Anda di halaman 1dari 5

Surat Perjanjian Kerja Sama

Pada Hari ini, Selasa (10-01-2023) Yang bertanda tangan dibawah ini

1. Nama : Novan Rizki F

NIK : 317401071197002

Pekerjaan : Wiraswasta

Umur : 25 Tahun

Alamat : Cikoko Barat dalam I, RT/RW 004/003 Kelurahan Cikoko Kecamatan Pancoran

Untuk Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2. Nama : M. Arsy Dava W.M


NIK :3272020311000001
Pekerjaan : Wiraswasta
Umur : 26 Tahun
Alamat : Jl. Salabintana Km.05 perumahan La Palma Cluster Village Blok M.7 Kelurahan Sudajaya
girang , Kecamatan Sukabumi

Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Bahwa sebelum ditandatanganinya surat perjanjian ini, para pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal
sebagai berikut:

1. Bahwa pihak pertama adalah selaku pemilik tempat yang memiliki bangunan usaha untuk
selanjutnhya disebut sebagai Pengelola tempat Usaha Untuk project REBRANDING Coffee
Shop.
2. Bahwa pihak kedua adalah pengelola usaha yang berlokasi di jl.venus griya bogor raya
No.3A, Bogor timur yang akan menjalankan usaha dari lahan milik pihak pertama dan
menggabungkan branding antara MEENOVA COFFEE dan EKSPLORASI KOPI
3. Pihak pertama dan pihak kedua setuju dengan adanya kerja sama dengan perjanjian kerja
per 6 bulan bila pihak pertama melihat keterbukaan dari pihak ke dua dan tidak merugikan
pihak pertama maka kerja sama dapat dilakukan per 6 bulan berikutnya.
4. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, kedua belah pihak menyatakan sepakat dan
setuju untuk mengadakan perjanjian kerjasama ini yang dilaksanakan dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagai berikut :
PASAL I

MAKSUD DAN TUJUAN

Pihak pertama dalam perjanjian ini memberi DANA PINJAMAN kepada pihak kedua sebesar
Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) dan pihak kedua dengan ini telah menerima penyerahan DANA
PINJAMAN tersebut dari pihak pertama serta menyanggupi untuk melaksanakan pengelolaan BRANDING
USAHA dan MELUNASI HUTANG tersebut

Pasal II

JANGKA WAKTU KERJA SAMA

Jangka waktu kerjasama ditentukan noleh pihak pertama karena pihak kedua menjalankan usaha di
laham milik pihak pertama dan apabila pihak pertama ingin mengakhiri kerja sama minimal dilakukan 1
(satu) bulan sebelum kerja sama akan di akhiri,

Jangka waktu kerja sama per 6 (enam) bulan, Dan terhitung setelah perjanjian ini di tanda tangani atau
disetujui, bila pihak ke dua melakukan tanggung jawabnya secara terbuka dan memberikan laporan
secara jujur kepada pihak pertama , hal tersebut dapat meyakinkan pihak pertama maka dapat
dilanjutkan per 6 (enam) bulan ke depan, begitu seterusnya dan tentunya sekaligus dengan perjanjian

Pasal III

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

Dalam perjanjian kerja sama ini, pihak pertama memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut :

1. Berhak mendapatkan 50% dari hasil pendapatan bersih bulanan, dan tabel berikut
merupakan hitungan kasar atau merupakan gambaran untuk keuntungan bagi pihak
pertama, yang dimana pihak pertama tidak perlu mengeluarkan biaya untuk operational
usaha.
No Nama Jumlah Keterangan
1 omset perbulan Rp 30,000,000.00 Pendapatan Kotor
2 pengeluaran bulanan Rp 6,000,000.00 Biaya operational & Bahan Baku
3 Omset Bersih Perbulan Rp 24,000,000.00 Pendapatan Bersih 1 bulan
4 Keuntungan Untuk Pihak Pertama Rp 12,000,000.00 Keuntungan bagi Pihak pertama

2. Membantu pihak kedua dalam perihal lingkungan sekitar terkait izin warga , dan lingkungan
3. Bila ada kegiatan diluar operational cafe atau usaha pihak pertama akan memberi informasi
kepada pihak kedua terkait akan adanya sebagian tempat operational usaha (dapur) yang
akan di pakai
4. Jangka waktu kerjasama ditentukan oleh pihak pertama karena pihak kedua sebagai pengelola
yang menjalankan usaha di lahan pihak pertama
5. Pihak pertama tidak mengikuti operational usaha selain untuk urusan lahan atau tempat
usaha
6. Pihak pertama tidak bertanggung jawab atas operational usaha
Pasal IV

