Anda di halaman 1dari 20

PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 1 of 20

PENGESAHAN
Nama Penyusun Jabatan Dinas Tanda Tangan

1. Yudi Hidayat Manajer Operasi

2. M. Syaiful AS SPS KLI

3. Mila Tartiarini SPS KBB

4. Indah Djajadi SPS Keamanan dan Humas

Disetujui oleh :

Bambang Agus Waris Management Representative

Ditetapkan di : Pasuruan
Tanggal : 02 Juni 2014
GENERAL MANAGER,

TRI TJAHJONOPUTRO

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 2 of 20

RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN


Nomor Direvisi oleh Disetujui
Alasan perubahan dokumen
Revisi Hlm. Jabatan Paraf Tanggal Jabatan Paraf
1,2,5,
Perubahan Struktur Organisasi di
16,19,2 Sekretaris
PLTGU Grati, perlunya antisipasi
01 0,21,22 ISO, 24/11/08 MR
untuk bencana tsunami dan
,23,24, SPS K3
gunung meletus.
25
Penyesuaian dengan Dokumen/ Sekretaris
02 Persyaratan dalam ISPS Code, dan ISO,
05/01/09 MR
Perubahan Struktur Organisasi SPS K3
Peruabahan Nama Personil
disesuaikan dengan kondisi dan
Sekretariat
03 19-22 jabatan saat ini berdasarkan 25/10/13 MR
ISO, SPS KLI
temuan surveillance audit OHSAS,
SMK3 NC No. 7
Peruabahan Nama Personil Sekretariat
disesuaikan dengan kondisi dan ISO, SPS KLI
04 jabatan saat ini berdasarkan 02/06/14 MR
temuan surveillance audit OHSAS,
SMK3 No. 7

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 3 of 20

1. TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam menanggulangi kondisi darurat dengan tujuan
untuk mencegah dan melokalisasi kondisi darurat di tempat kejadian dan jika mungkin
menghilangkannya dan untuk meminimalkan akibatnya terhadap lingkungan, pegawai dan
komunitas sekitar.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk keadaan darurat yang menjadi tanggung jawab PT. Indonesia Power
PLTGU Grati yang mencakup kejadian kebakaran, ledakan, tumpahan bahan kimia, gempa bumi,
tsunami, kebocoran H2, kebocoran HCl, ancaman bom, huru hara / demonstarsi, pencurian dilaut/
perompakan, penculikan dan penyanderaan, pembajakan, perubahan tingkat keamanan,
penyelundupan/masuk tanpa ijin dan tumpahan minyak di laut.

3. DEFINISI
a) Api adalah merupakan reaksi kimia berantai secara gabungan yang terdiri dari adanya unsur bahan
yang mudah terbakar (fuel), Oksigen (O2) dan sumber panas (temperatur) yang merupakan
senyawa segitiga api.
b) Alat pemadam api ringan (APAR) adalah alat pemadam api yang ringan serta mudah dilakukan
oleh satu orang untuk memadamkan api pada awal terjadi kebakaran.
c)Hidran adalah, instalasi jaringan pipa air untuk pemadam kebakaran, yang terdiri dari sumber
penyedia air, sistem pompa dan peralatannya. Sistem hidran dapat berupa hidran halaman dan
dalam bangunan Instalasi.
d) Sprinkler otomatis adalah, sistem pemancar air yang bekerja otomatik pada saat temperatur
ruangan mencapai suhu tertentu untuk memadamkan kebakaran atau setidak–tidaknya mencegah
meluasnya kebakaran. Sistem tersebut terdiri dari penyediaan air, jaringan pipa dan perlengkapan
sprinkler.
e) Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik adalah sistem atau rangkaian alarm kebakaran yang
menggunakan detektor panas, asap nyala api dan titik manual serta perlengkapan lainnya yang
dipasang pada sistem alarm kebakaran.
f) Assembly point adalah tempat berkumpul yang aman bagi unit kerja yang tidak terlibat langsung
dalam proses penanggulangan keadaan darurat.
g) Komandan Operasional adalah seorang pejabat yang ditunjuk untuk mengkoordinir dalam
menanggulangi semua penanggulangan bahaya kebakaran/ledakan.
h) Wakil Komandan Operasional adalah pejabat yang ditunjuk untuk membantu tugas–tugas
komandan didalam menanggulangi bahaya kebakaran/ledakan.
i) Komandan regu Pemadam Kebakaran ( PMK ) adalah, seorang pejabat yang ditunjuk untuk
mengkoordinir semua tugas – tugas pelaksanaan pemadam api kebakaran.
j) Wakil komandan regu Pemadam Kebakaran adalah, seorang pejabat yang ditunjuk untuk
membantu tugas – tugas komandan didalam pelaksanaan pemadaman api kebakaran.
Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu
tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 4 of 20

k) Komandan Regu Pengaman Area adalah, pejabat yang ditunjuk untuk mengkoordinir semua
pelaksanaan pengamanan area dilokasi tempat kejadian kebakaran.
l) Wakil Komandan Regu Pengaman Area adalah seorang pejabat yang ditunjuk untuk membantu
tugas – tugas komandan didalam pelaksanaan pengamanan area dilokasi kebakaran.
m) Komandan regu pengaman dokumen adalah seorang pejabat yang ditunjuk untuk mengkoordinir
semua pelaksanaan tugas – tugas pengamanan Dokumen penting perusahaan dan surat - surat
berharga lainnya.
n) Wakil Komandan regu Pengaman Dokumen adalah, seorang pejabat yang ditunjuk untuk
membantu tugas – tugas Komandan didalam pelaksanaan penyelamatan Dokumen penting
perusahaan dan surat – surat berharga lainnya.
o) Komandan Regu Pengaman Personil dan P3K adalah seorang pejabat yang ditunjuk untuk
mengkoordinir semua pelaksanaan tugas – tugas menyelamatan personil yang terjebak/terkurung
asap/api dan memberi pertolongan Pertama pada kecelakan ( P 3 K ) sesuai yang ada.
p) Wakil Komandan Regu Pengaman Personil dan P 3 K adalah seorang pejabat yang ditunjuk untuk
membantu tugas – tugas Komandan Regu didalam penyelamatan personil dan memberi
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P 3 K ).
q) Anggota Regu adalah, Pegawai yang ditunjuk untuk membantu melaksanakan tugas
penanggulangan dan penanganan sesuai dengan fungsi tugas regunya atas perintah komandannya
masing – masing.
r) Pencegahan/preventif adalah pencegahan suatu tindakan/cara untuk mencegah/menghindarkan
diri dari ancaman sumber bahaya.
s) Penanggulangan/Represif adalah penanggulangan suatu usaha/cara tindakan secepatnya untuk
menanggulangi/mencegah meluasnya bahaya sumber api kebakaran dengan menggunakan
sarana/alat - alat pemadam kebakaran yang ada.
t) Tsunami adalah istilah dalam bahasa Jepang yang menyatakan rangkaian gelombang laut besar
berkecepatan tinggi yang bisa disebabkan karena gempa bumi atau letusan gunung bawah laut,
atau bisa juga terjadi akibat tabrakan lautan dengan meteor raksasa, meskipun hal ini amat langka
terjadi.
4. SINGKATAN
G.M : General Manajer
SPS : Supervisor Senior
CCR : Central Control Room
CCB : Control Control Building
APAR : Alat Pemadam Api Ringan
P3 K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
PMK : Pemadam Kebakaran
CO : Carbon Monoksida
SATPAM : Satuan Pengaman
SP : Supervisor

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 5 of 20

5. REFERENSI
1. Pengumuman Direksi Perum Listrik Negara No. 031/PST/1973.
2. Instruksi Perum Listrik Negara No. 003/1983
3. Keputusan Direksi PT PLN ( Persero ) No. 094K/023/DIR/1995.
4. Keputusan Direksi PT PLN (Persero )No. P. 1147/PST/1995.
5. Keputusan Direksi PT PLN PJB – I No. 007.K/023/PJB – I/1996.
6. Keputusan Direksi PT PLN PJB - I No. 010.K/023/PJB - I/1996.
7. Nota Dinas Dirprod No. 047/DIRPROD/1996/DIRAD.
8. Keputusan Direksi PT PLN PJB – I No. 0036.K/023/PJB – I/1999.
9. Keputusan Direksi PT PLN PJB - I No. 0050 K/023/PJB - I/1999.
10. Standar ISO 14001- klausa 4.4.7
11. Standar OHSAS 18001- klausa 4.4.7
12. Permenaker No.05 / Men / 1996
13. Pernyataan Sementara Pemenuhan Keamanan Fasilitas Pelabuhan Nomor : KL.94/253/ISPS/DV/ST-
08 dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut Republik Indonesia.

6. PENJELASAN UMUM
6.1. Tanggung Jawab dan Wewenang
6.1.1. Tugas Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan
• Secara terus menerus mengawasi dan meningkatkan team dan kesiapan peralatan
pemadam untuk mencegah terjadinya kebakaran didaerah unit kerja, di lingkungan
wilayah kerja PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Perak dan Grati.
• Memberi Komando/Perintah pemadaman sumber api pada kebakaran tingkat kedua
secara langsung.
• Bertanggung jawab atas keselamatan team pemadam kebakaran Unit Bisnis
Pembangkitan Perak dan Grati.
• Menentukan dengan cepat dan tepat kelas kebakaran dan pemakaian jenis peralatan
pemadam kebakaran.
• Meminta bantuan satuan lain ( Polri, Ambulan, Dinas Pemadam Kebakaran yang
terdekat, dll )
• Meneliti lebih jauh sebab musabab/asal kejadian kebakaran.
• Membuat laporan tertulis atas penanggulangan kebakaran/pemadaman kebakaran
dan terhadap kejadian serta, sebab akibat kebakaran kepada General Manager
UBPPGT.
6.1.2. Tugas Wakil Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan
• Membantu tugas komandan dan menggantikan /mengambil alih tugas tersebut
apabila Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan tidak ada
ditempat.

