Anda di halaman 1dari 30

KESELAMATAN DAAN KESEHATAN KERJAN (K3)

DAN
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2) &
LINGKUNGAN

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


TUJUAN POKOK BAHASAN
SETELAH MENYELESAIKAN POKOK BAHASAN, PESERTA MAMPU :
1. MEMAHAMI LANDASAN HUKUM PELAKSANAAN K2 / K3 DI PT PLN
(PERSERO)
2. MENJELASKAN PENGERTIAN K2
3. MENJELASKAN 4 (EMPAT) PILAR K2
4. MENJELASKAN PENGERTIAN K3
5. MENJELASKAN POLA K2 / K3 DI PT PLN (PERSERO)
6. MEMAHAMI PENGARUH K2 TERHADAP KINERJA UNIT-UNIT KERJA
PT PLN ( Persero ).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja

dan

K2 = Keselamatan Ketenagalistrikan
K3 = K2 =
Keselamatan & Kesehatan Keselamatan Ketenagalistrikan
Kerja
Tenaga Kerja,
Masyarakat Umum sekitar Instalasi,
Tenaga Kerja Instalasi &
Lingkungan Instalasi.
Dibatalkan MK
Kembali ke
UU 20/2002 UU 15/1985
UU No.1/1970 ttg.Ketengalistrikan ttg.Ketenagalistrikan
ttg. Keselamatan Kerja ( K2 ) (Keselamatan Kerja,
Keselamatan Umum)
PP 3/2005 Psl.21
( K2 )

Dipersiapkan UU Baru ttg.Ketenagalistrikan (K2)


2. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

DEFINISI / PENGERTIAN :

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN ADALAH SEGALA UPAYA ATAU LANGKAH-


LANGKAH PENGAMANAN INSTALASI TENAGA LISTRIK DAN PENGAMANAN PEMANFAAT
TENAGA LISTRIK UNTUK MEWUJUDKAN KONDISI ANDAL BAGI INSTALASI DAN KONDISI
AMAN DARI BAHAYA BAGI MANUSIA, SERTA KONDISI AKRAB LINGKUNGAN, DALAM ARTI
TIDAK MERUSAK LINGKUNGAN HIDUP DI SEKITAR INSTALASI TENAGA LISTRIK

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
• DEFINISI K3 : USAHA-USAHA UNTUK MENGAMANKAN KEGIATAN PLN
DARI TERJADINYA KECELAKAAN, MELALUI KEGIATAN-KEGIATAN
YANG TUJUANNYA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN, PENCEGAHAN
DAN PENYELESAIAN TERJADINYA KECELAKAAN
• K3 MERUPAKAN BAGIAN DARI K2

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


BATAS LINGKUP KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN DI PT PLN (PERSERO)
Instalasi Pembangkitan:
PLTA, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP

APP

Jaringan
Distribusi
PLTA PLTU
Pelanggan Kecil
Saluran Transmisi (Rumah)
JTM

Gardu Induk
Gardu
Distribusi

APP
Fuse / APP

APP Instalasi
Pemda
Pelanggan Besar Pelanggan Sedang
Gardu PB (Apartmen/Hotel)
(Pabrik/Industri)
EMPAT PILAR
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

MELIPUTI

KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN


KERJA UMUM LINGKUNGAN INSTALASI

PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN


PERLINDUNGAN
TERHADAP : PEGAWAI, TERHADAP : TERHADAP :
TERHADAP :
BUKAN PEGAWAI MASYARAKAT UMUM INSTALASI
LINGKUNGAN
SEKITAR INSTALASI, PENYEDIAAN TENAGA
INSTALASI
PELANGGAN, TAMU LISTRIK

PENCEGAHAN PENCEGAHAN PENCEGAHAN PENCEGAHAN


TERHADAP TERHADAP TERHADAP TERHADAP
KECELAKAAN DAN KECELAKAAN PENCEMARAN, KERUSAKAN
PENYAKIT AKIBAT MASYARAKAT UMUM KERUSAKAN INSTALASI,
KERJA LINGKUNGAN KEBAKARAN DLL

