1|Page
DAFTAR ISI
BUKU VI .............................................................................................................................. 1
2|Page
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Gangguan tidak keluarnya tegangan pada sistem eksitasi dan cara
penanggulangannya .......................................................................................................... 24
3|Page
BAB VI. TROUBLE SHOOTING PLTM/H
➢ Dan lain-lain.
Gangguan pada PLTM/H secara garis besar dapat dibagi atas 2 kelompok, yaitu:
Gangguan internal pada PLTM/H secara garis besar dapat dibagi atas 4 kelompok,
yaitu gangguan pada sirkit listrik generator, gangguan pada turbin, gangguan pada
4|Page
instalasi yang berhubungan dengan lingkungan seperti instalasi air pendingin dan
saluran air terbuka pada PLTM/H dan gangguan pada sirkit kontrol. Masing-masing
gangguan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dalam instalasi yang dijaga oleh operator seperti Pusat Listrik dan Gardu Induk
ada gangguan yang tidak atau belum dilihat oleh relai, tetapi dilihat oleh
operator yang kemudian berinisiatif men-trip Pemutus Tenaga (PMT) demi
keselamatan instalasi, maka dalam hal ini operator bertindak sebagai relai.
Gangguan pada sirkit listrik generator yang menyebabkan tripnya PMT, pada
umumnya disebabkan oleh:
i. Gangguan di luar seksi generator tetapi PMT generator ikut trip sebagai
akibat kurang selektifnya relai generator
iv. Ada gangguan pada sistem arus searah khususnya yang diperlukan untuk
men-trip-kan PMT. Gangguan pada sirkit listrik tersebut di atas berlaku
untuk semua macam pusat listrik.
Gangguan pada turbin merupakan gangguan yang paling sering terjadi. Hal-hal
yang menyebabkan gangguan mesin penggerak generator secara singkat
adalah :
5|Page
a. Kerusakan pada bagian-bagian yang berputar atau bergeser, seperti
bantalan, batang penggerak, katup-katup khususnya yang jarang bergerak
pada waktu diperlukan malah macet.
c. Kebocoran pada perapat dari bagian yang mengandung zat cair atau gas
yang bertekanan tinggi. Kebocoran semacam ini dapat menyebabkan
gangguan operasi dari PLTM/H yang bersangkutan.
Gangguan dapat terjadi pada seperti instalasi air pendingin dan saluran air
terbuka pada PLTM/H. Gangguan ini misalnya karena air yang berfungsi
sebagai pendingin mengandung binatang air dan kotoran yang menyumbat
instalasi air pendingin atau menyumbat cooler. Pada PLTM/H sering kali terjadi
air sungai banyak mengandung kotoran, sehingga saringan air masuk tersumbat
dan mengganggu operasi PLTM/H yang bersangkutan.
Dalam setiap PLTM/H selalu terdapat sirkit kontrol yang mengatur baik sirkit
listrik generator, turbin maupun alat-alat bantu. Sirkit kontrol dapat berupa sirkit
listrik, sirkit mekanik, sirkit pneumatik ataupun sirkit hidrolik dan dapat pula
merupakan kombinasi dari beberapa macam sirkit kontrol. Seringkali gangguan
timbul karena adanya bagian dari sirkit kontrol yang tidak berfungsi dengan
baik. Sebagai contoh kegagalan start dari unit PLTM/H sering disebabkan oleh
adanya bagian dari sirkit kontrol yang kurang baik kerjanya.
b. Melokalisir akibat gangguan, jangan sampai meluas dalam sistem. Oleh sebab
itu, alat pengaman dalam sistem harus dapat dikoordinir satu sama lain,
sehingga hanya alat-alat pengaman yang terdekat dengan tempat gangguan
saja yang bekerja.
Ditinjau dari letaknya dalam unit PLTM/H ada 3 kategori pengamanan, yaitu:
a. Pengaman generator
Pengaman Generator
7|Page
b. Pengamanan terhadap gangguan yang terjadi di dalam generator. Gangguan
dalam generator secara garis besar ada 5 macam, yaitu: hubung singkat antara
fasa, hubung singkat fasa ke tanah, suhu tinggi, penguatan hilang, dan hubung
singkat dalam sirkit rotor.
i. Apabila tekanan minyak terlalu rendah, maka mesin penggerak perlu segera
dihentikan karena tekanan minyak terlalu rendah dapat menimbulkan
kerusakan bantalan.
ii. Untuk menghindari tetap berputarnya generator sebagai akibat daya balik
yang merubah generator menjadi motor, maka PMT generator perlu
ditripkan.
iii. Begitu pula apabila suhu air pendingin pada PLTM/H menjadi terlalu tinggi
maka mesin tersebut perlu segera dihentikan dan PMT generator harus juga
ditripkan.
Trip dari PMT generator karena tekanan minyak pelumas terlalu rendah, atau
karena suhu air pendingin terlalu tinggi dilakukan oleh relai mekanik.
Pengaman Transformator
Untuk pengaman transformator terhadap gangguan luar dipakai relai arus lebih atau
relai hubung tanah. Untuk pengaman transformator terhadap gangguan di dalam
trafo, seperti halnya pada generator dipakai relai differensial. Sedangkan untuk
gangguan hubung tanah dipakai restricted earth fault relay. Di samping itu untuk
transformator tegangan tinggi umumnya ada relai Bucholz yang bekerja atas dasar
timbulnya gelembung-gelembung gas dari minyak trafo. Transformator distribusi
8|Page
yang daya terpasangnya relatif kecil, sering hanya diamankan dengan sekering
lebur atau memakai Load Break Switch.
Turbin air sebagai penggerak mula generator, perlu diamankan jangan sampai
mengalami kerusakan, karena kerusakan turbin akan sangat mengganggu jalannya
operasi sistem tenaga listrik. Oleh karenanya turbin air perlu dilindungi terhadap
semua gangguan yang dapat merusak turbin. Pengaman turbin secara umum terdiri
dari:
Proteksi Kondisi
Apabila tekanan minyak terlalu rendah, maka turbin perlu segera dihentikan karena
tekanan minyak terlalu rendah dapat menimbulkan kerusakan bantalan. Begitu pula
apabila temperatur air pendingin menjadi terlalu tinggi maka turbin tersebut perlu
segera dihentikan dan unit harus juga ditripkan. Trip unit karena tekanan minyak
pelumas terlalu rendah, atau karena suhu air pendingin terlalu tinggi dilakukan oleh
relai mekanik.
Alat ukur temperatur dan level di sistem pelumasan digunakan untuk alarm atau trip.
Penggunaan alat ini antara lain di sistem pelumasan di turbine guide-bearing, lower
and upper guide-bearings serta thrust bearing. Alat ukur tekanan dipasang di sistem
udara dan minyak tekan dan tekanan air di spiral case juga untuk alarm atau trip.
9|Page
Sedangkan alat ukur tekanan di sistem pompa air pendingin dipakai hanya untuk
alarm.
1.3 Trouble-shooting
Trouble shooting merupakan proses pemikiran/pertimbangan yang didukung
pengambilan kesimpulan dan mengatasi gangguan. Tujuannya adalah usaha untuk
mencari dan menentukan penyebab gangguan serta mencari cara mengatasi
gangguan.
a. Tersedianya buku petunjuk atau instruction manual dari peralatan atau unit
10 | P a g e
Untuk setiap peralatan atau sistem yang dimungkinkan terkena gangguan, dalam
melaksanakan trouble shooting perlu diketahui:
Interpretasi Gambar
Interpretasi gambar diperlukan untuk memahami prinsip kerja dan perilaku atau
karakteristik suatu alat. Gambar-gambar disini dapat berupa sketsa alat, konstruksi
alat dan grafik karakteristik alat. Sketsa alat diperlukan untuk mengetahui prinsip
kerja alat, misalnya dimana input dan outputnya, aliran masuk dan keluar, atau
dimana energi masuk dan keluar. Gambar konstruksi diperlukan untuk mengetahui
jenis dan susunan komponen yang membentuk alat tersebut. Disini dapat juga
diketahui bahan dan ukuran komponennya.
Untuk mengetahui sketsa, orang memperolehnya dari berbagai buku atau textbook.
Gambar konstruksi alat dapat diperoleh dari instruction manual-nya. Gambar
karakteristik operasional alat dapat diperoleh dari instruction manual-nya atau hasil
11 | P a g e
commissioning test atau bahkan hasil performance test. Dari grafik karakteristik
dapat diketahui penyimpangan dalam operasi berupa: vibrasi di atas normal, noise
di atas normal, kavitasi, temperatur minyak pelumas di atas normal, tekanan di
bawah normal, kualitas air di bawah normal. Dari gambar foto dapat diketahui
kerusakan berupa: permukaan turbin rusak, bantalan rusak, guide vane rusak, dan
erosi pada sudu-sudu.
Berikut ini Tabel 5.1 memuat jenis gangguan umum dan analisis indikasi dan
kemungkinan-kemungkinan penyebabnya (trouble-shooting) pada turbin air.
12 | P a g e
Tabel Trouble shooting pada operasi turbin air
Poros bengkok
13 | P a g e
Temperatur Kualitas minyak rendah atau salah
bantalan naik
sesudah service
14 | P a g e
Roda gigi cacing terlalu keluar dari
distributor
15 | P a g e
➢ Kebocoran air pendingin.
Berikut ini adalah diagram yang memuat gangguan umum, penyebab dan cara
mengatasinya (trouble shooting) dalam bentuk tabel.
16 | P a g e
2. Permasalahan Naiknya Getaran (Vibrasi) Generator dan Exciter
17 | P a g e
3. Kasus Kenaikan Temperatur Karena Bearing
18 | P a g e
4. Kasus Temperatur Belitan Standar Tinggi
▪ Atur pembebanan
▪ Atur pembebanan.
Xzz
19 | P a g e
5. Kasus Kerusakan Dioda Putar
− Diluar sinkron.
− Berulangnya
kesalahan CCT.
▪ Periksa rangkaian
detector.
▪ Dioda bocor.
20 | P a g e
7. Kasus Kebocoran Air Pendingin
Dengan data dan informasi di atas, maka seseorang dapat membuat kesimpulan/
sebab gangguan yang terjadi. Apabila kesimpulan dapat diambil dengan akurat,
21 | P a g e
maka tindakan perbaikan/pencegahan terhadap suatu gangguan dapat dilakukan
secara tepat.
Dengan adanya peringatan bunyi alarm, operator harus segera bertindak untuk
menurunkan temperatur minyak pendingin misalnya dengan cara manual langsung
di lokasi peralatan pendingin untuk bearing tersebut dan kemudian melihat kondisi
dan kemungkinan penyebab apa aliran air kurang atau oli bocor.
1. Turbin:
f. Common Alarm
2. Generator:
22 | P a g e
a. 24 VDC Fault
d. Common Alarm
e. Generator Fault
i. Excitation Fault
3. Voltage Control:
a. Excitation Ready
b. Excitation Trip
c. AC Supply Failure
e. Regulator Fault
f. DC Supply Failure
g. AC Over Voltage
i. Control Sequence
k. M. C. B. Trip
23 | P a g e
n. TH. Conv. 2. Fu. Fault
Gangguan dapat terjadi pada exciter misalnya tegangan yang dibutuhkan tidak
keluar. Gambar memperlihatkan cara penanggulangan gangguan akibat tidak
keluarnya tegangan pada sistem eksitasi.
Gambar 1. Gangguan tidak keluarnya tegangan pada sistem eksitasi dan cara penanggulangannya
24 | P a g e
3 Studi Kasus
➢ Suatu unit pembangkit PLTMH mempunyai daya terpasang 4 x 1 MW. Unit
beroperasi dengan keempat unit dengan beban 80% dan terinterkoneksi dengan
pembangkit lain. Unit pembangkit lain trip dengan kehilangan beban 1 MW, apa
yang terjadi pada unit pembangkit saudara?
➢ Suatu unit pembangkit PLTMH dengan daya terpasang 1 MW yang terdiri dari 3
unit beroperasi dengan sistem interkoneksi dengan pembangkit lainnya yang
memikul beban sudah 90% masing masing unit. Satu unit PLTMH trip
diakibatkan gangguan pada turbin, apa yang terjadi pada sistem pembangkit
yang lain? Apa tindakan Saudara?
➢ Pada kondisi turbin generator beroperasi normal dengan beban 80%, tiba-tiba
terdengar suara keras melengking di daerah turbin disertai dengan getaran yang
cukup besar pada daerah turbin. Apakah kemungkinan penyebab adanya suara
tersebut dan apakah tindakan saudara dalam hal ini?
➢ Pada proses start-up unit turbin generator, high pressure oil pump tidak dapat
beroperasi. Setelah dicek, ternyata kondisi sistem oil pressure pump dalam
keadaan baik. Apakah kemungkinan penyebab kasus tersebut dan apakah
tindakan saudara dalam hal ini?
25 | P a g e