Anda di halaman 1dari 18

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA

KONTRAK PAYUNG
UNTUK PEKERJAAN PROYEK – PROYEK DI BEBERAPA
KABUPATEN DI WILAYAH JAWA BARAT
Nomor : 002/SPK/PT.NBN/X/2022
==================================================================
Pada hari ini ……………………., Tanggal ……………….... Bulan ………………. Tahun 2022
( ……………… 2022 ) bertempat di Bandung, kami yang bertandatangan dibawah ini setuju
mengadakan Kontrak Kerja.

Antara

1. Nama : H. SAEFUL HIDAYAT


2. Jabatan : Direktur Utama
3. Perusahaan : PT. NATA BOGA NUSANTARA
4. Alamat : Jl. Raya Pabuaran No. 58 Kemang – Bogor Jawa Barat

Sesuai Wewenang dan jabatannya, dalam hal ini sesuai dengan ketentuan anggaran dasarnya,
bertindak untuk dan atas nama PT. NATA BOGA NUSANTARA yang selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut Pihak Pertama ( Owner Project ).

Dengan
1. Nama : ……………………………………………………………..
2. Jabatan : ……………………………………………………………..
3. Perusahaan : ……………………………………………………………..
4. Alamat : ……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
Sesuai Wewenang dan jabatannya, dalam hal ini sesuai dengan ketentuan anggaran dasarnya,
bertindak untuk dan atas nama ……………………………… yang selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut Pihak Kedua ( Contractor Project ).

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara pihak – pihak tersebut, Ketentuan – ketentuan
sebagaimana tercantum dalam Pasal – pasal dibawah ini :

Pasal 1

TUGAS PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan dalam Kontrak Perjanjian Kerja ini adalah melakukan KONTRAK PAYUNG
untuk pekerjaan Proyek – proyek di beberapa Kabupaten Wilayah Jawa Barat, yang meliputi
pekerjaan seperti :

 Proyek Pariwisata di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat


 Proyek Aerojati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
 Proyek Kampus Baru UPJ di Kabupaten Subang, Jawa Barat
 Proyek Pasar Induk di Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Dengan ruang lingkup pekerjaan :

1. Pihak Pertama memberikan tugas pekerjaan kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua menerima
tugas tersebut. Yaitu utuk melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan uraian yang
tertera di Rencana Anggaran Biaya (RAB ), Rencana Kerja dan Syarat – syarat ( RKS ),
Spesifikasi StrukturArsitektur dan Mechanical Electrical Plumbing serta Dokumen –
dokumen yang berhubungan dengan proyek. Dan akan di review jika ada perbedaan harga
dilapangan yang nantinya akan dibuatkan RAB Koreksi dan ditandatangani serta disetujui
oleh kedua belah pihak.
2. Pihak Kedua mempunyai kewajiban kepada Pihak Pertama untuk melaksanakan,
menyelesaikan dan memelihara pekerjaaan serta memperbaiki kerusakan sesuai ketentuan
dan Spesifikasi yang tercantum dalam Kontrak Kerja.
3. Para Pihak telah sepakat dan setuju setelah mempelajari Draft Pra Kontrak pekerjaan ini
hingga kedua belah pihak menandatangani secara bersama – sama di dalam Surat Kontrak

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
Pekerjaan ini yang mana Pihak Kedua menyerahkan 1 ( Satu ) set Company Profile untuk
menunjang dalam memenuhi kriteria dan kemampuan Pihak Kedua secara Tekhnik dan
Finansial pelaksanaan yang disetujui oleh Pihak Pertama.

Pasal 2

DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dasar Perjanjian dan Pekerjaan Proyek ini menjadi bagian yang mengikat serta tidak terpisahkan
dalam perjanjian ini adalah :

1. Rencana Kerja dan Syarat – syarat ( RKS )


2. Spesifikasi Teknis Struktur, Arsitektur dan Mekanika Elektrikal Plumbing.
3. Gambar – gambar
4. Jadwal Pelaksanaan pekerjaan
5. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung antara lain :

 SNI 03-3990

Tentang Tatacara Instalasi Penangkal Petir untuk bangunan.

