Anda di halaman 1dari 20

Lab.

Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

BAB I

TUJUAN

Setelah melakukan praktek labor sistem pengetanahan, pratikan diharapkan


untuk dapat :

1. Melakukan pengukuran tahanan pengetanahan secara benar.


2. Membandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan.
3. Untuk mendapatkan tahanan efektif yang lebih kecil sesuai dengan
ketentuan.
4. Membandingkan sistem pengetanahan Grid, Rod serta Kombinasinya dan
dapat menjelaskan sistem pengetanahan yang baik untuk pengaman
peralatan.

Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
Lab. Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

BAB II

TEORI DASAR

2.1. Pengertian

Salah satu tindakan pengaman untuk mencegah tegangan sentuh tidak


langsung yang besar pada suatu instalasi listrik adalah dengan sistem
pengetanahan.

Tujuan pengetanahan itu sendiri adalah untuk membatasi tegangan antara


bagian-bagian peralatan dengan tanah sampai pada suatu harga yang aman
(tidak membahayakan) untuk semua kondisi operasi normal atau tidak normal
sehingga tidak membahayakan bagi manusia.

Agar suatu sistem pengetanahan dapat bekerja efektif, harus memenuhi


syarat-syarat sebagai berikut :

1. Membuat jalur impedansi rendah ke tanah untuk pengamanan personil dan


peralatan, menggunakan rangkaian efektif.
2. Dapat melawan dan menyebarkan gangguan berulang dan arus akibat
surja hubung (surge current).
3. Menggunakan bahan tahan korosi terhadap berbagai kondisi kimiawi
tanah yang dilindungi.
4. Menggunakan sistem mekanik yang kuat, namun mudah dalam pelayanan.

Sistem pengetanahan dapat dikatakan handal dan baik apabila mempunyai


tahanan pengetanahan yang kecil, untuk perlindungan/ pengaman peralatan dan

Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
Lab. Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

personil, diusahakan tahanan pengetanahan lebih kecil dari 5 ohm. Dengan


semakin kecil tahanan pengetanahan maka bahaya yang berakibat fatal bagi
manusia yang disebabkan oleh tegangan/ arus gangguan yang besar dapat
diketanahkan.

Akibat – akibat yang dapat ditimbulkan oleh tegangan/ arus listrik


terhadap manusia mulai dari yang ringan sampai yang paling berat, yaitu :

- Terkejut
- Pingsan
- Meninggal.

Ringan atau beratnya bahaya yang ditimbulkan tergantung dari beberapa


faktor yaitu :

1. Tegangan dan kondisi orang terhadap tegangan tersebut.


2. Besarnya arus yang melawan tubuh manusia.
3. Jenis arus, searah atau bolak-balik.

Macam-macam gangguan yang disebabkan oleh tegangan adalah :

1.1. Tegangan sentuh.


Tegangan sentuh yaitu tegangan yang terdapat diantara suatu obyek yang
disentuh dan suatu titik berjarak 1 meter.

Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
Lab. Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

Gambar 5.1 : Rangkaian pengganti tegangan sentuh.

Keterangan gambar :

Es = Tegangan sentuh

Rk = Tahanan badan orang (1000 ohm)

Rf = Tahanan kontak ketanah dari satu kaki pada tanah yang diberi lapisan
koral 10 cm (3000 ohm)

Ik = Besarnya arus yang melalui badan (A)

Dari rangkaian pengganti tersebut didapatkan rumus sebagai berikut :

Rf
(
Es= Rk +
2 )
. Ik

(1.1)

1.2. Tegangan langkah.


Tegangan langkah adalah tegangan yang timbul diantara 2 kaki orang
yang sedang berdiri diatas tanah yang sedang dialiri arus kesalahan ketanah.

Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
Lab. Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

Gambar 5.2 : Rangkaian pengganti tegangan langkah.

