Anda di halaman 1dari 53

Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

KATA PENGANTAR

Untuk menjadi seorang Ahli K3 listrik Wajib melakukan On Job Training (OJT) dengan
melakukan penilaian dan suvey lapangan. Yang kemudian dari hasil OJT tersebut
diajukan ke Kemenakertrans-RI sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan Surat
Keputusan Penunjukan (SKP) menjadi Ahli K3 Listrik. Saya melakukan OJT di
perusahaan tempat saya bekerja, PT. Keramika Indonesia Assosiasi (KIA) dan PT. Kia
Serpih Mas (KSM) yang berada di Karawang dengan melakukan pemeriksaan pada Panel
Hubung Bagi, Transformator, SDP dan Pemanfaatan.
Energi listrik untuk mendukung aktivitas di PT. Keramika Indonesia Assosiasi dan PT.
Kia Serpih Mas di Karawang berasal dari listrik PLN yang disalurkan ke beberapa cabang
dengan total daya terpasang 25.800KVA adalah sebagai berikut :
1. Plant Wall Tile Gardu WT1 – dipasang 2 buah Trafo 2x1000kva dan Gardu WT2 –
dipasang 3 buah trafo 3x1600kva
2. Plant Granito Gardu GT1 – dipasang 2 buah Trafo 2x1600kva dan Gardu GT2–
dipasang 2 buah Trafo 3x1600kva
3. Plant Floor Tile Gardu FT1 – dipasang 1 buah Trafo 1x2000kva, Gargu FT2-
dipasang 1x2000kva dan Gardu FT3-dipasang 3x2000kva + 1x1600kva.
4. Gardu Utility dipasang 1 buah 1000kva meliputi penerangan, kantor, air
compressor, air condition dll
Sebagai media penyalur, pembagi, dan pengaman digunakan panel hubung bagi
(MVMDP dan LVMDP) diteruskan ke Sub Panel Distribusi (SDP) atau Panel Pembagi
(PP) dan beban akhir adalah lampu penerangan, motor-motor listrik, kotak-kontak, dan
beban listrik lainnya. Untuk proteksi dari sambaran petir semua bangunan dipasang
penangkal petir
Pemeriksaan rutin selalu dilakukan baik itu dari pihak internal maupun pihak
eksternal untuk menjamin keandalan dari peralatan-peralatan listrik tersebut, dan
sebagai calon Ahli K3 Listrik yang nantinya akan selalu bersinggungan dengan
peralatan-peralatan listrik, diharapkan mampu memeriksa, menguji dan memberikan
rekomendasi jika terjadi penyimpangan.
Karawang, 25 April 2017

Teguh Waluyo
1|Page
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah turut
membantu meluangkan waktu, melakukan pemeriksaan, pengujian, memberi data
kelistrikan dan penyusunan ON Job Training ini. Melalui kesempatan ini, dengan segala
kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
:

1. Bapak Handono Warih sebagai Direktur Operasional KIA Group


2. Bapak Anwar Yusuf sebagai Manager Manufactur KIA Plant Karawang & Gresik
3. Bapak Gunarso sebagai PI Manager KIA Group
4. Bapak Wibowo Harianto sebagai Manager Maintenace KIA Karawang & Gresik
5. Bapak Welly Sutanto sebagai manager Produksi PT. KIA Karawang
6. Bapak Erlangga Triambodo sebagai Manager Produksi PT. KSM Karawang
7. Bapak Muhammad Darwis selaku Penguji Sertifikasi AK3 Listrik dari Disnaker.
8. Teman-teman Team Maintenance yang bersama-sama membantu memeriksa,
menguji dan mensukseskan OJT untuk proses Sertifikasi AK3 Listrik ini.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... 1

2|Page
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

Ucapan Terima Kasih ................................................................................................. 2

Daftar Isi...................................................................................................................... 3

Bab 1. Pendahuluan ................................................................................................... 4

Bab 1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 4

Bab 1.2. Tujuan Pemeriksaan.................................................................................... 4

Bab 1.3. Waktu dan Tempat Pemeriksaan................................................................. 5

Bab 1.4. Dasar Hukum............................................................................................... 5

Bab 1.5. Daftar Alat Ukur yang Digunakan................................................................ 6

Bab 2. Hasil Pemeriksaan dan Pengujian .................................................................. 8

Bab 2.1. Pemeriksaan dan Pengujian Panel Hubung Bagi MVMDP ......................... 8

Bab 2.2. Pemeriksaan dan Pengujian Transformator .............................................. 17

Bab 2.3. Pemeriksaan dan Pengujian Panel LVMDP dan Pemanfaatan ................. 33

Bab 2.4. Pemeriksaan dan Pengujian Proteksi Petir............................................... 36

Bab 3. Analisa Pemeriksaan dan Pengujian............................................................. 41

Bab 4. Audit K3 Listrik............................................................................................... 47

Bab 5. Penutup.......................................................................................................... 53

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

3|Page
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

Potensi timbulnya bahaya listrik berupa kecelakaan, kebakaran, peledakan,


pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat diakibatkan oleh kesalahan
dalam penggunaan peralatan, pemahaman, kemampuan serta ketrampilan tenaga
kerja. Selain itu juga karena ”Unsafe Condition”, bahaya listrik juga bisa timbul karena
adanya ”Unsafe Action”, yang salah satunya adalah ketidaktaatan ataupun kelalaian
dari manusia yang menggunakan energi listrik.
Masalah tersebut di atas akan sangat mempengaruhi dan mendorong peningkatan
jumlah maupun tingkat keseriusan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Untuk
mengurangi masalah tersebut khususnya yang terkait listrik maka diperlukan
peningkatan pelaksanaan K3 listrik di tempat kerja, agar kecelakaan akibat listrik dapat
dikurangi. Dan sejalan dengan kebijakan pemerintah dengan diterapkannya
Permenaker No. 12 tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di
tempat kerja.
Oleh karena itu diperlukan seorang Ahli k3 Listrik untuk melakukan perencanaan,
pengawasan dan pelaksanaan K3 Listrik di tempat kerja sebagai perpanjangan tangan
pengawas K3 Listrik Disnaker. Sebelum mendapatkan surat keputusan penunjukan dari
KEMENAKER – RI, Seorang Calon Ahli K3 Listrik wajib melakukan pembuatan
Laporan OJT mengenai Assesment dan survey Lapangan terkait kondisi K3 Listrik.
1.2 Tujuan Pemeriksaan
Memastikan perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian
instalasi pemanfaatan energi listrik yang dilayani oleh PLN dengan sumber tegangan
20 KV, Panel Hubung Bagi, Trafo 20kv/400v, Low Voltage Main Distribution Panel
(LVMDP), Sub Distribution Panel (SDP), dan pemanfaatan serta sistem proteksi petir
sesuai dengan standard yang telah ditentukan.