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


KISI-KISI KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Komitmen/Kewajiban
Perusahaan

Visi INSTALASI TENAGA LISTRIK YANG AMAN, ANDAL & AKRAB LINGKUNGAN

Standarisasi SNI & SNI Wajib (Ex. SPLN & Standar Ketenagalistrikan Lainnya)

Jalur 1 Jalur 2 Jalur 3 Jalur 4

Wujud KESELAMATAN KERJA KESELAMATAN UMUM KESEL. LINGKUNGAN KESEL. INSTALASI


(Aman dari Bahaya) (Aman dari Bahaya) (Akrab Lingkungan) (Andal dan Aman)

Perlin- Pekerja Masy.Umum Sekitar Inst. Lingkungan Instalasi Instalasi Penyediaan TL


dungan (Peg. & TK Bukan Peg.) Pelanggan, Tamu

Pence- Kecelakaan Kerja Kecelakaan Masy. Umum Pencemaran, Kerusakan Inst.(Int&Ext)


gahan Peny.Yg.Timb.Krn.Hub.Kerja Kerusakan Lingkungan Kebakaran
Kecel. Diluar Wkt Kerja

Persya- Tempat Kerja Tan.Pering.& Larangan Baku Mutu Ling. (BML) Prosedur O&M Instalasi
ratan Lingkungan Tem. Kerja Sert. Kompet. Pekerja Wajib AMDAL:RKL/RPL SOP Op.Sis.Kelistrikan
Tan.Pering.& Larangan Sert. Laik Operasi Tdk Wjb : UKL/UPL Karakter. Pengusahaan
Prosedur Kerja (Sert.Keses.Stan.PUIL) Prog.Antis.Perub.Iklim Kesiapan Alat Pemadam
Alat Pelind. Diri (APD) (Tan.Kesel.Pemanf.TL) SOP Penang.Kebakaran
Pemer. Keseh. Berkala Latihan Pemadaman
Tan.Kesel.PemanfaatTL Sispam Instalasi
Sert. Kompet. Pekerja Prog. Bina Lingkunga
Sert.Peralat.Berbahaya

Audit Sis. Manajemen K3 (SMK3) SMK3 Lingkungan SMK3


KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Dasar Hukum :
1. UU No.1 / 1970 ttg Keselamatan Kerja
2. UU No.15 / 1985 ttg Ketenagalistrikan
3. PP No.3 / 2005 ttg Instalasi Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik
4. Keppres No.22 / 1993 ttg Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja
5. Kep Menaker No.5/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3 (SMK3)
6. Kep Direksi No.090.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Instalasi
7. Kep Direksi No.091.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Umum
8. Kep Direksi No.092.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Kerja
9. Kep Direksi No. ………………… ttg Pedoman Keselamatan Lingkungan
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN ( PP No.3/2005 Psl.21 )
1. Setiap usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan
ketenagalistrikan
2. Keselamatan ketenagalistrikan meliputi :
a. Standarisasi
b. Pengamanan instalasi dan pemanfaat TL untuk mewujudkan kondisi :
- Andal dan aman bagi instalasi ( Keselamatan Instalasi )
- Aman dari bahaya bagi manusia :
* Tenaga Kerja ( Keselamatan Kerja )
* Masyarakat Umum ( Keselamatan Umum )
- Akrab lingkungan ( Keselamatan Lingkungan )
c. Sertifikasi :
- Sertifikasi laik operasi bagi instalasi penyediaan TL,
- Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk instalasi
pemanfaatan TL (instalasi pelanggan),
- Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah tangga)
- Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan
Keselamatan kerja, upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari
bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan
ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan
perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja
yang menimpa pekerja.

Keselamatan umum, upaya mewujudkan kondisi aman bagi


masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi
dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan
memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap
terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan
kegiatan Perusahaan.
Keselamatan lingkungan, upaya mewujudkan kondisi akrab
lingkungan dari Instalasi, dengan memberikan perlindungan
terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan
terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
kegiatan Instalasi.