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

Dalam perjanjian kerja sama ini pihak kedua memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut :

1. Mengelola usaha dengan maksimal


2. Merawat dan menjaga aset usaha yang dimiliki oleh pihak pertama
3. Meminta izin terlebih dahulu jika ingin merenovasi tempat dengan atas dasar persetujuan
pihak pertama yang dimana selaku pemilik lahan usaha
4. Memberikan bagian hasil keuntungan kepada pihak pertama, sesuai dengan pasal III
5. Memberikan laporan keuangan secara terbuka kepada pihak pertama dan dilakukan setiap
akhir bulan
6. Pihak kedua berkewajiban mengganti 100% yang mengakibatkan lahan tempat usaha milik
pihak pertama mengalami kerusakan yang disebabkan oleh pihak kedua selama mengelola
lahan atau tempat usaha milik pihak pertama
7. Pihak kedua berkewajiban membayar administrasi atau iuran perbulan
8. Pihak kedua berkewajiban menyerahkan tempat kepada pihak pertama dalam kondisi semula
9. Pihak kedua wajib memberi tahu apabila pihak kedua akan mengadakan acara di lahan usaha
milik pihak pertama
10. Pihak kedua wajib mengganti rugi aset usaha yang dimiliki oleh pihak pertama apabila
mengalami kerusakan yang disebabkan oleh operational usaha (diluar bencana alam: gempa
bumi,dll)
11. Pihak kedua berkewajiban mengelola keungan usaha
12. Pihak kedua berkewajiban mengelola SDM untuk usaha
13. Pihak kedua berkewajiban untuk menjalankan usaha
14. Pihak kedua bertanggung jawab atas operational usaha
15. Segala bentuk kerugian yang di alami oleh pihak pertama dan yang ditimbulkan oleh Pihak
kedua berhak mengganti rugi 100% terlepas dari keadaan memaksa

Pasal V

FORCE MAJEUR

1. Yang termasuk dalam force majeur adalah akibat dari kejadian-kejadian diluar kuasa dan
kehendak dari kedua belah pihak diantaranya termasuk tidak terbatas diantaranya :
bencana alam,banjir,badai,topan, gempa bumi,pemberontakan, tidak termasuk kerusakan
yang disebabkan oleh operational usaha berlangsaung
2. Apabila kerusakan tempat usaha yang disebabkan oleh hal hal tersebut dalam pasal V ayat 1
maka pihak kedua dan pihak pertama bersedia bermusyawarah untuk mengganti atau
memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh hal hal tersebut.
Pasal VI

WANPRESTASI

1. Dalam hal salah satu pihak telah melanggar kewajibannya yang tercantum dalam salah satu
pasal perjanjian ini, telah cukup bukti tanpa perlu dibuktikan lebih lanjut, bahwa pihak yang
melanggar tersebut telah melakukan tindakan wanprestasi
2. Pihak ytang merasa dirugikan atas tindakan wanprestasi tersebut dalam ayat 1 (satu) di ata,
berhak meminta ganti kerugian dari pihak yang melakukan wanprestasi tersebut atas sejumlah
kerugian yang dideritanya, kecuali dalam hal kerugian tersebut disebabkan karna adanya suatu
keadaan memaksa, seperti tercantum dalam pasal V ayat 1 (satu).

Pasal VII

PERSELISIHAN

Bilamana dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini terdapat perselisihan antara kedua belah pihak
baik dalam pelaksanaannya ataupun dalam penafsiran salah satu pasal dalam perjanjian ini,maka kedua
belah pihak sepakat untuk sedapat mungkin menyelesaikan perselisihan tersebut dengan cara
musyawarah. Dan apabila memperberat pihak pertama berhak memutus kerjasama dengan pihak
kedua.

Pasal VIII

Aturan Penutup

Hal-hal yang belum di atur atau belum cukup di atur dalam perjanjian ini , apabila dikemudian hari
dibutuhkan dan dipandang perlu akan ditetapkan tersendiri secara musyawarah dan selanjutnya akan
ditetapkan dalam suatu ADDENDUM yang berlaku mengikat bagi kedua belah pihak, yang akan
direkatkan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.

Demikianlah surat perjanjian kerja sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) , untuk masing-masing pihak,
yang ditandatangani di atas kertas bermaterai cukup , yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama dan berlaku sejak di tandatangani

Bogor , 10 Januari 2023

Novan Rizki F M. Arsy Dava W.M


Pihak Pertama Pihak kedua

Anda mungkin juga menyukai