Anda di halaman 1dari 13

PERJANJIAN KERJA ANTARA

PT. DAENG MAKASSAR


DENGAN
PT. KEUANGAN SEMBARANG
Nomor: XX/JV/II/2019

Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 19 bulan oktober tahun 2019, antara:
A. Tn. Fikri Al Amry, 34 Tahun, Direktur Utama PT Daeng Makassar yang
didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, yang berkedudukan di
Jl. Perintis Kemerdekaan, makassar, Indonesia. Didirikan dengan akta tertanggal
01 Maret 2005 Nomor 12, dibuat dihadapan Deni Wijaya, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, Notaris di kota Makassar yang mana anggaran dasarnya
telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam
kedudukannya berhak mewakili perusahaan menandatangani perjanjian
berdasarkan SK Direksi No. 1132/2018, yang selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA.
B. Ny. Andi Nurul Azizah, Direktur utama, PT Keuangan Sembarang, yang
didirikan berdasarkan hukum Indonesia, berkedudukan di Jl.A.P. Pettarani,
makassar. Dalam kedudukannya sebagai Direktur utama berhak mewakili
perusahaan menandatangani perjanjian. Selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KEDUA.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai

PARA PIHAK.

Menimbang bahwa:
Pihak Kedua memiliki reputasi yang baik sebagai platform online to offline.
Pihak Pertama memerlukan perluasan usaha dan perluasan pemasaran produk.
Pihak Kedua memiliki jaringan yang luas di Indonesia.

Mengingat bahwa:
MoU antara PT Daeng Makassar dengan PT Keuangan Sembarang.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal.
Dengan ini Para Pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian usaha patungan.
Selanjutnya perjanjian ini disebut dengan “Perjanjian”

Para Pihak akan mendirikan aplikasi pelayanan Pembayaran Online berdasarkan


hukum negara Republik Indonesia sebagai bentuk pengembangan platform
Online to Offline, yang akan menyediakan layanan kebutuhan sehari-hari bagi para
pengguna termasuk diantaranya dalam bidang perjalanan, pesan-antar makanan,
pengiriman barang, dan pembayaran menggunakan uang elektronik. Dimana
pendirian aplikasi yang dimaksud ini tidak bertentangan dengan hukum di Indonesia
dan peraturan perundangan yang ada. Aplikasi yang didirikan ini bernama
“UangPay”.

PASAL 1
DEFINISI

Untuk menghindarkan perbedaan penafsiran tentang istilah–istilah yang mungkin


timbul, dalam perjanjian ini disusun istilah-istilah yang digunakan dalam perjanjian
ini.
1. Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada seorang
lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan
sesuatu hal.
2.Rahasia adalah know–how sebagai pokok atau kelompok penting dan perakitan
komponen–komponen tidak secara umum diketahui atau mudah didapat, tidak
terbatas pada semua hal yang diketahui oleh masing-masing pihak dikenal sebagai
know–how yang secara keseluruhan tidak diketahui atau dapat dipilih diluar bisnis
platform online to offline.
PASAL 2
Pembagian Laba/Keuntungan

1. Pihak pertama menegoisasikan keuntungannya sebesar 60% dan pihak kedua


keuntungannya 40%,
2. Pihak kedua menyetujui negoisasi keuntungan yang diajukan oleh pihak pertama
3. Pembagian laba ini dilakukan setiap tahunnya.
PASAL 3
Hak dan Kewajiban Pihak Pertama

1. Berkewajiban untuk mengatasi persoalan-persoalan dengan konsumen.


2. Berkewajiban tidak menduplikat aplikasi “UangPay”
3. Memiliki hak untuk memakai aplikasi “UangPay” dalam aplikasi yang telah
diperjanjikan yaitu, “Angkut Doi”.
4. Menggunakan aplikasi “UangPay” secara aman dan tidak bermasalah

PASAL 4
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua

1. Pihak kedua berkewajiban untuk memoperasikan aplikasi “UangPay” secara


aman dan tidak bermasalah.
2. Pihak kedua berhak menerima informasi yang terjadi dengan konsumen
akibat aplikasinya.
3. Berkewajiban mengatasi permasalahan konsumen yang diberitahukan oleh
pihak pertama.

