Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA USAHA PENGADAAN MATRAS

No. 02.14/SPK/II/2023

Pada hari ini Rabu, 3 Januari 2023, bertempat di Jakarta telah dibuat dan ditandatangani
perjanjian kerjasama usaha pemasokan barang antara :

1. Nama : Miftahuddin
2. Tempat/Tanggal Lahir : Muba, 07 Juli 1995
3. Alamat : Jl. Palembang Jambi KM.203 SUMSEL
4. Nomor KTP : 1606092207950006

. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri yang selanjutnya dalam perjanjian
ini disebut sebagai Pihak Pertama.

1. Nama : Bram Tri Nanda Putra


2. Tempat/Tanggal Lahir : Makasar, 06 Maret 1991
3. Alamat : Jl. Petamburan, Kec. Tanah Abang MAKASAR
4. Nomor KTP : 3171070603910007

Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.


Pihak kedua akan melakukan investasi kepada usaha baru milik pihak pertama yaitu usaha
pengadaan matras dan pihak kedua sepakat melakukan perjanjian sebagai berikut :

PASAL 1
NILAI INVESTASI

Pihak kedua melakukan investasi sebesar Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada pihak
pertama untuk melakukan pengelolaan investasi yang telah diberikan kepada pihak pertama, Dan
tidak ada tambahan modal di kemudian hari.

PASAL 2
LAPORAN TRANSAKSI

Pihak Pertama berkewajiban memberikan laporan transaksi keuangan kepada Pihak Kedua setiap
7 hari dengan format laporan softcopy dan diserahkan melalui email.

Laporan transaksi keuangan ini akan digunakan sebagai bahan pedoman bahwa posisi transaksi
keuangan yang dilakukan oleh pihak pertama dalam keadaan profit, loss atau tetap.
PASAL 3
PENGGUNAAN MODAL
Pihak Pertama akan menggunakan modal tersebut untuk pengadaan matras,.

PASAL 4
JANGKA WAKTU KERJASAMA

Setelah pemberian modal usaha oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, maka
PIHAK PERTAMA wajib membagi keuntungan dalam jangka waktu sedikitnya 30 hari dan
paling lama 60 hari.

PARA PIHAK boleh memperpanjang jangka waktu kerjasama ataupun memutuskan bentuk
kerjasama di tengah perjanjian, dengan syarat setidaknya masih memiliki sisa 7 (tujuh) hari
sebelum berakhirnya perjanjian kerjasama.

PASAL 5
PEMBAGIAN HASIL

Sistem bagi hasil usaha diterima dalam bentuk tunai sebagai hasil usaha PARA PIHAK. Nilainya
sesuai dengan yang telah disepakati PARA PIHAK yaitu 40% dari laba bersih untuk PIHAK
PERTAMA dan 60% dari laba bersih untuk PIHAK KEDUA dari perhitungan 4000 pcs Matras
setiap minggu nya.

Nilai bagi hasil akan dilaporkan setiap melakukan kegiatan tutup buku di dalam satu siklus
usaha, yakni setiap 1 (satu) minggu sekali.

PASAL 6
PENGHENTIAN PERJANJIAN KERJASAMA

Pihak kedua dapat mengajukan permintaan penghentian kerjasama kepada pihak pertama secara
sepihak apabila tidak sesuai prosedur dan tidak memenuhi komitmen.

Tanggal penghentian perjanjian akan menggunakan tanggal yang digunakan oleh pihak kedua
sewaktu mengajukan penghentian transaksi kepada pihak pertama dengan secara tertulis. Jika
pada saat penghentian terjadi suatu laba maka laba tersebut menjadi milik para pihak.
Karena pihak kedua sudah menyerahkan semua modal ke pihak pertama.
Jika terjadi kerugian saat penghentian usaha maka 100% kerugian itu menjadi tanggung jawab
pihak pertama, dan modal yang diterima pihak kedua tidak akan berkurang atau dipotong.
PASAL 7
RESIKO KERUGIAN

Kerugian adalah modal awal dikurangi modal akhir dan terjadi loss / (-).

Apabila pada akhir kontrak terjadi kerugian dalam transaksi keuangan, kerugian tersebut akan
diganti oleh pihak pertama dengan komposisi 50% dari modal yang telah di berikan oleh pihak
kedua.

Apabila terjadi kerugian dalam transaksi keuangan disebabkan karena permintaan penghentian
perjanjian oleh pihak pertama secara tertulis kepada pihak kedua maka pihak kedua tidak
berkewajiban untuk mengganti kerugian tersebut atau kerugian akan ditanggung 100% oleh
pihak pertama.

PASAL 8
TRANSAKSI KEUANGAN

Semua transaksi keuangan antara pihak pertama dan pihak kedua akan dilakukan melalui sistem
transfer bank melalui masing–masing pihak. Kedua pihak tidak melakukan transaksi secara tunai
atau barter dengan cara apapun.

PASAL 9
KEJADIAN TAK TERDUGA

Dalam hal pelaksanaan perjanjian ini terganggu, terhalang atau terhambat sehingga tidak dapat
dilaksanakan oleh sebab-sebab adanya peristiwa di luar kekuasaan manusia, perang, huru hara,
pemogokan, larangan bekerja, gangguan transportasi, sehingga para pihak tidak dapat
melaksanakan kewajibannya masing-masing, maka kedua belah pihak sepakat untuk menunda
sementara pelaksanaan perjanjian ini sampai gangguan, halangan atau hambatan dimaksud
berakhir.

PASAL 10
LAIN – LAIN

Jika di kemudian hari timbul suatu keadaan yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini, maka
dengan ini kedua belah pihak sepakat akan menuangkan dalam perjanjian baru dan dengan
materai dan tanda tangan yang baru.
Kedua belah pihak dengan ini saling sepakat dan saling berjanji untuk menyelesaikan secara
musyawarah dan mufakat damai terlebih dahulu.

Jika hal itu tidak mencapai maka kedua belah pihak tidak dapat menyelesaikan masalah yang
terjadi, akan dilaporkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

PASAL 11
PENUTUP

Demikianlah surat perjanjian kerja sama ini dibuat oleh kedua belah pihak dengan sadar, tanpa
paksaan dan itikad yang baik untuk tujuan saling menguntungkan.

“Saya telah membaca, mengerti dan setuju terhadap semua ketentuan yang tercantum dalam
perjanjian ini“

Jakarta, 3 Januari 2023

Pihak Pertama Pihak Kedua

Miftahuddin Bram Tri Nanda Putra

Anda mungkin juga menyukai