K3-LISTRIK
DIREKTORAT PNKK
N PUT
I
BAHAN
BAKU
HAZARD CONTROL
Engineering Human
Control Control
Unsafe Unsafe
JSA JSO
Condition Act
Adm
Procedure
Management
Failure
OSH
Management System
10/10/18 created by Ganjar Budiarto 5
10/10/18 created by Ganjar Budiarto 6
Bahaya kejut
Bahaya kejut listrik
listrik
tt :: 1,0
1,0
(detik)
(detik)
EE :: 90
90
0,8
0,8 0,6
0,6 0,4
100 110
100
0,4 0,3
110 125
0,3
125 140
140 200
200
0,2
0,2
(Volt)
(Volt)
II :: 180
180 200 250 280 280 330 330 400
400
10/10/18 created by Ganjar Budiarto 7
200 250
Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal
bertegangan
-Pembakaran : 80 (7,17 %)
-Peralatan panas : 35 (3,14 %)
TET
TM/
TR
M
PELANGGAN
Terhadap ditaainya
PERUNDANG UNDANGAN YG BERLAKU
Instansi
UU KELISTRIKAN DEP.
DEP.BID
BIDLISTRIK
LISTRIK
KETENAGALISTRIKAN
KETENAGALISTRIKAN
TERKAIT
TERKAIT
o K3 ooDepnakertrans
Depnakertrans
o TKA / TKI ooDepdagri/Otoda
Depdagri/Otoda
ooKem
KemLing.
Ling.Hidup
Hidup
UU Ling Hidup ooInst
InstLain
Lainsesuai
sesuai
UU Lain bidangnya
bidangnya
G
Kebijakan nasional
TT/
Kebijakan nasional
dalam hal upaya dalam hal penyediaan
TET
menjamin tenaga listrik
tempat kerja (pengusahaan)
yang Aman dan TM/ yang Andal, Aman dan
lingkungan yang Sehat Akrap lingkungan
TR
M
Peraturan
KHUSUS B Peraturan
Khusus B
Peraturan
04/78
Peraturan
04/88
Keputusan
Keselamatan Kerja
Keputusan
Menteri Tenaga Kerja RI
Menteri Tenaga Kerja RI
No Kep 75/Men/2002
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan
Pemberlakuan wajib
PUIL 2000
PUIL 2000
Tidak
Tidak mengatur
mengatur persyaratan
persyaratan inst. inst. listrik
listrik di
di ::
-- Telekomunikasi,
Telekomunikasi, kereta
kereta listrik,
listrik, pesawat
pesawat terbang,
terbang,
kapal
kapal laut
laut
-- Tambang
Tambang bawah
bawah tanah
tanah
10/10/18 created by Ganjar Budiarto 23
Bagian 1 : Pendahuluan(Ruang lingkup & acuan)
Bagian 2 : Persyaratan Dasar
Bagian 3 : Proteksi untuk K3/ Sentuh langsung,
sentuh tidak langsung, & kebakaran
Bagian 4 : Perancangan instalasi listrik
Bagian 5 : Perlengkapan listrik
Bagian 6 : PHB & Komponennya
Bagian 7 : Penghantar dan pemasangannya
Bagian 8 : Ruangan khusus
Bagian 9 : Pengusahaan instalasi listrik
Lampiran-lampiran
10/10/18 created by Ganjar Budiarto 24
Bagian 1. PENDAHULUAN
Tujuan
Terselenggaranya instalasi listrik yang baik
dan menjamin keselamatan , keaman
instalasi, gedung dan isinya.
Ruang lingkup
Perancangan, Pemasangan, pemeriksaan,
pengujian, pelayanan, pemeliharaan dan
pengawasannya instalasi listrik Teg > 25 V
dan dayanya > 100 W
10/10/18 created by Ganjar Budiarto 25
Bagian 1. PENDAHULUAN (Lanjutan)
Sumber acuan
PUIL 1987 --> disempurnakan
International Electric Code dan stand
international lainya
Undang-undang No 1 tahun 1970
Undang-undang No 20 tahun 2002
Penafsiran
Instansi yang berwenang --> yang memberlakukan
PUIL 2000
Ketentuan teknis
- Pola preventif
- Syarat syarat pengamanan
- Batas pembebanan, hantaran
- dst
Perancangan
- Aspek keselamatan
- Asapek kehandalan
- Aspek Akrap lingkungan
Metoda :
1. Isolasi bagian aktif
2. Penghalang atau Selungkup
3. Rintangan;
4. Jarak aman atau diluar
jangkauan
5. Gawai proteksi arus sisa
6.
10/10/18
Isolasi lantai kerja.
created by Ganjar Budiarto 33
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”
V2
75 kg V1
1. Sistem TT atau
Pembumian Pengaman (PP)
2. Sistem IT atau
Hantaran pengaman (HP)
3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman
(PNP)
Nol &
Ground
dihubungkan
120 0,8
230 0,4
277 0,4
400 0,2
> 400 0,1
SARANA PEMUTUS
KENDALI
SETELAN MAK
KHA. MIN.
108 + 42 + 68 = 218A 1,5 In
1.25 (68) + 42 + 54 =
= 102A
170,8A
PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G
P1- P1.1
p1-P1.2
P1.P1.5
P1-P1.6
KELENGKAPAN
KELENGKAPAN SIRKIT
SIRKIT MOTOR
MOTOR • JENIS KABEL FRC
POMPA
POMPA KEBAKARAN
KEBAKARAN • DARI SISI IN COMING
• SEBELUM SAKELAR UTAMA
KENDALI
TIDAK PERLU
PENGAMAN BEBAN LEBIH
PENGGERAK
MULA G BEBAN
a. Pada saat beban dimasukan, teg turun mak 25% dan pulih 0,5 detik
b. Kapasitas bahan bakar untuk 8 jam
c. Pipa saluran bahan bakar harus terlindung dari panas dan mekanis
d. Pipa saluran gas buang harus disalut shg suhu mak 70o C
e. Pelepasan gas buang pada sebelah sisih udara masuk
f. Sistem pendinginan harus terjamin
g. Pondasi harus dirancang dengan perdam getaran mesin
h. Harus dipasang tanda peringatan
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.6)
Pengesahan Pengesahan
Gbr Rencana Pemakaian
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik
1.KETEKNIKAN
2.KESELAMATAN KERJA
KOMPETENSI
AWAN KE BUMI
Sasaran
KERUSAKA
KERUSAKA OBYEK YANG TERTINGGI
NN
•• THERMI
THERMI
S,
S, created by Ganjar Budiarto
10/10/18 79
•• ELEKTRI
Petir
SAMBARAN
LANGSUNG
. SAMBARAN
TIDAK LANGSUNG
10/10/18 created by Ganjar Budiarto 82
KONSEP
KONSEP PROTEKSI
PROTEKSI BAHAYA
BAHAYA
SAMBARAN
SAMBARAN PETIR
PETIR
PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik
Berbahaya
PENERIMA
PENERIMA
Sudut perlindungan (AIR
112 o (AIRTERMINAL)
TERMINAL)
HANTARAN
HANTARANPENURUNAN
(DOWN
PENURUNAN
(DOWNCONDUCTOR)
CONDUCTOR)
HANTARAN
HANTARANPEMBUMIAN
PEMBUMIAN
(GROUNDING)
(GROUNDING)
Resistan pembumian
mak 5 ohm
MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK
Pengawasan
Pengawasan K3K3 +++++++
+++++++++
Instalasi
Instalasi Penyalur
Penyalur Petir
Petir +++++++
- - - - - - -
PERMENAKER - - - - - -
PERMENAKER - - - - -
No.
No.PER
PER02/MEN/1989
02/MEN/1989
Tentang
Tentang
Instalasi
InstalasiPenyalur
PenyalurPetir
Petir
Ruang
Ruanglingkup
lingkup::
Sistem
Sistemeksternal
eksternal
Jenis
Jenis::
konvensi
konvensional
onal&
&
elektrostatik
elektrostatik
R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR
10/10/18 created by Ganjar Budiarto 91
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A: Peruntukan bangunan
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15
B: Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam: 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3
C: Tinggi bangunan
C: Tinggi bangunan
s/d 6m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10
Ruangan berpotensi
bahaya ledakan
gas/uap/debu/serat
RSTN RSTN
ARRESTER
GROUNDING
Dasar :
Undang undang No 1 th 1970;
Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999
Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999
PENGENDALIAN K3 LIFT
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999
Dasar pertimbangan
Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat.
Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa
Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,
Pasal 25
PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan
TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,
TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift
KARTU LISENSI K3
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
No : 64/PNKK/07.03 Berlaku s/d : 28 Juli 2008
Nama : FRANSISCUS WARTOYO
Tempat & tgl lahir : Yogyakarta, 2 April 1954
Instansi/Perh. : PT. Toshindo Elevator Utama
Alamat : Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 -
Kelapa Gading – Jakarta Utara
Jakarta, 28 Juli 2003
PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN KERJA
KOMPETENSI
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999
KOMPETENSI
TEKNISI PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999
EVALUAS
I OK
IJIN RIKSA UJI
PEMASANGAN BERKALA
OK
IJIN PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
10/10/18 created by Ganjar Budiarto 116
IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFT
Pasal 24
DESAIN PEMBUATAN
Ayat (1)
Pembuatan dan atau pemasangan
lift harus sesuai dengan gambar Engineering design :
rencana yang disahkan oleh Menteri • Konsep desain
atau pejabat yang ditunjuk • Standar desain
• Checking perhitungan konstruksi
Ayat 2
Dokumen perencanaan
-Gambar konstruksi lengkap Memenuhi
-Perhitungan konstruksi syarat
-Spesifikasi dan sertifikasi material
IJIN K3
Ayat 3
Proses pembuatannya harus
memenuhi SNI atau Standar PABRIKASI LIFT
internasional yang diakui
LIFT LAIK
OPEPASI
1 tahun
10/10/18 created by Ganjar Budiarto 119
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA
PASAL 5 (1)
Dituntut
Dituntut profesional
profesional dan
dan memiliki
memiliki kompetensi
kompetensi ::
•• memahami
memahami peraturan
peraturan dan
dan standar
standar teknik
teknik K3
K3 yang
yang luas,
luas,
•• ahli
ahli mengidentifikasi
mengidentifikasi sumber
sumber bahaya
bahaya dan
dan
•• ahli
ahli membuat
membuat rekomendasi
rekomendasi syarat
syarat K3
K3 sesuai
sesuai standar
standar
Ditetapkan
Sebagai Standar Wajib
Kep Menteri Energi & Sumber
Daya Mineral
No. : 2046 K/40/MEN/2001
Tanggal 28 Agustus 2001
Batas waktu penyesuaian 3 tahun
JUMLAH LIFT
Th.1979 SD AGUSTUS 2003
PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik
25 A W1
KK 3
2 x 1,5 mm2
W2
W1 : 5 A, KK 1
W2 : 3A: 2 x 1,5 mm2
W3 :6A
KK 3 : 250V- 10 A W3
KK1 : 250 V- 15 A
MCB : 25 A
KHA kabel 1,5 mm2 : 19 A
2,5 mm2 : 25 A
2 x 2,5 mm2
25 A W1
KK 3
2 x 1,5 mm2
W2
KK 1
2 x 1,5 mm2
W tot. = 5 A + 6A + 6 A
= 17 A W3
KK 3 : 250V- 10 A (terbakar)
KK1 : 250 V- 15 A (terbakar)
MCB : tidak menjamin sbg pengaman
(kabel panas MCB belum bekerja melebihi
KHA kabel)
Sistem
Pengawasan
Pengawasan
Tujuan :
• Mengidentifikasi potensi bahaya (Hazard)
dan atau bahaya yang ada;
• Mengecek pelaksanaan syarat K3 yang
telah direkomendasikan;
• Memonitor kelengengkapan sarana safety
• Memperbaiki pelaksanaan safety
Laporan inspeksi
• Dilakukan oleh setiap karyawan pada
area kerjanya masing-masing
• Hal yang harus di inspeksi adalah
kondisi lingkungan, keadaan peralatan
mesin, metode kerja
• Dilakukan seseringnya agar kondisi
bahaya tidak muncul,
TERIMA KASIH
10/10/18 created by Ganjar Budiarto 138
10/10/18 created by Ganjar Budiarto 139
Sekian
TERIMA
KASIH
10/10/18 created by Ganjar Budiarto 141