Anda di halaman 1dari 52

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik ini. Adapun kerja

praktik yang dilaksanakan pada PT Global Sahabat Otomasi ini untuk memenuhi

persyaratan dalam menyelesaikan jenjang pendidikan strata satu di Fakultas Teknik

Jurusan Elektro Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta. Tidak lupa pula

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ir. Melisa Mulyadi, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro yang telah

membantu dalam proses penerimaan kerja praktik.

2. Ir. V. Budi Kartadinata, S.E., M.T., dan Ir. Sandra Octaviani, M.T. selaku dosen

yang membimbing penulis dalam membuat laporan kerja praktik ini.

3. Bapak Chandra Setiawan, selaku komisaris yang telah memberi ilmu kepada

penulis selama pelaksanaan kerja praktik.

4. Bapak Bong Yulianto, selaku Direktur dan membantu memberi izin untuk

melakukan kerja praktik di PT Global Sahabat Otomasi.

5. Bapak Thedy Wiryanto, selaku R&D Engineer PT Global Sahabat Otomasi yang

telah mendampingi dalam instalasi panel OEE di PT Ultra Prima Plast

6. Bapak Brasilius Dionisius Wahyu, Project Engineer PT Global Sahabat Otomasi

yang telah mendampingi dalam instalasi panel OEE di PT Ultra Prima Plast

7. Seluruh karyawan di PT Global Sahabat Otomasi yang telah meluangkan waktu

untuk membantu penulis dalam menjawab hal yang tidak diketahui oleh penulis.

8. Keluarga yang senantiasa memberi dukungan agar laporan kerja praktik ini dapat

selesai dengan baik.

i
9. Seluruh mahasiswa/i Teknik Elektro UNIKA Atma Jaya yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam pembuatan laporan

kerja praktik ini.

Penulis mengetahui bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

laporan kerja praktik ini, sehingga kritik dan saran dari pembaca yang bersifat

membangun sangat diharapkan oleh penulis dan akan diterima dengan senang hati

agar dapat memberikan dampak positif kedepannya. Akhir kata, semoga laporan

kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tangerang, 20 Agustus 2019

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik

Kerja Praktik adalah kegiatan mahasiswa yang dilakukan di masyarakat

maupun di perusahaan atau instansi untuk mengaplikasikan ilmu yang

diperoleh dan melihat relevansinya melalui jalur pengembangan diri dengan

mendalami bidang ilmu tertentu dan aplikasinya.

Manfaat utama dari kerja praktik itu sendiri adalah menambah

pengalaman mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh secara

langsung dalam dunia pekerjaan. Mahasiswa juga belajar untuk melakukan

troubleshooting, yaitu mencari penyebab masalah yang timbul dalam suatu

pekerjaan serta mencari solusinya.

Laporan ini menjelaskan kerja praktik yang dilakukan di PT. Global

Sahabat Otomasi yang diposisikan pada divisi Enginner. Pekerjaan yang

dilakukan oleh divisi Engineer adalah membuat panel beserta dengan

programnya, lalu melakukan pemasangan panel tersebut di parbik yang telah

ditentukan.

1
1.2 Sejarah Singkat Perusahaan

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT Global Sahabat Otomasi

PT Global Sahabat Otomasi (GSO) berdiri pada tahun 2014 oleh dua

engineers yang mempunya misi untuk berkontribusi di dunia perindustrian tanah

air. Dengan berbekal tekad, kerja keras dan mengandalkan Tuhan, mereka

memulai bisnisnya di garasi rumah hingga pada akhirnya project kamera pertama

di perusahaan F&B mereka dapatkan, sejak saat itu PT Global Sahabat Otomasi

mengkhususkan diri bergerak di bidang vision system, barcode reader dan PLC

controller.

Pada tahun 2016, project yg dikerjakan oleh PT Global Sahabat Otomasi

mulai berkembang hingga ke perusahaan multinasional. Dimana perusahaan

multinasional tersebut mempercayakan beberapa proyek barcode dan sistem

inspeksi ke PT Global Sahabat Otomasi. Lalu dengan berbekal konsep

menggabungkan sistem otomasi dengan sistem cloud & IOT, akhirnya PT Global

Sahabat Otomasi merintis bisnis unit baru yang bergerak di bidang integrasi

software dan OEE monitoring. Hingga sekarang PT Global Sahabat Otomasi

2
masih memiliki tim research & development yang selalu melakukan

pengembangan akan teknologi baru untuk diimplememtasikan di laboratorium

kami.

1.3 Visi dan Misi Perusahaan

“To Be The Best Provider Of Automation Solution In The World And Be

A Partner For Your’s Automation Problem.”

“Untuk Menjadi Penyedia Solusi Otomatisasi Terbaik di Dunia dan Menjadi

Mitra Untuk Masalah Otomasi Anda.”