 SNI 0255 – 1987 D

Tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987

 SNI 03 – 1727 – 1989

Tentang Tatacara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung.

 SNI 03 – 1729 – 1989

Tentang Tatacara Perencanaan Baja untuk Gedung

 SNI 03 – 1736 – 1989

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
Tentang Tatacara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran
pada Bangunan Rumah dan Gedung.

 SNI 03 – 2410 – 1989

Tentang Tatacara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi.

 SNI 03 – 2847 – 1992

Tentang Tatacara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.

6. Petunjuk dan Perintah Tertulis dari Pihak Pertama yang masih sesuai dengan Lingkup Tanggung
Jawab dan Kewajiban Pihak Kedua dalam Pasal 3 di Perjanjian ini.
7. Selain Ketentuan diatas juga terikat kepada Peraturan tentang Bangunan lainnya yang berlaku.

Pasal 3

PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Jumlah Total Pekerjaan sebesar Rp. 205.153.000.000.000,- (Dua Ratus Lima Trilyun
Seratus Lima Puluh Tiga Milyar ) ini merupakan Nilai Proyek Global dan akan
dikurangi biaya – biaya keperluan pemilik proyek seperti :
 Biaya Operasional Pemilik Proyek.
 Biaya Pematangan Lahan
 Biaya Perizinan
 Biaya Konsultasi Perencanaan
 Biaya Manajemen Konstruksi/ Pengawasan
 Biaya Pra Operasional ( Grand Launching )
2. Dalam Jumlah biaya pelaksanaan tersebut diatas sudah termasuk segala pengeluaran
pembelian Material dan jasa upah/ buruh pekerja dan termasuk kebutuhan Pihak Kedua.

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
3. Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan menghitung ulang nilai borongan pekerjaan
konstruksi yang akan dikerjakan oleh Pihak Kedua. Ada kekurangan atas biaya pekerjaan
tersebut maka akan dikeluarkan addendum tambahan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan atas pekerjaan yang sudah disepakati dan atau dilakukan penyesuaian RAB
dan Spesifikasi Konstruksi.

Pasal 5
CARA PEMBAYARAN

1. Pihak Kedua mendapatkan DP 20% Discounter dengan jaminan uang muka dari Bank.
2. Pembayaran Tahap 1 sebesar 25% untuk progress pekerjaan 45% ( Dipotong Uang Muka ).
3. Pembayaran Tahap 2 sebesar 25% untuk progress pekerjaan 75% ( Dipotong Uang Muka ).
4. Pembayaran Tahap 3 sebesar 25% untuk progress pekerjaan 100%
( Dipotong Uang Muka + Retensi 5% ).

Pasal 6

HAK DAN KEWAJIBAN

Pihak Pertama menyerahkan pekerjaan kepada Pihak Kedua, dan Pihak Kedua menerima untuk
melaksanakan pekerjaan seperti tercantum pada Pasal 1 dengan Hak dan Kewajiban sebagai berikut
ini :

A. Pihak Pertama
1. Menyiapkan Lahan.
2. Berkewajiban dan bertanggungjawab atas data yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan beserta kelengkapannya seperti IMB, AMDAL, RAB/ RKS dan perizinan lainnya
dalam arti seluas – luasnya.
3. Bertranggungjawab atas kebenaran Proyek, keabsahan dan Legalitas Proyek.
4. Bertanggung jawab atas keamanan Proyek dan pengguna jalan dari pihak luar.

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
B. Pihak Kedua
1. Melaksanakan Pekerjaan tersebut sesuai RAB/ RKS
2. Menjaga keamanan/ ketertiban di dalam lapangan.
3. Mengasuransikan Proyek dan Tenaga Kerja dengan system Constructian All Risk ( CSR ) dan
Asuransi Tenaga Kerja ( ASTEK ).

