Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJASAMA

CHRISTIN TRI TANTOMO


DENGAN
RIZKI RAMADHANI SULISTIYAWATI
Nomor: 01/PKS-SMD/X/2021

Pada hari ini, Jumát, tanggal satu bulan Oktober tahun Duaribuduapuluhsatu (01-10-2021), kami
yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama : Christin Tri Tantomo
NIK : 3515035009880002
Alamat : Jl. Pahlawan No. 25 RT. 025, Samarinda
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
PIHAK PERTAMA
II. Nama : Rizki Ramadhani Sulistiyawati
Tempat tanggal lahir : Samarinda, 23-01-1996
NIK : 6472016301960003
Alamat : Jl. Kalhold RT. 023 Simpang Pasir Palaran, Samarinda
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK
KEDUA
Dengan tanpa mengurangi ketentuan hukum yang telah disepakati dan diberlakukan, kedua belah
pihak sepakat untuk membuat sebuah perjanjian kerjasama dengan ketentuan yang sudah
disepakati dan diatur sebagai berikut :

Pasal 1
Maksud dan Tujuan Dilakukan Perjanjian

1) PIHAK PERTAMA sepakat akan menerima pelayanan jasa administrasi pencatatan dan
pembukuan yang berhubungan dengan kegiatan usaha dan lain sebagainya dari PIHAK KEDUA;
2) PIHAK KEDUA sepakat akan memberikan pelayanan jasa administrasi pencatatan dan
pembukuan yang berhubungan dengan kegiatan usaha dan lain sebagainya PIHAK PERTAMA;
3) Pelaksanaan pelayanan jasa dimaksud diatas oleh PIHAK KEDUA akan dikerjakan di kantor usaha
milik PIHAK PERTAMA ataupun ditempat yang telah disepakati PARA PIHAK;
4) PIHAK KEDUA bersedia mengisi absensi yang dibuat oleh PIHAK PERTAMA setiap harinya
sebagai pertanggungjawaban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 2
Jangka Waktu

Surat Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 12 (duabelas) bulan sejak dari tanggal 01-
10-2021 sampai dengan tanggal 30-09-2022;

Pasal 3
Hari Kerja & Waktu Kerja

1|Page
1) Hari kerja dari hari Senin sampai Sabtu masuk mulai jam 07.30 wita s/da jam 16.30 wita;
2) Jam istirahat dari jam 12.00 wita s/da jam 13.00 wita.

Pasal 4
Kewajiban Para Pihak

1) PIHAK PERTAMA berhak untuk mendapatkan pelayanan jasa jasa administrasi pencatatan dan
pembukuan yang berhubungan dengan kegiatan usaha dan lain sebagainya dari PIHAK KEDUA
sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA;
2) PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk membayar pelayanan jasa yang dimaksud sesuai dengan
kesepakatan yang telah dibuat oleh PARA PIHAK setiap bulannya;
3) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan pembayaran atas pelayanan jasa yang diberikan kepada
PIHAK PERTAMA setiap bulannya sesuai dengan kesepakatan yang dibuat PARA PIHAK;
4) PIHAK KEDUA berkewajiban diantaranya namun tidak terbatas sebagai berikut:
a) Pembukuan seluruh biaya operasional terkait dengan usaha milik PIHAK PERTAMA;
b) Pembukuan seluruh pendapatan terkait dengan hasil penjualan dari usaha milik PIHAK
PERTAMA; dan
c) Pekerjaan yang dianggap perlu dan wajar lainnya sesuai kebutuhan yang berhubungan
dengan kegiatan usaha milik PIHAK PERTAMA.
d) Mencatat segala bentuk administrasi yang ada dalam kegitan usaha milik PIHAK PERTAMA

PASAL 5
UPAH
Untuk melaksanakan tugasnya, PIHAK KEDUA berhak menerima imbalan kerja berupa upah dari
PIHAK PERTAMA take home pay sebesar Rp. 3.125.000,- (tiga juta seratus dua puluh lima ribu
rupiah) setiap bulan selama masa kerja yang telah disepakati bersama.

PASAL 6
SANKSI DAN DENDA
1. PIHAK PERTAMA menerbitkan Surat Teguran, Surat Peringatan apabila PIHAK KEDUA
melanggar peraturan / ketentuan yang telah disepakati.
2. PIHAK PERTAMA melakukan penutusan hubungan kerja, apabila PIHAK KEDUA tidak
memiliki itikad baik untuk memperbaiki dan / atau mengulang kesalahan sebagaimana
disebut pada pasal sebelumnya.
3. PIHAK PERTAMA langsung melakukan pemutusan hubungan kerja kepada PIHAK KEDUA
dan akan diajukan kepada pihak berwajib untuk diproses secara hukum serta PIHAK KEDUA
berkewajiban untuk mengganti segala kerugian yang diakibatkan oleh perbuatannya apabila
melakukan tindakan yang berkaitan dengan hukum.
4. Apabila PIHAK KEDUA mengundurkan diri sebelum masa perjanjian berakhir maka PIHAK
PERTAMA tidak berkewajiban membayarkan upah untuk bulan berikutnya

PASAL 7
FORCE MAJEURE

2|Page
1. Kedua belah pihak dibebaskan dari kewajiban untuk melaksanakan isi perjanjian ini apabila
terjadi kegagalan atau keterlambatan dalam melaksanakan kewajiban tersebut yang
disebabkan force majeure.
2. Yang dimaksud dengan force majeure adalah segala keadaan atau peristiwa yang terjadi di
luar kekuasan Kedua Pihak, termasuk, akan tetapi tidak terbatas pada huru – hara, epidemi,
kebakaran, banjir, gempa bumi, pemogokan, perang, keputusan pemerintah atau instansi
berwenang,yang menyebabkan pelaksanaan Perjanjian ini menjadi terlambat atau tidak
dapat dilakukan sama sekali.
3. Setelah berakhir atau dapat diatasinya keadaan force majeure tersebut, pihak yang
mengalami force majeure wajib segera melaksanakan kewajiban – kewajibannya yang
tertunda.
4. Segala kerugian yang timbul akibat force majeure menjadi tanggung jawab masing – masing
pihak dan hal itu tidak dapat dijadikan alasan oleh salah satu pihak untuk meminta ganti rugi
terhadap pihak lainnya dan atau memutuskan Perjanjian ini.

PASAL 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Jika terjadi perselisihan antar kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan
secara musyawarah,
2. Jika perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah oleh kedua belah
pihak maka penyelesaiannya akan diteruskan melalui Pengadilan Negeri setempat.
3. Kedua belah pihak akan memilih tempat kedudukan hukum yang tetap dan umum di
Pengadilan Negeri domisili PIHAK PERTAMA.
4. Biaya penyelesaian perkara dimaksud dalam ayat 2 pasal ini, akan ditanggung oleh pihak
yang dikalahkan oleh pengadilan.

PASAL 8
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA
1. Perjanjian kerja berakhir apabila :
a. PIHAK KEDUA meninggal dunia.
b. PIHAK KEDUA menderita sakit selama lebih dari 1 (satu) bulan yang berakibat tidak
mungkin melaksanakan pekerjaan
c. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Surat Perjanjian
ini.
d. PIHAK KEDUA menjalani pemeriksaan pihak yang berwajib sebagai tersangka, yang
menyebabkan tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya.
e. PIHAK KEDUA melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan sehingga mendapat
sanksi seperti yang diatur dalam Surat Perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA dapat mengajukan inisiatif pemutusan hubungan kerja apabila PIHAK
PERTAMA tidak melakukan atau lalai dalam memenuhi hak PIHAK KEDUA sebagaimana
tercantum dalam Surat Perjanjian ini, dan PIHAK KEDUA telah melakukan klarifikasi secara
tertulis kepada PIHAK PERTAMA.
3. Perjanjian ini dapat dibatalkan secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA.
4. Pada saat pengakhiran hubungan kerja, PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh barang
invetaris kepada PIHAK PERTAMA.
5. Apabila PIHAK KEDUA akan mengundurkan diri, maka wajib memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA 2 (dua) minggu sebelumnya.

3|Page
6. PIHAK PERTAMA tanpa alasan apapun dapat melakukan pemutusan perjanjian ini dan akan
memberitahukan pemutusan hubungan kerja kepada PIHAK KEDUA 2 (dua) minggu sebelum
tanggal pemutusan.

PASAL 9
LAIN – LAIN
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahan – perubahan
yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian
Tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak terpisah dari Surat Perjanjian
ini.
PASAL 10
PENUTUP
1. Surat Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di Samarinda pada hari dan
tanggal tersebut di atas.
2. Surat Perjanjian ini dinyatakan berlaku sah sejak ditandatangani kedua belah pihak.

Ditetapkan di : Samarinda
Tanggal : 01 Oktober 2021

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

RIZKI RAMADHANI SULISTIYAWATI CHRISTIN TRI TANTOMO

4|Page

Anda mungkin juga menyukai