1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT Global Sahabat Otomasi dapat dilihat pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT Global Sahabat Otomasi

3
BAB II

DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

2.1. Uraian Singkat tentang Bidang Kerja Praktik

Selain untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktik, kerja praktik ini

dilakukan untuk menambah wawasan tentang data logging pada mesin untuk

mengetahui efektivitas kinerja mesin yang dikenal dengan OEE (Overall

Equipment Effectiveness), dengan memiliki kesempatan langsung untuk

mengikuti proses instalasi alat sampai dengan monitoring hasil kinerja alat

tersebut.

Definisi dari istilah "data logging" bervariasi, yang dapat diartikan suatu

teknologi dan metode yang digunakan untuk mengekstrak informasi dari suatu

mesin. Informasi yang diekstraksi berupa sinyal status dan counter menggunakan

Arduino, dan informasi inilah yang akan digunakan untuk mengetahui efektivitas

kinerja mesin atau dikenal dengan OEE. Bidang ini meliputi sejumlah besar

teknologi, perangkat lunak dan produk perangkat keras, sistem terpadu, tindakan,

metode, dan keahlian.

Pekerjaan yang dilakukan yaitu mengikuti tahap awal mulai dari

mempersiapkan bahan yang diperlukan, seperti pemotong dan pemasangan din

rail sebagai jalur peletakan komponen pada kotak panel, kemudian penyusunan

komponen yang digunakan sesuai pola yang telah diberikan serta pemasangan

4
kabel dari satu komponen dengan komponen lainnya, sampai dengan bertanggung

jawab terhadap pemasangan panel pada tempat produksi untuk mendapatkan data

dari mesin produksi tersebut.

Gambar 2.1 Pemasangan panel data logging

Projek panel data logging ini dilakukan pada bagian produksi wafer PT

Ultra Prima Plast (Orang Tua Group) yang terletak di Jl. Daan Mogot Km No.16,

RT.4/RW.10, Semanan, Kec. Kalideres, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus

Ibukota Jakarta.

Sedangkan PT Global Sahabat Otomasi sendiri memiliki kantor yang

terletak pada Jl. Krekot Bunder Raya no. 11A, DKI Jakarta, 10710, RT.4/RW.6,

Ps. Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710,

serta memiliki jadwal operasi kerja pada hari senin sampai dengan jumat, pukul

08.00 – 17.00 WIB.

5
BAB III

BAHASAN KHUSUS

Pada proyek panel data logging ini banyak menggunakan komponen elektrik

yang dapat digolongkan ke dalam 2 posisi yaitu komponen yang berada di dalam kotak

panel yang berisikan seperti power supply 12 Vdc, Arduino, terminal block, SSR

(Solid state relay), relay serta dudukannya dan besi din rail. Kemudian komponen

yang berada di luar kotak panel seperti kwh meter, current transformer, relay 24V.

Kemudian program yang dibutuhka yaitu Arduino, Command Prompt dan AnyDesk,

3.1 Komponen Dalam Panel

Komponen yang berada didalam panel biasanya berupa komponen

elektrik yang berfungsi sebagai pengatur atau controller terhadap semua

komponen yang ada diluar kotak panel. Komponen yang berada didalam panel

tersebut:

3.1.1 Din Rail

Gambar 3.1 Din Rail

6
Din Rail adalah rel logam dari tipe standar yang banyak

digunakan untuk pemasangan pemutus sirkuit dan peralatan kontrol

industri di dalam rak peralatan. Produk-produk ini biasanya terbuat dari

lembaran baja karbon canai dingin dengan permukaan akhir berlapis

seng atau mengkilap. Meskipun logam, din rail dimaksudkan hanya

untuk dukungan mekanis sebagai pendukung penempatan komponen.

3.1.2 Terminal Block Connector

Gambar 3.2 Terminal A2T 1.5

Terminal Blocks Connector berfungsi sebagai tempat

penghubung antara satu kabel komponen dengan kabel komponen

lainnya. Kelebihan dari terminal blocks connector adalah lebih praktis

dan mencegah terjadinya kontak dengan kabel lainnya. Khusus untuk

terminal block connector dengan tipe A2T 1.5 merupakan terminal

block connector yang memiliki susunan bertingkat dengan koneksi

terhubung antar lubang yang setingkat sehingga dapat digunakan

untuk 2 jenis fungsi dalam satu terminal.

7
3.1.3 DC Power Supply

DC power supply berfungsi untuk mengubah aliran arus listrik

AC menjadi arus listrik DC, untuk menyediakan tegangan yang sesuai

dengan rangkaian elektronika dari setiap komponen. DC power supply

atau catu daya ini juga sering dikenal dengan nama “adaptor”

Gambar 3.3 DC Power supply 12V

Sebuah DC power supply atau adaptor pada dasarnya memiliki

empat bagian utama agar dapat menghasilkan arus DC yang stabil.

Keempat bagian utama tersebut diantaranya adalah transformer,

rectifier, filter dan voltage regulator

8
Gambar 3.4 Rangkaian DC Power supply

Keterangan:

1. Transformer, berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik

sesuai dengan kebutuhan komponen elektronika yang terdapat pada

rangkaian adaptor (DC power supply). Transformer bekerja berdasarkan

prinsip induksi elektromagnetik yang terdiri dari dua utama yang

berbentuk lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder

2. Rectifier, berfungsi untuk mengubah gelombang AC menjadi

gelombang DC. Rangkaian rectifier tersebut terdiri dari komponen diode.

3. Filter, digunakan untuk meratakan sinyal arus yang keluar dari

rectifier. Filter ini biasanya terdiri dari komponen kapasitor (kondensator)

yang berjenis elektrolit atau elco (electrolyte capacitor).

4. Voltage Regulator, berfungsi untuk mengatur tegangan

sehingga tegangan output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga

tegangan input yang berasal output filter.

9
3.1.4 Cooling Fan

Gambar 3.5 Cooling Fan

Cooling Fan merupakan komponen yang mengeluarkan udara

panas dan menggantinya dengan udara baru yang suhunya lenih rendah

ke dalam panel, agar komponen yang berada di dalam peanl tidak

overheat dan tetap bekerja dengan baik. Pada bagian kipas terbuat dari

bahan plastik dan pada bagian frame terbuat dari bahan aluminium.

Cooling fan yang digunakan, dapat bekerja pada tegangan 220-240 V.

10
3.1.5 Sloid State Relay (SSR)

Gambar 3.6 Solid State Relay

Pengertian dan fungsi solid state relay sebenarnya sama saja

dengan relay elektromekanik yaitu sebagai saklar elektronik yang biasa

digunakan atau diaplikasikan di industri-industri sebagai device

pengendali. Namun relay elektro mekanik memiliki banyak

keterbatasan bila dibandingkan dengan solid state relay, salah satunya

seperti siklus hidup kontak yang terbatas, mengambil banyak ruang,

dan besarnya daya kontaktor relay. Karena keterbatasan ini, banyak

produsen relay menawarkan perangkat solid state relay dengan

semikonduktor modern yang menggunakan SCR, TRIAC, atau output

transistor sebagai pengganti saklar kontak mekanik. Output device

(SCR, TRIAC, atau transistor) adalah optikal yang digabungkan

sumber cahaya LED yang berada dalam relay. Relay akan dihidupkan

dengan energi LED ini, biasanya dengan tegangan power DC yang

11
rendah. Isolasi optik antara input dan output inilah yang menjadi

kelebihan yang ditawarkan oleh solid state relay bila dibanding relay

elektromekanik.

Gambar 3.7 Rangkaian dalan SSR

3.1.6 KWH meter

Gambar 3.8 Siemens PAC3100 Power Meter

Power meter adalah suatu alat ukur yang bisa mengukur

besaran-besaran listrik secara terintegrasi dari beberapa komponen alat

12
ukur menjadi satu kesatuan yang terangkai dalam suatu alat ukur.alat

ini dapat memudahkan anda dalam meneliti besaran-besaran listrik.

Type power meter yang digunakan pada panel adalah Siemens

PAC3100

Gambar 3.9 Bagian Power Meter

Keterangan :

1) Digital inputs and outputs, functional ground

2) Dummy connections.

3) Supply voltage L/+, N/-

4) Measuring inputs voltage V1, V2, V3, VN

5) Measuring inputs current IL1, IL2, IL3

6) RS 485 connector

13
3.1.7 Arduino dan Ethernet Shield

Gambar 3.10 Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat

open-source, diturunkan dari wiring platform, dirancang untuk

memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki

bahasa pemrograman sendiri.

Pada panel ini, Arduino berfungsi untuk:

 Mengubah sinyal input yang diterima dari relay yang dipasang pada

mesin, menjadi sinyal digital. Pin yang digunakan adalah pin digital

yang di set menjadi mode input. Digital berarti sinyal yang

dikirimkan/diterima bernilai 1 atau 0, on atau off, HIGH atau LOW, ada

atau tidak ada sinyal. Arduino diatur jika menerima sinyal 5V akan

bernilai HIGH atau 1, dan LOW atau 0 jika menerima sinya 0V.

 Menerima data arus listrik motor melalui Power Meter Siemens

PAC3100

14
Gambar 3.11 Ethernet Shield

Ethernet shield adalah modul yang digunakan untuk

mengkoneksikan Arduino dengan jaringan LAN maupun internet

menggunakan kabel (Wired). Arduino Ethernet Shield dibuat berdasarkan

pada Wiznet W5100 ethernet chip. Wiznet W5100 menyediakan IP untuk

TCP dan UDP, yang mendukung hingga 4 socket secara simultan. Untuk

menggunakanya dibutuhkan library ethernet dan SPI. Ethernet shield ini

menggunakan kabel RJ-45 untuk mengkoneksikanya ke jaringan LAN

maupun Internet.

Ethernet shield bekerja dengan memberikan layanan IP pada

Arduino dan komputer. Cara menggunakan dengan memasukkan modul

tersebut ke board Arduino, lalu menghubungkannya ke jaringan ineternet

dengan kabel RJ-45, maka Arduino akan terkoneksi langsung ke jaringan.

Setting IP dapat dilakukan melalui program pada Arduino.

15
Gambar 3.12 Arduino dengan Ethernet Shield

3.1.8 RS 485

Gambar 3.13 RS 485

RS485 adalah teknik komunikasi data serial yang dapat

dilakukan pada jarak yang cukup jauh yaitu 1,2 Km. Komunikasi

RS485 selain dapat digunakan untuk komunikasi multidrop yaitu

berhubungan secara one to many dengan jarak yang jauh teknik ini juga

16
dapat digunakan untuk menghubungkan 32 unit beban sekaligus hanya

dengan menggunakan dua buah kabel saja tanpa memerlukan referensi

ground yang sama antara unit yang satu dengan unit lainnya.

Sistem komunikasi dengan menggunakan RS485 ini dapat

digunakan untuk komunikasi data antara 32 unit peralatan elektronik

hanya dalam dua kabel saja.

Gambar 3.14 IC 75176, industri standar RS485

Bus RS485 adalah mode transmisi balanced differential. Bus ini

hanya mempunyai dua sinyal, A dan B dengan perbedaan tegangan

antara keduanya. Karena line A sebagai referensi terhadap B maka

sinyal akan high bila mendapat input low demikian pula sebaliknya.

Pada komunikasi RS485, semua peralatan elektronik berada pada posisi

penerima hingga salah satu memerlukan untuk mengirimkan data, maka

peralatan tersebut akan berpindah ke mode pengirim, mengirimkan data

dan kembali ke mode penerima. Setiap kali peralatan elektronik

tersebut hendak mengirimkan data, maka terlebih dahulu harus

diperiksa, apakah jalur yang akan digunakan sebagai media pengiriman

17
data tersebut tidak sibuk. Apabila jalur masih sibuk, maka peralatan

tersebut harus menunggu hingga jalur sepi.

Gambar 3.15 Topologi jaringan RS485

Gambar 3.15 memperlihatkan topologi jaringan RS485, stasiun

manapun dapat berkomunikasi dengan stasiun lainnya tetapi tidak pada

waktu yang bersamaan.

Gambar 3.16 Terminating resistor pada jaringan RS485

Pada jaringan komunikasi RS485, diperlukan adanya

terminating resistor (RT). Nilai terminating resistor yang sesuai dengan

impedansi karakteristik kabel adalah sangat penting pada jaringan

RS485. Sebaliknya, jika nilai terminating resistor ini tidak sesuai maka

akan dihasilkan sinyal terdistorsi yang dapat menyebabkan terjadinya

data error. Gambar 3.16 di atas memperlihatkan penempatan

18
terminating resistor pada jaringan RS485, dan gambar 2.17

memperlihatkan hasil percobaan pengaruh nilai terminating resistor

terhadap sinyal.

Gambar 3.17 Terminating resistor terhadap karakteristik sinyal

3.2 Komponen Luar Panel

Komponen yang berada di luar panel berfungsi untuk menerima output.

Komponen Luar Panel tersebut diantaranya :

3.2.1 Relay DRM270024L

Gambar 3.18 Relay 24V

Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau

switch elektrik yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2

19
bagian utama yaitu Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat

kontak Saklar/Switch). Komponen elektronika ini menggunakan

prinsip elektromagnetik untuk menggerakan saklar sehingga dengan

arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang

bertegangan lebih tinggi. Berikut adalah simbol dari komponen relay.

Gambar 3.19 Simbol Relay

20
Gambar 3.20 Cara Kerja Relay

Cara kerja relay:

Poin kontak (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu:

 Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan

selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)

 Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan

selalu berada di posisi OPEN (terbuka)

Sebuah relay terdapat 4 bagian penting yaitu electromagnet

(coil), Armature, Switch Contact Point (saklar) dan spring. Berdasarkan

gambar diatas, iron core(besi) yang dililitkan oleh kumparan coil

berfungsi untuk mengendalikan iron core tersebut. Ketika kumparan

coil di berikan arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnet

sehingga akan menarik Armature berpindah posisi yang awalnya NC

(tertutup) ke posisi NO (terbuka) sehingga menjadi saklar yang dapat

menghantarkan arus listrik di posisi NO. Posisi Armature yang tadinya

dalam kondisi CLOSE akan menjadi OPEN atau terhubung. Armature

akan kembali keposisi CLOSE saat tidak dialiri listrik. Coil yang

digunakan untuk menarik Contact Point ke posisi CLOSE umunnya

hanyak membutuhkan arus llistrik yang relatif kecil.

21
3.2.2 Current Transformer

Gambar 3.21 Current Transformer

CT adalah trafo yang menghasilkan arus di sekunder dimana

besarnya sesuai dengan ratio dan arus primernya. CT umumnya terdiri

dari sebuah inti besi yang dililiti oleh konduktor kawat tembaga. Output

dari skunder biasanya adalah 1 atau 5 ampere, ini ditunjukan dengan

ratio yang dimiliki oleh CT tersebut.

Contohnya 400:5, berarti sekunder CT akan mengeluarkan

output 5 ampere jika sisi primer dilalui arus 400 Ampere. Dari kedua

macam output tersebut yang paling banyak ditemui, dipergunakan dan

lebih murah adalah yang 5 ampere.

Pada CT tertulis class dan burden, dimana masing masing

mewakili parameter yang dimiliki oleh CT tersebut. Class menunjukan

22
tingkat akurasi CT, misalnya class 1.0 berarti CT tersebut mempunyai

tingkat kesalahan 1%. Burden menunjukkan kemampuan CT untuk

menerima sampai batas impedansi tertentu. CT standar IEC

menyebutkan burden 1.5 VA (volt ampere), 3 VA, 5 VA dst. Burden

ini berhubungan dengan penentuan besar kabel dan jarak pengukuran.

2.2.3 Mini PC dan Modem.

Mini PC merupakan komputer berukuran kecil, sehingga tidak

memerlukan banyak ruang untuk diletakkan pada panel. Mini PC

berguna untuk menampilkan data dari panel melalui Command

Prompt. Kemudian data yang diterima akan dikirim ke cloud dengan

koneksi internet dari modem..

23
Gambar 3.22 Tampilan Program Comamnd Prompt

3.3 Software Pendukung

3.3.1 Arduino

Gambar 3.23 Tampilan Program Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat

open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk

memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

24
Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya

memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat

populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal

robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari.

Tapi tidak hanya pemula, para penghobi atau profesional pun ikut

senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino.

Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif

sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-

pustaka (libraries) Arduino.

3.3.2 Command Prompt

Gambar 3.24 Tampilan Program Comamnd Prompt

Command Prompt adalah sebuah aplikasi penerjemah

command line (baris perintah) yang tersedia di sebagian besar

25
sistem operasi Windows. Command Prompt digunakan untuk

menjalankan perintah yang dimasukkan. Sebagian besar perintah

tersebut mengotomatiskan tugas melalui skrip dan file batch,

menjalankan fungsi administratif tingkat lanjut, dan memecahkan

masalah atau menyelesaikan beberapa jenis masalah Windows.

Command Prompt secara resmi disebut Windows

Command Processor, tetapi kadang-kadang juga disebut sebagai

command shell atau cmd prompt atau bahkan dengan nama file,

cmd.exe.

3.3.3 AnyDesk

Gambar 3.25 Tampilan Program AnyDesk

26
AnyDesk adalah remote desktop aplikasi yang di rancang

khusus untuk mencari antarmuka pengguna grafis. Software Anydesk

sangat serbaguna, aman dan ringan. Anydesk sangat ringan digunakan

saat beroperasi diperangkat user sehingga tidak mengganggu kinerja

remoting. Dengan Anydesk anda dapat menggunakan komuter

dimana pun anda berada

27
3.4 Rancangan Sistem

3.4.1 Diagram Blok Sistem

sinyal input relay


Display
Relay Arduino
Digital input
ADC
Mesin
Produksi Cloud
Power Storage
supply

sinyal data arus listrik


Current
Power
Transformer RS 485
Meter

Gambar 3.26 Diagram Blok Sistem Data Logging

Pada tahap awal, relay berfungsi sebagai pemberi sinyal input

kepada Arduino bahwa mesin sedang bekerja. Sinyal yang diterima dari

relay mesin dibedakan menjadi dua yaitu untuk menerima sinyal status dan

sinyal pada mesin produksi. Jika relay status mesin menyala, artinya mesin

sedang aktif atau dalam keadaan standby. Lalu jika relay counter mesin

menyala, artinya mesin sedang melakukan satu kali produksi barang.

Relay status mesin menyala secara kontinu, jika mesin menyala maka relay

akan terus menyala, begitu juga sebaliknya. Untuk relay counter mesin,

28
hanya menyala jika mesin melakukan produksi barang. Setelah itu sinyal

dari relay diterima oleh Arduino melalui pin digital yang sudah diatur

menjadi pin input.

3.4.2 Flowchart

Gambar 3.27 Flowchart Cara Kerja Panel Data Logging

Proses data logging diawali dengan penyalaan mesin produksi

yang kemudian akan membuat relay menyala. Sinyal relay akan

diterima oleh Arduino lalu diubah dari sinyal analog menjadi sinyal

29
digital yang bernilai satu (1) atau HIGH. Jika mesin produksi mati,

Arduino tidak menerima sinyal dari relay, tetapi diubah menjadi sinyal

digital yang benilai nol (0) atau LOW. Setelah itu data akan dikirim ke

PC melalui ethernet, lalu dikirim ke cloud dan dan juga ditampilkan

melalui monitor PC.

3.5 Tahap Pelaksanaan

3.5.1 Penyusunan Komponen Dalam Panel

Pada tahap awal, kegiatan yang dilakukan adalah mendesain

panel termasuk pemasangan din rail dan pelubangan pada panel supaya

semua komponen dapat diletakkan dengan efisien, serta tidak

mengganggu saat dilakukan pemasangan panel. Terdapat dua panel,

yang pertama merupakan panel untuk menerima sinyal status pada

mesin, lalu yang kedua untuk menerima sinyal data arus listrik pada

mesin.

Pada panel pertama, terdapat komponen stop kontak untuk

power supply, terminal block connector, Arduino, SSR dan cooling fan.

30
Gambar 3.28 Panel Status Mesin

Gambar 3.29 Rangkaian Panel Status Mesin

31
Pada panel kedua, terdapat komponen stop kontak untuk power supply,

terminal block connector, Arduino, RS485 serta Power Meter Siemens

PAC3100.

Gambar 3.30 Panel Arus Listrik Mesin

Gambar 3.31 Rangkaian Panel Arus Listrik Mesin

3.5.2 Penyusunan Komponen Luar Panel

Pada panel pertama, relay dihubunkan ke PLC mesin, lalu

dihubungkan juga ke SSR panel status mesin seperti gambar berikut

32
Gambar 3.32 Panel Status Mesin yang telah dipasang

Pada panel kedua, kabel motor mesin tigas fasa dimasukkan ke

dalam current transformer yang terhubung ke panel, seperti gambar berikut

Gambar 3.33 Panel Arus Listrik Mesin yang telah dipasang

33
3.5.3 Pemrograman pada Panel

Gambar 3.34 Program Status Mesin

Gambar 3.35 Program Arus Listrik Mesin

34
3.6 Pengujian

Berikut adalah beberapa foto dari hasil pengujian panel menggunakan

Command Prompt dan AnyDesk. Panel status mesin yang telah terhubung

dengan PLC mesin akan memberikan enam sinyal seperti pada Gambar 4.1,

kemudian data dipaparkan dalam grafik untuk melihat persentase efisiensi

mesin. Persentase efisiensi mesin tersebut, merupakan perbandingan antara

jumlah produk yang telah dihasilkan mesin dengan jumlah produk yang

seharusnya dapat dihasilkan, sesuai dengan spesifikasi mesin dalam periode

waktu tertentu selama mesin aktif.

Gambar 3.36 Data status mesin melalui AnyDesk

Keterangan :

1. Status mesin cooling

35
2. Counter mesin coolinf

3. Status mesin cutting

4. Counter mesin cutting

5. Status mesin oven

6. Counter mesin oven

Gambar 3.37 Grafik status mesin

Kemudiam pada panel arus yang telah terhubung dengan kabel mesin akan

memberikan tiga sinyal yang merupakan data arus mesin 3 fasa pada Gambar

4.2, kemudian data juga dipaparkan dalam grafik.

36
Gambar 3.38 Data arus mesin tiga fasa
Keterangan :

1. Nilai arus mesin fase I

2. Nilai arus mesin fase II

3. Nilai arus mesin fase III

Gambar 3.39 Grafik arus mesin

37
BAB IV

KESIMPULAN

Data logging pada mesin produksi wafer PT Ultra Prima Plast bertujuan

untuk melihat efisiensi mesin tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan menggunakan

panel yang telah diprogram, lalu dihubungkan dengan PLC mesin tersebut. Panel

akan menerima sinyal dari PLC, lalu sinyal tersebut diolah oleh panel. Kemudian

data ditampilkan pada Mini PC melalui Command Prompt dan dikirim ke cloud.

Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan kerja praktik yang dilakukan

di PT Global Sahabat Otomasi mengenai data logging mesin produksi wafer

terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap pembuatan panel, termasuk penyusunan komponen dalam dan

komponen luar panel

2. Tahap pemasangan panel di pabrik

3. Tahap pemrograman panel

Kemudian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Sebelum tahap pembuatan panel, pastikan seluruh komponen dalam

keadaan baik.

2. Sebelum tahap pemasangan panel, harus mengetahui terlebih dahulu

seperti apa bentuk dan tata letak mesin supaya pemasangan panel dapat

berjalan dengan baik.

3. Setelah pemasangan panel, pastikan semua komponen sudah terhubung

dengan baik agar program dapat bekerja.

38
DAFTAR PUSTAKA

[1] Energy Data Logger, Memantau Daya Pada Mesin Dengan Mudah

.https://dataloggerindonesia.com/energy-data-logger-memantau-daya-pada-

mesin-dengan-mudah-63 . 23 Januari 2018

[2] Pengetahuan Dasar Rangkaian dan Pemrograman Rs485 dengan IC Max485.

https://pccontrol.wordpress.com/2011/06/15/pengetahuan-dasar-rangkaian-dan-

pemrograman-rs485-dengan-ic-max485/. 15 Juni 2019

[3] Easy Steps to Choosing the Right Current Transformer.

https://www.dentinstruments.com/blog/easy-steps-to-choosing-the-right-

current-transformer. 02 Februari 2018

[4] Teori Dasar dan pengertian Solid state relay.

https://www.wikikomponen.com/teori-dasar-dan-pengertian-komponen-solid-

state-relay/. 2019

[5] Pengertian Erthernet Shield dan Cara Kerjanya. https://www.immersa-

lab.com/pengertian-ethernet-shield-dan-cara-

kerjanya.htm#:~:targetText=B.%20Cara%20Kerja%20Ethernet%20Shield,akan

%20disambungkan%20ke%20jaringan%20internet. 08 Februari 2018.

[6] Koswara. RS-232, RS-422, RS-485 Serial Data Standards.

http://myelectronicnote.blogspot.com/2018/05/rs-232-rs-422-rs-485-serial-

data.html. 21 Mei 2019

[7] Prasetyo, Muhammad Andi. Menghubungkan dan Mencoba Arduino Ethernet

Shield. http://www.boarduino.web.id/2016/06/menghubungkan-dan-mencoba-

arduino.html. 01 November 2016.

39
[8] Sulistiono, Ari. Komunikasi via Protokol Modbus (RTU) dan Contoh Source

Code VB6. http://www.arisulistiono.com/2010/03/komunikasi-via-protokol-

modbus-rtu-dan_10.html#.Xdsg3ugzbIU. 10 Maret 2010

40
LAMPIRAN

Program pada Panel Status Mesin


#include <SPI.h>
#include <Ethernet.h>

byte mac[] = {0xDE,0xAD,0xBE,0xEF,0xFE,0xED};


byte ip[] = {192,168,0,200};
EthernetServer server(23);

const int input2 = 9;


const int input3 = 3;
const int input4 = 4;
const int input5 = 5;
const int input6 = 6;
const int input7 = 7;

bool sensoreol1=0;//input EOL


bool sensoreol2=0;//input EOL
bool sensoreol3=0;//input EOL
bool sensorflowpack1=0; //delay status input 3
bool greenlamp=0; //input4 lamp hijau

int i = 0;
int eol1 = 0;
int eol2 = 0;
int eol3 = 0;

int printCycle = 0;
int counterEOL = 0;

//Timing sensor tahan

41
unsigned long time1 = 0;
unsigned long time12 = 0;
unsigned long time13 = 0;

unsigned long time2 = 0;


//unsigned long time3 = 0;
//unsigned long time4 = 0;

unsigned long period = 500;

bool readsensor(int in, bool sensortype)


{
bool sensor = LOW;
if(digitalRead(in) == !sensortype)
{
sensor = HIGH;
}
return sensor;
}

bool resetsensor(int in, bool sensortype)


{
bool sensor;
if(digitalRead(in) == sensortype)
{
sensor = LOW;
}
else sensor = HIGH;
return sensor;
}

42
String printserver(bool data)
{
String Val1 = "0";
if(data == HIGH)
{
Val1 = "1";
}
String Val2 = String(Val1 + ",");
return Val2;
}

String lastVal(bool data)


{
String Val1 = "0";
if(data == HIGH)
{
Val1 = "1";
}
return Val1;
}

void setup()
{
Serial.begin(9600);
Ethernet.begin(mac,ip);
server.begin();

pinMode(input2, INPUT);
pinMode(input3, INPUT);
pinMode(input4, INPUT);
pinMode(input5, INPUT);

43
pinMode(input6, INPUT);
pinMode(input7, INPUT);
}

void loop()
{
//input 2,sensoreol 1,eol 1
if ((digitalRead(input2) == HIGH) && (eol1 == 0))
{
sensoreol1 = HIGH;
time1 = millis();
eol1 = 1;
}
if ((digitalRead(input2) == LOW) && ((eol1 == 1) || (eol1 == 2)))
{
eol1 = 0;
}
if ((millis() - time1 >= period) && (sensoreol1 == HIGH))
{
sensoreol1 = LOW;
time1 = millis();
eol1 = 2;
}

//input 3,sensoreol 2,eol 2


if ((digitalRead(input3) == HIGH) && (eol2 == 0))
{
sensoreol2 = HIGH;
time12 = millis();
eol2 = 1;
}

44
if ((digitalRead(input3) == LOW) && ((eol2 == 1) || (eol2 == 2)))
{
eol2 = 0;
}
if ((millis() - time12 >= period) && (sensoreol2 == HIGH))
{
sensoreol2 = LOW;
time12 = millis();
eol2 = 2;
}

//input 4,sensoreol 3,eol 3


if ((digitalRead(input4) == HIGH) && (eol3 == 0))
{
sensoreol3 = HIGH;
time13 = millis();
eol3 = 1;
}
if ((digitalRead(input4) == LOW) && ((eol3 == 1) || (eol3 == 2)))
{
eol3 = 0;
}
if ((millis() - time13 >= period) && (sensoreol3 == HIGH))
{
sensoreol3 = LOW;
time13 = millis();
eol3 = 2;
}

int status1 = digitalRead(input5);


int status2 = digitalRead(input6);

45
int status3 = digitalRead(input7);

String toPrint = String(printserver(sensoreol1)+ printserver(sensoreol2)+


printserver(sensoreol3)
+printserver(status1)+ printserver(status2)+ lastVal(status3));

time2 = millis();
printCycle = time2 % 200;
if (printCycle <= 10)
{
Serial.println(toPrint);
server.println(toPrint);
server.println();
sensoreol1 = LOW;
sensoreol2 = LOW;
sensoreol3 = LOW;
}

delay(10);
}

Program pada Panel Arus Listrik Mesin


#include <SPI.h> // needed for rduino versions later than 2018
#include <Ethernet.h>// Conection Ethernet
#include <EthernetUdp.h> // UDP libary from : bjoern@cs.stanford.edu 12/30/2008
#include <SoftwareSerial.h>// Shofware In Java
#include <SimpleModbus.h>// Connection Modbus
#include <ModbusMaster.h>// Modbus Library

//-- Port Yang Aktif-----

46
#define MAX485_DE 3 // Port SDM 120 :1
#define MAX485_RE_NEG 2// Port SDM 120 :1
ModbusMaster node;
//-----------------------

// --- IP Yang Digunakan ----


byte mac[] = {0xDE,0xAD,0xBE,0xEF,0xFE,0xED};
byte ip[] = {192,168,0,190};
//--------------------------

//--------Variable yang Dipakai----------


int statusFix ;
int a;
float h,t; //for temp and himity
//----------------------

EthernetServer server(4001);

void preTransmission()
{
digitalWrite(MAX485_RE_NEG, 1);
digitalWrite(MAX485_DE, 1);
}
void postTransmission()
{
digitalWrite(MAX485_RE_NEG, 0);
digitalWrite(MAX485_DE, 0);
}

String printserver(float data)

47
{
String Val1 = "0";
if(data > 0)
{
Val1 = data ;
}
String Val2 = String(Val1);
return Val2;
}
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
//--------------------------------------

Ethernet.begin(mac,ip);
server.begin();

pinMode(MAX485_RE_NEG, OUTPUT);
pinMode(MAX485_DE, OUTPUT);

//------- Mode Setup Modbuss On -------


digitalWrite(MAX485_RE_NEG, 1);
digitalWrite(MAX485_DE, 1);
//-------------------------------------

//------- Modbuss Setup -----


Serial.begin(9600);

node.begin(126,Serial);
node.preTransmission(preTransmission);

48
node.postTransmission(postTransmission);
//---------------------------------

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
//-----------Variable yang digunakan -----
int32_t result1; //deklarasi arus fasa 1
int32_t result2; //deklarasi arus fasa 2
int32_t result3; //deklarasi arus fasa 3
uint16_t data[6];
float x1;
float x2;
float x3;
unsigned long *p1;
unsigned long *p2;
unsigned long *p3;

// ------Get Modbus Value --------


result1 = node.readInputRegisters(0xD,2);
if (result1 == node.ku8MBSuccess)
{
data[0] = (node.getResponseBuffer(0x00));
data[1] = (node.getResponseBuffer(0x01));

p1 = (unsigned long*)&x1;
*p1 = (unsigned long)data[0]<<16 | data[1]; //Big-endian
}

49
result2 = node.readInputRegisters(0xF,2);
if (result2 == node.ku8MBSuccess)
{
data[2] = (node.getResponseBuffer(0x00));
data[3] = (node.getResponseBuffer(0x01));

p2 = (unsigned long*)&x2;
*p2 = (unsigned long)data[2]<<16 | data[3]; //Big-endian
}

result3 = node.readInputRegisters(0x11,2);
if (result3 == node.ku8MBSuccess)
{
data[4] = (node.getResponseBuffer(0x00));
data[5] = (node.getResponseBuffer(0x01));

p3 = (unsigned long*)&x3;
*p3 = (unsigned long)data[4]<<16 | data[5]; //Big-endian
}

server.print(x1, 2);
server.print(" - ");
server.print(x2, 2);
server.print(" - ");
server.println(x3, 2);

delay(500);
}

50

Anda mungkin juga menyukai