Keterangan gambar :

Ep = Tegangan langkah

Rk = Tahanan badan orang (1000 ohm)

Rf = Tahanan kontak ketanah dari satu kaki = 3s

s = 3000 ohm-meter

Dari rangkaian pengganti tersebut didapatkan rumus :

Ep=( Rk +2 Rf ) . Ik
(2)

Metode sistem pengetanahan yang biasa digunakan sebagai pengaman


peralatan yaitu sistem pasak tanam (grounding rod), sistem pelat tanam
(grounding grid) serta kombinasi dari graounding rod dengan grounding grid,
yaitu :

I. Sistem grounding rod yaitu sistem pengetanahan dimana batang elektroda


ditanam tegak lurus (vertikal) terhadap permukaan tanah. Tahanan
pengetanahan dapat dicari dengan menggunakan persamaan :
a. Untuk satu batang elektroda,
ρ 4L
R=
2 πL (
ln −1
a )
(3)
b. Untuk dua batang elektroda,
Tahanan2 pasak . paralel 1+X
=
Tahanan. pasak . tunggal 2 (4)
Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
Lab. Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

c. Untuk tiga batang elektroda,


Tahanan 3pasak . paralel 1  2 X

Tahanan. pasak . tunggal 3 (5)
d. d. Untuk n batang elektroda,
Tahanan. n. pasak . paralel 1  k . X

Tahanan. pasak . tunggal n (6)

Dimana :

L
X 
48. L
ln
a 1 (7)

Dimana :

L = Panjang konduktor yang ditanam (m)

a = Jari-jari batang konduktor (m)

d = Jarak antara 2 pasak paralel (m)

k = Konstanta yang tergantung jumlah batang konduktor

II. Sistem grounding grid yaitu sistem pengetanahan yang menggunakan


batang yang ditanam horizontal (sejajar) terhadap permukaan tanah.
Tahanan pengetanahan dapat dicari dengan menggunakan persamaan :

g  2 L L 
R  ln  K1  K 2
L  h ' A  (8)

Dimana :

 = Tahana jenis tanah (ohm-meter)

Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
Lab. Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

L = Panjang elektroda (meter)

A = Luas areal (m2)

K1 = 1,37

K2 = 5,7

III. Sistem pengetanahan kombinasi grid dan rod merupakan gabungan dari
grounding rod dengan grounding grid, persamaannya sebagai berikut :
R1xR 2  R12 2
Rg 
R1  R 2  2 R12 (9)

g  2 L L 
R1   ln  K1  K 2
L  h ' A  (10)

p  8l 2
R2   ln
2nl  d 2
 l 
 1  2 K1
 A
  
n 1 
 (11)

p  2 L  L  
R12   ln  K1   K 2  1
L  l  A  (12)

Dimana :

Rg = Tahanan pengetanahan (ohm)

R1 = Tahanan grid (ohm)

R2 = Tahanan rod (ohm)

R12 = Hasil dari pengetanahan grid dan rod (ohm)

g = Tahanan jenis tanah pada grid (ohm-meter)


Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
Lab. Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

p = Tahanan jenis tanah pada rod (ohm-meter)

L = Panjang konduktor grid yang digunakan (meter)

l = Panjang konduktor rod (meter)

h = Kedalaman pemasangan grid (meter)

h.' hd1

d1 = Diameter konduktor grid (meter)

d2 = Diameter konduktor rod (meter)

A = Luas daerah/ areal grid (m2)

K1 = 1,37

K2 = 5,7

Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
Lab. Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

BAB III

ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan Spesifikasi Jumlah Satuan


Alat ukur pengetanahan
(megeer) dengan tiga 1 unit
terminal E, S dan H
Sistem pengetanhan rod
 50 mm2 4 x 1,8 Meter
(permanen)
Sistem pengetanhan grid
 35 mm2 (6 x 6)+(4x10) = 76 Meter
(permanen)
Elektroda bantu  35 mm2 2 x 1,5 Meter
Klem kombinasi 4 Buah
Meteran 1 Buah
Penjepit kabel Secukupnya
Kabel hubung Secukupnya

Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
Lab. Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

BAB IV

DIAGRAM RANGKAIAN

4.1. Gambar areal sistem peralatan pengetanahan kombinasi grid dan


rod.

4.2. Gambar sistem pengukuran dengan menggunakan megeer.

Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
Lab. Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

BAB V

LANGKAH KERJA

A. Membuat pengukuran tahanan pengetanahan pada sistem pengetanahan


rod.
1. Menentukan peralatan yang akan dipraktekan.
2. Membuat rangkaian seprti gambar percobaan.
3. Terminal E dihubungkan dengan elektroda pengetanahan.
4. Terminal S dihubungkan dengan elektroda sementara
5. Terminal H dihubungkan dengan elektroda bantu.
6. Mengecek/ memeriksa baterai alat ukur pengetanahan (megeer).
7. Menekan tombol faktor perkalian sesuai dengan harga tahanan
pengetanahan.
8. Menekan tombol “Meas”.
9. Memasukan harga tahanan pengetanahan yang didapat pada tabel 1.
10. Menekan tombol “Off” setiap selesai melakukan pengukuran.
Catatan : Batang elektroda rod dipasang permanen sedalam 1,7 m dari
permukaan tanah.

B. Pengukuran tahanan pengetanahan pada sistem pengetanahan grid.


 Membuat rangkaian seperti gambar percobaan
 Mengulangi langkah kerja pada percobaan A.
 Mengukur tahanan pengetanahan grid (dipasang permanen)
sedalam 0,5 m dari permukaan tanah dengan luas areal 60 m2.
 Memasukan hasil pengukuran pada tabel 2.
Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
Lab. Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

C. Pengukuran tahanan pengetanahan dengan sistem pengetanahan


kombinasi grid dan rod.
o Mengulangi langkah percobaan A dan B.
o Mengukur tahanan pengetanahan kombinasi dengan
mengkombinasikan
 Tiga batang elektroda rod dengan pengetanahan grid
 Empat batang elektroda rod dengan pengetanahan grid.
o Memasukan hasil pengukuran pada tabel 3.

Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
Lab. Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

BAB VI

TABULASI DATA

Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
Lab. Sistem KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
D istribusi &
P roteksi
LSD P POLITEKNIK NEGERI PADANG
Kampus Politeknik Negeri Padang Limau Manis, Padang, Sumatera Barat

Laman : http://www.polinpdg.ac.id, E-mail : pnp@polinpdg.ac.id

Dibuat Diperiksa/Disahkan Disetujui

Tanggal Tanggal Tanggal

1. Junaidi Asrul, ST MT
Oleh Oleh Firmansyah, MT Oleh Afrizal Y. ST., M.Kom
2. Firmansyah, MT

Ka. Labor Sistem


Jabatan Instruktur Jabatan Proteksi & Jabatan Ka. Jurusan Elektro
Distribusi

Tanda
1. …………
Tanda
…………………… Tanda Tangan …………………………….
Tangan Tangan
2. ………….
BAB VII

ANALISIS

7.1. Analisis Rangkaian

R12 R11 R10 R9


5m

R5 R6 R7 R8 5m
Elektroda
Banding

R4 R3 R2 R1

Elektroda
Bantu

EARTH TESTER

200 Ω
20 Ω

OFF

Untuk dapat mengetahui berapa tahanan pentanahan dari suatu tanah,maka praktikan
harus melakukan pengukuran langsung pada desain yang ditujukan.Karena nlai suatu tahanan
pengetanahan berbeda untuk setiap daerahnya tergantung dari jenis tanah pada daerah
tersebut.Rangkaian pengujian untuk pengukuran tahanan jenis tanah ini hanya memerlukan
komponen seperti sumber DC,elektroda batang,alat ukur berupa volt meter,ampere meter serta
earth tester dan kabel

Ketika 3 elektroda terebut dihubungkan dengan kabel jepit dengan terminal earth
tester.Elektroda bantu dan elektroda banding selalu pada posisi awal atau tidak pindah
pindahkan,sedangkan elektroda utama akan dipindah pindahkan

7.2. Analisa Data

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan maka didapat data pada tabulasi data,
dimana percobaan ini dilakukan pada pentanahan dibelakang labor dengan jarak antar elektroda
masing – masing 5 meter.Praktikan mengatur satu batang elektroda yang lebih ditancapkan di
tanah. Dari hasil pengukuran nilai ketika 4 kawat tahanan yang terbaca = 17,3Ω sedangkan 3
kawat = 17,8Ω dan saat R1 digabungkan dengan R2 nilai tahanan yang terbaca saat penngukuran
4 kawat = 11,8 sedangkan 3 kawat = 12,3 dan untuk data selanjut nya dapat dilihat pada table
dibawah ini.

no Re Column1
4 kawat 3 kawat
1 17,3 17,8
2 11,8 12,3
3 8,8 9,4
4 7,1 7,6
5 5,6 6,1
6 5,2 5,8
7 4,8 5,3
8 4,8 5,3
9 4,2 4,8
10 4,1 4,6
11 3,7 4,2
12 3,5 3,9

Dari data table sebelumnya kita bias mendapatkan karakteristik dari kombinasi grid dan
rod. Disini praktikan mendapat 2 buah karakteristik yaitu Re 4 kawat dan Re 3 kawat.