1.3. Waktu dan Tempat Pemeriksaan

Waktu Pemeriksaan : 20 April 2017 ( Ruang Hubung Bagi MVMDP )


21 April 2017 ( Ruang Trafo & LVMDP WTK )

4|Page
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

22 April 2017 ( Ruang Trafo & LVMDP FTK )


25 April 2017 ( Proteksi Petir )
Tempat Pemeriksaan : PT. KIA Karawang
 Ruang Hubung Bagi Kubical
 Ruang Trafo, MVMDP dan LVMDP
 Panel SDP
 Pemanfaatan Plant Wall Tile

1.4. Dasar Hukum

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja;


2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 2 Tahun 1989 Tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir;
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3
No. 47 Tahun 2015 Tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang Listrik;
6. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3
No. 48 Tahun 2015 Tentang Pembinaan Tehnisi K3 Listrik;
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 31 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Permen 02/MEN/1989;
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 33 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Permen 12/MEN/2015;
9. Pemberlakuan semua Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), PUIL 2000 dan PUIL
2011;
10. Standar Nasional Indonesia (SNI), International Electrotechnical Commission (IEC),
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)

1.5. Daftar Alat Ukur yang Digunakan

1. Multitester Analog ( AVO meter ); Merk Sanwa

5|Page
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

2. Clamp On Meter ( Tang Ampere ); Merk Kyoritsu

3. .Insulation Tester ( Megger ); Merk Kyoritsu

6|Page
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

4. Earth Tester; Merk Kyoritsu

BAB II HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

7|Page
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

2.1. Pemeriksaan dan Pengujian Panel Hubung Bagi


2.1.1. Pemeriksaan dan Pengujian MVMDP
A. Proses / Prosedure
1. Mempersiapkan berkas/dokumen yang berkaitan dengan penerapan K3 MVMDP.
2. Melakukan pemeriksaan terhadap berkas/dokumen surat permohonan pemakaian
MVMDP.
3. Melakukan pemeriksaan terhadap berkas/dokumen pengesahan MVMDP.
4. Pemeriksaan terhadap berkas/dokumen teknisi instalasi listrik.
5. Pemeriksaan administrative terhadap objek di lapangan.
6. Paging informasi dari Operator untuk semua karyawan yang bekerja, akan dilakukan
pengukuran tegangan tinggi area MVMDP
7. Pembuatan laporan pemeriksaan.
B. Pemeriksaan visual pada Gardu Panel Hubung Bagi MVMDP sebagai berikut :
 Tampak depan MVMDP :
1. Terdapat tanda bahaya pada pintu Gardu
2. Pintu Gardu selalu terkunci
3. Terdapat lampu Indikator pada pintu panel.
4. Terdapat nama / label pada pintu panel.
5. Terdapat tanda bahaya pada pintu panel.
6. Tidak terdapat garis line pembatas ruang kerja aman.
7. Semua panel terkunci.
 Tampak dalam MVMDP, pemeriksaan visual terhadap :
1. Terdapat labelling pada masing-masing Load Breaker System.
2. Terdapat cover pelindung tegangan sentuh lansung.
3. Terdapat gambar single line diagram.
4. Terdapat kabel grounding pada pintu panel, untuk pengamanan sentuh tidak langsung.
5. Kondisi dalam panel bersih.
6. Pada sistem terminasi, dilakukan pemeriksan visual terhadap :
7. Kabel phasa menggunakan kode warna standar.
8. Pembatas arus tidak semua diberi label dalam bentuk penomeran sesuai yang tertera
pada SLD mudah mengetahui mana pembatas untuk penerangan ruang kontrol power
plan.

A. Hasil Verifikasi

Verifikasi Hasil Verifikasi


No Item Verifikasi Tidak
Ya Tidak Memenuhi Reff.
memenuhi

i. Penelaahan Dokumen
1 Gambar Diagram satu garis √ √
2 Gambar diagram pengawatan √ √
8|Page
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

Verifikasi Hasil Verifikasi


No Item Verifikasi Tidak
Ya Tidak Memenuhi Reff.
memenuhi
3 Daftar komponen √ √
4 Gambar Lay out √ √
5 Gambar area klasifikasi √ √
6 Data hasil uji pabrik pembuat - -
7 Buku manual √ √
8 Buku pemeliharaan & operasi √ √
9 Tanda peringatan √ √
10 Sertifikat pabrik pembuat
ii. Pemeriksaan Visual
1 Fasilitas keselamatan & tanda
√ √
bahaya
2 Terminal kabel utama &
√ √
penetralan
3 Kabel masuk termanal box √ √
4 Kabel keluar termanal box √ √
5 Ukuran Kabel BC √ √
6 Alat pemadam √ √
7 Kebersihan √ √

D. Verifikasi Hasil Pemeriksaandan dan Pengujian


1 Pengujian Tahanan isolasi √ √
2 Pengujian fungsi local kontrol
3 Uji fungsi peralatan pengaman √ √
4 Uji Trip √ √
5 Pengujian Pentanahan √ √

2.1.2 GAMBAR SITUASI GARDU CONTROL INCOMING PLN

9|Page
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

2.1.3 SINGLE LINE DIAGRAM INCOMING PLN - MVMDP – LVMDP

10 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

2.1.4 Ukuran Kabel Penghantar Dari Gardu Central MVMDP – GARDU TRAFO

11 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

Tabel 7.3-11a:PUIL 2000 KHA terus menerus, kabel tanah berinti tiga berpenghantar
tembaga, berisolasi XLPE, berpelindung bebat tembaga pada tiap inti, berperisai baja serta
berselubung PVC, dengan tegangan pengenal 6/10 kV (12 kV), 8,7/15 kV (17,5 kV), dan
12/20 kV (24 kV) pada suhu keliling 30 °C atau suhu tanah 30 °C

Analisa Perhitungan Kabel Penghantar


Beban total terpasang pada Gardu WT1 = (2x1000kva) + (3x1600kva) = 6.800kva
 Arus Nominal :
S = V x I x 1.73
6.800.000 = 20.000 x I x 1.73
I = 6.800.000 : 20.000 x 1.73
I = 6.800.000 : 34.600
I = 196.53 Amper  (Arus total pada papan nama = 202.14 Amper)

 KHA kabel sesuai standar PUIL (1,25 x In)


KHA = 1,25 x In
KHA = 1,25 x 202.14 Ampere
KHA = 252.68 Ampere
Kabel terpasang : N2SEYFBGY 3C -150 mm2
KHA per penghantar = 362 Ampere
KHA total = 3 x 362 A = 1086 Ampere
2
Kabel rekomendasi : N2SEYFGBY 3C - 95 mm
KHA per penghantar = 283 Ampere
KHA total = 3 x 283 A = 849 Ampere

Maka dengan perhitungan yang sama diperoleh nilai pada tabel berikut :

Arus Standar
Nominal
Pada Ukuran Kabel KHA terus
Desc. Calc KHA menerus saluran Ket
Beban Terpasang
Terpa- (In x 1,25) tanah minimal
sang
GD- N2XSEYFGBY 202.14Ax1.25 =N2XSEYFBGY OK memenuhi
202.14A
WT1 3C -150mm2 252.68A 3C-95mm2 standar
GD- N2XSEYFGBY 144.54Ax1.25 =N2XSEYFGBY OK memenuhi
144.54
WT2 3C -150mm2 180.67A 3C-50mm2 standar