Pasal 6

PENGAWASAN PEKERJAAN/ MANAJEMEN KONSTRUKSI

1. Untuk Pengendalian Pekerjaan yang terdiri atas kegiatan Pengawasan, Pengujian dan
Pengkoreksian, maka Pihak Pertama menunjuk Konsultan Pengawas sebagai pengawas pekerjaan/
manajemen konstruksi yang bertindak untuk dan atas nama Pihak Pertama dan telah diketahui
oleh Pihak Kedua.
2. Pihak Pertama akan menunjuk Pihak Internal dari Owner untuk pengawasan Lapangan dan
koordinasi Lapangan terkait dengan Konsultan Perencanaan, Konsultan pengawasan dan
kontraktor pelaksana lapangan.
3. Apabila Perusahaan yang ditunjuk dalam ayat 1 Pasal ini berhalangan atau tidak dapat
menjalankan kewajibannya, maka Pihak Pertama dapat menunjuk penggantinya dan diberitahukan
secara tertulis kepada Pihak Kedua.
4. Pihak Kedua harus mematuhi perintah/ petunjuk teknis dan manajemen dari pengawas pekerjaan/
manajemen konstruksi sesuai dengan kewenangan yang telah ditentukan.

PASAL 7

BAHAN DAN PERALATAN

1. Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
Pemborongan ini harus disediakan dalam keadaan baruuntuk material bangunan konstruksi oleh
Pihak Kedua.

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
2. Pihak Kedua mengajukan contoh bahan dan peralatan yang akan digunakan untuk mendapatkan
persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.
3. Pihak Pertama berhak melakukan pengujian terhadap bahan dan peralatan yang diajukan oleh
Pihak Kedua.
4. Pihak Pertama berhak menolak bahan dan peralatan yang disediakan oleh Pihak Kedua jika
kualitas dan Spesifikasinya tidak memenuhi persyaratan.
5. Jika bahan dan peralatan tersebut di tolak oleh Pihak Pertama, maka Pihak Kedua harus
menyingkirkan bahan dan peralatan tersebut dari Lokasi pekerjaan dalam waktu 2 X 24 jam,
Pihak Kedua harus mengganti dengan bahan dan peralatan baru yang memenuhi persyaratan.
6. Apabila bahan dan peralatan yang digunakan/ terpasang setelah melalui pengujian ternyata tidak
memenuhi persyaratan kualifikasi dan spesifikasi yang telah ditentukan, maka Pihak Kedua wajib
mengganti/ memperbaiki tanpa berhak menuntut kerugian.
7. Jika bahan dan peralatan tidak terdapat di pasaran, maka Pihak Kedua dapat mengajukan bahan
dan peralatan pengganti yang setara melalui persetujuan tertulis Pihak Pertama, dalam hal ini
tetap berlaku ketentuan ayat 12 pasal ini.
8. Tidak tersedianya bahan dan peralatan di pasaran, tidak bias dijadikan alasan untuk keterlambatan
pekerjaan.
9. Pihak Kedua wajib menjaga keamanan bahan dan peralatan di lokasi dari pencurian.
10. Pihak Kedua wajib menjaga kebersihan lokasi dan lingkungan dari kotoran dan polusi yang
ditimbulkan penggunaan bahan dan peralatan dalam pelaksanaan pekerjaan.
11. Pihak Kedua wajib membuat tempat atau gudang yang baik dan aman untuk menyimpan bahan
dan peralatan guna kelancaran pekerjaan.
12. Pihak Kedua harus menjalin kerja sama yang baik dengan pemasok perangkat dari luar dan dalam
negeri.
13. Pihak Kedua menjamin bahwa bahan dan peralatan yang dipasang tersedia suku cadang dan agen
penjualnya di Indonesia serta bersedia memberikan layanan purna jual.
14. Pihak Kedua diwajibkan memaksimalkan pengunaan bahan dan peralatan produsi dalam negeri.

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
Pasal 8

TENAGA KERJA

1. Pihak Kedua wajib menugaskan tenaga kerja ahli dan terampil dalam jumlah cukup sesuai
kebutuhan pekerjaan yang dicantumkan dalam struktur organisasi proyek dan diserahkan kepada
Pihak Pertama.
2. Di lokasi pekerjaan harus ada wakil Pihak Kedua yang di tunjuk sebagai pemimpin pelaksana
yang mempunyai wewenang untuk mewakili Pihak Kedua yang dapat menerima/ memberikan/
memutuskan segala urusan pekerjaan di lapangan.
3. Penunjukan/ penugasan/ penggantian staff proyek atau pemimpin pelaksana harus memenuhi
kualifikasi kemampuan dan pengalaman yang telah ditentukan.
4. Pihak Kedua wajib menyediakan tenaga harian dalam jumlah yang cukup dan kualifikasi sesuai
dengan volume dan komplesitas pekerjaan.
5. Penyediaan Tenaga harian harus dilaporkan ke Pihak Pertama dalam bentuk daftar yang dilampiri
keterangan Identitas setiap Tenaga Kerja.
6. Jika Pihak Pertama meminta Pihak Kedua untuk memberhentikan orang atau Tenaga kerjanya dan
menyatakan alasan atas permintaan tersebut, maka Pihak Kedua harus menjamin dalam waktu
7 X 24 jam, orang atau pegawai kerja tersebut sudah harus meninggalkan lokasi pekerjaan dan
tidak berhubungan lagi dengan pekerjaan dalam kontrak.
7. Pihak Kedua wajib menyediakan perlengkapan pengamana untuk keselamatan tenaga kerja.
8. Ongkos – ongkos dan upah tenaga kerja untuk pelaksnaan pekerjaan ditanggung oleh Pihak
Kedua.
9. Pihak Kedua Wajib menyelenggaraka Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( JAMSOSTEK )
kecelakaan dan kematian sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
10. Jaminan tersebut harus memiliki masa berlaku minimal sampai akhir masa kontrak dan
diserahkan kepada Pihak Pertama selambat – lambatnya 10 ( Sepuluh ) hari sejak dikeluarkannya
Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ). Jaminan tersebut bisa dilakukan menurut Variabel jumlah
pekerja yang ada di lapangan.

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
11. Pihak Kedua harus bertanggung jawab atas kerugian Pihak Pertama akibat orang – orang yang
dipekerjakannya.
12. Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka Pihak Kedua wajib memberikan
pertolongan medis sepenuhnya terhadap korban dan semua biaya yang ditimbulkan menjadi
tanggung jawab Pihak Kedua.
13. Pihak Kedua wajib menyediakan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan dan ketertiban
bagi pekerja yang tinggal sementara di lokasi pekerjaan.
14. Hubungan antar para pekerja dengan Pihak Kedua sepanjang tidak diatur secara khusus, tunduk
pada peraturan perburuhan yang berlaku.
15. Semua yang berkaitan dengan persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun Subkontraktor menjadi
beban dan tanggung jawab Pihak Kedua, baik di dalam maupun di luar Pengadilan.

Pasal 9

SUB KONTRAKTOR

1. Pihak kedua wajib bekerja sama dengan Sub Kontraktor ( Termasuk dengan sub kontraktor
golongan ekonimi lemah ) setempat sesuai dengan bidang keahliannya.
2. Pihak Kedua tidak diperkenankan menyerahkan seluruh pekerjaan kepada Sub Kontraktor atau
pihak ketiga.

Hubungan antara Pihak Kedua dan Sub Kontraktor menjadi tanggung jawab sepenuhnya Pihak
Kedua.

3. Untuk pekerjaan yang akan diserahkan kepada Sub Kontraktor atas persetujuan Pihak Pertama,
maka Pihak Kedua berkewajiban melakukan Koordinasi yang baik dan penuh tanggung jawab
atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Sub kontraktor dan hal ini tidak mengurangi
kewenangan pengawas pekerjaan/ manajemen konstruksi untuk mengendalikan pelaksanakan
pekerjaan Sub Kontraktor.
4. Pihak Kedua bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan Sub kontraktor dan segala sesuatu yang
menyangkut hubungan Pihak Kedua dengan Sub Kontraktor.

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
5. Sebelum dilakukan serah terima pertama pekerjaan kepada Pihak Kedua, maka Pihak Kedua
harus telah menyelesaikan segala urusan keuangan dengan Sub Kontraktor.

Pasal 10
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaan pelaksanaan sampai dengan selesai 100% ( Seratus Persen )
serah terima pertama ditetapkan selama 24 bulan atau 2 tahun dan masa pemeliharaan adalah 90
hari ( Sembilan puluh hari ), terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK )
diberikan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.
2. Jangka waktunya penyelesaian pekerjaan tersbut di ayat 1 Pasal ini tidak dapat diubah oleh Pihak
Kedua kecuali adanya Keadaan Memaksa seperti diatur dalam surat perjanjian ini atau adanya
perintah Penambahan/ pengurangan pekerjaan dari Pihak Pertam secara tertulis yang
mengakibatkan terdapat perpanjangan/ penambahan waktu penyelesaian pekerjaan dan diatur
dalam perjanjian tambahan ( Addendum ).
3. Perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan dapat disetujui oleh Pihak Pertama dengan Surat
Persetujuan, apabila ada permintaan secara tertulis dari Pihak Kedua dengan alasan – alasan yang
cukup kuat dan dapat diterima Pihak Pertama. Permintaan perpanjangan waktu penyerahan
tersebut disampaikan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat – lambatnya 14 ( Empat Belas
) hari sebelum waktu penyerahan yang telah ditetapkan.
4. Pekerjaan telah selesai 100% ( Seratus Persen ) bila telah dinyatakan dalam berita acara
penyerahan pertama pekerjaan yang ditandatangani Kedua belah Pihak dan jasa konsultan
pengawasab Supervisi yang mewakili Pihak Pertama.

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
Pasal 11

MASA PEMELIHARAAN

1. Masa pemeliharaan hasil pekerjaan ditetapkan selama 90 ( Sembilan Puluh ) hari Kalender
terhitung sejak tanggal Pekerjaan selesai 100% dan telah diterima oleh Pihak Pertama dalam
keadaan baik, yang dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pertama.
2. Apabila selama masa pemeliharaan ternyata terdapat kerusakan – kerusakan akibat iklim atau
akibat kelalaian/ kesalahan pemakaian/ pemasangan bahan yang tidak sesuai dengan ketentuan
perjanjian, maka Pihak Kedua wajib melakukan perbaikan dan seluruh biaya perbaikantersebut
ditanggung oleh Pihak Kedua.
3. Berkaitan dengan ayat 2 Pasal ini, maka masa pemeliharaan terhitung sampai dengan berakhirnya
perbaikan yang dilakukan tersebut.
4. Apabila Pihak Kedua tidak melakukan perbaikan sebagaimana di maksud ayat 1 dan ayat 2 di
Pasal ini, Pihak Pertama dapat menunjuk Pihak Ketiga untuk melakukan perbaikan tersebut
dengan biaya dibebankan pada Pihak Kedua.

Pasal 12

KENAIKAN HARGA

1. Kenaikan harga Bahan, Peralatan dan upah kerja selama masa pelaksanaan pekerjaan pekerjaan
pemborogan ini ditanggung oleh Pihak Kedua.
2. Pihak Kedua tidak dapat mengajukan tuntutan ( Klaim ) atas kenaikan Harga Bahan, Peralatan
dan Upah tersebut, kecuali apabila Pemerintah Republik Indonesia dalam bidang Moneter secara
resmi menyatakan tentang kenaikan tersebut yang diatur dalam peraturan perundang – undangan
atau pemberitahuan secara tertulis.
3. Pengajuan klaim kenaikan harga kepada Pihak Pertama untuk mendapatkan penyesuaian harga
paling lambat 14 ( Empat Belas ) hari kalender dengan menyatakan pernyataan resmi dari Instansi
Pemerintah yang berwenang.

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
Pasal 13

PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Perubahan yang merupakan Penambahan atau Pengurangan pekerjaan hanya dianggap sah
sesudah mendapatkan persetujuan tertulis dari Pihak Pertama dengan menyebutkan jenis, volume
dan rincian pekerjaan secara jelas.
2. Perhitungan Penambahan dan Pengurangan pekerjaan dihitung atas harga yang disetujui kedua
belah pihak , jika tidak tercantum daftar harga satuan Pekerjaan dalam Pasal 10 ayat 4 di
perjanjian ini.
3. Harga Pekerjaan tambah kurang dalam ayat 1 dan 2 pasal ini setinggi – tingginya10% ( Sepuluh
Persen ) dari Harga borongan dan sudah termasuk Pajak yag harus dibayarkan Pihak Kedua.
4. Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat di pakai sebagai alas an untuk mengubah jangka
waktu penyelesaian pekerjaan kecuali atas persetujuan tertulis Pihak Pertama.
5. Untuk pekerjaan tersebut diatas kan perjanjian tambahan ( Addendum ).
6. Pelaksanaan pembayaran pekerjaan tambah kurang dilakukan setelah pekerjaan selesai 100%.

Pasal 14

SANKSI DAN DENDA

1. Jika Pihak Kedua melalaikan tugas dan kewajibannya sesuai Surat Perjanjian dan telah
mendapatkan Peringatan tertulis dari Pihak Pertama 3 (Tiga ) X berturut – turut tetapi Pihak
Kedua tetap tidak mengindahkannya, maka untuk setipa kali melakukan kelalaian, maka Pihak
Kedua dikenakan Denda sebesar 0,1% ( Nol koma satu persen ) per mil, dengan kewajiban Pihak
Kedua tetap harus memperbaiki kelalaian yang diperingatkan tersebut.
2. Jika Pihak Kedua tidak dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dalam batas wakutu
yang telah ditetapkan, maka untuk setiap kali keterlambatan Pihak Kedua wajib membayar denda
keterlambatan sebesar 0,1 % ( nol koma satu ) per mil dari pekerjaan manajemen.
3. Maksimum Denda kumulatif ditetapkan sebesar 5% ( Lima persen ) dari besarnya jumlah harga
borongan pekerjaan.

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
4. Apabila terbukti bahwa Pelaksanaan pekerjaan Manajemen bertentangan dengan Surat Perjanjian
ini dan mengakibatkan kerugian bagi Pihak Pertama, maka Pihak Kedua bertanggung jawab
penuh atas kerugian tersebut.
5. Semua Denda dalam Pasal ini akan diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua.

Pasal 15

KEADAAN MEMAKSA ( FORCE MAJEURE )

1. Yang dimaksud “ Keadaan Memaksa “ dalam perjanjian ini adalah peristiwa – peristiwa di luar
kemampuan Pihak Pertama dan Pihak Kedua yang dapat mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan
kegiatan kedua belah pihak yaitu :
a. Bencana Alam ( Gempa bumi, tanah longsor, badai dan banjir )
b. Perang Revolusi, makar, huru – hara pemberontakan, kerusuhan dan kekacauan
( kecuali karyawan kontraktor )
c. Kebakaran ( Kecuali disebabkan dalam pelaksanaan pekerjaan atas kelalaian Pihak
Kedua )
d. Keadan memaksa yang dinyatakan secara resmi oleh Pemerintah.
2. Apabila dalam “keadaan memaksa” maka :
a. Maka Pihak Pertama memberitahukan secara tertulis kepada Pihak Kedua bahwa
telah terjadi “ Keadaan Memaksa “, selambat – lambatnya 7X24 jam setelah kejadian.
b. Apabila selama 7X24 jam sejak terjadinya “Keadaan Memaksa” Pihak Pertama tidak
membuat pernyataan seperti tersebut di pasal 2 ayat a pasal ini, maka Pihak Kedua
berhak mengajukan keadaan tersebut kepada Pihak Pertama untuk mendapatkan
persetujuan tertulis.
c. Jika dalam waktu 3 X 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan Pihak Kedua kepada
Pihak Pertama tentang “keadaan memaksa”tersebut Pihak Pertama tidak memberikan
jawaban, maka Pihak Pertama dianggap menyetui “keadaan memaksa” tersebut.

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
d. Pihak Kedua wajib mengamankan lapangan atau pekerjaan dan segera menghentikan
seluruh kegiatan pekerjaan setelah menerima pernyataan/ persetujuan tertulis keadaan
memaksa dari Pihak Pertama.
e. Pihak Kedua segera melaporkan kemajuan pekerjaan pada saat keadaan memaksa
setelah di periksa oleh Pihak Pertama.
f. Pembayaran Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dilakukan setelah dilakukan
perhitungan dan setelah Pihak Kedua menyelesaikan kewajiban keuangan kepada
para karyawan dan tenaga ahli yang dipekerjakan oleh Pihak Kedua.

Pasal 16

RISIKO

1. Jika hasil pekerjaan Pihak Kedua musnah karena kelalaian Pihak kedua sebelum diserahkan
kepada Pihak Pertama, maka Pihak Kedua bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul.
2. Jika pada waktu pelaksanaan terjadi kemacetan – kemacetan akibat tidak tersedianya bahan alat –
alat karena kesalahan Pihak Kedua, maka segala resiko akibat kemacetan pekerjaan tersebut
menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.
3. Apabila selama Pihak Kedua Melaksanakan pekerjaan pemborngan ini menimbulkan kerugian
Pihak Ketiga ( Orang – orang yang tidak ada sangkut pautnya dalam pekerjaan ini ) akibat
kelalaian Pihak Kedua, maka segala kerugian ditanggung oleh Pihak Kedua.
4. Pihak Kedua Wajib menutup Asuransi Construction All risk ( CAR ) dan atau Erection All Risk
untuk semua jenis pekerjaan ini yang dilaksanakan dalam Surat Perjanjian ini.

Pasal 17

KEGAGALAN KONSTRUKSI

1. Kegagalan Konstruksi bangunan merupakan keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dari segi Tehnik, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja dan

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
atau keselamatan umum sebagai akibat kesalahan penyedia jasa setelah penyelenggaraan akhir
pekerjaan konstruksi.
2. Apabila kegagalan bangunan akibat perencanaan konstruksi maka konsultan perencana konstruksi
bertanggung jawab atas ganti rugi sebatas perencananya yang belum atau tidak dirubah.
3. Apabila kegagalan bangunan disebabkan oleh Pihak Kedua maka tanggung jawab berupa sanksi
dang anti rugi dapat dikenakan oleh Pihak Kedua yang menandatangani kontrak pembangunan
tersebut.

Pasal 18
PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. Pihak Pertama dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa menggunakan ketentuan
Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang – undang Hukum Perdata setelah Pihak Pertama
memberikan peringatan/ teguran tertulis 3 ( Tiga ) kali berturut – turut tetapi Pihak Kedua tetap
tidak mengindahkan dalam hal :
a. Dalam waktu 14 ( Empat Belas ) hari kalender terhitung sejak tanggal Surat Perintah
Mulai Kerja diterbitkan oleh Pihak Pertama, Pihak Kedua tidak memulai
melaksanakan pemborongan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Surat perjanjian ini.
b. Dalam waktu 14 ( Empat Belas ) hari kalender berturut – turut tidak melanjutkan
pekerjaan pemborongan yang telah dimulainya.
c. Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat penyelesaian
pekerjaan ini.
d. Pihak Kedua nyata – nyata tidak melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan oleh Pihak
Pertama.
e. Pihak Kedua nyata – nyata tidak melaksanakan atau melanjutkan pekerjaan yang
ditugaskan.
f. Apabila jumlah denda kumulatif telah mencapai maksimum 5% ( Lima Persen ) dari
jumlah harga pemborongan.

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
2. Jika terjadi pemutusan perjanjian pemborongan secara sepihakoleh Pihak Pertamas ebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, maka Pihak Pertama dapat menunjuk pemborong lain untuk
menyelasaikan pekerjaan tersebut. Pihak Kedua segera menyerahkan kepada Pihak Pertama
Dokumen Kontrak Lengkap dengan Lampran – lampirannya dan seluruh keterangan lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan Pihak Kedua,
3. Apabila terjadi pemutusan perjanjian sebagaimana dimaksud ayat 2 pasal ini, maka pihak pertama
akan memperhitungkan dan menetapkan pembayaran berdasarkan penilaian prestasi pelaksanaan
pekerjaan yang telah diselesaikan Pihak Kedua.
4. Dalam hal demikian, maka jaminan uang yang telah diserahkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama menjadi milik Pihak Pertama sebagaimana diatur dalam surat perjanjian ini.

Pasal 19

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan
secara musyawarah.
2. Apabila perselisihan itu tidak bisa diselesaikan secara musyawarah, maka akan diselesaikan
oleh suatu “panitia pendamai” yang berfungsi sebagai juri/ wasit yang dibentuk dan diangkat
oleh kedua belah pihak dan terdiri dari 3 ( Tiga ) orang yaitu :
a. Seorang wakil dari Pihak Pertama sebagai anggota
b. Seorang wakil dari Pihak Kedua sebagai anggota dan
c. Seorang Pihak Ketiga yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh kedua belah pihak.
3. Keputusan “Panitia Pendamai” ini mengikat kedua belah pihak dan biaya penyelesaian
perselisihan yang dikeluarkan menjadi tangggung jawab kedua belah pihak.
4. Jika keputusan sebagaiman yang tercantum di ayat 3 pasal ini tidak dapat diterima oleh salah
satu pihak atau kedua belah pihak, maka perselisihan akan diteruskan ke Pengadilan Negeri.

Pasal 20

TEMPAT DAN KEDUDUKAN

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
Untuk Pelaksanaan Perjanjian Manajemen ini beserta segala akibat hukumnya, kedua belah pihak
telah memilih tempat kedudukan ( Domisili ) yang tetap dan sah di Kantor Pengadilan Negeri yang
akan ditetapkan bersama.

Pasal 21

LAPORAN

1. Jika sewaktu – waktu diminta oleh Pihak Pertama untuk menyerahkan sebagian atau
keseluruhan Dokumen Kontrak, Laporan beserta Catatan – catatan selama di Lapangan, maka
Pihak Kedua harus segera menyerahkan kepada Pihak Pertama.
2. Pihak Kedua wajib membuat Laporan berkala pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan,
termasuk pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan Sub Kontraktor.
3. Pihak Kedua wajib membuat catatan yang jelas dan pasti mengenai kemajuan pekerjaan yag
telah dilaksanakan.
4. Laporan dan catatan tersebut dalam ayat 2 dan 3 pasal ini, dibuat dalam bentuk Laporan Buku
Harian rangkap 3 ( Tiga ) diisi pada format yang telah dietujui Pengawas Pekerjaan/
Manajemen Konstruksi dan harus selalu berada di tempat pekerjaan.
5. Pihak Kedua wajib membuat dan menyerahkan kepada Pihak Pertama foto – foto
dokumentasi setiap bagian pekerjaan tentang persiapan, pelaksanaan dan hasil pekerjaan
sampai selesai yang dimasukan dalam album dan dibuat dalam rangkap 3 (Tiga ) .
6. Pihak Kedua wajib membuat dan menyerahkan kepada Pihak Pertama pada saat penyerahan
pekerjaan yaitu gambar – gambar sesuai dengan pekerjaan (AS Built Drawing ).

Pasal 22

PENUTUP

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan – perubahan yang
dipandang perlu oleh Kedua Belah pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com
Tambahan ( Addendum ) dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat
Perjanjian ini.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 ( Dua ) bermaterai cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama, masing – masing untuk Pihak Pertama dan Pihak Kedua.

Demikian Surat Perjanjian Pekerjaan Pemborongan ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah
pihak pada hari dan tanggal tersebut diatas dan dinyatakan berlaku sejak tanggal dikeluakannya Surat
Perintah Mulai Kerja ( SPMK ) dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.

Ditetapkan di : ………………….

Tanggal : ………………….

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. NATA BOGA NUSANTARA

( H. SAEFUL HIDAYAT ) ( _____________________ )


Direktur Utama Direktur Utama
Saksi – saksi :
1. ………………………………….. : ( _______________ )
2. ………………………………….. : ( _______________ )
Mengetahui dan menyetujui :
PRABU MANGKU ALAM SILIWANGI

( R. DENI ROMLI GS. SiP )


Kuasa Pendana

Office :
Jl. Raya Pabuaran No 58 Kec, Kemang, Kabupaten Bogor.Jawa Barat
E-mail : nataboga2021@ gmail.com

Anda mungkin juga menyukai