K2/K3
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal MARET 2015
HUBUNGAN ANTARA K2 DAN K3
K2 = Keselamatan Ketenagalistrikan
dan
Tenaga Kerja
Masy.Umum sekitar Instalasi
Instalasi
Tenaga Kerja Lingkungan Instalasi
Dibatalkan MK Kembali ke
UU 15/1985 UU 15/1985
ttg ttg
Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan
(Kesel.Kerj, Kesel. (Kesel.Kerj, Kesel.
Umum ) Umum )
DEFINISI / PENGERTIAN :
1. STANDARISASI
2. PENERAPAN 4 PILAR K2
3. SERTIFIKASI
Dasar Hukum :
1. UU No.1 / 1970 ttg Keselamatan Kerja
2. UU No.15 / 1985 ttg Ketenagalistrikan
3. PP No. 3 / 2005 ttg Instalasi Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik
4. Keppres No.22 / 1993 ttg Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja
5. PP 50/2012 ttg Sistem Manajemen K3 ( SMK3 )
6. Kep. Direksi No. 090.K / DIR / 2005 ttg Pedoman Keselamatan Instalasi
7. Kep. Direksi No. 091.K / DIR / 2005 ttg Pedoman Keselamatan Umum
8. Kep. Direksi No. 092.K / DIR / 2005 ttg Pedoman Keselamatan Kerja
Obyek
Sertifikasi
Tenaga Instalasi
Badan Usaha Lab.Uji Instalasi Pembangkitan,
Teknik Penunjang Kalibrasi Pemanfaat Pemanfaatan TL Transmisi
Ketenaga Penyediaan TL TL (Pelanggan) Distribusi
listrikan
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
KISI-KISI KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Komitmen/Kewajiban PP No.3/2005 , Pasal 21
Perusahaan KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Visi INSTALASI TENAGA LISTRIK YANG AMAN, ANDAL & AKRAB LINGKUNGAN
Standarisasi SNI & SNI Wajib (SNI, SPLN & Standar Ketenagalistrikan Lainnya)
Jalur 1 Jalur 2 Jalur 3 Jalur 4
Wujud KESELAMATAN KERJA KESELAMATAN UMUM KESEL. LINGKUNGAN KESEL. INSTALASI
(Aman dari Bahaya) (Aman dari Bahaya) (Akrab Lingkungan) (Andal dan Aman)
Perlin- Pekerja Masy.Umum Sekitar Inst. Lingkungan Instalasi Instalasi Penyediaan TL
dungan (Pegawai & Outsourcing) Pelanggan, Tamu
Pence- Kecel. Pada Waktu Kerja Kecel. Masy. Umum Pencemaran, Kerusakan Instalasi,
gahan Kecel. Diluar Wkt Kerja Kerusakan Lingkungan Kebakaran
Peny.Yg.Timb.Krn.Hub.Kerja
Persya- Tempat Kerja Tan.Pering.& Larangan Baku Mutu Ling. (BML) Prosedur O&M Instalasi
ratan Lingkungan Tempat Kerja Sertif. Kompetensi Pekerja Wajib AMDAL: RKL / RPL SOP Op.Sis.Kelistrikan
Tan.Peringat.& Larangan Sertifikat Laik Operasi Tdk Wjb AMDAL: UKL / UPL Karakter. Pengusahaan
Prosedur Kerja (Sertif.Keses.Stand.PUIL) Prog.Antisipasi Perub.Iklim Kesiapan Alat Pemadam
Alat Pelind. Diri (APD) (Tan.Kesel.PemanfaatTL) SOP Penangg.Kebakaran
Pemerik. Keseh. Berkala Latihan Pemadaman
Tan.Kesel.PemanfaatTL Sis. Kam. Instalasi
Sertif. Kompetensi Pekerja Prog. Bina Lingkunga
Sert.Peralat.Berbahaya (Peduli Ling./ Comdev)
Manajemen/ SMK3 / OHSAS 18000 SMK3 / OHSAS 18000 Manajemen Lingkungan SMK3 / OHSAS 18000
Audit
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) NO : 091.K /DIR / 2005
Tentang : PEDOMAN KESELAMATAN UMUM
DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO)
Instalasi Pembangkitan:
PLTA, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP
APP
Jaringan
PLTA PLTU Distribusi
Pelanggan Kecil
JTR
Saluran Transmisi (Rumah)
JTM
JTM /
JTR
Distribusi
JTM /
JTR
APP
Fuse / APP
MELIPUTI
LANDASAN HUKUM
RUANG LINGKUP
e. Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan.
f. Dilakukan pengangkutan, barang, binatang dan manusia.
g. Dilakukan pekerjaan bongkar muat.
h. Dilakukan penyelaman dan pengambilan benda dan pekerjaan didalam air.
i. Dilakukan pekerjaan diketinggian.
j. Dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara.
k. Dilakukan pekerjaan yang mengundang bahaya tertimbun, kajatuhan, kena benda
terpelanting, terperosok.
l. Dilakukan pekerjaan dalam tanki, sumur atau lobang.
m. terdapat atau penyibara debu, api, radiasi, asap, gas, getaran, sinar atau suara.
n. Dilakukan pembuangan atau penimbunan serempak atau limbah.
o. Dilakukan pemancaran, penyiaran, radio, telepon, TV atau radar.
p. Dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan penyelidikan/riset yang
menggunakan alat teknis.
q. Dibangkitkan, dirubah, disalurkan, dikumpulkan atau disimpan listrik, gas, air atau
minyak.
r. Diputar film pertunjukan, sandiwara atau rekreasi menggunakan instalasi listrik atau
peralatan mekanik.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
RUANG LINGKUP
TUJUAN / SASARAN
PENGORGANISASIAN K2 / K3 :
PEJABAT K2 / K3, AHLI K2 / K3, PANITIA PEMBINA K2 /
K3
Dari aspek kesehatan kerja, setiap tenaga kerja ingin agar tetap sehat
sejak memulai kariernya sampai mencapai masa pensiun, terhindar
dari berbagai gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan
maupun lingkungan kerjanya. Untuk itu setiap pengusaha /
manajemen perusahaan harus melaksanakan upaya kesehatan
kerja ditempat kerja
RUANG LUNGKUP
Ruang lingkup kesehatan kerja meliputi (Depnaker, 2001)
• Kesehatan kuratif, adalah menekan seminimal mungkin angka
absen karena sakit, serta memperpendek lamanya sakit.
• Kesehatan preventif Kesehatan prefentif merupakan upaya untuk
mencegah tenaga kerja mengalami gangguan kesehatan dan
penyakit.
• Kesehatan rehabilitatif Pengamanan bahaya oleh karena proses
produksi yang mungkin berakibat kepada tenaga kerja maupun
masyarakat luas.
• Kesehatan promitif Penyesuaian diantara tenaga kerja dan
pekerjaannya dengan tujuan kegairahan dan efensiensi kerja.
1. Faktor Fisik
Kebisingan, Temperatur, Cahaya, Radiasi, Getaran, dll.
2. Faktor Kimia
Padat, Cair, Gas.
3. Faktor Biologi
Serangga, Bakteri, Virus, Parasit, dll.
4. Faktor Fisiologi ( Ergonomi )
Cara Kerja, Alat.
5. Faktor Psikologi
Upah, Kerja monoton, Lokasi kerja yang terpencil, dll.
Alat pelindung diri untuk pekerjaan atau tugas khusus yang harus
dikerjakan :
4. Pelindung tangan - sarung tangan;
5. Untuk paru-paru - respirator;
6. Untuk mata - pelindung mata/kaca mata;
7. Menahan jatuh - pakaian keselamatan / belt pengtkat;
8. Menahan kebisingan - pelindung telinga.
FENOMENA KEBAKARAN
Fenomena kebakaran atau gejala pada setiap tahapan mulai awal terjadinya
penyalaan sampai kebakaran padam, dapat diamati beberapa fase tertentu,
yaitu :
1. Sumber awal pencetus (source energy)
2. Penyalaan tahap awal (initiation)
3. Api berkembang lebih besar (Growth)
4. Penyalaan api serentak (Flashover)
5. Kebakaran mantap (Stedy/full development fire)
6. Periode surut (Decay)
TEORI API
Nyala api adalah suatu fenomena yang dapat diamati gejalanya
yaitu adanya cahaya dan panas dari suatu bahan yang sedang
terbakar
PENGENDALIAN KEBAKARAN
3. Prinsip memutus rantai reaksi api (break chain reaction) dengan
pemadaman menggunakan APAR contohnya : drypowder, APAR jenis
Halon
4. Prinsip Smothering (Isolasi) Memutuskan hubungan udara luar dengan
fluida yang terbakar agar perbandingan udara berkurang contoh :
A. Menutupi dengan menggunakan karung basah
B. Menutupi dengan menggunakan pasir,lumpur atau tanah
C. Pemadaman dengan menggunakan APAR jenis Foam
5. Prinsip Emulsification, Pemadaman kebakaran plastik dengan air
6. Pelarutan, Pemadaman kebakaran alkohol dengan menggunakan air
KLASIFIKASI KEBAKARAN
KLASIFIKASI KEBAKARAN
Klasifikasi Kebakaran Indonesia mengacu standard NFPA yang dimuat
dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Standar Amerika (NFPA) Standart Inggris (LPC)
B Bahan cair dan gas seperti B Bahan cair dan gas seperti bensin,
bensin, solar, minyak tanah, solar, minyak tanah, aspal, gemuk
aspal, gemuk alkohol gas alkohol gas alam, gas LPG dan
alam, gas LPG dan sejenisnya
sejenisnya
• Alat Pemadam Api Tradisional ini disebut juga dengan APAT.Alat ini
sangat baik untuk mencegah dan atau untuk pemadaman awal
(dalam keadaan api masihkecil), terutama dalam lingkungan rumah
tangga atau perkantoran dengan ruangan yang tidak begitu luas
Busa
Dapat digunakan memadamkan api untuk class A dan B, namun
sangat efektif untuk pemadaman kebakaran class B
• Sangat tidak dianjurkan untuk dipakai pada pemadaman kebakaran
class C
• Berfungsi mendinginkan dan memutus hubungan (menyelimuti)
Tidak boleh digunakan dalam ruang sempit dan tertutup,karena bila
terhirup akan mempengaruhi sistem pernafasan.
• Tindakan pertolongan bila terhirup adalah dengan meminumkan
susu panas pada korban. antara udara dan minyak
• Dapat disimpan selama maksimal 1 tahun
• untuk jenis kulit tertentu dapat menimbulkan efek gatal dan dapat
ditanggulangi dengan mencuci menggunakan air dan sabun
Dry Powder
• Dapat digunakan memadamkan api untuk class A,B dan C
• Berisi serbuk kimia yang dapat menyerap panas,tidak
menghantarkan listrik,mempunyai daya lekat yang baik,dan
menghalangi terjadinya oksidasi pada bahan bakar.
• Dapat disimpan selama 2 tahun
Gas (CO2)
• Dapat digunakan memadamkan api untuk class A,B dan C
• Berisi gas CO2 bertekanan 1000-1200 psi (± 80 atm)
• Berfungsi mendinginkan dan memutus hubungan O2 (menyelimuti)
• Dapat disimpan selama 4-5 tahun
• Sangat efektif digunakan pada ruangan sempit dan tertutup
• Tidak menimbulkan efek samping pada kesehatan
• Umumnya memiliki ukuran tabung yang besar dan berat
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
PENANGGULANGAN KEBKARAN
APAR
HYDRANT
• Hydrant adalah instalasi pemadam kebakaran yang dipasang
permanen berupa jaringan perpipaan berisi ari bertekanan terus
menerus yang siap untuk memadamkan kebakaran.
NSTALASI HYDRANT
1 1/2 Inc
2 1/2 Inc
2 1/2 Inc
Out door
Seamiest
Connection
RESERVOAR
SPRINGKLER
• Unsafe Condition
Unsafe Condition adalah Kondisi / keadaan tempat kerja atau
peralatan kerja yang tidak aman (berbahaya). Contoh Unsafe
Condition diantaranya adalah: tempat kerja licin, bau, dan pengap,
perlatan rusak / tidak laik pakai, peralatan listrik yang masih
bertegangan , peralatan / mesin tanpa pelindung, terdapatbahaya
kebakaran / ledakan
• Terhadap karyawan :
Luka ringan, luka berat, cacat atau bahkan tewas, Penderitaan dan
kesedihan, Beban masa depan Dan sebagainya
• Terhadap perusahaan :
Kehilangan jam kerja, Timbulnya biaya pengobatan , Kerusakan
instalasi, Merusak nama baik perusahaan, Kelambatan produksi,
Dan sebagainya
• Terhadap masyarakat :
Kerusakan lingkungan, Kerusakan harta benda, Kehilangan jiwa
Dan sebagainya