Kebakaran
Segitiga Api
Pengertian (Definisi) Api ialah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang
terbentuk dari 3 (tiga) unsur (panas, oksigen dan bahan mudah terbakar) yang
menghasilkan panas dan cahaya. Ilustrasi unsur api dapat dilihat sebagaimana
pada gambar segitiga api.
Sedangkan pengertian (definisi) Kebakaran ialah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat,
situasi dan waktu yang tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan pada umumnya sulit untuk
dikendalikan.
1. Pendinginan
Menghilangkan unsur panas.
2. Isolasi
o
3. Dilusi
o
Memutus rantai reaksi api dengan menggunakan bahan tertentu untuk mengikat
radikal bebas pemicu rantai reaksi api.
Tata Cara Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) / Tabung Pemadam
Pengertian (Definisi) APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang ringan serta mudah
dilayani untuk satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran (berdasarkan
Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan). Dan berikut ialah tata cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api
Ringan) / Tabung Pemadam :
1. Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
2. Arahkan selang ke titik pusat api.
3. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.
4. Sapukan secara merata sampai api padam.
Penempatan Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan) diatur melalui Permenakertrans
RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan. Persyaratan tersebut antara lain :
1. Mudah dilihat, diakses dan diambil serta dilengkapi dengan tanda pemasangan APAR /
Tabung Pemadam.
2. Tinggi pemberian tanda pemasangan ialah 125 cm dari dasar lantai tepat di atas satu atau
kelompok APAR bersangkutan (jarak minimal APAR / Tabung Pemadam dengan laintai
minimal 15 cm).
3. Jarak penempatan APAR / Tabung Pemadam satu dengan lainnya ialah 15 meter atau
ditentukan lain oleh pegawai pengawas K3 atau Ahli K3.
4. Semua Tabung Pemadam / APAR sebaiknya berwarna merah.
Syarat Tanda Pemasangan APAR / Tabung Pemadam :
1. Segitiga sama sisi dengan warna dasar merah.
2. Ukuran tiap sisi 35 cm.
3. Tinggi huruf 3 cm berwarna putih.
4. Tinggi Tanda Panah 7.5 cm berwarna putih.
Syarat Pemasangan Tanda APAR / Tabung Pemadam pada kolom (tiang) bangunan :
Dapat padam dengan sendirinya apabila api tidak dapat mencapai tahap kebakaran
selanjutnya.
Dapat terjadi flashover (ikut menyalanya bahan mudah terbakar lain di sekitar api
karena panas tinggi).
Nyala api paling panas dan yang paling berbahaya bagi siapa saja yang terperangkap
di dalamnya.
Tahap kebakaran yang memakan waktu paling lama di antara tahap-tahap kebakaran
lainnya.
Penurunan kadar O2 (oksigen) atau bahan mudah terbakar secara signifikan yang
menyebabkan padamnya api (kebakaran).
KATEGORI
Kelas
Kebakaran
JENIS APAR
1. APAR A (Kebakaran Padat Non-Logam).
2. APAR B (Kebakaran Gas/Uap/Cairan Mudah Terbakar).
3. APAR C (Kebakaran Listrik).
4. APAR D (Kebakaran Logam).
Konstruksi
2. APAR Tekanan Tetap (Gas bertekanan untuk mengeluarkan isi APAR
dijadikan satu dengan tabung APAR).
1. APAR Gantung.
Penempatan
Kapasitas
7. Tersedia untuk pihak ke tiga yang berhubungan dengan aktivitas operasional organisasi
(perusahaan).
8. Ditinjau secara berkala untuk menjamin pemenuhan dan kesesuaian terhadap aktivitas
(operasional) organsasi (perusahaan).
Contoh Kebijakan K3 secara sederhana :
Kami berkomitmen untuk :
1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja dan orang lain (kontraktor,
pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
2. Menjamin Pengendalian Dampak Lingkungan dari operasional Perusahaan.
3. Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berlaku berkaitan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Lingkungan.
4. Melakukan perbaikan berkelanjutan demi terciptanya K3 yang baik di tempat kerja dan
Lingkungan yang Sehat di wilayah Perusahaan.
Untuk mewujudkan komitmen kami, maka kami akan :
1. Mengidentifikasi dan mengendalikan semua potensi bahaya serta aspek-aspek dampak
lingkungan yang terkandung pada seluruh aktivitas operasional Perusahaan.
2. Membentuk struktur/susunan/organisasi/unit khusus untuk melaksanakan Penerapan K3
Perusahaan secara sistematis, efektif dan berkelanjutan.
3. Menyediakan sarana dan prasarana K3 yang memadai.
4. Memberikan pelatihan dan pembinaan K3 kepada Tenaga Kerja untuk meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran Tenaga Kerja terhadap K3.
5. Berperan aktif untuk memenuhi semua peraturan perundangan dan persyaratan lain yang
berkaitan dengan K3.
Pimpinan Perusahaan
Nama dan Tanda Tangan
Gambar di bawah merupakan contoh sederhana bentuk Kebijakan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) dalam suatu organisasi (perusahaan) :
Jadwal Kewenangan
Oktober Ahli K3
2013
Umum
Oktober Ahli K3
2013
Umum
Oktober
2013
Oktober
2013
Oktober
2013
Oktober
2013
Oktober
Ahli K3
Umum
Ahli K3
Umum
Ahli K3
Umum
Ahli K3
Umum
Ahli K3