12 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

GD- N2XSEYFGBY 192.72Ax1.25 =N2XSEYFBGY OK memenuhi


192.72A
GT1 3C -150mm2 240.9A 3C-95mm2 standar
GD- N2XSEYFGBY 96.36A x 1.25 =N2XSEYFGBY OK memenuhi
96.36A
GT2 3C -150mm2 120.45A 3C-35mm2 standar
Tidak
GD- N2XSEYFGBY 336.83Ax1.25 =N2XSEYFGBY
336.83A memenuhi
FT1 3C -150mm2 421.04A 3C-240mm2
standar
GD- N2XSEYFGBY 279.1A x 1.25 =N2XSEYFGBY OK memenuhi
279.1A
FT2 3C -150mm2 348.87A 3C-150mm2 standar
GD- N2XSEYFGBY 221.37Ax1.25 =N2XSEYFGBY OK memenuhi
221.37A
FT3 3C -150mm2 276.71A 3C-95mm2 standar
GD- N2XSEYFGBY 28.8A x 1.25 =N2XSEYFGBY OK memenuhi
28.8A
UT 3C -150mm2 36A 3C-25mm2 standar

 Dari tabel di atas semua memenuhi standar PUIL 2000 dan KHA kabel penghantar
dirancang untuk pengembangan instalasi, kecuali pada kabel supply loop2 GD-FT1
dari SLD dirancang system loop namun kondisi sekarang karena kabel loop1 rusak
sehingga kabel loop2 dengan beban terpasang, KHA kabel menurut perhitungan
beban terpasang dan menurut tabel 7.3.11a:PUIL 2000 seharusnya menggunakan
kabel 3C-240 mm2

i. Ukuran Pengaman Circuit Breaker Outgoing Central MVMDP – Gardu Plant

Circuit Standar
Desc. Breaker/Se Ket
pam Calc (KHAx115%) Rec
202.14A x 115% = OK memenuhi
GD-WT1 250A 250A
232.46A standar
192.73A x 115% = OK memenuhi
GD-GT1 250A 250A
221,63A standar
336.83A x 115% = OK memenuhi
GD-FT1 400A 400A
387.35A standar
OK memenuhi
GD-UT 50A 28.8A x 115% = 33.12A 50A
standar

13 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

2.1.7. Pengujian Protection Relay Dan Tahanan Pembumian Body


Panel

14 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

15 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

 Dari tabel di atas memperlihatkan adanya pengujian pengaman (protection relay)


pada instalasi tegangan menengah 20 KV dan dapat disimpulkan bahwa instalasi
aman jika terjadi gangguan (arus lebih, hubung singkat, ground foult) circuit breaker
dapat memutuskan sirkit penyalur tenaga
 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian tahanan pembumian body
panel cubical di bawah 5 ohm yaitu sebesar 0.33 Ohm yang berarti aman untuk
proteksi sentuh tak langsung
• Pengujian tahanan isolasi penghantar belum bisa dilakukan
Tujuannya adalah untuk mengetahui adanya gejala/indikasi arus bocor, sedangkan
arus bocor yang diijinkan dan aman apabila terkena manusia tidak melebihi = 8mA

16 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

2.2. Pemeriksaan dan Pengujian Transformator

2.2.1 Hasil Pemeriksaan dan Pengujian


Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Transformer Unit adalah sebagai berikut :
A. Proses / Prosedure Pemeriksaan
1. Mempersiapkan berkas/dokumen yang berkaitan dengan penerapan K3
transformator.
2. Melakukan pemeriksaan terhadap berkas/dokumen surat permohonan
pemakaian Transformator.
3. Melakukan pemeriksaan terhadap berkas/dokumen pengesahan transformator.
4. Pemeriksaan terhadap berkas/dokumen teknisi instalasi listrik.
5. Pemeriksaan administratif terhadap objek di lapangan.Paging informasi dari
Operator untuk semua karyawan yang bekerja, akan dilakukan pengukuran
tegangan tinggi area transformator
6. Pembuatan laporan pemeriksaan.

B. Checklist Perlengkapan

Verifikasi Hasil Verifikasi


No Item Verifikasi Tidak
Ya Tidak Memenuhi Reff.
memenuhi

A. Penelaahan Dokumen
Gambar Diagram satu
1 √ √
garis
Gambar diagram
2 √ √
pengawatan
3 Daftar komponen √ √

4 Gambar Lay out √ √

5 Gambar area klasifikasi √ √


Data hasil uji pabrik
6
pembuat
7 Buku manual √ √
Buku pemeliharaan &
8 √ √
operasi
9 Tanda peringatan √ √

17 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

Sertifikat pabrik
10
pembuat
B. Pemeriksaan Visual

1 Oil level √ √

2 Temperature oil √ √

3 Silica Gel √ √

4 Panel control √ √

8 Kebocoran oil √ √
Fasilitas keselamatan
9 √ √
DGPT
Terminal kabel utama &
10 √ √
penetralan
Kabel masuk termanal
11 √ √
box
Kabel keluar termanal
12 √ √
box
13 Ukuran Kabel BC √ √

14 Alat pemadam √ √

15 Bushing √ √

16 Kebersihan √ √

18 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

2.2.2 Gambar Situasi Gardu LVMDP dan Trafo


a. Gardu WT1,2

b. Gardu GT1,2

c. Gardu FT1,2,3

19 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

2.2.3 Analisa Perhitungan Pengaman


Peralatan kubikel proteksi transformator di KIA Karawang, dilengkapi dengan LBS
yang dipasang sebelum pengaman lebur. Komponen proteksi dan LBS ini sudah
terangkai menjadi satu kesatuan, dan disebut Ring Main Unit (RMU).

 Ukuran Pengaman Lebur Pada Sisi Primer Transformer

Pengaman Standar
Desc. Lebur Rumus Ket
Terpasang Rec
(KHAx1,25)
Trafo 1000 kva;
28.8 x 1.15 =
20kv/400v; FUSE 40A 40 Amper Sesuai
33.12 A
28.8/1443.34A
Trafo 1600 kva;
48.18 x 1.15 =
20kv/400v; FUSE 60A 60 Amper Sesuai
55.4 A
48.18/2309.4A
Trafo 2000 kva;
57.73 x 1.15 =
20kv/400v; FUSE 80A 80 Amper Sesuai
66.39 A
57.73/2886.75A

2.2.4. Pengujian Pengaman (protection relay) dan Tahanan Pembumian

20 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

• Dari tabel di atas mengindikasikan bahwa peralatan listrik pada PHB


dilakukan pemeriksaan dan pengujian dengan benar dan rutin tiap tahun

2.2.5. Pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian minyak Trafo

Test Laboratorium untuk oli Trafo terbagi menjadi 2 Macam :


21 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

1. Test Diagnosa Disolve Analyze (DGA) Pemeriksaan dan analisa kandungan


gas terlarut (Dissolved gas analysis, DGA), untuk mencegah terjadinya:
(partial) discharges, Kegagalan thermal (thermal faults), Deteriorasi /
pemburukan kertas isolasi/laminasi melalui kandungan gas yang terlarut pada
minyak trafo.
2. Tujuan dari pengujian karakteristik Oli Trafo adalah mengetahui kualitas
minyak trafo atau pengujian kelayakan minyak trafo melalui karakteristik
yang dimiliki minyak Trafo berdasarkan standar uji PLN. sehingga dapat
diambil tindakan selanjutnya berdasarkan hasil pengujian tersebut. antara
lain melakukan Treatment/Purifikasi minyak Trafo atau dilakukan
penggantian minyak Trafo. Sumber : IEC 156, IEC 296.

2.2.5.1. Poto Hasil Pengujian Minyak Trafo

22 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

23 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

24 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

25 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

26 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

27 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

2.2.5.2. Ringkasan Hasil Pengujian

1. Ringkasan Hasil Pengujian Tegangan Tembus Minyak Trafo

Pengujian : Tahanan isolasi minyak trafo berdasar standar IEC.156.60422:2005


tegangan tembus minyak trafo minimum 30kv/2.5 mm atau 120kv/cm

Hasil : Tegangan tembus minyak trafo setelah difilter/heater, hasil rata-rata


dari 4x pengujian = 80.6kv/2.5mm, berarti minyak trafo tersebut
mempunyai tahanan isolasi minyak untuk peralatan bertegangan
72.5kv

2. Ringkasan Hasil Pengujian Dissolved Gas Analysis

Hasil uji DGA menunjukkan ada 2 trafo dari 17 trafo yang berada dalam kondisi 2
dan dianjurkan harus dilakukan pengujian DGA setiap 8 dan 10 bulan, untuk
dilakukan filtering minyak.

Adapun 2 trafo tersebut adalah pada posisi :

1. Trafo GT1-LVMDP2 – didapat hasil H2 dan CO2 berada dalam kondisi 2

2. Trafo GT2-LVMDP4 – didapat hasil H2 dan TDCG berada dalam kondisi 2

28 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

Data Teknis Transformator

Di PT. KIA Group Karawang ada 17 unit Trafo dan ada 3 tipe Transformator yang
digunakan yaitu sebagai berikut :
1. 3 unit Transformator 1000KVA; 20KV/400V; TRAFINDO
2. 9 unit Transformator 1600KVA; 20KV/400V; TRAFINDO
3. 5 unit Transformator 2000KVA; 20KV/400V; TRAFINDO
Transformator
Uraian Transformator 1600KVA
1000KVA
Pabrik Pembuat PT. Trafindo Perkasa PT. Trafindo Perkasa
Tahun Pembuatan 1997 1997
Daya 1000 KVA 1600 KVA
Tegangan Primer 20.000 Volt 20.000 Volt
Tegangan Sekunder 400 Volt 400 Volt
Arus Primer 28.8A 48.18A
Arus Sekunder 1443.34A 2309.4A
Phase 3 3
Frekuensi 50 Hz 50 Hz
Impedancy 7.5 % 7.5 %
Standar IEC-76 IEC-76
Tipe Pendinginan ONAN ONAN
Vertor Group 3 Phase 3 Phase
Kapasitas Oil (Ltr) 810 1225
Berat Total 3150 4725
Primer Conection Delta Delta
Sekunder Conection Bintang Bintang

HV Tap Volt Switch Position Switch Position


21.000 Volt 1 1
20.500 Volt 2 2
20.000 Volt 3 3
19.500 Volt 4 4
19.000 Volt 5 5

Uraian Transformator Transformator

29 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

2000KVA
Pabrik Pembuat PT. Trafindo Perkasa PT. Trafindo Perkasa
Tahun Pembuatan 1997
Daya 2000 KVA
Tegangan Primer 20.000 Volt
Tegangan Sekunder 400 Volt
Arus Primer 57.73A
Arus Sekunder 2886.75A
Phase 3
Frekuensi 50 Hz
Impedancy 7.5 %
Standar IEC-76
Tipe Pendinginan ONAN
Vertor Group 3 Phase
Kapasitas Oil (Ltr) 1480
Berat Total (Kg) 5210
Primer Conection Delta
Sekunder Conection Bintang
Bil (kv) HV L1125AC50/L1-AC3
HV Tap Volt Switch Position
21.000 Volt 1
20.500 Volt 2
20.000 Volt 3
19.500 Volt 4
19.000 Volt 5

a) PENGUJIAN INSULATION RESISTANCE AND POLARIZATION INDEX

Tujuan Pengujian :
Untuk mengetahui gejala fault winding akibat short antar phasa to ground, antar primer
to sekunder dan tingkat “dryness” pada winding.

Metode Pengujian :
Alat ukur Insulating Tester
Inject tegangan 5000 VDC sisi HV dan sisi antara HV-LV
30 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

Inject tegangan 2000 VDC sisi LV


Waktu
Hasil Pengukuran (GΩ) pada temperature ….. 0C
(menit)
HV – Ground HV – LV LV – Ground

1 …. (22.77 at 200C) …. (32.07 at 200C) .... (9.56 at 200C)

10 …. (37.23 at 200C) ….(52.27 at 200C) ...(16.79 at 200C)

PI …. (1.63) … (1.63) ….. (1.75)

Acceptable criteria :

• Insulation resistance pada reference temperature 20 oC


(Ref : A guide to transformer maintenance by JJ Kelly, S.D Myer)
a. Three phase transformer (Y connection) :

b. Three phase transformer (Delta connection) :

C = 1.5 untuk oil insulation; E dalam volt; IR dalam MOhm

• Reference Insulation resistance winding trafo pada temperature 20 oC:


a. LV winding : …….MOhm
b. HV winding : …… MOhm

1
• Faktor koreksi pada temperature 38 oC adalah 1.98
Note : Pengukuran tidak dapat dilakukan karena aktifitas produksi 24 jam non stop

b) PENGUJIAN CAPACITANCE AND DISSIPATION FACTOR

Tujuan Pengujian :
Untuk mengetahui dielectric loss pada winding akibat contaminant atau fault winding.

Contoh Hasil Pengujian :


 Tan Delta transformer winding pada temperature 30 oC

Acceptance criteria :
31 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

 Berdasarkan IEEE Std 62 – 1995, tan delta untuk winding pada frekuensi 50 Hz dan
temperature 20 oC adalah
a. Tan delta < 0,5% : good
b. Tan delta 0,5% - 1% : acceptable
c. Tan delta > 1% : investigated

c) PENGUJIAN SWEEP FREQUENCY RESPONSE ANALYZER

Tujuan Pengujian :
Untuk mengetahui mechanical defect (deformasi) pada winding, gangguan short inter turn,
loose connection antara winding dan tap changer, dan deformasi pada core.