Berdasarkan data tersebut,semakin banyak elktroda yang di kombinasikan maka nilai


tahnannya akan semakin kecil dan semakin banyak kawat yang digunakan maka nilai tahanan
akan lebih kecil lagi

7.3. Analisa Perbandingan

Diketahui = Pp = 50,24 ohm meter Pg = 62,8 ohm meter

H = 0,5 meter A = 35 x 10-6 m2

Phi = 3,14 r = 3,14 x 10-3

K1 = 1,37 a1 = √ 20 h

K2 = 5,7

Rumus yang dipakai :

P
R 1= ¿
πl

R 2= ( 2PPnπl )∈( d8 2l )−1+ 2ks ( √1a ) ( √ n−1) 2


PP 2 L l
R 12= ∈ +2 K 1 −K 2+ 1
πl l √A
R 1 x R 2−R 122
R 9=
R 1+ R 2−R 1 R 2
Jawab :

62,8 2 x 76 76
 R 1= ¿(
3,14 x 76 0,0578
+1,37 .
√ 60 )
−5,7 =4,11ohm

50,24 2 x 76 76
R 12= ∈ +2 ( 1,37 ) −5,7+1=2,8 ohm
3,14 x 76 1,7 √ 60
 Ambil 1 contoh yaitu untuk tahanan pentanahan kombinasi dengan 12 elektroda
grid dan rod (n = 12)

R 2= ( 2 x 1250,24
x 3,14 x 1,7 ) ∈
( 8 x 1,7
78.8 x 10 )
−4
−1+ 2 x 1,37
( 1,7
√ 60 )
( √ 12−1 ) 2

= 3,9 ohm

2.82
R 9=4,11 x 3,9− +3,9−2 ( 2,8 )
4,11
= 3,39 ohm

Dari perhitungan pada anaisa perbandingan diperoleh besar tahanan pentanahan 3 kawat
dan 4 kawat jika dibandingkan dengan hasil perhitungan maka lebih besar nilai yang did apat saat
pengukuran. Perbedaan disebabkan karena pengukuran tahanan jenis tanah pada waktu keadaan
kering . sedangkan pengukuran tahanan dilakukan pada keadaan tanah lembab

7.4. Analisa Relevansi

Tujuan pentanahanan adalah unutuk membatasi tegangan antara bagian – bagian peralatan
dengan tanah sampai pada suatu harga yang aman (tidak membahayakan) untuk semua kondisi
operasi normal sehingga tidak membahayakan bagi manusia.

Bagian – bagian ditanahkan :

 Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantarkan listrik) dan
dengan mudah bias di sentuh manusia
 Bagian – bagian muatan listrik dari lightnig arrester
 Kawat petir yang ada pada bagian atas salrn transmisi
 Titik netral dari tranformator / titik netral dari generator
BAB VIII
KESIMPULAN
8.1. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan maka kita dapat mengambil kesimpulan:

 Pada pengukuran semakin banyak elektroda batang yang di pasang maka nilai
hasil pengukuran yang didapat aan semakin kecil
 Pengukuran dengan menggunakan 4 kawat nilai tahananya lebih kecil dari pada
pengukuran dengan menggunakan 3 kawat
 System pentanahan kombinasi grid dan rod ini di pasang di gardu induk dengan
bertujuan untuk mendapatkan harga tahanan yang sangat kecil yang kurang dari
1 Ohm
DAFTAR PUSTAKA

[1]. A.S. Pabla, Ir.A.Hadi,”Sistem Distribusi Daya Listrik”, Erlangga


Jakarta, 1980.

[2]. ------------ ;”Buku Panduan Pemeliharaan Trafo Tenaga”, PT.PLN P3B


Jawa-Bali

[3]. J.J. Kelly S.D, Myers R.H.Parrish,”A Guide to Transformer maintenance”


TMI, Akron, Ohio.

[4]. Lythall.R.T, “The JSP Switchgear Book”, Newnes-Butterworths London.

[5]. Neidle, Michael, “Teknologi Instalasi Listrik” Erlangga Jakarta, 1991.

[6]. Siemens, “ Electrical Instalation Handbook”, 1989

Anda mungkin juga menyukai