Keselamatan instalasi, upaya mewujudkan kondisi andal dan


aman bagi Instalasi, dengan memberikan perlindungan,
pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya gangguan dan
kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat berfungsi
secara normal dan atau tidak dapat beroperasi.
Keselamatan Ketenagalistrikan
Dasar Hukum
Undang-Undang No 15 Tahun 1985 tentang ketenagalistrikan
- Memperhatikan Keselamatan Kerja &
- Keselamatan Umum
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Pasal 87 : Kewajiban
perusahaan menerapkan SMK3 yang terintegrasi dalam sistem manajemen
perusahaan)
PP No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 10
Tahun 1989 tentang Penyediaan Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik.
PP No.10/1992 ttg Pelaksanaan Program Jamsostek (antara lain Pelaksanaan Program
Jaminan Kecelakaan Kerja)
Keputusan Presiden No.22 Tahun 1993 Tentang Penyakit Yang Timbul Karena
Hubungan Kerja
KepMenaker No.5/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3 (SMK3)
OHSAS 18000 (Occupational Health and Safety Assessment Series), sebagai salah satu SMK3 Standard Internasional
Pasal 21 (PP No.03 / 2005)
(1) Setiap usaha penyediaan tenaga listrik wajib memenuhi ketentuan
mengenai keselamatan ketenagalistrikan
(2) Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi standarisasi, pengamanan instalasi
tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk
mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi dan kondisi aman dari
bahaya bagi manusia serta kondisi akrab lingkungan
(3) Pekerjaan instalasi ketenagalistrikan untuk penyediaan dan pemanfaatan
tenaga listrik harus dikerjakan oleh Badan Usaha Penunjang Tenaga
Listrik (BUPTL) yang di sertifikasi oleh lembaga sertifikasi yang
terakreditasi.
(4) Dalam hal disuatu daerah belum terdapat BUPTL yang telah di
disertifikasi sbgmana dimaksud pada ayat (3), Menteri, Gubernur atau
Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dapat menunjuk BPUTL.
(5) Dalam hal belum ada lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi
sbgmana dimaksud pada ayat (3), Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota
sesuai kewenangannya dapat menunjuk lembaga sertifikasi.
Pasal 21 (PP No.03 / 2005)
(6) Pemeriksaan dan Pengujian instalasi penyediaan tenaga listrik dan
instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan
menengah dilaksanakan oleh lembaga inspeksi teknik yang diakreditasi
oleh lembaga yang berwenang.
(7) Pemeriksaan instalasi pemanfaatan tenaga listrik konsumen tegangan
rendah dilaksanakan oleh suatu lembaga inspeksi independen yang sifat
usahanya nirlaba dan ditetapkan oleh Menteri.
(8) Pemeriksaan instalasi tegangan rendah yang dimiliki oleh konsumen
tegangan tinggi dan/ atau konsumen tegangan menengah dilakukan
olehm lembaga inspeksi sebagaimana dimaksud pada ayat (6).
(9) Setiap tenaga teknik yang bekerja dalam usaha ketenagalistrikan wajib
memiliki sertifikasi kompetensi sesuai perundangan-undangan.
(10)Untuk jenis-jenis usaha penunjang tenaga listrik sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) yang berkaitan dengan jasa konstruksi diatur tersendiri
dalam peraturan perundangan-undangan di bidang Jasa Konstruksi.
Pasal 22 (PP No.03 / 2005)
(1) Instalasi ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (3) harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia Bidang
Ketenagalistrikan
(2) Setiap instalasi ketenagalistrikan sebelum dioperasikan wajib
memiliki sertifikasi laik operasi

Pasal 23 (PP No.03 / 2005)


Ketentuan mengenai perencanaan, pemasangan, pengamanan,
pemeriksaan, pengujian dan uji laik operasi instalasi ketenagalistrikan
diatur dengan Peraturan Menteri.
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Ditinjau Dari UU.20/2002 dan PP 03/2005
UU. No. 20 Tahun 2002
PP No. 3 Tahun 2005
Pasal 48 : Pasal 21 :
1. Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib 1. Setiap usaha penyediaan tenagalistrik wajib
memenuhi ketentuan mengenai keselamatan memenuhi ketentuan mengenai Keselamatan
ketenagalistrikan Ketenagalistrikan
2. Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan
2. Ketentuan mengenai keselamatan Ketenagalistrikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
standarisasi, pengamanan instalasi tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk standarisasi, pengamanan instalasi tenaga listrik
mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk
dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia serta mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi
kondisi akrab lingkungan dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia serta
3. Setiap instalasi tenaga listrik yang akan beroperasi
kondisi akrab lingkungan
wajib memiliki sertifikasi laik operasi
4. Setiap pemanfaat tenaga listrik yang akan
diperjualbelikan wajib memiliki tanda keselamatan 9. Setiap tenaga teknik yang bekerja dalam usaha
5. Setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan ketenagalistrikan wajub memiliki sertifikat
wajib memiliki sertifikat kompetensi kompetensi sesuai peraturan perundang-undangan
6. Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan,
seritifikat laik operasi, tanda keselamaan, dan Pasal 22 :
sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud dalam (2) Setiap instalasi ketenagalistrikan sebelum
ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) diatur dioperasikan wajib memiliki sertifikat laik operasi
dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 60, 61, 62 mengenai Sanki-sanksi


3. POLA PELAKSANAAN K2 / K3 DI PLN

DEFINISI DAN KOMITMEN


K2/K3 BUDAYA PERUSAHAAN

PENGORGANISASIAN K2 / K3 :
PEJABAT K2 / K3, AHLI K2 / K3, PANITIA PEMBINA K2 / K3

RENCANAKERJA DAN ANGGARAN K3

PROGRAM TEKNIS OPERASIONAL :


a. PENDIDIKAN & PELATIHAN
b. PERLINDUNGAN & PENCEGAHAN KECELAKAAN
PROGRAM MANAJEMEN :
c. PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN KEBAKARAN
a. PROGRAM KECELAKAAN NIHIL
d. KESEHATAN KERJA
b. SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3) & AUDIT *
e. INVESTIGASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
KECELAKAAN
f. PEMELIHARAAN & PENINGKATAN K2 / K3 * DILAKSANAKAN OLEH UNIT-UNIT PLN
YANG MENGELOLA LANGSUNG INSTALASI
HASIL PENERAPAN K2 / K3

A. STATISTIK DAN KINERJA K2 / K3


B. PENGHARGAAN K2 / K3

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


SERTIFIKASI PADA KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

KOMITE
Institusi LEMBAGA
KESELAMATAN
Yg berwenang KETENAGALISTRIKAN AKREDITASI **) **) Untuk Bidang:
**) Interdep : (Interdep *) - MSTQ : KAN
ESDM, Ristek, - Jasa Konstruksi : LPJK
Kimpraswil, - Jasa Non-Konstruksi:
Nakertrans, AKREDITASI MESDM cq. DJLPE
LH, Perindag

LEMBAGA LEMBAGA
Lembaga LEMBAGA LEMBAGA LEMB. SERT. LEMBAGA
PEMERIKSA
SERTIFIKASI SERTIFIKASI LAB.UJI / SERTIFIKASI SERTIFIKASI
Sertifikasi KESESUAIAN KELAIKAN
TENAGA TEK BAD USAHA KALIBRASI. PRODUK
STAND.PUIL INSTALASI
(Asosiasi (Asosiasi (Lembaga (Perus. Jasa
(Perus. Jasa (Perus. Jasa Independen)
Perusahaan) Perusahaan) Pengujian) Pengujian) Pengujian)
SERTIFIKASI SERTIFIKASI SERTIFIKASI
Wujud SERTIFIKASI SERTIFIKASI SERTIFIKASI
LAB.UJI TANDA KESESUAIAN
KOMPETENSI BADAN USAHA LAIK OPERASI
Sertifikasi / KALIBRASI KESELAMATAN STANDAR PUIL