2.3. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN LVMDP DAN PEMANFAATAN

2.3.1 Pemeriksaan dan Pengujian Panel Hubung Bagi (LVMDP )

2.3.1.1 Hasil Verifikasi Panel LV-MDP

32 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

Verifikasi Hasil Verifikasi


No Item Verifikasi Tidak
Memenu
Ya Tidak memenu Reff.
hi
hi
A. Penelaahan Dokumen
1 Gambar Diagram satu garis √ √
2 Gambar diagram pengawatan √ √
3 Daftar komponen √ √
4 Gambar Lay out √ √
5 Gambar area klasifikasi √ √
6 Data hasil uji pabrik pembuat
7 Buku manual √ √
8 Buku pemeliharaan & operasi √ √
9 Tanda peringatan √ √
10 Sertifikat pabrik pembuat
B. Pemeriksaan LVMDP
1 Periksa fungsi ampermeter √ √
2 Periksa fungsi voltmeter √ √
3 Periksa lampu tanda Fasa √ √
4 Cable control √ √
5 Selector switch √ √
6 Heater √ √
7 Periksa kunci breaker √ √
8 Ventilasi √ √
9 Ruang kerja √ √
10 Check kondisi kunci mekanis √ √
11 Periksa handel, lock mekanis √ √
12 Periksa komponen dari yang
√ √
rusak
13 Check pegas √ √
14 Periksa grease kontak √ √
15 Bersihkan fungsi mekanis √ √
16 Periksa kontak dari panas
√ √
lebih dan percikan
17 Periksa kontak utama √ √
18 Bersihkan bus utama
19 Kebersihan √ √

33 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

Verifikasi Hasil Verifikasi


No Item Verifikasi Tidak
Memenu
Ya Tidak memenu Reff.
hi
hi
C. Verifikasi Hasil Pemeriksaan dan Pengujian
1 Pengujian Tahanan isolasi √ √
3 Pengujian fungsi local kontrol
4 Uji fungsi peralatan
√ √
pengaman
Fungsi trip
√ √
5

2.3.1.2 Single Line Diagram

2.3.1.3 Pemeriksaan Pemanfaatan pada SDP.M-3


a) Analisa Perhitungan Penghantar dan Pengaman pada SDP.M-3
Beban terpasang sebesar 64.200 Kva
- Arus Nominal SDP.M-3
S = V . I . 1,73
64.200 = 380 . I . 1,73
I = 64.200 / 380 . 1,73 Volt
I = 97.66 Ampere
- KHA kabel sesuai standar PUIL (1,25 x In)
KHA = 1,25 x In

34 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

KHA = 1,25 x 97.66 Ampere


KHA = 122.1 Ampere
Kabel terpasang : NYY 4C - 95 mm2
KHA per penghantar = 244 Ampere
KHA total = 3 x 244 A = 732 Ampere
2
Kabel rekomendasi : NYY 4C - 50 mm
KHA per penghantar = 159 Ampere
KHA total = 3 x 159 A = 477 Ampere
Referensi dari bab 7.5-3a : PUIL 2000 tentang KHA terus menerus pada kabel penghantar,
maka dengan perhitungan yang sama didapatkan tabel sebagai berikut:

No. Kode Beban Gawai Pengaman Kabel Penghatar NYY


Panel Total
Dipasang Kalkulasi Reko Kalkulasi Dipasang Rekomen-
(VA) (In x men- (In x dasi
115%) dasi 125%)
1 SDP.M-3 64.200 MCCB 112.31 A 125 A 122.07 A 4C-95 mm2 4C-50mm2
125A
2 CH500.1 6.600 MCB 16A 11.55 A 16 A 12.55 A 4C-6mm2 4C-6mm2

3 CH500.2 6.600 MCB 16A 11.55 A 16 A 12.55 A 4C-6mm2 4C-6mm2

4 CH500.3 6.600 MCB 16A 11.55 A 16 A 12.55 A 4C-6mm2 4C-6mm2

5 CH500.A 6.600 MCB 16A 11.55 A 16 A 12.55 A 4C-6mm2 4C-6mm2

6 CH560.1 1.275 MCB 6A 2.23 A 4A 2.42 A 4C-2.5mm2 4C-2.5mm2

7 CH560.2 1.275 MCB 6A 2.23 A 4A 2.42 A 4C-2.5mm2 4C-2.5mm2

8 CH560.3 1.275 MCB 6A 2.23 A 4A 2.42 A 4C-2.5mm2 4C-2.5mm2

9 CH560.A 1.275 MCB 6A 2.23 A 4A 2.42 A 4C-2.5mm2 4C-2.5mm2

10 CH001/C.1 6.600 MCB 16A 11.55 A 16 A 12.55 A 4C-6mm2 4C-6mm2


11 CH001/C.2 6.600 MCB 16A 11.55 A 16 A 12.55 A 4C-6mm2 4C-6mm2
12 CH001/C.3 6.600 MCB 16A 11.55 A 16 A 12.55 A 4C-6mm2 4C-6mm2
13 CH001/D 6.600 MCB 16A 11.55 A 16 A 12.55 A 4C-6mm2 4C-6mm2
14 CH510/B.1 6.300 MCB 16A 11.55 A 16 A 12.55 A 4C-6mm2 4C-6mm2

 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk kapasitas gawai Pengaman dan
KHA kabel penghantar sudah sesuai dengan standar dan mempertimbangkan jika
ada pengembangan instalasi.

2.4 Pemeriksaan dan Pengujian Proteksi Petir


35 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

2.4.1. Gambar Situasi dan Perencanaan Proteksi Petir

2.4.2 Pemeriksaan dan Pengujian Proteksi Petir

Data bangunan / Gedung yang terpasang Instalasi Penyalur Petir :

1. Nama Bangunan / Gedung : Building Gardu MVMDP KIA Karawang


Jenis Penerima / Air Terminal : Lightenning Electrostatic System
 Nomor Serie / Type : KURN R-150
 Jumlah : 1 (satu) Unit
 Tinggi Penerima : 9 meter
 Tinggi Bangunan : 5 meter
 Radius Protection : 80 meter
Jenis Penghantar / Down Conductor : Bare Cooper (BC)

Luas Penampang : 1 x 50 mm2
Jenis Elektroda Bumi : Copper Rod 5/8”
 Panjang : 4 meter
36 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

CHECKLIST INSTALASI PENYALUR PETIR

I. PEMERIKSAAN DOKUMEN

ITEMS PEMERIKSAAN HASIL KET.


NO KONDISI MATERIAL BAIK BURUK N/A
1 AIR TERMINAL

KLEM. BAUT & PENYANGGA
2 PENGHANTAR DAERAH ATAP √
3 PENGHANTAR TURUN KE √
TANAH
4 KLEM. BAUT & PENYANGGA √
5 KOTAK HUBUNG / √
BAK KONTROL KLEM. BAUT
6 AKAR / BATANG PEMBUMIAN √
7 KLEM, BAUT √
8 PENGHANTAR AKAR KE AKAR √
37 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

II. ALAT UKUR

A. Merk Alat Ukur : Kyoritsu 4105 A Earth Tester


B. Metode Pengukuran : Metode Linear / Segaris

III. KONDISI PEMASANGAN SAMBUNGAN

ITEMS PEMERIKSAAN HASIL KET.


NO KONDISI MATERIAL BAIK BURUK N/A
1 SAMBUNGAN KEPALA √
AIR TERMINAL
2 KLEM, BAUT & PENYANGGA √
3 SAMBUNGAN HANTARAN √
PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
KE KEPALA PENANGKAL
3 SAMBUNGAN HANTARAN √
PENURUNAN (DOWN
CONDUCTOR) KE HANTARAN
4 SAMBUNGAN HANTARAN √
PENURUNAN (DOWN
CONDUCTOR) KE KOTAK
HUBUNG (BAK KONTROL)
5 SAMBUNGAN HANTARAN √
(DOWN CONDUCTOR)
KE PEMBUMIAN

IV. PEMERIKSAAN UMUM

ITEMS PEMERIKSAAN HASIL KET.


NO KONDISI MATERIAL BAIK BURUK N/A
1 SISTEM JARINGAN INSTALASI √

V. HASIL PENGUJIAN

ITEMS PEMERIKSAAN HASIL HASIL


KET.
NO KONDISI MATERIAL BAIK BURUK PENGUKURAN
PENGUJIAN TAHANAN
PEMBUMIAN
Penyalur Petir gardu
1 √ 0.5Ω Standar ˂5Ω
MVMDP
2 Penyalur Petir Plant KIAK √ 0.3Ω Standar ˂5Ω

38 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

Penyalur Petir Plant


3 √ 0.6Ω Standar ˂5Ω
KSMK

2.4.3. Poto Hasil Pemeriksaan Dan Pengujian Berkala Instalasi Penyalur Petir Oleh
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Karawang

39 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

BAB III. ANALISA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

3.1 ANALISA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PEMBANGKITAN


40 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

1. Pengujian tahanan isolasi untuk menunjukkan bahwa kemampuan tahanan isolasi

dari perlengkapan dan peralatan listrik tersebut masih bagus, standar yang

ditetapkan adalah minimal 5MΩ untuk peralatan listrik dengan tegangan kerja

kurang dari 1kV. Hasil pengujian semua menunjukkan tahanan isolasi di atas 5MΩ
2. Hasil pengukuran drop tegangan menunjukkan bahwa kualitas listrik, tegangan

listrik, cukup baik dengan drop tegangan yang terukur pada kontak kontak (sirkit

akhir) tidak melebihi dari standart ( + 4 % ) dari tegangan kerjanya.


3. Pengukuran tahanan pentanahan dari system PEN dan tahanan pentanahan body

panel juga body trafo menunjukkan hasil yang sesuai standar, yaitu kurang dari 5

Ohm, pengukuran menggunakan earth tester dengan metode segaris. Dengan

demikian dapat mencegah bahaya sentuh tak langsung pada body panel.
4. Gambar SLD (single Line) perlu di update sesuai kondisi existing, dan SLD tidak

terdapat pada semua panel control LVMDP


Sesuai dengan standar 9.4.4 : PUIL 2000 menyatakan :
Untuk memudahkan pelayanannya instalasi listrik harus di sertai gambar instalasi

dan bila perlu di sertai dengan keterangan tentang cara melayani perlengkapan

listriknya.
5. Kabel supply pada GD-FT menurut SLD system loop, namun karena loop1 kabel

dinyatakan rusak sehingga hanya menggunakan kabel loop2 N2XSEYFGBY 3C

-150mm2, menurut perhitungan beban terpasang dan PULL 2000 tabel 7.3-11a KHA

kabel penghantar seharusnya 3C-240mm2, oleh karena itu disarankan agar

dilakukan pengukuran beban actual dan suhu pada penghantar kabel


6. Ada barang-barang yang terdapat pada beberapa area PHB yang tidak ada

hubungannya dengan pembangkit listrik.


Dengan melihat pada bab 5.8.3.7 : PUIL 2000 menyatakan Dilarang menyimpan

barang-barang dalam pembangkit kelistrikan. Pada waktu pemeriksaan visual

terdapat barang-barang yang tidak seharusnya berada di sekitar ruangan

pembangkit listrik atau peralatan maintainance. Hal ini akan mengakibatkan

41 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

terjadinya kesulitan dalam melakukan evakuasi apabila terjadi suatu bahaya

kebakaran atau peledakan.


7. Tidak terdapat tanda batas aman di sekitar area panel SDP.
Berdasarkan pada bab 2.5.5.3 : PUIL 2000 menyatakan bahwa pintu masuk ke

ruang dan ke tempat terlindung yang tidak tercakup dalam 2.5.5.1 dan 2.5.5.2 diatas

yang didalamnya terdapat bagian aktif terbuka, harus diberi tanda peringatan yang

jelas dan berdasarkan bagian 5.13.4.4. bahwa tanda “berbahaya” harus

ditempatkan pada perlengkapannya, dan dapat dilihat dengan mudah, meskipun

pintu terbuka atau tutup panel dipindahkan dari bagian ruangan, apabila

perlengkapan itu mempunyai tegangan ke bumi di atas 250 Volt AC atau searah.

Sehingga petugas yang masuk atau orang lain masuk di ruangan pembangkit

kelistrikan dapat segera mengetahui bahaya-bahaya yang terjadi di ruangan


8. Semua peralatan listrik yang terbuat dari bahan logam yang dapat dialiri arus listrik,

sudah diberikan grounding sebagai pengaman sentuhan tidak langsung.


Berdasarkan PUIL 2000 bagian 8.25.6.1 menyatakan bahwa dengan ketentuan yang

berlaku untuk system pengawatan di luar maupun di dalam dan pengawatan dinding

atau dalam lantai dengan kedalaman tidak melebihi 5 cm dalam zone 0, 1 dan 2

sistem pengawatan tidak boleh menggunakan selubung logam yang dapat disentuh.

Selubung logam yang diluar jangkauan harus dihubungkan pada ikatan penyama

potensial, pada semua peralatan pembangkit kelistrikan termasuk tangki solar

maupun pondasi besi semuanya diberi bonding guna tidak terjadi hubungan sentuh

langsung.
9. Pemadam Api Ringan atau APAR tersedia pada ruangan tetapi untuk kotak P3K

tidak ada .
Berdasarkan PUIL 2000 E.10 Keselamatan Kerja menyatakan bahwa Ruang kerja

listrik yang dengan teratur dan terus-menerus dilayani dan dijaga oleh
petugas, misalnya pusat pembangkit listrik, gardu induk, gardu hubung, bengkel

listrik dan gudang, harus dilengkapi perlengkapan pencegah bahaya kebakaran. Di


42 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

tiap ruang harus tersedia alat pemadam kebakaran racun api (brandblusser) dengan

cukup, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


Ruang kerja listrik yang terus menerus dijaga oleh petugas, bengkel listrik, workshop

, harus dilengkapi perlengkapan kecelakaan seperti obat-obatan (PPPK), dan lain

sebagainya.

3.2 ANALISA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PANEL HUBUNG BAGI

Dari temuan hasil pemeriksaan dan pengukuran, serta perbandingannya dengan

standar/ketentuan, maka dapat dilakukan analisa untuk setiap temuan tersebut

sebagai berikut :

1. Terdapat tanda bahaya / danger sign pada masing – masing pintu panel.
Tanda bahaya (danger sign) pada pintu panel sebagai rambu bahaya, yang

mengindikasikan kondisi yang sangat dekat dengan bahaya, yang jika tidak

dihindari, akan menyebabkan kematian atau cedera serius. Dengan adanya tanda

bahaya tersebut dapat menarik perhatian terhadap adanya bahaya kesehatan dan

keselamatan kerja, menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak

terlihat, mengingatkan para karyawan dimana harus menggunakan peralatan

perlindungan diri dan memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan

yang atau perilaku yang tidak diperbolehkan, serta dapat juga memberi peringatan

bahwa yang bekerja pada areal tersebut atau yang membuka panel listrik tersebut

haruslah orang atau karyawan yang punya keahlian untuk melakukan pekerjaan

pada areal tersebut. Pada saat permeriksaan visual pada panel SDP PHB terlihat

adanya tanda bahaya pada pintu panel. Dengan demikian maka perusahaan sudah

mengikuti peraturan yang terkait hal tersebut.


2. Pada panel LVMDP maupun SDP tidak terdapat garis line pembatas ruang kerja

aman yang jarak kurang lebih 2 meter dari kerja aman.

43 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

Berdasarkan PUIL 2000 bagian 4.13.2.1 Ruangan tersebut dapat di peroleh dengan

menyediakan:
a) Jarak bebas mendatar tidak kurang dari 0,6 m dari sembarang bagian dari

PHB atau perlengkapan, termasuk pintu penutup PHB, dalam kedudukan normal

dalam operasi, pembukaan dan penarikan keluar .


b) Jarak bebas tegak lurus dari lantai dasar atau platform atau permukaan

bidang jalan lainnya sampai ketinggian 2 m, atau suatu jarak yang tidak kurang

daripada tinggi PHB, mana yang lebih besar.


3. Pada panel SDP PHB area Glaze Preparation FTK tidak ditemukan daily record

sehingga saat terjadi masalah ataupun pergantian atau maintenance pada peralatan

tidak diketahui.
Berdasarkan pada bab 9.12.1.1 : PUIL 2000 bahwa Pemeliharaan instalasi listrik

meliputi program pemeriksaan, perawatan, perbaikan, dan uji ulang berdasarkan

petunjuk pemeliharaan yang sudah ditentukan, agar keadaan instalasi selalu baik

dan bersih, penggunaannya aman, dan gangguan serta kerusakan mudah diketahui,

dicegah, atau diperkecil.


Gawai untuk proteksi terhadap arus beban lebih dan arus hubung pendek harus

sanggup memutuskan setiap arus lebih sampai dengan dan mencakup arus hubung

pendek prospektif pada titik tempat gawai proteksi dipasang. Dari hasil perhitungan

rating proteksi sesuai gambar Single Line Diagram (SLD) dan perbandingan dengan

pengaman atau MCB yang terpasang, diketahui bahwa gawai pengaman berupa

CB/MCB yang terpasang untuk masing-masing beban sudah memenuhi standar

PUIL 2000.
4. Penggunaan kabel sudah sesuai dengan Kemampuan Hantar Arus Minimum yang

sudah tercantum dalam PUIL 2000 adalah sebesar (125% x arus nominal) yang

melalui penghantar tersebut, kabel penghantar yang digunakan mempunyai nilai

44 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

KHA jauh diatas (125% x arus nominal) dengan alasan mempertimbangkan

pengembangan kedepan.

3.3 ANALISA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PROTEKSI PETIR

1. Setelah dilakukan pengukuran pada area pertama, kedua dan area ketiga

didapatkan hasil dibawah 5 Ω.


Berdasarkan standar Permenaker No. 2 Tahun 1989 Tentang Pengawasan Instalasi

Penyalur Petir pada Pasal 54 ayat (1) dan ayat (2) bahwa nilai tahanan pembumian

yang diukur diperoleh dibawah dari standar yaitu 5 Ω, maka diwajibkan tetap mejaga

nilai pentanahan.
2. Untuk Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran berkala dilakukan setiap 1 (satu)

Tahun sekali.
3. Bila terjadi perubahan atau dilakukan perbaikan harus dilaporkan ke Dinas Tenaga

Kerja setempat sewsuai dengan peraturan yang berlaku.


4. Bak Kontrol dan penutupan dibuat aman agar tidak ada ruang masuk air pada saat

hujan serta terhindar bahaya lain di daerah sekitarnya.


5. Penangkal petir harus diawasi penggunaannya, agar selalu dijaga koneksinya
Antara Down Conductor dengan Electrode Earth (Earthing).

45 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

BAB IV

AUDIT K3 LISTRIK
MENGGUNAKAN CHECK LIST

PENCEGAHAN BAHAYA LISTRIK


(ELECTRICAL HAZARDS PREVENTION)

Tanggal/bulan/tahun : 24 April 2017


Nama lokasi yang diinspeksi : PT. KIA Karawang
Diinspeksi oleh : Teguh Waluyo

Check List Cara mencegah Bahaya “SHOCK” (Tersengat Listrik)


URAIAN TEMUAN & FOTO REKOMENDASI
1.Jangan membiasakan diri Harap selalu mengutamakan
mencoba secara sengaja keselematan dan
maupun tidak sengaja menghindari sentuh
memegang benda-benda
langsung pada bagian aktif
logam yang kemungkinan
bisa ada tegangan
listriknya.

Melakukan koneksi kabel


bertegangan tanpa sarung
tangan listrik, beresiko sentuh
46 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

langsung

2.Beri Isolasi bagian-bagian Menurut pasal


terbuka yang bertegangan. 7.11.2.2:PUIL2000
Semua sambungan kabel
dan kabel tanah harus
ditutup dengan kotak
sambung

Kabel bertegangan 380V/3Ph,


sambungan di luar kotak
sambung dan isolasi mudah
dibuka, kondisi terendam air,
berpotensi arus bocor

3.Beri tutup yang aman Pasang tutup pada MCB


pada bagian-bagian yang tersebut agar bagian aktif
bertegangan
tidak tersentuh orang dan
agar terhindar dari
bahaya listrik serta pasang
sign “ AWAS BAHAYA
LISTRIK “.

