Anda di halaman 1dari 6

NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA

(MEMORADIUM OF UNDER STANDING MOU)


PEMBANGUNAN PERUMAHAN / DEVELOPER
ANTARA PT. BERKAH ALAM SENTOSO PAS-BAR DAN PT......................

Pada hari ini : ..................tanggal.........................bulan


........................ 2023 di jakarta telah dilakukan
penandatanganan kesepakatan kerjasama pembangunan perumahan (Developer)
antara kami masing-masing pihak :

1. Nama : Muhammad Qadapi


NIK : 1312100509750004
Badan Usaha : PT. Berkah Alam Sentosa PAS-BAR
NPWP : 94.466.677.5.202.000
Alamat : Wisma NH Lt. 4 Jl. Rayaa Pasar Minggu, N0. 2 B-C
Pancoran Jakarta Selatan

Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA (I)

2. Nama :
NIK :
Jabatan :
Badan Usaha :
NPWP :
Alamat :

Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA (II)


PASAL I
Status masing-masing Pihak

1. Pihak Pertama (I) Selaku Owner / Pemilik dana (Investor)


2. Pihak Pertama akan melakukan Investasi kerjasama pembangunan
perumahan dengan pola profit sharing (bagi keuntungan) bersama
Pihak Kedua dengan platfom/Budget Rp.15.000.000.000.000,00 (Lima
Belas Triliun Rupiah).
3. Pihak kedua selaku owner proyek perumahan akan menerima dana dari
Pihak Pertama (I) Senilai Rp. 15.000.000.000.000,00 (Lima Belas
Triliun Rupiah) guna pembiayaan proyek kerjasama perumahan Pihak
Pertama (I).
4. Sebelum Pihak Pertama (I) melakukan pencairan dana untuk
pembiayaan proyek kerjasama senilai Rp. 15.000.000.000.000,00
(Lima Belas Triliun Rupiah) seperti yang tercantum pada poin (2)
pasal 1 diatas kepada Pihak Kedua, Pihak Kedua berkewajiban
menyediakan dana senilai Rp.2000.000.000,00 (Dua Milyard Rupiah)
untu membayar provisi Bank Kepada Pihak Pertama (I) guna
pencairan dana yang akan dipakai dalam pembiayaan project
kerjasama perumahan milik Pihak Kedua (II).

PASAL 2
DASAR PERJANJIAN

Berdasarkan rencana para Pihak (Pertama dan Kedua) untuk melakukan


kerjasama pembangunan project perumahan dan dengan type................
dalam jumlah....................... unit yang berlokasi di
Desa........................../Kelurahan...............................
Kecamatan...................../Kabupaten...............................
Kota.....................Provinsi.............................maka para
Pihak sepakat untuk melakukan penandatanganan kontrak kerjasama dengan
pola / model Profit Saharing (bagi keuntungan) : 60% :40% dengan
perincian sebagai berikut :
1. 60 % Kepada Pihak Pertama Selaku Pemilik Modal
2. 40% kepada Pihak Kedua selaku Owner Proyect Perumahan.
PASAL 3
TEKHNIS / MEKANISME PELAKSANAAN

Mekanisme pelaksanaan disepakati sebagai berikut :


1. Pelaksanaan / perealisasiannya project perumahan akan dilakukan
setelah pengucuran (pencairan) dana dari Pihak Pertama (I) ke
Pihak Kedua (II).
2. Pencairan dana dari Pihak Pertama (I) ke Pihak Kedua akan
dilakukan Persifment ( secara bertahap) :
a. Shipment / Tahap Pertama Rp....................................
b. Shipment / Tahap Kedua Rp. ....................................
c. Shipment / Tahap Ketiga Rp. ...................................
Dan /atau sekaligus Rp. ..........................................
3. Pencairan (penggelontoran) dana dari Pihak Pertama (I) kepada
Pihak Kedua (II) hanya dapat dilakukan setelah adanya pembayaran
Provisi Bank sebesar Rp. 2000.000.000,00 (Dua Milyard Rupiah)
seperti yang tercantum pada point 4 pasal 1 diatas dari Pihak
Kedua (II) Kepada Pihak Pertama yang akan dilakukan di kantor
Bank yang di tunjuk oleh Pihak Pertama dan dihadiri / disaksikan
oleh pejabat Bank (Bank Officer, Kepala Cabang) dan / atau salah
satu direksi.
4. Seluruh proses pencairan dana akan mengikuti mekanisme, Rule dan
Regulasi Perbankan
5. Mekanisme penerimaan dan pemberian dana dari Pihak Pertama ke
Pihak Kedua melalui / berupa : Cash Tunai, Cek Tunai, RTGS, Over
Booking, Instrumen Bank atau Transfer rekening Pihak Kedua
(Sesuai Kesepakatan).

PASAL 4
MANAJEMEN DAN TATA KELOLA KERJASAMA

1. Para pihak sepakat dalam tata kelola perusahaan seluruh /


Manajemen perusahaan diserahkan sepenuhnya kepada Pihak Kedua
dengan menempatkan Satu (I) atau Dua (2) orang dari Pihak Pertama
sebagai salah satu direksi diprusahaan Pihak Kedua dengan Fungsi
dan poksinya akan dijabarkan dalam Addendum I dan II dan atau
tersendiri yang merupakan integral atau satu kesatuan / bagian
yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Mengenai Rule (Regulasi) pembagian profit Sharing / bagi
keuntungan : 60% : 40% antara para Pihak (Pertama dan Kedua)
disepakati akan dilakukan pada setiap akhir tahun sebelum tutup
pembukaan dengan diadakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

PASAL 5
DEADLINE ATAU BATAS WAKTU

Grace Periode (tenggang waktu) dan batas waktu pengembalian (BIP) dana
investasi kerjasama.
1. Pihak Kedua meminta toleransikepada Pihak Pertama dan / atau
kesepakatan para Pihak untuk memberikan Grace periode (Tengang)
waktu 2 (dua) tahunberjalan atau pada tahun kedua baru diadakan
pembagian profit sharing (bagi keuntungan) kenapa demikian
pertimbangan Pihak Kedua pada awal-awal tahun atau tahun pertama
investasi perusahaan belum bisa berjalan mulus / efektif walaupun
sduah ada Cash Flow, kekhawatirannya jangan sampai terjadi faktor
EX diuar prediksi atau diluar diluar perencanaan perusahaan,
Walapun faktor EX itu bisa terjadi kapan saja namun tingkat
kerawanan dan resitensi ditahun-tahun pertama itu lebih tinggi.
2. Pola / model kerjasama Profit Sharing ini akan berlangsung dengan
durasi waktu atau masa kontrak (Break Inven Point, BIP) selama 10
setahun terhitung berjalalan efektif sejak tanggal ditanda
tangani dan ditetapkan oleh para Jakarta.
3. Masa berlaku/kontrak para Pihak Sepakat dapat di perpanjang
dimana Rule/Regulasinya akan diatur di perjanjian kontrak yang
baru.
PASAL 6
ADDENDUM

1. Hal-hal yang belum tercantum atau belum diatur secara rinci dalam
Perjanjian ini akan diatur dan ditetapkan berdasarkan musyawarah
oleh PARA PIHAK dalam Addendum tersendiri dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
2. Perubahan atau penambahan terhadap isi Perjanjian ini atau
terhadap ketentuan dalam Perjanjian ini, hanya dapat dibuat dan
dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama antara PARA PIHAK yang
dituangkan dalam satu atau lebih dokumen tertulis berupa Addendum
yang ditandatangani oleh PARA PIHAK dan merupakan satu kesatuan
dengan Perjanjian yang dibuat sebelumnya.

PASAL 7
PERSELISIHAN

Bilamana dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini terdapat/terjadi


perselisihan diantara PARA PIHAK baik dalam pelaksanaannya ataupun
dalam penafsiran pasal- pasal didalamnya maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan tersebut secara musyawarah. Jika dalam
musyawarah tersebut tidak tercapai kata mufakat maka PARA PIHAK sepakat
untuk membawa masalah perselisihan tersebut untuk diselesaikan melalui
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). PARA PIHAK sepakat bahwa
keputusan dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) adalah
merupakan keputusan hukum terakhir yang akan dipatuhi bersama dan
diantara PARA PIHAK sepakat tidak akan melakukan upaya hukum lain
apapun juga.

PASAL 8
PENUTUP

Force Majeure berlaku apabila terjadi keadaan memakasa diantara : Gempa


Bumi, Bencana Alam, Tanah Longsor, Banjir, Huru hara, Peperangan dan
lain-lain yang semuanya sebagaimana tersebut mengakibatkan tertundanya
Pelaksanaan Pekerjaan Oleh PARA PIHAK. Apabila itu terjadi harus segera
melaporkan kejadian tersebut secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA
paling lambat dalam waktu 2 x 24 Jam.

PASAL 8
PENUTUP

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan ditandatangani


di atas meterai cukup, sebagai pegangan masing-masing Pihak dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk kemudian dapat dipergunakan
sebagai alat bukti yang sah.

Dibuat dan ditandatangani di Jakarta,


Pada hari.........Tanggal......Bulan.......Tahun 2023

Pihak Pertama, Pihak Kedua

Directur Utama Directur Utama

(MUHAMMAD QADAPI) (.................)

SAKSI-SAKSI
1. ........................ 1. ........................
NIK : NIK.
2. ........................ 2. ........................
NIK : NIK.

Anda mungkin juga menyukai