Obyek
Sertifikasi

Tenaga Instalasi
Badan Usaha Lab.Uji Instalasi Pembangkitan,
Teknik Penunjang Kalibrasi Pemanfaat TL Pemanfaatan TL Transmisi
Ketenagali Penyediaan TL (Pelanggan) Distribusi
strikan
PENGARUH “K 2” TERHADAP PENILAIAN TINGKAT
KINERJA UNIT-UNIT PT PLN (Persero)

DITUANGKAN DALAM :
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (Persero)
NOMOR : 040.K dan 041.K / DIR / 2006
TENTANG : SISTEM PENILAIAN TINGKAT KINERJA
PADA UNIT ORGNISASI PT PLN (Persero)
WILAYAH / PEMBANGKITAN / DIST / P3B / DAN JASA
PENUNJANG
TAHUN 2006
DALAM KEP. DIR. TSB :
• K2 Merupakan salah satu indikator kinerja yang dinilai pada “
Perspektif Bisnis Internal ”
• K2 Adalah indikator yang digunakan untuk mengukur ketaatan
unit PLN untuk melaksanakan kewajiban :
1. Keselamatan kerja
2. Keselamatan Instalasi
3. Keselamatan Umum
4. Keselamatan Lingkungan

. Jika K2 ini tidak dilaksanakan, maka akan menjadi “ Salah satu


faktor pengurang” penilaian tingkat kinerja unit.
LANDASAN HUKUM / ACUAN
Sebagai dasar pembuatanpenilaian Kinerja K2
1. UU No.1/1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 3/1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
3. UU No. 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan
4. PP No. 03/2005 Pasal 21 Tentang Keselamatan Ketenagalistrikan
5. PP No. 10/1992 ttg Pelaksanaan Program Jamsostek/Jaminan Kecelakaan Kerja
6. Keppres No. 22/1993 ttg Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja
7. Kepmen No. 04/1980 ttg Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan APAR
8. Kepmen No. 186/Men/1999 ttg Unit Penanggulangan Kebakaran di tempat kerja
9. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 040.K & 041.K/DIR/200 Tentang Kinerja
10. Pedoman Keselamatan Instalasi No 090.K/DIR/2005, Tanggal 19 Mei 2005
11. Pedoman Keselamatan Umum No. 091.K/DIR/2005, Tanggal 19 Mei 2005
12. Pedoman Keselamatan Kerja No. 092.K/DIR/2005, Tanggal 19 Mei 2005
13. ND. DD LKL No. 128 / 031 / DD LKL/2006 Tanggal 12 Juni 2006.
DATA KECELAKAAN KERJA
DAN
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
2000 s/d 2004

PT PLN (PERSERO)
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
40
35
30
TERJADI

25
20
15
10
5
0
2000 2001 2002 2003 2004
LISTRIK NON LISTRIK
PENYAKIT / MENINGGAL MENDADAK LALU LINTAS
LAINNYA
PADA SAAT KECELAKAAN KERJA

40

30
KORBAN

20

10

0
2000 2001 2002 2003 2004
TEWAS LUKA PARAH LUKA RINGAN
HASIL PERAWATAN KECELAKAAN KERJA

35

30

25
KORBAN

20
15

10

5
0
2000 2001 2002 2003 2004
MENINGGAL CACAT SEMBUH
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM

120

100

80
ORANG

60

40

20

0
2000 2001 2002 2003 2004

MENYENTUH JARINGAN PLN INSTAL PLG / PERAL LISTRIK


PENCURIAN LISTRIK KURANG PAHAM LISTRIK
INSTALASI PLN NON LISTRIK
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM

140

120

100

80
ORANG

60

40

20

0
2000 2001 2002 2003 2004

TEWAS LUKA, CACAT DLL.


.

ANTON SURANTO

Anda mungkin juga menyukai