Tutup PHB pecah dan terbuka,


kondisi tidak aman

4.Lampu indicator fasa Menurut pasal


sebagai indicator adanya 6.6.3:PUIL2000 Instrumen
energy listrik di dalam PHB ukur dan indicator harus bisa
menunjukkan adanya
tegangan/arus di dalam PHB

Lampu indicator padam

5.Pasang ELCB (Earth


Leakage Circuit Breaker)
Pasang ELCB (Earth
dengan sensitivity Leakage Circuit Breaker)
maksimum 30 mA. Nama dengan sensitivity
lain dari ELCB adalah GPAS maksimum 30 mA.
(Gawai Proteksi Arus Sisa),

47 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

alias RCCB (Residual Memasang ELCB untuk


Current Circuit Breaker), proteksi pada manusia
alias RCD (Residual Current
Detector), alias GFCI
(Ground Fault Current
Interrupter).

Tidak ada terpasang untuk


pengaman arus bocor.

6.Laksanakan LOTO (Lock Harap selalu memasang


Out Tag Out) sewaktu LOTO untuk pekerjaan listrik
melakukan pekerjaan
listrik.

Tidak memasang LOTO

Check List Cara mencegah bahaya ARC FLASH


yang terjadi karena Short Circuit
URAIAN TEMUAN & FOTO REKOMENDASI
1.Pada saat melakukan Lakukan briefing awal
pekerjaan Pemeliharaan, sebelum bekerja dan selalu
harus selalu listriknya mengingatkan pentingnya
dimatikan dulu (off &
safety dan LOTO
LOTO), kecuali terpaksa.

Melakukan pekerjaan listrik


namun power masih ON

2.Hindarkan kemungkinan Harap segera lakukan


terjadinya short circuit, dan penggantian EOCR yang
pastikan harus ada alat rusak untuk proteksi arus
proteksi (CB atau Fuse)
lebih dan hubung singkat
EOCR motor air combustion
Spray Drier FTK
EOCR tidak berfungsi

48 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

3. Hindari Kondisi tidak Review safety procedure,


aman (Unsafe condition) Lakukan JSA, tunjuk
dan Perilaku yang tidak pengawas pelaksana dan
aman (Unsafe Act) gunakan APD yang benar
Pekerjaan di Mesin Press

Bekerja pada ketinggi-


an >2mtr tidak meng-
gunakan body hardness
dan area sempit dan
licin

4. Gunakan Alat Pelindung Gunakan APD sarung tangan


Diri (APD) yang baik , tepat tahan tegangan
dan benar

Tidak menggunakan APD

Check List Cara mencegah


bahaya ARC yang menyebabkan Kebakaran (FIRE)
URAIAN TEMUAN & FOTO REKOMENDASI
1. Hindarkan kemungkinan Segera ganti/pasang penga-
terjadinya short circuit, dan man motor untuk meng-
harus ada alat proteksi (CB hindari arus hubung singkat
atau Fuse)
jika terjadi kerusakan pada
EOCR motor air combustion
motor
spray drier

EOCR rusak dan motor tetap


beroperasi tanpa pengaman

2. Gunakan ukuran kawat Lakukan perencanaan dan


yang sesuai dengan KHA perhitungan kabel yang
(Ampacity)nya. sesuai dengan beban
terpasang agar instalasi
SDP area Body Preparation
FTK
mudah, rapi dan aman dari
potensi hubung singkat

Kabel incoming power

49 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

terlalu besar, jarak bagian


aktif terlalu dekat

5. Hindari terjadinya “Loss Lakukan pemeriksaan dan


connection” pengencangan kabel terminal
secara rutin
Incoming power plug Glaze
Preparation

Ditemukan loss conection


sampai muncul percikan
dan tampak gosong

Check List Cara mencegah bahaya BLAST karena


Pemeliharaan yang kurang baik pada Peralatan
URAIAN TEMUAN & FOTO REKOMENDASI
1.Laksanakan pekerjaan Agar dilakukan perawatan
Pemeliharaan (PM, PdM, dan pembersihan panel
dan CM) sesuai dengan secara rutin karena debu
prosedur-prosedur
bisa menyebabkan hubung
pemeliharaan (Maintenance
Prosedures).
singkat

LVMDP area Press FTK

Terminal koneksi pada


MCCB dipenuhi debu
menempel

2.Lakukan JSA (Job Safety Harap segera dilakukan JSA


Analysis) untuk setiap untuk setiap pekerjaan
pekerjaan Pemeliharaan
(PM, PdM, CM)

50 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

Tidak menggunakan APD


body Hardness
Check List Cara mencegah BLAST yang terjadi karena
Interrupting Rating yang tidak benar pada CB & Fuse
URAIAN TEMUAN & FOTO REKOMENDASI
1. Hindari kemungkinan Segera merapihkan terminal
terjadinya short circuit sambungan dengan terminal
block kabel yang sesuai
ukurannya dan pasang tutup
SDP Area Body Prep.
bagian yang bertegangan
dengan acrilic

Terminal sambungan tidak


rapi

Check List Cara mencegah BAHAYA LISTRIK lainnya


URAIAN TEMUAN & FOTO REKOMENDASI
a. Bahaya terpeleset ketika Lakukan JSA dan jika perlu
sedang melakukan buatkan support untuk
pekerjaan pemeliharaan pijakan berdiri di dekat mesin
listrik
menghindari ter-peleset

b. Bahaya jatuh dari Gunakan body hardness dan


ketinggian ketika sedang sepatu anti slip
melakukan pekerjaan
pemeliharaan listrik

51 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

c. Bahaya tersentuh panas Gunakan sarung tangan


pada peralatan listrik ketika tahan tegangan
sedang melakukan
pekerjaan pemeliharaan
listrik

Body motor dalam


keadaan panas saat
dilakukan pemeriksaan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemeriksaan dan pengujian peralatan tegangan menengah 20 KV , Trafo dan panel LVMDP
dilakukan tiap tahun oleh pihak external

SLD belum di update sesuai kondisi perkembangan instalasi

Panel SDP perlu adanya pemeriksaan dan perawatan yang teratur khususnya SDP yang
ditempatkan di area yang sangat berdebu (contoh area Press), jika debu tidak bisa

52 | P a g e
Sertifikasi Ahli K3 Listrik 2017

diproteksi dengan menambah seal dianjurkan untuk membuat ruangan seperti gardu untuk
melindungi panel agar debu tidak masuk dan menempel pada terminal fasa

Instalasi listrik mulai dari incoming power PLN 20 KV sampai pemanfaatan perlu diberi
perhatian khusus agar bisa meminimize potensi kecelakaan karena bahaya listrik efek dari
semakin memburuknya kualitas instalasi, perlengkapan, dan peralatan listrik akibat dari
usia pakai.

Instalasi penyalur petir diperiksa dan diuji oleh pihak external

B. Saran

Lakukan Audit K3 listrik dengan menggunakan Check list Pencegahan bahaya listrik
(Electrical Hazard Prevention) secara berkala misalnya setiap 1 bulan.

Lakukan Job Safety Analisis (JSA) sebelum pekerjaan dilaksanakan

Selalu melakukan safety induction setiap akan melakukan pekerjaan guna selalu
mengingatkan kepada pekerja bahaya kerja dan potensi bahaya akibat kerja.
Selalu menggunakan APD yang baik, tepat dan benar.

53 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai