Anda di halaman 1dari 7

1.

1 Pengawatan Perlengkapan Listrik


(1) Pengawatan perlengkapan listrik dengan menggunakan kabel fleksibel harus sesuai
dengan maksud dan daerah penggunaannya. Kabel fleksibel hanya dapat digunakan
untuk: (a) pengkawatan lampu gantung, (b) pengkawatan armature penerangan, (c)
pengkawatan lif, (d) pengkawatan Derek atau kran jalan.pengkawatan lampu dan piranti
randah. (5212, puil 2000)
(2) Kabel fleksibel tidak boleh digunakan dalam hal: (5213, puil 2000)
(a) sebagai pengganti perkawatan pasangan tetap suatu bangunan
(b) melewati lubang pada dinding, langit-langit atau lantai.
(c) Melalui lubang pada pintu, candela dan semacamnya.
(d) kabel fleksibel sedapat mungkin digunakan dalam satu potongan yang utuh
Penempatan sarana pemutus
(1) Sarana pemutus harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tampak dari tempat
kendali (55841, puil 2000)
(2) Jika sarana pemutus yang letaknya jauh dari motor, maka harus dipasang sarana
pemutus lain berdekatan dengan motor, atau sebagai gantinya, sarana pemutus yang
letaknya jauh harus dapat dikunci pada kedudukan terbuka.(55842, puil 2000)
(3) Jika motor menerima daya listrik lebih dari satu sumber, maka harus dipasang sarana
pemutus tersendiri untuk setiap sumber daya.(55843, puil 2000)
1.11 Tegangan di atas 1000 V
(1) Ketentuan dalam subpasal ini memperhatikan bahaya tambahan karena digunakannya
tegangan di atas 1000 V dan merupakan tambahan atau perbaikan atas ketentuan lain
dalam pasal ini. (5591, puil 2000)
(2) Proteksi beban lebih bagi motor yang bekerja pada sistem tegangan di ats 1000 V harus
berupa suatu pemutus daya yang dilengkapi dengan pengindera beban lebih, atau suatu
sakelar proteksi beban lebih, yang kedua-duanya bersatu dengan kendali, yang
membuka semua penghantar yang tak dibumikan dari motor sekaligus.(5592, puil
2000)
(3) Tiap sirkit cabang motor yang bekerja pada sistem tegangan diatas 1000 V harus
diproteksi terhadap arus lebih yang diakibatkan oleh hubungan pendek, dengan
proteksi yang dapat bekerja dan dikendalikan dengan aman.
(4) Penghantar sirkit motor yang bekerja pada sistem tegangan diatas 1000 V harus
tertutup seluruhnya dalam logam yang dibumikan, dan harus dilindungi secukupnya
terhadap kerusakan mekanik.
Pencegahan terhadap sentuhan langsung
(1) Bagian aktif yang terbuka pada motor dan kendali yang bekerja pada tegangan ke
bumi di atas 50 V harus dihindarkan dari sentuh tak sengaja dengan selungkup atau
dengan salah satu cara penempatan sebagai berikut :
a) Dipasang dalam ruang atau pengurung yang hanya dapat dimasuki oleh orang
yang berwenang
b) Dipasang di atas balkon, serambi, atau panggung yang ditinggikan dan diatur
hingga tercegahlah sentuhan oleh orang yang tak berwenang.
c) Ditempatkan 2,5 meter atau lebih di atas lantai.
d) Dilindungi palang bagi motor yang bekerja pada sistem tegangan 1000 V atau
kurang.

1.12 Pembumian
(1) BKT motor pegun harus dibumikan jika terdapat salah satu keadaan berikut :
a) Motor disuplai dengan penghantar terbungkus logam ;
b) Motor ditempatkan di tempat basah dan tidak terpencil atau dilindungi ;
c) Motor ditempatkan dalam lingkungan berbahaya ;
d) Motor bekerja pada tegangan ke bumi di atas 50 V
(1) BKT motor pegun, yang bekerja pada tegangan di atas 50 V ke bumi, harus dibumikan
atau dilindungi dengan cara isolasi ganda yang disahkan, atau dengan cara lain yang
setaraf.

1.13 Jenis Pembumian Sistem (3533, puil 2000)


Jenis pembumian sistem berikut ini perlu diperhitungkan. Untuk lebih jelasnya dapat
diperiksa Gambar 1.1 hingga gambar 1.5 yang memperlihatkan contoh sistem fase tiga
yang secara umum digunakan.
Kode digunakan mempunyai arti sebagai berikut :

Huruf pertama – hubungan sistem tenaga listrik ke bumi.