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 6 of 20

• Memimpin semua regu (regu pemadam, regu arsip, regu P3K dan regu pengaman
area) untuk melokalisir kebakaran.
• Penghubung (Komunikator) antara regu pemadam api dan CCR.
• Meneruskan serta menjalankan perintah komandan bersama-sama dengan regunya.
• Memerintahkan, membagi tugas dan memperhatikan kepada regu pemadam api agar
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan cepat.
• Contoh : menentukan siapa yang memegang selang, nozzle ataupun hidran.
• Membuat laporan kejadian lokasi kebakaran untuk disampaikan kepada Komandan
Operasional Penanggulangan dan Pencegahan.
6.1.3. Tugas Komandan Regu Pemadam Kebakaran/Ledakan
• Mengkoordinir anggotanya dengan segera setelah diketahui adanya kebakaran.
• Melapor dengan segera tentang terjadinya kebakaran dan kesiapan tugas anggotanya
kepada Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan.
• Memerintahkan kepada anggotanya untuk menyiapkan peralatan pemadam
kebakaran di tempat yang mudah dijangkau.
• Memutuskan induk aliran listrik kearah tempat kebakaran bila perlu.
• Memberi komando/perintah memadamkan sumber api pada kebakaran tingkat
pertama secara langsung.
• Melapor kepada Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan setelah
pelaksanaan tugas pemadaman api selesai.
6.1.4. Tugas Anggota Pemadam Kebakaran
• Menyiapkan peralatan pemadam kebakaran sampai didekat daerah kebakaran.
• Bertindak segera memadamkan api pada tingkat pertama berdasarkan perintah dari
komandan regu pemadam kebakaran.
• Memadamkan sumber api pada kebakaran tingkat kedua berdasarkan perintah dari
komandan Koordinator.
• Mengurusi kembali peralatan pemadam kebakaran setelah selesai digunakan, untuk
peralatan yang masih baik/normal mengembaliknnya ke tempat semula.
6.1.5. Tugas Komandan Regu P 3 K
• Mengkoordinir anggotanya dengan segera setelah diketahui adanya kebakaran serta
memerintahkan untuk menyiapkan perlengkapan / peralatan P 3 K.
• Melaporkan kepada Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan
tentang kesiapan anggotanya untuk melaksanakan tugas.
• Memerintah kepada anggotanya untuk melakukan pertolongan pertama kepada
Orang – 0rang yang mendapat kecelakaan.
• Merencanakan tempat penampungan sementara bagi karyawan yang mendapat
kecelakaan akibat kebakaran.
• Menghubungi Poliklinik / Rumah sakit / Dokter Jaga / Ambulance bila diperlukan.

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 7 of 20

• Melapor kepada Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan setelah


selesai melaksanakan tugas.
6.1.6. Tugas Anggota P 3 K
• Melakukan pertolongan pertama kepada orang – orang/karyawan yang mendapat
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dan perwatan yang lebih intensif dari
Dokter.
• Mengurusi kembali perlengkapan/peralatan P3K, setelah selesai dipergunakan serta
mengembalikan ketempat semula.
• Membantu menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk mempercepat pelaksanaan
tugas.
6.1.7. Tugas Komandan Regu Pengaman Dokumen / Uang
• Mengkoordinir anggotanya dengan segera setelah diketahui adanya Kebakaran
• Melapor kepada Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan tentang
kesiapan pelaksanaan tugas.
• Memerintahkan kepada anggotanya untuk segera mengamankan dokumen-
dokumen/surat-surat penting, uang, barang-barang atau material, serta
mengamankan peralatan / bahan-bahan yang mudah terbakar ketempat yang aman /
jauh dari jangkauan api.
• Memberikan petunjuk arah atau pintu mana untuk menyelamatkan diri pada waktu
terjadi kebakaran.
• Melapor kepada Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan setelah
selesai melaksanakan tugas.
6.1.8. Tugas Anggota Pengaman Dokumen / Uang
• Mengamankan dengan segera dokumen – dokumen / surat – surat penting, uang,
barang – barang / material dan peralatan ketempat yang aman.
• Mengatur penempatan barang – barang seperti tersebut butir 6.1.7 diatas pada
tempat yang sesuai / cocok untuk masing – masing barang sehingga bisa dijamin
keamanan nya.
• Memberikan pertolongan terhadap jiwa manusia yang dalam keadaan teracam
bahaya pada waktu terjadi kebakaran.
6.1.9. Tugas Komandan Regu Pengaman Area
• Mengkoordinir Anggotanya dengan segera setelah diketahui adanya kebakaran
• Melapor dengan segera tentang kesiapan anggotanya untuk pelaksanaan tugas
kepada Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan.
• Memerintahkan kepada anggotanya untuk mengamankan tempat kejadian
kebakaran dari kerumunan orang – orang, baik karyawan atau orang tidak dikenal.
• Melapor kepada Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan setelah
pelaksnan selesai.

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 8 of 20

6.1.10. Tugas Anggota Pengaman Area


• Mengamankan daerah sekitar kebakaran serta melarang orang luar yang tidak
berkepentingan mendekat daerah kebakaran sehingga anggota pemadam kebakaran
dalam melaksanakan tugas tidak terganggu.
• Membunyikan kode tanda bahaya yang ditetapkan / digunakan di daerah unit kerja
masing – masing, baik dengan menggunakan kentongan / lonceng ataupun sirine.
• Bilamana diperlukan bantuan dari dinas pemadam kebakaran, bertindak sebagai
petunjuk jalan / penghubung.
6.1.11. Tugas Komandan Regu Pengaman Personil
• Mengkoordinir anggotanya dengan segera setelah diketahui adanya kebakaran.
• Melapor dengan segera tentang kesiapan anggotanya untuk pelaksanaan tugas
kepada Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan.
• Memerintah kepada anggotanya untuk melakukan pendataan personil dengan tujuan
untuk mengetahui kemungkinan personil yang terkurung bahaya kebakaran yang
harus segera ditolong.
• Melaporkan kepada Komandan Operasional Pencegahan yang diperlukan ambulance
untuk mengirimkan korban kerumah sakit.
• Melapor kepada Komandan Operasional Penanggulangan dan Pencegahan setelah
pelaksanaan tugas selesai.
6.1.12. Tugas Regu Pengaman Personil
• Mengamankan para personil yang terkurung bahaya kebakaran.
• Membantu menolong korban dan mengawasi orang / petugas yang melaksakan
pemadaman kebakaran.
• Melaksanakan pendataan jumlah personil.
• Menyiapkan peralatan penyelamat personil yang yang terkurung api.

6.2. Presedur Operasional


6.2.1. Penanggulangan Kebakaran
1. Orang pertama kali yang mengetahui / melihat adanya kejadian kebakaran (asap, api,
bara api dan lain sebagainya) berusaha memberi tahu / mencari orng lain yang dekat
dengan berteriak “ Kebakaran “ dan bunyikan Alarm / sirine tanda bahaya kebakaran
yang terdekat (bila ada).
2. Bila diperkirakan sumber api kebakaran dapat diatasi/padamkan langsung, segera
melakukan pemadaman api kebakaran dengan alat pemadam kebakaran yang sesuai,
seperti tabung APAR jenis CO2, Dry chemical, Air, dll, yang terdekat.
3. Bila api padam maka segera laksanakan langkah no. 13.

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 9 of 20

4. Bila api tidak dapat diatasi, maka segera hubungi nomor telepon darurat dan
memberikan informasi mengenai nama pelapor, lokasi kejadian dan kondisi
kebakaran.
5. Nomor telepon darurat yang dihubungi adalah:
FIRE STATION = 642
SPS K3 = 640
CONTROL ROOM = 693/694/695/696
SATPAM = 811/812
6. Satpam jaga/Operator CCR, setelah mendapat laporan segera menuju ke lokasi
kejadian untuk meyakinkan kejadian kebakaran dan melaporkan kepada Komandan
Operasional Penanggulangan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran, bahwa telah
terjadi kebakaran dan membunyikan sirine tanda kebakaran. Bila kebakaran terjadi
pada peralatan bertegangan, sebelum usaha pemadaman api, perlu dilakukan
pembebasan terlebih dahulu oleh petugas yang menguasai terhadap peralatan
tersebut.
7. Setelah mendengar sirine tanda kebakaran, para unit kerja yang tidak tergabung
dalam proses pemadaman kebakaran segera berkumpul di ASSEMBLY POINT.
8. Komandan Operasional Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran segera
memberi petunjuk seperlunya kepada Komandan Regu Pemadam Kebakaran dengan
dibantu oleh Wakil Komandan Operasional, segera ke lokasi kebakaran
mengkoordinir Regu pemadaman kebakaran untuk melakukan pemadaman api.
9. Regu Pemadam Kebakaran segera melakukan sbb:
• Segera datang kelokasi dengan membawa peralatan untuk pemadaman api yang
sesuai.
• Selalu berkomunikasi dengan Komandan Operasional Pencegahan dan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran, untuk menerima petunjuk/perintah dalam
pelaksanaan pemadaman api kebakaran dengan menggunakn alat maupun
presedur yang sesuai benar.
10. Komandan Operasional Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran,
mengambil tindakan memberitahu semua pegawai untuk segera menyelamatkan diri
serta mematikan sebagian peralatan sesuai dengan situasi dengan pertimbangan
yang tepat dan juga meminta bantuan kepada PMK yang terdekat dan minta bantuan
aparat keamanan maupun para medis serta ambulan bila perlu. Mengkoordinir
semua Komandan regu sesuai dengan tugas masing – masing.
11. Komandan Operasional Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
memerintah, Komandan regu pengaman area, Komandan regu P 3 K, Komandan regu
Pengaman Dokumen untuk melaksanakan sesuai dengan tugasnya masing – masing.
12. Komandan Regu Pengamanan Area dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh regu
satpam yang dinas jaga.

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 10 of 20

13. Komandan Regu Pemadam Kebakaran meyakinkan/memastikan bahwa bahaya


kebakaran sudah dapat diatasi dan api sudah mati, segera melaporkan kepada
Komandan Operasional Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran untuk
selanjutnya mengumumkan agar diketahui oleh semua karyawan bahwa kondisi
sudah aman dan terkendali.
14. Komandan Operasional Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
memerintahkan mengambil foto – foto untuk dokumentasi yang diperlukan untuk
membuat laporan dan guna menentukan sebab – sebab terjadinya musibah
kebakaran.
15. Komandan Regu Pemadam Kebakaran, memastikan bahwa seluruh perlengkapan dan
peralatan telah diserahkan kepada yang berwenang untuk diisi kembali dan
disiagakan kembali, peralatan yang lain telah diperiksa dengan baik dan telah
ditempatkan sesuai dengan kondisi dan siap disiagakan kembali.
6.2.2. Penanggulangan Ledakan
1. Orang/pegawai terdekat ke tempat ledakan memberitahukan kepada atasannya dan
bila ledakan tersebut tidak mengakibatkan kebakaran, SPS tempat terjadinya ledakan
membuat laporan kepada Komandan Operasional setelah ledakan terjadi dan
selanjutnya Komandan Operasional mengadakan evaluasi untuk mengetahui besar
kerugian, penyebab ledakan dan membuat laporan tertulis kepada GM dan MR.
2. MR membuat Permohonan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.
3. GM membuat laporan ke Kantor Pusat PT Indonesia Power dan Instansi terkait
lainnya.
4. Bila ledakan mengakibatkan kebakaran, maka prosedurnya sesuai dengan Prosedur
Penanggulangan Kebakaran.
6.2.3. Penanggulangan Tumpahan Bahan Kimia
1. Semua karyawan yang terdekat ke tempat terjadinya tumpahan harus melaporkan
kepada pihak yang bertanggung jawab (SPS Bahan Bakar Kimia dan SPS K3L), melalui
nomor telepon darurat:
SPS KLI = 640
LABORATORIUM = 630/631
CONTROL ROOM = 693/694/695/696
2. SPS Kimia dan SPS KLI bersama pelaksananya melakukan penutupan atau mematikan
sumber tumpahan dan selanjutnya melokalisir be.sarnya sebaran daerah tumpahan.
3. SPS KBB dan SPS KLI bersama pelaksananya mengidentifikasi besarnya jumlah volume
tumpahan bahan kimia dan segera menyediakan sarana penampungan tumpahan
yang dibutuhkan (drum plastik, pasir, majun).
4. Pelaksanaan pembersihannya yaitu dengan menaburkan pasir ke lokasi tumpahan
lalu memasukan ke drum plastik yang telah disediakan, kemudian dibawa ke TPS
limbah B3.

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 11 of 20

5. Lakukan proses selanjutnya sesuai dengan prosedur Pengendalian Limbah B3


(40/PS/SM-PGT).
6. SPS KBB melaporkan kondisi sumber tumpahan dengan penyebabnya beserta
tindakan perbaikan ke SPS Operasi dan SPS KLI untuk selanjutnya dilakukan perbaikan
terhadap sumber tumpahan tersebut.
6.2.4. Penanggulangan Gempa Bumi
1. Semua karyawan meninggalkan ruangan atau jika tidak sempat segera berlindung di
bawah meja.
2. Segera lakukan evakuasi dan berkumpul pada assembly point.
3. Pasca kejadian gempa bumi, SPS KLI bersama SPS Operasional mengevaluasi segala
kerusakan yang terjadi dan melaporkannya kepada MR dan GM.
4. Selanjutnya bagian operasional akan melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
6.2.5. Penanggulangan Ancaman Bom
1. Pekerja yang menerima ancaman bom segera melapor kepada SPS KLI atau SATPAM
yang bertugas.
2. SATPAM segera melapor kepada SPS KLI dan mengamankan barang/paket/lokasi
yang dicurigai.
3. SPS KLI menginformasikan kepada HUMAS dan GM untuk berkoordinasi.
4. Bagian HUMAS jika diperlukan segera melapor kepada pihak yang berwajib.
5. SPS KLI segera mengevakuai pekerja dari lokasi di mana dicurigai terdapat bom.
6. SPS KLI berkoordinasi dengan pihak berwajib dalam penyidikan/penanganan
ancaman bom tersebut.
7. SPS KLI menginformasikan kepada pekerja kondisi aman yang telah disetujui pihak
berwajib.
8. Selanjutnya SPS KLI membuat laporan tertulis perihal kejadian ancaman bom kepada
MR dan GM.
6.2.6. Penanggulangan Huru-Hara dan Demonstrasi
1. Pada saat terjadi huru/hara atau demonstrasi, SATPAM segera mengamankan PT.
Indonesia Power UBP Perak-Grati antara lain dengan cara menutup gerbang lokasi
untuk mengatasi kondisi yang ada.
2. SATPAM segera menghubungi SPS KLI dan SPS Keamanan dan Humas.
3. DEMONSTRASI
a. SPS Keamanan dan Humas menganalisa kondisi yang ada, bila membahayakan
keamanan segera menghubungi pihak terkait dengan berkoordinasi dengan SPS
KLI.
b. SPS Keamanan dan Humas berkomunikasi dengan pelaku demonstrasi untuk
mengetahui aspirasi yang ingin disampaikan.

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 12 of 20

c. SPS Keamanan dan Humas memberikan penjelasan/tanggapan terhadap aspirasi


yang disampaikan, bila perlu segera berkoordinasi dengan pihak manajemen, SPS
K3L dan fungsi terkait.
d. Dari hasil koordinasi, SPS Keamanan dan Humas memberikan penjelasan
tanggapan manajemen dan bila memungkinkan berkonsultasi dengan wakil pelaku
demonstrasi untuk mencari jalan keluar terbaik.
e. SPS Keamanan dan Humas kemudian membuat BERITA ACARA.
4. HURU-HARA
a. SATPAM segera melaporkan kepada SPS K3L dan mengamankan lokasi.
b. SPS KLI menganalisa kondisi dan berkoordinasi dengan MSDM&MAS. Bila
diperlukan segera melaporkan kondisi yang ada kepada pihak yang berwajib.
c. SPS KLI menginformasikan kepada seluruh karyawan untuk bertindak tenang dan
waspada.
d. Bila diperlukan dan atas persetujuan manajemen, SPS K3L berkoordinasi dengan
pihak keamanan mengevakuasi pegawai ke lokasi yang aman.
e. SPS KLI menentukan kondisi aman untuk digunakan kembali.
f. SPS KLI membuat berita acara.
6.2.7. Penanggulangan Kebocoran H2
Dalam hal penanggulangan kebocoran H2, maka tindakan yang diambil mengacu kepada
Instruksi Kerja No. 20/IK.L/SM-PGT
6.2.8. Penanggulangan Kebocoran Chlorine
Dalam hal penanggulangan kebocoran HCl, maka tindakan yang diambil mengacu
kepada Instruksi Kerja No. 21/IK.L/SM-PGT
6.2.9. Penanggulangan Tsunami
1. Semua pihak yang menerima informasi peringatan tsunami melaporkannya ke SPS K3
atau SPS Operasi.
2. Segera lakukan evakuasi. Jalur Evakuasi Tsunami:
2.1. Admin : keluar area PLTGU arah selatan, tidak menggunakan kendaraan
bermotor
2.2. Instrumen, Mesin, KLI : ke GITET
2.3. Operator, Listrik, Lab : langsung ke CCR, tidak menggunakan lift
3. Pasca kejadian tsunami, SPS KLI bersama SPS Operasional mengevaluasi segala
kerusakan yang terjadi dan melaporkannya kepada MR dan GM.
6.2.10. Penanggulangan Gunung Meletus
• Yang berada di gedung Admin tetap berada di dalam gedung.
• Operasi dan Pemeliharaan tetap berada di ruangan masing-masing.
• Gunakan masker bila diperlukan.

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 13 of 20

6.2.11. Penanggulangan Pencurian di laut dan Perompakan


Dalam hal penanggulangan kebocoran HCL, maka tindakan yang diambil mengacu
kepada Instruksi Kerja No. 21/IK.L/SM-PGT
01 Pencurian di laut/ Perompakan
02 Penculikan & Penyanderaan
03 Pembajakan
04 Perubahan tingkat keamanan
05 Tumpahan Minyak di Laut
06 Penyelundupan/masuk tanpa ijin
6.2.12. Penanggulangan Penculikan dan Penyanderaan
1. Semua pihak yang menerima informasi peringatan tsunami melaporkannya ke SPS KLI
atau SPS Operasi.
2. Segera lakukan evakuasi. Jalur Evakuasi Tsunami:
2.1. Admin : keluar area PLTGU arah selatan, tidak menggunakan kendaraan
bermotor
2.2. Instrumen, Mesin, KLI : ke GITET
2.3. Operator, Listrik, Lab : langsung ke CCR, tidak menggunakan lift
3. Pasca kejadian tsunami, SPS KLI bersama SPS Operasional mengevaluasi segala
kerusakan yang terjadi dan melaporkannya kepada MR dan GM.
6.3. DRILL TANGGAP DARURAT
SPS KLI bersama dengan bagian SDM bertanggung jawab dalam pelaksanaan drill tanggap
darurat. SPS KLI akan membuat program pelaksanaan drill tanggap darurat tahunan. Hasil drill
tersebut akan dievaluasi untuk menilai keefektifan dari prosedur tanggap darurat yang
diterapkan.

7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Prosedur Penanganan , Pelaporan & Penyelidikan Insiden dan kecelakaan kerja .
7.2. Instruksi Kerja Damkar
7.3. Instruksi Kerja P 3 K dan Evakuasi

8. CATATAN MUTU
8.1. Formulir Inspeksi Mobil Damkar
8.2. Formulir Daftar Nomor Telepon Darurat
8.3. Lay Out Hidran dan APAR
8.4. Peta Evakuasi
8.5. Program Pelaksanaan Drill Tanggap Darurat

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 14 of 20

9. ALUR PROSEDUR
9.1. Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Laporan Satpam Jaga/ Operator CCR
Telah terjadi Kebakaran
1 Nama Pelapor
2 Loasi Kebakaran
3 Kondisi Kebakaran
Orang Pertama yang
melihat kebakaran

Satpam Jaga/ Operator C R

Memberitahu orang terdekat 1 Lapor Komandan Operasional


dan teriak kebakaran 2 Lapor Wakil Komandan
Tekan tombol Alarm / bell 3 Mengamankan area bebakaran

Lakukan Pemadaman Dengan alat Komandan /Wkl Komandan Operasional


Pemadam Kebakaran yang sesuai
dengan presedur 1 Memerintahkan kepada Regu PMK
2 Memerintahkan kepada Regu P 3 K
3 Memerintahkan kepada Regu Peng . Area
4 Memerintahkan kepada Regu Peng Dok.

Apakah kebakaran
dapat
dipadamkan?
Pemadaman Tidak Meminta Bantuan
Tidak
Dilakukan oleh 1 Kepolisian
team regu 2 Dinas P M K
pemadam 3 R S U P Kab
4 Ambulan
Ya

Ya

Regu PMK Regu Pengaman Regu penanganan ,Penyelamatan Regu pengaman


Melaksanakan Area personil dan P3 K . Melaksanakan Dokumen .
Pemadaman sesuai Melaksanakan penanganan ,penyelamatan personil Melaksanakan
Perintah Pengamanan dan P3 k yang terjebak Api penyelamatan
Komandan Regu Area Dokumen

1. Yakinkan Api/bara sudah padam Penyusunan data ,dokumentasi


2. Beritahu /Lapor Komandan Operasional dan inventarisasi
3. Kumpulkan semua peralatan disatu tempat 1Mempersiapkan Laporan
4. Benahi kembali slang-slang hydran dll. Agar 2 Analisa Terjadinya Kebakaran
dalm keadaan standby kembali 3Menjiapkan Dokumen yg perlu

LAPORAN GENERAL MANAGER Ke KANTOR PUSAT

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 15 of 20

DAFTAR SUSUNAN PETUGAS TANGGAP DARURAT


PADA SAAT JAM KANTOR
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK DAN GRATI

KEDUDUKAN
No Nama/Jabatan
Organisasi SOP Tanggap Darurat

1 Yudi Hidayat / Manajer Operasi Komandan Koordinator


2 Ary Cahyono BJ / Manajer
Wk. Komandan Koordinator
Pemeliharaan
3 Agus Dwi Koriadi / Manajer
Wk. Komandan Koordinator
Keuangan & Administrasi
4 Eko Subiyantoro / Manajer
Wk. Komandan Koordinator
Prokurmen
5 Rahadi Santoso
Wk. Komandan Koordinator
/ M.ENG
1. REGU PEMADAM KEBAKARAN
KEUDUDUKAN
No. Nama Organisasi SOP Tanggap
Jabatan
Darurat
1 M.Syaiful AS Komandan Regu Ged .Baru Supervisor KLI
2 Totok Joko L Wk Komandan Regu Ahli Muda K3
3 Sumardi Timan Anggota Supervisor (S) Pengadaan Jasa
4 Erik Giant Aristian Anggota Ahli Muda Pengadaan Barang
5 Heri Sungkono Anggota Pelaksana (S) Pengadaan Barang
6 Mochamad Arufsyah Anggota Pelaksana (S) Administrasi Gudang
7 Nanang Kurniawan Anggota Pelaksana (S) Pengadaan Jasa
8 Hadi Widodo Komandan Regu Ged. Lama Ahli Madya Enjiniring Mesin
9 Sugianto Bunadi Wk.komandan Regu Ahli Madya Enjiniring Listrik
10 Agus Setyana Anggota Ahli Muda Boiler & HRSG
11 Reno Adi Pratama Anggota Ahli Muda Predictive Maintenance
12 Sigit Wahono Anggota Ahli Muda Generator & Trafo
13 Sodik Anggota Ahli Muda Alat Bantu
14 Ulung Wicaksono Anggota Teknisi (S) Predictive Maintenance
15 Soegito Wakimin AS Komandan Regu Ged .CCB Supervisor (S) Outage
16 Hari Wisatawan Wk Komandan Regu Amu Perenc & Evaluasi Pemeliharaan
17 Sugeng Prayitno Anggota Amu Perenc & Evaluasi Pemeliharaan
18 Moch Afnan Anggota Ahli Muda Perencanaan Outage
19 Moh. Gufron Anggota Teknisi (S) Listrik
20 Alvin Nur Anggota Pelaksana Bahan Bakar
21 Harry Nurdianto Anggota Pelaksana (S) Kimia
22 Soedjito handoyo Anggota Ahli Muda Inventory Control
23 M.Hariyanto Anggota Ahli Muda Inventory Control
Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu
tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 16 of 20

No Nama
24 Nur Syaiful Komandan Regu,Area HSD Supervisor BBM. PLTGU
25 Mohammad Fadhil Wk Komandan Regu Pelaksanan BBM
26 Saiful Fuad Anggota Teknisi (S) Mesin
27 Moh. Alwin Alamsya Anggota Teknisi Mesin
28 Moch.Anggi Firmansyah Anggota Teknisi (S) Kontrol & Instrumen
29 Hudan Dikri Dardiri Anggota Teknisi Kontrol & Instrumen
30 Cahyo Kusbiantoro Anggota Teknisi(S)Alat Bantu, Bengkel& Tools
31 Soeyanto Anggota Pelaksana(S)Fasilitas & Sarana
III. REGU P3K
32 Andi Sumantri Komandan Regu Pelaksana K3 & Lingkungan
33 Yuly Rizkyanto Wk Komandan Regu Teknisi Kontrol & Instrumen
34 Ani Wahyu Ningsih Anggota Pelaksana (S) Perpajakan
35 Diyah Juwita Sari Anggota Pelaksana (S) Akuntansi
36 Wayan Gede Yuliadi.P.W Anggota Pelaksana (S) Akuntansi
37 Reza Mardian Anggota Pelaksana Anggaran
38 Risma Aulia Eka Lestari Anggota Teknisi (S) Kontrol & Instrumen
39 Hasna Abadiningrum Anggota Teknisi Listrik
III. PENGAMAN DOKUMEN / UANG
40 Haniah Komandan Regu Supervisor (S) Keuangan
41 Gamiati Wk Komandan Regu Ahli Muda Keuangan
42 Darwis Chandra Anggota Pelaksana (S) Keuangan
43 Rizka Resti Angginia Anggota Pelaksana Keuangan
44 Syaiful Anwar Anggota Ahli Muda Akuntansi
45 Reza Mardian Anggota Pelaksana Anggaran
IV . REGU PENGAMAN AREA
46 Indah Djayadi Komandan Regu Supervisor (S) Keamanan & Humas
47 Kasto Latip Wk.Komandan Regu Supervisor Keamanan
48 Akhmad Khayubi Anggota Pelaksana (S) Humas & Protokoler
49 Erry Ronald Tisna Anggota Pelaksana (S) Pelayanan Umum
50 Imam Khoiri Anggota Ahli Muda Administrasi Kepegawaian
V. REGU PENGAMAN PERSONIL
51 Suyono Komandan Regu Ahli Muda Comdef
52 Chandra Ekaha Setyawan Anggota Pelaksana(S)Administrasi Kepegaw
53 Dadan Ramdani Anggota Amu. Pengelolaan RJP & Kin Unit
54 Amin Muntoha Anggota Amu. Perencanaan & Pengen Investasi

Pasuruan, 02 Juni 2014


Mengetahui,
Management Reprsentative

BAMBANG AGUS WARIS

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 17 of 20

DAFTAR SUSUNAN PETUGAS TANGGAP DARURAT


PADA SAAT DI LUAR JAM KERJA KANTOR
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK DAN GRATI
KEDUDUKAN
No NAMA Organisasi SOP Tanggap
Pekerjaan
Darurat
1 Hono KOMANDAN SPS. Rendal Operasi & Niaga
2 a.Sudiarto Supervisor(S) Operasi "A"
b.Muhammad Subekhi Supervisor(S)Operasi"B"
c.Khudori WAKIL KOMANDAN Supervisor(S) Operasi "C"
d.Robert Sunarijanto Supervisor(S) Operasi "D"

1. REGU PEMADAM KEBAKARAN

1 TAUFIK KODIN Anggota Supervisor Operasi PLTGU I "A"


ARIF YUNIANTO Op.(S) CCR. PLTGU I "A"
ARI WIDIYANTO Op.(S) CCR. PLTGU I "A"
EFFENDY Op. Turbin Gas PLTGU I "A"
DENY Op. Turbin Uap PLTGU I "A"
2 NURDIYANTO Anggota Supervisor Operasi PLTGU I "B"
WIDODO Op (S) CCR PLTGU I "B
ADI SUSANTO Op (S) CCR PLTGU I "B"
JEFFRY Op. Turbin Gas PLTGU I "B"
JANFER Op. Turbin Uap PLTGU I "B"
3 LIZA ZAMRONI Supervisor Operasi PLTGU I C
SYAMSUL Anggota Op (S) CCR PLTGU I C
MOH SYUHADA Op (S) CCR PLTGU II C
BEBIN Op. Turbin Gas PLTGU I C
YUDI Op. Turbin Uap PLTGU I C
4 MOH ALI ARIFIN Supervisor Operasi PLTGU I D
ERWIN Anggota Op (S) CCR PLTGU I D
AAN NOVANDI Op (S) CCR PLTGU I D
ANDI ARISRINALDI. M Op. Turbin Gas PLTGU I D
ARIF KURNIAWAN
Op. HRSG PLTGU I "D"
II. REGU P 3 K
1
DJOKO ARYADI PURNOMO Komandan regu Operator Control Room ABCD

2 AHMAD ABDUL QODIR Wk Komandan regu Pengendali Niaga ABCD


3 DIDIK HADIYANTO Anggota Operator ABCD
III. REGU PENGAMAN DOKUMEN.
1 SUGENG PURWANTO Komandan regu Pengendali Niaga ABCD

2 DIAN ADIWIYANTO Wk Komandan regu Operator Control Room ABCD

3 ADI SUSANTO Anggota Operator ABCD

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 18 of 20

IV. REGU PENGAMAN AREA


TONI
JOYO PURNOMO Komandan regu Komandan Regu Satpam ABCD
1 EDIK HERMANTO
HERMANTO
IRAWAN ISMAIL
JUNIANTO
2 SUTRILA
Wk Komandan regu Anggota Satpam ABCD
BAMBANG SUGIYANTO
SONY WIBISONO
YUDO SUPRANOTO Anggota Anggota Satpam ABCD
3 SUTRILA DWI H
JOKO SUSILO
V.PENGAMAN PERSONIL
PANCA BUDI SETYOKO
1 ASMORO Komandan regu Pengendali Niaga ABCD
IMAM SUBEKTI
ERY JONI SUGIHARTO
AMROZI Wakil Komandan regu Operator ABCD
2 RAHMANA JUNIARTO
SYAIFUL HASANUDIN
SUPRIYANTO
3 AHMAD KHIRON Anggota Operator ABCD
SELAMET RAHARDI
JUNAIDI ABDULLAH

Pasuruan, 02 Juni 2014


Mengetahui,
Management Reprsentative

BAMBANG AGUS WARIS

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 19 of 20

Struktur Organisasi S . O . P
Tanggap Darurat – Di Luar Jam Kantor
PT. INDONESIA POWER
Unit Bisnis Pembangkitan Perak dan Grati

Komandan

SPS Rendal Operasi


Hono

Wakil Komandan
SPS Operasi ABCD
1. Sudiarto
2. M. Subekhi
3. Khudori
4. Robert S

Koord. Regu Regu P 3 K Koord. Regu Regu Pengaman Koord. Regu


Pemadam Pengaman Area Dok/Uang Pengaman
Kebakaran 1. Djoko Personil
Aryadipurnomo Dan.Regu Satpam 1. Sugeng
1. Taufik Kodin 2. Ahmad Abdul 1. Tohi Purwanto Dan.Regu Satpam
2. Nurdiyanto Qodir 2. Joyo P 2. Dian Adiwiyanto 1. Tohi
3. Lisa Z 3. Didik 3. Bogo Pribadi 3. Adi Susanto 2. Joyo P
4. M. Ali Arifin Hadiyanto 4. Hermanto 3. Bogo Pribadi
4. Hermanto

Di tetapkan di : Pasuruan
Tanggal : 02 Juni 2014
Mengetahui,
General Manager

TRI TJAHJONOPUTRO

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI
PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN PERAK GRATI

PROSEDUR
KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
No : 43 / PS / SM-PGT Rev : 04 Tgl : 02 Juni 2014 Hal : 20 of 20

Struktur Organisasi S . O . P
Tanggap Darurat – Pada Saat Jam Kantor
PT. INDONESIA POWER
Unit Bisnis Pembangkitan Perak dan Grati

Komandan
Yudi Hidayat
( MOP )

Wakil Komandan
Ary Cahyono BJ
( MHAR )

Regu Pemadam Regu P 3 K Regu Pengaman Regu Pengaman Regu Pengaman


Kebakaran Area Dokumen / Uang Personil

1. M. Syaiful Anwar S
(SPS K3L)
Hadi Widodo
(AMA Enj. Andi Sumantri Indah Djayadi Haniah Suyono
Mesin) (Pel. K3) (SPS Keamanan & ( SPS Keuangan ) (AMUCommunity
3. Soegito Wakimin Humas) Developmen )
(SPS Outage)
4. Nur Syaiful (SP
BBM)

Di tetapkan : Pasuruan
Tanggal : 02 Juni 2014
Mengetahui,
General Manager

TRI TJAHJONOPUTRO

Dokumen elektronik baik pedoman maupun prosedur sistem manajemen terpadu


tidak memerlukan tanda tangan, sehingga dokumen bisa dianggap sah.
Bila dokumen tercetak, maka dinyatakan DOKUMEN TIDAK TERKENDALI

Anda mungkin juga menyukai