Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJASAMA

Antara

PT BUMA INTI PETROLEUM

Dengan

HENDRAWAN NOERZEIN

No . 0 0 6 / F U N D E R / X / 2 0 2 3

Pada hari ini, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. PT Buma Inti Petroleum Perusahaan yang didirikan di bawah hukum Republik Indonesia yang
beralamat di Jl. Mampang Prapatan Raya No.73A Lt.3 Tegal Parang, Mampang Prapatan Raya,
Jakarta Selatan. Dalam hal ini diwakili oleh BUSTAN sebagai Direktur perusahaan selanjutnya
disebut “Pihak Pertama”.

2. HENDRAWAN NOERZEIN dengan NIK 3201400608700001 yang beralamat di Kp. Ciangsana,


RT 001 RW 004 Kel/Desa Tapos I Kec. Tenjolaya, sebagai perorangan, selanjutnya disebut “Pihak
Kedua”.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama selanjutnya disebut Para Pihak dengan terlebih
dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Pihak Pertama adalah Perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan Bahan Bakar Minyak yang
berkedudukan di Jakarta, Indonesia.
2. Bahwa Pihak Pertama mengusahakan dalam mendapatkan pekerjaan supply Bahan Bakar Minyak
ke Customer – customer Pihak Pertama.
3. Bahwa Pihak Kedua mengusahakan dalam pendanaan pekerjaan supply Bahan Bakar Minyak ke
pelanggan Pihak Pertama.
4. Bahwa Pihak Pertama dengan ini mengakui dan bersedia memberikan bagi hasil keuntungan
bersih kepada Pihak Kedua atas jasa Pihak Kedua dalam mendanai pengadaan barang oleh Pihak
Pertama kepada pekerjaan-pekerjaan supply Bahan Bakar Minyak ke pelanggan Pihak Pertama.

Atas dasar saling percaya, itikad baik dan saling menghormati Para Pihak setuju untuk melaksanakan hal-
hal sebagaimana dalam perjanjian ini dengan syarat-syarat dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana disebut
dalam dibawah ini.
PASAL 1
POKOK PERJANJIAN

Pihak Pertama dengan ini setuju dan sepakat memberikan bagi hasil keuntungan bersih kepada Pihak Kedua
pada setiap transaksi yang dilakukan oleh Pihak Pertama ke pelanggan.

PASAL 2
BAGI HASIL

Atas Modal Sebesar Rp. 500.000.000,- ( Lima Ratus Juta Rupiah ), maka Pihak Kedua akan menerima
keuntungan bagi hasil sebesar Rp. 17.500.000,- ( Tujuh Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ) dari
keuntungan setelah dikurangi biaya-biaya, komisi dan pajak sesuai peraturan pemerintah dan
diperhitungkan dari jumlah liter yang dicatat oleh Pihak Pertama dengan perusahaan pelanggan atas setiap
transaksi pembelian BBM yang dilakukan Perusahaan kepada Pihak Pertama.

PASAL 3
PEMBAYARAN

3.1 Pembayaran Pihak Pertama yaitu berupa keuntungan kepada Pihak Kedua dilakukan dalam tempo
waktu 30 ( tiga puluh ) hari yang wajib tetap di bayarkan kepada Pihak Kedua walaupun Pihak
Pertama belum menerima pembayaran dari Pihak Customer, setelah dikurangi biaya-biaya, komisi
dan pajak seperti peraturan pemerintah.
3.2 Pembayaran ditransfer ke rekening Pihak Kedua atas nama HENDRAWAN NOERZEIN dengan
Nomor Rekening 0953995953 pada Bank Central Asia ( BCA )
3.3 Bilamana ada perubahan rekening Pihak Kedua, maka Pihak Kedua akan memberitahukan secara
tertulis kepada Pihak Pertama.
3.4 Bilamana Pihak Kedua dalam tempo waktu 30 ( tiga puluh ) hari belum menerima pembayaran dari
Pihak Pertama, maka Pihak Pertama tetap membayarkan modal pokok dan bagi hasil sesuai Pasal 2
tersebut di atas paling lambat 3 (tiga) Hari setelah tanggal jatuh tempo yaitu 30 ( t i g a pu l u
h ) hari dari tanggal kirim uang pendanaan.

