Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

Nomor : /SPKK/VII/2021

Pada hari ini, ………… Tanggal ………… (…..) bulan ………… tahun 2021, ( ….. - 07 -
2021) yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
No. KTP :
Pekerjaan :
Alamat :
No. Telepon :

Bertindak untuk Jabatannya mewakili PT. Graha Mandiri Jaya Mas dalam hal ini disebut
sebagai PIHAK PERTAMA

Nama :
No. KTP :
Pekerjaan :
Alamat :
No. Telepon :

bertindak untuk Diri Sendiri yang dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA

Dengan ini kedua belah pihak menyatakan untuk saling mengikat diri mengadakan perjanjian
kerjasama untuk Pengelolaan Tanah Kavling Siap Bangun yang berlokasi di Perumahan Griya
Damai Lestari, Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan. untuk
selanjutnya diatur dengan syarat dan ketentuan sebagai. berikut.

Pasal 1
Macam dan Tempat Pekerjaan

PIHAK PERTAMA sepakat mengikatkan diri dan memberi kuasa kepada PIHAK KEDUA
untuk menjual dan mengelola tanah kavling siap bangun di Perumahan Griya Damai Lestari,
Desa Sabah balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan. di sertifikat Hak Milik No :
……… Dan sertifikat Hak Milik No : ……… , dengan total sebanyak 50 Kavling berikut
beserta segala sarana dan prasarananya dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung
jawab.
Pasal 2
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Pekerjaan seperti yang tersebut dalam pasal 1 akan mulai berlaku dimulai pada hari semenjak
perjanjian ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak, dan selesai pada saat PIHAK KEDUA
MEMBAYAR LUNAS KEWAJIBANNYA kepada PIHAK PERTAMA

Pasal 3
Pelaksanaan Pekerjaan serta Hak Dan Kewajiban

1. PIHAK KEDUA dapat mulai melaksanakan pekerjaan Menjual dan Membangun Kav1ing
siap bangun sesuai dengan siteplan yang ada dari PIHAK KEDUA untuk pembangunan
rumah semenjak surat perjanjian kerjasama ini ditanda tangani.
2. PIHAK PERTAMA memberikan wewenang eksklusif kepada PIHAK KEDUA untuk
mengatur segala urusan manajemen terkait pengelolaan tanah tersebut diatas tanpa intervensi
dari PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA harus memberikan informasi yang dianggap perlu untuk menjaga situasi
yang kondusif dilapangan dan pekerjaan dalam perjanjian kerjasama ini.
4. PIHAK KEDUA berhak menjual, memasarkan, menandatangani, mewakili dan mengurus
segala jenis administrasi yang berkaitan dengan Perbankan dan Konsumen.
5. PIHAK PERTAMA wajib menjamin dan memastikan segala data dan legalitas lokasi Tanah
tersebut Aman tidak bersengketa sampai dengan selesainya perjanjian kerjasama ini.
6. PIHAK PERTAMA wajib mendampingi PIHAK KEDUA apabila dibutuhkan untuk segala
jenis kegiatan yang menyangkut pekerjaan diatas.

Pasal 4
Nilai Pengembalian Harga Kavling Siap Bangun

- Nilai harga Tanah tersebut diatas dihitung dengan nilai sebesar Rp. 50.000.000,00-
(lima puluh juta rupiah)
- Secara keseluruhan sebesar : 50 Kavling X Rp. 50.000.000,00- = Rp.
2.500.000.000,00- (Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah)

Pasal 5
Prosedur Pembayaran

Prosedur Pembayaran PIHAK KEDUA Kepada PIHAK PERTAMA yang tertuang dalam pasal
4 akan dilakukan sesuai prosedur yang disepakati bersama sebagai berikut :
- ……………………………………………….
- …………………………..
- ……………………………
- ……………………………..
- ……………………………..

Pasal 6
Monitoring

1. pengawasan akan dilakukan langsung oleh PIHAK KEDUA atau orang yang ditunjuk dan
diberi kuasa oleh dan diberitahukan kepada PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMA berhak Menanyakan dan mengevaluasi PIHAK KEDUA dalam rangka
kelancaran Pekerjaan dan pembayaran.

Pasal 7
Sub Kontraktor

Keseluruhan pekerjaan merupakan tanggung jawab PIHAK KEDUA sepenuhnya, oleh karena
itu tidak diperkenankan untuk mengalihkan perjanjian ini kepada PIHAK KETIGA atau orang
lain di luar Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini, kecuali salah satu pihak melakukan wanprestasi.

Pasal 8
Force Mejeur

1. Yang dimaksud keadaan Force Afajeur adalah berbagai keadaan yang mengganggu
kelancaran pelaksanaan proyek seperti :
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, angin topan, banjir, kebakaran, dll) yang bias
menyebabkan terganggunya jalannya proses konstruksi.
b. Kebijaksanaan pemerintah di bidang moneter (devaluasi) atau kenaikan harga BBM yang
mengakibatkan kerjasama tersebut terganggu secara teknis maupun anggaran biaya.
c. Peperangan atau huru-hara yang mengakibatkan kerjasama tidak bisa dilanjutkan.

2. PIHAK KEDUA harus memberi tahukan pada PIHAK PERTAMA tentang gangguan yang
dimaksud beserta kendala dan akibat yang ditimbulkan paling lambat 2 x 24 jam terhitung
sejak peristiwa tersebut terjadi jika tidak maka akan dianggap tidak terjadi force majeur.

3. Dalam keadaan yang disebutkan dalam pasal 1, maka kedua belah pihak bisa bermusyawarah
untuk kesepakatan dalam memutuskan kontrak kerjasama ini.
Pasal 9
Sanksi-sanksi

1. Apabila pembayaran tidak sesuai dengan kesepakatan diatas dan mengalami keterlambatan
maka Para pihak berhak bermusyawarah untuk kesepakatan lebih lanjut terhadap Surat
Perjanjian Kontrak Kerjasama ini.

Pasal 10
Perselisihan

Jika dalam menjalankan Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini terdapat perselisihan atau perbedaan
pendapat, maka kedua belah pihak akan menempuh jalan musyawarah mufakat. Apabila tidak
tercapai maka dapat dilimpahkan ke instansi yang berwenang.

Pasal 11
Penutup

1. Jika terdapat hal-hal penting yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Kontrak Kerjasama
ini, maka kedua belah pihak secara mufakat akan menetapkan kemudian hari.
2. Demikian Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini dibuat dengan rangkap 2 (dua) bermaterai dan
ditandatangani untuk masing-masing pihak dan merupakan surat perjanjian yang mengikat
dan sah di mata hukum.
3. Masa berlaku perjanjian ini dimulai selama 1 tahun, atau sampai dengan selesainya
pekerjaan.

Bandar Lampung, ……………………… 2021


PIHAK PERTAMA

PIHAK KEDUA

(_________________)

Saksi-saksi : (_________________)
1. ……………………… ( ……. )
2. ……………………… ( ……. )

Anda mungkin juga menyukai