b. Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya
c. Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman
dan efisien.
d. Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya upaya untuk
membina norma-norma perlindungan kerja
5.1.2. Pengertian.
Dalam Undang-undang ini No. 1 tahun 1970, yang dimaksud dengan tempat kerja
ialah segala tempat dimana :
a. Tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan
suatu usaha dan,
Tujuan KKK adalah mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman,
sehat dan sejahtera, sehingga akan tercapai :
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh Pegawai Pengawas dan
atau Ahli Keselamatan Kerja.
Yang dimaksud dengan jaminan sosial tenaga kerja menurut Undang-undang No.
3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja ialah :
Suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang
sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan
pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja
berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.
b. Proses Kecelakaan.
Kecelakaan ialah suatu insiden yang terjadi karena adanya bahaya dan dapat
mengakibatkan kerugian berupa jiwa/raga, harta, dan ataupun efisiensi
perusahaan.
Kultur Lingkungan.
Kultur lingkungan, dalam hal ini berupa :
tingkat kematangan budaya kerja
Akan membentuk visi dan misi yang lebih realistis untuk tercapainya safe
production.
Bahaya.
Tidak setiap bahaya mengakibatkan kecelakaan. Tapi kecelakaan terjadi
karena ada bahaya, baik itu berupa :
tingkah laku yang tak aman (unsafe act).
kondisi yang tak aman (unsafe condition).
manajemen/ prosedur yang tak benar / tak ada (miss manajemen).
Insiden.
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bias berbentuk kecelakaan
ataupun near misses yang dapat merugikan. Kerugian dapat berbentuk
cidera/tewas, rusaknya barang / material, dan ataupun menurunnya
efisiensi produksi.
meninggal
1
cidera ringan
30
insiden : - kecelakaan
600 - near misses
Kerugian.
Jarak bebas (minimum) antara SUTT dan SUTET dengan tanah dan
benda lain.
a. Pengertian.
Pengertian alat keselamatan kerja :
Suatu alat yang dipergunakan untuk melindungi pekerja terhadap
kemungkinan timbulnya kecelakaan.
Suatu alat yang dipergunakan untuk memperlancar/mempermudah
pekerja dalam melaksanakan tugas pekerjaan dengan aman.
Pelengkap
Peraturan-peraturan.
Penjelasan-penjelasan.
Instruksi kerja.
Tanda-tanda peringatan.
Poster-poster keselamatan kerja.
Komunikasi dan koordinasi.
Pengawasan, dll.
23 Sepatu karet panjang hitam Mengelas listrik, karbid, menempa dan untuk
sampai paha. pekerjaan tuang-menuang.
28 Tutup telinga (ear muff) Untuk mengurangi suara yang bernada tinggi
atau keras
5.2.1. Pengertian
Dalam bahasa Indonesia SOP disebut dengan Prosedur Tetap dan disingkat
Protap.
Hasil dari pemeliharaan adalah berupa kondisi / unjuk kerja peralatan harus
memenuhi ketentuannya, yaitu aman dioperasikann kembali, maka untuk itu perlu
diatur cara melakukan pemeliharaan, peralatan untuk mengukur kondisi peralatan
kubikel, perkakas kerja yang digunakan pada waktu pemeliharaan.
Contoh :
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa akibat dari pemeliharaan tidak
memenuhi ketentuan dapat menyebabkan terjadinya kondisi yang tidak aman dan
kerugian material.
Untuk menghindari hal tersebut maka dibuatlah SOP yang berisi prosedur
langkah-langkah yang tertata guna melaksanakan kegiatan.
Dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dibuat berupa format yang
standar untuk mencegah kesalahan presepsi dari pihak-pihak yang terkait . Waktu
berkomiunikasi / berkoordinasi yang digunakan selalu pada batas standar agar
dalam mengambil keputusan tidak berlarut-larut.
Di Operasional Distribusi pengaturan tentang berkomunikasi ini dibuat menjadi
SOP Komunikasi.
Beberapa pihak yang terkait antara lain, Pengatur Distribusi / Piket Pengatur,
pihak operasi dan Konsumen. Berkoordinasi dengan pihak adalah untuk
mengetahui dan memastikan bahwa instalasi yang akan dipelihara dan
dipadamkan sudah diantisipasi akibat pemadamannya. Berkoordinasi dengan
Pengatur Distribusi / Piket Pengatur adalah agar keadaan jaringan dipastikan
siap dipadamkan atau dibebani dan aman dari adanya kecelakaan kerja bagi
personil di lokasi pemeliharaan dimaksud maupun di luar lokasi yang
berhubungan dengan jaringan yang akan dipelihara. Sedangkan
berkoordinasi dengan Konsumen bertujuan agar konsumen tahu akan
adanya listrik pemdadaman listrik di tempatnya.
Perlengkapan Kerja
Perlengkapan kerja untuk meleksanakan pemeliharaan dengan baik dan aman
harus dipenuhi spesifikasi dan jumlahnya. Memaksakan bekerja dengan peralatan
seadanya berarti mengabaikan adanya resiko bahaya kecelakaan dan kerusakan
yang bakal terjadi. Pemeriksaan terhadap jumlah dan kondisi perlengkapan kerja
harus dilakukan secara rutin agar selalu siap kapanpun digunakan.
Prosedur Komunikasi
Berisi tentang urutan berkomunikasi dengan pihak yang terkait dengan dari mulai
persiapan pemeliharaan, saat pemeliharaan sampai pelaporan pekerjaan.
Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi dapat berupa telepon atau handy-
talky ( HT ) dengan menggunakan bahasa yang sudah distandarkan.
Penyimpangan terhadap ketentuan berkomunikasi dapat menyebabkan terjadinya
gangguan operasi bahkan kecelakaan kerja.
Struktur jaringan
SOP
DINAS GANGGUAN
PT. PLN (PERSERO)
JTM 20 KV
.....................................
........................................ BAGI PENGAWAS (LEVEL 2)
......................................
PETUGAS :
1. Pengawas Lapangan 1 orang
2. Pengemudi 1 orang
KOORDINASI :
1. Piket UPJ
2. Pelaksana Lapangan
PERALATAN KERJA :
1. Megger Isolasi 5000 Volt
2. Megger Pentanahan / Earth Tester
3. Tester Tegangan 20 kV
4. Tool set
5. Radio Komunikasi ( 1 bh Handy Talky dan base di kendaraan)
PERLENGKAPAN K3:
1. Pakaian Kerja
2. Helm pengaman
3. Sepatu alas karet Isolasi Tahan 24 kV
4. Sarung tangan Karet Isolasi Tahan 24 kV
5. Sarung tangan kulit
Tangga fibre/ Aluminium
MATERIAL :
PROSEDUR KERJA :
1. Dasar pelaksanaan pekerjaan adalah atas laporan dari pelanggan
2. Kendaraan Pelayanan selalu dalam keadaan siap dengan perlengkapan sesuai
standar diatas.
3. Petugas Pelayanan selalu dalam keadaan siap diruang pelayanan gangguan
dengan pakaian kerja
4. Setelah mendapat laporan petugas menuju lokasi gangguan
5. Lakukan koordinasi dengan piket UPJ
6. Lakukan prosedur pengamanan/pemadaman jaringan TM
7. Lakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pelaksana
8. Lakukan koordinasi dengan piket UPJ
9. Normalkan tegangan
10. Pembuatan Laporan tertulis .
LANGKAH KERJA :
Cara Pertama :
Cara Kedua :
1. Lakukan pemeriksaan peralatan kerja, K-3 dan material kerja
2. Indikasi Gangguan PMT Gardu Induk trip
3. Gunakan perlatan K-3
4. Petugas menuju gardu tengah pada penyulang tersebut
5. Buka PMS incoming, PMS outgoing dan PMS beban.
6. Yakinkan Pisau-pisau PMS sudah dalam keadaan terbuka
7. Lakukan koordinasi dengan piket UPJ
8. Minta penormalan tegangan dari Gardu Induk sampai dengan PMS incoming
gardu tengah
9. Bila tegangan masuk dengan normal, indikasi gangguan antara gardu tengah
kearah ujung/GH.
10. Lakukan penelusuran seperti cara 1 kearah gardu hubung.
11. Bila tegangan dari Gardu Induk tidak bisa masuk, ada indikasi gangguan.
12. Koordinasi dengan piket UPJ.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
89
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN K3 & SOP Pemeliharaan
JTM
13. Periksa kondisi kubikel, trafo dan instalasi di gardu tengah tersebut, amankan
peralatan kerja, peralatan K-3 dan petugas.
14. Atas ijin piket lakukan pemindahan beban mulai dari gardu tengah sampai dengan
gardu ujung dari penyulang tersebut ke penyulang lain.
15. Apabila sebagian penyulang sudah normal, lakukan penelusuran SKTM kearah
Gardu Induk sesuai langkah pada cara 1 diatas.
…………………………………………………………………………………………………………………………………….