Anda di halaman 1dari 6

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL HILIR BBM

Antara
PT. ANIGOS JAYA PERKASA
Dengan
PT. ABDIANZA MITRA ENERGY
No. : …………………………………………………………

Pada hari ini, , tanggal . bulan… tahun ( -01-2023) kami yang bertandatangan di
bawah ini :

1. ...................................., Selaku DIREKTUR UTAMA, bertindak untuk dan atas nama PT.
ANIGOS JAYA PERKASA, yang beralamat di
-------------------------------------------------------------, dan selanjutnya disebut sebagai Pihak
Pertama.
Dan
2. HAFIS JALIL, SH selaku DIREKTUR UTAMA, bertindak untuk dan atas nama PT.
ABDIANZA MITRA ENERGY beralamat di Komplek Bali Paviliun Blok C No.16, Jl. Parit
Indah, kel. Tangkerang Labuai, Kec. Bukit Raya, Pekanbaru, Riau dan selanjutnya disebut
sebagai Pihak Kedua.
3. Pihak Pertama bersama-sama Pihak Kedua, selanjutnya disebut ”Para Pihak”

Bahwa kedua belah pihak sepakat mengadakan Perjanjian Kerjasama Operasional Hilir Bahan Bakar
Minyak (BBM) , selanjutnya disebut ”Perjanjian”, dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai
berikut:

PASAL 1
RUANG LINGKUP

1. Pihak Pertama merupakan perusahaan yang bergerak dalam Niaga Umum Bahan Bakar
Minyak , untuk selanjutnya disebut BBM, di Indonesia, dengan Izin Usaha BBM Niaga
Umum dari BKPM QQ Ditjen Migas, No Ijin Usaha : --------------------
2. Pihak Kedua adalah sebuah Perusahaan yang bergerak dibidang Trading BBM .
3. Bahwa Pihak Pertama berdasarkan izin Niaga Umum BBM No. ------------------------ tersebut
bermaksud mengadakan kerjaama dengan Pihak Kedua untuk memberikan Dukungan kepada
Pihak Kedua untuk melakukan Kegiatan Operasional dan Administrasi Transaksi Distribusi
BBM sesuai dengan ketentuan dan Perundang undangan yang berlaku di Wilayah Republik
Indonesia.
4. Para Pihak, untuk tahap awal akan melakukan kegiatan operasional dan pemasaran BBM di
wilayah Pekanbaru, Riau.
5. Segala kewajiban dan tanggung jawab yang terkait atas pelaksanaan Transaksi BBM yang
menggunakan Izin Niaga BBM No. ------------------------- Pihak Pertama oleh Pihak Kedua
menjadi tanggungan Pihak Kedua. Pihak Kedua membebaskan Pihak Pertama dari kewajiban
dan/atau tuntutan berupa apapun dari pihak manapun yang terjadi sebelum dan sesudah
perjanjian ini disepakati, serta Pihak Kedua membebaskan Pihak Pertama dari
kewajiban/tuntutan jika Pihak Kedua melakukan hal yang melanggar hukum atau perundang

PERJANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL HILIR BBM Page 1 of 6


undangan dalam melakukan kegiatan transaksi BBM yang menggunakan Ijin Niaga Umum
PT. ANIGOS JAYA PERKASA.

PASAL 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian ini mulai berlaku pada saat ditandatanganinya Perjanjian ini sampai dengan seluruh
hak dan kewajiban para pihak terpenuhi dengan mempertimbangkan seluruh ketentuan yang
berkaitan dengan pengakhiran Perjanjian ini.
2. Perjanjian ini berlaku sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun dengan masa evaluasi setiap
kelipatan 3 (tiga) bulan sejak tanggal berlakunya Perjanjian. Dan Pihak Pertama berhak
mencabut wewenang Pihak Kedua jika dalam hasil evaluasi dari Pihak Pertama ternyata
terbukti dan sah Pihak Kedua melakukan Pelanggaran yang bertentangan dengan Undang
Undang serta melakukan tindakan yang melanggar pasal pasal dalam kesepakatan perjanjian
ini.
3. Dalam hal jangka waktu perjanjian telah berakhir, dan masih terdapat kewajiban yang belum
diselesaikan, maka salah satu pihak dapat memperpanjang jangka waktu perjanjian tersebut di
atas dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari pihak lainnya.
4. Apabila para pihak sepakat untuk melakukan perpanjangan, maka terhadap perpanjangan
tersebut, para pihak akan menuangkan secara tertulis dalam addendum perpanjangan yang
merupakan satu kesatuan dengan perjanjian ini. Addendum perpanjangan sudah harus dibuat
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal berakhirnya perjanjian ini.

Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. Pihak Pertama berkewajiban memberikan Wewenang Kepada Pihak Kedua beserta dukungan
Legalitas dan Dokumen surat terkait lainnya untuk setiap kepentingan kegiatan Transaksi
Hilir Migas BBM Pihak Kedua yang sesuai dengan ketentuan dan Undang undang yang
berlaku di Wilayah Hukum Republik Indonesia.
2. Pihak Pertama berhak memutuskan Pencabutan Wewenang sebagai Pihak Kedua, jika Pihak
Kedua dengan sengaja melakukan Pelanggaran Perundang Undangan dalam hal kegiatan
Transaksi Jual Beli BBM. Dan Para Pihak sepakat mengesampingkan ketentuan Pasal 1266
Kitab Undang Undang Hukum Perdata sepanjang mengenai Pemutusan PERJANJIAN
melalui Pengadilan.
3. Pihak Pertama berkewajiban memberikan dukungan secara Administrasi kepada Pihak
Kedua, meliputi Dukungan Administrasi serta Perpajakan membuka Kantor Perwakilan di
Wilayah Kerja Pihak Kedua dan memberikan kuasa Pembukaan Rekening Bersama ( Para
Pihak ) di Bank dengan atas nama Pihak Pertama.
4. Pihak pertama berkewajiban memberikan dukungan suplai BBM sesuai dengan spesifikasi
dari PT. Pertamina atau Migas (B30) sesuai dengan harga yang telah disepakati yaitu……
5. Pihak Pertama berkewajiban mempersiapkan dan menyediakan Floating Storage (Floating
Barge), di Pelabuhan Perawang, Riau milik PT Pelindo 1
6. Pihak Pertama berhak mendapatkan pembayaran selisih Pajak PPN dan Kewajiban Pajak
yang lain serta bagi hasil dari setiap kegiatan transaksi jual beli BBM yang dilakukan oleh
Pihak Kedua dengan penjelasan, sebagai berikut :

PERJANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL HILIR BBM Page 2 of 6


- Selisih Angka Jumlah antara PPN Keluaran dengan PPN Masukan.
- Pajak Penghasilan yang dihitung berdasarkan Jumlah Gross Margin dari setiap
transaksi yang dilakukan oleh Pihak Kedua dikali (x) 10% dan hasilnya dikali
(x)25%.
- Dan atas kewajiban tersebut di atas Pihak Kedua wajib melaporkan dan
membayarkan kepada Pihak Pertama pada saat setiap transaksi jual beli BBM
tersebut dilakukan.

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. Pihak Kedua berhak mendapatkan otoritas penuh menggunakan bendera Ijin Niaga Umum
PT. ANIGOS JAYA PERKASA dari Pihak Pertama pada setiap Transaksi Suplai BBM yang
dilakukan, serta berhak mendapatkan dukungan secara administrasi Perijinan, Perpajakan, dan
administrasi Perbankan dari Pihak Pertama.
2. Pihak Kedua berhak melakukan transaksi Pembelian BBM ke Pihak Perusahaan/sumber
selain dari Pertamina selama Pihak sumber tersebut dapat memenuhi aspek Legal yang telah
ditentukan oleh Perundang undangan di wilayah Hukum Indonesia.
3. Pihak Kedua Berhak melakukan Transaksi Penjualan dan distribusi BBM kepada Customer di
wilayah kerja terkait secara legal dan sesuai Peraturan Perundang undangan yang berlaku.
4. Pihak Kedua berkewajiban melaporkan setiap kegiatan Transaksi Pembelian dan Penjualan
BBM kepada Pihak Pertama.
5. Pihak Kedua berkewajiban untuk mendapatkan Kontrak atau Purchase Order (PO) dari para
User atau Buyer di wilayah Pekanbaru, Riau
6. Pihak Pertama berkewajiban melaksanakan pelaporan dan Pembayaran kewajiban Perpajakan
serta Fee penjualan kepada Pihak Kedua dari setiap Transaksi BBM ynag dilakukan, sesuai
dengan keterangan dalam pasal 3 ayat 6 dalam perjanjian ini.

PASAL 5
MEKANISME TRANSAKSI OPERASIONAL dan KEUANGAN

A. Mekanisme Transaksi Operasional:


1. Pihak Kedua dalam melaksanakan kegiatan operasional dan pemasaran di wilayah Pekanbaru,
Riau, akan berpartisipasi mensuplai dan mendistribusikan BBM yaitu dengan :
- Rekanan / kontraktor PT. IKPP dan PT. RAPP.
2. Pihak Pertama bersama-sama Pihak Kedua dalam hal mendistrbusikan BBM untuk para User
di lokasi sebagai berikut :
- Di Floating Barge, Pelindo Multi Terminal, Perawang untuk melayani suplai ke para
rekanan / kontraktor
3. Volume BBM yang akan didistribusikan kepada para rekanan/kontraktor antara 1,000 KL –
20,000 KL setiap bulannya.

B. Mekanisme Transaksi Keuangan:

PERJANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL HILIR BBM Page 3 of 6


1. Pihak Pertama akan mempersiapkan Rekening Baru yang ditandatangani dan digunakan
secara bersama-sama dengan Pihak Kedua guna mendukung kerjasama operasional di
wilayah pemasaran Pekanbaru, Riau.
2. Dalam menerima hak masing-masing, akan dikenakan Pajak Penghasilan
3. Pembagian /pendistribusian masing-masing Pihak, dilakukan dalam periode atau bulan
berikutnya, setelah dilakukan perhitungan periode atau bulan berjalan, yang proses
perhitungan diketahui dan disetujui hasil akhirnya oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
4. Dalam melaksanakan pekerjaan survey awal / Pra Operasional Kerjasama, biaya ditanggung
oleh Pihak Pertama.

PASAL 6
FORCE MAJEURE (KEADAAN MEMAKSA)

1. Yang dimaksud dengan Force Majeure sebagaimana yang dimaksud pasal 6 ayat 2 adalah :
gempa bumi, tinggi muka air yang luar biasa dengan bencana alam lainnya, pemberontakan,
perang, huru-hara dan keadaan-keadaan lain diluar kekuasaan manusia.
2. Dalam Force Majeure sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, pihak kedua
diwajibkan memberitahukan secara tertulis kepada pihak Pertama selambat-lambatnya dalam
jangka waktu 7 x 24 jam setelah terjadinya Force Majeure tersebut, dengan disertai dengan
bukti-bukti yang sah tentang tindakan tindakan yang telah diambil oleh pihak Kedua untuk
mengatasi keadaan itu dan pemberitahuan tentang kemungkinan terjadinya keterlambatan.
3. Atas pemberitahuan Pihak kedua, Pihak Pertama akan menyetujui/menolak secara tertulis
“Force Majeure” tersebut dalam jangka waktu 7(tujuh) hari sejak adanya pemberitahuan
tersebut.
4. Jika dalam 7 (tujuh) hari sejak pemberitahuan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dan Pihak
Pertama tidak memberikan jawaban tentang “Force Majeure” tersebut maka pemberitahuan
tersebut dianggap telah disetujui.
5. Para Pihak tidak diwajibkan membayar denda dan ganti rugi, apabila kerjasama ini terhenti
diakibatkan oleh situasi Kahar (Force Majeure).

PASAL 7
PERSELISIHAN

Bilamana terjadi perselisihan, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara
musyawarah, dan jika dalam musyawarah tidak dapat diselesaikan maka para pihak sepakat untuk
menyelesaikannya melalui jalur hukum pada Pengadilan Negeri Setempat.

PASAL 8
PEMBERITAHUAN

1. Semua pemberitahuan, antara para pihak disampaikan secara tertulis dan dianggap telah
disampaikan kepada yang bersangkutan dengan dibuatnya tanda terima.
2. Pemberitahuan kepada Pihak Pertama ditujukan kepada PT. ANIGOS JAYA PERKASA ,
yang beralamat di ............................................................................................................

PERJANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL HILIR BBM Page 4 of 6


3. Pemberitahuan kepada Pihak Kedua ditujukan kepada PT. ABDIANZA MITRA ENERGY,
dengan alamat Komplek Bali Paviliun Blok C No.16, Jl. Parit Indah, kel. Tangkerang Labuai,
Kec. Bukit Raya, Pekanbaru, Riau

PASAL 9
PENUTUP

1. Segala perubahan baik sebagian atau seluruhnya dari pasal tersebut dalam Perjanjian ini
beserta lampiran-lampirannya hanyalah sah apabila telah disetujui oleh kedua belah pihak.

2. Semua dokumen yang dilampirkan dalam surat perjanjian ini adalah merupakan bagian yang
tidak bisa dipisahkan dari Perjanjian ini.

Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai secukupnya dan masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

Jakarta, 2023

Pihak Pertama, Pihak Kedua,


PT. ANIGOS JAYA PERKASA PT. ABDIANZA MITRA ENERGY

......................... HAFIZ JALIL, SH


Direktur Utama Direktur Utama

Diketahui oleh :

1. ………………………………………… :
( Direktur PT. ANIGOS JAYA PERKASA)

2. Budi Satrio :
( Direktur Pengadaan PT. ABDIANZA MITRA ENERGY )

PERJANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL HILIR BBM Page 5 of 6


PERJANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL HILIR BBM Page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai