dan
LINGKUNGAN
di
PT PLN (PERSERO)
1
1. MAKSUD DAN TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
3. JENIS KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
4. PENYEBAB DASAR TERJADINYA KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
5. PENYEBAB PERANTARA TERJADINYA KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
6. AKIBAT TERJADINYA KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
7. PERLINDUNGAN DAN PENCEGAHAN TERHADAP TERJADINYA KECELAKAAN
MASYARAKAT UMUM
8. PENYELESAIAN TERJADINYA KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
9. PELAPORAN DAN STATISTIK KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
10. STANDARISASI KESELAMATAN UMUM
11. KOMITE KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
12. MANAJEMEN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
13. PENGAWASAN DAN PEMBINAAN KESELAMATAN UMUM
14. SANKSI-SANKSI KESELAMATAN UMUM
2
Maksud & tujuan
3
* Keselamatan bagi masyarakat umum
yang tinggal atau melaksanakan
kegiatan di sekitar instalasi listrik.
* Masyarakat yang berhubungan
dengan kegiatan bangunan dan
sarana milik perseroan.
4
1. Kecelakaan masyarakat umum karena listrik yang terjadi
pada daerah instalasi penyediaan tenaga listrik milik
perseroan sampai dengan Alat Pembatas dan Pengukur
(APP), merupakan kecelakaan masyarakat umum pada
daerah hukum dari perseroan.
6
Penyebab dasar, meliputi ;
1. Kondisi berbahaya karena kelalaian
manajemen perseroan.
2. Kondisi berbahaya karena kelalaian
masyarakat umum
3. Perbuatan berbahaya karena
kelalaian masyarakat umum.
7
Kondisi berbahaya ( Unsafe condition ) yang merupakan kelalaian
manajemen perseroan, antara lain ;
Kondisi berbahaya ..
8
Kondisi berbahaya ( Unsafe condition ) yang merupakan kelalaian
masyarakat umum, antara lain ;
1. Kurang paham akan bahaya listrik
2. Penggunaan produk dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik tidak
memenuhi syarat keselamatan atau tidak bersertifikat keselamatan.
10
Bagi masyarakat umum ;
1. Luka / tewas pada saat tyerjadinya kecelakaan
2. Cacat / meninggal dunia, setelah memperoleh
perawatan akibat kecelakaan.
3. Kerusakan harta milik masyarakat umum.
Bagi perseroan ;
1. Kerusakan instalasi penyediaan tenaga listrik /
bangunan / sarana milik perseroan.
2. Kerugian karena energi listrik yang tidak tersalurkan
karena kerusakan instalasi penyediaan tenaga listrik.
11
Dilasanakan dengan melakukan
kegiatan sebagai berikut ;
12
d. Meningkatkan kemampuan Pelaksana pekerjaan sebagai tenaga teknik
ketenagalistrikan dengan pendidikan dan pelatihan, serta melengkapinya
dengan sertifikat kompetensi dalam melaksanakan pekerjaan
pemasangan / pemeliharaan / pengoperasian instalasi penyediaan
tenaga listrik milik perseroan.
14
A. Pemeriksaan dan Investigasi kecelakaan
1. Kegiatan Pemeriksaan dan Investigasi Kecelakaan oleh Perseroan.
Merupakan langkah-langkah pelaksanaan pemeriksaan terjadinya
kecelakaan masyarakat umum .
2. Pemeriksaan dan Investigasi
Selain dilaksanakan oleh Tim Pemeriksa dan Investigasi Kecelakaan Umum dari
Internal Perseroan, juga dapat dilaksanakan oleh Penyidik Kepolisisan RI setempat
dan oleh penyidik Pegawai Negeri Sipil dari Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral
pada Pemerintah Daerah setempat.
3. Hasil pemeriksaan dan investigasi
Oleh Tim wajib disampaikan kepada Komite Keselamatan Ketenagalistrikan.
Hasil investigasi dapat digunakan sebagai bahan untuk proses penegakan hukum
( law enforcement ) mengikuti ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
c. Berdasarkan hasil Berita Acara Kecelakaan yang dibuat oleh Tim Pemeriksa dan
Investigasi Kecelakaan Umum, Pimpinan Unit Perseroan segera menindak-lanjuti
untuk menyelesaikan kasus kecelakaan masyarakat umum yang terjadi. Dari hasil
pemeriksaan dan investigasi kecelakaan umum yang dapat dibuktikan disebabkan
oleh kelalaian perseroan, oleh Manajemen Perseroan digunakan untuk
menyempurnakan kondisi keselamatan dari instalasi / bangunan / sarana milik
Perseroan agar kecelakaan serupa tidak terulang lagi, serta sebagai bahan untuk
proses penyelesaian terjadinya kecelakaan, seperti pemberian ganti rugi kepada
masyarakat dan kemungkinan pengenakan hukuman disiplin kepada pegawai /
pejabat sesuai ketentuan Perseroan.
Penyelesaian hukum ..
18
Penyelesaian hukum terjadinya kecelakaan
b. Kecelakaan yang ..
19
b. Kecelakaan yang menyebabkan luka / tewas dan atau kerugian
pada masyarakat umum, yang merupakan kelalaian dari
Manajemen Perseroan, maka langkah penyelesaiannya ;
- Dilaksanakan melalui kesepakatan antara Perseroan dengan
masyarakat umum. ( dengan membuat perjanjian pemberian
ganti rugi dan tidak saling menuntut yang diketahui /
disaksikan oleh Aparat Pemerintah Daerah dan Kepolisian
RI setempat.)
- Bila tidak dicapai kesepakatan, maka perseroan menyelesaikan
melalui proses hukum dan pemberian ganti rugi kepada
masyarakat umum dilaksanakan sesuai ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku.
2. Penyelesaian Kecelakaan .
20
2. Penyelesaian Kecelakaan masyarakat umum yang disebabkan
oleh kelalaian dari masyarakat umum.
Kecelakaan masyarakat umum karena kelalaian dari masyarakat
umum sendiri sehingga menyebabkab kerusakan instalasi
penyediaan tenaga listrik milik Perseroan yang mengakibatkan
instalasi tidak dapat beroperasi secara normal / mempengaruhi
kelangsungan penyediaan tenaga listrik atau tidak dapat
beroperasi / mengakibatkan terputusnya aliran listrik ( pemadaman ),
atau menyebabkan kerusakan bangunan / sarana milik perseroan,
maka Perseroan akan melaksanakan tuntutan hukum dan permintaan
ganti rugi kepada masyarakat umum yang dilaksanakan sesuai
ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.
21
1. Laporan untuk setiap kasus kecelakaan masyarakat umum yang
terjadi pada Unit setingkat Cabang, dipersiapkan oleh pejabat
keselamatan ketenagalistrikan dan ditandatangani oleh Pimpinan
Unit, digunakan untuk kepentingan sendiri, untuk disampaikan
kepada Kantor Unit setingkat Wilayah sebagai atasannya dan
kepada instansi lain yang memerlukan sesuai peraturan
perundangan.
Apabila kecelakaan terjadi pada Kantor Unit setingkat Wilayah,
laporan dibuat oleh Pejabat keselamatan ketenagalistrikan dan
ditandatangani oleh Pimpinan Unit, digunakan untuk kepentingan
sendiri dan juga disampaikan kepada instansi lain yang memerlukan
sesuai peraturan perundangan.
Laporan Kecelakaan Masyarakat Umum menggunakan bentuk
Form. LKMU.
- Akibat kecelakaan ..
23
- Akibat Kecelakaan masyarakat Umum ( luka, tewas, kerugian
masyarakat umum, kerugian dan kerusakan instalasi / bangunan /
sarana milik perseroan.
- Berdasarkan Pekerjaan Masyarakat Umum ( petani, pedagang,
pendidik, karyawan, usahawan, dan sebagainya ).
- Rasio Kecelakaan Masyarakat Umum ( accident ratio ) = Jumlah
korban / Jumlah pelanggan.
3. Laporan Triwulanan Keselamatan Umum ( Form LTU ) dipersiapkan oleh
pejabat keselamatan ketenagalistrikan pada Kantor Unit setingkat wilayah
dan ditandatangani oleh Pimpinan Unit Perseroan, yang memuat rekapitulasi
kecelakaan-kecelakaan masyarakat umum yang terjadi periode triwulanan,
digunakan untuk kepentingan sendiri dan dikirimkan kepada kantor pusat,
selanjutnya Kantor Pusat akan menyusun statistik Triwulanan / Tahunan
Keselamatan Umumj Perseroan.
4. Laporan dan Statistik kecelakaan masyarakat umum tersebut oleh Pejabat
Keselamatan Ketenagalistrikan disampaian pula kepada komite Keselamatan
Tenagalistrikan.
24
1. Setiap Unit Perseroan wajib menerapkan program
kecelakaan masyarakat umum nihil bagi masyarakat
umum yang berhubungandengan kegiatan perseroan.
25
Merupakan bagian dari kinerja keselamatan
ketenagalistrikan pada kontrak kinerja perusahaan
antara Unit setingkat Cabang dengan Kantor Unit
setingkat wilayah, atau antara Unit setingkat wilayah
dengan Kantor Pusat.
26
Pertama;
Perusahaan yang memperkerjakaqn > 100 tenaga
kerja dan atau memiliki karakteristik proses atau
bahan produksi yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja, penyakit yang timbul karena
hubungan kerja, kebakaran, ledakan dan
sebagainya, wajib membentuk P2K3 / Komite
Keselamatan Ketenagalistrikan.
Kedua ; ..
27
Kedua;
Komite Keselamatan Ketenagalistrikan mempunyai tugas
untuk membahas / mendiskusikan setiap permasalahan
keselamatan ketenagalistrikan, khususnya keselamatan
umum meliputi perlindungan, pencegahan dan
penyelesaian terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan
masyarakat umum yang ada hubungannya dengan
kegiatan perseroan, agar dapat dicapai tingkat
keselamatan umum yang tinggi pada setiap instalasi
penyediaan tenaga listrik / bangunan / sarana yang
berpotensi bahaya yang berhubungan dengan masyarakat
umum, dan hasil dari bahasan / diskusi disampaikan ke
Pimpinan Unit Perseroan sebagai bahan pengambilan
keputusan dalam kegiatan keselamatan umum.
Ketiga ; ..
28
Ketiga;
Unit-unit setingkat Cabang yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam ayat
pertama (1) pasal ini, agar membentuk P2K3 /
Komite Keselamatan Ketenagalistrikan dan
dilaporkan / diinformasikan kepada Dinas
Tenaga Kerja serta Dinas Enegi dan
Sumberdaya Mineral pada Pemerintah Daerah
setempat sesuai ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan
dilaporkan ke Kantor Pusat.
29
1. Manajemen Keselamatan Keetenagalistrikan dalam
melaksanakan keselamatan umum berdasarkan pada
SMK3 sebagai standar nasional, dan dapat berdasarkan
pada OSHAS 18000 sebagai standar internasional
30
3. Unit-unit setingkat Cabang yang memenuhi kriteria
sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 2 ) pasal ini, agar
menerapkan SMK3, dan bagi Unit-unit yang telah siap
untuk berorintasi kearah perusahaan kelas dunia (global
company) dapat menerapkan OSHAS 18000.
31
1. Pada Unit - unit setingkat Cabang , dilaksanakan oleh Pejabat
penggungjawab instalasi penyediaan tenaga listrik / bangunan
/ sarana milik perseroan , Pejabat keselamatan ketenaga-
listrikan , Pejabat Humas dan Pimpinana Unit.
2. Pada Kantor Unit setingkat Wilayah dilaksanakan oleh Pejabat
keselamatan ketenagalistrikan , Pejabat Humas dan Pimpinan
Unit.
3. Pada Kantor Pusat diloaksanakan oleh Pejabat keselamatan
ketenagalistrikan, Pejabat Ahli Sistem Pengamanan dan
Pejabat Humas pada Sekretaris Perusahaan.
4. Pembinaan pelaksanaan Keputusan ini untuk keseluruhan
Perseroan dilaksanakan oleh Direksi cq. Deputy Direktur
Lingkungan dan Keselamatan Ketenagalistrikan.
32
1. Sangsi administratip dan kewajiban dari Perseroan
a. Sangsi administratip dari Perseroan untuk kasus kecelakaan masyarakat
umum yang diakibatkan oleh kelalaian dari pegawai / Pejabat Manajemen
Perseroan, berupa hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan kepada yang
bersangkutan, berdasarkan hasil dari Tim Pemeriksa Pelanggaran Disiplin
Pegawa ( TP2DP ) dan diputuskan oleh Pejabat SDM / Pimpinan Unit
Perseroan.
Bill kasusnya merupakan kelalaian dari outsourcing, maka diselesaikan
sesuai dengan perjanjian kerjanya.
33
Keselamatan lingkungan bertujuan
untuk melindungi Lingkungan Instalasi
,mencegah pencemaran dan kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh
kegiatan instalasi.
34
Beberapa kegiatan keselamatan
lingkungan yang sudah dilakukan /
diterapkan dibeberapa unit PLN adalah :
Sosialisasi lingkungan instalasi
ketenagalistrikan,misalnya disekitar
ROW SUTT / SUTET
Mengikutsertakan pegawai untuk
mengikuti diklat tentang lingkungan.
35
36