PASAL 4
TANGGUNG JAWAB

4.1 Pihak Pertama bertanggung jawab sepenuhnya atas perjanjian yang dibuat antara Pihak Pertama
dengan Perusahaan pelanggan serta pelaksanaannya. Untuk itu Pihak Kedua tidak bertanggung
jawab dan tidak dapat dituntut berkaitan dengan perjanjian dan pelaksanaannya antara Pihak Pertama
dengan Perusahaan.
4.2 Pihak Pertama akan bertanggung jawab sepenuhnya di dalam penagihan serta segala urusan
keuangan dengan pihak Perusahaan pelanggan.
4.3 Pihak Pertama akan bertanggung jawab dalam penggunaan dana milik Pihak Kedua hanya untuk
transaksi penjualan yang telah disepakati sebelumnya.

PASAL 5
FORCE MEJEURE
5.1 Para Pihak tidak bertanggung jawab atas pemenuhan kewajiban sesuai perjanjian ini apabila keadaan-
keadaan mendesak diluar kekuasaan masing-masing pihak untuk menghindarinya dan tidak dapat
dikategorikan sebagai kesalahan atau kelalaian dari masing-masing pihak, yakni bencana alam
(gempa bumi, banjir, tanah longsor, epidemic, dan lain-lain) peraturan pemerintah, larangan dari
pemerintah, perang, kebijakan pemerintah dibidang moneter dan huru hara yang melanda SALAH
SATU PIHAK atau PARA PIHAK, yang berakibat langsung pada pemenuhan kewajiban dari satu
pihak kepada pihak lainnya (“Keadaan Force Mejeure”) Pelaksanaan kewajiban PARA PIHAK dapat
ditunda sepanjang keadaan Force Majeure terus berlangsung. PARA PIHAK sepakat berkewajiban
untuk melakukan semua tindakan dan usaha untuk membatasi akibat dari pada Force Majeure dengan
mengalihkan kepada tindakan-tindakan alternative lainnya.
Apabila terjadinya keadaan Force Majeure sebagaimana terurai diatas masih memungkinkan PIHAK
yang mengalaminya untuk memenuhi kewajibannya (terjadi keadaan Force Majeure sebagian).
Maka pihak lain berhak untuk meminta / menuntut PIHAK yang bersangkutan untuk memenuhi
kewajibannya sesuai dengan perjanjian ini.
5.2 Pihak yang mengalami keadaan Force Majeure baik sebagian maupun keseluruhan sebagaimana
terurai diatas, wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam waktu 7 (tujuh) hari
kerja sejak timbulnya Keadaan Force Majeure, mengenai keadaan tersebut termasuk rincian akibat-
akibatnya serta memastikan jangka waktu keadaan Force Majeure tersebut. Apabila batas waktu
tersebut sebagai dasar atau alasan penundaan atau tidak dipenuhinya kewajiban pihak yang
bersangkutan berdasarkan ketentuan perjanjian ini.
5.3 Apabila keadaan Force Majeure tersebut terus berlangsung lebih dari 30 (tiga puluh) hari, maka
PARA PIHAK akan bermusyawarah untuk mencari jalan penyelesaian bagi PARA PIHAK.

PASAL 6
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

6.1 Surat Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya surat ini sampai dengan 1 (satu) tahun.
6.2 Apabila pihak kedua akan menarik dana yang diinvestasikan sebelum berakhirnya perjanjian, maka
Pihak Kedua akan memberikan Surat Pemberitahuan selambat-lambatnya 3 bulan sebelum tanggal
jatuh tempo.
6.3 Apabila Para Pihak berkehendak untuk memperpajang perjanjian ini maka Para Pihak akan
mengadakan peninjauan kembali dan penyesuaian berdasarkan kondisi yang ada dengan tidak
menutup kemungkinan bahwa perjanjian akan tetap diperpanjang dengan kondisi-kondisi dan
persyaratan-persyaratan yang akan ditentukan dalam kesepakatan tertulis.
6.4 Perpanjangan perjanjian akan dituangkan dalam addendum atau perjanjian tambahan.
PASAL 7
BATASAN

Pihak Pertama dan Pihak Kedua setuju bahwa setiap pekerjaan pengadaan supply BBM oleh Pihak Pertama
kepada Perusahaan pelanggan, maka Pihak Kedua hanya berhak mendapatkan bagi hasil dari pekerjaan
yang dibiayai oleh Pihak Kedua dan wajib dibayar oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua sesuai dengan
kesepakatan antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini, atau
perubahan/ tambahannya bila ada.

