K3-LISTRIK
10/06/2021 1
1. MENGETAHUI LANDASAN PERATURAN K3
LISTRIK.
2. MENGETAHUI PERSYARATAN DAN
PROSEDUR PENGAWASAN K3 LISTRIK
3. MEMAHAMI BENTUK BAHAYA LISTRIK
4. MEMAHAMI PERSYARATAN DASAR
PROTEKSI UNTUK KESELAMATAN LISTRIK.
10/06/2021 2
Safe
Safe
Engineering Human
Control Control
Unsafe Unsafe
JSA JSO
Condition Act
Adm
Procedure
Management
Failure
OSH
Management System
10/06/2021 3
N
10/06/2021 4
Bahaya kejut
Bahaya kejut listrik
listrik
tt ::1,0
1,0 0,8
0,8 0,6
N
0,6 0,40,4 0,3
0,3 0,2
0,2 (detik)
(detik)
EE :: 90
90 100
100 110110 125125 140
140 200
200 (Volt)
(Volt)
II :180
:180 200 200 250250 280280 330
330 400
400 (mA)
(mA)
10/06/2021 5
Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal
bertegangan
10/06/2021 6
Pembebanan lebih
Sambungan tidak sempurna
Perlengkapan tidak standar
Pembatas arus tidak sesuai
Kebocoran isolasi
Listrik statik
Sambaran petir
10/06/2021 7
Ketenagalistrikan
Ketenagalistrikan
TET
TM/
TR
M
PELANGGAN
Terhadap ditaainya
PERUNDANG UNDANGAN YG BERLAKU
Instansi
o Tupoksi LPE
KETENAGALISTRIKAN
ooDep
DepESDM
ESDM
DAN
DAN
UU NAKER
DEP
DEPLAIN
LAINYANG
YANG
USAHA
o Perlin Normatif
USAHA
TERKAIT
TERKAIT
o K3
ooDepnakertrans
Depnakertrans
o TKA / TKI ooDepdagri/Otoda
Depdagri/Otoda
ooKem
KemLing.
Ling.Hidup
Hidup
UU Ling Hidup
ooInst
InstLain
Lainsesuai
sesuai
bidangnya
bidangnya
UU Lain
10/06/2021 10
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja
10/06/2021 11
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
10/06/2021 12
Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunaannya.
2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
N bahaya sentuhan langsung
N bahaya sentuhan tidak langsung
N bahaya kebakaran
10/06/2021 13
History K3 Listrik
1. Zaman Sebelum Merdeka
- VR 1910 STBL No. 406
- Pert Khusus B tentang pemberlakuan AVE 1938
Peraturan
KHUSUS B Peraturan
Khusus B
Peraturan
04/78
Peraturan
04/88
10/06/2021 16
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Keputusan
Keselamatan Kerja
Keputusan
Menteri Tenaga Kerja RI
Menteri Tenaga Kerja RI
No Kep 75/Men/2002
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan
Pemberlakuan
PUIL 2000 wajib
PUIL 2000
10/06/2021 17
RUANG
RUANG
LINGKUP
Tegangan sentuh yang
berbahaya:
> 50 V a.b. di ruang
normal,
Tidak
> 25 V a.b. inst. di ruangan
Tidak mengatur persyaratan inst. listrik
mengatur persyaratan listrik di
di ::
Telekomunikasi,lembab
-- Telekomunikasi, kereta
kereta listrik,
listrik, pesawat
pesawat terbang,
terbang,
kapal
kapal laut
laut Daya > 100 Watt
-- Tambang
Tambang bawah
bawah tanah
tanah
10/06/2021 18
Bagian 1 : Pendahuluan(Ruang lingkup & acuan)
Bagian 2 : Persyaratan Dasar
Bagian 3 : Proteksi untuk K3/ Sentuh langsung,
sentuh tidak langsung, & kebakaran
Bagian 4 : Perancangan instalasi listrik
Bagian 5 : Perlengkapan listrik
Bagian 6 : PHB & Komponennya
Bagian 7 : Penghantar dan pemasangannya
Bagian 8 : Ruangan khusus
Bagian 9 : Pengusahaan instalasi listrik
Lampiran-lampiran
10/06/2021 19
Bagian 1. PENDAHULUAN
Tujuan
Terselenggaranya instalasi listrik yang baik
dan menjamin keselamatan , keaman
instalasi, gedung dan isinya.
Ruang lingkup
Perancangan, Pemasangan, pemeriksaan,
pengujian, pelayanan, pemeliharaan dan
pengawasannya instalasi listrik Teg > 25 V
dan dayanya > 100 W
10/06/2021 20
Bagian 1. PENDAHULUAN (Lanjutan)
Sumber acuan
PUIL 1987 --> disempurnakan
International Electric Code dan stand
international lainya
Undang-undang No 1 tahun 1970
Undang-undang No 20 tahun 2002
10/06/2021 21
Bagian 1. PENDAHULUAN (Lanjutan)
Penafsiran
Instansi yang berwenang --> yang memberlakukan
PUIL 2000
Ketentuan teknis
- Pola preventif
- Syarat syarat pengamanan
- Batas pembebanan, hantaran
- dst
10/06/2021 22
Bagian 2. PERSYARATAN DASAR
Perancangan
- Aspek keselamatan
- Asapek kehandalan
- Aspek Akrap lingkungan
10/06/2021 24
SISTEM
SISTEM PROTEKSI
PROTEKSI UNTUK
UNTUK
KESELAMATAN
KESELAMATAN
(BAB
(BAB III)
III)
10/06/2021 25
Bagian 3. SISTEM PROTEKSI
10/06/2021 26
Bagian 3. SISTEM PROTEKSI (Lanjutan)
10/06/2021 27
PROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNG
Metoda :
1. Isolasi bagian aktif
2. Penghalang atau Selungkup
3. Rintangan;
4. Jarak aman atau diluar jangkauan
5. Gawai proteksi arus sisa
6. Isolasi lantai kerja.
10/06/2021 28
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”
10/06/2021 29
SISTEM
SISTEM PENGAMANAN
PENGAMANAN
“ISOLASI
“ISOLASI LANTAI
LANTAI KERJA”
KERJA” Rd 3000 V
V2
75 kg
V1
1. Sistem TT atau
Pembumian Pengaman (PP)
2. Sistem IT atau
Hantaran pengaman (HP)
3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)
10/06/2021 31
1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)
L1
Membumikan titik netral di
L2
sumbernya dan membumikan
L3
N pada BKT instalasi dan BKT
perlengkapan listrik.
10/06/2021 32
SISTEM PEMBUMIAN PENGAMAN
L1
L2
L3
N
10/06/2021 33
2. Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP) Tujuan
pembumian :
Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan
tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus
meningkat dan pengaman akan terputus secara otomatik
10/06/2021 34
SISTEM HANTARAN PENGAMAN
L1/R
L2/S
L3/T
N
PE
10/06/2021 35
WAKTU PEMUTUSAN
SISTEM IT
WAKTU PEMUTUSAN
TEGANGAN (detik)
(volt) N tdk
terdistribusi N terdistribusi
120-240 0,8 5
230/400 0,4 0,8
400/690 0,2 0,4
580’1000 0,1 0,2
10/06/2021 36
3. Sistem
3. Sistem TN
TN atau
atau
Pembumian Netral
Pembumian Netral Pengaman
Pengaman (PNP)
(PNP)
Fasa tunggal 3 kawat
Nol &
Ground
dihubungkan
10/06/2021 37
SISTEM HANTARAN NETRAL PENGAMAN
L1
L2
L3
N/PE
10/06/2021 38
WAKTU PEMUTUSAN
SISTEM TN
TEGANGAN WAKTU PEMUTUSAN
(volt) (detik)
120 0,8
230 0,4
277 0,4
400 0,2
> 400 0,1
10/06/2021 39
KELENGKAPAN
KELENGKAPAN PENGAMAN
PENGAMAN
SIRKIT
SIRKIT MOTOR
MOTOR
PUIL
PUIL 2000
2000 Ayat
Ayat 5.5.1.3
5.5.1.3
PENGAMAN HUBUNG PENDEK
SARANA PEMUTUS
KENDALI
10/06/2021 40
PENGAMAN
PENGAMAN HUBUNG
HUBUNG SINGKAT
SINGKAT
PUIL
PUIL 2000
2000 Ayat
Ayat 556
556
SETELAN MAK
218 + 68 = 286 A
SETELAN MAK
KHA. MIN.
108 + 42 + 68 = 218A 1,5 In
1.25 (68) + 42 + 54 =
= 102A
170,8A
10/06/2021 41
KEMAMPUA
N
HANTAR
ARUS SYARAT K3
KHA : MIN 1,25 X I
nominal
10/06/2021 42
RESISTAN ISOLASI
PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G
P1- P1.1
p1-P1.2
P1.P1.5
P1-P1.6
10/06/2021 43
KELENGKAPAN
KELENGKAPAN SIRKIT
SIRKIT MOTOR
MOTOR • JENIS KABEL FRC
POMPA
POMPA KEBAKARAN
KEBAKARAN • DARI SISI IN COMING
• SEBELUM SAKELAR UTAMA
KENDALI
TIDAK PERLU
PENGAMAN BEBAN LEBIH
10/06/2021 44
G
1 HYDRANT
2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
5 EMERGENCY
6 MDB
Suplai daya listrik untuk
sarana keselamatan
MDB tidak beleh terganggu
pada kondisi apapun
1
2
3
4
5
6. Spare
10/06/2021 45
Aspek pertimbangan rancangan /
evaluasi instalasi listrik
Internal
Jenis pelayanan/beban
Penerangan Eksternal
Pesawat tenaga Jenis /kondisi
Peruntukan / lingkungan
Ruang normal
Karakteristik
Ruang lembab
Daur tugas
Ruang panas
Dll
BESARAN NOMILAL
10/06/2021 Ruang berdebu 46
Penggolongan ruangan sesuai dengan sifatnya :
Huruf dalam kurung, petunjuk kategori dari ruang yang dimaksud
(n) Ruang kering
(o) Ruang kerja listrik
(lk) Ruang kerja listrik terkunci
(p) Ruang berdebu
(blg) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan gas
(bld) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan debu
(bks) Ruang dengan bahaya kebakaran serat
(ko) Ruang dengan gas, uap atau debu yang korosif
(q) Ruang lembab dan basah
(p) Ruang sangat panas
(q) Ruang kerja kasar
(r) Ruang radiasi
10/06/2021 47
KETENTUAN UNTUK BERBAGAI RUANG DAN
INSTALASI KHUSUS
a.RUANG KERJA LISTRIK
• Pengawas ahli
• Cukup luas untuk melakukan pemeriksaan
• Penerangan yang baik
• Lantai, dinding, atap dari bahan tidak mudah
terbakar.
• Di udara terbuka
10/06/2021 48
b. Ruang kerja listrik terkunci
• tidak boleh dipasang mesin, pesawat, instrumen ukur dan
perlengkapan lain yang setiap hari dilayani.
• Pintu jalan masuk diatur sedemikian hingga:
• Pintu membuka ke luar.
• Dibuka dari luar menggunkan kunci
• Dibuka dari dalam tanpa kunci.
• Memasuki kerja listrik :
• Izin dari petugas berwenang
• Paling sedikit dua orang
• Sehat jasmani dan rohani, pakaian kering, waspada.
• Membawa dan memakai APD yang diperlukan.
• Memperhatikan rambu-rambu.
10/06/2021 49
Bekerja pada keadaan tidak bertegangan :
• dilakukan pada saat tegangan telah dibebaskan,
ditempat sarana pemutusan harus ada rambu.
• Dilakukan pemeriksaan tegangan dengan lampu uji.
• Perlengkapan harus dibumikan.
• Surat penugasan bagi petugas pembebasan tegangan
• Sirkit yang memungkinkan penyalur tegangan dikunci,
dan kunci disimpan oleh petugas.
• Penguncian harus dilaksnakan menurut prosedur
tertentu.
10/06/2021 50
Bekerja pada keadaan bertegangan ;
• dilakukan minimal dua orang, ahli, memilki surat ijin kerja.
• Pekerja dalam keadaan sehat rohani dan jasmani.
• Pekerja harus berdiri ditempat isolasi atau menggunakan
pekakas berisolasi yang handal.
• Menggunakan pengaman badan (APD) yang diperlukan.
• Semua perlengkapan yang digunakan diperksa.
• Keadaan cuaca.
• Dilarang menyentuh perlengkapan listrik dengan tangan
telanjang.
•
10/06/2021 51
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
LISTRIK.
Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk
menhindarkan pengaruh arus listrik, berada pada papan
kering, kain kering, pakaian, alas yang serupa itu yang
bukan logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua tangan
penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau
bahan serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus
menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan
benda logam.
10/06/2021 52
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
• Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan
memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar
ditarik sampai terlepas dari penderita dengan
menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali
yang diikat pada penghantar.
• Penderita ditrik dari tempat kecelakaan.
• Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan
yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-
lipat.
• Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
10/06/2021 53
REF. K3 LISTRIK DI RUMAH SAKIT
PUIL-2000
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Klasifikasi :
Kelompok 1 : Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila
terputus tidak berpengruh langsung terhadap
pasien
10/06/2021 54
Sistem distribusi listrik di rumah sakit
10/06/2021 55
PUIL 2000
Psl. 8.12 Instalasi listrik Ketel
Uap
Alat penerangan dan alat listrik lainya tidak
diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50
Volt
Jika digunakan kabel fleksibel harus
berselubung karet atau berperisai logam
fleksibel.
10/06/2021 57
L1
L2
L3
N
10/06/2021 58
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)
Tanda Pengenal (Plat nama)
a. nama pabbrik pembuat
b. tegangan pengenal
c. arus beban pengenal
d. daya pengenal
e. freq, Jumlah fase,
f. rpm
g. suhu lingkungan > kenaikan suhu
h. klas isolasi
I. teg. kerja dan arus beban penuh
j. lilitan
k. daur kerja
10/06/2021 59
GENERATOR (PEMBANGKIT LISTRIK)
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)
PENGGERAK
MULA G BEBAN
a. Pada saat beban dimasukan, teg turun mak 25% dan pulih 0,5 detik
b. Kapasitas bahan bakar untuk 8 jam
c. Pipa saluran bahan bakar harus terlindung dari panas dan mekanis
d. Pipa saluran gas buang harus disalut shg suhu mak 70o C
e. Pelepasan gas buang pada sebelah sisih udara masuk
f. Sistem pendinginan harus terjamin
g. Pondasi harus dirancang dengan perdam getaran mesin
h. Harus dipasang tanda peringatan
10/06/2021 60
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.6)
10/06/2021 61
Prosedur Sertifikasi Alat / Instalasi
Pengesahan Pengesahan
Gbr Rencana Pemakaian
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik
1.KETEKNIKAN
2.KESELAMATAN KERJA
10/06/2021 67
B. Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel
1. Bidang K3 Listrik (311/M/2002)
- Ahli K3 Listrik / Petir
- Teknisi K3 Listrik / Petir
2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)
• PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan
• TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,
• TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift
• PENYELIA OPERASI LIFT
Mengawasi kelaikan operasi lift
10/06/2021 69
KOMPETENSI SDM
BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : MENILAI RANCANGAN;
RIKSA UJI
10/06/2021 70
Inventarisasi
Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik
1. Klas I. Teknisi ( pemasangan, pemeliharaan)
2. Klas II. Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan)
3. Klas III. Ahli K3 Listrik
10/06/2021 71
Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002
TEKNISI LISTRIK
(PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN)
KOMPETENSI
10/06/2021 72
AWAN KE AWAN
AWAN KE BUMI
KERUSAKAN
KERUSAKAN
•• THERMIS,
THERMIS,
•• ELEKTRIS, Sasaran
ELEKTRIS,
•• MEKANIS,
MEKANIS,
OBYEK YANG TERTINGGI
10/06/2021 73
Petir
10/06/2021 74
BAHAYA SAMBARAN PETIR
SAMBARAN
LANGSUNG
.
SAMBARAN
TIDAK LANGSUNG
10/06/2021 75
10/06/2021 76
KONSEP
KONSEP PROTEKSI
PROTEKSI BAHAYA
BAHAYA
SAMBARAN
SAMBARAN PETIR
PETIR
PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik
10/06/2021 77
Instalasi penyalur petir
yang tidak
memenuhi syarat dapat
mengundang bahaya
Berbahaya
10/06/2021 78
Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung
Resistan pembumian
mak 5 ohm
10/06/2021 80
10/06/2021 81
++++++++
++++++++
++++++++
------------
-------------
------------
MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK
10/06/2021 82
10/06/2021 83
Pengawasan
Pengawasan K3K3 +++++++
+++++++++
Instalasi
Instalasi Penyalur
Penyalur Petir
Petir +++++++
- - - - - - -
- - - - - -
PERMENAKER
PERMENAKER - - - - -
No.
No.PER
PER02/MEN/1989
02/MEN/1989
Tentang
Tentang
Instalasi
InstalasiPenyalur
PenyalurPetir
Petir
Ruang
Ruanglingkup
lingkup::
Sistem
Sistemeksternal
eksternal
Jenis
Jenis::
konvensi
konvensional
onal&
&
elektrostatik
elektrostatik
10/06/2021 84
PERTIMBANGAN PEMASANGAN
INSTALASI PENYALUR PETIR
R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR
10/06/2021 85
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A: Peruntukan bangunan
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15
B: Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam: 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3
C: Tinggi bangunan
10/06/2021 86
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
C: Tinggi bangunan
s/d 6m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10
10/06/2021 87
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
D : Lokasi bangunan
Tanah datar : 0
Lereng bukit : 1
Puncak bukit : 2
10/06/2021 88
SNI 225 - 1987
Harus dipasang instalasiPUIL-1987
(820 - B.16 dan - C.4)
PROTEKSI PETIR
(Sistem internal protection)
Ruangan berpotensi
bahaya ledakan
gas/uap/debu/serat
10/06/2021 89
PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL
RSTN RSTN
ARRESTER
GROUNDING
10/06/2021 90
SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
PENGHANTAR PENURUNAN
1. Dipasang sepanjang bubungan ke tanah.
2. Diperhitungkan pemuaian dan penyusutan.
3. Jarak antara alat pemegang penghantar maximal 1,5 meter.
4. Dilarang memasang penghantar penurunan dibawah atap dalam
bangunan.
5. Jika ada, penurunan dipasang pada bagian yang terdekat pohon,
menonjol.
6. Memudahkan pemeriksaan.
7. Jika digunakan pipa logam, pada kedua ujung harus disambung
secara elektris.
8. Dipasang minimal 2 penurunan.
9. Jarak antar kaki penerima dan titik percabangan penghantar
maximal 5 meter.
10/06/2021 91
BAHAN PENGHANTAR PENURUNAN
a. Kawat tembaga penampang min. 50 mm2 & Tebal minimal 2 mm.
b. Bagian atap, pilar, dinding, tulang baja yang mempunyai massa
logam yang baik.
c. Khusu tulang beton harus memnuhi :
a. Sudah direncanakan untuk itu
b. Ujung-ujung tulang baja mencapai garis permukaan air dibawah
tanah.
d. Kolom beton yang digunakan sebagai penghantar adalah kolom
beton bagian luar.
e. Pipa penyalur air hujan + minimal dua pengantar penurusan khusus.
f. Jarak antar penghantar
a. Tinggi < 25 m max. 20 m
b. Tinggi 25 – 50 m max (30 – 0,4xtinggi bangunan)
c. Tinggi > 50 m max 10 meter.
10/06/2021 92
SYARAT PEMBUMIAN/TAHANAN PEMBUMIAN
a. Dipasang sedemikian sehingga tahan pembumian terkecil.
b. Sebagai elektroda bumi dapat digunakan
a. Tulang baja dari lantai kamar, tiang pancang
(direncanakan).
b. Pipa logam yang dipasang dalam bumi secara tegak.
c. Pipa atau penghantar lingkar yang dipasang dalam bumi
secara mendatar.
d. Pelat logam yang ditanam.
e. Bahan yang diperuntukkan dari pabrikan (spesifikasi
sesuai standar)
c. Dipasang sampai mencapai permukaan air dalam bumi.
d. Masing-masing penghantar dari suatu instalasi yang
mempunyai beberapa penghantar harus disambungkan
dengan elektroda kelompok.
10/06/2021 93
e. Terdapat sambungan ukur.
f. Jika keadaan alam tidak memungkinkan,
• Masing-masing penghantar penurunan harus disambung
dengan penghantar lingkar yang ditanam dengan beberapa
elektro tegak atau mendatar sehingga jumlah tahan
pembumian bersama memenuhi syarat.
• Membuat suatu bahan lain (bahan kimia dan sebagainya)
yang ditanam bersama dengan elektroda sehingga tahan
pembumian memenuhi syarat.
g. Elektroda bumi yang digunakan untuk pembumian instalasi
listrik tidak boleh digunakan untuk pembumian instalasi
penyalur petir.
10/06/2021 94
BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA
1. Antena harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir
dengan penyalur tegangan lebih, kecuali berada dalam
daerah perlindungan.
2. Jika antena sudah dibumikan, tidak perlu dipasang
penyalur tegangan lebih.
3. Jika antena dpasang pada bangunan yang tidak mempunyai
instalasi petir, antena harus dihubungkan melalui penyalur
tegangan lebih.
4. Pemasangan penghantar antara antena dan penyalur petir
sedemikian menghindari percikan bunga api.
5. Jika suatu antena dipasang pada tiang logam, tiang
tersebut harus dihubungkan dengan instalasi penyalur
petir.
6. Jika antena dipasang secara tersekat pada suatu tiang
besi, tiang besi ini harus dihubungkan dengan bumi.
10/06/2021 95
CEROBONG YANG LEBIH TINGGI DARI 10 M
10/06/2021 97
Dalam pemeriksaan dan pengujian hal yang perlu
diperhatikan :
a. Elektroda bumi, terutama pada jenis tanah yang
dapat menimbulkan karat.
b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima,
penghantar
c. Sambungan-sambungan
d. Tahanan pembumian dari masing-masing
elektroda maupun elektorda kelompok.
e. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan diperbaiki.
f. Tahanan pembumian dari seluruh sistem
pembumian tidak boleh lebih dari 5 ohm.
g. Dilakukan pengukuran elektroda pembumian.
10/06/2021 98
LIFT
Pesawat lift sebagai sarana transportasi
vertikal yang dirancang dengan perangkat
pengendali otomatik dari dalam kereta dan
pada setiap lantai pemberhentian.
10/06/2021 99
Ketentuan K3 LIFT
10/06/2021 100
Syarat-syarat K3 Lift
10/06/2021 101
LIFT
Apabila terjadi sesuatu hal yang
membahayakan, penumpang tidak
dapat berbuat apa apa,
10/06/2021 102
10/06/2021 103
K3 LIFT
Untuk menjamin kehandalan dan
keamanan pesawat lift, telah ditetapkan
syarat-syarat K3,
Dasar :
Undang undang No 1 th 1970;
Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999
Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999
10/06/2021 104
PENGENDALIAN K3 LIFT
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999
Dasar pertimbangan
Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat.
Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa
Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,
Pasal 25
PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan
TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,
TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift
10/06/2021 106
C0ntoh
KARTU LISENSI K3
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
No : 64/PNKK/07.03 Berlaku s/d : 28 Juli 2008
Nama : FRANSISCUS WARTOYO
Tempat & tgl lahir : Yogyakarta, 2 April 1954
Instansi/Perh. : PT. Toshindo Elevator Utama
Alamat : Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 -
Kelapa Gading – Jakarta Utara
Jakarta, 28 Juli 2003
PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN KERJA
10/06/2021 107
C0ntoh
KOMPETENSI
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999
10/06/2021 108
C0ntoh
10/06/2021 109
C0ntoh
KOMPETENSI
TEKNISI PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999
10/06/2021 110
GAMBAR
RENCANA
MEKANISME PENGAWASAN K3
EVALUAS
I OK
IJIN RIKSA UJI
PEMASANGA BERKALA
N
OK
IJIN PEMAKAIAN
PEMAKAIA
N
10/06/2021 111
IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFT
Pasal 24
DESAIN PEMBUATAN
Ayat (1)
Pembuatan dan atau pemasangan
lift harus sesuai dengan gambar Engineering design :
rencana yang disahkan oleh Menteri • Konsep desain
atau pejabat yang ditunjuk • Standar desain
• Checking perhitungan konstruksi
Ayat 2
Dokumen perencanaan
- Gambar konstruksi lengkap Memenuhi
- Perhitungan konstruksi syarat
- Spesifikasi dan sertifikasi material
IJIN K3
Ayat 3
Proses pembuatannya harus
memenuhi SNI atau Standar PABRIKASI LIFT
internasional yang diakui
10/06/2021 112
IJIN PEMASANGAN LIFT
Pasal 24 Ayat (4)
Perencanaan pemasangan lift
Gambar rencana pemasangan lift
terdiri :
- Denah ruang mesin dan
peralatannya
- Konstruksi mesin dan Doc.Lengka
penguatannya p
- Diagram instalasi listrik Analisis
Analisis: :
- Diagram pengendali Evaluasi
Evaluasigambar
gambardan
dansertifikat
sertifikat
- Rem pengaman Checking
Checking perhitungankekuatan
perhitungan kekuatankonstruksi
konstruksi
- Bangunan ruang luncur dan
pintu-pintunya Memenuhi
- Rel pemandu dan penguatannya
syarat
- Konstruksi kereta
- Governor dan peralatannya
- Kapasitas angkut, kecepatan, IJIN K3
tinggi vertikal
- Perhitungan tali baja LAIK
KONSTRUKSI LIFT
10/06/2021 113
IJIN PEMAKAIAN LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)
LIFT LAIK
OPEPASI
1 tahun
10/06/2021 114
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA
PASAL 5 (1)
Dituntut
Dituntut profesional
profesional dan
dan memiliki
memiliki kompetensi
kompetensi ::
•• memahami
memahami peraturan
peraturan dan
dan standar
standar teknik
teknik K3
K3 yang
yang luas,
luas,
•• ahli
ahli mengidentifikasi
mengidentifikasi sumber
sumber bahaya
bahaya dan
dan
•• ahli
ahli membuat
membuat rekomendasi
rekomendasi syarat
syarat K3
K3 sesuai
sesuai standar
standar
10/06/2021 115
Persyaratan Umum
Instalasi Listrik
Peluncuran perdana
24-10-2001
Ditetapkan
Sebagai Standar Wajib
Kep Menteri Energi & Sumber Daya Mineral
No. : 2046 K/40/MEN/2001
Tanggal 28 Agustus 2001
Batas waktu penyesuaian 3 tahun
10/06/2021 116
PERIJINAN K3 LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)
PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
10/06/2021 117
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik
10/06/2021 121
Sistem Pengawasan K3
Sistem : desentralisasi
Sifat: langsung & tidak langsung
Mekanisme : - pertama
- berkala/periodik
- khusus
- ulang
Inspeksi K3
Tujuan :
• Mengidentifikasi potensi bahaya (Hazard)
dan atau bahaya yang ada;
• Mengecek pelaksanaan syarat K3 yang
telah direkomendasikan;
• Memonitor kelengengkapan sarana safety
• Memperbaiki pelaksanaan safety
10/06/2021 123
Inspeksi K3
Type inspeksi :
• On going inspection :
Supervisor melakukan inspeksi terusmenerus
pada saat operasi
10/06/2021 124
Inspeksi K3
10/06/2021 125
Inspeksi K3
Laporan inspeksi
• Dilakukan oleh setiap karyawan pada
area kerjanya masing-masing
• Hal yang harus di inspeksi adalah
kondisi lingkungan, keadaan peralatan
mesin, metode kerja
• Dilakukan seseringnya agar kondisi
bahaya tidak muncul,
10/06/2021 126
RANGKUMAN
Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat
mengancam keselamatan manusia (tenaga
kerja), asset maupun lingkungan, karena itu
instalsi listrik harus dikendalikan dengan
pendekatan:
TEKNIS : dirancang, dipasang, diperiksa/diuji secara
berkala dengan mengacu pada standar (PUIL) yang
berlaku
PERSONEL : melalui pembinaan kompetensi teknisi,
penyelia, ahli
MANAJEMEN : menerapkan SMK3
10/06/2021 127
RANGKUMAN
Listrik, Lift mengandung potensi bahaya
Penggunaan instalasi/peralatan listrik, lift
harus memiliki ijin/pengesahan K3
Masa uji lift berlaku 1 tahun
Operasional listrik/lift harus diawasi oleh
teknisi yang kompeten
Pengurus bertanggung jawab atas
pelaksanaan syarat-syarat K3
10/06/2021 128
Sekian
&
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
TERIMA KASIH
10/06/2021 129