TINJAUAN UMUM
5
permintaan kebutuhan kebutuhan tenaga listrik. Maka dari itu, tahun 1963 dimulai
pelaksanaan tanah, penimbunanan rawa–rawa dan penyediaan tempat
pembangunan bahan baku yang didatangkan dari Yoguslavia. Tahun 1964-1968,
kegiatan pembangunan mengalami slow down, akibat tidak tersedianya dana
pembangunan. Setelah ditetapkannya proyek Pembangunan Lima Tahun
(PELITA) I Nasional (1 April 1969) tahap demi tahap, Pada 1 Januari 1975,
mantan presiden Soeharto meresmikan Trial Operation PLTU Unit 1 dan 2
Keramasan Palembang yang merupakan bagian dari unit kerja PT. Perusahaan
Listrik Negara (Persero) Pengendalian dan Pembangkitan Sumbagsel yang
mengemban tugas melaksanakan penyedian dan pelayanan tenaga listrik di
Sumbagsel, khususnya di Kotamadya Palembang dengan sistem interkoneksi 70
KV. Tetapi sistem interkoneksi tersebut belum memenuhi kebutuhan listrik di
Kotamadya Palembang sehingga pada tahun 1979 dibangun Pembangkit Listrik
Tenaga Gas (PLTG) Unit III di Keramasan dengan kapasitas 14,5 MW. Setelah
pembangunan dan uji coba operasi PLTU unit 1 dan unit 2 selesai dilaksnakan,
maka dibentuk satuan organisasi dengan nama PLN Sektor Pembangkitan
Keramasan di bawah pengendalian Perum PLN Wilayah IV Palembang, dengan
wilayah kerja Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu. Selanjutnya sejak tanggal 9
Agustus 1996, PLN Sektor Keramasan berada di bawah PT. PLN (Persero)
Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan dengan nama PT. PLN
(Persero) Kitlur Sumbagsel Sektor Keramasan. Sejalan dengan bertambahnya
kebutuhan energi listrik di Sumbagsel, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Sektor Keramasan mulai membangun Sektor Pembangkit listrik lainnya di
wilayah Sumbagsel. Pada tahun 2002, didirikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas 1
Indralaya yang saat ini dibawah manajemen PT. Indonesia Power. Pada tahun
2005, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sektor Keramasan membangun
Pembangkit Listrik Tenaga Gas II Indralaya yang langsung berada dibawah
manajemen Sektor Keramasan.
Kebijakan Direksi PT. PLN (Persero) untuk memisahkan pengelola unit
pembangkit dan penyaluran dalam satuan organisasi yang berbeda, yaitu PT. PLN
(Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selata dan PT. PLN (Persero)
6
Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Wilayah Sumatera, maka tanggal 27
Januari 2005, PT. PLN (Persero) Kitlur Sumbagsel Sektor Keramasan berubah
menjadi PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan
Keramasan. Sekitar tahun 2006, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)
berencana untuk membangun pembangkit listrik yang menerapkan prinsip siklus
kombinasi Brayton dan Rankine. Tujuan penggunaan siklus kombinasi adalah
untuk memanfaatkan panas buang dari siklus Brayton yang dimanfaatkan untuk
pemanasan awal pembuatan steam sehingga konsumsi bahan bakar lebih
ekonomis. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Indralaya diharapkan dapat
mengimbangi peningkatan kebutuhan listrik di Sumbagsel. Maka, pada tahun
2008 dilakukan peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Indralaya.
Sekitar tahun 2012, PT. Perusahaan Listrik Negara Persero Keramasan
membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. Pada tanggal 10 Februari
2014 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap diresmikan dan dioperasikan untuk
pertama kalinya. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Sektor Keramasan
diharapkan dapat mengimbangi peningkatan kebutuhan listrik di daerah
Sumbagsel.
Adapun pembangkit yang beroperasi pada PT. PLN (Persero)
Pembangkitan Sumbagsel Sektor Dalkit Keramasan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.1. Pembangkit Listrik PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Keramasan
Jumlah Kapasitas Bahan Mulai
Pembangkit Listrik
Unit Daya Bakar Beroperasi
PLTU Keramasan 2 12,5 MW Gas 1974
PLTG Wescan 11,75 1976 (unit 1);
2 Gas
Keramasan MW 1978 (unit 2)
PLTG Alshtom 21,35
1 Gas 1976
Keramasan MW
PLTGU Keramasan 2 80 MW Gas 2013
Sumber: PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan
Keramasan
7
2.3 Lokasi dan Tata Letak Pabrik
PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sektor Dalkit Keramasan berlokasi
di Jalan Abi Kusno Cokrosuyoso No.24 Kelurahan Kemang Agung, Kertapati,
Palembang. Lokasi perusahaan berada ± 6 Km dari pusat kota dan berada di
sebelah selatan Sungai Musi. Bila ditinjau dari tata letak PT. PLN (Persero)
Sektor Dalkit Keramasan berada disebelah timur Sungai Keramasan. Dilihat dari
depan unit Pembangkit Listik Tenaga Uap (PLTU) berada ± 100 M dari pos
keamanan, dimana sebelah kanan Unit PLTU berhadapan dengan 3 unit
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan berada di bagian belakang gedung
administrasi dan terdapat 2 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
(PLTGU) Keramasan yang berada di sebelah kanan ruang operator.
Peta Lokasi PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan dapat dilihat
pada gambar 1.
Gambar 2.1. Peta Geografis PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan
8
Gambar 2.2. Desain Perencanaan Unit PLTGU Sektor Keramasan.
2.4 Produk
Produk yang dihasilkan dari PLTGU PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumbagsel Sektor Pembangkitan Keramasan ini dengan 2 unit pembangkit
menghasilkan listrik 40 MW per unit, jadi total daya terpasang sebesar 2 × 40
MW = 80 MW. Masing-masing unit dengan daya sebesar 40 MW ini dihasilkan
dari generator turbin gas sebesar ± 27 MW dan dari generator turbin uap sebesar ±
13 MW. Namun, dari masing-masing unit ini daya sebesar 2 MW dikonsumsi
sendiri oleh PT. PLN Sektor Keramasan, jadi daya yang dipasarkan/dijual sebesar
38 MW per unit, jadi total daya yang dipasarkan dari kedua unit di PLTGU PT.
PLN (Persero) Sektor Keramasan yaitu sebesar 2 × 38 MW = 76 MW.
9
induk di unit – unit pembangkit yang gterdiri dari pembangkit Sektor Keramasan,
pembangkit PLTU Bukit Asam, PLTU Tarahan, PLTU Ombilin dan lain-lain.
Arus dan tegangan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit Sektor Keramasan
bagian pertama terlebih dahulu disalurkan ke kota Palembang sebesar 70 KV dan
bagian kedua aliran listrik juga di distribusikan ke plant Sumatera seperti Banda
Aceh, Medan, Jambi, Lampung sebesar 11,5 KV. Kedua bagian ini di atur oleh
UPT (Unit Penyalur Transmisi). Distributor kota Palembang menurunkan
tegangan listrik sebesar 20 KV. Setelah diturunkan ke setiap penjulang (trafo)
yang kemudian disalurkan kerumah-rumah masyarakat sebesar 380-220 V.
SEKTOR
KERAMASAN UPT DISTRIBUTOR MASYARAKAT
10
2.6 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan
2.6.1 Struktur Organisasi
MANAJER
SEKTOR
SPV PELAKSANA
SENIOR SENIOR
PENGADAAN
SPECIALIST SPECIALIST ANALYST/AS
II/ANALYST/AS II/ANALYST/ASS.A SISTANT
S.ANALYST NALYST ANALYST
QUALITY MANAJEMEN KINERJA
ASSURANCE RESIKO
SUPERVISOR
SUPERVISOR SPV. LINGKUNGAN
DAN SDM & UMUM
ENJINIRING KESELAMATAN
KETENAGALISTRIK
AN SUPERVISOR
KEUANGAN
SUPERVISOR
LOGISTIK
MANAJER PLTG/U
KERAMASAN
SUPERVISOR
OPERASI SHIFT A
SUPERVISOR
OPERASI SHIFT B
SUPERVISOR
OPERASI SHIFT C
SUPERVISOR
OPERASI SHIFT D
SUPERVISOR
PEMELIHARAAN
SUPERVISOR
LINGKUNGAN K2
& ADM
Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan
11
Salah satu tujan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk
memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut harus
ada sistem yang mengatur dan mengarahkan kerja dan operasional seluruh pihak
yang berkompeten dalam segala hal yang berkenaan dengan proses dan operasi
pabrik. Oleh karena itu, harus ada wadah dan tempat yang jelas bagi pihak – pihak
tersebut untuk melakukan aktifitas yang sesuai dengan kapasitas dan tingkat
intelejensinya. Wadah yang dimaksud diatas adalah sebuah organisasi atau
lembaga proses perorganisasian adalah upaya untuk menyeimbangkan kebutuhan
pabrik akan stabilitas dan perusahaan.
PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkit Keramasan telah menerapkan
standar ISO 9001 : 2008, ISO 1400 : 2004 & SMK3 yang dilengkapi dengan
perangkat kerja yang disusun dalam satu susunan organisasi line and staff, dimana
pimpinan tertinggi dipimpin oleh Manager Sektor yang membawahi Asisten
Manajer Engineering, Asisten Manajer Operasi dan Pemeliharaan dan Asisten
Manajer SDM & Administrasi, dan langsung membawahi seluruh Manajer-
manajer Pusat Listrik yaitu Manajer PLTD/PLTG Mata Merah, Manajer PLTGU
Indralaya dan Manajer PLTGU Keramasan.
Manajer Sektor bertugas merumuskan rencana dan program kerja,
membina bawahan, mengkoordinir dan mengarahkan kegiatan di lingkungan
sektor serta mengendalikan penggunaan sumber daya manusia agar efisiensi dan
efektif dalam memproduksi tenaga kerja.
12
4. Memeriksa dan mengevaluasi laporan pengoprasian, pemeliharaan dan
administrasi sebagai bahan laporan.
5. Melaksanakan tertib admistrasi perbekalan/tata gedung.
6. Melaporkan realisasi keuangan anggaran rutin dan administrasi pusat listrik.
7. Memantau, mengkoordinasi & mengendalikan kondisi lingkungan pembangkit.
8. Melakukan pembinaan terhadap bawahan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya serta melaksanakan peraturan SMM, SML, SMK3 & K2LH.
13
9. Mengupayakan peningkatan efisiensi dan keandalan serta mendorong
terlaksananya inovasi secara berkesinambungan.
10. Mengelola kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) sesuai aturan
yang berlaku.
14
1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasi dan pemeliharaan.
2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan biaya operasi dan pemeliharaan dan
pengadaan bahan secara efektif dan efisien sesuai anggaran yang ditetapkan.
3. Mengawasi pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit dan mengevaluasi hasil
kerja operasi dan pemeliharaan pembangkit.
4. Mengawasi manajemen outage.
5. Melakukan pengembangan, pembinaan serta penilaian bawahan dibidangnya
untuk meningkatkan kompetensi, kinerja dan motivasi kerja.
6. Mengelola pemeliharaan preventive, korektif, re-engineering & OH, termasuk
ketersediaan tools serta membina bawahan yang menjadi kewenangannya.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya dari atasan sesuai dengan kewenangan
dan ruang lingkupnya serta membuat berita acara transfer energi.
15
6. Memnnitor dan mengevaluasi pengiriman BBM dari pihak ketiga dan
pemakaian BBM.
7. Membuat laporan mengenai SDM, keuangan, K3 serta logistik sebagai bahan
masukan manajemen untuk mengambil keputusan lebih lanjut.
8. Melakukan pengembangan SDM melalui mutasi, pembinaan kompetensi &
karir serta penilaian bawahan di bidangnya untuk meningkatkan kompetensi,
kinerja dan motivasi kerja.
9. Mengevaluasi dan menandatangani data pembayaran biaya pemeriksaan dan
pengobatan pegawai/pensiunan, bantuan kacamata bagi pegawai/pension sesuai
ketentuan.
10. Mengevaluasi pengendalian kontrak kerja dengan pihak ketiga sesuai
permintaan dari bidang/fungsi.
11. Mengelola kehumasan untuk membangun komunikasi yang efektif dengan
pihak-pihak terkait.
12. Mengendalikan dan menjaga keamanan/keutuhan asset perusahaan untuk
kelancaran operasional perusahaan.
13. Menganalisis, mengevaluasi serta koordinasi mengenai seluruh kegiatan yang
terkait dengan pencapaian kinerja yang terkait dengan bidang tugasnya.
14. Membina dan melaksanakan program konseling untuk pembinaan pegawai.
15. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain sesuai dengan kewajiban dan
tanggung jawab pokoknya.
16
ada maupun pengadaan fasilitas baru untuk mengganti sarana dan prasarana
yang telah rusak.
3. Mengelola kehumasan untuk membangun komunikasi yang efektif dengan
pihak-pihak terkait.
4. Memeriksa penyusunan daftar gaji dan emolument serta pajak.
5. Pemutakhiran data SIPEG, memgawasi dan menegakkan disiplin pegawai,
memonitor pelaksanaan diklat.
6. Memonitor penyusunan usulan pembinaan kompetensi dan karir, rotasi, mutasi,
penilaian pegawai, dan struktur organisasi serta job description agar dapat
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perusahaan.
7. Mengatur pelaksanaan pembuat Surat Keputusan (SK)
8. Melakukan pengembangan, pembinaan serta penilaian bawahan di bidang
Kepegewaian dan Diklat untuk peningkatan kinerja.
9. Melakukan perencanaan terhadap kegiatan K3 dan Keamanan dan
mengusulkan anggaran pembiayaan kegiatan K3 dan Keamanan untuk
menciptakan keselamatan, keamanan, dan ketertiban dalam bekerja.
10. Mengawasi kegiatan K3 sehingga adanya keselamatan dalam bekerja dan
tidak terjadinya gangguan keamanan di wilayah kerja PLN.
11. Melaporkan hasil kerja per waktu tertentu berkaitan dengan pelaksanaan
tugas Sekretariat dan Umum, administrasi SDM, K3 dan keamanan yang
disampaikan langsung kepada Asisten Manajer SDM, Keuangan dan
Administrasi.
17
3. Melakukan verifikasi tagihan, bukti-bukti pembayaran, surat-surat berharga
serta menyetujui tagihan tersebut bila sudah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Monitoring jaminan/garansi bank dan persediaan BBM, HU, PDP, AT.
5. Memonitor penyusunan laporan keuangan berkala (triwulan, semester,
tahunan) untuk diinformasikan pada pihak manajemen dan kantor induk.
6. Menjamin tersedianya likuiditas untuk operasional perusahaan.
7. Memonitor pelaksanaan pembayaran kepada pihak internal dan eksternal.
8. Membina bawahan yang menjadi kewenangannya.
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya dari atasan sesuai dengan kewenangan
dan lingkup kerjanya.
18
2.6.2.9 Tugas Pokok Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer
Pengelola Sistem
Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer Pengelola Sistem memiliki
tanggung jawab dan wewenang untuk :
1. Melaksanakan dan me-review SERP (System Equipment Reliability
Priortization), FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), dan RCFA (Root
Cause and Failure Analysis) peralatan pembangkit sampai menghasilkan FDT
(Failure Defense Task) & rekkomendasi yang dilengkapi dengan CBA (Cost
Benefit Analysis)
2. Melaksanakan mmonitoring dan evaluasi pelaksanaan FDT (Failure Defense
Task).
3. Melaksanakan penyusunan daftar chronic problem dan menyusun rekomendasi
pemulihan.
4. Mengkoordinasikan penyusunan PRK Bidang Enjiniring.
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya dari atasan sesuai dengan kewenangan
dan lingkup kerjanya.
19
2.6.2.11 Tugas Pokok Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer
Teknologi Informasi
Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer Teknologi Informasi memiliki
tangung jawab dan wewenang untuk:
1. Mengawasi dan melaksanakan penggunaan program CMMS dengan
memastikan program CMMS siap untuk digunakan dan karyawan yang
menggunakan program ini dapat menjalankan program sesuai dengan yang
diharapkan.
2. Mengawasi pelaksanaan perawatan dan perbaikan infrastruktur teknologi
informasi.
3. Melakukan pemeliharaan data informasi dan sistem pengamanan data
informasi demi memastikan infrastruktur teknologi informasi terproteksi
dengan aman.
4. Melaksanakan pelayanan bidang IT terhadap seluruh pengguna/ user.
20
2.6.2.13 Tugas Pokok Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer
Perencanaan dan Pengendalian Operasi
Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer Perencanaan dan Pengendalian
Operasi memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk:
1. Merencanakan pengoperasian pembangkitan yang efisien dan andal.
2. Mengevaluasi pengoperasian pembangkitan sesuai prosuder (SOP) yang telah
ditetapkan.
3. Menyusun rencana anggaran biaya rutin dalam pengoperasian pembangkitan.
4. Menganalisis unjuk kerja mesin khususnya pemakaian bahan bakar dan
pelumasan.
5. Mengevaluasi laporan konservasi peralatan mesin pembangkit.
6. Menyusun RAE (Rencana Alokasi Energi) bulanan.
7. Berkoordinasi dengan Staff Operasi Pembangkit Sewa.
21
6. Melaksanakan dan mengelola management outage serta mengevaluasi hasil
pemeliharaan rutin.
22
4. Memonitor dan mengawasi kegiatan anggaran dan keuangan serta pencatatan
transaksi guna memastikan seluruh transaksi keuangan diproses/dicatat dengan
benar, akurat, tepat waktu sesuai dengan akuntansi perusahaan.
5. Memonitor persediaan logistik untuk memenuhi kebutuhan perusahaan serta
mencapai tertib logistik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan perusahaan.
6. Memonitor dan mengevaluasi pengiriman BBM dari pihak ketiga dan
pemakaian BBM.
7. Membuat laporan mengenai SDM, keuangan, K3 serta logistik sebagai bahan
masukan manajemen untuk mengambil keputusan lebih lanjut.
8. Melakukan pengembangan SDM melalui mutasi, pembinaan kompetensi &
karir serta penilaian bawahan di bidangnya untuk meningkatkan kompetensi,
kinerja dan motivasi kerja.
9. Mengevaluasi dan menandatangani data pembayaran biaya pemeriksaan dan
pengobatan Pegawai/Pensiunan, bantuan kacamata bagi Pegawai/Pensiun
sesuai ketentuan.
10. Mengevaluasi pengendalian kontrak kerja dengan pihak ketiga sesuai
permintaan dari bidang/fungsi.
11. Mengelola kehumasan untuk membangun komunikasi yang efektif dengan
pihak-pihak terkait.
12. Mengendalikan dan menjaga keamanan/keutuhan aset perusahaan untuk
kelancaran operasional perusahaan.
13. Menganalisis, mengevaluasi serta koordinasi mengenai seluruh kegiatan yang
terkait dengan pencapaian kinerja yang terkait dengan bidang tugasnya.
14. Membina dan melaksanakan program konseling untuk pembinaan pegawai.
15. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain sesuai dengan kewajiban dan
tanggung jawab pokoknya.
23
1. Membantu Manager sektor dalam melaksanakan program kerja pengendalian
dan supervisi manajemen keuangan, manajemen teknik, mmanajemen SDM,
dan manajemen terpadu sesuai program kerja perusahaan.
2. Mengusulkan langkah perbaikan melalui yang menyangkut supervise
manajemen keuangan, manajemen teknik, dan menejemen SDM sesuai
program kerja.
3. Membuat rekomendasi menyangkut proses manajemen dan operasional dan
memberikan masukan dan saran dalam pelaksanaan mitigasi risiko.
2.6.2.18 Tugas Pokok Senior Specialist II/ Analyst/ Assistant Analyst kinerja
Senior Specialist II/ Analyst/ Assistant Analyst kinerja memiliki tanggung jawab
dan wewenang untuk :
1. Menyusun roadmap kinerja, serta mengevaluasi dan melaksanakan upaya-
upaya pencapaian kinerja sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan
manajemen untuk mencapai target sesuai kontrak manjemen.
2. Menilai kinerja unit secara periodik.
3. Menyusun laporan manajemen (LM) dan laporan penelitian tingkat kinerja
(LPTK) unit pembangkitan secara periodik.
4. Melaksanakan kinerja dalam proses penginputan data Quick performance
Result.
5. Menyusun langkah perbaikan dan monitoring pencapaian kinerja unit.
6. Menyusun laporan OEE (Overall Eficiency Effectivities).
24
2.7 Manajemen Perusahaan
Tabel 2.1 Sistem Jam Kerja PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Keramasan
Waktu Kerja
Jadwal
Lembaga
Hari Waktu
Shift 07.30 - 16.00
(Operator CCR/ Operator Lokal/ Senin - Minggu 16.00 - 23.00
Operator WTP) 23.00 - 07.30
Non Shift Senin - Kamis 07.30 - 16.00
(Administrasi/ Karyawan OPHAR/ Istirahat 12.00 - 13.00
Karyawan Enjiniring/ Karyawan Jum'at 07.30 - 16.00
Sektor/ Pejabat kantor Sektor/ Istirahat 11.30 - 13.00
Pejabat kantor Pembangkit) Sabtu Libur
Sumber : PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan
Keramasan, 2016
Sistem kerja yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Keramasan Palembang adalah system kerja shift dan non shift, adapun peraturan
kerja yang berlaku di PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan adalah seperti
yang telah dijelaskan pada tabel 1.2 pada halaman 20.
25
- Memperoleh pemeliharaan kesehatan beserta keluarganya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Perseroan
- Memperoleh tunjangan kematian apabila pegawai meninggal dunia dalam
menjalankan tugas dan kewajiban
- Memperoleh bantuan kematian dalam hal pegawai meninggal dunia
- Memperoleh manfaat pension dalam hal pegawai telah memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan
- Memperoleh hak – hak kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
2. Kewajiban Pegawai
- Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai data pribadi, keluarga
maupun mengenai pekerjaan pada perusahaan.
- Melaksanakan semua tugas atau perintah dan pekerjaan yang diberikan oleh
perusahaan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab.
- Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia perusahaan yang
didapat karena jabatannya maupun di dalam pergaulannya di lingkungan
perusahaan.
- Setia kepada perusahaan dan menjaga citra serta membela kepentingan
perusahaan
- Selalu mejaga kesopanan dan kesusilaan serta norma-norma pergaulan yang
berlaku di masyarakat
- Menjaga dan memelihara barang – barang milik perusahaan yang dipercayakan
kepadanya atau yang digunakan dalam pelaksanaan tugas
- Disiplin pada jam kerja yang telah ditetapkan
- Mentaati dan melaksanakan setiap ketentuan / peraturan yang berlaku di
lingkungan perusahaan
- Selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan
3. Larangan Pegawai
- Melakukan hal – hal yang tidak patut dilakukan pegawai yang bermatabat
- Menyalahgunakan wewenang jabatan
- Melakukan perbuatan yang dapat merugikan perusahaan
26
- Melalaikan tugas kedinasan
- Bekerja untuk Negara asing, bidang usaha lain atau instansi di luar perusahaan
tanpa izin tertulis dari perusahaan
27