Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kebutuhan akan listrik saat ini semangkin meningkat baik yang ada di daerah

perkotaan maupun di daerah pedesaan. Jumlah listrik tetap tidak berubah sedangkan

permintaan akan listrik itu sendiri semakin bertambah banyak membuat nilai guna

listrik semakin naik.

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan

bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung

penyelenggaraan upaya kesehatan. Pada hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai

tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Fungsi dimaksud memiliki

makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam

meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi

positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya upaya kesehatan sebagai asas pokok

program pembangunan nasional.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apa yang mendasari pemasangan instalasi listrik di ruang radiasi?

b. Bagaimana agar instalasi di ruang radiasi itu aman?

1.3 TUJUAN

a. Untuk memberikan kemudahan dan keselamatan kepada pengguna

b. Menjelaskan persyaratan khusus yang diperlukan

1
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 RADIASI

2.1.1 Apakah radiasi itu?

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk

panas, partikel atau gelombang elektromagnetik / cahaya (foton) dari sumber radiasi.

Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya

adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave) komputer, dan

lain-lain. Selain benda-benda tersebut ada sumber-sumber radiasi yang bersifat unsur

alamiah dan berada di udara, di dalam air atau berada di dalam lapisan bumi. Beberapa

diantaranya adalah uranium dan thorium di dalam lapisan bumi; karbon dan radon di

udara; serta tritium dan deuterium yang ada di dalam air.

2.1.2 Apa bedanya jenis radiasi dalam bentuk partikel dan radiasi dalam bentuk

gelombang elektromagnetik?

Radiasi dalam bentuk partikel adalah jenis radiasi yang

mempunyai massa terukur. Sebagai contoh adalah radiasi alpha dengan simbol 2a4,

angka 4 pada simbol radiasi menunjukkan jumlah massa dari radiasi tersebut adalah 4

satuan massa atom (sma) dan angka 2 menunjukkan jumlah muatan radiasi tersebut

adalah positif 2, dan radiasi beta dengan simbol -1β0 menunjukkan bahwa jumlah massa

dari jenis radiasi tersebut adalah 0 dan jumlah muatannya adalah 1 negatif, sedangkan

radiasi neutron dengan simbol 0n1 menunjukkan bahwa jumlah massa dari neutron

adalah 1 sma dan jumlah muatannya adalah 0.

2
Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton

adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah

gamma dengan simbol g dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar

lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar, dan hand phone.

2.1.3 Bagaimana mengelompokkan sumber-sumber radiasi yang ada?

Apabila pengelompokkannya berdasarkan pada proses terjadinya, maka sumber radiasi

dibedakan menjadi 2, yaitusumber radiasi alam dan buatan.

 Sumber radiasi alam adalah sumber radiasi yang ada di alam dan terbentuk

bersama-sama dengan terjadinya alam semesta. Beberapa diantaranya adalah

uranium, thorium, dan radium yang berada di dalam lapisan bumi dan matahari

serta planet-planet lainnya yang memancarkan radiasi kosmik.

 Sumber radiasi buatan adalah sumber radiasi yang ada karena dibuat oleh

manusia. Sumber radiasi buatan dapat berupa reaktor nuklir, pesawat radioterapi,

pesawat roengent, jaringan listrik tegangan tinggi, dan lain-lain. Sumber radiasi

dalam bentuk unsur dapat dibuat di dalam suatu instalasi nuklir dengan

mereaksikan unsur-unsur netral (tidak memancarkan radiasi) dengan radiasi

gelombang elektromagnetik atau partikel melalui suatu mekanisme reaksi nuklir.

Unsur-unsur netral tersebut kemudian menjadi bersifat dapat memancarkan

radiasi atau disebut sebagai unsur radioaktif. Beberapa contoh sumber radiasi

buatan adalah kolat dengan simbol Co, sesium (Cs), thalium ( Tl), teknisium

(Tc), iodium (I), dan lain-lain.

2.1.4 Bagaimana sifat unsur radioaktif?

3
Unsur radioaktif adalah unsur yang bersifat tidak stabil sehingga secara spontan dan

terus-menerus memamcarkan radiasi dalam bentuk partikel atau gelombang

elektromagnetik. Unsur yang tidak stabil setelah mencapai umur tertentu akan mencapai

kondisi stabil dan bersifat tidak radioaktif.

2.1.5 Adakah kaitannya antara zat radioaktif dengan radioisotop?

Istilah zat radioaktif dengan radioisotop atau dengan istilah lain radionuklida adalah

sama, yaitu unsur (isotop) tidak stabil yang memancarkan radiasi secara spontan dan

terus-menerus.

2.1.6 Ada beberapa jenis radiasi yang dikenal saat ini?

Apabila ditinjau berdasarkan jenisnya maka radiasi terdiri dari alpha dengan simbol a,

beta dengan simbol β, gamma dengan simbol g, sinar-X, dan neutron dengan simbol n.

Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus.

 Radiasi a adalah jenis radiasi yang mempunyai ukuran (volume) dan muatan

listrik yang besar. Jika dibandingkan dengan radiasi lainnya, baik volume

meupun muatannya merupakan jenis radiasi yang paling besar. Karena

mempunyai muatan listrik yang besar, maka radiasi a mudah dipengaruhi oleh

medan listrik yang ada disekitarnya dan setelah terlepas dari sumbernya hanya

mampu menjangkau jarak sejauh 4-5 cm di dalam media udara. Untuk

selanjutnya a akan segera dibelokkan oleh medan listrik. Oleh karena ukurannya

yang besar maka radiasi a tidak mampu menembus pori-pori kulit kita pada

lapisan yang paling luar sekalipun, sehingga radiasi tersebut tidak berbahaya

bagi manusia apabila berada di luar tubuh.

4
 Radiasi β adalah jenis radiasi yang mempunyai ukuran dan muatan listrik lebih

kecil dari radiasi a. Dengan ukurannya yang kecil, radiasi β mempunyai daya

tembus lebih besar dari a. Karena muatannya yang kecil, daya jangkau radiasi β

di udara bisa sejauh 9 cm, untuk selanjutnya dibelokkan oleh medan listrik yang

ada disekitarnya. Radiasi a dan β adalah jenis radiasi partikel karena mempunyai

besaran volume dan besaran listrik.

 Radiasi g adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai besaran volume dan

muatan listrik sehingga dikelompokkan ke dalam gelombang elektromagnetik.

Karena tidak mempunyai besaran volume dan muatan maka radiasi gamma

mempunyai jangkauan yang jauh di dalam media udara dan tidak dibelokkan

oleh medan listrik yang ada di sekitarnya.

 Sinar-X, jenis radiasi ini mempunyai kemiripan dengan radiasi g, yaitu dalam

hal daya jangkau pada suatu media dan pengaruhnya oleh medan listrik. Yang

membedakan anatara keduanya adalah proses terjadinya. Radiasi g dihasilkan

dari proses peluruhan zat radioaktif yang terjadi pada inti atom, sedangkan sinar-

X dihasilkan pada waktu elektorn berenergi tinggi yang menumbuk suatu target

logam. Sianr g yang dipancarkan secara terus menerus oleh sumber radioaktif

selama sumber tersebut bersifat tidak stabil, sedangkan sianar-X dapat setiap

saat dihentikan pancarannya apabila pesawat sinar-X tidak diberikan suplai daya

(tenaga listrik).

 Radiasi neutron adalah jenis radiasi yang mempunyai ukuran kecil dan tidak

mempunyai muatan listrik. Radiasi neutron mempunyai daya tembus tinggi

tetapi tidak terpengaruh oleh adanya medan listrik yang ada di sekitarnya.

5
Radiasi neutron termasuk dalam ketegori partikel dan dapat dihasilkan dari

reaksi nuklir antara suatu unsur tertentu dengan usur lainnya.

2.1.7 Bagaimana mengenali sifat radiasi?

Ada dua macam sifat radiasi yang dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan

sumber radiasi pada suatu tempat atau bahan, yaitu sebagai berikut :

 Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra manusia, sehingga untuk mengenalinya

diperlukan suatu alat bantu pendeteksi yang disebut dengan detektor radiasi. Ada

beberapa jenis detektor radiasi yang secara spesifik mempunyai kemampuan

untuk melacak keberadaan jenis radiasi tertentu yaitu detektor g, detektor a,

detektor β, detektor neutron, dan lain-lain.

 Radiasi dapat berinteraksi dengan materi yang dilaluinya melalui proses ionisasi,

ekstasi, dan lain-lain. Dengan menggunakan sifat-sifat tersebut kemudian

digunakan sebagi dasar untuk membuat detektor radiasi.

2.1.8 Apa yang disebut dengan radiasi pegion dan radiasi nonpengion?

Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan efek ionisasi apabila

berinteraksi dengan sel-sel hidup. Yang termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah

alpha, beta, gamma, neutron, dan sinar-X. Ionisasi radiasi adalah proses terbentuknya

ion positif dan ion negatif dari suatu senyawa, sel atau jaringan tubuh yang disebabkan

adanya interaksi dengan radiasi.

Radiasi nonpengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi

apabila berinteraksi dengan sel-sel hidup. Yang termasuk dalam jenis radiasi ini adalah

gelombang radio, gelombang microwave, gelombang radar, dan lain sebagainya.

6
2.1.9 Radiasi ada dimana saja?

Radiasi berada dimana-mana, karean sumber radiasi tersebar dimana saja di alam

semesta. Radiasi dapat berasal dari bumi (primordial), angkasa (kosmik), tanaman,

binatang, dan tubuh manusia.

 Radiasi primordial :

Lingkungan kita terdiri atas 10 zat radioaktif alam, yang menyebabkan radiasi latar

belakang atau radiasi alam. Beberapa dari zat radioaktif alam ini berumur pendek dan

menjadi stabil dalam beberapa menit, jam atau hari. Zat-zat radioaktif berumur pendek

dihasilkan sepanjang waktu dengan bermacam-macam proses alami. Beberapa zat

radioaktif mungkin hidup selama jutaan atau miliyaran tahun, yang berarti zat-zat

tersebut sifatnya kurang lebih seperti zat-zat stabil.

 Radiasi kosmik :

Radiasi kosmik terjadi karena adanya reaksi nuklir yang terjadi di matahari atau

bintang. Atmosfer yang mengelilingi bumi menahan radiasi kosmik dan hanya sedikit

yang mencapai ke bumi, sehingga tubuh kita menjadi terlindung dari bahaya radiasi

tersebut.

 Dalam tubuh :

Setiap tubuh manusia mengandung zat radioaktif, karena selama hidupnya manusia

memasukkan unsur -unsur kimiawi yang ada di dalam bahan makanan, minuman atau

pernapasan dan di dalamnya termasuk zat radioaktif. Secara alami di dalam tulang kita

terdapat polomium dan radium radioaktif, otot mengandung karbon radioaktif dan

kalium radioaktif, di dalam paru-paru terdapat gas mulia radioaktif dan tritium. Zat-zat

7
ini dan banyak zat lainnya secara terus-menerus memancarkan radiasi dan menyinari

tubuh kita dari dalam.

Selain radiasi tersebut, kita dapat menerima radiasi dari beberapa sumber radiasi yang

dibuat oleh manusia, misalnya yang sering digunakan untuk medis dan dari beberapa

industri pembangkit listrik, seperti pembangkit listrik tenaga nuklir, atau pembangkit

listrik yang menggunakan bahan bakar batu bara, minyak, gambut, dan gas yang

mengeluarkan zat radioaktif ke lingkungan.

2.1.10 Bagaimana caranya melakukan pencegahan terhadap paparan radiasi dari

suatu sumber radiasi, terutama terhadap pekerja di lingkungan instalasi nuklir?

Pengamanan terhadap pekerja radiasi, masyarakat, dan lingkungan sekitar terhadap

radiasi harus diupayakan seceramat mungkin untuk mencegah terjadinya paparan yang

berlebihan. Cara-cara yang dapat dilakukan adalah sebagai beriukut :

 Menggunakan pelindung.

Pelindung atau penahan yang sesuai dengan jenis radiasi tertentu dapat digunakan untuk

mencegah pekerja radiasi terkena paparan yang berlebihan.

 Menjaga jarak.

Radiasi dipancarkan dari sumber radiasi ke segeala arah. Semakin dekat tubuh kita

dengan sumber radiasi maka paparan radiasi yang kita terima akan semakin besar.

Untuk mencegah terjadinya paparan radiasi tersebut kita dapat menjaga jarak pada

tingkat yang aman dari sumber radiasi.

 Membatasi waktu.

8
Sedapat mungkin diupayakan untuk tidak terlalu lama berada di dekat sumber radiasi

untuk mencegah terjadinya paparan radiasi yang besar. Untuk itu kepada pekerja

radiasi, diberlakukan pengaturan waktu bekerja di daerah radiasi.

Untuk masyarakat umum pencegahan terhadap paparan radiasi yang berasal dari

instalasi nuklir dilakukan dengan mengatur jarak antara instalasi nuklir dengan lokasi

tempat tinggal masyarakat disekitarnya pada jarak tertentu. Selain itu juga dibuat pagar

pembatas area tersebut untuk mencegah masyarakat tidak melakukan aktivitas didekat

instalasi, kecuali dengan izin khusus dari penguasa instalasi. Untuk pengamanan

terhadap jenis-jenis radiasi yang berasal dari sumber alam tidak diatur secara khusus

karena paparan radiasinya sangat rendah dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan.

9
2.2 Persyaratan Khusus Ruang Radiasi

Menurut PUIL 2000 persyaratan untuk ruang radiasi antara lain:

2.2.1 Ruang Sinar X

 8.10.1.1 Seluruh permukaan lantai tempat perlengkapan sinar X berdiri harus

dilapisi bahan

 isolasi (sesuai dengan IEC 601-1)

 8.10.1.2 Pada seluruh bagian logam yang tidak bertegangan dari perlengkapan

sinar X

 harus dipasang penghantar proteksi yang baik

 8.10.1.3 Sakelar harus mudah dicapai dan dikenal dengan jelas.

 8.10.1.4 Kabel fleksibel yang digunakan harus dari jenis pemakaian kasar dan

berat atau dari jenis berselubung logam yang fleksibel.

Gambar 1. Ruang Radiasi

2.2.2 Ruang Radiasi Tinggi

10
 8.10.2.1 Semua instalasi perlengkapan panel pengatur harus dipasang di luar

ruang beradiasi.

 8.10.2.2 Untuk instalasi berlaku persyaratan dalam 8.10.1.

Gambar 1.2 Ruang Radiasi Tinggi

2.2.3 Sel Radio Aktif

 8.10.1.1 Seluruh permukaan lantai tempat perlengkapan sinar X berdiri harus

dilapisi bahan

 isolasi (sesuai dengan IEC 601-1)

 8.10.1.2 Pada seluruh bagian logam yang tidak bertegangan dari perlengkapan

sinar X

 harus dipasang penghantar proteksi yang baik

 8.10.1.3 Sakelar harus mudah dicapai dan dikenal dengan jelas.

11
 8.10.1.4 Kabel fleksibel yang digunakan harus dari jenis pemakaian kasar dan

berat atau dari jenis berselubung logam yang fleksibel.

Gambar 1.3 Ruang Sel Radio Aktif

2.2.4 Ruang Gamma

 8.10.5.1 Semua alat pelayanan instalasi listrik dan operatornya harus berada

dalam ruang tersendiri, di luar daerah ruang gamma.

 8.10.5.3 Pemasangan dalam dinding harus berbelok-belok sehingga sinar gamma

tidak mudah tembus.

Gambar 1.4 Ruang Gamma

12
2.2.5 Perusahaan Kasar

a. Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHB)

 8.11.1.1 PHB dalam perusahaan kasar harus berupa lemari hubung bagi yang

memenuhi

 syarat sebagai berikut:

 a) harus tertutup;

 b) harus tahan terhadap kerusakan mekanis.

b. Penghantar

 8.11.2.1 Semua jenis penghantar yang dipasang, harus dipasang dalam pipa

instalasi atau

 sekurang-kurangnya dengan jalur penghantar tertutup yang cukup kuat.

 8.11.2.2 Untuk penghantar randah hanya boleh digunakan penghantar, yang

berselubung karet atau bahan yang sama mutunya, fleksibel dan berkonstruksi

kuat, atau juga penghantar jenis lain dengan pelindung logam yang fleksibel.

c. Peranti lain

 8.11.3.1 Kotak kontak, tusuk kontak, atau sakelar harus dilengkapi dengan

selungkup dari logam, atau dari bahan lain yang cukup kuat dan tahan terhadap

kerusakan mekanis.

 8.11.3.2 Lampu penerangan harus dipasang atau dilindungi sedemikian rupa

sehingga cukup terhindar dari kerusakan mekanis.

13
14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sangat penting jika kita hendak memasang anstalasi di ruang radiasi, maka yang

harus diperhatikan adalah mengetahui persyaratan-persyaratan khusus yang telah

ditetapkan.

15

Anda mungkin juga menyukai