PASAL 5
TIDAK BERSAING

Bahwa para pihak tidak boleh bekerjasama dengan pihak lain selama perjanjian ini
masih berlaku.

PASAL 6

PEMBERITAHUAN

Apabila terjadi hal – hal berikut : salah satu pihak dapat memutuskan perjanjian
ini dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada pihak yang lain :
1. Salah satu pihak melanggar kewajiban material yang tercantum dalam
perjanjian usaha patungan ini bukan karena keadaan yang diluar kontrolnya
dan gagal untuk memperbaiki pelanggarannya dalam waktu 30 (tiga puluh
hari) setelah menerima pemberitahuan mengenai pelanggaran dan meminta
perbaikan dari pihak yang tidak bersalah.
2. Salah satu pihak telah menerima petisi untuk penyelesaian hukum, atau salah
satu pihak telah membuat kesepakatan dengan kreditornya, atau seorang
likuidator telah ditunjuk untuk semua atau sebagian dari aset dari pihak yang
lain, atau adanya keputusan atau perintah yang diterbitkan yang berhubungan
dengan penyelesaian terhadap salah satu pihak.
3. Tindakan apapun dari Pihak Pertama yang melanggar hukum atau tindakan
yang bisa mengakibatkan Pihak Kedua melanggar hukum yang berlaku.

PASAL 7

FORCE MAJEUR

1. Pihak yang tidak dapat memenuhi kewajibannya karena mengalami keadaan


darurat tidak bisa dimintakan ganti rugi.
2. Keadaan darurat adalah suatu keadaan yang tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, pada waktu perjanjian tersebut ditandatangani,
atau suatu akibat yang tidak tertanggungkan, karena suatu peristiwa yang
tidak dapat diperkirakan sebelumnya akan terjadi termasuk, tetapi tidak terbatas
pada bencana alam, pemogokan buruh, huru–hara, sabotase, banjir,
pemberontakkan, dan juga keluarnya peraturan pemerintah.
3. Pihak yang mengalami keadaan darurat harus memberitahukan hal itu kepada
pihak lainnya dalam jangka waktu 30 hari setelah terjadinya keadaan darurat.
Setelah itu kedua belah pihak harus bertemu untuk merundingkan bagaimana
mengatasi akibat dari keadaan darurat tersebut. Keadaan darurat tidak
otomatis bisa membatalkan kontrak.

PASAL 8

HUKUM YANG BERLAKU

Perjanjian usaha patungan ini tunduk dan ditafsirkan menurut hukum negara

Republik Indonesia.
PASAL 9

PENYELESAIAN SENGKETA

Apabila para pihak tidak dapat mencapai persetujuan untuk menyelesaikan segala
sengketa yang timbul dari perjanjian usaha patungan ini, dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari, maka salah satu pihak dapat menyerahkan sengketa tersebut kepada
Badan Arbitrase tunduk pada peraturan Badan Arbitrase Nasional Indonesia.

PASAL 10

JANGKA WAKTU PERJANJIAN

Kecuali disetujui lain secara tertulis atau dinyatakan lain atau ditentukan lain
dalam perjanjian kerja ini, jangka waktu perjanjian ini adalah 2 tahun terhitung sejak
tanggal perjanjian ini ditandatangani dan dapat diperpanjang dengan adanya
pemberitahuan 6 bulan sebelum perjanjian ini berakhir.

PASAL 11

PERUBAHAN

Perjanjian Kerja ini tidak dapat dirubah, ditambah, kecuali atas persetujuan
kedua belah pihak.

PASAL 12

KESELURUHAN PERJANJIAN

Dengan ditandatanganinya perjanjian ini maka perjanjian–perjanjian sebelumnya


tidak berlaku lagi.
Demikian perjanjian ini ditandatangani pada tanggal sebagaimana tertulis diatas.

Pihak Pertama Pihak Kedua


PT. Daeng Makassar PT. Keuangan Sembarang

Fikri Al Amri Andi Nurul Azizah

Direktur utama Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai