PENDAHULUAN
Pada level Board of Director (BOD) ada posisi President Director, Vice
President Director dan Director Mr.Rendhika D. Harsono, kemudian Chief
Accounting Officer (CAO) adalah kepala staf akuntansi dan Chief Operating
Officer (COO). Selanjutnya ada posisi Manager yang terdiri dari beberapa bagian,
yaitu Accounting, Human Resources Development (HRD), Information
technology (IT), Supply chain management (SCM), Marketing, Operational
Excellent (OE), Maintenance, Engineering Export dan Production. Setelah itu ada
posisi bagian Assistant Manager.
Tabel 1.1. Deskripsi Jabatan
Position Level Job Description
1. Penentu Kebijakan.
2. Mengatur dan manajemen
Director Top Management Sumber Daya Manusia.
3. Merancang dan memastikan
semua kebijaksaan terlaksana.
1. Mengawasi dan menjalankan
kebijakan yang ada pada
Middle departemen masing-masing.
Manager
Management 2. Memastikan bahwa kebijakan
sudah terimplementasi terhadap
semua bawahan.
Lower 1. Menjalankan dan penggerak
Assistant Manager
Management terhadap kebijakan yang ada.
1.4. Permasalahan
Bagaimana tata cara memahami dan mempelajari proses cable jointing di
PT. Kinenta Indonesia?
2.3.1. Terminal
Terminal berfungsi sebagai penghubung antar kabel/wire antar circuit
(circuit adalah wire yang sudah diberi terminal). Terminal dipasang pada wire
sebagai penghubung, biasanya disambung dengan cara membuka isolasi wire
(striping) lalu crimping terminal tersebut pada wire yang telah di striping
biasanya pada ujung wire. Adapula proses penyambungan pada tengah wire atau
ujung wire yang fungsi arusnya masih dalam satu fungsi aliran dengan proses
jointing.
Gambar 2.5. Terminal
(PT. Kinenta Indonesia 2021)
2.3.2. Wire
Wire adalah bagian material utama dalam pembuatan wiring harness.
Fungsi utama wire adalah untuk menghantarkan arus listrik. Setiap jenis kabel
memiliki spesifikasi dan kapasitas yang berbeda-beda dalam menyalurkan energi
listrik, pada wire terdapat 2 bagian yaitu insulator dan konduktor. Insulator yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik yang berfungsi sebagai pembungkus.
Konduktor yaitu bagian yang berfungsi menghantarkan arus listrik dan pada
umumnya terbuat dari bahan tembaga atau aluminium. Jenis-jenis dan ukuran
wire dalam pembuatan wiring harness yang sering digunakan di PT.Kinenta
Indonesia yaitu:
Tabel 2.1. Jenis Dan Ukuran Wire
0,3 0.85
AVS
mm 0,5 mm mm 1,25 mm 2 mm 3 mm 5 mm 5 mm
0,3
AVSS mm 0,5 mm 0,85mm 1,25 mm 2 mm
b. Sleeve berfungsi sebagai pelindung terminal khusus yang perlu dilindungi oleh
sleeve.
WOS (work order sheet) adalah dokumen yang digunakan pada proses
produksi sebagai acuan pada saat melakukan proses cable Jointing.
Keterangan pada WOS sebagai berikut:
1. Customer. 27. Panjang striping terminal sebelah
2. W/P (Working Periode). kiri.
3. Tanggal start cutting. 28. Nomor circuit yang harus double
4. Jumlah lot. crimping dengan nomor circuit
5. Tanggal selesai proses preparation. yang tertera sebelah kanan.
6. SMC/Big CCT. 29. Standard conductor crimp kanan.
7. Nomor dokumen WOS. 30. Standard insulation crimp kanan.
8. Jumlah circuit yg diproses mesin 31. Nomor terminal sebelah kanan.
dan jumlah circuit dalam assy. 32. Panjang striping terminal sebelah
9. Nomor ujung circuit A. kanan.
10. Nomor circuit. 33. Jenis connector Male (M) atau
11. Nomor assy. Female (F) kiri.
12. Jumlah circuit yang harus di 34. Proses pasang accessories sebelah
cutting. kiri.
13. Nomor mesin yang digunakan. 35. Crimp width conductor (Khusus
14. Nomor ujung circuit B. assy GAC).
15. Jenis wire yang digunakan. 36. Proses pasang marker sebelah kiri.
16. Ukuran wire. 37. Jenis connector Male (M) atau
17. Warna wire. Female (F) kanan.
18. Panjang wire yang di cutting. 38. Proses pasang accessories sebelah
19. Circuit yang harus twist dengan kanan.
circuit yang tertera. 39. Crimp width conductor (Khusus
20. Nomor joint drawing. assy GAC).
21. Nomor M.drawing (special 40. Proses pasang marker sebelah
drawing). kanan.
22. Nomor housing drawing. 41. Kode material terminal.
23. Nomor circuit yang harus double 42. Jenis tube yg harus dipasang
crimping dengan nomor circuit sebelah kiri.
yang tertera sebelah kiri. 43. Kode material terminal.
24. Standard conductor crimp kiri. 44. Jenis tube yg harus dipasang
25. Standard insulation crimp kiri. sebelah kanan.
26. Nomor terminal sebelah kiri. 45. Nomor Assy dan Barcode WOS
6. Jika standar tidak sesuai dengan permintaan pada WOS, potong terminal
hasil proses dengan menggunakan gunting dan stripping kembali circuit
menggunakan stripper, setelah itu lakukan proses jointing kembali.
Gunting digunakan untuk memotong terminal pada ujung circuit jika saat
proses cable jointing terjadi cacat produk seperti salah material maupun standar
tidak sesuai pada WOS dan joint drawing.
Gambar 3.10. Sripper
(PT. Kinenta Indonesia 2021)
Stripper yaitu alat yang digunakan untuk proses stripping yaitu proses
pengupasan insulation wire pada ujung wire.
7. Jika circuit sudah ok scan barcode pada komputer yang telah disediakan
agar ouotput bisa masuk dalam sistem.
10. Isi form self inspect atau monitoring jika menemukan produk cacat pada
proses sebelumnya maupun pada saat proses itu sendiri.
Gambar 3.15. Form Selft Inspect atau Monitoring
(PT. Kinenta Indonesia 2021)
2. Simpan circuit yang telah melalui proses jointing di hanger sebelum middle
inspect.
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Setelah melihat masalah yang terjadi di area produksi cable jointing saran
dari penulis yaitu:
1. Mesin jointing harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum
digunakan, supaya tidak terjadi problem pada saat proses jointing
berlangsung sehingga tidak menghambat proses jointing.
2. Tidak membuat drawing jointing yang susah dibaca atau sulit dipahami oleh
Man Power karena untuk meminimalisir terjadinya defect.
3. Man Power perlu melakukan pelatihan/training agar lebih memahami
Drawing Jointing yang tertera pada komputer yang sudah sesui standar.