PASAL 8
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

Perjanjian ini dapat berakhir jika Pihak Pertama tidak lagi bekerjasama dengan
Perusahaan pelanggan ataupun tidak ada lagi mendapat pekerjaan dari Perusahaan pelanggan.

PASAL 9
RESIKO

Para Pihak setuju mengenai semua resiko berkaitan pekerjaan dan pembayaran dan memahami resiko yang
berhubungan dengan supply Bahan Bakar Minyak.

PASAL 10
PENYELESAIAN SENGKETA

10.1 Perjanjian ini dengan segala akibat hukumnya tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku di Negara
Republik Indoensia.
10.2 Apabila terjadi perselisihan pendapat dalam rangka pelaksanaan perjanjian ini Para Pihak bersepakat
untuk mengutamakan cara penyelesaian perselisihan melalui musyawarah untuk mufakat.
10.3 Apabila penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11.2 diatas tidak tercapai Para
Pihak bersepakat untuk menempuh jalur penyelesaian perselisihan malalui kantor Panitera
Pengadilan Negeri di Jakarta sesuai domisili Pihak Pertama.
PASAL 11
LEGALITAS

11.1 Apabila salah satu atau lebih dari ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini tidak sah, melanggar
hukum atau tidak dapat dilaksanakan menurut hukum atau keputusan yang berlaku, maka keabsahan
legalitas dan pelaksanaan ketentuan-ketentuan lainnya terkandung dalam perjanjian ini tidak akan
terpengaruh atau terhalang kecuali ditentukan sebaliknya oleh pihak yang berwenang. Para Pihak
wajib membuat dokumen-dokumen tambahan guna memberlakukan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian yang dinyatakan tidak sah, melanggar hukum atau tidak dapat dilaksanakan. Apabila
ketentuan-ketentuan tersebut tidak dapat diganti maka Para Pihak
Dapat memilih untuk meneruskan perjanjian ini tanpa ketentuan-ketentuan tersebut atau
mengakhiri perjanjian ini.

PASAL 12
PENGUBAHAN

12.1 Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini atau dipandang perlu oleh Para Pihak akan
diatur dalam perjanjian tambahan atau addendum.

PASAL 13
KERAHASIAAN

13.1 Para Pihak termasuk tenaga kerja Para Pihak, diawajibkan untuk merahasiakan semua data, dokumen,
catatan dan informasi dalam bentuk apapun yang diketahui atau diterima Para Pihak atau tenaga kerja
Para Pihak dalam rangka pelaksanaan perjanjian ini. Para Pihak tidak diperbolehkan untuk
mengungkapkan, memperbanyak, menyebarluaskan, mengalihkan atau menerbitkan data, dokumen,
catatan dan informasi sebagaimana dimkasud dalam pasal ini kepada pihak lain dalam bentuk atau
cara apapun tanpa persetujuan tertulis dari Para Pihak.
13.2 Para Pihak berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyimpan,
melindungi, dan mengamankan semua data, dokumen, catatan dan informasi dari Para Pihak,
termasuk mewajibkan tenaga kerja Para Pihak untuk melaksanakan dan mentaati ketentuan-
ketentuan kerahasiaan sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
PASAL 14
LAIN-LAIN

14.1 Para Pihak dengan ini bersepakat untuk mengabaikan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang- undang
Hukum Perdata (KUHPER), sepanjang pembatalan atas perjanjian ini harus dimintakan persetujuan
malalui hakim.

Perjanjian ini dibuat dalam rangka 2 (dua) dan dalam Bahasa Indonesia, Bermaterai cukup dengan
kekuatan hukum yang sama, selanjutnya masing-masing pihak menerima satu berkas perjanjian yangtelah
ditandatangani oleh masing-masing pihak yang berwenang.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT BUMA INTI PETROLEUM

BUSTAN HENDRAWAN NOERZEIN


DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai