komandan Regu Supervisor (S) Keamanan & Humas
47 Kasto Latip Wk.Komandan Regu Supervisor Keamanan
48 Akhmad Khayubi Anggota Pelaksana (S) Humas & Protokoler
49 Erry Ronald Tisna Anggota Pelaksana (S) Pelayanan Umum
50 Imam Khoiri Anggota Ahli Muda Administrasi Kepegawaian
V. REGU PENGAMAN PERSONIL
51 Suyono Komandan Regu Ahli Muda Comdef
52 Chandra Ekaha Setyawan Anggota Pelaksana(S)Administrasi Kepegaw
53 Dadan Ramdani Anggota Amu. Pengelolaan RJP & Kin Unit
54 Amin Muntoha Anggota Amu. Perencanaan & Pengen Investasi
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 17 of 20
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 18 of 20
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 19 of 20
Struktur Organisasi S . O . P
Tanggap Darurat – Di Luar Jam Kantor
PT. INDONESIA POWER
Unit Bisnis Pembangkitan Perak dan Grati
Komandan
Wakil Komandan
SPS Operasi ABCD
1. Sudiarto
2. M. Subekhi
3. Khudori
4. Robert S
Di tetapkan di : Pasuruan
Tanggal : 02 Juni 2014
Mengetahui,
General Manager
TRI TJAHJONOPUTRO
PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 20 of 20
Struktur Organisasi S . O . P
Tanggap Darurat – Pada Saat Jam Kantor
PT. INDONESIA POWER
Unit Bisnis Pembangkitan Perak dan Grati
Komandan
Yudi Hidayat
( MOP )
Wakil Komandan
Ary Cahyono BJ
( MHAR )
1. M. Syaiful Anwar S
(SPS K3L)
Hadi Widodo
(AMA Enj. Andi Sumantri Indah Djayadi Haniah Suyono
Mesin) (Pel. K3) (SPS Keamanan & ( SPS Keuangan ) (AMUCommunity
3. Soegito Wakimin Humas) Developmen )
(SPS Outage)
4. Nur Syaiful (SP
BBM)
Di tetapkan : Pasuruan
Tanggal : 02 Juni 2014
Mengetahui,
General Manager
TRI TJAHJONOPUTRO