T = hubungan langsung satu titik ke bumi.
I = semua bagian aktif diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui
suatu impedans.
Huruf kedua – Hubungan BKT instalasi ke bumi.
T = hubungan listrik langsung BKT ke bumi, yang tidak tergantung pembumian setiap
titik tenaga listrik.
N = hubungan listrik langsung BKT ke titik yang dibumikan dari sistem tenaga listrik
(dalam sistem a.b. titik yang dibumikan biasanya titik netral, atau penghantar fase jika titik
netral tidak ada).
Huruf berikutnya (jika ada) – Susunan penghantar netral dan penghantar proteksi.
S = fungsi proteksi yang diberikan oleh penghantar yang terpisah dari netral atau dari
saluran yang dibumikan (atau dalam sistem a.b., fase yang dibumikan).
C = fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal (penghantar
PEN).

1.14 Sistem TN (354, puil 2000)


Sistem tenaga listrik TN yang mempunyai satu titik yang dibumikan langsung, BKT
instalasi dihubungkan ke titik tersebut oleh penghantar proteksi.
Ada tiga jenis sistem TN sesuai dengan susunan penghantar netral dan penghantar proteksi
yaitu sebagai berikut :
a) Sistem TN-S : Digunakan penghantar proteksi terpisah diseluruh sistem
L1 L1
L2 L2
L3 L3
N PE
PE
P
E

BKT BKT BKT

Penghantar netral dari penghantar proteksi Penghantar fasa yang dibumikan dan penghantar
terpisah di seluruh sistem proteksi terpisah di seluruh sistem

Gambar 1.1 Sistem TN-S

b) SistemTN-C-S : fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar


tunggal di sebagian sistem
L1
L2
L3
PE N
P
E
N

BKT BKT

Gambar 1.2 Sistem TN-C.S

c) Sistem T.N-C : Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam
penghantar tunggal di seluruh sistem

L1
L2
L3
PE N

BKT BKT

Gambar 1.3 Sistem TN-C


Penjelasan Lambang:

Penghantar netral

Penghantar proteksi (PEN)

Gabungan penghantar netral dan


Penghantar proteksi (PEN)

L1 L1
L2 L2
L3 L3
N

P P
BKT BKT
E E
Pembumian sistem
Gambar 1.4 Sistem TT
1.15 Sitem TT (355, puil 2000)
Sistem tenaga listrik TT mempunyai satu titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi
dihubungkan langsung ke electrode bumi sistem tenaga listrik.

1.16 Sistem IT (356, puil 2000)


Sistem tenaga listrik IT mempunyai semua bagian aktif yang diisolasi dari bumi, atau satu
titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans. BKT instalasi listrik dibumikan secara
independent atau secara kolektif atau kepembumian sistem

L1 L1
L2 L2
L3 L3
N

Impedans 1) Impedans 1)

PE PE

BKT BKT
Pembumian sistem
Pembumian sistem

Gambar 1.5 Sistem IT

1 2 3

1 1 1 2 1 2 3 1 2 3
3
PE

C
D
NOL (PE)

L1 L2 L3 NOL (PE)
Gambar 1.6 Contoh Tipikal hubungan penghantar proteksi dan penghantar PEN ke rel atau
terminal dalam PHB

1.17 Contoh hubungan penghantar proteksi ke terminal dalam PHB


Penghantar Proteksi keluar harus mempunyai rel atau terminal tersendiri , yaitu rel atau
terminal PE. Rel/terminal PE dibumikan. Di sebelah hilir rel/terminal PE, penghantar PE
dan penghantar netral N harus terpisah.

GPAS

Keterangan
P : Tombol uji M

Pipa air minum

Gambar 1.7 Contoh Sistem IT

1.18 Contoh Sistem IT


Bila gawai tersebut dari jenis yang terpasang antara setiap fasa dan bumi, maka impedans
antara setiap fasa dan bumi dari gawai tersebut harus sama. Ini diperlukan untuk mencegah
terjadinya tegangan antara netral dan bumi dalam keadaan normal.

L1
L2
L3
PE

Z<
M
Gawai monitor
isolasi Jaringan pipa air
minum dari logam

Anda mungkin juga menyukai